T PMP 1402386 Chapter5

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
5.1 Simpulan
Sekolah Bintang Madani Bandung mengembangkan falsafah dan metode
pembelajaran yang berbeda dari sekolah lainnya. Konsep itu terdiri dari Leadership,
Entrepreneurship, Homy Green School dan Brain Based Learning.

Kesimpulan disusun berdasarkan pembahasan pada fokus penelitian yang
diajukan. Fokus penelitian tersebut adalah budaya belajar serta mutu layanan
pembelajaran di Sekolah Bintang Madani Bandung sebagai dampak dari budaya
belajar.

5.1.1 Budaya Belajar di Sekolah Bintang Madani Bandung
Pendidikan berbasis kepemimpinan dengan konsep “Green Global School”
yang mendasari pengembangan kurikulum di Sekolah Bintang Madani Bandung
sudah

diimplementasikan

cukup


baik

dalam

proses

pembelajaran.

Proses

pembelajaran yang berkaitan dengan pengembangan jiwa kepemimpinan sudah
diaplikasikan dengan memberikan kesempatan kepada setiap siswa menjadi ketua
kelas

secara

bergiliran

serta


pelaksanaan

kegiatan

outbound.

Pembelajaran

kewirausahaan diimplementasikan melalui kegiatan market day dan cooking class.
Sedangkan

konsep

homy

green

school

diimplementasikan


dengan

menciptakan sekolah yang ramah lingkungan seperti banyaknya pepohonan, setiap
siswa menanam dan merawat tanamannya sendiri serta memilah dan mendaur ulang
sampah yang ada di sekolah. Selain itu konsep homy green school juga
diimplementasikan dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan seperti
ada simulasi dan permainan setiap mulai pembelajaran, siswa bebas duduk dimana
saja dan boleh berkelompok dalam belajar. Sedangkan konsep brain based learning
Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diimplementasikan oleh para guru dengan memancing antusias siswa terlebih dahulu
lalu memotivasi siswa untuk mempelajari sesuatu berdasarkan motivasi dalam
dirinya.
Oleh karena itu animo masyarakat begitu sangat tinggi sehingga penambahan
kelas dari tahun ke tahun meningkat sangat drastis bahkan berkali-kali lipat. Hal ini
menunjukkan tingkat keberhasilan dalam membangun citra dan kepuasaan pelanggan

yaitu orangtua siswa dan siswa di Sekolah Bintang Madani Bandung sangat tinggi.
Budaya belajar di Sekolah Bintang Madani Bandung didasari oleh dua hal,
pertama sekolah menjadi partner orangtua dan kedua, sekolah menjadi tempat yang
nyaman dan menyenangkan. Dan berdasarkan hasil observasi serta wawancara,
kebanyakan orangtua dan siswa merasa puas, nyaman dan senang bersekolah di
Sekolah Bintang Madani Bandung.
Upaya-upaya yang dilakukan di Sekolah Bintang Madani Bandung dalam
mengembangkan budaya belajar yaitu memberikan keteladanan, pembiasaan dan
menggunakan metode yang menyenangkan dan berdasarkan pengalaman. Selain itu
juga proses pembelajarannya juga menyenangkan dan berdasarkan pengalaman. Hal
itu terlihat dari adanya simulasi, games atau permainan ringan yang dilakukan
sebelum memulai kelas. Bahkan ada siswa yang menyarankan untuk lebih ditambah
lagi permainannya dan lebih variatif lagi. Sebagian besar orangtua juga mendukung
proses

pembelajaran

di Sekolah

Bintang


Madani Bandung

dengan

metode

terlalu

banyak

tidak

terlalu

menyenangkan tersebut.
Namun
permainannya.

ada


juga

Sehingga

orangtua
terkesan

yang
Sekolah

mengatakan
Bintang

bahwa
Madani

memperhatikan bidang akademisnya. Karena kesannya belajarnya sedikit dan hanya
bermain saja. Sangat sedikit pula siswa yang dikirim untuk mengikuti olimpiade atau
perlombaan akademis lainnya. Untuk itu ada siswa yang menyarankan agar lebih

Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

banyak lagi perwakilan siswa Sekolah Bintang Madani yang dikirimkan ke olimpiade
atau perlombaan lainnya.
5.1.2 Mutu Layanan Pembelajaran di Sekolah Bintang Madani Bandung sebagai
Upaya Pengembangan Budaya Belajar
Kurikulum di Sekolah

Bintang

Madani Bandung 100% menggunakan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengembangan kurikulumnya sudah
sesuai dengan pedoman penyusunan KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah
yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Isi dan muatan
KTSP nya pun sudah sesuai. Namun, ada penambahan dengan kurikulum khas di
Sekolah Bintang Madani Bandung yaitu muatan Al Qur’an, kepemimpinan dan

kewirausahaan. Sehingga dalam proses pembelajarannya masih belum terlalu fokus
pada standar kompetensi lulusan karena terlalu banyak muatan serta kategori
pembelajaran.
KTSP di Sekolah Bintang Madani Bandung menggunakan model tematik
untuk kelas 1 dan 2, dan model tematik serta portofolio atau proyek yang harus
diselesaikan untuk kelas 3-6 Sekolah Dasar. Kelemahannya adalah jika ada satu
bidang studi yang memang belum bisa dimasukkan ke dalam tema pembelajaran
maka akan ada mata pelajaran yang belum maksimal disampaikan. Selain itu model
tema dan proyek perlu diawasi konsistensinya karena sangat bergantung pada media
pembelajaran.
Penyusunan silabus di Sekolah Bintang Madani Bandung sudah mengikuti
penyusunan silabus, baik yang tematik maupun proyek. RPP yang disusun dan
digunakan oleh guru-guru di Sekolah Bintang Madani Bandung juga sama dengan
RPP pada umumnya. RPP di Sekolah Bintang Madani Bandung mengikuti langkahlangkah penyusunan RPP. Namun, diturunkan menjadi lesson plan dan weekly plan
agar mudah dilaksanakan dan mudah dievaluasi.
Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


Implementasi pembelajaran di Sekolah Bintang Madani Bandung sudah cukup
baik.

Sekolah

memberikan

kebebasan

dan

fasilitas

kepada

siswa

untuk

merekonstruksi pengetahuannya sendiri dan memaknainya berdasarkan pengalamanpengalaman nyata yang didapat. Proses pembelajaran di Sekolah Bintang Madani

Bandung dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan dalam lingkungan yang
bersih dan nyaman, dengan fasilitas yang lengkap, tentunya dapat mengoptimalkan
dan memaksimalkan kerja otak.
Namun, sayang sekali untuk pembelajaran kepemimpinan belum ada indikator
keberhasilannya.

Tidak

seperti pembelajaran kewirausahaan, indikatornya dapat

dilihat dari jumlah perolehan keuntungan dari penjualan yang dilakukan. Ternyata
memang untuk tingkat

Sekolah Dasar pembelajaran kepemimpinan hanya sebuah

penerapan dan pembiasaan saja.
Proses penilaian yang dilakukan di Sekolah Bintang Madani Bandung bersifat
komprehensif, baik penilaian proses maupun hasil belajar, yang meliputi aspek
kognitif, psikomotor dan afektif. Hal itu sesuai dengan prinsip penilaian dalam model
tematik. Jenis penilaian yang dilakukan ada dua yaitu tes dan non tes. Jenis tes

meliputi tes tulis, tes lisan dan praktek untuk menilai kognitif dan psikomotor siswa.
Non tes dilakukan melalui observasi untuk mengetahui perkembangan akhlaq, sikap
dan nilai siswa selama proses pembelajaran. Pelaporan hasil belajar diberikan dalam
bentuk dua raport, raport dari diknas dan raport berupa narasi perkembangan proses
pembelajaran siswa.
Namun, dalam raport narasi kategori penilaiannya begitu banyak sehingga
terkesan tidak fokus dan membuat upaya obervasi kurang optimal. Walaupun melalui
pendekatan individu, penilaian yang dilakukan jadi terkesan subjektif.
Hasil wawancara yang dilakukan terhadap

orangtua siswa dan siswa

menunjukkan indikasi bahwa baik orangtua siswa maupun siswa sudah merasa cukup
puas terhadap mutu layanan pembelajaran yang diberikan oleh Sekolah Bintang
Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Madani Bandung. Dari kelima dimensi jasa pendidikan yang diungkapkan oleh
Zeithaml Parasuraman, Berry, yaitu Tangible (Bukti Fisik), orangtua siswa dan siswa
memberikan pernyataan positif, bahkan alasan utama memilih Sekolah Bintang
Madani adalah karena bangunan dan fasilitasnya yang bagus dan lengkap.
Dalam dimensi Empathy (Perhatian) para orangtua siswa dan siswa
kebanyakan berpendapat positif bahwa guru dan sekolah memiliki perhatian terhadap
para peserta didik. Sedangkan untuk dimensi Responsiveness
guru Sekolah Bintang Madani terhadap

