Efek Kombinasi Alginat dengan Antasida Terhadap Penyembuhan Ulkus Lambung Tikus yang Diinduksi dengan Aspirin

DAFTAR PUSTAKA

Andersen, T. (2012). Alginate as Biomaterials in Tissue Engeneering.
Charbohydr. Chem. 37(1): 227-258.
Arianto, A., dan Bangun, H. (2014). Pembuatan dan Evaluasi Sediaan Berbasis
Alginat sebagai Sitoprotektif pada Ulkus Peptikum yang Diinduksi dengan
Aspirin, Asam Klorida, dan Alkohol. Laporan Tahunan Hibah Bersaing.
Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
Arivumani, K., Velpandian, V., Banumathi, V., Ayyasamy, S., dan Kumar, A.
(2013). Anti-ulcer Activity of Hingu Chooraman against Aspirin and
Pylorus Ligation Induced Gastric Ulcer in Rats. International Journal of
Pharma Research & Review. 2(4): 13 - 21.
Aziz, N. (2002). Peran Antagonis Reseptor H-2 dalam Pengobatan Ulkus
Peptikum. Sari Pediatri. 3(4): 222 - 226.
Bakir, T., Minkar, T., Arslan, M.K., dan Aygun, E. (1988). Healing of Gastric
Ulcer with Ranitidine or Higher-Dose of Antacid. Journal of Islamic
Academy of Sciences. 1(1): 70 - 71.
Buchanan, B.R., dan Andrews, F.M. (2003). Treatment and Prevention of Eqquine
Gastric Ulcer Syndrome. The Veterinary Clinic Equine Practice. 19: 575 597.
Corwin, E.J. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Halaman 603-605.

Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Departemen
Kesehatan. Halaman 31.
Dufton, J. (2012). The Pathophisiology and Pharmaceutical Treatment of Gastric
Ulcers. PharmCon Inc. Halaman 2.
Draget, K. I., Smidsrod, O., dan Gudmund S. (2005). Alginate from Algae.
Weinheim: WILEY-VCH Verlag GmbH and Co. Halaman 3-4.
Estuningtyas, A., dan Arif, A. (2011). Obat Lokal. Dalam: Farmakologi dan
Terapi. Edisi kelima. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. Halaman 518 - 522.
Ferawati, L. (2014). Efek Penyembuhan Sirup Alginat Dibandingkan dengan
Suspensi Sukralfat Terhadap Ulkus Lambung Tikus yang Diinduksi
dengan Etanol. Skripsi. Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera
Utara.

48

Fransiska, E. (2013). Stabilitas Fisik dan Efek Pencegahan Ulkus dari Sirup
Alginat pada Lambung Tikus yang Diinduksi dengan HCl. Skripsi. Medan:
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
Fornai, M., Antonioli, L., dan Colluci, R. (2011). Pathophysiology of Gastric
Ulcer Development and Healing: Molecular Mechanisms and Novel

Therapeutic Options. Departement of Internal Medicine, University of
Pisa, Italy. Page 113-142.
Ganguly, A.K., dan Bhatnagar, O.P. (1973). Effect of Bilateral Adrenalotomy on
Production of Restraint Ulcers in Stomach of Albino Rats. Canadian
Journal of Physiology and Pharmacology. 51: 748 - 750.
Gosal, F., Paringkoan, B., dan Wenas, N.T. (2012). Patofisiologi dan Penanganan
Gastropati Obat Antiinflamasi Nonsteroid. Artikel Pengembangan
Pendidik Keprofesian Berkelanjutan. 62(11): 444 - 449.
Guyton, A. C., dan Hall, J. E. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 862.
Houshia, O.J., Eid, M.A., Zaid, O., Zaid, M., dan Al-daqqa, N. (2012). Assement
of The Value of The Antacid Contents of Selected Palestinian Plants.
American Journal of Chemistry. 2(6): 322 - 325.
Indraswari, C.I., Kalsum, U., dan Sudjari. (2004). Pengaruh Pemberian
Temulawak pada Lambung Tikus yang Mengalami Ulkus Peptikum
Akibat Induksi Indometasin. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 20(2): 96 - 99.
Insel, P.A. (1996). Analgesic-Antipyretic and Antiinflamatory Agents and Drugs
Employed in Treatment of Gout. Dalam: Goodman & Gilman’s. The
Pharmacological Basis of Therapeutics. Ninth Edition. New York:
McGraw-Hill. Halaman 626.

Ivey, K.J. Mechanisms of Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drug-Induced
Gastric
Damage: Actions of Therapeutic Agents. The American Journal
of
Medicine. 84(2): 41-48.
Leeson , C.R., Thomas, S.L., dan Anthony, A.P. (1989). Buku Ajar Histology.
Alih Bahasa: dr. Yan Tambayong. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Halaman 347-357.
Mustaba, R., Winaya, I.O., dan Ketutberata, I. (2012). Studi Histopatologi
Lambung pada Tikus yang Diberi Madu sebagai Pencegah Ulkus
Lambung yang Diinduksi Aspirin. Indonesia Medicus Veterinus. 1(4): 471
- 482.

49

Mutia,

T., dan Rifaida Erninggsih. (2012). Penggunaan Webs Serat
Alginat/Polivinil Alkohol Hasil Proses Elektrospining Untuk Pembalut
Luka Primer. Jurnal Riset Industri. 6(2): 137 - 147.


Paulsen, F., dan Waschke, J. (2012). Sobotta: Atlas Anatomi Manusia: OrganOrgan Dalam. Edisi ke-23. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Halaman 68.
Pearce, E.C. (2006). Anatomy & Physiology for Nurses. Penerjemah: Handoyo,
S.Y., dan Mohamad, K. (2008). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Halaman 185 - 188.
Price, S.A., dan Wilson, L.M. (2005). Patofisologi: Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Halaman 417 - 431.
Saleem, M., dan Ramadurg, B. (2012). Antiulcerogenic Effect of Aqueous Extract
of Annonasquamosa Linn. International Journal of Research in
Phytochemistry & Pharmacology. 2(3): 157 - 159.
Saputri, F.C., Sari, S.P., dan Mun’im, A. (2008). Pengembangan Metode Induksi
Tukak Lambung. Majalah Ilmu Kefarmasian. 5(2): 84 - 90.
Sherwood, L. (2001). Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Edisi Kedua. Jakarta:
EGC. Halaman 556 - 558.
Sun, J., dan Huaping T. (2013). Alginate-Based Biomaterial for Regenerative
Medicine Applications. China: Journal Materials. 6: 1285 - 1309.
Thompson, W.G. (2009). Antacids. International Foundation for Funtional
Gastrointestinal Disorders. 520(2): 2 - 4.
Tjay, H.T., dan Rahardja, K. (2007). Obat-Obat Penting. Edisi Keenam. Jakarta:

PT. Elex Media Komputindo. Halaman 269.
Tortora, G.J., dan Derrickson, B.H. (2008). Principles of Anatomy and Phisiology.
12th Edition. John Wiley & Sons. Halaman 938 - 939.
Wibowo, D.S., dan Paryana, W. (2009). Anatomi Tubuh Manusia. Edisi Pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Halaman 326 - 330.

50