Hubungan Dispepsia Fungsional dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Majunya teknologi dan sosial ekonomi masa kini sebagai dampak dari
pengaruh globalisasi telah menyebabkan terjadinya berbagai perubahan – perubahan
dalam segala bidang kehidupan di kalangan masyarakat saat ini. Perubahan –
perubahan yang ada saat ini termasuk diantaranya meliputi gaya hidup yang kurang
baik dalam masyarakat. Adanya perubahan gaya hidup yang kurang baik dapat
menyebabkan berbagai masalah dalam sistem kerja tubuh manusia, yang salah
satunya adalah pada sistem pencernaan yang secara langsung berhubungan dalam
proses pengolahan makanan dalam tubuh manusia. Kondisi yang baik dan sehat bagi
saluran pencernaan sangat krusial kepentingannya bagi manusia karena segala sumber
gizi yang diperlukan untuk segala aktivitas fisik maupun metabolisme tubuh
diperoleh melalui proses awal dalam saluran pencernaan (Sherwood, 2012). Namun,
patut disayangkan karena jumlah kasus terjadinya gangguan pencernaan justru
meningkat akhir – akhir ini, yang dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup manusia.
Salah satu gangguan saluran pencernaan yang meningkat prevalensinya di dunia saat
ini adalah timbulnya gejala dispepsia fungsional di kalangan masyarakat

(Djojoningrat, 2014).
Saat ini dilaporkan terdapat 25 % penduduk dari seluruh populasi penduduk
dunia pernah mengalami gejala dispepsia fungsional setiap tahunnya, dan pada
umumnya hanya sedikit dari mereka yang mendapat pertolongan dan penanganan
yang adekuat pada tahap – tahap awal gejala muncul sehingga dapat menghindari diri
dari komplikasi. Data yang lain menyebutkan bahwa pada tahun 2010, dilaporkan
dispepsia fungsional memiliki tingkat prevalensi yang cukup tinggi, yakni 5 % dari

Universitas Sumatera Utara

2

seluruh kunjungan ke sarana layanan kesehatan primer (Lacy, 2010). Di Asia Pasifik,
dimana Indonesia merupakan bagian didalamnya, besaran prevalensi dispepsia
fungsional adalah sebesar 10 – 20 %. Di negara – negara Barat, populasi penderita
dispepsia fungsional berada dalam kisaran antara 14 – 38 % dan salah satunya, yakni
di Inggris, prevalensi dispepsia fungsional berada dalam kisaran antara 7 – 41 % (Hu,
2002). Namun terdapat data yang lain mengenai prevalensi dispepsia fungsional di
Inggris, yakni prevalensi dispepsia berada dalam kisaran sekitar 21 % dan hanya 2 %
dari populasi tersebut yang berkonsultasi ke dokter pelayanan primer setiap tahun,

dan dispepsia fungsional menyumbang 40 % dari semua konsul ke bagian
gastroenterologi (Setiyono, 2006). Sebuah data juga mengemukakan bahwa 25 % dari
populasi Amerika Serikat mengalami dispepsia fungsional setiap tahun dan sekitar 5
% dari semua penderita pergi ke dokter pelayanan primer (Hu, 2002). Sedangkan di
Indonesia sendiri belum banyak didapatkan data epidemiologi tentang dispepsia
fungsional yang pasti (Djojoningrat, 2014). Sebuah penelitan dari Chaidir Aulia
(2003) menemukan besar proporsi pasien dispepsia fungsional adalah 61,5 % dari
475 pasien di RSU Pondok Indah Jakarta yang dilakukan pemeriksaan endoskopi
antara April 2002 sampai dengan Juli 2003. Penelitian lain yang dilakukan oleh
Sianturi (2004) di RSUP Adam Malik di Medan menemukan 484 pasien dispepsia
fungsional antara tahun 2001 sampai dengan 2004. Laporan rawat jalan di RSUP dr.
Sardjito Yogyakarta menjelaskan bahwa pasien yang datang dengan keluhan
dispepsia fungsional mencapai 40 % kasus per tahun (Dwijayanti, 2008). Penelitian
lain yang dilakukan oleh Annisa (2009) menyimpulkan bahwa prevalensi kejadian
dispepsia fungsional di kalangan remaja dan dewasa muda, termasuk mahasiswa di
dalamnya, ternyata cukup tinggi, yaitu mencapai 64,4 %.
Berbagai data yang telah dipaparkan di atas membuktikan bahwa angka
kejadian dispepsia fungsional masih tinggi di kalangan masyarakat. Hal ini tentu
memiliki dampak terhadap segala aspek kehidupan bagi para pengidapnya, salah
satunya adalah masa tidur di malam hari. Seseorang yang memiliki riwayat

kekambuhan dispepsia fungsional memiliki kemungkinan mengalami gangguan

Universitas Sumatera Utara

3

kualitas tidur di malam hari ketika tidur. Hal ini dilatar belakangi kenyataan bahwa
beberapa gejala yang merupakan bagian dari dispepsia fungsional sering timbul dan
terasa dampaknya pada malam hari (Friedman, 2012). Walaupun demikian, beberapa
data epidemiologis menyatakan bahwa angka kejadian kualitas tidur dalam
masyarakat masih cukup tinggi dan hal ini disebabkan oleh berbagai faktor resiko,
tidak hanya karena dispesia. Menurut Maas (2002), sebanyak 49 % orang dewasa di
Amerika Serikat berbagai gangguan terkait tidur yang berdampak pada fakta lain
bahwa 56 % penduduk dewasa sering mengalami masalah mengantuk pada siang
hari. Salah satu bagian dari masyarakat yang juga mengalami banyak kejadian
gangguan tidur adalah dari kalangan mahasiswa. Sebuah penelitian oleh Indrawati
(2012) mengemukakan bahwa rata – rata 81,9 % mahasiswa mengalami gangguan
kualitas tidur di malam hari. Menurut Maas (2002), tidur dapat mempengaruhi fungsi
kerja tubuh karena kualitas tidur yang baik diharapkan dapat membantu dalam
memberikan energi bagi sistem kerja tubuh. Dampak yang terjadi dapat berpengaruh

pada produktivitas yang mengalami penurunan dan tidak efektif, tingkat belajar dan
kerja yang menurun, bahkan bisa menimbulkan penurunan imunitas seseorang
sehingga lebih rentan terhadap penyakit hingga kematian (Maas, 2002).
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
peneliti memandang perlu dilakukan suatu riset mengenai keberadaan hubungan
timbulnya gejala dispesia fungsional terhadap kualitas tidur di malam hari, utamanya
di kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bagaimana hubungan antara dispepsia fungsional terhadap kualitas tidur pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara ?

Universitas Sumatera Utara

4

1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan
antara dispepsia fungsional dengan kualitas tidur pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
1.

Untuk mengetahui gambaran tentang tingkat kejadian dispepsia
fungsional pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.

2. Untuk mengtahui gambaran tentang tingkat kualitas tidur pada mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. Bagi mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber referensi
yang dapat menambah tingkat pengetahuan mahasiswa tentang dispepsia

fungsional, kualitas tidur dan hubungan diantara keduanya, sehingga
mahasiswa dapat melakukan berbagai upaya pencegahan terhadap
terjadinya dispepsia fungsional maupun gangguan kualitas tidur, seperti
mengatur pola manajemen waktu makan, tidur dan aktivitas lainnya, yang
dilakukan seefisien mungkin dan tetap disesuaikan dengan jadwal
kegiatan perkuliahan, namun tetap memperhatikan kebutuhan terhadap
gizi dan waktu tidur, yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas sehari –
hari, sehingga diperoleh hidup yang lebih baik, sehat dan produktif.

Universitas Sumatera Utara

5

2. Bagi penyelenggara fakultas maupun universitas
Hasil

penelitian

ini


diharapkan

dapat

menjadi

dorongan

bagi

penyelenggara fakultas maupun universitas untuk melakukan berbagai
upaya pencegahan bagi terjadinya dispepsia fungsional maupun gangguan
kualitas tidur pada mahasiswanya, baik melalui sosialisasi, kuliah maupun
seminar di kalangan mahasiswa, termasuk upaya konkret seperti
penyediaan fasilitas penjualan makanan atau kantin di dalam fakultas
maupun universitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan gizi
mahasiswanya hingga selesainya jadwal akademik, dan pengaturan jadwal
akademik mahasiswa sehari – hari, yang disesuaikan dengan jadwal
biologis harian tubuh manusia.
3. Bagi orang tua mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber referensi
yang dapat menambah tingkat pengetahuan orang tua mahasiswa tentang
dispepsia fungsional, kualitas tidur dan hubungan diantara keduanya serta
seberapa besar hubungan tersebut dan dampaknya, sehingga orang tua
mahasiswa

dapat

melakukan

peningkatan

pengawasan

terhadap

mahasiswa agar mahasiswa tidak mengalami dispepsia fungsional maupun
gangguan kualitas tidur dan mahasiswa dapat memperoleh hidup yang
lebih baik, sehat dan produktif.
4. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat pengetahuan
peneliti tentang dispepsia fungsional, kualitas tidur dan hubungan diantara
keduanya.
5. Bagi peneliti lainnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber referensi
bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian lanjutan yang terkait
dengan dispepsia fungsional maupun yang terkait dengan kualitas tidur.

Universitas Sumatera Utara