(Daya Tanggap) dari

masalah yang dihadapi siswa harus

ditingkatkan. Karena tidak semua guru merespon dengan cepat dan tidak selalu para
guru merespon langsung.
Dalam dimensi Reliability (Keandalan) yaitu keandalan guru dalam mengajar
dan kompetensi guru masih terus diupgrade dan dilatih kembali. Beberapa guru
masih kurang variatif sehingga terkesan membosankan. Tidak semua penjelasan dari
guru mudah dipahami oleh siswa, tergantung dari mata pelajarannya dan metode
pembelajarannya. Oleh karena itu diperlukan standar penilaian tersendiri bagi para
guru.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa mutu pelayanan Sekolah
Bintang Madani Bandung banyak yang sudah sesuai dengan harapan pelanggan yaitu
siswa dan orangtua siswa. Walaupun ada beberapa hal yang belum sesuai dengan
yang dijanjikan seperti kelengkapan fasilitas dan upgrading para pengajar. Selain itu,
ada beberapa konsep yang belum maksimal implementasinya yaitu pembelajaran
kepemimpinan dan homy green school yang belum jelas indikator penilaiannya.
5.2 Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil temuan yang didapat di Sekolah Bintang Madani Bandung
yang berkaitan dengan budaya belajar dan mutu layanan pembelajaran, maka peneliti
memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kebijakan budaya belajar sebaiknya tertulis dan terdokumentasikan agar lebih
jelas dan dipahami bersama. Selain itu kebijakan setiap kelas sebaiknya
hampir disamakan agar tidak terjadi perbedaan yang mencolok.
2. Sebaiknya fasilitas yang dijanjikan sebelumnya agar segera ditunaikan,
supaya para pelanggan tidak merasa kurang puas. Selain itu fasilitas yang
sudah kurang baik segera untuk diperbaiki agar tidak menganggu kenyamanan
siswa.
3. Untuk proses pembelajaran kepemimpinan sebaiknya ditingkatkan lagi dan
lebih bervariasi agar hasil dari proses pembelajarannya dapat dinilai dan
diukur secara akurat. Maka segera temukan indikator penilaiannya dalam
proses pembelajaran kepemimpinan.
4. Citra Sekolah Bintang Madani Bandung sebetulnya sudah baik di mata
masyarakat, namun perlu banyak pembuktian lagi melalui kejuaraaan dan
perlombaan prestasi para siswanya atau bahkan para guru dan sekolahnya
dapat

dibuktikan

melalui

keikutsertaan

dalam

ajang

perlombaan

dan

kejuaraan. Untuk itu harus lebih banyak lagi mengikuti ajang tersebut.
5. Dalam

meningkatkan

kualitas

pembelajaran

maka

perlu

perencanaan

pelasanaan pembelajaran yang baik serta diimplementasikan lebih baik lagi.
6. Dalam meningkatkan kualitas para guru diharapkan sekolah mengupgrade

para

guru

dengan

mengikuti

pelatihan-pelatihan

ataupun

mengadakan

pelatihan sendiri dengan mendatangkan para ahli yang berkompeten di
bidangnya.

Materi pelatihan mulai dari menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran, hypnoteaching, training for trainer outbound, team building,
service

excellent .

Agar dalam kegiatan belajar mengajar memberikan

performa atau penampilan yang terbaik sehingga para siswa merasa senang
dan tidak menjenuhkan. Jika hal itu terwujud maka tujuan utama Sekolah
Bintang Madani Bandung yaitu ingin mencetak para bintang peradaban yang
memiliki jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan akan tercapai.
Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setia Furqon Kholid, 2016
PENGEMBANGAN BUD AYA BELAJAR BERBASIS KEPEMIMPINAN D AN D AMPAKNYA TERHAD AP MUTU
LAYANAN PEMBELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu