The Influence of Science Technology Society (STS) Learning Model Toward Biology Learning Achievement of X Degree Students at SMA Negeri 3 Boyolali in 2012 2013 Academic Year 2012 2013. | Slamet Santosa | Pendidikan Biologi 7379 15506 1 SM
Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 7 Nomer 3
Halaman 1-10
Oktober 2015
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM)
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Boyolali
Tahun Pelajaran 2012/2013
The Influence of Science Technology Society (STS) Learning Model Toward Biology
Learning Achievement of X Degree Students at SMA Negeri 3 Boyolali in 2012/2013
Academic Year 2012/2013.
Icha Kurnia Watia, Puguh Karyantob, Slamet Santosac
a)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: d.little_gothicha@yahoo.com
b)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: karyarina@yahoo.co.id
c)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: slametsantosa_bio@yahoo.com
ABSTRACT- The rapid development of science and technology in the 21st century requires
students to think critically, creatively and highly a positive attitude towards science, society,
and possess initiative correspond to issues resulted by the impact of science and technology’s
application. Learning model that correspond to the development of science and technology is
STS learning model, because the learning model allows students actively involved in
learning and to show the role of science and technology in society. The aim of this research is
to know the influence of STS learning model toward biology learning achievement of X
degree students at SMA Negeri 3 Boyolali in 2012/2013 academic year. This research was a
quasi experiment research using posttest only non equivalent group design. This research
applied STS learning model towards experimental group upon class X at SMA Negeri 3
Boyolali in academic year 2012/2013. Cluster sampling was used upon the population. Data
was collected using test and non test method, and analyzed by t-test. T-test results of the
three domains is t count > t table so that Ho is rejected. This research concluded that the
application of STS learning model has taken good effect toward student’s achievement
cognitive, psychomotor, and affective domain in learning biology of SMA Negeri 3
Boyolali.
Keywords: Science Technology Society Learning Model, Biology Learning Achievement.
baik dampak positif yaitu mempermudah
Pendahuluan
Penguasaan Ilmu pengetahuan dan
teknologi
(IPTEK)
penting
abad 21.
IPTEK
banyak
merupakan
kunci
Hasil perkembangan
digunakan
kepentingan masyarakat dan
bagi
membawa
dampak terhadap setiap aspek kehidupan
pekerjaan manusia dan dampak negatif
terhadap
kehidupan
manusia
dan
lingkungan. Peningkatan kualitas sumber
daya manusia menjadi hal yang utama untuk
menghadapi
perkembangan
IPTEK.
Kualitas sumber daya manusia tergantung
1
Icha Kurnia Wati- The Influence of Science Technology Society (STS) Learning Model
Toward Biology Learning Achievement of X Degree Students at SMA Negeri 3 Boyolali
in 2012/2013 Academic Year 2012/2013
pada
mutu
pendidikan
suatu
negara.
Pendidikan IPA (biologi) memiliki peran
penting
dalam
peningkatan
pemanfaatannya
untuk
pengambilan
keputusan (Wenno, 2008).
Model pembelajaran STM dilandasi
mutu
pendidikan, khususnya dalam menghasilkan
oleh
peserta
didik
berkualitas,yaitu
menekankan pada pengembangan konsep
manusia
yang mampu berpikir kritis,
dalam struktur kognitifnya secara mandiri
kreatif, dan memiliki sikap positif terhadap
oleh siswa. Model pembelajaran tersebut
sains, masyarakat serta berinisiatif dalam
menekankan agar siswa dapat berpikir,
menanggapi
menilai,
yang
isu
di
masyarakat
yang
teori
konstruktivisme
memecahkan
yang
masalah,
diakibatkan oleh dampak perkembangan
mengambil
IPA dan teknologi.
Landasan konstruktivis STM merupakan
Model pembelajaran yang mengikuti
perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
keputusan
(Mikdar,
dan
2006).
keunggulan yang dapat membekali siswa
menghadapi tantangan-tantangan kompetisi
teknologi termasuk model pembelajaran
di
Sains
(STM).
pembelajaran STM menuntut agar peserta
tersebut
didik
Teknologi
Model
Masyarakat
pembelajaran
abad
tujuan,
pembelajaran
mendapatkan
dapat
menampilkan
(Nur,
diikutsertakan
memungkinkan siswa berperan aktif dalam
dan
21
perencanaan,
2006).
dalam
Model
penentuan
pelaksanaan,
informasi,
dan
cara
evaluasi
peranan sains dan teknologi di dalam
pembelajaran. Prinsip model pembelajaran
kehidupan masyarakat (Prayekti, 2006).
STM adalah pembahasan mengenai isu-isu
Model pembelajaran STM dalam
dalam masyarakat yang berkaitan dengan
pendidikan IPA diyakini sebagai model
sains dan teknologi, sehingga isu-isu dalam
pembelajaran yang tepat karena berusaha
masyarakat
menjembatani materi di dalam kelas dengan
(organizer) dalam model STM (Nurohman,
situasi dunia nyata di luar kelas yang
2006). Pelaksanaannya model pembelajaran
menyangkut perkembangan teknologi dan
STM ditujukan untuk melibatkan siswa
situasi sosial kemasyarakatan (Nurohman,
dalam kegiatan pemecahan masalah yang
2006). Model tersebut juga menuntut siswa
telah mereka identifikasi.
untuk berpikir kritis dan bertindak ilmiah
dimulai dengan masalah nyata dan rasa
dalam
di
kepedulian. Siswa fokus pada masalah dan
masyarakat serta dapat mengerti atau
pertanyaan yang berkaitan dengan masalah
memahami bagaimana sains, teknologi dan
kehidupan mereka (Bakar et al, 2006).
menanggapi
permasalahan
tersebut
merupakan
penata
Program STM
2
Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 7 Nomer 3
Halaman 1-10
Sujanem (2006) menyatakan bahwa
Desain penelitian adalah posttest only non
model
equivalent
pembelajaran
STM
dapat
Oktober 2015
group
design
dengan
meningkatkan aktivitas, literasi sains dan
menggunakan kelas eksperimen (penerapan
teknologi dan dapat menciptakan iklim
model pembelajaran STM) dan kontrol
yang
(pembelajaran ceramah bervariasi).
kondusif
dalam
pembelajaran,
Populasi dalam penelitian ini adalah
memberikan kesempatan kepada siswa
secara
aktif
untuk
terlibat
dalam
seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3
pembelajaran. Hal tersebut menjadikan
Boyolali.
model pembelajaran STM ideal untuk
dengan cluster sampling, sehingga terpilih
dijadikan sebagai yang membelajarkan
kelas X-7 sebagai kelas eksperimen dan
materi dan KD dalam biologi. Pembelajaran
kelas X-5 sebagai kelas kontrol.
STM jauh lebih efektif karena dapat
Teknik
Variabel
pengambilan
bebas
sampel
berupa
model
meningkatkan keaktifan siswa di kelas
pembelajaran STM dan variabel terikat
sehingga hasil belajar siswa meningkat,
adalah hasil belajar biologi siswa yang
yang meliputi kemampuan kognitif, afektif,
mencakup ranah kognitif, afektif, dan
dan
utuh
psikomotorik. Teknik pengumpulan data
sebagai
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
agar
dokumentasi, tes dan observasi. Metode
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
dokumentasi pada penelitian ini berupa
(Poedjiadi, 2007).
