Implementasi Studi Preventive Maintenance Dengan Metode Reliability Centered Maintenance Pada PT. Pancakarsa Bangun Reksa

V-26

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Perusahaan
PT. Pancakarsa Bangun Reksa didirikan pada tahun 2009 di atas tanah

seluas 25 m × 200 m. PT. Pancakarsa Bangun Reksa adalah perusahaan swasta
yang bergerak di bidang jasa Konsultan, Desain dan Konstruksi, Mekanikal, Sipil
dan Elektrikal pada Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PKS). PT. Pancakarsa Bangun
Reksa berlokasi di Jalan Bintang, Medan – Binjai Km 13,8, Gg. Bintang Terang,
Sumatera Utara.

2.2.

Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Pancakarsa Bangun Reksa bergerak di bidang jasa Konsultan, Desain


dan Konstruksi pada Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PKS), selain itu, PT.
Pancakarsa Bangun Reksa juga menerima kegiatan perbaikan dan pergantian
part/mesin-mesin, penambahan kapasitas (extension) yang sudah direncanakan,
serta modifikasi Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PKS).
Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Pancakarsa Bangun Reksa berupa
mesin-mesin sudah dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia, baik di daerah
Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan daerah lainnya, bahkan telah diekspor ke luar
negeri, misalnya negara Malaysia, Singapura dan Myanmar.

Universitas Sumatera Utara

V-27

2.3.

Lokasi Perusahaan
PT. Pancakarsa Bangun Reksa berlokasi di Jalan Bintang, Medan – Binjai

Km 13,8, Bintang Terang, Sumatera Utara. Luas area PT. Pancakarsa Bangun
Reksa ini sekitar 25 m × 200 m atau 5.000 m2. Area ini meliputi tempat produksi,

gedung kantor, bengkel (workshop), area bongkar muat, dan area penyimpanan
bahan dan produk jadi. Adapun beberapa alasan pemilihan lokasi ini adalah
sebagai berikut:
1. Memiliki lahan yang luas untuk dijadikan pabrik.
2. Mudah dalam memperoleh tenaga kerja.
3. Sarana transportasi (jalan) yang tergolong sudah baik dan mulus.
4. Jauh dari daerah pemukiman penduduk sehingga pendirian pabrik akan jauh
dari pencemaran limbah rumah tangga.

2.4.

Daerah Pemasaran
PT. Pancakarsa Bangun Reksa melakukan distribusi produk dengan cara

distribusi langsung yakni produsen sendiri yang langsung memenuhi order dari
konsumen (owner pabrik) sesuai dengan jadwal pesanan yang telah disepakati.
Setelah mesin-mesin dibuat dalam workshop PT. Pancakarsa Bangun Reksa, di
Jalan Bintang, mesin-mesin tersebut diinstalasi oleh pihak Pabrik, ditempat Pabrik
Minyak Kelapa Sawit yang akan didirikan.
Semua produk PT. Pancakarsa Bangun Reksa dipasarkan di dalam negeri

antara lain : wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan wilayah lainnya di dalam

Universitas Sumatera Utara

V-28

Indonesia, bahkan sekarang sudah diekspor ke luar negeri, misalnya ke Malaysia,
Singapura dan Myanmar.

2.5.

Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

2.5.1. Tenaga Kerja
Adapun perincian jumlah tenaga kerja di PT. Pancakarsa Bangun Reksa
dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Perincian Jumlah Tenaga Kerja di PT. Pancakarsa Bangun Reksa
No.

Departemen


Jumlah

1

Plant Manager

1

2

CSR

1

3

Plant Administrator

1


4

Head of Quality Control

1

5

Head of Production

1

6

Head of Technical

1

7


Stakeholder

1

8

Logistic Manager

1

9

Head of Human Resources

1

10

Plant Controller


1

11

Staf dan Pekerja

200

Total

210

Sumber : PT. Pancakarsa Bangun Reksa

Universitas Sumatera Utara

V-29

2.5.2. Jam Kerja

Klasifikasi jam kerja reguler di PT. Pancakarsa Bangun Reksa dapat
dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Jam Kerja Reguler di PT. Pancakarsa Bangun Reksa
Hari

Jam Kerja Aktif

Istirahat

Senin-Sabtu

08:00 - 17:00

12:00 - 13:00

Minggu

08:00 - 12:00

Sumber : PT. Pancakarsa Bangun Reksa

Jika pesanan meningkat, maka pekerja dan karyawan akan diberikan
waktu lembur setiap hari sampai pukul 21:00 WIB.

