T BIO 1402198 Chapter1

1

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Pendidikan di Abad ke-21 memberikan kesempatan besar bagi peserta

didik untuk berperan aktif dalam pembelajaran dengan berbagai fasilitas dan
aktifitas belajar yang difasilitasi oleh guru. Keberhasilan pendidikan bagi peserta
didik akan dibutuhkan untuk kehidupannya dan agar mampu bersaing pada era
pengetahuan. Kompetisi yang terjadi pada abad ini akan menuntut kreativitas dan
kemampuan dalam melakukan inovasi, agar dapat memajukan kehidupan bangsa
sebagai tujuan nasional.
Berdasarkan hasil Programme for International Study Assessment (PISA)
tahun 2012 mengenai mutu pendidikan, menunjukkan bahwa Indonesia adalah
salah satu negara yang berada pada peringkat yang rendah, yaitu peringkat 64 dari
65 negara (OECD, 2014; Sulastri et al., 2014). Pendidikan yang dilaksanakan saat
ini, secara umum masih kurang memperhatikan aspek efektivitas pendidikan

(Sani, 2014). Pendidikan hanya sebagai bentuk formalitas dan rutinitas belaka,
tanpa memahami secara lebih mendalam tentang esensi dari pendidikan itu
sendiri. Hal tersebut menjadikan pembentukan karakter sumber daya manusia
Indonesia melalui pendidikan yang sesuai dengan tujuan Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional, tidak tercapai dengan optimal (Priansa, 2014).
Permasalahan penting yang menjadikan kualitas pendidikan Indonesia
rendah diantaranya adalah masih rendahnya kualitas guru (Sani, 2014; Priansa,
2014). Priansa (2014) menyatakan bahwa masih terdapat guru yang belum
memenuhi ketentuan profesionalismenya sesuai dengan amanat Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-Undang
Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD). Salah satu indikatornya
adalah masih terdapat guru yang belum mampu mengembangkan metode
pembelajaran yang kreatif dan efektif untuk menghasilkan peserta didik sesuai
dengan amanat perundangan-undangan tersebut. Banyak guru yang menganggap
profesinya hanya sebagai rutinitas pekerjaan biasa, sehingga kurang mampu
menanamkan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik.
Iffa Ichwani Putri, 2016
ANALISIS PROD UCTIVE PED AGOGIES GURU D AN HUBUNGANNYA D ENGAN COGNITIVE LOAD
PESERTA D IDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu


2

Guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik di sekolah, perlu
memiliki seperangkat ilmu serta praktik tentang bagaimana guru harus mengajar
serta mendidik peserta didik (pedagogi). Menurut Priansa (2014), guru harus
memiliki
peserta

kemampuan
didik,

dan

keterampilan

dalam

mengembangkan


yang merupakan kemampuan untuk

kreativitas

menghasilkan kebaruan

berdasarkan data, informasi, atau hal lain yang telah ada.
Guru

sebagai

fasilitator

bagi

peserta

didik

dalam


pelaksanaan

pembelajaran, mengharuskan guru menguasai kompetensi pedagogi, karena dalam
praktiknya harus mampu mengelola pembelajaran agar berlangsung secara efektif.
Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Pasal 28 ayat 3 butir a bahwa
kemampuan pengelolaan pembelajaran meliputi pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya (Kemendikbud, 2013).
Pedagogi menjadi aspek fundamental dari pengetahuan profesional guru,
dan praktik yang memberikan dampak paling signifikan terhadap hasil belajar
peserta didik. Bernstein (1996) menyatakan bahwa pedagogi berkaitan dengan
transmisi pengetahuan

dan

dapat

dihubungkan


dengan proses pendidikan.

Efektivitas transmisi dan diseminasi pengetahuan melalui strategi pengajaran yang
efektif (productive pedagogies), penting untuk mencapai hasil belajar yang
maksimal (Firestone, 1991).
Productive pedagogies merupakan pengembangan profesional guru yang

memfokuskan pada refleksi kritis proses-proses yang terjadi dalam situasi belajar
dan masalah yang terjadi selama berlangsungnya kegiatan di kelas (Lingard et al.,
2001). Productive pedagogies merupakan praktik pembelajaran efektif yang
memadukan suatu tampilan strategi mengajar dalam mendukung lingkungan
kelas, mengakui perbedaan, serta diterapkan pada semua kegiatan pembelajaran
dan area subjek pembelajaran. Praktik productive pedagogies dapat meningkatkan
kenyamanan bagi peserta didik, guru dan lingkungan sekolah (Lingard et al.,
2001; Hayes et al., 2006; Bature et al., 2015).
Productive pedagogies menurut Lingard et al. (2001) terdiri dari empat

