T PMP 1402386 Chapter5
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
5.1 Simpulan
Sekolah Bintang Madani Bandung mengembangkan falsafah dan metode
pembelajaran yang berbeda dari sekolah lainnya. Konsep itu terdiri dari Leadership,
Entrepreneurship, Homy Green School dan Brain Based Learning.
Kesimpulan disusun berdasarkan pembahasan pada fokus penelitian yang
diajukan. Fokus penelitian tersebut adalah budaya belajar serta mutu layanan
pembelajaran di Sekolah Bintang Madani Bandung sebagai dampak dari budaya
belajar.
5.1.1 Budaya Belajar di Sekolah Bintang Madani Bandung
Pendidikan berbasis kepemimpinan dengan konsep “Green Global School”
yang mendasari pengembangan kurikulum di Sekolah Bintang Madani Bandung
sudah
diimplementasikan
cukup
baik
dalam
proses
pembelajaran.
Proses
pembelajaran yang berkaitan dengan pengembangan jiwa kepemimpinan sudah
diaplikasikan dengan memberikan kesempatan kepada setiap siswa menjadi ketua
kelas
secara
bergiliran
serta
pelaksanaan
kegiatan
outbound.
Pembelajaran
kewirausahaan diimplementasikan melalui kegiatan market day dan cooking class.
Sedangkan
konsep
homy
green
school
diimplementasikan
dengan
menciptakan sekolah yang ramah lingkungan seperti banyaknya pepohonan, setiap
siswa menanam dan merawat tanamannya sendiri serta memilah dan mendaur ulang
sampah yang ada di sekolah. Selain itu konsep homy green school juga
diimplementasikan dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan seperti
ada simulasi dan permainan setiap mulai pembelajaran, siswa bebas duduk dimana
saja dan boleh berkelompok dalam belajar. Sedangkan konsep brain based learning
Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diimplementasikan oleh para guru dengan memancing antusias siswa terlebih dahulu
lalu memotivasi siswa untuk mempelajari sesuatu berdasarkan motivasi dalam
dirinya.
Oleh karena itu animo masyarakat begitu sangat tinggi sehingga penambahan
kelas dari tahun ke tahun meningkat sangat drastis bahkan berkali-kali lipat. Hal ini
menunjukkan tingkat keberhasilan dalam membangun citra dan kepuasaan pelanggan
yaitu orangtua siswa dan siswa di Sekolah Bintang Madani Bandung sangat tinggi.
Budaya belajar di Sekolah Bintang Madani Bandung didasari oleh dua hal,
pertama sekolah menjadi partner orangtua dan kedua, sekolah menjadi tempat yang
nyaman dan menyenangkan. Dan berdasarkan hasil observasi serta wawancara,
kebanyakan orangtua dan siswa merasa puas, nyaman dan senang bersekolah di
Sekolah Bintang Madani Bandung.
Upaya-upaya yang dilakukan di Sekolah Bintang Madani Bandung dalam
mengembangkan budaya belajar yaitu memberikan keteladanan, pembiasaan dan
menggunakan metode yang menyenangkan dan berdasarkan pengalaman. Selain itu
juga proses pembelajarannya juga menyenangkan dan berdasarkan pengalaman. Hal
itu terlihat dari adanya simulasi, games atau permainan ringan yang dilakukan
sebelum memulai kelas. Bahkan ada siswa yang menyarankan untuk lebih ditambah
lagi permainannya dan lebih variatif lagi. Sebagian besar orangtua juga mendukung
proses
pembelajaran
di Sekolah
Bintang
Madani Bandung
dengan
metode
terlalu
banyak
tidak
terlalu
menyenangkan tersebut.
Namun
permainannya.
ada
juga
Sehingga
orangtua
terkesan
yang
Sekolah
mengatakan
Bintang
bahwa
Madani
memperhatikan bidang akademisnya. Karena kesannya belajarnya sedikit dan hanya
bermain saja. Sangat sedikit pula siswa yang dikirim untuk mengikuti olimpiade atau
perlombaan akademis lainnya. Untuk itu ada siswa yang menyarankan agar lebih
Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
banyak lagi perwakilan siswa Sekolah Bintang Madani yang dikirimkan ke olimpiade
atau perlombaan lainnya.
