Gambaran Kecenderungan Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Dasar Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2007-2010

(1)

GAMBARAN KECENDERUNGAN STATUS GIZI ANAK BARU MASUK SEKOLAH DASAR

DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2007 – 2010

SKRIPSI

Oleh:

GIBEON J P SILITONGA NIM : 041000149

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011


(2)

GAMBARAN KECENDERUNGAN STATUS GIZI ANAK BARU MASUK SEKOLAH DASAR

DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2007 – 2010

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh:

GIBEON J P SILITONGA NIM : 041000149

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011


(3)

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi Dengan Judul

GAMBARAN KECENDERUNGAN STATUS GIZI ANAK BARU MASUK SEKOLAH DASAR

DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2007 – 2010

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh : GIBEON J P S

NIM: 041000149

Telah Diuji dan dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Hari Selasa, Tanggal 28 Desember 2010

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima Tim Penguji

Medan, Maret 2011 Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara Dekan,

(Dr. Drs. Surya Utama M.S) NIP : 196108311989031001 Ketua Penguji

(Dra. Jumirah, Apt, Mkes) NIP : 195803151988112001

Penguji I

(Dr. Ir. Zulhaida Lubis, Mkes) NIP : 196205291989032001

Penguji II

(Dr. Ir. Evawany Y Aritonang,Msi) NIP : 196806161993032003

Penguji III

(Prof. Dr.Ir. Albiner Siagian, Msi) NIP : 196706131993031004


(4)

ABSTRAK

Rendahnya status gizi anak-anak sekolah akan berdampak negatif pada peningkatan kuliatas Sumber Daya Manusia (SDM). Masalah gizi pada anak baru masuk sekolah adalah masalah kesehatan yang menyangkut masa depan dan kecerdasan serta memerlukan perhatian yang lebih serius.

Penelitian ini bersifat deskrptif dengan melihat data status gizi anak sekolah dasar di Puskesmas Sunggal pada tahun 2007 sampai 2010. sampel yang diambil dari SD 064020 dan SD Darma Pala sebanyak 833 orang.

Hasil peneltian menunjukkan bahwa ada kecenderungan status gizi menurut indeks BB/U kategori normal pada anak lak-laki meningkat dan anak perempuan menurun, kategori kurang pada anak laki-laki meningkat dari 25% menjadi 26%, dan anak perempuan meningkat dari 30% menjadi 39.6%, sedangkan kategori sangat kurang mengalami penurunan pada anak lak-laki maupun anak perempuan. Kecenderungan status gizi menurut indeks TB/U kategori normal pada anak laki-laki dan anak perempuan meningkat, kategori pendek pada anak laki-laki menurun dari 24.1% menjadi 22.6% , pada anak perempuan meningkat dari 17.3% menjadi 17.6%, sedangkan kategori sangat pendek mengalami penurunan pada anak laki-laki maupun anak perempuan. Kecenderungan menurut indeks IMT/U kategori normal pada anak laki-laki meningkat dan anak perempuan menurun, kategori kurus mengalami peningkatan untuk anak laki-laki dari 14.5% menjadi 16.5%, dan anak perempuan dari 18.2% menjadi 28.6%, sedangkan kategori sangat kurus mengalami penurunan pada anak laki-laki maupun anak perempuan.

Disarankan agar puskesmas lebih meningkatkan fungsi pengawasan dan pemantauan status gizi balita dan anak sekolah


(5)

ABSTRACT

Undernutrition status of primary school children will negatively affected the increasing of quality of Human Resources (HR). Nutritional problems in the primary school children concerning the students health and intelligence and serious attention are needed.

This study is descriptive by looking at the data of nutritional status of primary school children at Sunggal Health Centers from 2007 to 2010. The samples were taken from 833 students of SD Negeri 064020 and SD Darma Pala.

The results of the reseach showed the trend of nutrition status according to the normal weight for age (BB/U) indeks for boys are increasing and girls are decreasing, the underweight category for boys increases from 25% to 26%, and for girls increases from 30% to 39.6%, whereas for severe underweight category the trend was decreasing for boys as well as girls, nutritional status according to normal height for age (TB/U) category for boys and girls tends to increase, for stunted category, boys decrease from 24.1% to 22.6%, girls increases from 17.3% to 17.6%, whereas the trend for severe stunted category was decreasing for boys and girls. Based on normal BMI for age (IMT/U) index the trend is increasing for boys and decreasing for girls, for thinness category the trend is increasing, for boys from 14.5% to 16.5%, and 18.2% to 28.6% for girls .whereas trend for severe thinness category was decreasing for boys and girls.

It is recommended that health centers improve the function of supervision and monitoring of nutritional status of under five childs and primary school children.


(6)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Gibeon J P S

Tempat/Tanggal lahir : Ornanrunggu, 21 Juli 1984

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Kristen Protestan

Status Perkawinan : Belum Kawin

Jumlah Anggota Keluarga : 7 (tujuh) orang

Alamat Rumah : Jl. Pembangunan no 10 Lingk IV. Pasar II Gaperta Ujung Medan

RIWAYAT PENDIDKAN

Tahun 1991- 1997 : SD Methodist 6 Medan

Tahun 1997-2000 : SLTP Methodist 6 Medan

Tahun 2000 - 2003 : SMUN 15 Medan


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih-Nya yang senantiasa berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Gambaran Kecenderungan Status Gizi Anak

Baru Masuk Sekolah Dasar Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2007-2010”

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.

Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Drs. Surya Utama M.S. selaku dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dra. Jumirah, Apt, Mkes selaku Ketua Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat dan selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan saran dan masukan untuk penyempurnaan skripsi ini.

3. Ibu Dr.Ir. Zulhaida Lubis, Mkes selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah memberikan waktu dalam memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Ir. Evawany Y Aritonang, Msi selaku Dosen Penguji II yang telah banyak memberikan saran-saran serta masukan dalam penyempurnaan skripsi ini

5. Bapak Prof. Dr.Ir. Albiner Siagian, Msi selaku Dosen Penguji III yang telah banyak memberikan saran-saran serta masukan dalam penyempurnaan skripsi ini

6. Ibu Kepala Puskesmas Sunggal yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan turut membantu dalam proses pengumpulan data.


(8)

7. Ibu drh. Rasmaliah, MKes selaku dosen wali/penasehat akademik yang telah setia membimbing penulis selama menjalani perkuliahan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

8. Seluruh Dosen serta Staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

9. Terima kasih yang tak terhingga buat Orang tua yang terkasih, M Siltonga dan N Br Simanjuntak yang senantiasa memberikan doa dan dukungan baik moril maupun materil bagi penulis untuk senantiasa kuat dan berusaha keras menyelesaikan perkuliahan.

10. Terima kasih kepada kakanda Jasmen Manurung yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini

11.Adik-adikku : Wilda, Chrstina, Eva, Lafandi, Arito, Rini, Marlina, Kristine, Cristivani, Happy, Fitri, Desima, Fredy, Filip, Thomson, dan Hotman Terimakasih atas kebersamaan dan dukungan yang telah kalian berikan.

12.Keluarga besar GMKI khususnya keluarga besar Komisariat FKM USU. 13.Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini

yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata tinggilah iman kita, tinggilah ilmu kita, dan tinggilah pengabdian kita.

Medan, Desember 2010 Penulis,


(9)

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ... i

Abstrak ... ii

Daftar Riwayat Hidup ... iv

Kata Pengantar ... v

Daftar Isi ... vii

Daftar Tabel ... x

Daftar Gambar ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Permasalahan ... 5

1.3. Tujuan ... 5

1.3.1. Tujuan Umum ... 5

1.3.2. Tujuan Khusus ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1. Karakteristik Anak Sekolah Dasar ... 7

2.2. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Sekolah ... 8

2.3. Kebiasaan Makan Anak Sekolah ... 10

2.4. Kebutuhan Gizi Anak Sekolah Dasar ... 11

2.5. Defenisi Status Gizi ... 14

2.6. Penilaian Status Gizi ... 14

2.6.1. Pengukuran Antropometri ... 15

2.6.2. Indeks Antropometri ... 16

2.6.3. Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U) ... 17

2.6.4. Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) ... 18

2.6.5. Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U) ... 19

2.7. Klasifikasi Status Gizi ... 20

2.8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi ... 21

2.9. Kerangka Konsep Penelitian ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 25

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

3.3. Populasi dan Sampel ... 25

3.3.1. Populasi ... 25

3.3.2. Sampel ... 25

3.4. Jenis Data ... 26

3.5. Metode Pengumpulan Data ... 26

3.6. Defenisi Operasional Variabel ... 26

3.7. Aspek Pengukuran ... 27


(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 29

4.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian ... 29 4.2. Karakteristik Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Jenis

Kelamin Di SD Negeri 064020 dan SD Darma Pala

Tahun 2007 sampai Tahun 2010 ... 29 4.2.1. Karakteristik Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan

Jenis Kelamin di SD Negeri 064020

Tahun 2007 sampai 2010 ... 29 4.2.2. Karakteristik Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan

Jenis Kelamin di SD Darma Pala

Tahun 2007 sampai 2010 ... 30 4.3. Distribus Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah di

SD Negeri 064020 dan SD Darma Pala

Tahun 2007 sampai Tahun 2010 ... 31 4.3.1. Status Gizi Anak Laki-laki Berdasarkan Berat Badan

Menurut Umur (BB/U) Sekolah di SD Negeri 064020

Tahun 2007 sampai Tahun 2010... 31 4.3.2. Status Gizi Anak Perempuan Berdasarkan Berat Badan

Menurut Umur (BB/U) Sekolah di SD Negeri 064020

Tahun 2007 sampai Tahun 2010... 32 4.3.3. Status Gizi Anak Laki-laki Berdasarkan Tinggi Badan

Menurut Umur (TB/U) Sekolah di SD Negeri 064020

Tahun 2007 sampai Tahun 2010... 33 4.3.4. Status Gizi Anak Perempuan Berdasarkan Tinggi Badan

Menurut Umur (TB/U) Sekolah di SD Negeri 064020

Tahun 2007 sampai Tahun 2010... 34 4.3.5. Status Gizi Anak Laki-laki Berdasarkan Indeks Massa Tubuh

Menurut Umur (IMT/U) Sekolah di SD Negeri 064020

Tahun 2007 sampai Tahun 2010... 35 4.3.6. Status Gizi Anak Perempuan Berdasarkan Indeks Massa Tubuh

Menurut Umur (IMT/U) Sekolah di SD Negeri 064020

Tahun 2007 sampai Tahun 2010... 36 4.3.7. Status Gizi Anak Laki-laki Berdasarkan Berat Badan

Menurut Umur (BB/U) Sekolah di SD Darama Pala

Tahun 2007 sampai Tahun 2010... 37 4.3.8. Status Gizi Anak Perempuan Berdasarkan Berat Badan

Menurut Umur (BB/U) Sekolah di SD Darama Pala

Tahun 2007 sampai Tahun 2010... 38 4.3.9. Status Gizi Anak Laki-laki Berdasarkan Tinggi Badan

Menurut Umur (BB/U) Sekolah di SD Darama Pala

Tahun 2007 sampai Tahun 2010... 39 4.3.10. Status Gizi Anak Perempuan Berdasarkan Tinggi Badan

Menurut Umur (TB/U) Sekolah di SD Darama Pala

Tahun 2007 sampai Tahun 2010... 40 4.3.11. Status Gizi Anak Laki-laki Berdasarkan Indeks Massa Tubuh


(11)

Menurut Umur (IMT/U) Sekolah di SD Darama Pala

Tahun 2007 sampai Tahun 2010... 41 4.3.12. Status Gizi Anak Laki-laki Berdasarkan Indeks Massa Tubuh