Pembelajaran dengan
dokumen hasil belajar selama satu semester
menggunakan model pembelajaran STM
dengan nilai asli sebagai bahan acuannya
juga dapat membuat pembelajaran lebih
yang
bermakna dan menggairahkan (Yager &
keseimbangan
Ackay, 2008).
berdasarkan nilai hasil belajar biologi pada
psikomotorik
dibentuk
peserta
dalam
didik
yang
diri
dengan
Penelitian
secara
individu
harapan
bertujuan
digunakan
untuk
kemampuan
mengetahui
awal
siswa
untuk
populasi penelitian. Metode tes digunakan
mengetahui pengaruh model pembelajaran
untuk mengambil data hasil belajar ranah
STM terhadap hasil belajar biologi siswa
kognitif. Metode observasi dalam penelitian
SMA Negeri 3 Biologi. Hasil belajar
ini digunakan untuk mengukur hasil belajar
biologi meliputi hasil belajar ranah kognitif,
ranah psikomotorik, ranah afektif dan
afektif, dan psikomotor.
keterlaksanaan rancangan pembelajaran.
Tes uji coba pada instrumen penelitian
Metodologi Penelitian
Penelitian
ini
termasuk
kuasi
eksperimen dengan pendekatan kuantitatif.
dilakukan
untuk
mengetahui
validitas
produk moment, reliabilitas, daya beda, dan
3
Icha Kurnia Wati- The Influence of Science Technology Society (STS) Learning Model
Toward Biology Learning Achievement of X Degree Students at SMA Negeri 3 Boyolali
in 2012/2013 Academic Year 2012/2013
taraf kesukaran. Selain validasi produk
Hasil analisis menunjukkan bahwa
moment, instrumen juga divalidasi konstruk
model pembelajaran STM berpengaruh
oleh ahli.
terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif.
Analisis data pada penelitian dengan
Perolehan nilai dari dua kelompok siswa,
menggunakan uji t. Sebelumnya dilakukan
kelompok eksperimen mendapatkan nilai
uji
lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
normalitas
menggunakan
uji
Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas
Model pembelajaran STM yang
dengan uji Levene’s.
diterapkan di kelas eksperimen dengan
Pembahasan
materi pengaruh aktivitas manusia terhadap
Data penelitian berupa nilai postes
perubahan dan pencemaran lingkungan
hasil belajar biologi. Hasil belajar biologi
memberikan
meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan
mengembangkan kemampuan berpikirnya
afektif. Data postes dianalisis dengan uji-t
melalui
untuk
percobaan dampak limbah rumah tangga
mengetahui
pengaruh
model
pembelajaran STM hasil belajar biologi.
Hasil belajar merupakan kesatuan dari
kesempatan
kegiatan
siswa
diskusi,
untuk
perencanaan
terhadap kehidupan organisme yaitu ikan
dan
menganalisis
artikel.
Pelaksanaan
tiga ranah yang saling mempengaruhi dan
pembelajaran STM siswa dituntut untuk
tidak dapat dipisahkan. Hasil analisis
aktif, bukan hanya aktif secara fisik tetapi
penelitian ini dihasilkan bahwa model
juga aktif secara intelektual. Kegiatan yang
pembelajaran STM mempengaruhi hasil
mendukung ranah kognitif yaitu pada tahap
belajar kognitif, afektif, dan psikomotor.
inisiasi
1.
Hasil Belajar Ranah Kognitif
pencemaran yang terjadi di masyarakat
Hasil
sehingga menuntut siswa untuk berpikir
analisis
statistik
pengaruh
dengan
pemunculan
isu-isu
model pembelajaran STM terhadap hasil
kritis
belajar kognitif disajikan pada Tabel 1
menanggapi permasalahan di masyarakat
Tabel 1. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh STM
terhadap Hasil Belajar Kognitif
tersebut.
Hasil
Belajar
Kognitif
t
df
Sig
3.465
64
0.001
t(0.25,64)
1.998
dengan
dan
bertindak
Tahap
ilmiah
pembentukan
perencanaan
percobaan
dalam
konsep
yang
Keputu
menekankan pada pengembangan konsep
san Uji
dalam struktur kognitifnya secara mandiri
H0
ditolak
oleh siswa sehingga relevan dengan teori
konstruktivisme (Poedjiadi, 2007). Menurut
Mikdar (2006) bahwa model pembelajaran
4
Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 7 Nomer 3
Halaman 1-10
STM menekankan agar siswa
Oktober 2015
dapat
percobaan juga mempunyai kelebihan siswa
berpikir, menilai, memecahkan masalah,
akan menjadi lebih yakin atas suatu hal,
dan mengambil keputusan. Siswa dapat
hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam
memaknai konsep yang dikonstruk sendiri
ingatan siswa (Rustaman, 2005). Kegiatan
sehingga pemahaman siswa meningkat.
lain yang dilakukan untuk meningkatkan
Pengetahuan yang diperoleh melalui belajar
hasil belajar kognitif siswa adalah pada
dengan
konstruktivistik
mempunyai
tahap aplikasi konsep yaitu menganalisis
keunggulan.
Pertama,
artikel mengenai isu-isu pencemaran yang
pengetahuan akan bertahan lama dan mudah
terjadi di masyarakat. Belajar IPA melalui
diingat. Kedua, hasil belajar mempunyai
isu-isu sosial di masyarakat yang berkaitan
efek transfer yang lebih baik daripada hasil
dengan IPA dan teknologi dirasakan lebih
belajar
meningkatkan
dekat dan lebih mempunyai arti bila
penalaran siswa dan kemampuan untuk
dibandingkan dengan konsep-konsep IPA
berpikir secara bebas. Secara khusus,
itu sendiri.
belajar penemuan melatih ketrampilan-
tahap
ketrampilan
pembelajaran
beberapa
lainnya.
Ketiga,
kognitif
siswa
untuk
menemukan pemecahan masalah (Dewi,
Pembelajaran STM dengan
aplikasi
konsep
lebih
membuat
bermanfaat
sejalan
dengan teori pragmatisme (Poedjiadi, 2007).
Pembelajaran STM menitikberatkan
2009).
Kegiatan
perencanaan
percobaan
pada penyelesaian masalah dan proses
didukung dengan kegiatan diskusi, siswa
berpikir yang melibatkan transfer jarak jauh
dibagi menjadi beberapa kelompok dan
dengan menerapkan konsep-konsep yang
harus memecahkan permasalahan dalam
diperoleh di sekolah pada situasi di luar
LKS. siswa membangun konsep bersama
sekolah yaitu masyarakat. Setiap tahapan
dalam kelompok yang kooperatif sehingga
STM akan memantapkan atau menguatkan
mereka mampu mengingat materi dengan
konsep
lebih baik.
disampaikan sehingga
Kegiatan percobaan atau eksperimen
siswa
tentang
materi
yang
didapatkan hasil
belajar yang maksimal. Berdasarkan hasil,
pada tahap aplikasi konsep juga menjadi
maka
faktor penyebab terjadinya peningkatan
memberikan pengaruh positif terhadap hasil
penguasaan konsep. Hal ini terjadi karena
belajar biologi ranah kognitif (Prayekti,
melalui kegiatan percobaan siswa diberi
2006).
kesempatan untuk memenuhi dorongan rasa
ingin
tahu dan ingin bisa. Kegiatan
model
pembelajaran
Pembelajaran
STM
STM
dapat
meningkatkan penguasaan konsep karena
5
Icha Kurnia Wati- The Influence of Science Technology Society (STS) Learning Model
Toward Biology Learning Achievement of X Degree Students at SMA Negeri 3 Boyolali
in 2012/2013 Academic Year 2012/2013
dan
Keputusan uji tersebut didukung oleh
memotivasi siswa untuk lebih ingin tahu
perolehan nilai yang di dapatkan oleh
secara mendalam materi yang dipelajari,
kelompok kotrol dan eksperimen. Perolehan
dampaknya
serta
nilai kelompok eksperimen lebih tinggi
memberikan kebebasan kepada siswa untuk
daripada kontrol. Perolehan nilai tersebut
mengungkapkan ide-ide atau gagasan dalam
dapat
proses pembelajaran sehingga siswa merasa
pembelajaran
dilibatkan
keterampilan psikomotor siswa sehingga
pembelajaran
STM
mendorong
terhadap
lingkungan,
secara
mengkonstruksi
aktif
untuk
pengetahuan
yang
STM
bahwa
model
dapat
melatih
mendapatkan nilai yang tinggi.
dimilikinya (Nur, 2006).
2.
diasumsikan
Hasil
belajar
psikomotor
Hasil Belajar Ranah Psikomotor
ditunjukkan dengan keterampilan manual
Hasil
yang terlihat pada siswa dalam kegiatan
analisis
statistik
pengaruh
model pembelajaran STM terhadap hasil
fisik.
belajar psikomotorik disajikan pada Tabel
adalah terampil mengperasikan alat yang
2.
digunakan
Tabel 2. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh STM
terhadap
Hasil
Belajar
Psikomotorik
terampil melakukan prosedur praktikum,
t
df
Sig
Belajar
Afektif
5.149
64
.000
dalam
kegiatan
praktikum,
terampil dalam membuat larutan detergen
0,1%,
Hasil
Keterampilan tersebut di antaranya
0,5%
dan
1%,
terampil
membersihkan alat dan peralatan praktikum,
t(0.5,62)
Keterangan
1.99
thitung > t(α,df)
tersebut sesuai Yulaelawati, (2004) yaitu
8
sig < 0,050
aspek keterampilan psikomotor tersebut
Hasil analisis menunjukkan bahwa
dan terampil dalam membuat poster. Hal
adalah gerakan dasar, gerakan tanggap, dan
model pembelajaran STM berpengaruh
gerakan fisik.
terhadap hasil belajar biologi ranah afektif.
pola gerakan yang diwarisi dan terbentuk
Perolehan nilai dari dua kelompok siswa,
berdasarkan
kelompok eksperimen mendapatkan nilai
dengan gerakan yang lebih kompleks seperti
lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
terampil memilih alat yang digunakan
Hasil
gerakan
refleks
dalam kegiatan praktikum. Gerakan tanggap
model
(perceptual) merupakan penafsiran terhadap
pembelajaran STM berpengaruh terhadap
segala rangsangan yang membuat seseorang
hasil belajar biologi ranah psikomotor.
mampu
dan
menunjukkan
campuran
H0
ditolak
analisis
Gerakan dasar merupakan
diputuskan
bahwa
menyesuaikan
diri
terhadap
6
Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 7 Nomer 3
Halaman 1-10
lingkungannya. Hasil belajarnya berupa
keterampilan proses sains siswa melalui
kewaspadaan berdasarkan perhitungan dan
kegiatan
kecermatan, seperti terampil membersihkan
Kegiatan percobaan dan membuat poster
tempat dan peralatan praktikum. Kegiatan
dilakukan
fisik merupakan kegiatan yang memerlukan
diperoleh untuk diterapkan dalam kehidupan
kekuatan otot, kekuatan mental, ketahanan,
guna memecahkan masalah pencemaran di
kecerdasan, kegesitan, dan kekuatan suara
sekitarnya. Pembelajaran biologi yang baik
seperti
mampu menyajikan konsep-konsep yang
terampil
melakukan
prosedur
Oktober 2015
percobaan
sebagai
(Bustami,
aplikasi
2010).
teori
yang
praktikum, terampil dalam membuat larutan
dipelajari
detergen (unsur pencemar/polutan) dengan
tentang
konsentrasi 0,1%, 0,5%, dan 1% dan
lingkungan
terampil dalam membuat poster.
Pembelajaran dengan setiap tahapan STM
Siswa yang terampil melakukan
menjadi
keadaan
contoh
atau
sekitar
yang nyata
fenomena
(Chamany,
pada
2008).
menjadikan pembelajaran lebih bermakna
prosedur percobaan adalah siswa yang
sesuai
secara benar dan sistematis mengikuti
Ausubel.
Pembelajaran
langkah praktikum yang mereka susun
merupakan
suatu
sendiri. Siswa terampil membuat larutan
informasi baru pada konsep-konsep relevan
detergen (unsur pencemar/polutan) dengan
yang
konsentrasi 0,1%, 0,5%, dan 1% terlihat
seseorang (Dahar, 2011).
dari pembuatan larutan
detergen 0,1%,
0,5%,
sesuai
dan
1%
yang
teori
belajar
terdapat
bermakna
proses
dalam
David
bermakna
mengaitkan
stuktur
kognitif
Kegiatan percobaan dalam tahap
dengan
aplikasi konsep yaitu percobaan mengenai
takarannya dan diaduk dengan benar. Siswa
dampak limbah rumah tangga terhadap
yang terampil membuat poster terlihat dari
organisme yaitu ikan. Tujuan percobaan
pembuatan poster yang rapi, jelas, menarik
tersebut untuk mengetahui secara langsung
(diberi warna) serta berisi saran atau
dampak limbah rumah tangga terhadap
anjuran untuk penanggulangan pencemaran.
kehidupan ikan. Hal tersebut relevan dengan
Pembelajaran STM tidak hanya
teori belajar pemrosesan informasi Robert
menekankan peserta didik untuk memahami
Mills Gane yang menekankan pengamatan
konsep dan prinsip saja, tetapi juga harus
secara langsung pada pembelajaran biologi
memiliki
sehingga
kemampuan
berbuat
sesuatu
dapat
memudahkan
semua
dengan menggunakan konsep dan prinsip
informasi diproses di dalam otak (Dahar,
yang telah dipahami. Pembelajaran STM
2011). Salah satu kegiatan yang mendukung
melatih
keterampilan
motorik
dan
7
Icha Kurnia Wati- The Influence of Science Technology Society (STS) Learning Model
Toward Biology Learning Achievement of X Degree Students at SMA Negeri 3 Boyolali
in 2012/2013 Academic Year 2012/2013
pengamatan
langsung
adalah
kegiatan
uji
hipotesis
diketahui
bahwa
model
percobaan.
pembelajaran STM berpengaruh positif
3.
Hasil Belajar Ranah Afektif
untuk meningkatkan hasil belajar ranah
Hasil
pengaruh
afektif. Hal tersebut sejalan dengan hasil
model pembelajaran STM terhadap hasil
penelitian dari Nur (2006) yang menyatakan
belajar afektif disajikan pada Tabel 3.
bahwa penerapan STM dapat meningkatkan
Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh STM
terhadap Hasil Belajar Afektif
sikap kepedulian terhadap lingkungan siswa
analisis
Hasil
t
statistik
Df
Sig
t(0.5,62)
Belajar
Afektif
5.149
64
.000
Keputus
an Uji
1.998
H0
ditolak
Hasil analisis menunjukkan bahwa
model pembelajaran STM berpengaruh
MAN II Model Bandung tahun pelajaran
2000/2001.
SMA
N
kelompok eksperimen mendapatkan nilai
lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
Ranah afektif berkaitan dengan
sikap,
interes,
nilai–nilai,
apresiasi
(penghargaan) dan penyesuaian perasaan
sosial. Indikator afektidalam pembelajaran
IPA merupakan sikap yang diharapkan saat
dan
setelah
siswa
melakukan
proses
pembelajaran yang berkaitan dengan sikap
ilmiah.
