Karakterisasi Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin, dan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana) Untuk Kemasan Buah Apel Malang (Malus domestica)

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Tabel Hasil Karakterisasi Edible Film

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Perhitungan Penentuan Ketebalan
Penentuan ketebalan pada edible film dengan penambahan tepung tapioka,
kitosan, gliserin, akuades dan ekstrak kulit manggis (Garciniae mangostana)
dapat dihitung dengan menggunakan jangka sorong. Penentuan dilakukan pada
lima sisi yang berbeda.
2.1 Penentuan Ketebalan Edible Film Perbandingan 1 gram Ekstrak kulit
Manggis
Untukperhitungansampel 1 gpadaLampiran 1
Adapun perhitungan ketebalan rata-rata edible film:
Uji ketebalan (X1)

= 0,20 mm

Uji ketebalan (X2)


= 0,20 mm

Uji ketebalan (X3)

= 0,20 mm

Uji ketebalan (X4)

= 0,20 mm

Uji ketebalan (X5)

= 0,21 mm

Uji ketebalan rata-rata = 0,20 mm + 0,20 mm + 0,20 mm + 0,20 mm + 0,21 mm
5
= 0,202 mm
Untuk perhitungan sampel 2 g, 3 g, 4 g, dan 5 g dihitung menggunakan rumus
seperti diatas
Uji ketebalan rata-rata (2 g ekstrak kulit manggis) = 0,298 mm

Uji ketebalan rata-rata (3 g ekstrak kulit manggis) = 0,30 mm
Uji ketebalan rata-rata (4 g ekstrak kulit manggis) = 0,322 mm
Uji ketebalan rata-rata (5 g ekstrak kulit manggis) = 0,258 mm

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3. Perhitungan Kuat Tarik (Tensile Strength)
Perhitungan kuat tarik pada edible film dengan penambahan tepung tapioka,
kitosan, gliserin dengan variasi aquadest dan ekstrak kulit manggis dapat dihitung
dengan menggunakan alat Torse (Autograph).
3.1. Perhitungan Kuat Tarik Edible Film Perbandingan 1g Ekstrak Kulit
Manggis
Untukperhitungansampel 1 gpadalampiran 1
Adapun perhitungan kuat tarik edible film :
Load

= 5,19 KgF

Lebar spesimen


= 15 mm

Tebal Spesimen

= 0,2 mm

Ao

= Lebar spesimen x Tebal spesimen
= 15 mm x 0,2 mm
= 3,0 mm2

Kekuatan tarik (σ)

=



��


=

,

,

��
2

= ,73

���

��

Untuk perhitungan sampel 2 g, 3 g, 4 g, dan 5 g dihitung menggunakan rumus
seperti diatas
Kekuatan tarik (σ) (2 g ekstrak kulit manggis) = 1,111 KgF/mm2
Kekuatan tarik (σ) (3 g ekstrak kulit manggis) = 0,660 KgF/mm2
Kekuatan tarik (σ) (4 g ekstrak kulit manggis) = 0,502 KgF/mm2

Kekuatan tarik (σ) (5 g ekstrak kulit manggis) = 0,428 KgF/mm2

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4. Perhitungan Kemuluran (Elongasi at Break)
Perhitungan kemuluran pada edible film dengan penambahan tepung tapioka,
kitosan, gliserin dengan variasi aquadest dan ekstrak kulit manggis dapat dihitung
dengan menggunakan perhitungan regangan terhadap panjang mula-mula (Io).
4.1. Perhitungan Kemuluran Edible Film Perbandingan 1g Ekstrak Kulit
Manggis
Untukperhitungansampel 1 gpadalampiran 1
Adapun perhitungan kemuluranedible film :
Stroke

= 1,783 mm

Panjang spesimen mula-mula (Io)

= 60 mm


Kemuluran (ε)

=

� �

��



= 2,971 %

% =

,



%


Untuk perhitungan sampel 2 g, 3 g, 4 g, dan 5 g dihitung menggunakan rumus
seperti diatas
Kemuluran (ε) (2 g ekstrak kulit manggis)

= 3,006 %

Kemuluran (ε) (3 g ekstrak kulit manggis)

= 4,696 %

Kemuluran (ε) (4 g ekstrak kulit manggis)