Menurut Umur (IMT/U) Sekolah di SD Darama Pala

Tahun 2007 sampai Tahun 2010... 42 4.4. Kecenderungan Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah

di SD Negeri 064020 dan SD Darma Pala

Tahun 2007 sampai 2010 ... 43 4.4.1. Kecenderungan Status Gizi Berdasarkan BB/U

di SD Negeri 064020 Tahun 2007 sampai Tahun 2010 ... 43 4.4.2. Kecenderungan Status Gizi Berdasarkan TB/U

di SD Negeri 064020 Tahun 2007 sampai Tahun 2010 ... 44 4.4.3. Kecenderungan Status Gizi Anak Laki-laki Berdasarkan IMT/U

di SD Negeri 064020 Tahun 2007 sampai Tahun 2010 ... 45 4.4.4. Kecenderungan Status Gizi Berdasarkan BB/U

di SD Darma Pala Tahun 2007 sampai Tahun 2010 ... 46 4.4.5. Kecenderungan Status Gizi Berdasarkan TB/U

di SD Darma Pala Tahun 2007 sampai Tahun 2010 ... 47 4.4.6. Kecenderungan Status Gizi Berdasarkan IMT/U

SD Darma Pala Tahun 2007 sampai Tahun 2010 ... 48

BAB V PEMBAHASAN ... 50

5.1. Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U) di SD Negeri 064020

dan SD Darma Pala Tahun 2007 sampai Tahun 2010 ... 50 5.2. Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Indeks

Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) di SD Negeri 064020

dan SD Darma Pala Tahun 2007 sampai Tahun 2010 ... 52 5.3. Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Indeks

Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U) di SD Negeri 064020 dan SD Darma Pala Tahun 2007 sampai Tahun 2010 ... 54 5.4.Kecenderungan Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah

di SD Negeri 064020 dan SD Darma Pala

Tahun 2007 sampai Tahun 2010 ... 55 5.4.1. Kecenderungan Status Gizi Berdasarkan BB/U

di SD Negeri 064020 danSD Darma Pala

Tahun 2007 sampai Tahun 2010... 55 5.4.2. Kecenderungan Status Gizi Berdasarkan TB/U

di SD Negeri 064020 danSD Darma Pala

Tahun 2007 sampai Tahun 2010... 56 5.4.3. Kecenderungan Status Gizi Berdasarkan IMT/U

di SD Negeri 064020 danSD Darma Pala


(12)

BAB VI KESMPULAN DAN SARAN ... 61

6.1. Kesimpulan ... 61 6.2. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

1. Surat Akhir penelitian 2. Master Data


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kecukupan Gizi (Energi dan Protein) yang dianjurkan bagi anak usia sekolah dasar di Indonesia... 13 Tabel 4.1 Distribusi Jumlah Murid SD Berdasarkan Jenis Kelamin di SD Negeri

064020 tahun 2007 sampai Tahun 2010 ... 30 Tabel 4.2 Distribusi Jumlah Murid SD Berdasarkan Jenis Kelamin di SD Darma

Pala Tahun 2007 sampai Tahun 2010 ... 31 Tabel 4.3. Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Berat Badan

Menurut Umur (BB/U) Pada Anak Laki-laki di SD Negeri 064020 tahun 2007 sampai Tahun 2010 ... 32 Tabel 4.4. Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Berat Badan

Menurut Umur (BB/U) Pada Anak Perempuan di SD Negeri 064020 Tahun 2007 sampai Tahun 2010 ... 33 Tabel 4.5. Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Tinggi Badan

Menurut Umur (TB/U) Pada Anak Lak-laki di SD Negeri 064020 Tahun 2007 sampai Tahun 2010... 34 Tabel 4.6. Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Tinggi Badan

Menurut Umur (TB/U) Pada Perempuan di SD Negeri 064020

Tahun 2007 sampai Tahun 2010 ... 35 Tabel 4.7. Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Indeks Massa

Tubuh Menurut Umur (IMT/U) Pada Anak Lak-laki di SD Negeri 064020 Tahun 2007 sampai Tahun 2010 ... 36 Tabel 4.8. Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Indeks Massa

Tubuh Menurut Umur (IMT/U) Pada Anak Perempuan di SD Negeri 064020 dan Tahun 2007 sampai 2010 ... 37 Tabel 4.9. Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Berat Badan

Menurut Umur (BB/U) Pada Anak Laki-laki di SD Darma Pala Tahun 2007 sampai 2010 ... 38 Tabel 4.10 Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Berat Badan

Menurut Umur (BB/U) Pada Anak Perempuan di SD Darma Pala Tahun 2007 sampai 2010 ... 39


(14)

Tabel 4.11. Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) Pada Anak Lak-laki di SD Darma Pala Tahun 2007 sampai Tahun 2010 ... 40 Tabel 4.12. Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Tinggi Badan

Menurut Umur (TB/U) Pada Perempuan di SD Darma Pala

Tahun 2007 sampai Tahun 2010... 41 Tabel 4.13. Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Indeks Massa

Tubuh Menurut Umur (IMT/U) Pada Anak Lak-laki di SD Darma Pala Tahun 2007 sampai 2010 ... 42 Tabel 4.14. Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Indeks Massa

Tubuh Menurut Umur (IMT/U) Pada Anak Perempuan di SD Darma Pala Tahun 2007 sampai 2010 ... 43


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Grafik Kecenderungan Status Gizi Anak Laki- laki (A) dan Anak Perempuan (B) Berdasarkan BB/U Pada Tahun 2007 sampai 2010 pada SD Negeri 064020 ... 44 Gambar 2 Grafik Kecenderungan Status Gizi Anak Laki- laki (A) dan Anak

Perempuan (B) Berdasarkan TB/U Pada Tahun 2007 sampai 2010 pada SD Negeri 064020 ... 45 Gambar 3 Grafik Kecenderungan Status Gizi Anak Laki- laki (A) dan Anak

Perempuan (B) Berdasarkan IMT/U Pada Tahun 2007 sampai 2010 pada SD Negeri 064020 ... 46 Gambar 4 Grafik Kecenderungan Status Gizi Anak Laki- laki (A) dan Anak

Perempuan (B) Berdasarkan BB/U Pada Tahun 2007 sampai 2010 pada SD Darma Pala ... 47 Gambar 5 Grafik Kecenderungan Status Gizi Anak Laki- laki (A) dan Anak

Perempuan (B) Berdasarkan TB/U Pada Tahun 2007 sampai 2010 pada SD Darma Pala ... 48 Gambar 6 Grafik Kecenderungan Status Gizi Anak Laki- laki (A) dan Anak

Perempuan (B) Berdasarkan IMT/U Pada Tahun 2007 sampai 2010 pada SD Darma Pala ... 49


(16)

ABSTRAK

Rendahnya status gizi anak-anak sekolah akan berdampak negatif pada peningkatan kuliatas Sumber Daya Manusia (SDM). Masalah gizi pada anak baru masuk sekolah adalah masalah kesehatan yang menyangkut masa depan dan kecerdasan serta memerlukan perhatian yang lebih serius.

Penelitian ini bersifat deskrptif dengan melihat data status gizi anak sekolah dasar di Puskesmas Sunggal pada tahun 2007 sampai 2010. sampel yang diambil dari SD 064020 dan SD Darma Pala sebanyak 833 orang.

Hasil peneltian menunjukkan bahwa ada kecenderungan status gizi menurut indeks BB/U kategori normal pada anak lak-laki meningkat dan anak perempuan menurun, kategori kurang pada anak laki-laki meningkat dari 25% menjadi 26%, dan anak perempuan meningkat dari 30% menjadi 39.6%, sedangkan kategori sangat kurang mengalami penurunan pada anak lak-laki maupun anak perempuan. Kecenderungan status gizi menurut indeks TB/U kategori normal pada anak laki-laki dan anak perempuan meningkat, kategori pendek pada anak laki-laki menurun dari 24.1% menjadi 22.6% , pada anak perempuan meningkat dari 17.3% menjadi 17.6%, sedangkan kategori sangat pendek mengalami penurunan pada anak laki-laki maupun anak perempuan. Kecenderungan menurut indeks IMT/U kategori normal pada anak laki-laki meningkat dan anak perempuan menurun, kategori kurus mengalami peningkatan untuk anak laki-laki dari 14.5% menjadi 16.5%, dan anak perempuan dari 18.2% menjadi 28.6%, sedangkan kategori sangat kurus mengalami penurunan pada anak laki-laki maupun anak perempuan.

Disarankan agar puskesmas lebih meningkatkan fungsi pengawasan dan pemantauan status gizi balita dan anak sekolah


(17)

ABSTRACT

Undernutrition status of primary school children will negatively affected the increasing of quality of Human Resources (HR). Nutritional problems in the primary school children concerning the students health and intelligence and serious attention are needed.

This study is descriptive by looking at the data of nutritional status of primary school children at Sunggal Health Centers from 2007 to 2010. The samples were taken from 833 students of SD Negeri 064020 and SD Darma Pala.

The results of the reseach showed the trend of nutrition status according to the normal weight for age (BB/U) indeks for boys are increasing and girls are decreasing, the underweight category for boys increases from 25% to 26%, and for girls increases from 30% to 39.6%, whereas for severe underweight category the trend was decreasing for boys as well as girls, nutritional status according to normal height for age (TB/U) category for boys and girls tends to increase, for stunted category, boys decrease from 24.1% to 22.6%, girls increases from 17.3% to 17.6%, whereas the trend for severe stunted category was decreasing for boys and girls. Based on normal BMI for age (IMT/U) index the trend is increasing for boys and decreasing for girls, for thinness category the trend is increasing, for boys from 14.5% to 16.5%, and 18.2% to 28.6% for girls .whereas trend for severe thinness category was decreasing for boys and girls.

It is recommended that health centers improve the function of supervision and monitoring of nutritional status of under five childs and primary school children.


(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Tujuan pembangunan nasional mengarah kepada peningkatan kulitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah terciptanya pembangunan kesehatan yang adil dan merata, yang mengupayakan agar masyarakat berada dalam keadaan sehat secara optimal, baik fisik, mental, dan sosial serta mampu menjadi generasi yang produktif. (Depkes, 2002)

Pembangunan kesehatan juga meliputi pembangunan berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta pelayanan kesehatan (Depkes, 2000). Berbagai masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat turut mempengaruhi upaya pelaksanaan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, salah satunya adalah masalah gizi. Ketidakseimbangan gizi dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia (Latief, 1999)

Kekurangan gizi menjadi masalah yang umum di negara-negara berkembang. Masalah gizi utama di Indonesia di dominasi oleh masalah gizi kurang yaitu Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) dan kurang Vitamin A (KVA). Disamping itu juga terdapat masalah gizi mikro lainya seperti defisiensi zink yang sampai saat ini belum terungkap karena adanya keterbatasan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi. (Supariasa, 2002)


(19)

Anak usia sekolah dasar (SD) merupakan generasi penerus bangsa yang dapat membawa perubahan bagi bangsa dan negara. Mereka merupakan kelompok yang rawan terhadap masalah kurang gizi. Rendahnya status gizi anak-anak sekolah akan berdampak negatif pada peningkatan kuliatas Sumber Daya Manusia (SDM). Masalah gizi pada anak usia sekolah adalah masalah kesehatan yang menyangkut masa depan dan kecerdasan serta memerlukan perhatian yang lebih serius. Anak sekolah dasar sedang mangalami pertumbuhan secara fisik dan mental yang diperlukan guna menunjang kehidupannya di masa datang, guna mendukung keadaan tersebut maka anak sekolah dasar memerlukan kondisi tubuh yang optimal dan bugar, sehingga memerlukan status gizi yang baik, dan anak sekolah dapat di jadikan perantara dalam penyuluhan gizi keluarga dan masyrakat sekitarnya. (Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat, 2001)

Perhatian terhadap anak usia Sekolah Dasar (SD) semakin ditingkatkan, terutama dalam hal yang berkaitan dengan masalah gizi. Perhatian terhadap kelompok ini perlu, karena kenyataannya golongan ini merupakan sumber daya manusia yang sangat potensial yang perlu diberikan perhatian, pembinaan dan pengawasan yang sedini mungkin agar menghasilkan kualitas yang baik. Pertumbuhan anak yang baik dalam lingkungan yang sehat penting untuk menciptakan generasi penerus yang berkualitas dan berpotensi. (Santoso S, 1999)

Berbagai masalah kesehatan dijumpai di kalangan anak sekolah, diantaranya adalah kurangnya pertumbuhan fisik secara optimal. Salah satu faktor yang sangat menentukan adalah faktor gizi. Kurang gizi pada masa ini akan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan badan, mental, kecerdasan dan mudah terserang penyakit


(20)

infeksi. Di samping kurang gizi, ditemukan juga masalah kesehatan pada anak yang disebabkan gizi lebih yang dapat menyebabkan kegemukan dan anak beresiko menderita penyakit degeneratif.

Pada dasarnya seiring dengan pertambahan usia anak, ragam makanan yang diberikan harus bergizi lengkap dan seimbang. Peran zat gizi ini penting untuk menunjang tumbuh kembang anak, termasuk untuk menunjang kecerdasannya. Dalam hal pengaturan pola konsumsi makan, orang tua mempunyai peran yang sangat penting dalam memilih jenis makanan yang bergizi seimbang. Dikatakan juga bahwa bila terdapat kebiasaan makan yang jelek pada anak, selain dipengaruhi oleh kebiasaan keluarga yang jelek juga dipengaruhi oleh pendapatan keluarga yang rendah. Dengan pendapatan terbatas, tidak terpenuhinya variasi dan jumlah makanan yang dibutuhkan dalam mengembangkan kebiasaan gizi yang baik pada anak.

Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan terpenting sehingga kondisi keluarga akan sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak. Peranan sosial ekonomi keluarga terhadap pendidikan anak sangat luas dan uraian ini bergantung dari sudut orientasi mana akan dilakukan. Dari sudut ekonomi, keluarga adalah organisasi ekonomi primer. Kondisi ekonomi yang kurang atau kemiskinan akan berpengaruh besar terhadap kondisi fisik dan mental tiap anggota keluarga. (Singgih, 2000)

Kurang gizi pada anak sekolah pada umumnya disebabkan karena kebiasaan makan anak yang tidak teratur. Dimana pada masa ini anak mulai memilih sendiri makanan yang disenangi dan sudah menyukai makanan di luar rumah. Selain dari


(21)

perubahan pola makan, anak-anak pada usia ini juga mengalami pergeseran status gizi karena tingkat pengetahuna dan kebiasaan jajannya. (Santoso S, 1999)

Berdasarkan data FAO (2006), sekitar 854 juta orang di dunia menderita kelaparan kronis dan 820 juta diantaranya berada di negara berkembang. Dari jumlah terebut, 350-450 juta atau lebih dari 50% diantaranya adalah anak-anak, dan 13 juta di antaranya berada di Indonesia (Unilever, PT 2007). Menurut penelitian LIPI (2004) Lebih dari sepertiga (36,1%) anak usia sekolah di Indonesia menderita gizi kurang dan hasil SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga, 2004), menunjukkan bahwa terdapat 18% anak usia sekolah dan remaja 5-17 tahun berstatus gizi kurang. Prevalansi gizi kurang paling tinggi pada anak usia sekolah dasar (21%). Berdasarkan hasil survei terhadap 600 ribu anak sekolah dasar di 27 propinsi menunjukkan bahwa anak sekolah yang mengalami gangguan pertumbuhan berkisar antara 13,6% dan 43,7%. (Jalal, 1998)

Sedangkan dari hasil Survei Tinggi Badan Anak Baru Sekolah (TBABS) tahun 1994 dan 1999 di kota dan desa menunjukkan bahwa tidak terlihat perubahan perbaikan gizi yang bermakna dari hasil pengukuran tersebut. Pada tahun 1994, prevalensi gizi kurang menurut TB/U anak usia 6-9 tahun (anak pendek) adalah 39,8% pada tahun 1999 prevalensi ini hanya berkurang 3,7% yaitu menjadi 36,1%. Dapat disimpulkan bahwa anak Indonesia yang baru masuk sekolah keadaan gizinya masih jauh dibandingkan dengan rujukan, masih sekitar 40% anak di kategorikan pendek. Selain itu masih dijumpai sekitar 9-10% anak yang di kategorikan sangat pendek. (PERSAGI, 2004)


(22)

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007 ditemukan angka kekurusan di Sumatera Utara adalah 12.4% untuk anak laki-laki dan 9.7% pada anak perempuan, angka kekurusan pada anak baru sekolah di Kota Medan adalah 11.1% pada anak laki-laki dan 7.4% pada anak perempuan. Angka ini lebih tinggi dari angka kekurusan Provinsi Sumatera Utara yaitu 12,4% pada anak laki-laki dan 9,7% pada anak perempuan.

Kecamatan Sunggal, sebagai salah satu kecamatan yang berada di wilayah administrasi Kota Medan juga memiliki prevalensi kekurusan yang tinggi. Sebanyak 3,7% anak sekolah mengalami masalah kesehatan khususnya masalah gizi.(Laporan Tahunan Puskesmas Sunggal tahun 2007).

Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dialakukan penelitian tentang kecenderungan status gizi anak baru masuk sekolah di Kecamatan Sunggal tahun 2007-2010.

1.2.Permasalahan

Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi permasalahan peneliti adalah bagaimana kecenderungan status gizi anak baru masuk sekolah dasar di Kecamatan Sunggal sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2010

1.3.Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui kecenderungan status gizi anak baru masuk sekolah dasar di Kecamatan Medan Sunggal tahun 2007-2010


(23)

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui status gizi anak baru masuk sekolah dasar di SD Negeri 064020 tahun 2007-2010, berdasarkan BB/U, TB/U, dan IMT/U 2. Untuk mengetahui status anak baru masuk sekolah dasar di SD Darma

Pala tahun 2007-2010, berdasarkan BB/U, TB/U, dan IMT/U

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi Puskesmas sebagai masukan untuk menentukan suatu kebijakan dalam menyususun Program Unit Kesehatan Sekolah (UKS)


(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Karakteristik Anak Sekolah Dasar

Anak Sekolah Dasar adalah anak yang berusia 7-12 tahun, memiliki fisik lebih kuat mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak bergantung dengan orang tua. Biasanya pertumbuhan anak putri lebih cepat daripada putra. Kebutuhan gizi anak sebagian besar digunakan untuk aktivitas pembentukan dan pemeliharaan jaringan. Beberapa karakteristik anak sekolah yaitu :

− Pertumbuhan tidak secepat bayi

− Gigi merupakan gigi susu yang tidak permanen (tanggal)

− Lebih aktif memilih makanan yang disukai

− Kebutuhan energi tinggi karena aktivitas meningkat

− Pertumbuhan lambat

− Pertumbuhan meningkat lagi pada masa pra remaja

Anak pada golongan umur 7-12 tahun atau anak sekolah ini mempunyai karakteristik mulai mencoba mengembangkan kemandirian dan menentukan batasan-batasan atau norma. Disinilah variasi individu mulai lebih mudah dikenali seperti pertumbuhan dan perkembangan, pola aktivitas, kebutuhan zat gizi, perkembangan kepribadian, serta asupan makanan. (Judiono, 2003)

Anak sekolah biasanya banyak memiliki aktivitas bermain yang menguras banyak tenaga, dengan terjadinya ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan keluar, akibatnya tubuh anak menjadi kurus. Untuk mengatasinya harus mengontrol waktu bermain anak sehingga anak memiliki waktu istirahat cukup. Tumbuh


(25)

kembangnya anak seklah yang optimal tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam masa tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan makanan pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna. (Moehji, 2003)

2.2. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Sekolah

Selama usia sekolah, pertumbuhan dan perkembangan anak relatif stabil dibandingkan dengan masa bayi atau remaja yang sedang mengalami pertumbuhan cepat. Pertambahan berat badan setiap tahun rata-rata sekitar 7 pounds (3 – 3,5 kg) dan pertambahan tinggi badan setiap tahun rata-rata sekitar 2,5 inches (6 cm). (Soetjiningsih, 1995)

Kecepatan pertumbuhan anak wanita dan laki-laki hampir sama pada usia 9 tahun. Selanjutnya, antara usia 10 – 12 tahun, pertumbuhan anak wanita mengalami percepatan lebih dahulu karena tubuhnya memerlukan persipan menjelang usia reproduksi. Sementara anak laki-laki baru dapat menyusul dua tahun kemudian. Puncak pertambahan berat badan dan tinggi badan wanita tercapai pada usia masing-masing 12,9 dan 12,1 tahun. Sedangkan pada laki-laki terjadi pada 14,3 dan 14,1 tahun. (Arisman, 2004)

Pada usia “early childhood” terjadi peningkatan persen lemak tubuh minimal sebesar 16% pada wanita dan 13% pada laki-laki. Peningkatan persen lemak tubuh ini digunakan sebagai persiapan untuk menghadapi “growth spurt” pada usia remaja. Peningkatan persen lemak tubuh terjadi bersamaan dengan pubertas awal dan lebih tinggi pada wanita dibandingkan dengan pria. Peningkatan lemak tubuh pada anak


(26)

wanita menyebabkan mereka memiliki potensi untuk mengalami obesitas. Oleh karena itu, dibutuhkan kepedulian orang tua untuk menyakinkan anak bahwa peningkatan lemak tubuh tersebut merupakan proses dari pertumbuhan dan perkembangan normal dan hanya bersifat sementara. (Soetjiningsih, 1995)

Perkembangann anak meliputi perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasa, kognitif, dan sosial, motorik kasar digunakan untuk duduk, berdiri, menjaga keseimbangan fisik, berlari, serta mengubah posisi. Perkembangan fisiologi seperti koordinasi motorik, kekuatan otot dan stamina akan mengalami peningkatan secara progresif. Anak mulai memiliki kemampuan untuk mengikuti aktivitas fisik seperti menari dan olahraga. Meningkatnya koordinasi motorik akan meningkatkan perkembangan ketrampilan makan pada anak. Anak mulai dapat menggunakan peralatan makan sendiri, menyiapkan sendiri makanannya, dan membantu mengatur meja makan. Kegiatan tersebut membuat anak mulai belajar untuk beperan dalam keluarga. (Soetjiningsih, 1995)

Tujuan utama dari perkembangan pada usia “middle Childhood” adalah “self-efficacy” yaitu berhubungan dengan apa yang diketahui anak dan bagaimana cara mereka untuk melakukannya. Pada usia sekolah, anak mengalami tahap perubahan perkembangan dari “preoperational” ke “concrete operation” yang ditandai oleh kemampuan lebih fokus terhadap sesuatu hal, kemampuan untuk memberikan alasan yang lebih rasional untuk suatu masalah, kemampuan untuk mengelompokkan dan menggeneralisasi sesuatu hal, dan penurunan sifat mau menang sendiri sehingga anak mulai dapat melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain. Pada tahap ini anak juga mulai mengembangkan kepribadiannya, meningkatkan kemandirian, dan belajar


(27)

tentang perannya dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Hubungan dengan teman sebaya menjadi sangat penting dan mulai memisahkan diri dari keluarga. Mereka lebih senang untuk menghabiskan waktu bersama dengan teman atau melakukan aktivitas lain yang disukainya, seperti menonton televisi atau bermain video games. (Soetjiningsih, 1995)

2.3. Kebiasaan Makan Anak Sekolah

Perilaku makan dan pilihan makanan anak pada usia sekolah sangat dipengaruhi oleh orangtua dan saudaranya yang lebih tua. Orangtua bertanggung jawab terhadap situasi saat makan di rumah, jenis dan jumlah makanan yang disajikan dan waktu makan anak. Dibutuhkan perilaku positif dari orangtua dan keluarga secara berkelanjutan untuk menunjukkan dan memberikan contoh perilaku makan yang sehat. Orangtua juga harus memberikan bimbingan dan nasehat supaya anak dapat memilih pilihan makanan yang baik dan sehat saat mereka makan di luar rumah. (Brown, 2005)

Pada usia SD, anak semakin mandiri sehingga mereka lebih sering mengkonsumsi snack di luar rumah. Mereka juga mulai dapat memilih dan membeli sendiri menu untuk makan siangnya. Anak mulai menyadari bahwa makanan yang sehat dan bergizi baik untuk kesehatan tubuh mereka tetapi mereka belum mengetahui lebih lanjut bagaimana proses tersebut dapat berlangsung di dalam tubuh. (Pipes, 1993)

Pada masa ini anak banyak mengkonsumsi makanan ringan (snack) karena umumnya anak tidak dapat mengkonsumsi makanan dalam jumlah besar dalam satu


(28)

waktu sehingga memerlukan snack untuk memenuhi kebutuhan gizinya. (Brown, 2005)

Anak mulai memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan tertentu serta mulai ada rasa suka atau tidak suka terhadap makanan tertentu. Selain itu, dalam memilih makanan anak juga banyak mendapat pengaruh dari luar keluarga. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada anak SD, diperoleh bahwa 40% anak tidak makan sayur, 20% tidak makan buah dan 36% makan snack. (Worthington and Roberts, 2000)

Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi atau memperburuk keadaan gizi ada anak sekolah dasar, faktor yang pertama yaitu pada usia ini anak sudah dapat memilih dan menentukan makanan yang disukai atau tidak. Faktor yang kedua adalah kebiasaan anak untuk jajan. Faktor yang ketiga adalah malas makan di rumah dengan alasan sudah terlalu lelah bermain di sekolah. (Moehji, 2003)

2.4. Kebutuhan Gizi Anak Sekolah Dasar

Kecukupan zat gizi dari makanan merupakan faktor utama yang mempengaruhi keadaan gizi seseorang. Zat gizi yang masuk ke dalam tubuh harus mencukupi. Zat gizi yang diberikan pada anak sekolah dasar sebaiknya seimbang, dalam arti sesuai dengan umur dan jenis bahan makanan (karbohidrat, protein, dan lemak). (Judarwanto, 2005)

Usia anak sekolah dasar yaitu anak usia 7 sampai 12 tahun. Pada masa ini anak diharapkan mempelajari keterampilan tertentu baik kurikuler maupun ekstra kulikuler yang meliputi ketrampilan membantu diri sendiri, ketrampilan sekolah dan


(29)

ketrampilan bermain. Masa ini disebut juga “Gang Age” atau masa suka berkelompok karena bagi anak usia ini peran kelompok sebaya sangat berarti baginya (santoso, 2004)

Anak usia sekolah membutuhkan zat gizi lebih banyak untuk pertumbuhan dan aktivitasnya, dimana pertumbuhan fisik, intelektual, mental, dan sosial terjadi secara cepat, sehingga golongan umur ini perlu mendapat perhatian khusus. Faktor kecukupan gizi ditentukan oleh kecukupan konsumsi pangan, sedangkan pada saat tersebut anak cenderung lebih aktif untuk memilih makanan yang disukainya sebagai akibat makin meluasnya pergaulan anak di sekolah, anak sering kali salah memilih makanan. Hal ini perlu diperhatikan, karena kebiasaan makanan yang di konsumsi sejak masa anak-anak akan membentuk pola kebiasaan makan selanjutnya. (Hermina, dkk, 1997)

Pada umumnya kelompok umur ini mempunyai kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan kesehatan anak balita. Masalah-masalah yang timbul pada kelompok ini antara lain : berat badan rendah, defisiensi Fe (kurang darah) dan defisiensi vitamin E. Masalah ini timbul karena pada umur-umur ini anak sangat aktif bermain dan banyak kegiatan, baik di sekolah maupun di lingkungan rumah tangganya. Dipihak lain anak kelompok ini kadang-kadang nafsu makan mereka menurun sehingga konsumsi makanan tidak seimbang dengan kalori yang diperlukan (Notoatmojo, 2003).

Tubuh manusia memerlukan berbagai macam zat gizi yang berguna untuk kelangsungan hidup, untuk itu diperlukan zat-zat gizi yang cukup/sempurna dalam makanan sehari-hari agar dapat hidup dengan normal, sehat dan cerdas. Kebutuhan


(30)

gizi anak usia sekolah dasar sesuai dengan kecukupan gizi yang dianjurkan menurut kelompok umur dan jenis kelamin sebagai berikut :

− Kebutuhan energi

Pada kelompok umur 7-9 tahun kecukupan energi yang dibutuhkan sebesar 1900 kalori dan untuk kelompok umur 10-12 tahun kecukupan energi antara laki-laki dan perempuan dimana untuk laki-laki sebesar 2000 kalori dan untuk wanita sebesar 1900 kalori. Perbedaan ini di dasarkan pada ukuran tubuh, aktifitas dan angka percepatan pertumbuhan

− Kebutuhan protein

Protein diperlukan untuk pertumbuhan otot dan pembentukan darah beserta komponen-komponen bersama zat besi. Kebutuhan protein yang dinajurkan adalah 10-15% dari total kalori yang dibutuhkan berdasarkan pola makan sekitar setengah dari 10-15% tersebut berasalkan dari pangan hewani.

Tabel 2.1

Kecukupan Gizi (Energi dan Protein) yang dianjurkan bagi anak usia sekolah dasar di Indonesia.

Gol. Umur (tahun) BB (Kg) TB (Cm) Enegri (kalori) Protein (Gram)

7 – 9 24 120 1900 37

10 – 12 (laki-laki) 30 135 2000 45

10 – 12 (perempuan) 35 140 1900 54

Sumber: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi 1998 (Supariasa, dkk. 2001)

Menyadari anak sekolah dasar adalah sumber daya manusia yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental-emosional maka perlu ditunjang adanya pemenuhan zat gizi yang sesuai kebutuhan dan


(31)

kecukupan yang dianjurkan. Di dalam mengkonsumsi makanan jika terjadi ketidakseimbangan antara konsumsi makanan yang masuk dengan penggunaan zat gizi yang dikeluarkan akan terjadi gangguan pada tubuh seperti tubuh menjadi lesu, lemah dan tidak bergairah.

2.5. Defenisi Status Gizi

Status gizi merupakan ekspresi dari keseimbangan antara makanan yang masuk kedalam tubuh sebagai zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh (Supariasa, dkk, 2002). Sedangkan menurut Almatsier (2003) status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi adalah tanda-tanda atau penampilan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara pemasukan gizi disatu pihak dan pengeluaran oleh organisme di pihak lain.

Status gizi ditentukan oleh dua hal yaitu terpenuhinya semua zat-zat gizi yag diperlukan tubuh dari makanan dan peranan faktor-faktor yang menentukan besarnya kebutuhan, penyerapan, dan penggunaan zat-zat gizi. Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya. Ada 3 fungsi utama zat giz,i yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan. Kebutuhan tubuh akan zat gizi ditentukan oleh beberapa hal yaitu tingkat metabolisme, tingkat pertumbuhan, aktivitas fisik, perbedaaan daya serap dan penghancuran zat gizi tersebut dalam tubuh.

2.6. Penilaian Status Gizi

Penilaian status gizi dipakai sebagai landasan untuk pengembangan program masyarakat dan nasional dalam membantu mengatasi masalah kurang gizi,


(32)

menyediakan jumlahdan jenis pangan yang diperlukan, dan umumnya mendukung kesehatan penduduk. Untuk menentukan atau menaksir status gizi sesorang, suatu kelompok penduduk atau suatu masyarakat dilakukan pengukuran-pengukuran untuk menilai berbagai tingkatan kurang gizi yang ada..

Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan melalui 2 cara yaitu : penilaian status gizi secara langsung dapat dilakukan melalui penilaian secara, antropometri, klinis, fisik, dan biokimia. Pengukuran status gizi secara tidak langsung dapat dilakukan melalui penilaian secara survey konsumsi, data statistik vital, dan faktor ekologi. (Supariasa, 2001)

2.6.1. Pengukuran Antropometri

Penilaian status gizi dalam penelitian ini menggunakan cara antropometri, jadi hanya akan dibahas lebih luas mengenai antropometri. Penilaian status gizi secara antropometri adalah pengukuran status gizi secara langsung yang sering digunakan dalam masyarakat dengan menggunakan dimensi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi (Supariasa, dkk, 2001). Antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dan berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri sangat umum digunakan untuk menilai status gizi dari berbagai ketidakseimbangan antara asupan protein dan energi yang penting untuk pertumbuhan tubuh.

Pengukuran antropometri adalah pengukuran terhadap dimensi dan komposisi tubuh. Beberapa pengukuran antropometri utama yang digunakan anatara lain adalah tinggi badan (TB), berat badan (BB), lingkar lengan (dengan komponen lemak bawah


(33)

kulit dan otot tulang) dan lipatan lemak bawah kulit. Penilaian status gizi dengan menggunakan antropometri memiliki kelebihan dan keterbatasan. Beberapa kelebihan dari antropometri adalah :

1. Relatif Murah

2. Cepat, sehingga dapat dilakukan pada populasi yang besar 3. Objektif

4. Gradable, dapat dirangking apakah ringan, sedang atau berat 5. Tidak menimbulkan rasa sakit pada responden.

Beberapa keterbatasan dari pengukuran antropometri adalah : 1. Membutuhkan data referensi yang relevan

2. Kesalahan yang muncul seperti pada peralatan (belum dikalibrasi), kesalahan observer (pengukuran, pembacaan, pencatatan)

3. Hanya mendapatkan data pertumbuhan, obesitas, malnutrisi,karena kurang energi protein, tidak dapat memperoleh informasi karena defisiensi zat gizi mikro.

2.6.2. Indeks Antropometri

Parameter antropometri merupakan dasar dari penelitian status gizi. Parametere ini adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia, antara lain umur, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada dan lingkar pinggul, dan tebal lemak di bawah kulit. Kombinasi dari beberapa parameter disebut indeks antropometri. Beberapa Indeks antropometri yang sering digunakan yaitu : berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat


(34)

badan menurut tinggi badan (BB/TB). BB/U bermanfaat untuk memberikan gambaran status gizi seseorang pada saat ini, TB/U memberikan gambaran status gizi masa lalu, BB/TB merupakan indikator yang baik menilai status gizi saat ini. Penilaian antropometri terutama bagi siswa sekolah dasar yang sering digunakan adalah indeks BB/TB dan TB/U, sedangkan untuk indeks BB/U lebih sesuai untuk BALITA. Perbedaaan penggunaan indeks tersebut akan memberikan gambaran prevalensi status gizi yang berbeda. (Supariasa, dkk, 2001)

2.6.3. Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yang di konsumsi (Supariasa, 2001). Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti perkembangan umur. Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal terdapat dua kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal. Berdasarkan karakteristik berat badan ini, maka indeks berat badan menurut umur digunakan sebagai salah satu cara pengukuran status gizi. Mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini (current nutritional status). (Gibson, 2005)


(35)

Indeks BB/U mempunyai beberapa kelebihan anatara lain : lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum, baik untuk mengukur status gizi akut atau kronis, berat badan dapat berfluktuasi, sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan keci, serta dapat mendeteksi kegemukan. Adapun kekurangan indeks BB/U, antara lain:

− Dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru bila terdapat edema maupun asites

− Di daerah pedesaan yang masih terpencil dan tradisional, umur sering ditaksir secara tepat karena pencatatan umur yang belum baik

− Memerlukan data umur yang akurat, terutama untuk anak di bawah usia 5 tahun

− Sering terjadi kesalahan dalam pengukuran, seperti pengaruh pakaian atau gerakan anak pada saat penimbangan

− Secara operasional sering mengalami hambatan karena masalah sosial budaya setempat. Misalnya orang tua tidak mau menimbang anaknya, Karena dianggap barang dagangan, dan sebagainya.