dimensi


yaitu

kualitas

intelektual,

relevansi atau

keterhubungan,

dukungan

Iffa Ichwani Putri, 2016
ANALISIS PROD UCTIVE PED AGOGIES GURU D AN HUBUNGANNYA D ENGAN COGNITIVE LOAD
PESERTA D IDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3

lingkungan


kelas,

pedagogies,

akan

dan

pengakuan

membantu

perbedaan.

meningkatkan

Setiap
kualitas


dimensi

productive

pembelajaran

yang

berdampak pada pengelolaan informasi pembelajaran dan hasil belajar peserta
didik. Berdasarkan hasil penelitian Bature et al. (2015), productive pedagogies
akan

fokus

pada

pemilihan

strategi


yang

dapat

meningkatkan

kualitas

pembelajaran, mampu membantu peserta didik dalam mengelola informasi yang
didapatkan dan membantu menghubungkan kegiatan akademik serta kehidupan
sosial selama pembelajaran berlangsung.
Teori beban kognitif (cognitive load) merupakan besarnya beban yang
terdapat di area kognitif untuk memenuhi tuntutan tugas yang diberikan (Sweller
et al., 1994). Menurut Paas et al. (2004), teori cognitive load muncul berdasarkan

kompleksitas tugas kognitif dalam pembelajaran, yang menyebabkan peserta didik
sering terbebani karena banyaknya jumlah informasi yang diterima dan melebihi
kapasitas sistem kognitif. Kelebihan informasi yang diberikan memerlukan usaha
yang


lebih,

dalam

menganalisis

informasi pada

sistem kognitif,

sehingga

mengakibatkan pembelajaran kurang bermakna.
Teori cognitive load memiliki prinsip bahwa, pengurangan cognitive load
yang bersumber dari lingkungan belajar (exstraneous cognitive load) akan
mempengaruhi cara belajar peserta didik untuk mengelola setiap informasi yang
diterima di dalam sistem kognitif (intrinsic cognitive load). Bila beban dapat
diolah secara optimal oleh sistem kognitif, maka cognitive load ini dapat
mendukung pembelajaran efektif (Paas et al., 2004; Jong, 2010). Permasalahan
yang mendasar dari cognitive load bagi peserta didik adalah sumber dari beban

yang diperoleh dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan extraneous
cognitive load.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan bahwa masih terdapat guru SMA
di Kota Pekanbaru yang tidak menggunakan strategi mengajar dengan tepat
sebagai bentuk productive pedagogies guru dalam mengajar dan masih terdapat
guru yang memberikan tugas tanpa memperhatikan kemampuan peserta didik
secara menyeluruh. Permasalahan yang terjadi di lingkungan pembelajaran dapat
menyebabkan ketidakpuasan peserta didik

dengan sistem pengajaran yang

dilakukan karena tidak sesuai dengan beban tugas dan cognitive load peserta
Iffa Ichwani Putri, 2016
ANALISIS PROD UCTIVE PED AGOGIES GURU D AN HUBUNGANNYA D ENGAN COGNITIVE LOAD
PESERTA D IDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4

didik. Paas et al. (2004) menyatakan bahwa beban yang diterima peserta didik
selama pembelajaran berdampak pada pengolahan informasi dan hasil belajar
yang dikenal dengan germane cognitive load .
Biologi merupakan cabang ilmu sains yang memiliki karakteristik khusus,
yang berbeda dengan ilmu lainnya dalam hal objek, persoalan, dan metodenya.
Mata pelajaran Biologi di SMA dikembangkan melalui kemampuan berpikir
analitis,

induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan peristiwa alam sekitar (Depdiknas, 2002). Pada dasarnya pembelajaran
biologi berupaya untuk membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan
tentang cara mengetahui dan memahami konsep ataupun fakta secara mendalam.
Selain itu, pembelajaran biologi seharusnya dapat menampung keterampilan,
kesenangan dan kepuasan intelektual peserta didik dalam usahanya untuk
menggali berbagai konsep.
Materi sistem ekskresi merupakan salah satu materi yang dianggap sulit
untuk dipahami langsung karena memiliki konsep abstrak seperti mekanisme
kerja organ sebagai sistem ekskresi, dan konsep yang berhubungan dengan
struktur serta fisiologi tubuh (Santriana, 2014). Materi sistem ekskresi memiliki
banyak sub materi, seperti organ penyusun sistem ekskresi (kulit, paru-paru, ginjal
dan hati) serta kelainan yang dapat terjadi di sistem ekskresi. Santriana (2014)
menemukan bahwa kesulitan yang dimaksud terdapat pada konsep proses
pembentukan urin, bagian-bagian nefron, pertukaran CO 2 dan O 2 antara kapiler
darah dan alveolus di paru-paru, proses perombakan eritrosit di hati dan struktur
kulit.
Berdasarkan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), materi sistem ekskresi memiliki karakteristik pembelajaran secara teoritis
dan

memiliki kegiatan praktikum yang bertujuan untuk

pemahaman serta

penguasaan materi secara mendalam oleh peserta didik. Materi sistem ekskresi
yang harus dikuasai oleh peserta didik diantaranya adalah struktur dan fungsi
organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi, mekanisme kerja organ-organ
pada sistem ekskresi, serta kelainan atau gangguan yang terjadi pada sistem
ekskresi, sebagai bentuk keberhasilan guru dalam membentuk pemahaman peserta
didik (BSNP, 2006; Kemendikbud, 2013).
Iffa Ichwani Putri, 2016
ANALISIS PROD UCTIVE PED AGOGIES GURU D AN HUBUNGANNYA D ENGAN COGNITIVE LOAD
PESERTA D IDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5

Proses belajar mengajar merupakan suatu bentuk interaksi antara guru dan
peserta didik, dimana keberhasilan peserta didik salah satunya juga ditentukan
oleh kemampuan guru dalam mengajar (productive pedagogies). Kapitzke et al.
(2005) menunjukkan bahwa peserta didik lebih memilih guru yang mengajar
dengan baik, menyampaikan materi dengan menarik. Bature et al. (2015)
menyatakan bahwa dengan menggunakan productive pedagogies sebagai alat
untuk meningkatkan pelaksanaan pembelajaran efektif di kelas, menjadikan guru
dan peserta didik bertanggung jawab atas apa yang terjadi di dalam kelas. Temuan
Atweh (2014) menegaskan bahwa productive pedagogies dapat digunakan untuk
meningkatkan

efektivitas

pengajaran

yang

diberikan

guru,

karena

dapat

memberikan interaksi yang baik antara guru dan peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan beberapa orang
peserta didik pada SMA X Kota Pekanbaru, materi sistem ekskresi merupakan
salah satu materi yang sulit dipahami karena mekanisme atau proses yang terjadi
pada organ-organ ekskresi serta istilah yang sulit dipahami, sehingga tidak semua
informasi dapat diterima dengan baik dan hasil yang diperoleh hanya sebatas nilai
di akhir pembelajaran. Rahmat (2010) menyatakan bahwa kesulitan dalam belajar
biologi adalah
menghubungkan

menghafal istilah,
dan

mengingat dan memahami konsep,

mengaplikasikan

konsep.

Kondisi

tersebut

serta
dapat

berpengaruh pada cognitive load peserta didik selama mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian Azalia (2015); Santriana (2014) bahwa pembelajaran
yang inovatif, menggunakan media visualisasi, melakukan kegiatan praktikum
dapat menekan cognitive load peserta didik pada materi sistem ekskresi karena
dapat mencari informasi secara langsung.
Productive pedagogies dapat ditelusuri melalui strategi pembelajaran yang

digunakan guru. Baik buruknya strategi pembelajaran yang digunakan guru salah
satunya dapat dilihat pada tingkat cognitive load peserta didik. Penilaian yang
digunakan untuk mengukur rancangan kegiatan pembelajaran dan pelaksanaan
pembelajaran guru biasanya menggunakan penilaian RPP

dan pelaksanaan

pembelajaran berdasarkan standar atau instrumen penilaian yang dikeluarkan oleh
Kemendikbud.

Selain

penilaian

tersebut

dilakukan

pengintegrasian

dimensi

Iffa Ichwani Putri, 2016
ANALISIS PROD UCTIVE PED AGOGIES GURU D AN HUBUNGANNYA D ENGAN COGNITIVE LOAD
PESERTA D IDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

6

productive pedagogies guru pada aspek penilaian RPP dan pelaksanaan

pembelajaran.

