Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik
LEMBARAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
No.242, 2015
KEUANGAN. Tunjangan Kinerja. Badan Pusat
Statistik. Pencabutan.
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 122 TAHUN 2015
TENTANG
TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN
BADAN PUSAT STATISTIK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
: a.
bahwa dengan adanya peningkatan kinerja pegawai
dalam pelaksanaan reformasi birokrasi yang telah
dilakukan
di
lingkungan
Badan
Pusat
Statistik,
tunjangan kinerja yang selama ini telah diberikan
perlu untuk ditingkatkan;
b.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu mengatur kembali
pemberian
tunjangan
kinerja
dimaksud
dengan
menetapkan Peraturan Presiden tentang Tunjangan
Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik;
Mengingat
: 1.
Pasal
4
ayat
(1)
Undang-Undang
Dasar
Negara
2003
tentang
Republik Indonesia Tahun 1945;
2.
Undang-Undang
Nomor
Keuangan
Negara
Indonesia
Tahun
17
Tahun
(Lembaran
2003
Nomor
Negara
47,
Republik
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
www.peraturan.go.id
2015, No.242
-2-
3.
Undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4.
Undang-Undang
Nomor
5
Tahun
2014
tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang
Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 123);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan
Keuangan
Badan
Layanan
Umum
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5340);
7.
Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang
Badan Pusat Statistik;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: PERATURAN PRESIDEN TENTANG TUNJANGAN KINERJA
PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK.
Pasal 1
Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:
1.
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil
www.peraturan.go.id
2015, No.242
-3-
Negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.
2.
Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik adalah
PNS, prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota
Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Pegawai
Lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang
berwenang diangkat dalam suatu jabatan dan bekerja
secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan
Badan Pusat Statistik.
3.
Pegawai Lainnya adalah pegawai yang diangkat pada
jabatan yang telah mendapat persetujuan dari menteri
yang
menyelenggarakan
urusan
pemerintahan
di
bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi
birokrasi.
Pasal 2
Pegawai yang mempunyai jabatan di lingkungan Badan
Pusat
Statistik,
ketentuan
selain
peraturan
diberikan
penghasilan
perundang-undangan,
sesuai
diberikan
Tunjangan Kinerja setiap bulan.
Pasal 3
(1)
Tunjangan
Kinerja
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal 2, tidak diberikan kepada:
a.
Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik
yang tidak mempunyai jabatan tertentu;
b.
Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik
yang
diberhentikan
untuk
sementara
atau
dinonaktifkan;
c.
Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik
yang
diberhentikan
dengan
diberikan
dari
uang
jabatan
tunggu
organiknya
dan
belum
diberhentikan sebagai Pegawai;
d.
Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik
yang
diperbantukan/dipekerjakan
pada
badan/instansi lain di luar lingkungan Badan
Pusat Statistik;
www.peraturan.go.id
2015, No.242
-4-
e.
Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik
yang diberikan cuti di luar tanggungan negara
atau dalam bebas tugas untuk menjalani masa
persiapan pensiun; dan
f.
Pegawai pada Badan Layanan Umum yang telah
mendapatkan
remunerasi
sebagaimana
diatur
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
2005
tentang
Layanan
Pengelolaan
Umum
Keuangan
sebagaimana
telah
Badan
diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2012.
(2)
Ketentuan
lebih
Lingkungan
lanjut
Badan
Pusat
mengenai
Statistik
Pegawai
yang
di
tidak
diberikan Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Kepala Badan
Pusat Statistik.
Pasal 4
Besarnya Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2, adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran yang
merupakan
bagian
tidak
terpisahkan
dari
Peraturan
Presiden ini.
Pasal 5
(1)
Tunjangan
Kinerja
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal 2, dibayarkan terhitung mulai bulan Mei 2015.
(2)
Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan dengan memperhitungkan capaian kinerja
pegawai setiap bulannya.