2.5.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
PT. Pancakarsa Bangun Reksa memiliki sistem pengupahan dengan
pembayaran gaji pokok setiap akhir bulan yang besarnya sesuai dengan tingkat
jabatan masing-masing karyawan.
Selain memberikan gaji pokok, perusahaan juga membayarkan upah
lembur bagi karyawan yang bekerja melebihi jam kerja yang telah ditetapkan.
Upah lembur tersebut dibayarkan pada karyawan di akhir bulan bersamaan
dengan pembayaran gaji pokok. Selain gaji pokok dan upah lembur tersebut di
atas, perusahaan juga memberikan tunjangan-tunjangan dan fasilitas lainnya
kepada karyawan berupa:
a.

Tunjangan kemahalan diberikan atas kompensasi laju inflasi dan atau angka
biaya hidup yang relatif tinggi di beberapa wilayah tertentu.

Universitas Sumatera Utara


V-30

b.

Tunjangan jabatan baik tunjangan jabatan struktural maupun tunjangan
jabatan fungsional.

c.

Tunjangan transpor.

d.

Tunjangan perumahan.

e.

Tunjangan istri atau tunjangan suami.

f.


Tunjangan anak.

g.

Tunjangan pemeliharaan atau asuransi kesehatan.

h.

Tunjangan hari tua atau dana pensiun.

i.

Tunjangan cuti

j.

Tunjangan Hari Raya.

k.

Bonus Tahunan.

2.6.

Proses Produksi
Proses produksi merupakan suatu cara, metode, dan teknik untuk

menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan, dan dana) yang ada
dan menghasilkan nilai tambah dari suatu barang. PT. Pancakarsa Bangun Reksa,
menghasilkan berbagai macam produk yang berkaitan dengan pekerjaan
Mekanikal pada Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PKS), diantaranya yaitu vessel
(bejana bertekanan), rebusan (sterilizer), boiler, dearator, conveyor, steam
separator, kernel silo, dan lain sebagainya.

2.6.1.

Standar Mutu Bahan

Universitas Sumatera Utara

V-31

PT. Pancakarsa Bangun Reksa menggunakan suatu standar mutu untuk
mengendalikan bahan, proses produksi, serta produk jadi agar memenuhi
spesifikasi yang ditetapkan oleh konsumen. PT. Pancakarsa Bangun Reksa sendiri
juga memiliki standar sendiri yang ditetapkan oleh perusahaan yang mengacu
pada standar SNI untuk mutu dari bahan-bahan yang digunakan dalam proses
produksi.
Untuk spesikasi dari bahan-bahan yang digunakan, misalnya untuk plat
besi, besi siku, UNP, dan sebagainya, PT. Pancakarsa menggunakan ukuranukuran sesuai standar internasional. Setiap kegiatan proses produksi, perusahaan
melakukan kegiatan inspeksi pada beberapa elemen kegiatan produksi untuk
menjaga kualitas produk yang akan dihasilkan.

2.6.2.

Uraian Proses Produksi
Tahapan proses pembuatan produk sterilizer terdiri dari 4 tahapan, yaitu:

1. Marking Process
Marking process adalah proses di mana dilakukan penandaan pada
material steel yang akan diproduksi menjadi sterilizer. Penandaan ini
didasarkan pada gambar teknik dari produk tersebut. Proses penandaan
dilakukan dengan bantuan meteran dan kapur besi yang dilakukan secara
manual oleh operator.
2. Cutting Process
Cutting process adalah proses pemotongan material steel sesuai dengan
tanda-tanda yang telah dibuat pada proses sebelumnya. Proses pemotongan

Universitas Sumatera Utara

V-32

dilakukan dengan menggunakan cutting branch yang memanfaatkan
energi gas O2 dan LPG pada tabung-tabung gas.
3. Drilling Process
Drilling process adalah proses pengeboran atau pembuatan lubang-lubang
kecil. Proses ini dilakukan dengan menggunakan mesin drilling semi
automatis.
4. Welding
Welding adalah proses pengelasan dua buah material steel yang telah
dipotong sebelumnya dengan menggunakan bantuan mesin las.

2.7.

Mesin
Mesin produksi merupakan mesin-mesin yang dipergunakan dalam proses

produksi sterilizer. Adapun mesin-mesin yang dibutuhkan dalam proses produksi
sterilizer antara lain:
1.

Mesin Blender Potong atau Cutting Torch
Mesin Blender Potong adalah mesin yang digunakan untuk memotong plat
baja.
Spesifikasi Mesin:
Input Power Voltage/Frequency : Single Phase 220V +/- 15% 50/60Hz
Rate Input Power Capacity

: 4,8 KVA

Output Current Range

: 15-40 A

Rate Output Voltage

: 96 V

O.C.V

: 230 V

Universitas Sumatera Utara

V-33

Duty Cycle 25 C

: 60%

Efficiency

: 85%

Power Factor (COS Ø)

: 0,93

Arcing Way

: Touch

Weight

: 9 Kg

Dimension

: 371 × 153 × 299 mm

Insulation Class

:F

Protection Class

: 1P23

Suggesting Air Compressor Air Displacement : 0,17m3/min
Max Cutting Thickness

: 22 mm

Sumber: PT Pancakarsa Bangun Reksa
Cara kerja mesin ini adalah mesin dihidupkan oleh operator kemudian ujung
mesin potong/cutting tip diarahkan ke tanda yang akan dipotong pada plat,
kemudian cutting tip digerakkan sesuai dengan pola tanda pada plat. Gambar
mesin blender potong atau cutting torch dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Sumber: PT Pancakarsa Bangun Reksa
Gambar 2.1. Mesin Blander Potong atau Cutting Torch

Universitas Sumatera Utara

V-34

2.

Mesin Las Listrik Semi Automatis
Mesin Las Listrik Semi automatis berfungsi sebagai pembawa arus listrik ke
tangkai elektroda. Las listrik semiotomatis ini digunakan untuk menyambung
bagian-bagian dari produk sterilizer, dan juga untuk melakukan las ikat (tack
welding). Spesifikasi Mesin:
Primary Supply : 2 Phase/380 V/50 Hz
Rated Input Current : 48 A
Welding Current : L 80 A~275 A; H 100 A~335 A
Duty Cycle : 50% at 300 A
Weight : 164 Kg.
Sumber: PT Pancakarsa Bangun Reksa

Cara kerja mesin yaitu mesin dihidupkan dengan menekan power untuk las
lalu mesin las disambungkan ke arus listrik kemudian ujung las diarahkan
pada bagian yang akan disambung. Adapun gambar bentuk mesin las listrik
semi automatis dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Sumber: PT Pancakarsa Bangun Reksa
Gambar 2.2. Mesin Las Listrik Semiotomatis

Universitas Sumatera Utara

V-35

3.

Mesin Bor Magnet (Drilling)
Mesin Bor Magnet adalah mesin yang digunakan untuk melubangi plat besi
ataupun mild steel. Spesifikasi Mesin Bor:
Power Input

: 750 Watt

Max. Tapping Capacity : M16/M12 mm
Spindle Travel

: 50 mm

Overall Height

: 1.220 mm

N.W./G.W.

: 102/120 Kg.

Sumber: PT Pancakarsa Bangun Reksa
Cara kerja mesin bor magnet yaitu benda kerja ditempatkan pada posisi yang
tepat kemudian mesin bor dihidupkan dan mata bor ditekan ke benda kerja
yang ingin dilubangi. Adapun gambar bentuk mesin bor magnet dapat dilihat
pada Gambar 2.3.

Sumber: PT Pancakarsa Bangun Reksa
Gambar 2.3. Mesin Bor Magnet

Universitas Sumatera Utara

V-36

2.8.

Limbah
Limbah yang dihasilkan dari proses produksi pembuatan komponen-

komponen Sterilizer adalah berupa potongan plat-plat besi yang sudah tidak
terpakai serta serutan baja sisa-sisa pengeboran. Plat-plat besi itu kemudian di jual
atau di ambil oleh penyortir yang sudah bekerja sama dengan PT. Pancakarsa
Bangun Reksa. Adapun gambar bentuk tempat penumpukan limbah plat besi
dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Sumber: PT Pancakarsa Bangun Reksa
Gambar 2.4. Tempat Penumpukan Limbah Plat Besi

2.9.

Sistem Jaringan Rantai Pasok Perusahaan
Sistem jaringan rantai pasok perusahaan yang diamati merupakan hanya

pemasok bahan. Pemasok bahan perusahaan yang berbentuk multi echelon yang
terdiri dari perusahaan pemasok bahan yaitu PT. Baja Makmur dan perusahaan
pabrikasi PT. Pancakarsa Bangun Reksa yang mensuplai dua retailer di Ketapang
dan Baturaja.

Universitas Sumatera Utara

V-37

Pemasok bahan perusahaan berkordinasi dengan perushaan sebagai
pemasok bahan tunggal untuk material mild steel yang nanti akan di produksi.
Sistem pemesanan masih menggunakan system konvensioanal di mana
pemesanan bahan hanya dilakukan ketika stock material di inventory perusahaan
mendekati safety stock.

Universitas Sumatera Utara