Keberhasilan

pembelajaran

materi

sistem

ekskresi

yang

dilaksanakan guru diketahui berdasarkan total cognitive load peserta didik.
Cognitive load peserta didik diukur melalui penilaian usaha mental peserta didik

dalam menghadapi pembelajaran (extraneous cognitive

load ), kemampuan

meneriman dan mengolah informasi yang diterima (intrinsic cognitive load ), serta
dari perolehan nilai hasil belajar peserta didik (germane cognitive load ).
Berdasarkan

hal tersebut dilakukan penelitian tentang: Analisis

Pedagogi

Produktif (Productive Pedagogies) Guru dan Hubungannya dengan Beban
Kognitif (Cognitive Load) Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran Biologi
Materi Sistem Ekskresi.

B.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah productive

pedagogies guru dan hubungannya dengan cognitive load peserta didik dalam

proses pembelajaran biologi pada materi sistem ekskresi?
Untuk lebih jelasnya, rumusan permasalahan diuraikan menjadi beberapa
pertanyaan penelitian yaitu:
1. Bagaimana productive pedagogies guru biologi dalam perencanaan, dan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada materi sistem ekskresi?
2. Bagaimana cognitive load peserta didik dari kegiatan pembelajaran biologi
yang dilaksanakan pada materi sistem ekskresi?
3. Bagaimana hubungan productive pedagogies guru dengan cognitive load
peserta didik dalam proses pembelajaran biologi pada materi sistem
ekskresi?
4. Bagaimana perbedaan penilaian RPP

dan pelaksanaan pembelajaran

berdasarkan standar Kemendikbud dengan penilaian RPP dan pelaksanaan
pembelajaran dengan mengintegrasikan dimensi productive pedagogies?

Iffa Ichwani Putri, 2016
ANALISIS PROD UCTIVE PED AGOGIES GURU D AN HUBUNGANNYA D ENGAN COGNITIVE LOAD
PESERTA D IDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

7

C.

Batasan Masalah
Ruang lingkup masalah pada penelitian ini dibatasi pada beberapa hal

sebagai berikut:
1. Productive pedagogies guru biologi dijaring melalui kuesioner, dan
lembar observasi dimensi kualitas intelektual, relevansi dan dukungan
lingkungan kelas, yang diukur dala bentuk nilai (1-100) dan kategori
(tidak baikā€“baik sekali). Kuesioner dan lembar observasi productive
pedagogies diadaptasi berdasarkan Fields (2002) dan Lingard et al.

(2003). Productive pedagogies yang diukur terdiri dari tiga dimensi
menurut Lingard et al. (2001) yaitu kualitas intelektual, keterhubungan
atau

relevansi,

pendukungan

lingkungan

kelas.

Dimensi productive

pedagogies tersebut dapat dikategorikan menjadi 10 indikator yaitu higher
order

thinking, deep knowledge, deep understanding, substantive

conversation, knowledge integration, connectedness to the world, student
control, social support, engagement, self-regulation.

2. Cognitive load peserta didik dalam pembelajaran biologi materi sistem
ekskresi dianalisis melalui kuesioner usaha mental, soal menerima dan
mengolah informasi, serta tes penalaran/ hasil belajar pada materi sistem
ekskresi. Pengukuran cognitive load berdasarkan tiga komponen cognitive
load theory menurut Sweller et al. (1998) yaitu Extraneous Cognitive
Load (ECL), Intrinsic Cogniitif Load (ICL), dan Germane Cognitive Load

(GCL).

Penilaian

cognitive

load

peserta

didik

dilakukan

dengan

mengkategorikan pada nilai (1-100) dan kategori nilai (sangat rendah/
gagal-tinggi/ baik sekali).
3. Hubungan productive pedagogies guru dengan cognitive load peserta didik
dalam proses pembelajaran biologi pada sistem ekskresi, dianalisis melalui
pengelompokan

data

nilai

yang

diperoleh.