5.1.2 Mutu Layanan Pembelajaran di Sekolah Bintang Madani Bandung sebagai
Upaya Pengembangan Budaya Belajar
Kurikulum di Sekolah
Bintang
Madani Bandung 100% menggunakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengembangan kurikulumnya sudah
sesuai dengan pedoman penyusunan KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah
yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Isi dan muatan
KTSP nya pun sudah sesuai. Namun, ada penambahan dengan kurikulum khas di
Sekolah Bintang Madani Bandung yaitu muatan Al Qur’an, kepemimpinan dan
kewirausahaan. Sehingga dalam proses pembelajarannya masih belum terlalu fokus
pada standar kompetensi lulusan karena terlalu banyak muatan serta kategori
pembelajaran.
KTSP di Sekolah Bintang Madani Bandung menggunakan model tematik
untuk kelas 1 dan 2, dan model tematik serta portofolio atau proyek yang harus
diselesaikan untuk kelas 3-6 Sekolah Dasar. Kelemahannya adalah jika ada satu
bidang studi yang memang belum bisa dimasukkan ke dalam tema pembelajaran
maka akan ada mata pelajaran yang belum maksimal disampaikan. Selain itu model
tema dan proyek perlu diawasi konsistensinya karena sangat bergantung pada media
pembelajaran.
Penyusunan silabus di Sekolah Bintang Madani Bandung sudah mengikuti
penyusunan silabus, baik yang tematik maupun proyek. RPP yang disusun dan
digunakan oleh guru-guru di Sekolah Bintang Madani Bandung juga sama dengan
RPP pada umumnya. RPP di Sekolah Bintang Madani Bandung mengikuti langkahlangkah penyusunan RPP. Namun, diturunkan menjadi lesson plan dan weekly plan
agar mudah dilaksanakan dan mudah dievaluasi.
Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Implementasi pembelajaran di Sekolah Bintang Madani Bandung sudah cukup
baik.
Sekolah
memberikan
kebebasan
dan
fasilitas
kepada
siswa
untuk
merekonstruksi pengetahuannya sendiri dan memaknainya berdasarkan pengalamanpengalaman nyata yang didapat. Proses pembelajaran di Sekolah Bintang Madani
Bandung dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan dalam lingkungan yang
bersih dan nyaman, dengan fasilitas yang lengkap, tentunya dapat mengoptimalkan
dan memaksimalkan kerja otak.
Namun, sayang sekali untuk pembelajaran kepemimpinan belum ada indikator
keberhasilannya.
Tidak
seperti pembelajaran kewirausahaan, indikatornya dapat
dilihat dari jumlah perolehan keuntungan dari penjualan yang dilakukan. Ternyata
memang untuk tingkat
Sekolah Dasar pembelajaran kepemimpinan hanya sebuah
penerapan dan pembiasaan saja.
Proses penilaian yang dilakukan di Sekolah Bintang Madani Bandung bersifat
komprehensif, baik penilaian proses maupun hasil belajar, yang meliputi aspek
kognitif, psikomotor dan afektif. Hal itu sesuai dengan prinsip penilaian dalam model
tematik. Jenis penilaian yang dilakukan ada dua yaitu tes dan non tes. Jenis tes
meliputi tes tulis, tes lisan dan praktek untuk menilai kognitif dan psikomotor siswa.
Non tes dilakukan melalui observasi untuk mengetahui perkembangan akhlaq, sikap
dan nilai siswa selama proses pembelajaran. Pelaporan hasil belajar diberikan dalam
bentuk dua raport, raport dari diknas dan raport berupa narasi perkembangan proses
pembelajaran siswa.
Namun, dalam raport narasi kategori penilaiannya begitu banyak sehingga
terkesan tidak fokus dan membuat upaya obervasi kurang optimal. Walaupun melalui
pendekatan individu, penilaian yang dilakukan jadi terkesan subjektif.
Hasil wawancara yang dilakukan terhadap
orangtua siswa dan siswa
menunjukkan indikasi bahwa baik orangtua siswa maupun siswa sudah merasa cukup
puas terhadap mutu layanan pembelajaran yang diberikan oleh Sekolah Bintang
Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Madani Bandung. Dari kelima dimensi jasa pendidikan yang diungkapkan oleh
Zeithaml Parasuraman, Berry, yaitu Tangible (Bukti Fisik), orangtua siswa dan siswa
memberikan pernyataan positif, bahkan alasan utama memilih Sekolah Bintang
Madani adalah karena bangunan dan fasilitasnya yang bagus dan lengkap.
Dalam dimensi Empathy (Perhatian) para orangtua siswa dan siswa
kebanyakan berpendapat positif bahwa guru dan sekolah memiliki perhatian terhadap
para peserta didik. Sedangkan untuk dimensi Responsiveness
guru Sekolah Bintang Madani terhadap
(Daya Tanggap) dari
masalah yang dihadapi siswa harus
ditingkatkan. Karena tidak semua guru merespon dengan cepat dan tidak selalu para
guru merespon langsung.
Dalam dimensi Reliability (Keandalan) yaitu keandalan guru dalam mengajar
dan kompetensi guru masih terus diupgrade dan dilatih kembali. Beberapa guru
masih kurang variatif sehingga terkesan membosankan. Tidak semua penjelasan dari
guru mudah dipahami oleh siswa, tergantung dari mata pelajarannya dan metode
pembelajarannya. Oleh karena itu diperlukan standar penilaian tersendiri bagi para
guru.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa mutu pelayanan Sekolah
Bintang Madani Bandung banyak yang sudah sesuai dengan harapan pelanggan yaitu
siswa dan orangtua siswa. Walaupun ada beberapa hal yang belum sesuai dengan
yang dijanjikan seperti kelengkapan fasilitas dan upgrading para pengajar. Selain itu,
ada beberapa konsep yang belum maksimal implementasinya yaitu pembelajaran
kepemimpinan dan homy green school yang belum jelas indikator penilaiannya.
5.2 Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil temuan yang didapat di Sekolah Bintang Madani Bandung
yang berkaitan dengan budaya belajar dan mutu layanan pembelajaran, maka peneliti
memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Kebijakan budaya belajar sebaiknya tertulis dan terdokumentasikan agar lebih
jelas dan dipahami bersama. Selain itu kebijakan setiap kelas sebaiknya
hampir disamakan agar tidak terjadi perbedaan yang mencolok.
2. Sebaiknya fasilitas yang dijanjikan sebelumnya agar segera ditunaikan,
supaya para pelanggan tidak merasa kurang puas. Selain itu fasilitas yang
sudah kurang baik segera untuk diperbaiki agar tidak menganggu kenyamanan
siswa.
3. Untuk proses pembelajaran kepemimpinan sebaiknya ditingkatkan lagi dan
lebih bervariasi agar hasil dari proses pembelajarannya dapat dinilai dan
diukur secara akurat. Maka segera temukan indikator penilaiannya dalam
proses pembelajaran kepemimpinan.
4. Citra Sekolah Bintang Madani Bandung sebetulnya sudah baik di mata
masyarakat, namun perlu banyak pembuktian lagi melalui kejuaraaan dan
perlombaan prestasi para siswanya atau bahkan para guru dan sekolahnya
dapat
dibuktikan
melalui
keikutsertaan
dalam
ajang
perlombaan
dan
kejuaraan. Untuk itu harus lebih banyak lagi mengikuti ajang tersebut.
5. Dalam
meningkatkan
kualitas
pembelajaran
maka
perlu
perencanaan
pelasanaan pembelajaran yang baik serta diimplementasikan lebih baik lagi.
6. Dalam meningkatkan kualitas para guru diharapkan sekolah mengupgrade
para
guru
dengan
mengikuti
pelatihan-pelatihan
ataupun
mengadakan
pelatihan sendiri dengan mendatangkan para ahli yang berkompeten di
bidangnya.
Materi pelatihan mulai dari menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran, hypnoteaching, training for trainer outbound, team building,
service
excellent .
Agar dalam kegiatan belajar mengajar memberikan
performa atau penampilan yang terbaik sehingga para siswa merasa senang
dan tidak menjenuhkan. Jika hal itu terwujud maka tujuan utama Sekolah
Bintang Madani Bandung yaitu ingin mencetak para bintang peradaban yang
memiliki jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan akan tercapai.
Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
5.1 Simpulan
Sekolah Bintang Madani Bandung mengembangkan falsafah dan metode
pembelajaran yang berbeda dari sekolah lainnya. Konsep itu terdiri dari Leadership,
Entrepreneurship, Homy Green School dan Brain Based Learning.
Kesimpulan disusun berdasarkan pembahasan pada fokus penelitian yang
diajukan. Fokus penelitian tersebut adalah budaya belajar serta mutu layanan
pembelajaran di Sekolah Bintang Madani Bandung sebagai dampak dari budaya
belajar.
5.1.1 Budaya Belajar di Sekolah Bintang Madani Bandung
Pendidikan berbasis kepemimpinan dengan konsep “Green Global School”
yang mendasari pengembangan kurikulum di Sekolah Bintang Madani Bandung
sudah
diimplementasikan
cukup
baik
dalam
proses
pembelajaran.
Proses
pembelajaran yang berkaitan dengan pengembangan jiwa kepemimpinan sudah
diaplikasikan dengan memberikan kesempatan kepada setiap siswa menjadi ketua
kelas
secara
bergiliran
serta
pelaksanaan
kegiatan
outbound.
Pembelajaran
kewirausahaan diimplementasikan melalui kegiatan market day dan cooking class.
Sedangkan
konsep
homy
green
school
diimplementasikan
dengan
menciptakan sekolah yang ramah lingkungan seperti banyaknya pepohonan, setiap
siswa menanam dan merawat tanamannya sendiri serta memilah dan mendaur ulang
sampah yang ada di sekolah. Selain itu konsep homy green school juga
diimplementasikan dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan seperti
ada simulasi dan permainan setiap mulai pembelajaran, siswa bebas duduk dimana
saja dan boleh berkelompok dalam belajar. Sedangkan konsep brain based learning
Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diimplementasikan oleh para guru dengan memancing antusias siswa terlebih dahulu
lalu memotivasi siswa untuk mempelajari sesuatu berdasarkan motivasi dalam
dirinya.
Oleh karena itu animo masyarakat begitu sangat tinggi sehingga penambahan
kelas dari tahun ke tahun meningkat sangat drastis bahkan berkali-kali lipat. Hal ini
menunjukkan tingkat keberhasilan dalam membangun citra dan kepuasaan pelanggan
yaitu orangtua siswa dan siswa di Sekolah Bintang Madani Bandung sangat tinggi.
Budaya belajar di Sekolah Bintang Madani Bandung didasari oleh dua hal,
pertama sekolah menjadi partner orangtua dan kedua, sekolah menjadi tempat yang
nyaman dan menyenangkan. Dan berdasarkan hasil observasi serta wawancara,
kebanyakan orangtua dan siswa merasa puas, nyaman dan senang bersekolah di
Sekolah Bintang Madani Bandung.
Upaya-upaya yang dilakukan di Sekolah Bintang Madani Bandung dalam
mengembangkan budaya belajar yaitu memberikan keteladanan, pembiasaan dan
menggunakan metode yang menyenangkan dan berdasarkan pengalaman. Selain itu
juga proses pembelajarannya juga menyenangkan dan berdasarkan pengalaman. Hal
itu terlihat dari adanya simulasi, games atau permainan ringan yang dilakukan
sebelum memulai kelas. Bahkan ada siswa yang menyarankan untuk lebih ditambah
lagi permainannya dan lebih variatif lagi. Sebagian besar orangtua juga mendukung
proses
pembelajaran
di Sekolah
Bintang
Madani Bandung
dengan
metode
terlalu
banyak
tidak
terlalu
menyenangkan tersebut.
Namun
permainannya.
ada
juga
Sehingga
orangtua
terkesan
yang
Sekolah
mengatakan
Bintang
bahwa
Madani
memperhatikan bidang akademisnya. Karena kesannya belajarnya sedikit dan hanya
bermain saja. Sangat sedikit pula siswa yang dikirim untuk mengikuti olimpiade atau
perlombaan akademis lainnya. Untuk itu ada siswa yang menyarankan agar lebih
Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
banyak lagi perwakilan siswa Sekolah Bintang Madani yang dikirimkan ke olimpiade
atau perlombaan lainnya.