Pasal 6
Pajak Penghasilan atas Tunjangan Kinerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2, dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara pada Tahun Anggaran
bersangkutan.
www.peraturan.go.id
2015, No.242
-5-
Pasal 7
(1)
Penetapan kelas jabatan dari para pemangku jabatan
di lingkungan Badan Pusat Statistik ditetapkan oleh
Kepala
Badan
Pusat
Statistik
sesuai
dengan
persetujuan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur
negara dan reformasi birokrasi.
(2)
Dalam hal terjadi perubahan terhadap kelas jabatan
dari para pemangku jabatan di lingkungan Badan
Pusat Statistik sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
kelas jabatan ditetapkan oleh Kepala Badan Pusat
Statistik setelah mendapat persetujuan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendayagunaan
aparatur
negara
dan
reformasi
birokrasi.
(3)
Dalam
hal
persetujuan
menteri
yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendayagunaan
aparatur
negara
dan
reformasi
birokrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) akan
berakibat terhadap perubahan anggaran, menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendayagunaan
birokrasi
aparatur
negara
berkoordinasi
dengan
dan
reformasi
menteri
yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
keuangan.
Pasal 8
(1)
Bagi Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik
yang
diangkat
mendapatkan
sebagai
tunjangan
pejabat
profesi
fungsional
maka
dan
tunjangan
kinerja dibayarkan sebesar selisih antara tunjangan
kinerja pada kelas jabatannya dengan tunjangan
profesi pada jenjangnya.
(2)
Apabila tunjangan profesi yang diterima sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
lebih
besar
dari
pada
tunjangan kinerja pada kelas jabatannya maka yang
dibayarkan adalah tunjangan profesi pada jenjangnya.
www.peraturan.go.id
2015, No.242
-6-
Pasal 9
(1)
Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku,
seluruh Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik
wajib melaksanakan agenda reformasi birokrasi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2)
Pelaksanaan agenda reformasi birokrasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dimonitor dan dievaluasi
secara berkala oleh Kepala Badan Pusat Statistik dan
Tim Reformasi Birokrasi Nasional, baik secara sendirisendiri maupun bersama-sama.
Pasal 10
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
teknis
pelaksanaan
Peraturan Presiden ini, diatur oleh Kepala Badan Pusat
Statistik
setelah
berkoordinasi
menyelenggarakan
urusan
dengan
menteri
pemerintahan
di
yang
bidang
pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi
dan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang keuangan.
Pasal 11
Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, Peraturan
Presiden Nomor 110 Tahun 2012 tentang Tunjangan
Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 12
Peraturan
Presiden
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
diundangkan.
www.peraturan.go.id
2015, No.242
-7-
Agar
setiap
pengundangan
orang
mengetahuinya,
Peraturan
Presiden
memerintahkan
ini
dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 Oktober 2015
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 27 Oktober 2015
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
YASONNA H. LAOLY
www.peraturan.go.id
2015, No.242
-8-
LAMPIRAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 122 TAHUN 2015
TENTANG
TUNJANGAN
KINERJA
PEGAWAI
DI
LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK
TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN
BADAN PUSAT STATISTIK
TUNJANGAN KINERJA
No
KELAS JABATAN
1
2
3
1.
17
Rp26.324.000,00
2.
16
Rp20.695.000,00
3.
15
Rp14.721.000,00
4.
14
Rp11.670.000,00
5.
13
Rp 8.562.000,00
6.
12
Rp 7.271.000,00
7.
11
Rp 5.183.000,00
8.
10
Rp 4.551.000,00
9.
9
Rp 3.781.000,00
10.
8
Rp 3.319.000,00
11.
7
Rp 2.928.000,00
12.
6
Rp 2.702.000,00
13.
5
Rp 2.493.000,00
14.
4
Rp 2.350.000,00
15.
3
Rp 2.216.000,00
16.
2
Rp 2.089.000,00
17.