Rustaman
pembelajaran
(2005)
sains
hanya
menghasilkan produk dan proses, tetapi
juga sikap.
Hasil belajar afektif pada penelitian
ini diperoleh melalui lembar observasi yang
dilakukan oleh observer. Berdasarkan hasil
Boyolali
dengan
materi
telah mencapai ketuntasan pada ranah
afektif.
Nilai rata-rata afektif siswa di
kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran
STM
lebih
tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol yang
menggunakan model ceramah bervariasi.
Model pembelajaran STM yang diterapkan
di
kelas
eksperimen
memberikan
kesempatan siswa untuk meningkatkan
karakter dan keterampilan sosial siswa di
kelas melalui penerapan langkah-langkah
STM selama proses pembelajaran.
Tahap inisiasi
menyatakan
tidak
3
pencemaran menunjukkan 90,91% siswa
terhadap hasil belajar biologi ranah afektif.
Perolehan nilai dari dua kelompok siswa,
Penelitian yang dilakukan di
cermat
dalam
menuntut siswa
mengamati
video
dan
menganalisis artikel. Tahap pembentukan
konsep
menuntut kerjasama siswa dan
kedisiplinan
dalam
kelompok
untuk
menanggapi secara aktif masalah yang harus
didiskusikan.
menuntut
Tahap
siswa
aplikasi
konsep
bertanggung
jawab
8
Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 7 Nomer 3
Halaman 1-10
mengkomunikasikan hasil diskusinya di
Oktober 2015
menjaga lingkungan agar tetap bersih dan
depan kelas dan mengerjakan tugas yang
lestari dan mampu menerapkannya dalam
diberikan oleh guru. Diskusi, penyelesaian
kehidupan sehari-hari (Dewi, 2009). Sikap
tugas dan presentasi pada pembelajaran
tersebut ditunjukkan dengan merawat alat
STM mampu meningkatkan rasa tanggung
dan bahan setelah percobaan dan lebih
jawab siswa, sikap bekerja sama dan
tanggap terhadap permasalahan yang terjadi
menghargai pendapat orang lain ketika
di masyarakat sehingga mereka dapat
diskusi (Prayekti, 2006).
mengambil
keputusan
berdasarkan
Pembelajaran dengan diskusi dapat
pemikiran yang rasional (Prayekti, 2006).
meningkatkan ketrampilan sosial. Terkait
Tahap pemantapan konsep menuntut siswa
dengan keterampilan sosial, teori Vygotsky
bertanggung jawab menyimpulkan apa yang
menunjukkan bahwa siswa yang belajar
telah
berkelompok
keterampilan
konfirmasi guru mengenai konsep yang
lebih baik dibanding siswa yang belajar
telah diajarkan. Tahap penilaian menuntut
sendiri. Kegiatan bekerja sama dalam
siswa jujur dan cermat dalam mengerjakan
kelompok menjadikan siswa akan melewati
soal evaluasi yang diberikan oleh guru.
Zone of Proximal Development, yaitu masa
Kesimpulan
mempunyai
dipelajari
dan
memperhatikan
dalam
Berdasarkan hasil penelitian dapat
menerima informasi ketika berada dalam
disimpulkan bahwa model pembelajaran
kerja kelompok. Siswa menerima lebih
STM berpengaruh nyata terhadap hasil
banyak ide dan informasi dari orang lain
belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 3
yang dijadikan sebagai pengalaman belajar.
Boyolali baik pada ranah kognitif, afektif
Teori
maupun psikomotorik.
dimana
siswa
lebih
Vygotsky
optimal
sesuai
dengan
pembelajaran STM, ketika siswa melakukan
kegiatan
secara
aktif
dalam
diskusi
kelompok. Proses Scaffolding yang terjadi
ketika diskusi kelompok diharapkan mampu
mengembangkan
sikap
ilmiah
siswa.
(Poedjiadi, 2007).
Pembelajaran STM juga mampu
meningkatkan sikap peduli siswa terhadap
lingkungan.
Sikap peduli siswa terhadap
lingkungan
yaitu
pengetahuan
untuk
Daftar Pustaka
Bakar, E., Bal, S., Ackay, H. (2006).
Preservice
Science
Teachers
Beliefs
About
Science
–
Technology and Their Implication
in Society. Eurasia Journal of
Mathematics,
Science
and
Technology Education, ISSN:
1305-8223, 2(3).
Bustami, Y. (2010). Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa SMA melalui
Pendekatan
Sains
Teknologi
Masyarakat (STM) pada Sub
9
Icha Kurnia Wati- The Influence of Science Technology Society (STS) Learning Model
Toward Biology Learning Achievement of X Degree Students at SMA Negeri 3 Boyolali
in 2012/2013 Academic Year 2012/2013
Pokok Bahasan Pencemaran Air.
Jurnal Edukasi, 1(1), 59-67.
Chamany, K., Allen, D., & Tanner, K.
(2008). Making Biology Learning
Relevant to Students: Integrating
People, History, and Context into
College Biology Teaching, CBE
Life Sciences Education, 7, 267–
278.
Dahar, R. W. (2011). Teori-teori Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Dewi, L. R. (2009). Pembelajaran Student
Team Achievement Divisions
(STAD) dan Group Investigation
(GI)
pada
Materi
Pokok
Ekosistem Ditinjau dari Sikap
Peduli Lingkungan Siswa. Tesis
Dipublikasikan,
Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
Mikdar, S. (2006). Penelitian Model
Pembelajaran Sains Teknologi
Masyarakat
(STM)
dalam
Pendidikan Demokrasi dengan
Menggunakan
Modul.
Pena
Wiyata Jurdik & Hum, 5(9), 8-22.
Nur, M. (2006).
Pembelajaran Fisika
(Teknologi
Nuklir)
dengan
Pendekatan
Sains-TeknologiMasyarakat (S-T-M).
Jurnal
Pendidikan, 12(1), 61-67.
Nurohman,
S.
(2006).
Penerapan
Pendekatan
Sains-TeknologiMasyarakat dalam Pembelajaran
IPA sebagai Upaya Peningkatan
Life Skills Peserta Didik. Makalah
Ilmiah Pembelajaran, 2(1).
Poedjiadi, A. (2007). Sains Teknologi
Masyarakat Model Pembelajaran
Kontekstual Bermuatan Nilai.
Bandung: PT. Rosdakarya.
Prayekti. (2006). Penerapan Pendekatan
Sains Teknologi Masyarakat pada
Pembelajaran IPA di SD. Jurdik &
Hum, 9, 1-7.
Rustaman, N. Y., Dirdjosoemarto, S.,
Ahmad, Y., Suroso A., Yudianto,
Rochintaniawati, D., Nurjhani, M.,
dan Subekti, R. (2005). Strategi
Belajar
Mengajar
Biologi.
Bandung: UPI & JICA IMSTEP.
Sujanem, Rai. (2006). Optimalisasi
Pendekatan STM dengan Strategi
Berbasis
Masalah
dalam
Pembelajaran Statis dan Dinamis
sebagai
Upaya
Mengubah
Konsepsi Siswa, Meningkatkan
Literasi Sains dan Teknologi
Pelajar Kelaas II3 SMU N 1
Singaraja. Laporan Penelitian.
STKIP Singaraja.
Wenno, I. H. (2008). Strategi Belajar
Mengajar
Sains
Berbasis
Kontekstual. Yogyakarta: Into
Media.
Yager, R. E. & Akcay, H. (2008).
Comparison of Student Learning
Outcomes in Middle School
Science Classes with an STS
Approach and a Typical Textbook
Dominated Approach. Research in
Middle Level Education, 31(7), 116.
Yulaelawati, E. (2004). Kurikulum dan
Pembelajaran. Bandung : Pakar
Raya.
10
Volume 7 Nomer 3
Halaman 1-10
Oktober 2015
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM)
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Boyolali
Tahun Pelajaran 2012/2013
The Influence of Science Technology Society (STS) Learning Model Toward Biology
Learning Achievement of X Degree Students at SMA Negeri 3 Boyolali in 2012/2013
Academic Year 2012/2013.
Icha Kurnia Watia, Puguh Karyantob, Slamet Santosac
a)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: d.little_gothicha@yahoo.com
b)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: karyarina@yahoo.co.id
c)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: slametsantosa_bio@yahoo.com
ABSTRACT- The rapid development of science and technology in the 21st century requires
students to think critically, creatively and highly a positive attitude towards science, society,
and possess initiative correspond to issues resulted by the impact of science and technology’s
application. Learning model that correspond to the development of science and technology is
STS learning model, because the learning model allows students actively involved in
learning and to show the role of science and technology in society. The aim of this research is
to know the influence of STS learning model toward biology learning achievement of X
degree students at SMA Negeri 3 Boyolali in 2012/2013 academic year. This research was a
quasi experiment research using posttest only non equivalent group design. This research
applied STS learning model towards experimental group upon class X at SMA Negeri 3
Boyolali in academic year 2012/2013. Cluster sampling was used upon the population. Data
was collected using test and non test method, and analyzed by t-test. T-test results of the
three domains is t count > t table so that Ho is rejected. This research concluded that the
application of STS learning model has taken good effect toward student’s achievement
cognitive, psychomotor, and affective domain in learning biology of SMA Negeri 3
Boyolali.
Keywords: Science Technology Society Learning Model, Biology Learning Achievement.
baik dampak positif yaitu mempermudah
Pendahuluan
Penguasaan Ilmu pengetahuan dan
teknologi
(IPTEK)
penting
abad 21.
IPTEK
banyak
merupakan
kunci
Hasil perkembangan
digunakan
kepentingan masyarakat dan
bagi
membawa
dampak terhadap setiap aspek kehidupan
pekerjaan manusia dan dampak negatif
terhadap
kehidupan
manusia
dan
lingkungan. Peningkatan kualitas sumber
daya manusia menjadi hal yang utama untuk
menghadapi
perkembangan
IPTEK.
Kualitas sumber daya manusia tergantung
1
Icha Kurnia Wati- The Influence of Science Technology Society (STS) Learning Model
Toward Biology Learning Achievement of X Degree Students at SMA Negeri 3 Boyolali
in 2012/2013 Academic Year 2012/2013
pada
mutu
pendidikan
suatu
negara.
Pendidikan IPA (biologi) memiliki peran
penting
dalam
peningkatan
pemanfaatannya
untuk
pengambilan
keputusan (Wenno, 2008).
Model pembelajaran STM dilandasi
mutu
pendidikan, khususnya dalam menghasilkan
oleh
peserta
didik
berkualitas,yaitu
menekankan pada pengembangan konsep
manusia
yang mampu berpikir kritis,
dalam struktur kognitifnya secara mandiri
kreatif, dan memiliki sikap positif terhadap
oleh siswa. Model pembelajaran tersebut
sains, masyarakat serta berinisiatif dalam
menekankan agar siswa dapat berpikir,
menanggapi
menilai,
yang
isu
di
masyarakat
yang
teori
konstruktivisme
memecahkan
yang
masalah,
diakibatkan oleh dampak perkembangan
mengambil
IPA dan teknologi.
Landasan konstruktivis STM merupakan
Model pembelajaran yang mengikuti
perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
keputusan
(Mikdar,
dan
2006).
keunggulan yang dapat membekali siswa
menghadapi tantangan-tantangan kompetisi
teknologi termasuk model pembelajaran
di
Sains
(STM).
pembelajaran STM menuntut agar peserta
tersebut
didik
Teknologi
Model
Masyarakat
pembelajaran
abad
tujuan,
pembelajaran
mendapatkan
dapat
menampilkan
(Nur,
diikutsertakan
memungkinkan siswa berperan aktif dalam
dan
21
perencanaan,
2006).
dalam
Model
penentuan
pelaksanaan,
informasi,
dan
cara
evaluasi
peranan sains dan teknologi di dalam
pembelajaran. Prinsip model pembelajaran
kehidupan masyarakat (Prayekti, 2006).
STM adalah pembahasan mengenai isu-isu
Model pembelajaran STM dalam
dalam masyarakat yang berkaitan dengan
pendidikan IPA diyakini sebagai model
sains dan teknologi, sehingga isu-isu dalam
pembelajaran yang tepat karena berusaha
masyarakat
menjembatani materi di dalam kelas dengan
(organizer) dalam model STM (Nurohman,
situasi dunia nyata di luar kelas yang
2006). Pelaksanaannya model pembelajaran
menyangkut perkembangan teknologi dan
STM ditujukan untuk melibatkan siswa
situasi sosial kemasyarakatan (Nurohman,
dalam kegiatan pemecahan masalah yang
2006). Model tersebut juga menuntut siswa
telah mereka identifikasi.
untuk berpikir kritis dan bertindak ilmiah
dimulai dengan masalah nyata dan rasa
dalam
di
kepedulian. Siswa fokus pada masalah dan
masyarakat serta dapat mengerti atau
pertanyaan yang berkaitan dengan masalah
memahami bagaimana sains, teknologi dan
kehidupan mereka (Bakar et al, 2006).
menanggapi
permasalahan
tersebut
merupakan
penata
Program STM
2
Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 7 Nomer 3
Halaman 1-10
Sujanem (2006) menyatakan bahwa
Desain penelitian adalah posttest only non
model
equivalent
pembelajaran
STM
dapat
Oktober 2015
group
design
dengan
meningkatkan aktivitas, literasi sains dan
menggunakan kelas eksperimen (penerapan
teknologi dan dapat menciptakan iklim
model pembelajaran STM) dan kontrol
yang
(pembelajaran ceramah bervariasi).
kondusif
dalam
pembelajaran,
Populasi dalam penelitian ini adalah
memberikan kesempatan kepada siswa
secara
aktif
untuk
terlibat
dalam
seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3
pembelajaran. Hal tersebut menjadikan
Boyolali.
model pembelajaran STM ideal untuk
dengan cluster sampling, sehingga terpilih
dijadikan sebagai yang membelajarkan
kelas X-7 sebagai kelas eksperimen dan
materi dan KD dalam biologi. Pembelajaran
kelas X-5 sebagai kelas kontrol.
STM jauh lebih efektif karena dapat
Teknik
Variabel
pengambilan
bebas
sampel
berupa
model
meningkatkan keaktifan siswa di kelas
pembelajaran STM dan variabel terikat
sehingga hasil belajar siswa meningkat,
adalah hasil belajar biologi siswa yang
yang meliputi kemampuan kognitif, afektif,
mencakup ranah kognitif, afektif, dan
dan
utuh
psikomotorik. Teknik pengumpulan data
sebagai
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
agar
dokumentasi, tes dan observasi. Metode
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
dokumentasi pada penelitian ini berupa
(Poedjiadi, 2007).
Pembelajaran dengan
dokumen hasil belajar selama satu semester
menggunakan model pembelajaran STM
dengan nilai asli sebagai bahan acuannya
juga dapat membuat pembelajaran lebih
yang
bermakna dan menggairahkan (Yager &
keseimbangan
Ackay, 2008).
berdasarkan nilai hasil belajar biologi pada
psikomotorik
dibentuk
peserta
dalam
didik
yang
diri
dengan
Penelitian
secara
individu
harapan
bertujuan
digunakan
untuk
kemampuan
mengetahui
awal
siswa
untuk
populasi penelitian. Metode tes digunakan
mengetahui pengaruh model pembelajaran
untuk mengambil data hasil belajar ranah
STM terhadap hasil belajar biologi siswa
kognitif. Metode observasi dalam penelitian
SMA Negeri 3 Biologi. Hasil belajar
ini digunakan untuk mengukur hasil belajar
biologi meliputi hasil belajar ranah kognitif,
ranah psikomotorik, ranah afektif dan
afektif, dan psikomotor.
keterlaksanaan rancangan pembelajaran.
Tes uji coba pada instrumen penelitian
Metodologi Penelitian
Penelitian
ini
termasuk
kuasi
eksperimen dengan pendekatan kuantitatif.
dilakukan
untuk
mengetahui
validitas
produk moment, reliabilitas, daya beda, dan
3
Icha Kurnia Wati- The Influence of Science Technology Society (STS) Learning Model
Toward Biology Learning Achievement of X Degree Students at SMA Negeri 3 Boyolali
in 2012/2013 Academic Year 2012/2013
taraf kesukaran. Selain validasi produk
Hasil analisis menunjukkan bahwa
moment, instrumen juga divalidasi konstruk
model pembelajaran STM berpengaruh
oleh ahli.
terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif.
Analisis data pada penelitian dengan
Perolehan nilai dari dua kelompok siswa,
menggunakan uji t. Sebelumnya dilakukan
kelompok eksperimen mendapatkan nilai
uji
lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
normalitas
menggunakan
uji
Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas
Model pembelajaran STM yang
dengan uji Levene’s.
diterapkan di kelas eksperimen dengan
Pembahasan
materi pengaruh aktivitas manusia terhadap
Data penelitian berupa nilai postes
perubahan dan pencemaran lingkungan
hasil belajar biologi. Hasil belajar biologi
memberikan
meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan
mengembangkan kemampuan berpikirnya
afektif. Data postes dianalisis dengan uji-t
melalui
untuk
percobaan dampak limbah rumah tangga
mengetahui
pengaruh
model
pembelajaran STM hasil belajar biologi.
Hasil belajar merupakan kesatuan dari
kesempatan
kegiatan
siswa
diskusi,
untuk
perencanaan
terhadap kehidupan organisme yaitu ikan
dan
menganalisis
artikel.
Pelaksanaan
tiga ranah yang saling mempengaruhi dan
pembelajaran STM siswa dituntut untuk
tidak dapat dipisahkan. Hasil analisis
aktif, bukan hanya aktif secara fisik tetapi
penelitian ini dihasilkan bahwa model
juga aktif secara intelektual. Kegiatan yang
pembelajaran STM mempengaruhi hasil
mendukung ranah kognitif yaitu pada tahap
belajar kognitif, afektif, dan psikomotor.
inisiasi
1.
Hasil Belajar Ranah Kognitif
pencemaran yang terjadi di masyarakat
Hasil
sehingga menuntut siswa untuk berpikir
analisis
statistik
pengaruh
dengan
pemunculan
isu-isu
model pembelajaran STM terhadap hasil
kritis
belajar kognitif disajikan pada Tabel 1
menanggapi permasalahan di masyarakat
Tabel 1. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh STM
terhadap Hasil Belajar Kognitif
tersebut.
Hasil
Belajar
Kognitif
t
df
Sig
3.465
64
0.001
t(0.25,64)
1.998
dengan
dan
bertindak
Tahap
ilmiah
pembentukan
perencanaan
percobaan
dalam
konsep
yang
Keputu
menekankan pada pengembangan konsep
san Uji
dalam struktur kognitifnya secara mandiri
H0
ditolak
oleh siswa sehingga relevan dengan teori
konstruktivisme (Poedjiadi, 2007). Menurut
Mikdar (2006) bahwa model pembelajaran
4
Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 7 Nomer 3
Halaman 1-10
STM menekankan agar siswa
Oktober 2015
dapat
percobaan juga mempunyai kelebihan siswa
berpikir, menilai, memecahkan masalah,
akan menjadi lebih yakin atas suatu hal,
dan mengambil keputusan. Siswa dapat
hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam
memaknai konsep yang dikonstruk sendiri
ingatan siswa (Rustaman, 2005). Kegiatan
sehingga pemahaman siswa meningkat.
lain yang dilakukan untuk meningkatkan
Pengetahuan yang diperoleh melalui belajar
hasil belajar kognitif siswa adalah pada
dengan
konstruktivistik
mempunyai
tahap aplikasi konsep yaitu menganalisis
keunggulan.
Pertama,
artikel mengenai isu-isu pencemaran yang
pengetahuan akan bertahan lama dan mudah
terjadi di masyarakat. Belajar IPA melalui
diingat. Kedua, hasil belajar mempunyai
isu-isu sosial di masyarakat yang berkaitan
efek transfer yang lebih baik daripada hasil
dengan IPA dan teknologi dirasakan lebih
belajar
meningkatkan
dekat dan lebih mempunyai arti bila
penalaran siswa dan kemampuan untuk
dibandingkan dengan konsep-konsep IPA
berpikir secara bebas. Secara khusus,
itu sendiri.
belajar penemuan melatih ketrampilan-
tahap
ketrampilan
pembelajaran
beberapa
lainnya.
Ketiga,
kognitif
siswa
untuk
menemukan pemecahan masalah (Dewi,
Pembelajaran STM dengan
aplikasi
konsep
lebih
membuat
bermanfaat
sejalan
dengan teori pragmatisme (Poedjiadi, 2007).
Pembelajaran STM menitikberatkan
2009).
Kegiatan
perencanaan
percobaan
pada penyelesaian masalah dan proses
didukung dengan kegiatan diskusi, siswa
berpikir yang melibatkan transfer jarak jauh
dibagi menjadi beberapa kelompok dan
dengan menerapkan konsep-konsep yang
harus memecahkan permasalahan dalam
diperoleh di sekolah pada situasi di luar
LKS. siswa membangun konsep bersama
sekolah yaitu masyarakat. Setiap tahapan
dalam kelompok yang kooperatif sehingga
STM akan memantapkan atau menguatkan
mereka mampu mengingat materi dengan
konsep
lebih baik.
disampaikan sehingga
Kegiatan percobaan atau eksperimen
siswa
tentang
materi
yang
didapatkan hasil
belajar yang maksimal. Berdasarkan hasil,
pada tahap aplikasi konsep juga menjadi
maka
faktor penyebab terjadinya peningkatan
memberikan pengaruh positif terhadap hasil
penguasaan konsep. Hal ini terjadi karena
belajar biologi ranah kognitif (Prayekti,
melalui kegiatan percobaan siswa diberi
2006).
kesempatan untuk memenuhi dorongan rasa
ingin
tahu dan ingin bisa. Kegiatan
model
pembelajaran
Pembelajaran
STM
STM
dapat
meningkatkan penguasaan konsep karena
5
Icha Kurnia Wati- The Influence of Science Technology Society (STS) Learning Model
Toward Biology Learning Achievement of X Degree Students at SMA Negeri 3 Boyolali
in 2012/2013 Academic Year 2012/2013
dan
Keputusan uji tersebut didukung oleh
memotivasi siswa untuk lebih ingin tahu
perolehan nilai yang di dapatkan oleh
secara mendalam materi yang dipelajari,
kelompok kotrol dan eksperimen. Perolehan
dampaknya
serta
nilai kelompok eksperimen lebih tinggi
memberikan kebebasan kepada siswa untuk
daripada kontrol. Perolehan nilai tersebut
mengungkapkan ide-ide atau gagasan dalam
dapat
proses pembelajaran sehingga siswa merasa
pembelajaran
dilibatkan
keterampilan psikomotor siswa sehingga
pembelajaran
STM
mendorong
terhadap
lingkungan,
secara
mengkonstruksi
aktif
untuk
pengetahuan
yang
STM
bahwa
model
dapat
melatih
mendapatkan nilai yang tinggi.
dimilikinya (Nur, 2006).
2.
diasumsikan
Hasil
belajar
psikomotor
Hasil Belajar Ranah Psikomotor
ditunjukkan dengan keterampilan manual
Hasil
yang terlihat pada siswa dalam kegiatan
analisis
statistik
pengaruh
model pembelajaran STM terhadap hasil
fisik.
belajar psikomotorik disajikan pada Tabel
adalah terampil mengperasikan alat yang
2.
digunakan
Tabel 2. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh STM
terhadap
Hasil
Belajar
Psikomotorik
terampil melakukan prosedur praktikum,
t
df
Sig
Belajar
Afektif
5.149
64
.000
dalam
kegiatan
praktikum,
terampil dalam membuat larutan detergen
0,1%,
Hasil
Keterampilan tersebut di antaranya
0,5%
dan
1%,
terampil
membersihkan alat dan peralatan praktikum,
t(0.5,62)
Keterangan
1.99
thitung > t(α,df)
tersebut sesuai Yulaelawati, (2004) yaitu
8
sig < 0,050
aspek keterampilan psikomotor tersebut
Hasil analisis menunjukkan bahwa
dan terampil dalam membuat poster. Hal
adalah gerakan dasar, gerakan tanggap, dan
model pembelajaran STM berpengaruh
gerakan fisik.
terhadap hasil belajar biologi ranah afektif.
pola gerakan yang diwarisi dan terbentuk
Perolehan nilai dari dua kelompok siswa,
berdasarkan
kelompok eksperimen mendapatkan nilai
dengan gerakan yang lebih kompleks seperti
lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
terampil memilih alat yang digunakan
Hasil
gerakan
refleks
dalam kegiatan praktikum. Gerakan tanggap
model
(perceptual) merupakan penafsiran terhadap
pembelajaran STM berpengaruh terhadap
segala rangsangan yang membuat seseorang
hasil belajar biologi ranah psikomotor.
mampu
dan
menunjukkan
campuran
H0
ditolak
analisis
Gerakan dasar merupakan
diputuskan
bahwa
menyesuaikan
diri
terhadap
6
Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 7 Nomer 3
Halaman 1-10
lingkungannya. Hasil belajarnya berupa
keterampilan proses sains siswa melalui
kewaspadaan berdasarkan perhitungan dan
kegiatan
kecermatan, seperti terampil membersihkan
Kegiatan percobaan dan membuat poster
tempat dan peralatan praktikum. Kegiatan
dilakukan
fisik merupakan kegiatan yang memerlukan
diperoleh untuk diterapkan dalam kehidupan
kekuatan otot, kekuatan mental, ketahanan,
guna memecahkan masalah pencemaran di
kecerdasan, kegesitan, dan kekuatan suara
sekitarnya. Pembelajaran biologi yang baik
seperti
mampu menyajikan konsep-konsep yang
terampil
melakukan
prosedur
Oktober 2015
percobaan
sebagai
(Bustami,
aplikasi
2010).
teori
yang
praktikum, terampil dalam membuat larutan
dipelajari
detergen (unsur pencemar/polutan) dengan
tentang
konsentrasi 0,1%, 0,5%, dan 1% dan
lingkungan
terampil dalam membuat poster.
Pembelajaran dengan setiap tahapan STM
Siswa yang terampil melakukan
menjadi
keadaan
contoh
atau
sekitar
yang nyata
fenomena
(Chamany,
pada
2008).
menjadikan pembelajaran lebih bermakna
prosedur percobaan adalah siswa yang
sesuai
secara benar dan sistematis mengikuti
Ausubel.
Pembelajaran
langkah praktikum yang mereka susun
merupakan
suatu
sendiri. Siswa terampil membuat larutan
informasi baru pada konsep-konsep relevan
detergen (unsur pencemar/polutan) dengan
yang
konsentrasi 0,1%, 0,5%, dan 1% terlihat
seseorang (Dahar, 2011).
dari pembuatan larutan
detergen 0,1%,
0,5%,
sesuai
dan
1%
yang
teori
belajar
terdapat
bermakna
proses
dalam
David
bermakna
mengaitkan
stuktur
kognitif
Kegiatan percobaan dalam tahap
dengan
aplikasi konsep yaitu percobaan mengenai
takarannya dan diaduk dengan benar. Siswa
dampak limbah rumah tangga terhadap
yang terampil membuat poster terlihat dari
organisme yaitu ikan. Tujuan percobaan
pembuatan poster yang rapi, jelas, menarik
tersebut untuk mengetahui secara langsung
(diberi warna) serta berisi saran atau
dampak limbah rumah tangga terhadap
anjuran untuk penanggulangan pencemaran.
kehidupan ikan. Hal tersebut relevan dengan
Pembelajaran STM tidak hanya
teori belajar pemrosesan informasi Robert
menekankan peserta didik untuk memahami
Mills Gane yang menekankan pengamatan
konsep dan prinsip saja, tetapi juga harus
secara langsung pada pembelajaran biologi
memiliki
sehingga
kemampuan
berbuat
sesuatu
dapat
memudahkan
semua
dengan menggunakan konsep dan prinsip
informasi diproses di dalam otak (Dahar,
yang telah dipahami. Pembelajaran STM
2011). Salah satu kegiatan yang mendukung
melatih
keterampilan
motorik
dan
7
Icha Kurnia Wati- The Influence of Science Technology Society (STS) Learning Model
Toward Biology Learning Achievement of X Degree Students at SMA Negeri 3 Boyolali
in 2012/2013 Academic Year 2012/2013
pengamatan
langsung
adalah
kegiatan
uji
hipotesis
diketahui
bahwa
model
percobaan.
pembelajaran STM berpengaruh positif
3.
Hasil Belajar Ranah Afektif
untuk meningkatkan hasil belajar ranah
Hasil
pengaruh
afektif. Hal tersebut sejalan dengan hasil
model pembelajaran STM terhadap hasil
penelitian dari Nur (2006) yang menyatakan
belajar afektif disajikan pada Tabel 3.
bahwa penerapan STM dapat meningkatkan
Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh STM
terhadap Hasil Belajar Afektif
sikap kepedulian terhadap lingkungan siswa
analisis
Hasil
t
statistik
Df
Sig
t(0.5,62)
Belajar
Afektif
5.149
64
.000
Keputus
an Uji
1.998
H0
ditolak
Hasil analisis menunjukkan bahwa
model pembelajaran STM berpengaruh
MAN II Model Bandung tahun pelajaran
2000/2001.
SMA
N
kelompok eksperimen mendapatkan nilai
lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
Ranah afektif berkaitan dengan
sikap,
interes,
nilai–nilai,
apresiasi
(penghargaan) dan penyesuaian perasaan
sosial. Indikator afektidalam pembelajaran
IPA merupakan sikap yang diharapkan saat
dan
setelah
siswa
melakukan
proses
pembelajaran yang berkaitan dengan sikap
ilmiah.
Rustaman
pembelajaran
(2005)
sains
hanya
menghasilkan produk dan proses, tetapi
juga sikap.
