Implementasi Studi Preventive Maintenance Dengan Metode Reliability Centered Maintenance Pada PT. Pancakarsa Bangun Reksa

V-22

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Mesin-mesin dan peralatan produksi adalah unsur yang paling penting

didalam mendukung kelangsungan produksi sebuah perusahaan manufaktur.
Perawatan yang terjadwal sangat diperlukan pada mesin-mesin produksi di
perusahaan, dikarenakan mesin-mesin dan peralatan produksi sangat rawan
dengan timbulnya kerusakan. Kerusakan mengakibatkan terhambatnya dan
gangguan produksi.
PT. Pancakarsa Bangun Reksa merupakan perusahaan yang memproduksi
mesin dan peralatan pada pabrik kelapa sawit diantaranya yaitu bejana tekan
(vessel), rebusan (sterilizer), boiler, dearator, storage tank, filter storage tank.
Untuk kelangsungan proses produksinya, perusahaan tersebut didukung oleh
sejumlah mesin dan peralatan yang saling berinteraksi untuk mencapai
produktivitas yang optimal.

Saat ini yang menjadi kendala dalam produksi yang sering terjadi di PT.
Pancakarsa Bangun Reksa adalah tidak berjalannya kegiatan produksi dilantai
produksi sterilizer akibat adanya kerusakan mesin produksi.
Jika proses produksi berjalan dengan baik, maka target perusahaan akan
tercapai dan permintaan konsumen juga terpenuhi. Untuk itu diperlukan sistem
perawatan yang sudah terjadwal pada mesin-mesin/ peralatan produksi di
perusahaan untuk meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi

Universitas Sumatera Utara

V-23

kerusakan. Tingginya tingkat downtime mesin produksi sterilizer yang terjadi di
perusahaan dari periode November 2013 s/d Oktober 2014 dapat dilihat pada
Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Downtime Mesin Produksi Sterilizer Bulan November 2013 s/d
Oktober 2014
Tahun
2013


2014

Bulan

Downtime (Jam)

Jam Operasi

% Downtime

Nov

34

216

15.74

Dec


45

220

20.45

Jan

37

208

17.78

Feb

39

216


18.05

Mar

35

228

15.35

Apr

27

216

12.50

May


35

208

16.82

Jun

41

216

18.98

Jul

34

196


17.34

Aug

30

228

13.15

Sep

24

216

11.11

Oct


47

208

22.59

(Sumber :PT. Pancakarsa Bangun Reksa)

Keterlambatan produksi sterilizer mengakibatkan dampak buruk bagi
perusahaan dimana jadwal produksi , kegiatan produksi dan produktivitas
produksi menjadi rendah. Kerusakan dan kegagalan yang terjadi diakibatkan
rendahnya keandalan mesin dan peralatan dalam menghasilkan produk yang
sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan konsumen. Sistem perawatan pada PT.
Pancakarsa Bangun Reksa bersifat corrective maintenance yaitu pihak perusahaan

Universitas Sumatera Utara

V-24

melakukan perbaikan dengan mencari komponen-komponen yang rusak, dan

menggantinya dengan komponen yang baru.
Oleh karena itu, perlu digunakan metode RCM (Reliability Centered
Maintenance) untuk menganalisis keandalan mesin-mesin, meminimisasi waktu
downtime dan mengusulkan jadwal perawatan. RCM merupakan suatu teknik
didalam mengembangkan preventive maintenance. RCM meupakan proses yang
sistematis digunakan untuk perancangan ,pemeliharaan dan pencegahan kegagalan
tertentu yang mungkin terjadi 1. RCM juga dapat membantu pihak perusahaan
dalam penurunan cost. 2Kelebihan dari metode RCM adalah menghasilkan jadwal
perawatan yang paling efisien dengan mengeliminasi kegiatan perawatan yang
tidak diperlukan, meminimisasi downtime, focus pada komponen yang kritis dan
meningkatkan keadalan komponen.

1.2.

Perumusan Masalah
PT. Pancakarsa Bangun Reksa pada saat ini menghadapi permasalahan

berupa tingginya kegagalan komponen mesin yang berakibat pada penurunan
kapasitas produksi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengembangan sistem
pemeliharaan mesin dengan penerapan Reliability Centered Maintenance (RCM)

di PT. Pancakarsa Bangun Reksa.

1

B. Yssaad, M. Khiat, A. Chaker. 2014. Reliability Centered Maintenance Optimization for Power
Distribution Systems.Algeria: University Center of Relizane, Algeria.
2

Ahmad Nizar Prata, Yudha Prasetyawan. 2014. Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan
Reliability Centered Maintenance. ITS : Institute Teknologi Sepuluh November.

Universitas Sumatera Utara

V-25

1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah:


1.

Mengetahui prioritas komponen atau item mesin yang mengalami
kegagalan.

2.

Menentukan interval penggantian komponen mesin berdasarkan Total
Minimum Downtime (TMD).

3.

Menentukan tindakan kegiatan perawatan yang sesuai untuk perusahaan.

1.4.

Asumsi dan Batasan Masalah
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1.


Tidak terjadi perubahan sistem pada perusahaan seoerti metode kerja
selama penelitian berlangsung

2.

Tidak ada penambahan mesin baru selama penelitian berlangsung.

Batasan Masalah pada penelitian ini adalah:
1.

Penelitian dilakukan pada proses pembuatan sterilizer dengan kriteria
mesin dan komponen mesin dianggap kritis bagi perusahaan.

2.

Keandalan yang dibahas berdasarkan fungsi waktu.

Universitas Sumatera Utara