1
Rp 1.968.000,00
PER KELAS JABATAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
JOKO WIDODO
www.peraturan.go.id
REPUBLIK INDONESIA
No.242, 2015
KEUANGAN. Tunjangan Kinerja. Badan Pusat
Statistik. Pencabutan.
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 122 TAHUN 2015
TENTANG
TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN
BADAN PUSAT STATISTIK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
: a.
bahwa dengan adanya peningkatan kinerja pegawai
dalam pelaksanaan reformasi birokrasi yang telah
dilakukan
di
lingkungan
Badan
Pusat
Statistik,
tunjangan kinerja yang selama ini telah diberikan
perlu untuk ditingkatkan;
b.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu mengatur kembali
pemberian
tunjangan
kinerja
dimaksud
dengan
menetapkan Peraturan Presiden tentang Tunjangan
Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik;
Mengingat
: 1.
Pasal
4
ayat
(1)
Undang-Undang
Dasar
Negara
2003
tentang
Republik Indonesia Tahun 1945;
2.
Undang-Undang
Nomor
Keuangan
Negara
Indonesia
Tahun
17
Tahun
(Lembaran
2003
Nomor
Negara
47,
Republik
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
www.peraturan.go.id
2015, No.242
-2-
3.
Undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4.
Undang-Undang
Nomor
5
Tahun
2014
tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang
Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 123);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan
Keuangan
Badan
Layanan
Umum
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5340);
7.
Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang
Badan Pusat Statistik;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: PERATURAN PRESIDEN TENTANG TUNJANGAN KINERJA
PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK.
Pasal 1
Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:
1.
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil
www.peraturan.go.id
2015, No.242
-3-
Negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.
2.
Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik adalah
PNS, prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota
Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Pegawai
Lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang
berwenang diangkat dalam suatu jabatan dan bekerja
secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan
Badan Pusat Statistik.
3.
Pegawai Lainnya adalah pegawai yang diangkat pada
jabatan yang telah mendapat persetujuan dari menteri
yang
menyelenggarakan
urusan
pemerintahan
di
bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi
birokrasi.
Pasal 2
Pegawai yang mempunyai jabatan di lingkungan Badan
Pusat
Statistik,
ketentuan
selain
peraturan
diberikan
penghasilan
perundang-undangan,
sesuai
diberikan
Tunjangan Kinerja setiap bulan.
Pasal 3
(1)
Tunjangan
Kinerja
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal 2, tidak diberikan kepada:
a.
Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik
yang tidak mempunyai jabatan tertentu;
b.
Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik
yang
diberhentikan
untuk
sementara
atau
dinonaktifkan;
c.
Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik
yang
diberhentikan
dengan
diberikan
dari
uang
jabatan
tunggu
organiknya
dan
belum
diberhentikan sebagai Pegawai;
d.
Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik
yang
diperbantukan/dipekerjakan
pada
badan/instansi lain di luar lingkungan Badan
Pusat Statistik;
www.peraturan.go.id
2015, No.242
-4-
e.
Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik
yang diberikan cuti di luar tanggungan negara
atau dalam bebas tugas untuk menjalani masa
persiapan pensiun; dan
f.
Pegawai pada Badan Layanan Umum yang telah
mendapatkan
remunerasi
sebagaimana
diatur
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
2005
tentang
Layanan
Pengelolaan
Umum
Keuangan
sebagaimana
telah
Badan
diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2012.
(2)
Ketentuan
lebih
Lingkungan
lanjut
Badan
Pusat
mengenai
Statistik
Pegawai
yang
di
tidak
diberikan Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Kepala Badan
Pusat Statistik.
Pasal 4
Besarnya Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2, adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran yang
merupakan
bagian
tidak
terpisahkan
dari
Peraturan
Presiden ini.
Pasal 5
(1)
Tunjangan
Kinerja
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal 2, dibayarkan terhitung mulai bulan Mei 2015.
(2)
Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan dengan memperhitungkan capaian kinerja
pegawai setiap bulannya.
Pasal 6
Pajak Penghasilan atas Tunjangan Kinerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2, dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara pada Tahun Anggaran
bersangkutan.
www.peraturan.go.id
2015, No.242
-5-
Pasal 7
(1)
Penetapan kelas jabatan dari para pemangku jabatan
di lingkungan Badan Pusat Statistik ditetapkan oleh
Kepala
Badan
Pusat
Statistik
sesuai
dengan
persetujuan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur
negara dan reformasi birokrasi.
(2)
Dalam hal terjadi perubahan terhadap kelas jabatan
dari para pemangku jabatan di lingkungan Badan
Pusat Statistik sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
kelas jabatan ditetapkan oleh Kepala Badan Pusat
Statistik setelah mendapat persetujuan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendayagunaan
aparatur
negara
dan
reformasi
birokrasi.
(3)
Dalam
hal
persetujuan
menteri
yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendayagunaan
aparatur
negara
dan
reformasi
birokrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) akan
berakibat terhadap perubahan anggaran, menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendayagunaan
birokrasi
aparatur
negara
berkoordinasi
dengan
dan
reformasi
menteri
yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
keuangan.
Pasal 8
(1)
Bagi Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik
yang
diangkat
mendapatkan
sebagai
tunjangan
pejabat
profesi
fungsional
maka
dan
tunjangan
kinerja dibayarkan sebesar selisih antara tunjangan
kinerja pada kelas jabatannya dengan tunjangan
profesi pada jenjangnya.
(2)
Apabila tunjangan profesi yang diterima sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
lebih
besar
dari
pada
tunjangan kinerja pada kelas jabatannya maka yang
dibayarkan adalah tunjangan profesi pada jenjangnya.
www.peraturan.go.id
2015, No.242
-6-
Pasal 9
(1)
Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku,
seluruh Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik
wajib melaksanakan agenda reformasi birokrasi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2)
Pelaksanaan agenda reformasi birokrasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dimonitor dan dievaluasi
secara berkala oleh Kepala Badan Pusat Statistik dan
Tim Reformasi Birokrasi Nasional, baik secara sendirisendiri maupun bersama-sama.
Pasal 10
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
teknis
pelaksanaan
Peraturan Presiden ini, diatur oleh Kepala Badan Pusat
Statistik
setelah
berkoordinasi
menyelenggarakan
urusan
dengan
menteri
pemerintahan
di
yang
bidang
pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi
dan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang keuangan.
Pasal 11
Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, Peraturan
Presiden Nomor 110 Tahun 2012 tentang Tunjangan
Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 12
Peraturan
Presiden
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
diundangkan.
www.peraturan.go.id
2015, No.242
-7-
Agar
setiap
pengundangan
orang
mengetahuinya,
Peraturan
Presiden
memerintahkan
ini
dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 Oktober 2015
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 27 Oktober 2015
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
YASONNA H. LAOLY
www.peraturan.go.id
2015, No.242
-8-
LAMPIRAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 122 TAHUN 2015
TENTANG
TUNJANGAN
KINERJA
PEGAWAI
DI
LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK
TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN
BADAN PUSAT STATISTIK
TUNJANGAN KINERJA
No
KELAS JABATAN
1
2
3
1.
17
Rp26.324.000,00
2.
16
Rp20.695.000,00
3.
15
Rp14.721.000,00
4.
14
Rp11.670.000,00
5.
13
Rp 8.562.000,00
6.
12
Rp 7.271.000,00
7.
11
Rp 5.183.000,00
8.
10
Rp 4.551.000,00
9.
9
Rp 3.781.000,00
10.
8
Rp 3.319.000,00
11.
7
Rp 2.928.000,00
12.
6
Rp 2.702.000,00
13.
5
Rp 2.493.000,00
14.
4
Rp 2.350.000,00
15.
3
Rp 2.216.000,00
16.
2
Rp 2.089.000,00
17.
1
Rp 1.968.000,00
PER KELAS JABATAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
JOKO WIDODO
www.peraturan.go.id