2.6.4. Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)

Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Tinggi badan tumbuh seiring dengan pertumbuhan umur pada keadaan normal. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu yang pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama.


(36)

Berdasarkan karakteristik tersebut, maka indeks ini menggambarkan status gizi masa lalu.

Indeks TB/U disamping memberikan gambaran status gizi masa lampau, juga lebih erat kaitannya dengan status sosial ekonomi. Keuntungan dari indeks TB/U, antara lain : baik untuk menilai status gizi masa lampau, ukuran panjang dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa, sedangkan kelemahan dari indeks TB/U adalah tinggi badan tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun, pengukuran relatif sulit dilakukan karena anak harus berdiri tegak, sehingga di perlukan dua orang untuk melakukannya, ketepatan umur sulit di dapat. (Supariasa, 2001)

.2.6.5. Indeks Massa Tubuh Menurut (IMT/U)

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menetapkan pelaksanaan perbaikan gizi adalah dengan menentukan atau melihat. Ukuran fisik seseorang sangat erat hubungannya dengan status gizi. Atas dasar itu, ukuran-ukuran yang baik dan dapat diandalkan bagi penentuan status gizi dengan melakukan pengukuran antropometri. Hal ini karena lebih mudah dilakukan dibandingkan cara penilaian status gizi lain, terutama untuk daerah pedesaan (Supariasa, dkk., 2001).

Pengukuran status gizi pada anak sekolah dapat dilakukan dengan cara antropometri. Saat ini pengukuran antropometri (ukuran-ukuran tubuh) digunakan secara luas dalam penilaian status gizi, terutama jika terjadi ketidakseimbangan kronik antara intake energi dan protein. Pengukuran antropometri terdiri atas dua dimensi, yaitu pengukuran pertumbuhan dan komposisi tubuh. Komposisi tubuh


(37)

mencakup komponen lemak tubuh (fat mass) dan bukan lemak tubuh (non-fat mass) (Riyadi, 2004).

Pengukuran status gizi anak sekolah dapat dilakukan dengan indeks antropometri dan menggunakan Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U) anak sekolah.

Rumus IMT

2.7. Klasifikasi Status Gizi

Klasifikasi status gizi harus didasarkan atas ukuran baku (standar reference) dan terdapat batasan-batasan yang disebut ambang batas. Untuk menentukan klasifikasi status gizi digunakan Z-skor (standar deviasi). Dalam hal ini standar deviasi untuk (Z-skor) digunakan untuk meneliti dan memantau pertumbuhan. Standar deviasi unit ini digunakan untuk mengetahui klasifikasi status gizi seseorang berdasarkan kriteria yang ditetapkan, antara lain berat badan, umur dan tinggi badan.

Status gizi diklasifikasikan berdasarkan standar atau ukuran baku. Baku antropometri yang digunakan adalah baku WHO 2007 yang telah di perkenalkan di Indonesia oleh WHO melalui Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) pada tahun 2009. Pemakaian standar ini didasarkan pada studi di 6 negara di dunia yaitu Brazil, Ghana, Norwey, Oman, USA dan India. Standar antropometri WHO 2007 lebih dapat menggambarkan status gizi anak-anak dan remaja di dunia. Klasifikasi status gizi anak dan remaja menurut WHO 2007 adalah sebagai berikut :


(38)

a) Indeks BB/U

− BB normal (≥-2 SD s/d ≤ 2 SD)

− Kurang (≥-3 SD s.d <-2 SD)

− Sangat Kurang (< - 3 SD) b) Indeks TB/U

− Sangat Tinggi (> 3 SD)

− Normal (≥-2 SD s/d ≤ 3)

− Pendek (≥-3 SD s/d > -2 SD)

− Sangat Pendek (< -3 SD) c) Indeks IMT/U

− Sangat Gemuk (> 3 SD)

− Gemuk (> 2 SD s/d ≤ 3 SD)

− Normal (≥-2 SD s/d ≤ 2 SD)

− Kurus (< -2 s/d ≥ -3 SD)

− Sangat Kurus (< - 3 SD)

Pengukuran skor simpangan baku (Z-skor) dapat diperoleh dengan mengurangi nilai individual subjek dengan nilai median baku rujukan pada umur yang bersangkutan, hasilnya dibagi dengan nilai simpangan baku rujukan, atau dengan rumus perhitungan Z-skor :

2.8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi

Faktor-faktor yang menyebabkan kurang gizi telah di perkenalkan UNICEF dan telah digunakan secara internasional. Secara umum faktor yang mempengaruhi status gizi dibagi manjadi dua bagian, yang pertama penyebab langsung yaitu faktor

jukan nganBakuru NilaiSimpa

an nBakuRujuk NilaiMedia

iduSubjek NilaiIndiv

skor


(39)

konsumsi dan faktor penyakit infeksi yang mungkin di derita olah si anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang panyakit. Kenyataannya baik makanan maupun penyakit secara bersama-sama mrerupakan penyebab kurang gizi. (Suharjo, 2000)

Kedua, penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memanuhi kebutuhan pangan seluruh anggota dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. Pola pengasuhan adalah kemampuan keluarga untuk menyediakan waktu, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental,dan sosial, pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan adalah tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga. (Suharjo, 2000)

Faktor-faktor tersebut sangat terkait dengan tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan terdapat kemungkinan makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pola pengasuhan anak dan keluarga makin banyak memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada. Ketahanan pangan keluarga juga terkait dengan ketersediaan pangan, harga pangan dan daya beli keluarga, serta pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.


(40)

Faktor ekonomi merupakan faktor yang paling menentukan terhadap kualitas dan kuantitas pangan di keluarga. Keluarga dengan pendapatan terbatas, besar kemungkinan kurang dapat memenuhi kebutuhan makanan sejumlah yang dibutuhkan oleh tubuh. Setidaknya keanekaragaman kurang bisa dijamin, karena dengan ekonomi terbatas tidak banyak pilihan. (Suhardjo, 2000)

Penelitian menunjukkan bahwa tingkatan ekonomi mempunyai hubungan yang erat dengan perubahan dan perbaikan konsumsi makanan. Keberadaan makanan akan berpengaruh terhadap gizi seseorang, tetapi dengan tingakat pendapatan yang tinggi belum tentu dapat menjamin keadaan gizi yang baik. Rendahnya tingkat pendapatan merupakan salah satu sebab rendahnya konsumsi pangan dan status gizi. (Khumaidi, 1994)

Rendahnya pendapatan menyebabkan keluarga tidak mampu membeli pangan dalam jumlah yang diperlukan. Ada pula keluarga yang sebenarnya mempunyai penghasilan cukup akan tetapi sebagian anaknya kurang gizi, hal ini di karenakan cara mengatur belanja keluarga yang kurang baik. Ada juga keluarga yang mampu membeli bahan pangan dalam jumlah yang cukup tetapi kurang pandai memilih jenis pangan yang dibeli, berakibat kurangnya mutu dan keanekaragaman makanan. (Sajogyo, dkk, 1994)


(41)

2.9. Kerangka Konsep Penelitian

Dari kerangka konsep diatas yang di teliti adalah tentang status gizi anak baru masuk sekolah berdasarkan BB/U, TB/U, BB/TB. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi anak yaitu faktor langsung dan faktor tidak langsung di dalam penelitian ini tidak di teliti.

STATUS GIZI ANAK BARU SEKOLAH

− BB/U

− TB/U

− IMT/U Faktor langsung

− Konsumsi

− Penyakit infeksi

Faktor tidak langsung

− Ketahanan Pangan di keluarga

− Pola pengasuhan anak

− Pelayanan kesehatan


(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif yaitu dengan melihat data-data status gizi anak sekolah dasar di Puskesmas Sunggal pada tahun 2007 sampai 2010

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sekolah dasar yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sunggal. Pemilihan lokasi atas pertimbangan:

1) Terdapat banyak jumlah anak sekolah dasar (kelas I SD) yang mengalami gizi kurang.

2) Belum pernah dilakukan penelitian tentang kecenderungan status gizi anak sekolah dasar di Kecamatan Medan Sunggal

Waktu Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2010 sampai Agustus 2010

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah semua data jumlah anak sekolah dasar kelas 1 yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sunggal pada tahun 2007-2010.

3.3.2. Sampel

Cara pengambilan sampel dilakukan dengan simple random. Jumlah sekolah dasar yang ada di wilayah kecamatan sunggal dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok SD negeri dan SD swasta yang masing-masing terdiri dari 9 sekolah.


(43)

Masing-masing kelompok di wakili oleh 1 SD. Kelompok SD Negeri di wakili oleh SD 064020 sedangkan SD Swasta di wakili oleh SD Darma Pala, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah jumlah murid kelas satu di kedua sekolah tersebut mulai tahun 2007-2010 yaitu sebanyak 833 orang, yang terdiri dari 415 orang dari SD Negeri dan 418 orang dari SD Swasta

3.4. Jenis Data

Data yang digunakan berupa data skunder, yaitu data jumlah anak baru masuk sekolah yang meliputi :Nama, Berat badan, tinggi badan, dan umur serta jenis kelamin anak sekolah dasar di SD Negeri 064020 dan SD Darma Pala di Kecamatan Sunggal tahun 2007-2010

3.5. Metode Pengumpulan Data

Data penjaringan anak baru masuk sekolah dasar oleh Unit Kesehatan Sekolah (UKS) Puskesmas Sunggal di SD 064020 dan SD Darma Pala periode tahun 2007 sampai 2010, dikumpulkan dan dilakukan pencatatan ulang mengenai nama berat badan, tinggi badan dan umur serta jenis kelamin,

3.6. Defenisi Operasional Variabel

a) Kecenderungan status gizi anak baru masuk sekolah dasar adalah keadaaan status gizi anak baru menduduki kelas 1 SD pada tahun 2007 sampai tahun 2010.


(44)

b) Status gizi adalah keadaan kesehatan fisik anak SD yang ditentukan dengan menggunakan antropometri BB/U, TB/U, IMT/U, dengan perhitungan Z-score (Standar Deviasi) baku standar WHO 2007.

c) Umur adalah Usia anak SD yang dihitung sejak tanggal kelahiaran anak sampai pada saat pengukuran di lakukan dengan satuan tahun.

d) Berat badan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa jaringan, termasuk cairan tubuh. Diukur dengan timbangan, satuan kilogram (kg)

e) Tinggi badan adalah Salah satu ukuran yang memberikan gambaran fungsi pertumbuhan. Diukur dengan pita meteran, satuan centimeter (cm)

3.7. Aspek Pengukuran

1) Status gizi dinilai dengan cara pengukuran indeks Berat Badan, Tinggi Badan, dan Umur kemudian dihitung nilai Z-skor dengan rumus

Dengan kategori sebagai berikut : d) Indeks BB/U

− BB normal (≥-2 SD s/d ≤ 2 SD)

− Kurang (≥-3 SD s.d <-2 SD)

− Sangat Kurang (< - 3 SD) e) Indeks TB/U

− Sangat Tinggi (> 3 SD)

− Normal (≥-2 SD s/d ≤ 3)

− Pendek (≥-3 SD s/d > -2 SD)

− Sangat Pendek (< -3 SD)

jukan nganBakuru NilaiSimpa

an nBakuRujuk NilaiMedia

iduSubjek NilaiIndiv

skor


(45)

f) Indeks IMT/U

− Sangat Gemuk (> 3 SD)

− Gemuk (> 2 SD s/d ≤ 3 SD)

− Normal (≥-2 SD s/d ≤ 2 SD)

− Kurus (< -2 s/d ≥ -3 SD)

− Sangat Kurus (< - 3 SD)

3.8. Teknik Analisis Data

Data yang di kumpulkan akan diolah melalui bantuan program WHO Antroplus dan SPSS untuk menganalisa kecenderungan status gizi anak baru masuk sekolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, dan grafik.


(46)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Wilayah penelitian ini adalah puskesmas sunggal yang terletak di Jl. Pinang Baris Kelurahan. Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal yang memiliki jarak ± 8 km dari kota dengan batas wilayah sebagai berikut :

1. Bagian Utara : Kecamatan Medan Helvetia 2. Bagian Selatan : Kecamatan Medan Selayang 3. Bagian Barat : Kabupaten Deli Serdang

4. Bagian Timur : Kecamatan Medan Baru dan Petisah

Luas wilayah kecamatan medan sunggal adalah 14. 116 Km2, yang terdiri dari 6 kelurahan dengan jumlah penduduk 108.688 jiwa.

4.2. Karakteristik Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Jenis Kelamin di SD Negeri 064020 dan SD Darma Pala Tahun 2007 sampai Tahun 2010

4.2.1. Karakteristik Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Jenis Kelamin di SD Negeri 064020 Tahun 2007 sampai Tahun 2010

Jumlah anak baru masuk sekolah pada SD Negeri 064020 dari tahun 2007 sampai 2010 adalah 415 orang. Yang terdiri dari 219 orang anak laki-laki dan 196 orang anak perempuan. Jumlah anak baru masuk sekolah pada kedua sekolah dapat dilihat pada tabel berikut


(47)

Tabel 4.1 Distribusi Jumlah Murid SD Berdasarkan Jenis Kelamin di SD Negeri 064020 Tahun 2007 sampai Tahun 2010

Tahun

Jenis Kelamin

Jumlah % Laki-laki % Perempuan %

2007 55 50.5 54 49.5 109 100

2008 42 42 58 58 100 100

2009 65 62.5 39 37.5 104 100

2010 57 55.8 45 44.2 102 100

Jumlah 219 52.7 196 47.3 415 100

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah anak baru masuk sekolah pada di SD 064020 Kecamatan Sunggal dari tahun 2007 sampai 2010 yaitu 52.7%yang berjenis kelamin laki-laki (219 orang) dan 47.3% yang berjenis kelamin perempuan jumlah (196 orang).

4.2.2. Karakteristik Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Jenis Kelamin di SD Darma Pala Tahun 2007 sampai Tahun 2010

Jumlah anak baru masuk sekolah pada SD Darma Pala dari tahun 2007 sampai 2010 adalah 418 orang. Yang terdiri dari 209 orang anak laki-laki dan 209 orang anak perempuan. Jumlah anak baru masuk sekolah pada kedua sekolah dapat dilihat pada tabel berikut


(48)

Tabel 4.2 Distribusi Jumlah Murid SD Berdasarkan Jenis Kelamin di SD Darma Pala Tahun 2007 sampai Tahun 2010

Tahun

Jenis Kelamin

Jumlah % Laki-laki % Perempuan %

2007 49 46.7 56 53.3 105 100

2008 54 51.9 50 48.1 104 100

2009 48 45.7 57 54.3 105 100

2010 58 55.7 46 44.3 104 100

Jumlah 209 50 209 50 418 100

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah anak baru masuk sekolah pada di SD Darma Pala Kecamatan Sunggal dari tahun 2007 sampai 2010 yaitu 50%yang berjenis kelamin laki-laki (209 orang) dan 50% yang berjenis kelamin perempun jumlah (209 orang).

4.3. Distribusi Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah di SD Negeri 064020 Tahun 2007 sampai Tahun 2010

4.3.1. Status Gizi Anak Laki-laki Berdasarkan Berat Badan Menurut Umur (BB/U) di SD Negeri 064020 Tahun 2007 sampai Tahun 2010

Status gizi berdasarkan berat badan menurut umur (BB/U) pada anak laki-laki yang baru masuk sekolah pada SD Negeri 064020 dari tahun 2007 sampai tahun 2010 dapat dilhat pada tabel berikut


(49)

Tabel 4.3 Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Berat Badan Menurut Umur (BB/U) Pada Anak Laki-laki di SD Negeri 064020 Tahun 2007 sampai Tahun 2010

Status gizi Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010

N % N % N % N %

Normal 32 58.2 28 66.7 42 64.6 40 70.2

Kurang 17 30.9 14 33.3 20 30.8 17 29.8

Sangat kurang 6 10.9 0 0 3 4.6 0 0

Jumlah 55 100 42 100 65 100 57 100

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa status gizi berat badan menurut umur untuk anak laki-laki dengan kategori normal paling tinggi terdapat pada tahun 2010 yaitu 70.2% (40 orang) dan terendah pada tahun 2007 yaitu 58.2% (32 orang), kategori kurang paling tinggi pada tahun 2008 yaitu 33.3% (14 orang) dan yang terendah pada tahun 2010 yaitu 29.8% (17 orang) , sedangkan untuk kategori sangat kurang paling tinggi tahun 2007 yaitu 10.9% (6 orang).

4.3.2. Status Gizi Anak Perempuan Berdasarkan Berat Badan Menurut Umur (BB/U) di SD Negeri 064020 Tahun 2007 sampai Tahun 2010

Status gizi berdasarkan berat badan menurut umur (BB/U) pada anak perempuan yang baru masuk sekolah pada SD Negeri 064020 dari tahun 2007 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut


(50)

Tabel 4.4 Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Berat Badan Menurut Umur (BB/U) Pada Anak Perempuan di SD Negeri 064020 Tahun 2007 sampai Tahun 2010

Status gizi Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010

N % N % N % N %

Normal 36 66.7 39 67.2 27 69.2 31 68.9

Kurang 16 29.6 16 27.6 10 25.6 14 31.1

Sangat kurang 2 3.7 3 5.2 2 5.2 0 0

Jumlah 54 100 58 100 39 100 45 100

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa persentasi untuk status gizi berat badan menurut umur untuk anak perempuan dengan kategori normal paling tinggi terdapat pada tahun 2009 yaitu 69.2% (27 orang) dan terendah pada tahun 2008 yaitu 66.7 % (36 orang), kategori kurang paling tinggi terdapat pada tahun 2010 yaitu 31.1 % (14 orang) dan terendah pada tahun 2009 yaitu 25.6% (10 orang), sedangkan untuk kategori sangat kurang paling tinggi terdapat pada tahun 2008 yaitu 5.2% (3 orang).

4.3.3. Status Gizi Anak Laki-laki Berdasarkan Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) di SD Negeri 064020 Tahun 2007 sampai Tahun 2010

Status gizi berdasarkan tinggi badan menurut umur (TB/U) pada anak laki-laki yang baru masuk sekolah pada pada SD Negeri 064020 dari tahun 2007 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut


(51)

Tabel 4.5 Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) Pada Anak Laki-laki di SD Negeri 064020 Tahun 2007 sampai Tahun 2010

Status gizi Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010

N % N % N % N %

Sangat tinggi 0 0 0 0 0 0 0 0

Normal 38 69.1 25 59.5 51 78.5 44 77.2

Pendek 15 27.3 15 35.7 4 21.5 13 22.8

Sangat pendek 2 3.6 2 4.8 0 0 0 0

Jumlah 55 100 42 100 65 100 57 0

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa status gizi berdasarkan tinggi badan menurut umur untuk anak laki-laki dengan kategori normal paling tinggi pada tahun 2009 yaitu 78.5% (51 orang) dan terendah pada 2008 yaitu 59.5% (25 orang), kategori pendek paling tinggi pada tahun 2008 yaitu 35.7% (15 orang) dan terendah pada tahun 2009 yaitu 21.5% (4 orang), sedangkan untuk kategori sangat pendek paling tinggi pada tahun 2008 yaitu 4.8% (2 orang).

4.3.4. Status Gizi Anak Perempuan Berdasarkan Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) di SD Negeri 064020 Tahun 2007 sampai Tahun 2010

Status gizi berdasarkan tinggi badan menurut umur (TB/U) pada anak perempuan yang baru masuk sekolah pada SD Negeri 064020 dari tahun 2007 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut :


(52)

Tabel 4.6 Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) Pada Anak Perempuan di SD Negeri 064020 Tahun 2007 sampai Tahun 2010

Status gizi Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010

N % N % N % N %

Sangat tinggi 0 0 0 0 0 0 0 0

Normal 45 83.3 44 75.9 32 82.1 42 93.3

Pendek 9 16.7 13 22.4 5 12.8 3 6.7

Sangat pendek 0 0 1 1.7 2 5.1 0 0

Jumlah 54 100 58 100 39 100 45 100

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa status berdasarkan tinggi badan menurut umur untuk anak perempuan dengan kategori normal paling tinggi pada tahun 2010 yaitu 93.3% (42 orang) dan terendah pada tahun 2008 yaitu 75.9% (44 orang), kategori pendek paling tinggi pada tahun 2008 yaitu 22.4 % (13 orang) dan terendah tahun 2010 yaitu 6.7% (3 orang), sedangkan untuk kategori sangat pendek paling tinggi pada tahun 2009 yaitu 5.1% (2 orang).

4.3.5. Status Gizi Anak Laki-laki Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U) di SD Negeri 064020 Tahun 2007 sampai Tahun 2010

Status gizi berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) pada anak laki-laki yang baru masuk sekolah pada SD Negeri 064020 dari tahun 2007 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut


(53)

Tabel 4.7 Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U) Pada Anak Laki-laki di di SD Negeri 064020 Tahun 2007 sampai Tahun 2010

Status gizi Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010

N % N % N % N %

Sangat gemuk 0 0 0 0 0 0 0 0

Gemuk 1 1.8 1 2.4 1 1.5 0 0

Normal 44 80 36 85.7 50 76.9 43 75.4

Kurus 6 10.9 4 9.5 12 18.5 14 24.6

Sangat kurus 4 7.3 1 2.4 2 3.1 0 0

Jumlah 55 100 42 100 65 100 57 100

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa status gizi berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur untuk anak lak-laki dengan Kategori normal paling tinggi pada tahun 2008 yaitu 85.7% (36 orang) dan terendah tahun 2010 yaitu 75.4% (43 orang), kategori kurus paling tinggi pada tahun 2010 yaitu 24.6% (14 orang) dan terendah pada tahun 2008 yaitu 9.5% (4 orang), sedangkan sangat kurus paling tinggi pada tahun 2007 yaitu 7.3% (4 orang). Untuk katregori sangat gemuk paling tinggi pada tahun 2008 yaitu 2.4 % (1 orang)

4.3.6. Status Gizi Anak Perempuan Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U) di SD Negeri 064020 Tahun 2007 sampai Tahun 2010

Status gizi berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) pada anak perempuan yang baru masuk sekolah pada SD Negeri 064020 dari tahun 2007 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut


(1)

2010 elpin perempuan 27-Feb-04 77 18 1110 -1.08 BB Normal -1.4 TB Normal -0.28 Normal 2010 daniel laki-laki 22-Mar-04 76 17 108 -1.76 BB Normal -2 TB Normal -0.61 Normal 2010 ariyo laki-laki 17-Apr-04 75 17 113 -1.7 BB Normal -0.9 TB Normal -1.75 Normal 2010 randi laki-laki 15-Apr-04 75 20 117 -0.44 BB Normal -0.1 TB Normal -0.58 Normal 2010 anisa perempuan 26-Jun-04 73 17 115 -1.26 BB Normal -0.1 TB Normal -0.86 Normal 2010 conti perempuan 14-Aug-03 83 16 115 -2.34 BB Kurang -1 TB Normal -2.62 Kurus 2010 riana perempuan 17-Aug-03 83 20 121 -0.71 BB Normal -0.1 TB Normal -1.2 Normal 2010 rasian laki-laki 17-Jul-03 72 18 109 -1.88 BB Normal -2.5 TB Pendek -0.25 Normal 2010 mhd ardil laki-laki 7-Dec-03 79 15.5 109.5 -0.78 BB Normal -2 TB Normal -2.18 Kurus 2010 rehan laki-laki 13-Jan-04 78 20 105 -0.64 BB Normal -2.8 TB Pendek -1.69 Normal 2010 josep laki-laki 4-Feb-04 77 16 105 -2.37 BB Kurang -2.7 TB Pendek -0.68 Normal 2010 valatina perempuan 4-Feb-04 77 16 105 -1.99 BB Normal -2.4 TB Pendek -0.53 Normal 2010 muryadi laki-laki 14-Feb-04 77 15.3 112 -2.72 BB Kurang -1.3 TB Normal -2.99 Kurus 2010 sandika perempuan 16-Feb-04 77 20 115 -0.37 BB Normal -0.5 TB Normal -0.12 Normal 2010 fransiska perempuan 8-Mar-04 76 20 114 -0.33 BB Normal -0.7 TB Normal 0.05 Normal 2010 zornan laki-laki 19-Mar-04 76 18 115 -1.31 BB Normal -0.6 TB Normal -1.47 Normal 2010 maudi perempuan 20-Mar-04 76 18 117 -1.04 BB Normal -0 TB Normal -1.59 Normal 2010 kevin laki-laki 28-Mar-04 76 20 120 -0.48 BB Normal 0.4 TB Normal -1.2 Normal 2010 rival laki-laki 5-May-04 74 22 114 0.32 BB Normal -0.7 TB Normal 1.07 Normal 2010 abel perempuan 9-May-04 74 17 110 -1.36 BB Normal -1.2 TB Normal -0.86 Normal 2010 fira perempuan 11-Apr-04 75 19 109 -0.62 BB Normal -1.5 TB Normal 0.42 Normal 2010 alventina perempuan 8-Jun-04 73 15 108 -2.25 BB Kurang -1.5 TB Normal -1.85 Normal 2010 zoanti perempuan 14-Jun-04 73 15 113 -2.23 BB Kurang -0.6 TB Normal -2.97 Kurus 2010 ivan laki-laki 10-Jun-04 73 17 115 -1.57 BB Normal -0.4 TB Normal -2.21 Kurus 2010 togar laki-laki 20-Jun-04 73 18 111 -1.09 BB Normal -1.1 TB Normal -0.56 Normal 2010 jose laki-laki 26-Jun-04 73 18 105 -1.08 BB Normal -2.3 TB Pendek 0.71 Normal 2010 indra laki-laki 10-Jul-04 72 15 109.8 -2.51 BB Kurang -1.3 TB Normal -2.65 Kurus 2010 perez laki-laki 27-Jul-04 72 18 111 -1.01 BB Normal -1 TB Normal -0.55 Normal 2010 dicki laki-laki 21-Aug-03 83 16 106 -2.77 BB Kurang -2.9 TB Pendek -0.97 Normal 2010 oji laki-laki 10-Sep-03 82 16 112 -2.72 BB Kurang -1.7 TB Normal -2.4 Kurus 2010 mhd menta laki-laki 26-Oct-03 81 20 116 -0.82 BB Normal -0.9 TB Normal -0.43 Normal 2010 delan laki-laki 28-Oct-03 81 18 114 -1.64 BB Normal -1.2 TB Normal -1.29 Normal 2010 novita perempuan 13-Nov-03 80 18.5 117 -1.09 BB Normal -0.4 TB Normal -1.3 Normal


(2)

2010 eyneli perempuan 8-Nov-03 80 17.5 119.5 -1.49 BB Normal 0.04 TB Normal -2.45 Kurus 2010 jackson laki-laki 25-Apr-04 75 16.5 106.7 -1.92 BB Normal -2.2 TB Pendek -0.67 Normal 2010 keistin perempuan 6-May-04 74 18 112 -0.95 BB Normal -0.9 TB Normal -0.64 Normal 2010 ayu perempuan 18-Oct-03 81 20 117 -0.59 BB Normal -0.5 TB Normal -0.49 Normal 2010 yohana perempuan 10-Mar-04 76 19 115 -0.66 BB Normal -0.4 TB Normal -0.63 Normal 2010 adinda perempuan 26-Aug-03 83 20 119 -0.7 BB Normal -0.3 TB Normal -0.85 Normal 2010 alvita perempuan 15-Apr-04 75 14 105 -2.9 BB Kurang -2.3 TB Pendek -2 Normal 2010 lena perempuan 23-Oct-03 81 19 120 -0.94 BB Normal 0.09 TB Normal -1.57 Normal 2010 arjuna laki-laki 23-Jun-04 73 15 110 -2.56 BB Kurang -1.3 TB Normal -2.71 Kurus 2010 ahmad laki-laki 6-May-04 74 16.5 106.8 -1.89 BB Normal -2.1 TB Pendek -0.69 Normal 2010 agung laki-laki 26-May-04 74 14.8 105.5 -2.74 BB Kurang -2.3 TB Pendek -1.75 Normal 2010 bima laki-laki 23-Feb-04 77 16 113 -2.32 BB Kurang -1.1 TB Normal -2.59 Kurus 2010 landira laki-laki 21-Nov-03 80 17 109 -2.05 BB Kurang 2.12 TB Pendek -0.87 Normal 2010 dito laki-laki 28-Jan-04 78 24 118 0.73 BB Normal -0.2 TB Normal 1.2 Normal 2010 dery laki-laki 25-Feb-04 77 19 113 -0.94 BB Normal -1.1 TB Normal -0.37 Normal 2010 dias laki-laki 3-Jul-04 72 15 107 -2.53 BB Kurang -1.9 TB Normal -1.94 Normal 2010 deri laki-laki 8-Aug-03 83 19 108 -1.4 BB Normal -2.6 TB Pendek -0.55 Normal 2010 ezra perempuan 7-Jan-04 78 15 111 -2.55 BB Kurang -1.4 TB Normal -2.52 Kurus 2010 febrianti perempuan 4-Jul-04 72 15 113 -2.19 BB Kurang -0.5 TB Normal -2.97 Kurus 2010 firdan laki-laki 25-Nov-03 80 16 112 -2.37 BB Kurang -1.5 TB Normal -2.54 Kurus 2010 grecia perempuan 24-Jul-04 72 15 112 -2.16 BB Kurang -0.6 TB Normal -2.74 Kurus 2010 heru laki-laki 5-Feb-04 77 18 108 -1.41 BB Normal -2.1 TB Pendek 0.04 Normal 2010 kamarradin laki-laki 13-Mar-04 76 15 107 -2.81 BB Kurang -2.2 TB Pendek -1.97 Normal 2010 m bima laki-laki 23-Oct-03 81 21 119 0.46 BB Normal -0.3 TB Normal -0.46 Normal 2010 mulia laki-laki 23-Apr-04 75 16 112.5 -2.17 BB Kurang -1 TB Normal -2.45 Kurus 2010 melly perempuan 28-Sep-03 82 15 110 -2.75 BB Kurang -1.8 TB Normal -2.31 Kurus 2010 ayogi laki-laki 23-Sep-03 82 18 119.8 -1.72 BB Normal -0.2 TB Normal -2.64 Kurus 2010 ranita perempuan 2-May-04 74 14 108.8 -2.87 BB Kurang -1.5 TB Normal -2.88 Kurus 2010 rizki laki-laki 19-May-04 74 15 110.8 -2.64 BB Kurang -1.3 TB Normal -2.93 Kurus 2010 rafael laki-laki 12-Jun-04 73 20 114 -0.3 BB Normal -0.6 TB Normal 0.05 Normal 2010 rizka perempuan 17-Jul-04 72 17.5 120 -1.01 BB Normal -0.9 TB Normal -2.54 Kurus 2010 sigit laki-laki 18-Aug-03 83 20 119 -0.97 BB Normal -0.5 TB Normal -1.07 Normal 2010 jyahful laki-laki 14-Dec-03 79 18 119 -1.53 BB Normal -0.1 TB Normal -2.42 Kurus


(3)

2010 safris perempuan 24-Jun-04 73 20 117 -0.13 BB Normal 0.25 TB Normal -0.45 Normal 2010 surya laki-laki 6-Apr-04 75 17 114 -1.72 BB Normal -0.8 TB Normal -1.99 Normal 2010 tari perempuan 1-May-04 74 19 120 -0.58 BB Normal -0.7 TB Normal -1.55 Normal 2010 tri perempuan 12-May-04 74 16 115.5 -1.8 BB Normal -0.2 TB Normal -2.7 Kurus 2010 vans perempuan 20-Jan-04 78 20 114 -0.42 BB Normal -0.8 TB Normal 0.04 Normal 2010 victor laki-laki 22-May-04 74 20 120 -0.35 BB Normal -0.6 TB Normal -1.19 Normal 2010 viadela perempuan 31-Oct-03 81 14.5 108 -2.95 BB Kurang -2.1 TB Pendek -2.27 Kurus 2010 wulan perempuan 12-Jan-04 78 16 110 -2.04 BB Kurang -1.6 TB Normal -1.54 Normal 2010 wika perempuan 31-Oct-03 81 15 112 -2.68 BB Kurang -1.4 TB Normal -2.76 Kurus 2010 wahyu laki-laki 21-Jan-04 78 21 115 -0.28 BB Normal -0.8 TB Normal -0.34 Normal 2010 willy laki-laki 31-Oct-03 81 15 113 -2.76 BB Kurang -1.4 TB Normal -2.91 Kurus 2010 wahyu s laki-laki 7-Dec-03 79 20 120 0.11 BB Normal -1.3 TB Normal -1.16 Normal 2010 yusuf laki-laki 25-May-04 74 19 120 -0.74 BB Normal -1.4 TB Normal 0.27 Normal 2010 zani laki-laki 7-Feb-04 77 17 110 -1.86 BB Normal -1.7 TB Normal -1.07 Normal 2010 nanda perempuan 9-Jan-04 78 18 114 -1.17 BB Normal -0.8 TB Normal -1.03 Normal 2010 bobby laki-laki 5-Jun-04 73 17 110 -1.58 BB Normal -1.4 TB Normal -1.04 Normal 2010 m fahrul laki-laki 5-Mar-04 76 17 105 -1.8 BB Normal -2.6 TB Pendek -0.04 Normal 2010 arbina perempuan 6-Feb-04 77 15 111 -2.49 BB Kurang -1.3 TB Normal -2.52 Kurus 2010 kartika perempuan 5-Jul-04 72 14 108 -2.74 BB Kurang -1.5 TB Normal -2.7 Kurus 2010 m amri laki-laki 6-Jan-04 78 18 109 -1.48 BB Normal -2 TB Normal -0.18 Normal 2010 ardi laki-laki 4-Jun-04 73 14.5 106 -2.89 BB Kurang -2.2 TB Pendek -2.15 Kurus 2010 mariya perempuan 17-Jan-04 78 15 103 -2.53 BB Kurang -2.9 TB Pendek -0.81 Normal 2010 artika perempuan 8-Mar-04 76 17 112 -1.47 BB Normal -1 TB Normal -1.26 Normal 2010 tiara perempuan 27-Aug-03 83 15 106 -2.81 BB Kurang -2.7 TB Pendek -1.45 Normal 2010 dila perempuan 18-Oct-03 81 15 112 -2.71 BB Kurang -1.4 TB Normal -2.76 Kurus 2010 indri perempuan 10-Mar-04 76 16 112 -1.92 BB Normal -1 TB Normal -1.95 Normal 2010 febrina perempuan 6-Aug-03 83 20 119 -1.89 BB Normal -2.3 TB Pendek -0.53 Normal 2010 ayu perempuan 15-Apr-04 75 14 105 -2.9 BB Kurang -2.3 TB Pendek -2 Normal 2010 irwan laki-laki 23-Oct-03 81 19 120 -1.23 BB Normal -0.1 TB Normal -1.92 Normal 2010 liberto laki-laki 23-Jun-04 73 15 105 -2.56 BB Kurang -2.3 TB Pendek -1.45 Normal 2010 fahryadi laki-laki 6-May-04 74 18 109 -1.2 BB Kurang -1.7 TB Normal -0.14 Normal 2010 dimas laki-laki 26-May-04 74 20 115 -0.34 BB Kurang -0.4 TB Normal -0.16 Normal 2010 mursalin laki-laki 23-Feb-04 77 16 113 -2.32 BB Kurang -1.1 TB Normal -2.59 Kurus