5.1.2 Mutu Layanan Pembelajaran di Sekolah Bintang Madani Bandung sebagai
Upaya Pengembangan Budaya Belajar
Kurikulum di Sekolah
Bintang
Madani Bandung 100% menggunakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengembangan kurikulumnya sudah
sesuai dengan pedoman penyusunan KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah
yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Isi dan muatan
KTSP nya pun sudah sesuai. Namun, ada penambahan dengan kurikulum khas di
Sekolah Bintang Madani Bandung yaitu muatan Al Qur’an, kepemimpinan dan
kewirausahaan. Sehingga dalam proses pembelajarannya masih belum terlalu fokus
pada standar kompetensi lulusan karena terlalu banyak muatan serta kategori
pembelajaran.
KTSP di Sekolah Bintang Madani Bandung menggunakan model tematik
untuk kelas 1 dan 2, dan model tematik serta portofolio atau proyek yang harus
diselesaikan untuk kelas 3-6 Sekolah Dasar. Kelemahannya adalah jika ada satu
bidang studi yang memang belum bisa dimasukkan ke dalam tema pembelajaran
maka akan ada mata pelajaran yang belum maksimal disampaikan. Selain itu model
tema dan proyek perlu diawasi konsistensinya karena sangat bergantung pada media
pembelajaran.
Penyusunan silabus di Sekolah Bintang Madani Bandung sudah mengikuti
penyusunan silabus, baik yang tematik maupun proyek. RPP yang disusun dan
digunakan oleh guru-guru di Sekolah Bintang Madani Bandung juga sama dengan
RPP pada umumnya. RPP di Sekolah Bintang Madani Bandung mengikuti langkahlangkah penyusunan RPP. Namun, diturunkan menjadi lesson plan dan weekly plan
agar mudah dilaksanakan dan mudah dievaluasi.
Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Implementasi pembelajaran di Sekolah Bintang Madani Bandung sudah cukup
baik.
Sekolah
memberikan
kebebasan
dan
fasilitas
kepada
siswa
untuk
merekonstruksi pengetahuannya sendiri dan memaknainya berdasarkan pengalamanpengalaman nyata yang didapat. Proses pembelajaran di Sekolah Bintang Madani
Bandung dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan dalam lingkungan yang
bersih dan nyaman, dengan fasilitas yang lengkap, tentunya dapat mengoptimalkan
dan memaksimalkan kerja otak.
Namun, sayang sekali untuk pembelajaran kepemimpinan belum ada indikator
keberhasilannya.
Tidak
seperti pembelajaran kewirausahaan, indikatornya dapat
dilihat dari jumlah perolehan keuntungan dari penjualan yang dilakukan. Ternyata
memang untuk tingkat
Sekolah Dasar pembelajaran kepemimpinan hanya sebuah
penerapan dan pembiasaan saja.
Proses penilaian yang dilakukan di Sekolah Bintang Madani Bandung bersifat
komprehensif, baik penilaian proses maupun hasil belajar, yang meliputi aspek
kognitif, psikomotor dan afektif. Hal itu sesuai dengan prinsip penilaian dalam model
tematik. Jenis penilaian yang dilakukan ada dua yaitu tes dan non tes. Jenis tes
meliputi tes tulis, tes lisan dan praktek untuk menilai kognitif dan psikomotor siswa.
Non tes dilakukan melalui observasi untuk mengetahui perkembangan akhlaq, sikap
dan nilai siswa selama proses pembelajaran. Pelaporan hasil belajar diberikan dalam
bentuk dua raport, raport dari diknas dan raport berupa narasi perkembangan proses
pembelajaran siswa.
Namun, dalam raport narasi kategori penilaiannya begitu banyak sehingga
terkesan tidak fokus dan membuat upaya obervasi kurang optimal. Walaupun melalui
pendekatan individu, penilaian yang dilakukan jadi terkesan subjektif.
Hasil wawancara yang dilakukan terhadap
orangtua siswa dan siswa
menunjukkan indikasi bahwa baik orangtua siswa maupun siswa sudah merasa cukup
puas terhadap mutu layanan pembelajaran yang diberikan oleh Sekolah Bintang
Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Madani Bandung. Dari kelima dimensi jasa pendidikan yang diungkapkan oleh
Zeithaml Parasuraman, Berry, yaitu Tangible (Bukti Fisik), orangtua siswa dan siswa
memberikan pernyataan positif, bahkan alasan utama memilih Sekolah Bintang
Madani adalah karena bangunan dan fasilitasnya yang bagus dan lengkap.
Dalam dimensi Empathy (Perhatian) para orangtua siswa dan siswa
kebanyakan berpendapat positif bahwa guru dan sekolah memiliki perhatian terhadap
para peserta didik. Sedangkan untuk dimensi Responsiveness
guru Sekolah Bintang Madani terhadap
(Daya Tanggap) dari
masalah yang dihadapi siswa harus
ditingkatkan. Karena tidak semua guru merespon dengan cepat dan tidak selalu para
guru merespon langsung.
Dalam dimensi Reliability (Keandalan) yaitu keandalan guru dalam mengajar
dan kompetensi guru masih terus diupgrade dan dilatih kembali. Beberapa guru
masih kurang variatif sehingga terkesan membosankan. Tidak semua penjelasan dari
guru mudah dipahami oleh siswa, tergantung dari mata pelajarannya dan metode
pembelajarannya. Oleh karena itu diperlukan standar penilaian tersendiri bagi para
guru.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa mutu pelayanan Sekolah
Bintang Madani Bandung banyak yang sudah sesuai dengan harapan pelanggan yaitu
siswa dan orangtua siswa. Walaupun ada beberapa hal yang belum sesuai dengan
yang dijanjikan seperti kelengkapan fasilitas dan upgrading para pengajar. Selain itu,
ada beberapa konsep yang belum maksimal implementasinya yaitu pembelajaran
kepemimpinan dan homy green school yang belum jelas indikator penilaiannya.
5.2 Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil temuan yang didapat di Sekolah Bintang Madani Bandung
yang berkaitan dengan budaya belajar dan mutu layanan pembelajaran, maka peneliti
memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Kebijakan budaya belajar sebaiknya tertulis dan terdokumentasikan agar lebih
jelas dan dipahami bersama. Selain itu kebijakan setiap kelas sebaiknya
hampir disamakan agar tidak terjadi perbedaan yang mencolok.
2. Sebaiknya fasilitas yang dijanjikan sebelumnya agar segera ditunaikan,
supaya para pelanggan tidak merasa kurang puas. Selain itu fasilitas yang
sudah kurang baik segera untuk diperbaiki agar tidak menganggu kenyamanan
siswa.
3. Untuk proses pembelajaran kepemimpinan sebaiknya ditingkatkan lagi dan
lebih bervariasi agar hasil dari proses pembelajarannya dapat dinilai dan
diukur secara akurat. Maka segera temukan indikator penilaiannya dalam
proses pembelajaran kepemimpinan.
4. Citra Sekolah Bintang Madani Bandung sebetulnya sudah baik di mata
masyarakat, namun perlu banyak pembuktian lagi melalui kejuaraaan dan
perlombaan prestasi para siswanya atau bahkan para guru dan sekolahnya
dapat
dibuktikan
melalui
keikutsertaan
dalam
ajang
perlombaan
dan
kejuaraan. Untuk itu harus lebih banyak lagi mengikuti ajang tersebut.
5. Dalam
meningkatkan
kualitas
pembelajaran
maka
perlu
perencanaan
pelasanaan pembelajaran yang baik serta diimplementasikan lebih baik lagi.
6. Dalam meningkatkan kualitas para guru diharapkan sekolah mengupgrade
para
guru
dengan
mengikuti
pelatihan-pelatihan
ataupun
mengadakan
pelatihan sendiri dengan mendatangkan para ahli yang berkompeten di
bidangnya.
Materi pelatihan mulai dari menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran, hypnoteaching, training for trainer outbound, team building,
service
excellent .
Agar dalam kegiatan belajar mengajar memberikan
performa atau penampilan yang terbaik sehingga para siswa merasa senang
dan tidak menjenuhkan. Jika hal itu terwujud maka tujuan utama Sekolah
Bintang Madani Bandung yaitu ingin mencetak para bintang peradaban yang
memiliki jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan akan tercapai.
Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu