Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi; Perfusi Jaringan Serebral di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Di seluruh dunia, ditemukan 400.000 kasus baru Ca. Serviks, 80%
diantaranaya ditemukan di negara berkembang dan diperkirakan terdapat 200.000
hingga 300.000 wanita meninggal setiap tahunnya. Berdasarkan data yang
diperoleh dari Poliklinik Kandungan RSUD Dr. Soetomo, angka kejadian kanker
menempati urutan tertinggi (E. Sutarto, 1998).
Oleh karena itu, angka kejadian ini harus dikurangi dengan segera. Hal
yang dapat dilakukan sebagai perawat adalah dengan memberikan perawatan dan
menentukan prioritas masalah dengan benar dan tepat.
Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow adalah setiap
manusia memiliki lima kebutuhan dasar. Dasar paling bawah atau tingkat
pertama, termasuk kebutuhan fisiologis seperti udara, air dan makanan. Tingkat
kedua yaitu kebutuhan keamanan dan perlindungan, termasuk juga keamanan fisik
dan psikologis. Tingkat ketiga berisi kebutuhan akan cinta dan memiliki, termasuk
di dalamnya hubungan pertemanan, hubungan sosial, hubungan cinta. Tingkat
keempat yaitu kebutuhan akan penghargaan diri,termasuk juga kepercayan diri,
pendayagunaan, penghargaan, dan nilai diri. Tingkat terakhir merupakan
kebutuhan aktualisasi diri, keadaan pencapaian potensi, dan mempunyai

kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan beradaptasi dengan kehidupan
(Potter & Perry, 2005)
Dari pengkajian yang telah saya lakukan pada Ny. E saya menemukan
lima masalah kebutuhan dasar. Pertama gangguan perfusi jaringan serebral, kedua
kekurangan cairan dan elektrolit, ketiga ketidakefektifan pola napas, keempat
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan yang kelima adalah gangguan eleminasi
fekal. Melihat apa yang dikatakan Maslow, masalah keperawatan yang saya
temukan pada Ny. E berada pada peringkat pertama. Maka semua masalah
keperawatan tersebut harus segera diatasi. Namun, sebelum melakukan aktivitas
keperawatan, seorang perawat harus mampu menentukan prioritas masalah
keperawatan yang harus pertama sekali di perbaiki. Dalam

kasus

ini

saya

Universitas Sumatera Utara


mengangkat gangguan perfusi jaringan serebral sebagai prioritas dikarenakan
klien mengalami perdarahan yang terus menerus dari vagina dan juga saluran
kening sebanyak 60-70 ml. Perdarahan terjadi diakibatkan kanker telah menyebar
sampai ke vagina dan saluran kencing, sehingga terjadi pelapukan pada kedua
dinding tersebut. Jika perdarahan tidak diatasi dengan segera maka akan besar
kemungkinan untuk klien mengalami perunan kesadaran.
Melihat dari apa yang menjadi prioritas Ny. E dan akibat yang akan
terjadi, maka penulis mengangkat judul “Asuhan Keperawatan pada Ny.E dengan
Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi; Perfusi Jaringan Serebral”.

1.2 Tujuan
1.2.1

Tujuan Umum
Untuk memberikan asuhan keperawatan kepada ibu dengan Ca. Cerviks

dengan masalah keperawatan utama oksigenasi; perfusi jaringan serebral.
1.2.2

Tujuan Khusus

1. Dapat melakuakan pengkajian terhadap ibu dengan Ca. Cerviks yang
mengalami masalah oksigenasi; perfusi jaringan serebral
2. Dapat menentukan masalah prioritas serta masalah-masalah yang lain
pada ibu dengan Ca. Cerviks.
3. Dapat menetapakan asuhan keperawatan pada ibu dengan Ca. Cerviks.
4. Dapat melakukan asuhan keperawatan pada ibu dengan Ca. Cerviks.
5. Dapat melakukan evaluasi keperawatan pada ibu dengan Ca. Serviks.
.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan karya tulis ilmiah ini
adalah:
a. Manfaat untuk kegiatan belajar megajar
Dapat memberikan informasi, konsep atau teori dalam perkembangan
ilmu pengetahuan yang berkaitan tentang asuhan keperawatan dengan
masalah oksigenasi; perfusi jaringan serebral.

Universitas Sumatera Utara

b. Manfaat untuk praktik keperawatan

Dapat memberikan masukan dalam melakukan asuhan keperawatan
dengan masalah oksigenasi terutama kepada pasien dengan kanker
serviks.
c. Manfaat untuk kebutuhan klien
Dapat memberikan masukan dan pengetahuan kepada klien mengenai
perawatan untuk dirinya setelah keluar dari rumah sakit.

Universitas Sumatera Utara