Hasil belajar afektif pada penelitian
ini diperoleh melalui lembar observasi yang
dilakukan oleh observer. Berdasarkan hasil
Boyolali
dengan
materi
telah mencapai ketuntasan pada ranah
afektif.
Nilai rata-rata afektif siswa di
kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran
STM
lebih
tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol yang
menggunakan model ceramah bervariasi.
Model pembelajaran STM yang diterapkan
di
kelas
eksperimen
memberikan
kesempatan siswa untuk meningkatkan
karakter dan keterampilan sosial siswa di
kelas melalui penerapan langkah-langkah
STM selama proses pembelajaran.
Tahap inisiasi
menyatakan
tidak
3
pencemaran menunjukkan 90,91% siswa
terhadap hasil belajar biologi ranah afektif.
Perolehan nilai dari dua kelompok siswa,
Penelitian yang dilakukan di
cermat
dalam
menuntut siswa
mengamati
video
dan
menganalisis artikel. Tahap pembentukan
konsep
menuntut kerjasama siswa dan
kedisiplinan
dalam
kelompok
untuk
menanggapi secara aktif masalah yang harus
didiskusikan.
menuntut
Tahap
siswa
aplikasi
konsep
bertanggung
jawab
8
Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 7 Nomer 3
Halaman 1-10
mengkomunikasikan hasil diskusinya di
Oktober 2015
menjaga lingkungan agar tetap bersih dan
depan kelas dan mengerjakan tugas yang
lestari dan mampu menerapkannya dalam
diberikan oleh guru. Diskusi, penyelesaian
kehidupan sehari-hari (Dewi, 2009). Sikap
tugas dan presentasi pada pembelajaran
tersebut ditunjukkan dengan merawat alat
STM mampu meningkatkan rasa tanggung
dan bahan setelah percobaan dan lebih
jawab siswa, sikap bekerja sama dan
tanggap terhadap permasalahan yang terjadi
menghargai pendapat orang lain ketika
di masyarakat sehingga mereka dapat
diskusi (Prayekti, 2006).
mengambil
keputusan
berdasarkan
Pembelajaran dengan diskusi dapat
pemikiran yang rasional (Prayekti, 2006).
meningkatkan ketrampilan sosial. Terkait
Tahap pemantapan konsep menuntut siswa
dengan keterampilan sosial, teori Vygotsky
bertanggung jawab menyimpulkan apa yang
menunjukkan bahwa siswa yang belajar
telah
berkelompok
keterampilan
konfirmasi guru mengenai konsep yang
lebih baik dibanding siswa yang belajar
telah diajarkan. Tahap penilaian menuntut
sendiri. Kegiatan bekerja sama dalam
siswa jujur dan cermat dalam mengerjakan
kelompok menjadikan siswa akan melewati
soal evaluasi yang diberikan oleh guru.
Zone of Proximal Development, yaitu masa
Kesimpulan
mempunyai
dipelajari
dan
memperhatikan
dalam
Berdasarkan hasil penelitian dapat
menerima informasi ketika berada dalam
disimpulkan bahwa model pembelajaran
kerja kelompok. Siswa menerima lebih
STM berpengaruh nyata terhadap hasil
banyak ide dan informasi dari orang lain
belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 3
yang dijadikan sebagai pengalaman belajar.
Boyolali baik pada ranah kognitif, afektif
Teori
maupun psikomotorik.
dimana
siswa
lebih
Vygotsky
optimal
sesuai
dengan
pembelajaran STM, ketika siswa melakukan
kegiatan
secara
aktif
dalam
diskusi
kelompok. Proses Scaffolding yang terjadi
ketika diskusi kelompok diharapkan mampu
mengembangkan
sikap
ilmiah
siswa.
(Poedjiadi, 2007).
Pembelajaran STM juga mampu
meningkatkan sikap peduli siswa terhadap
lingkungan.
Sikap peduli siswa terhadap
lingkungan
yaitu
pengetahuan
untuk
Daftar Pustaka
Bakar, E., Bal, S., Ackay, H. (2006).
Preservice
Science
Teachers
Beliefs
About
Science
–
Technology and Their Implication
in Society. Eurasia Journal of
Mathematics,
Science
and
Technology Education, ISSN:
1305-8223, 2(3).
Bustami, Y. (2010). Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa SMA melalui
Pendekatan
Sains
Teknologi
Masyarakat (STM) pada Sub
9
Icha Kurnia Wati- The Influence of Science Technology Society (STS) Learning Model
Toward Biology Learning Achievement of X Degree Students at SMA Negeri 3 Boyolali
in 2012/2013 Academic Year 2012/2013
Pokok Bahasan Pencemaran Air.
Jurnal Edukasi, 1(1), 59-67.
Chamany, K., Allen, D., & Tanner, K.
(2008). Making Biology Learning
Relevant to Students: Integrating
People, History, and Context into
College Biology Teaching, CBE
Life Sciences Education, 7, 267–
278.
Dahar, R. W. (2011). Teori-teori Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Dewi, L. R. (2009). Pembelajaran Student
Team Achievement Divisions
(STAD) dan Group Investigation
(GI)
pada
Materi
Pokok
Ekosistem Ditinjau dari Sikap
Peduli Lingkungan Siswa. Tesis
Dipublikasikan,
Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
Mikdar, S. (2006). Penelitian Model
Pembelajaran Sains Teknologi
Masyarakat
(STM)
dalam
Pendidikan Demokrasi dengan
Menggunakan
Modul.
Pena
Wiyata Jurdik & Hum, 5(9), 8-22.
Nur, M. (2006).
Pembelajaran Fisika
(Teknologi
Nuklir)
dengan
Pendekatan
Sains-TeknologiMasyarakat (S-T-M).
Jurnal
Pendidikan, 12(1), 61-67.
Nurohman,
S.
(2006).
Penerapan
Pendekatan
Sains-TeknologiMasyarakat dalam Pembelajaran
IPA sebagai Upaya Peningkatan
Life Skills Peserta Didik. Makalah
Ilmiah Pembelajaran, 2(1).
Poedjiadi, A. (2007). Sains Teknologi
Masyarakat Model Pembelajaran
Kontekstual Bermuatan Nilai.
Bandung: PT. Rosdakarya.
Prayekti. (2006). Penerapan Pendekatan
Sains Teknologi Masyarakat pada
Pembelajaran IPA di SD. Jurdik &
Hum, 9, 1-7.
Rustaman, N. Y., Dirdjosoemarto, S.,
Ahmad, Y., Suroso A., Yudianto,
Rochintaniawati, D., Nurjhani, M.,
dan Subekti, R. (2005). Strategi
Belajar
Mengajar
Biologi.
Bandung: UPI & JICA IMSTEP.
Sujanem, Rai. (2006). Optimalisasi
Pendekatan STM dengan Strategi
Berbasis
Masalah
dalam
Pembelajaran Statis dan Dinamis
sebagai
Upaya
Mengubah
Konsepsi Siswa, Meningkatkan
Literasi Sains dan Teknologi
Pelajar Kelaas II3 SMU N 1
Singaraja. Laporan Penelitian.
STKIP Singaraja.
Wenno, I. H. (2008). Strategi Belajar
Mengajar
Sains
Berbasis
Kontekstual. Yogyakarta: Into
Media.
Yager, R. E. & Akcay, H. (2008).
Comparison of Student Learning
Outcomes in Middle School
Science Classes with an STS
Approach and a Typical Textbook
Dominated Approach. Research in
Middle Level Education, 31(7), 116.
Yulaelawati, E. (2004). Kurikulum dan
Pembelajaran. Bandung : Pakar
Raya.
10