= 8,730 %

Kemuluran (ε) (5 g ekstrak kulit manggis)

= 12,165 %

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5. Perhitungan Elastisitas (Modulus Young)
Perhitungan elastisitas pada edible film dengan penambahan tepung tapioka,
kitosan, gliserin dengan variasi aquadest dan ekstrak kulit manggis dapat dihitung
dengan membandingkan antara kuat tarik (σ) dengan kemuluran (ε).
5.1. Perhitungan Elastisitas Edible Film Perbandingan 1g Ekstrak Kulit
Manggis
Untukperhitungansampel 1 g padalampiran 1
Adapun perhitungan elastisitas edible film :
Kuat tarik (σ)

= 1,73 KgF/mm2

Kemuluran (ε)

= 2,971 %

Elastisitas (MoE)

=




���

��





=

,

,

= 0,5822

Untuk perhitungan sampel 2 g, 3 g, 4 g, dan 5 g dihitung menggunakan rumus
seperti diatas

Elastisitas (MoE) (2 g ekstrak kulit manggis) = 0,3695
Elastisitas (MoE) (3 g ekstrak kulit manggis) = 0,1405
Elastisitas (MoE) (4 g ekstrak kulit manggis) = 0,0575
Elastisitas (MoE) (5 g ekstrak kulit manggis) = 0,0352

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 6. Perhitungan Indeks Antimikrobial Metode Kirby Bauer
Perhitungan indeks antimikrobial metode Kirby Bauer pada edible film dengan
penambahan tepung tapioka, kitosan, gliserin dengan variasi aquadest dan ekstrak
kulit manggis dapat dihitung berdasarkan besarnya zona bening.
6.1. Perhitungan Indeks Antimikrobial Edible Film Bakteri gram positif (S.
aureus)Perbandingan 1g Ekstrak Kulit Manggis
Adapun perhitungan indeks antimikrobial edible film untuk bakteri S. aureus:
Diameter Edible film

: 21,5 mm

Diameter Zona Bening


: 24,5 mm

Indeks Zona Antimikrobial

= Diameter edible film_-_Diameter Zona Bening
Diameter edible film
= 21,5 mm_-_24,5 mm
21,5 mm
= 0,13

Indeks Zona Antimikrobial (2g ekstrak kulit manggis) = 0,04
Indeks Zona Antimikrobial (3g ekstrak kulit manggis) = 0,18
Indeks Zona Antimikrobial (4g ekstrak kulit manggis) = 0,23
Indeks Zona Antimikrobial (5g ekstrak kulit manggis) = 0,23
6.2. Perhitungan Indeks Antimikrobial Edible Film Bakteri Gram Negatif (E.
coli)Perbandingan 1g Ekstrak Kulit Manggis
Adapun perhitungan indeks antimikrobial edible film untuk bakteri S. aureus :
Diameter Edible film

: 21,5 mm

Diameter Zona Bening

: 25 mm

Indeks Zona Antimikrobial

= Diameter edible film_-_Diameter Zona Bening
Diameter edible film
= 21,5 mm_-_25 mm
21,5 mm
= 0,16

Universitas Sumatera Utara

Indeks Zona Antimikrobial (2g ekstrak kulit manggis) = 0,01
Indeks Zona Antimikrobial (3g ekstrak kulit manggis) = 0,15
Indeks Zona Antimikrobial (4g ekstrak kulit manggis) = 0,05
Indeks Zona Antimikrobial (5g ekstrak kulit manggis) = 0,04

Lampiran 7. Perhitungan Ketahanan Air
Perhitungan % ketahanan air edible film dengan penambahan tepung tapioka,
kitosan, gliserin dengan variasi aquadest dan ekstrak kulit manggis dapat dihitung
berdasarkan berat awal dikurangi berat edible film basah dibagi berat awal dikali
100%.
7.1. Perhitungan % Ketahanan AirEdible Film Perbandingan 1g Ekstrak
Kulit Manggis
Adapun perhitungan % ketahanan airedible film :
Berat awalEdible film(Wo)

: 0,2104 g

Berat rata-rataEdible film basah (W)

: 0,2477 g

Daya Serap Air (%)

=
=

�−�
,





,

�− ,

= 17,766 %

%






%

Daya Serap Air (2g ekstrak kulit manggis) = 25,378 %
Daya Serap Air (3g ekstrak kulit manggis) = 26,638 %
Daya Serap Air (4g ekstrak kulit manggis) = 32,175 %
Daya Serap Air (5g ekstrak kulit manggis) = 73, 529 %

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 8. Gambar Spektrum FT-IR dari Tepung Tapioka, Kitosan,
Gliserin, dan Ekstrak Kulit Manggis (Garciniae mangostana)

Gambar 8.1. Spektrum FT-IR Tepung Tapioka

100
%T

478.35

551.64

653.87

1020.34

1153.43

80

1093.64

90

1562.34

1637.56

60

1411.89

70

50

40

3446.79

30

20

4500
kitko

4000

3500

3000

2500

2000

1750

1500

1250

1000

750

500
1/cm

Gambar 8.2. Spektrum FT-IR Kitosan

Universitas Sumatera Utara

Gambar 8.3. Spektrum FT-IR Gliserin

Gambar 8.4. Spektrum FT-IR Ekstrak Kulit Manggis (Garciniae
mangostana)

Universitas Sumatera Utara

a

Gambar 8.5. Spektrum FT-IR Edible Filmdari Campuran Tepung Tapioka,
Kitosan 2%, Gliserin, dan Ekstrak Kulit Manggis (Garciniae
mangostana)

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 9. Ekstraksi Antioksidan dari Kulit Manggis

A

B

Gambar 9.1. Kulit Manggis (Garciniae mangostana) yang digunakan dalam
penelitian (A = Kulit Manggis Basah) (B = Kulit Manggis
Kering)

Gambar 9.2. Ekstrak kulit manggis kering hasil penyaringan maserasi

Gambar 9.3. Pemekatan ekstrak kulit manggis dengan rotavapor

Lampiran 10. GambarEdible Film

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 11. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri

Gambar 11.1. Uji Antibakteri Edible Film Metode Kirby Bauer dengan
Bakteri Staphylococcus aureus

Gambar 11.2. Uji Antibakteri Edible Film Metode Kirby Bauer dengan
Bakteri Eschericia coli

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 12. Apel Malang yang dibungkus dengan pembungkus

Gambar 12.1. Apel Malang yang dibungkus dengan pembungkus (A = Edible
Film), (B = Edible film liquid), (C = plastik biasa) (D = Tanpa
pembungkus)

Lampiran 13. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri dengan Metode Standart Plate
Count (SPC)

Gambar 13.1. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Apel Metode Standart Plate
Count (SPC) pada hari ke-14 dibungkus dengan pembungkus
(A = Edible Film), (B = Edible film liquid) (C = plastik biasa)
(D = Tanpa pembungkus)

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 14. Tabel Hasil Uji Visual Perubahan Bentuk Buah Apel Malang

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Edible Film dari Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Penambahan Tepung Tapioka , Kitosan dan Gliserin Sebagai Pemlastis.

3 23 81

Karakterisasi Edible Film dari Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Penambahan Tepung Tapioka , Kitosan dan Gliserin Sebagai Pemlastis.

1 1 13

Karakterisasi Edible Film dari Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Penambahan Tepung Tapioka , Kitosan dan Gliserin Sebagai Pemlastis.

0 0 2

Karakterisasi Edible Film dari Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Penambahan Tepung Tapioka , Kitosan dan Gliserin Sebagai Pemlastis.

0 0 6

Karakterisasi Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin, dan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana) Untuk Kemasan Buah Apel Malang (Malus domestica)

0 1 13

Karakterisasi Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin, dan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana) Untuk Kemasan Buah Apel Malang (Malus domestica)

0 0 2

Karakterisasi Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin, dan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana) Untuk Kemasan Buah Apel Malang (Malus domestica)

0 0 5

Karakterisasi Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin, dan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana) Untuk Kemasan Buah Apel Malang (Malus domestica)

0 1 13

Karakterisasi Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin, dan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana) Untuk Kemasan Buah Apel Malang (Malus domestica) Chapter III V

0 0 29

Karakterisasi Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin, dan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana) Untuk Kemasan Buah Apel Malang (Malus domestica)

0 0 4