(4)

2010 oktavia perempuan 21-Nov-03 80 15 109 -2.64 BB Kurang -1.9 TB Normal -2.08 Kurus 2010 yustina perempuan 29-Jan-04 78 15 112 -2.5 BB Kurang -1.1 TB Normal -2.75 Kurus 2010 marintan perempuan 25-Feb-04 77 19 117 -0.7 BB Normal -0.1 TB Normal -1 Normal 2010 yuda laki-laki 3-Jul-04 72 15 107 -2.53 BB Kurang -1.9 TB Normal -1.9 Normal 2010 albert laki-laki 8-Aug-03 83 19 108 -1.4 BB Normal -2.6 TB Pendek -0.55 Normal 2010 jefri laki-laki 7-Jan-04 78 20 118 -0.66 BB Normal -0.2 TB Normal -0.81 Normal 2010 aminah perempuan 4-Jul-04 72 15 113 -2.19 BB Kurang -0.5 TB Normal -2.97 Kurus 2010 ari laki-laki 25-Nov-03 80 17 115 -2.04 BB Kurang -1 TB Normal -2.27 Kurus 2010 reda perempuan 24-Jul-04 72 15 112 -2.16 BB Kurang -0.6 TB Normal -2.74 Kurus 2010 amriko laki-laki 5-Feb-04 74 16 105 -2.15 BB Kurang -2.5 TB Pendek -0.65 Normal 2010 yoseph laki-laki 13-Mar-04 76 20 119 -0.51 BB Normal -0.2 TB Normal -1 Normal 2010 aditia laki-laki 23-Oct-03 81 17 105 -2.12 BB Kurang -3 TB Pendek -0.01 Normal 2010 wijaya laki-laki 23-Apr-04 75 19 115 -0.81 BB Normal -0.5 TB Normal -0.78 Normal 2010 yunita perempuan 5-Sep-03 82 15 109 -2.79 BB Kurang -2.1 TB Pendek -2.1 Kurus 2010 tia perempuan 2-May-04 74 15 112 -2.32 BB Kurang -1.1 TB Normal -2.52 Kurus 2010 mardranti perempuan 19-Sep-03 82 17 105 -1.81 BB Normal -2.8 TB Pendek 0.03 Normal 2010 ayuna perempuan 16-Jun-04 73 15 107 -2.24 BB Kurang -1.7 TB Normal -1.63 Normal 2010 supriadi laki-laki 17-Jul-04 72 19 117 -0.61 BB Normal 0.16 TB Normal -1.19 Normal 2010 ari laki-laki 19-Aug-03 83 20 115 -0.97 BB Normal -1.2 TB Normal -0.26 Normal 2010 firman laki-laki 14-Dec-03 79 16 112 -2.49 BB Kurang -1.5 TB Normal -2.37 Kurus 2010 lidya perempuan 24-Jun-04 73 17 110 -1.27 BB Normal -1.1 TB Normal -0.86 Normal 2010 sulastri perempuan 6-Apr-04 75 15 110 -2.37 BB Kurang -1.3 TB Normal -2.29 Kurus 2010 winda perempuan 1-May-04 75 15 102 -2.32 BB Kurang -2.8 TB Pendek -0.59 Normal 2010 talenta perempuan 12-May-04 74 17 108 -1.35 BB Normal -1.6 TB Normal -0.48 Normal 2010 desi perempuan 20-Jan-04 78 17 114 -1.57 BB Normal -0.8 TB Normal -1.66 Normal 2010 andi laki-laki 22-May-04 74 19 117 -0.74 BB Normal -0 TB Normal -1.2 Normal 2010 david laki-laki 31-Oct-03 81 17 110 -2.1 BB Kurang -2 TB Normal -1.11 Normal 2010 fredi laki-laki 29-Sep-03 82 19 110 -1.28 BB Normal -2.1 TB Pendek -0.18 Normal 2010 rikwan laki-laki 23-Apr-04 75 16 107 -2.17 BB Kurang -2.1 TB Pendek -1.12 Normal 2010 kevinsky laki-laki 12-Jul-04 72 20 117 -0.24 BB Normal 0.15 TB Normal 0.55 Normal 2010 putra laki-laki 31-Oct-03 81 16 113 -2.6 BB Kurang 1.41 TB Normal 2.63 Kurus 2010 hendro laki-laki 7-Dec-03 79 20 120 -0.73 BB Normal 0.05 TB Normal 1.24 Normal 2010 thomas laki-laki 25-May-04 74 19 120 -0.74 BB Normal 0.59 TB Normal 1.86 Normal


(5)

2010 robby laki-laki 7-Feb-04 77 17 110 -1.86 BB Normal 1.72 TB Normal 1.07 Normal 2010 ariel nst laki-laki 27-Apr-04 75 18 105 -1.22 BB Normal -2.5 TB Pendek 0.69 Normal 2010 asilah perempuan 30-Dec-03 79 15 105 -2.33 BB Kurang -2.2 TB Pendek -1.21 Normal 2010 aqila perempuan 25-Aug-03 83 15 112 -2.82 BB Kurang -1.6 TB Normal -2.77 Kurus 2010 andika nikita perempuan 24-Apr-04 75 15 105 -2.33 BB Kurang -2.2 TB Pendek -1.21 Normal 2010 adinda hana perempuan 8-Oct-03 81 18 116 -1.35 BB Normal -0.7 TB Normal -1.42 Normal 2010 andini perempuan 17-Sep-03 82 17 105 -1.81 BB Normal -2.8 TB Pendek 0.02 Normal 2010 balqis laki-laki 14-Mar-04 76 18 104 -1.32 BB Normal -2.8 TB Pendek 0.87 Normal 2010 cintra perempuan 10-Sep-03 82 16 105 -2.28 BB Kurang -2.8 TB Pendek -0.56 Normal 2010 dimas laki-laki 6-Nov-03 80 20 117 -0.8 BB Normal -0.6 TB Normal -0.63 Normal 2010 dzikri laki-laki 15-Jul-04 72 19 108 -0.62 BB Normal -1.7 TB Normal 0.69 Normal 2010 dimas ariqsyah laki-laki 23-Jun-04 73 19 101 -0.67 BB Normal 0.09 TB Normal -1.19 Normal 2010 devi perempuan 7-Mar-04 76 18 102 -1.06 BB Normal 2.93 TB Pendek -1.1 Normal 2010 dian laki-laki 27-May-04 74 20 118 -0.34 BB Normal 0.36 TB Normal -0.94 Normal 2010 fikri laki-laki 14-Aug-03 83 16 106 -2.79 BB Kurang -3 TB Pendek -0.97 Normal 2010 farhan laki-laki 21-Dec-03 79 19 118 -1.09 BB Normal -0.3 TB Normal -1.46 Normal 2010 fa ehrun perempuan 30-Oct-03 81 16 105 -2.18 BB Kurang -2.7 TB Pendek -0.55 Normal 2010 fazar galeh laki-laki 30-Jan-04 78 20 115 -0.61 BB Normal -0.8 TB Normal -0.19 Normal 2010 dolli laki-laki 11-Jul-04 72 18 110 -1.05 BB Normal -1.3 TB Normal -0.34 Normal 2010 hanta laki-laki 23-May-04 74 17 109 -1.61 BB Normal -1.6 TB Normal -0.82 Normal 2010 icha ridinda perempuan 12-Mar-04 76 18 117 -1.05 BB Normal -0.1 TB Normal -1.59 Normal 2010 indra laki-laki 23-Feb-04 77 18 110 -1.37 BB Normal -1.7 TB Normal -0.38 Normal 2010 ibnu laki-laki 13-Jan-04 78 19 106 -1.04 BB Normal -2.6 TB Pendek 1 Normal 2010 iskandar laki-laki 18-Jun-04 73 17 112 -1.55 BB Normal -0.9 TB Normal -1.5 Normal 2010 mhd hasbih laki-laki 9-Jun-04 82 20 110 -0.93 BB Normal -2.1 TB Pendek 0.71 Normal 2010 mhd rizieg laki-laki 8-Jan-04 78 17 109 -1.93 BB Normal -2 TB Normal -0.86 Normal 2010 hm hafids laki-laki 20-Mar-04 76 19 120 -0.89 BB Normal 0.38 TB Normal -1.87 Normal 2010 icha perempuan 7-Oct-03 81 19 109 -0.97 BB Normal -2 TB Normal -0.36 Normal 2010 mhd fahrezi laki-laki 11-Aug-03 83 20 117 -0.99 BB Normal -0.9 TB Normal -0.66 Normal 2010 m aldiansyah laki-laki 2-Dec-03 79 18 112 -1.56 BB Normal -1.5 TB Normal -0.84 Normal 2010 melati perempuan 12-Jun-04 73 16 107 -1.74 BB Normal -1.7 TB Normal -0.91 Normal 2010 mhd hafis laki-laki 12-Apr-04 75 19 108 -0.83 BB Normal -1.9 TB Normal 0.66 Normal 2010 aldiansyah laki-laki 2-Jul-04 72 17 110 -1.52 BB Normal -1.3 TB Normal -1.04 Normal


(6)

2010 m rizki laki-laki 15-Aug-03 83 18 115 -1.81 BB Normal -1.2 TB Normal -1.54 Normal 2010 nur anisa perempuan 28-Apr-04 75 15 107 -2.33 BB Normal -1.8 TB Normal -1.63 Normal 2010 noh ikhwani perempuan 20-Sep-03 82 18 110 -1.39 BB Normal -1.9 TB Normal -0.32 Normal 2010 omar laki-laki 19-Feb-04 77 17 111 -1.83 BB Normal -1.5 TB Normal -1.3 Normal 2010 putri salsabil perempuan 4-May-04 75 18 110 -1.01 BB Normal -1.3 TB Normal -0.27 Normal 2010 rio akbar laki-laki 15-Jul-04 72 20 117 -0.23 BB Normal 0.16 TB Normal -0.55 Normal 2010 rahmad laki-laki 22-Nov-03 80 18 112 -1.58 BB Normal -1.5 TB Normal -0.84 Normal 2010 rifki laki-laki 11-Oct-03 81 20 120 -0.85 BB Normal -0.1 TB Normal -1.26 Normal 2010 rindi laki-laki 17-Jan-04 78 20 120 -1.91 BB Normal -2 TB Normal -0.85 Normal 2010 raihan perempuan 25-Nov-03 80 18 110 -1.26 BB Normal -1.7 TB Normal -0.3 Normal 2010 septi ayu perempuan 8-Feb-04 77 16 108 -1.98 BB Normal -1.9 TB Normal -1.13 Normal 2010 siti perempuan 7-Jul-04 72 17 111 -1.24 BB Normal -0.9 TB Normal -1.05 Normal 2010 suci ningsih laki-laki 14-May-04 74 20 115 -0.37 BB Normal -0.4 TB Normal -0.16 Normal 2010 silvia perempuan 9-Dec-03 79 17 115 -1.65 BB Normal -0.7 TB Normal -1.87 Normal 2010 shiva perempuan 18-Nov-03 80 17 112 -1.69 BB Normal -1.3 TB Normal -1.27 Normal 2010 sarah perempuan 1-Oct-03 82 18 110 -1.36 BB Normal -1.8 TB Normal -0.31 Normal 2010 stasya perempuan 16-Jan-04 78 15 108 -2.53 BB Kurang -1.9 TB Normal -1.86 Normal 2010 wiranti perempuan 20-Nov-03 80 15 111 -2.64 BB Kurang -1.5 TB Normal -2.53 Kurus 2010 yosep laki-laki 17-Sep-03 82 18 116 -1.74 BB Normal -1 TB Normal -1.75 Normal