Laporan Praktikum Ekonomi Pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN
EKONOMI PERTANIAN
“STRUKTUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN RUMAH
TANGGA PETANI DI DESA PADANG JAYA, KECAMATAN
PADANG JAYA, KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI
BENGKULU”

DISUSUN OLEH :
GRACEBY LIMBONG
ROLAS SINAGA
JESSICA R M
LAMBOK MARUDUT SILALAHI
MAJU LUBIS
JULINDRA SIMBOLON

E1D013077
E1D013082
E1D013121
E1D013123
E1D013125
E1D013170


DOSEN PEMBIMBING
Ir. AGUS PURWOKO, M.Sc.

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
BENGKULU
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laju pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi pada satu pihak akan
meningkatkan jumlah angkatan kerja (labour force) hampir pada seluruh
sektor ekonomi. Meningkatnya angkatan kerja tidak seluruhnya dapat
diserap oleh sektor pertanian. Data ketenagakerjaan di Indonesia
menunjukkan bahwa peranan sektor pertanian dalam menyediakan lapangan
kerja menurun terus, dari hampir 67% tahun 1971 menjadi 46% tahun 1994.
Sementara peranan sektor manufaktur menunjukkan peningkatan 2 kali lipat

dan sektor jasa meningkat menjadi 75% (Sulistiah Ningsih, 1955).
Perkembangan teknologi diluar sektor pertanian umumnya dapat
menciptakan lapangan kerja baru. Kesempatan ini selain dimanfaatkan oleh
masyarakat kota juga dimanfaatkan oleh masyarakat desa. Peningkatan
pembangunan sarana jalan raya dan transformasi mendorong arus migrasi
dari desa ke kota untuk memanfaatkan kesempatan kerja di sektor jasa,
perdagangan, kontruksi dan industry. Bersamaan dengan peningkatan
kesempatan kerja ini maka muncul kesempatan kerja yang lain yang berupa
kegiatan yang disebut sektor informal.
Menurut Sitorus, 1994, seluruh kasus rumah tangga miskin menerapkan
strategi nafkah ganda yaitu tidak mengharapkan hanya dari satu pekerjaan
melainkan dari beberapa macam pekerjaan tergantung musim dan
kesempatan. Melihat kenyataan tersebut, maka pengembangan kegiatan
didalam dan diluar sektor pertanian perlu diperlukan perhatian yang lebih
besar guna meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan petani. Bila
sektor pertanian dan non-pertanian akan dikembangkan maka informasi
dasar mengenai kegiatan pertanian dan nonpertanian dalam skala yang lebih
luas, baik dari cakupan wilayah penelitian maupun aspek yang diteliti perlu
diketahui.
Menurut Lokollo (2001), asumsi lama dan klasik yang menyatakan

bahwa penduduk dipedesaan adalah kebanyakan petani subsisten (yang
dapat memproduksi untuk konsumsi sendiri) sudah tidak perlu lagi.

Walaupun demikian, seringkali dijumpai rumah tangga di pedesaan menjual
bahan makanan berkualitas lebih baik yang diproduksinya, sehingga uang
hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk membeli makanan yang
berkualitas

lebih

rendah.

Hal

ini

menunjukkan

adanya


upaya

memaksimumkan konsumsi segi kuantitas.
Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan menyangkut perilaku
rumah tangga petani yang perlu diteliti adalah bagaimana alokasi waktu
kerja, kontribusi pendapatan, dan pola pengeluaran rumah tangga petani,
dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi keputusan ekonomi rumah tangga
petani (waktu kerja, produksi, dan pengeluaran) rumah tangga petani.
1.2 Tujuan Praktikum
Secara umum tujuan praktikum ini adalah untuk menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan ekonomi rumah tangga petani di Desa
Padang Jaya. Tujuan spesifik adalah untuk menganalisis :
1. Untuk mengidentifikasi karakteristik petani.
2. Untuk mendeskripsikan struktur penerimaan keluarga petani.
3. Untuk mendeskripsikan struktur pengeluaran keluarga petani.

BAB II
GAMBARAN UMUM DAERAH PRAKTIKUM
2.1 Keadaan Penduduk
2.1.1


Berdasarkan kelompok umur
Adupun

data

perkembangan

penduduk

berdasarkan

kelompok umur di Desa tersebut adalah sebagai berikut :

No

Kelompok Umur

Jumlah
Laki-laki


Perempuan

Total

1

0-4

165

151

316

2

5-9

229


212

441

3

10-14

199

200

399

4

15-19

229


210

439

5

20-24

238

246

484

6

25-29

248


241

489

7

30-34

320

285

605

8

35-39

242


236

478

9

40-44

208

191

399

10

45-49

214


201

415

11

50-54

162

139

301

12

55-59

131

131

262

13

50-64

116

96

212

14

65-69

73

51

124

15

70-74

47

35

82

16

>75

91

47

138

Sumber : Olahan Data Primer Profil Desa Padang Jaya 2014

2.1.2

Berdasarkan Pendidikan
Data perkembangan penduduk berdasarkan Pendidikan di
Desa tersebut adalah sebagai berikut :

No

Pendidikan

Jumlah
Laki-laki

Perempuan

Total

1

Tidak/belum sekolah

416

419

835

2

Belum tamat SD

264

253

517

3

SD/Sederajat

856

876

1732

4

SLTP/Sedarajat

608

513

1121

5

SLTA/Sedarajat

641

482

1123

6

D1/D2

12

14

26

7

D3

17

25

42

8

D4/S1

98

86

184

9

S2

-

3

3

10

S3

-

1

1

Sumber : Olahan Data Primer Profil Desa Padang Jaya 2014
2.1.3

Berdasarkan Mata Pencaharian/Pekerjaan
Data

perkembangan

penduduk

berdasarkan

Mata

Pencaharian/Pekerjaan di Desa tersebut adalah sebagai
berikut :
No

Jenis Pekerjaan

Jumlah
Laki-laki

Perempuan

Total

1

Belum bekerja

425

397

822

2

Pelajar

508

499

1007

3

Petani

944

745

1689

4

Wiraswasta

813

312

1125

5

Mengatur RT

-

525

525

6

Pedagang

17

46

63

7

PNS

84

75

159

8

TNI

8

1

9

9

POLRI

14

1

15

10

Guru

8

16

24

11

Bidan

-

5

5

12

Karyawan BUMN

1

-

1

13

Karyawan Swasta

52

15

67

14

Karyawan Honorer

9

23

32

15

Pensiunan

8

3

11

16

Buruh

10

5

15

17

Sopir

5

-

5

18

Tukang kayu/batu

1

-

1

19

Tukang rias

-

1

1

20

Lain-lain

6

2

8

Sumber : Olahan Data Primer Profil Desa Padang Jaya 2014

2.2 Keadaan Lahan
Keadaan Lahan Desa Padang Jaya adalah sebagai berikut :
2.2.1 Batas Wilayah
No Batas

Desa/Kelurahan

Kecamatan

1

Sebelah Utara

Talang Tua

Padang Jaya

2

Sebelah Selatan

Talang Tua Dan Arga

Padang Jaya

Mulya
3

Sebelah Timur

Adc/Marga Sakti

Padang Jaya

4

Sebelah Barat

Sido Mukti

Padang Jaya

Sumber : Olahan Data Primer Profil Desa Padang Jaya 2014
2.2.2 Tata Guna Lahan
No Jenis Lahan

Luas Lahan (ha/m2)

1

Tanah Sawah

50

2

Tanah kering

1246

3

Tanah Basah

30

4

Tanah Perkebunan

650

5

Tanah Fasilitas Umum

89,5

6

Tanah Hutan

Sumber : Olahan Data Primer Profil Desa Padang Jaya 2014

0

2.2.3 Keadaan Topografi
No Keadaan Topografi
1

Luas (ha/m2)

Bentangan Wilayah
-

Desa/Kelurahan dataran rendah

1280

-

Desa/Kelurahan Kawasan Rawa

50

-

Desa/ Kelurahan Aliran Sungai

20

2

Letak
-

Desa/ Kelurahan kawasan perkantoran

30

-

Desa/ kelurahan kawasan

1

pertokoan/bisnis
-

Desa/kelurahan kawasan campuran

10

-

Desa/ kelurahan kawasan industri

1

-

Desa kelurahan rawan banjir

50

-

Desa/kelurahan bebas banjir

1300

-

Desa/kelurahan rawan jalur gempa

150

bumi
3

Orbitasi
-

Jarak ke ibu kota kecamatan

0-2 Km

-

Lama jarak tempuh ke ibu kota

0,12 jam

kecamatan dengan kendaraan
bermotor
-

Lama jarak tempuh ke ibu kota

0,30 jam

kecamatan dengan berjalan kaki atau
kendaraan non bermotor
-

Kendaraan umum ke ibu kota

Tidak ada

kecamatan
-

Jarak ke ibu kota kabupaten/kota

-

Lama jarak tempuh ke ibu kota

17 Km
0,30 Jam

kabupaten dengan kendaraan bermotor
-

Lama jarak tempuh ke ibu kota

1,00 jam

kabupaten dengan berjalan kaki atau
kendaraan nonbermotor
-

5 Unit

Kendaraan umum ke ibu kota
kabupaten/kota

-

Jarak ke ibukota provinsi

80 Km

-

Lama jarak tempuh ke ibu kota prvinsi

2 jam

dengan kendaraan bermotor
-

5 jam

Lama jarak tempuh ke ibu kota
provinsi dengan berjalan kaki atau
kendaraan non bermotor

-

Kendaraan umum ke ibu kota provinsi

5 unit

Sumber : Olahan Data Primer Profil Desa Padang Jaya 2014
2.3 Keadaan Sarana dan Prasarana
Kondisi Sarana dan Prasarana Umum di Desa Padang Jaya secara garis
besar adalah sebagai berikut :
No

Sarana/Prasarana

Jumlah/Volume

Keterangan

1.

Balai desa

1 Unit

Layak Pakai

2.

Kantor desa

1 Unit

Layak Pakai

3.

Puskesmas pembantu

1 Unit

Layak Pakai

4.

Masjid

10 Unit

Layak Pakai

5.

Mushola

12 Unit

Layak Pakai

6.

Pos kamling

15 Unit

Layak Pakai

7.

TK

2 Unit

Layak Pakai

8.

PAUD

2 Unit

Layak Pakai

9.

SD Negeri

3 Unit

Layak Pakai

10.

SLTP Negeri

1 Unit

Layak Pakai

11.

SMA Negeri

1 Unit

Layak Pakai

12.

Madrasah Diniah Awaliyah

2 Unit

Layak Pakai

13.

Tempat pemakaman umum

3 Lokasi

Layak Pakai

14.

Sungai

5.000 m2

Layak Pakai

15.

Jalan tanah

3.000 m2

Layak Pakai

16.

Jalan koral

7.000 m2

Layak Pakai

17.

Jalan poros

5.000 m2

Layak Pakai

18.

Jalan aspal penetrasi

2.000 m2

Layak Pakai

Sumber : Olahan Data Primer Profil Desa Padang Jaya 2014

2.4 Keadaan Usaha Tani
Keadaan usaha tani Desa Padang Jaya adalah sebagai berikut :
1. Pertanian


Lahan pertanian tanaman pangan
Jumlah keluarga yang memiliki tanah pertanian adalah 750
keluarga, dimana 735 keluarga memiliki kurang dari 10 ha,
15 keluarga memiliki 50 – 100 ha lahan pertanian. Jumlah
keseluruhan lahan dari tanaman pangan 185 ha lahan dengan
penghasilan keselurahan dari tanaman pangan sekitar 59
Ton/ha. Hasil dari tanaman pangan dipasarkan dengan dijual
langsung ke konsumen, pasar, tengkulak dan melalui



pengecer.
Lahan buah-buahan
Jumlah keluarga yang memiliki lahan buah-buahan adalah 50
keluarga dengan luas lahan kurang dari 100 ha. Luas
keseluruhan tanaman buah-buahan di desa tersebut adalah 58
ha dengan total hasil keseluruhan 31 ton/ha. Hasil dari
tanaman buah-buahan dipasarkan dengan dijual langsung ke



konsumen, pasar, tengkulak dan melalui pengecer.
Lahan apotik hidup dan sejenisnya
Total keseluruhan tanaman apotik hidup dan sejenisnya yang
terdiri dari berbagai jenis tanaman adalah 8.5 ha dengan hasil
keseluruhan dari semua jenis tanaman 21.5 ton/ha

2. Perkebunan
Jumlah keluarga yang memiliki lahan perkebunan sebanyak 760
keluarga, dengan 700 keluarga memiliki kurang dari 5 ha lahan
perkebunan dan 10 keluarga memiliki 10 sampai 50 ha lahan. Lahan

perkebunan yang ada di Desa Padang Jaya adalah sepenuhnya milik
rakyat yang terdiri dari kelapa, kelapa sawit, kopi, cokalat, pinang
dan karet. Total keseluruhan luas lahan perkebunan tersebut adalah
940 ha dengan hasil keseluruhan 90 kwintal/ha. Hasil perkebunan
tersebut dijual melalui tengkulak, pengecer dan sebagian langsung
ke konsumen.
3. Kehutanan
Lahan kehutanan di Desa Padang Jaya terdiri dari 50 ha milik
negara, 4 ha milik adat/ulayat, dan 1.296 ha milik masyarakat
perorangan. Pengolahan hutan menimbulkan dampak pencemaran
udara, longsor/erosi, hilangnya sumber mata air, terjadinya
kekeringan, terjadi lahan kritis dan hilangnya daerah tangkapan air
(cacthmen area).
4. Peternakan
Masyarakat di desa Padang Jaya rata-rata memiliki ternak seperti
sapi, ayam kampung, ayam broiler, bebek dan kambing. Jumlah
keseluruhan pemilik ternak di Desa Padang Jaya adalah 1.385 orang
dengan perkiraan jumlah keseluruhan populasi ternak 10.100 ekor.
Dari ternak yang dimiliki masyarakat dapat menghasilkan telur
5.000 kg/tahun dan daging 3.000 kg/tahun. Adapun ketersediaan luas
tanaman pakan ternak adalah 10 ha dengan produksi hijauan
makanan ternak sekitar 30 ton/ha. Beberapa masyarakat Desa
Padang Jaya ( 3 orang ) mengolah hasil ternak tersebut sebagai
kerupuk kulit. Hasil ternak banyak dijual langsung ke konsumen,
pasar hewan, tengkuluk dan melalui pengecer. Ternak di Desa
Padang

Jaya

memiliki

ketersediaan

lahan

pemeliharaan/pengembalaan sekitar 10 ha lahan.
5. Perikanan
Perikanan di Desa Padang Jaya berasal dari budidaya ikan air tawar
2

seperti empang/kolam memiliki luas 50 ha/m dengan hasil 500
ton/tahun.

BAB III
METODEOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Metode Penentuan Lokasi
Praktikum dilaksanakan di Desa Padang Jaya, Kecamatan Padang Jaya,
Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu pada tanggal 5 sampai
tanggal 7 Desember 2014. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja oleh
dosen pengampu karena pada desa tersebut terdapat beberapa sektor bidang
pertanian. Lokasi praktikum secara detail terletak di Dusun 3, Desa Padang
Jaya.
3.2 Metode Penentuan Responden
Responden dipilih secara acak di Dusun 3, Desa Padang Jaya.
Responden yang kami wawancarai umumnya adalah petani yang melakukan
usaha pertanian dibidang sektor perkebunan.
3.3 Metode Pengambilan Data
Data yang dikumpulkan dalam praktikum ini mencakup data primer dan
data sekunder. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui tatap muka antara pengumpul data (pencatat data) dengan
responden, dimana alat pengumpul data yang digunakan yaitu kuesioner.
Responden merupakan anggota warga desa-desa tempat praktikum
dilaksanakan, dimana teknik pengambilan sampel dilakukan secara
accedental (kebetulan). Jumlah sampel di lokasi praktikum yaitu 24 Kepala
Keluarga.
Variabel-variabel yang diduga mempengaruhi responden tentang
pengeluaran dan penerimaan rumah tangga petani adalah yang pertama,
faktor pendorong : kebiasaan petani dalam bertani, lamanya pendidikan
formal, kemampuan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari dan kedua,
aspek penarik : kondisi rumah, asset yang lain, pengeluaran pangan dan
non-pangan, ratio tanaman perkebunan.

3.4 Metode Analisis Data
Data dan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi
dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif akan
menjelaskan secara umum kondisi yang ada di lapangan dilengkapi dengan
penyajian tabel-tabel statistik dan dinarasikan. Selanjutnya dikaji ulang
terhadap pengelolaan lahan oleh kepala keluarga baik itu sesuai dengan
peruntukkannya (tanaman perkebunan).

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2.1

Karakteristik Petani

Tabel 1. Analisis Karakteristik Rumah Tangga
No

Karakteristik

Rata-Rata

1

Umur (Tahun)

46

2

Jumlah Tanggungan Keluarga (Orang)

3

3

Pendidikan

4

Penguasaan Lahan (ha)
Pekarangan

5

6

SD
0,28

Kolam

0,0003

Kebun

3,26

Sawah

0,005

Rawa

0,01

Keadaan Rumah (%)
Permanen

16,67

Semi Permanen

45,83

Non Permanen

37,5

Kepemilikan Asset Lain (%)
Mobil

4,16

Sepeda Motor

66,67

TV/Radio

100

Parabola

33,3

7

8

Kepemilikan Ternak (%)
Sapi

45,83

Kambing

29,16

Ayam Kampung

45,83

Kepemilikan Kandang Ternak (%)
Sapi

45,83

Kambing

29,16

Ayam Kampung

45,83

Sumber : Analisis Data Primer Kusioner 2014

a. Keadaan Umur Petani
Menurut hasil olahan data primer dari kuisioner bahwa ratarata umur petani di Dusun Tiga, Desa Padang Jaya adalah 46
tahun. Umur ini merupakan umur yang tergolong produktif.
Dimana, dapat dilihat dari umur ini bahwa program KB di
desa tersebut berjalan dengan baik dan dapat diterima oleh
masyarakat setempat.
b. Keadaan Pendidikan Petani
Tabel.1.2 Keadaan Pendidikan
No.

Pendidikan

Jumlah

Tertinggi

Persentase
(%)

1

Tidak Sekolah

2

2,38

2

Belum Sekolah

9

10,73

3

TK

1

1,19

4

SD

31

36,90

5

SLTP

13

15,47

6

SLTA

25

29,76

7

D I/ D II

1

1,19

8

D III

-

-

9

D IV/ S 1

2

2,38

10

S2

-

-

11

S3

-

-

84

100%

Total

Sumber : Olahan Data Primer Kusioner 2014
Berdasarkan hasil olahan data primer kuisioner kami
mendapatkan hasil bahwa keadaan tingkat pendidikan
tertinggi petani di Dusun Tiga, Desa Padang Jaya adalah
Sekolah Dasar (SD).
c. Keadaan Pengalaman Usahatani
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan sesuai data
profil Desa Padang Jaya bahwa pengalaman usaha tani di
desa tersebut sudah cukup lama. Hal ini disebabkan sebagian
besar masyarakat di Desa Padang Jaya khususnya di Dusun
Tiga adalah transmigran dari program pemerintah dari tahun
1978.
Jika ditinjau dari jenis pekerjaan, sebagian besar masyarakat
adalah berprofesi sebagai petani yaitu sebanyak 1525 orang.
Adapun lahan usaha tani yang ada di Desa Padang Jaya
merupakan alih fungsi lahan persawahan menjadi perkebunan
karet, sawit, palawija, dan holtikultura. Dalam kegiatan usaha
tani di Desa Padang Jaya banyak memiliki masalah, seperti :
 Sulit mendapat pupuk bersubsidi.

 Hama babi dan tikus susah dikendalikan.

 Bibit perkebunan yang tidak terjamin mutunya.

 Masih rendahnya harga hasil tanam usaha tani pada saat
panen.

 Masih lemahnya kebersamaan dalam melaksanakan
pola tanam.

d. Keadaan Tanggungan Keluarga Petani
Menurut hasil pengamatan dan olahan data primer kuisioner
keadaan tanggungan keluarga petani di Dusun Tiga, Desa
Padang Jaya adalah rata-rata 3 orang. Hal ini disebabkan
berjalannya program Keluarga Berencana di Dusun Tiga,
Desa

Padang

Jaya

berjalan

dengan

lancar,

dimana

tanggungan 3 orang tersebut terdiri dari 1 istri dan 2 orang
anak.
e. Keadaan Pekerjaan di Luar Usahatani
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan diketahui
bahwa masyarakat yang bekerja diluar usaha tani hanya
sedikit. Jenis pekerjaan di luar usaha tani di desa tersebut
yaitu pedagang dan pegawai swasta.
f. Keadaan Pengguasaan Lahan Pertanian
Keadaan penguasaan lahan di Desa Padang Jaya Dusun Tiga
adalah semuanya berkepemilikan sendiri. Ini disebabkan
karena mereka memperoleh lahan ini dari pemerintah (hibah).
Namun, ini diwariskan secara turun-temurun dari orangtua
mereka

masing-masing.

Selanjutnya

orangtua

mereka

memperoleh lahan ini ketika mereka menjadi masyarakat
yang di imigrasikan ke Desa Padang Jaya Dusun Tiga.
Penguasaan lahan pertanian tersebut dibagi dalam 5 lahan
yaitu, pekarangan, kolam, kebun, sawah dan rawa. Besar ratarata penguasaan lahan pekarangan adalah 0,28 ha, rata-rata
lahan untuk kolam adalah 0,0003 ha, rata-rata lahan untuk
kebun adalah 3,26 ha, rata-rata lahan untuk sawah adalah
0,005 ha dan rata-rata lahan untuk rawa adalah 0,01 ha.

4.2.2

Struktur Penerimaan Keluarga Petani

Tabel 2. Analisis Penerimaan Rumah Tangga
No
1

2

Penerimaan
Usaha Tani

Total Rata-Rata
(Rp/bln)

Persentase (%)

8.171.874

96,87
-

-

Tanaman Pangan

------------

-

Peternakan

877.291

10,40

-

Perkebunan

7.294.583

86,47

-

Perikanan

-----------

-

263.333

3,13
-

Non Usaha Tani
-

PNS

-----------

-

Pedagang

50.000

0,60

-

Pegawai Swasta

213.333

2,53

Total

8.435.207

100 %

Sumber : Analisis Data Primer Kusioner 2014
a. Penerimaan Dari Sub Sektor Pertanian
Penerimaan merupakan pemasukan yang diterima oleh
keluarga petani dari hasil kegiatan usahatani. Penerimaan dari
subsektor pertanian di Dusun 3 Desa Padang Jaya sebagian
besar berasal dari perkebunan dan peternakan.
Dalam kegiatan uasahatani tersebut tidak ada penerimaan
yang berasal dari tanaman pangan karena masyarakat di
dusun 3 beralih fungsi menjadi perkebunan.
Penerimaan rata-rata petani yaitu sekitar Rp. 8.171.874 per
bulan dengan persentase penerimaannya sekitar 96,87 % dari
total seluruh penerimaan. Penerimaan tersebut didapat dari
rata-rata hasil usaha tani sub sektor perkebunan sebanyak Rp.
7.294.583 dengan persentase 86,47 % dan usaha tani sub
sektor peternakan sebanyak Rp. 877.291 dengan persentase
10,4 %.

b. Penerimaan Dari Sub Sektor Peternakan
Hampir semua responden yang kami wawancarai memiliki
ternak

seperti

ternak

Sapi,

Kambing,

dan

Ayam.

Kegiatan peternakan ini hanyalah berskala kecil-kecilan
sehingga

tidak

memberi

kontribusi

besar

terhadap

penerimaan yang diterima petani. Hal ini terjadi karena
masyarakat hanya beternak sebagai sampingan dari usaha
perkebunan.
Jika dirata-ratakan jumlah penerimaan yang diterima oleh
masyarakat dari sektor peternakan yaitu berkisar Rp. 877.291
per bulannya dengan persentase 10,4 %.
c. Penerimaan Dari Non Usaha Tani
Total rata-rata penerimaan dari luar usaha tani sebesar Rp.
263.333 per bulan yang persentasenya berkisar 3,13 % dari
total seluruh penerimaan. Penerimaan yang diperoleh tersebut
adala berasal dari Usaha Dagang dan Pegawai Swasta. Ratarata yang diperolehdari usaha dagang yaitu berkisar
Rp.50.000 per bulan dengan persentase 0,60 % dan pegawai
swasta rata-rata penerimaannya berkisar Rp. 213.333 per
bulan dengan persentase 2,53 % dari total hasil penerimaan
non usaha tani.
d. Total Penerimaan Keluarga Petani
Total rata-rata penerimaan yang diterima oleh Keluarga
Petani berasal dari jumlah penerimaan usaha tani dan non
usaha tani. Total rata-rata penerimaan tersebut sebanyak Rp.
8.435.207 per bulan.

4.2.3

Struktur Pengeluaran Keluarga Petani

Tabel 3. Analisis Pengeluaran Rumah Tangga
No

Total Rata-Rata

Pengeluaran

1

(Rp/bln)

Pangan

2

Persentase (%)

3.264.000

65,77

Beras

440.292

8,87

Ikan

124.333

2,50

Daging

144.167

2,90

Telur

123.071

2,48

Susu

217.429

4,38

Sayur

131.143

2,64

Buah

122.286

2,46

Kacang-kacangan

17.714

0,35

Bumbu

114.286

2,30

Minyak

107.929

2,17

1.698.500

34,23

Pendidikan

170.143

3,42

Transportasi

592.857

11,94

Komunikasi

168.886

3,41

Kesehatan

197.714

3,98

Sosial

407.857

8,21

Listrik

161.043

3,24

Non Pangan

Total

4.962.5000

100 %

Sumber : Analisis Data Primer Kusioner 2014
a. Pengeluaran Untuk Sektor Pangan
Pengeluaran sektor pangan merupakan biaya-biaya yang
dikeluarkan

para

petani

untuk

memenuhi

kebutuhan

pangannya dengan total rata-rata per bulan sebesar Rp.
3.264.000 yang merupakan 65,77 % dari total pengeluaran.

Pengeluaran ini terdiri dari pengeluaran rata-rata per bulan
untuk beras Rp. 440.292 (8,87 %), ikan Rp. 124.333 (2,50
%), daging Rp. 144.167 (2,90 %), telur Rp. 123.071 (2,48 %),
susu Rp. 217.429 (4,38 %), sayur Rp. 131.143 (2,64 %), buah
Rp. 122.286 (2,46 %), kacang-kacangan Rp. 17.714 (0,35 %),
bumbu Rp. 114.286 (2,30 %) dan minyak Rp. 107.929 (2,17
%).
b. Pengeluaran Untuk Sektor Non-Pangan
Selain sektor pangan, biaya juga dikelurakan untuk sektor
non-pangan dengan total rata-rata per bulan sebesar Rp.
1.698.500 yang merupakan 34,23 % dari total keseluruhan
pengeluaran. Pengeluaran sektor non pangan terdiri dari ratarata pengeluaran per bulan dari pendidikan Rp. 170.143 (3,42
%), transportasi Rp. 592.857 (11,94 %), komunikasi Rp.
198.886 (3,41 %), sosial Rp. 407.857 (8,21 %), kesehatan Rp.
197.714 (3,98 %) dan listrik Rp. 161.043 (3,24 %) dari total
rata-rata pengeluaran sektor non pangan.
c. Total Pengeluaran Keluarga Petani
Total rata-rata pengeluaran keluarga petani per bulan
didapatkan dari jumlah pengeluaran sektor pangan (Rp.
3.264.000) dan pengeluaran sektor non pangan (Rp.
1.698.500) yaitu sebesar Rp. 4.962.500.

BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang kami laksanakan di Dusun Tiga, Desa
Padang Jaya dapat disimpulkan :
1. Karakteristik petani Padang Jaya rata-rata tingkat pendidikannya SD,
tanggungan keluarga sekitar 3 jiwa per petani dan luas lahan terbesar
yang dimiliki oleh setiap petani adalah lahan perkebunan dengan
luas rata-rata sekitar 3,26 ha. Desa Padang Jaya, Dusun Tiga secara
umum penduduk yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani
memanfaatkan potensi sumber daya alam yang sangat cocok untuk
lahan pertanian tersebut. Setiap petani Desa Padang Jaya, Dusun
Tiga rata-rata berumur 46 tahun. Dengan jumlah rata-rata anggota
keluarga sebanyak 3 orang per keluarga. Pendidikan formal petani
kebanyakan tamat SD - SMA. Namun, sama sekali tidak pernah
mengikuti pendidikan non-formal berupa penyuluhan pertanian.
Pekerjaan di luar Usaha tani sebagai pedagang, pegawai swasta atau
buruh. Perolehan lahan tidak dibeli maupun disewa namun,
kepemilikan sendiri yang diperoleh dari pemerintah pada masa
imigrasi dahulu.
2. Rata-rata jumlah penerimaan setiap petani Desa Padang Jaya yaitu
sekitar Rp. 8.435.207 .Penerimaan ini adalah penerimaan yang
berasal dari pertanian dan non pertanian.
3. Rata-rata jumlah pengeluaran petani Desa Padang Jaya untuk sektor
pertanian sekitar Rp. 4.962.500. Pengeluaran petani desa Padang
Jaya ada 3 yaitu untuk kegiatan pangan dan non pangan.

Daftar Pustaka
Lokollo, E. M. 2001. Market Dependency and Household Food
Consumption in East Java, Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi, 19 (2) :
17-35.
Pemerintah Desa Padang Jaya. 2014. Perkembangan Penduduk Desa
Padang Jaya. Bengkulu Utara
Pemerintah Desa Padang Jaya. 2014. RPJMDes Padang Jaya Kecamatan
Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara 2010-2015. Bengkulu Utara
Sitorus, M. T. F. 1994. Peranan Ekonomi Dalam Rumah Tangga Nelayan
Miskin di Pedesaan Indonesia. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor, 21 (8) : 11-17.
Sulistyaningsih, E. 1995. Analisis Gende Materi Kuliah Ekonomi
Sumberdaya Manusia. Tidak dipublikasikan. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.