Selanjutnya

dilakukan

penggambaran skema yang menunjukkan posisi productive pedagogies
guru pada pelaksanaan pembelajaran dan total cognitive load peserta didik
berdasarkan korelasi setiap komponen cognitive load. Skema yang
digunakan untuk melihat hubungan yang diperoleh dari nilai productive

Iffa Ichwani Putri, 2016
ANALISIS PROD UCTIVE PED AGOGIES GURU D AN HUBUNGANNYA D ENGAN COGNITIVE LOAD
PESERTA D IDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

8

pedagogies dan cognitive load peserta didik dalam pembelajaran materi

sistem ekskresi.
4. Perbedaan penilaian RPP dan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan
instrumen standar Kemendikbud dengan penilaian RPP dan pelaksanaan
pembelajaran dengan mengintegrasikan productive pedagogies, dianalisis
dengan menggunakan tabel analisis persamaan dan perbedaan dari
intrumen penilaian yang digunakan. Tabel analisis pembeda digunakan
untuk mengetahui kelebihan serta kekurangan dari instrumen penilaian.

D.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Menganalisis productive pedagogies guru biologi dalam pembelajaran
biologi materi sistem ekskresi.
2. Menganalisis cognitive

load

peserta didik

dari pembelajaran yang

diberikan guru pada materi sistem ekskresi.
3. Menganalisis

hubungan

antara

productive

pedagogies

guru dengan

cognitive loaad peserta didik dalam pembelajaran biologi pada materi

sistem ekskresi.
4. Menganalisis

perbedaan

yang

terdapat

pada

penilaian

RPP

dan

pelaksanaan pembelajaran berdasarkan standar Kemendikbud, dan dengan
mengintegrasikan productive pedagogies.

E.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat secara teoritis dan praktis yaitu:
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis manfaat penelitian ini, diharapkan mampu memberikan
sumbangan dalam pengembangan keilmuan pendidikan khususnya dalam
pengembangan productive pedagogies guru dalam kegiatan pembelajaran
yang dapat berperan untuk mengetahui cognitive load peserta didik.

Iffa Ichwani Putri, 2016
ANALISIS PROD UCTIVE PED AGOGIES GURU D AN HUBUNGANNYA D ENGAN COGNITIVE LOAD
PESERTA D IDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

9

2. Manfaat Praktis
Secara

praktis,

hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan

manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:
a. Bagi guru
1. Dapat memberikan gambaran kemampuan productive pedagogies
guru sebagai bentuk evaluasi praktik pembelajaran yang dilakukan.
2. Dapat mempertimbangkan kebutuhan belajar peserta didik dan
pengontrolan suasana belajar yang relevan dengan cognitive load
peserta didik.

b. Bagi peserta didik
Dapat mengetahui tingkat pemahaman, penguasaan dan hasil belajar
dari materi pembelajaran yang disampaikan guru.

c. Bagi sekolah
1. Dapat memberikan masukan kepada sekolah bahwa lingkungan
belajar, fasilitas pembelajaran yang mendukung dapat menjadi
pengaruh pada cognitive load peserta didik.
2. Memberikan kesempatan pelatihan kepada guru untuk selalu
mengembangkan productive pedagogies melalui kegiatan MGMP
dan seminar agar kualitas pendidikan lebih baik.

d. Bagi peneliti lain
Dapat

memperoleh

topik

yang

dapat

dikembangkan dari hasil

penelitian mengenai productive pedagogies guru, dan cognitive load
peserta didik pada pembelajaran.

F.

Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada tesis ini merupakan sistematika atau rincian

tentang urutan penulisan yang terdiri dari lima bab, yaitu:
1. Bab I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organissasi.
Iffa Ichwani Putri, 2016
ANALISIS PROD UCTIVE PED AGOGIES GURU D AN HUBUNGANNYA D ENGAN COGNITIVE LOAD
PESERTA D IDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

10

2. Bab II Kajian pustaka meliputi: productive pedagogies, cognitive load,
hubungan productive pedagogies dan cognitive load dalam pembelajaran
biologi, materi sistem ekskresi.
3. Bab III Metode Penelitian, terdiri dari: desain penelitian, populasi dan
sampel, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan
data, prosedur penelitian, alur penelitian, teknik pengolahan hasil uji coba
instrumen, teknik pengolahan dan analisis data.
4. Bab IV dijabarkan mengenai temuan dan pembahasan.
5. Bab V diuraikan menjadi simpulan, implikasi dan rekomendasi.

Iffa Ichwani Putri, 2016
ANALISIS PROD UCTIVE PED AGOGIES GURU D AN HUBUNGANNYA D ENGAN COGNITIVE LOAD
PESERTA D IDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu