Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal dengan CV. Bersama Kontraktor (Studi Pada CV. Bersama Kontraktor)
ABSTRAK
Negara Indonesia merupakan suatu negara yang sedang membangun
(Developing Country), di mana pada saat ini sedang giat melaksanakan
pembangunan di segala bidang, baik pembangunan di bidang fisik maupun di
bidang non fisik. Pembangunan merupakan faktor terpenting dalam usaha untuk
menciptakan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Salah satu bentuk
realisasi dari pembangunan tersebut adalah pembangunan yang dilakukan di
Kabupaten Mandailing Natal, yaitu salah satunya adalah pembangunan ruang
kelas baru dan meubelair SMP Negeri 1 Hutabargot. Pembangunan tersebut
dilaksanakan berdasarkan kontrak yang dibuat oleh pemerintah dengan pihak
swasta sebagai pihak yang memborong proyek. Dalam skripsi ini, permasalahan
yang penulis angkat yaitu apakah proses pelaksanaan perjanjian pemborongan
tersebut telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, bagaimana hak dan
kewajiban para pihak, bagaimana tanggung jawab pihak pemborong, dan
bagaimana cara penyelesaian perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian
pemborongan.
Dalam penulisan skripsi ini digunakan metode penelitian hukum normatif
yang bersifat deskriptif, maksudnya penelitian dilakukan dengan menggunakan
dan mengelola data sekunder dan menggambarkan secara sistematis dan jelas
dimana kita melakukan penelitian termasuk survey ke lapanagan untuk
memperoleh data dan informasi. Sumber data yang digunakan dalam penulisan
skripsi ini adalah data sekunder yang diperoleh dari bahan hukum primer yaitu
peraturan perundang – undangan, serta dokumen kontrak itu sendiri, bahan hukum
sekunder yaitu buku – buku hukum yang memberi penjelasan mengenai bahan
hukum primer, dan bahan hukum tersier berupa kamus hukum.
Dari hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
perjanjian pemborongan pekerjaan antara Dinas Pendidikan Kabupaten
Mandailing Natal dengan CV. Bersama Kontraktor telah sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku. Bahwa dalam pelaksanaan perjanjian pemborongan
pekerjaan ini para pihak telah melaksanakan hak dan kewajibannya masing –
masing, dan CV. Bersama Kontraktor sebagai pihak pemborong juga telah
memenuhi tanggung jawabnya yaitu untuk melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam perjanjian pemborongan. Apabila
terjadi perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah. Jika tidak terdapat
penyelesaian yang layak dan memuaskan, maka akan didamaikan oleh suatu
Komisi Arbitrase. Pada tingkat terakhir, bilamana keputusan Komisi Arbitrase
tidak memuaskan kedua belak pihak, maka segala persengketaan akan diserahkan
kepada Pengadilan Negeri Mandailing Natal di Panyabungan. Saran yang
diberikan penulis adalah pelaksanaan perjanjian pemborongan pekerjaan harus
memperhatikan ketentuan hukum yang berlaku, melakukan pekerjaan dengan
penuh tanggung jawab, dan apabila terjadi perselisihan agar diselesaikan dengan
cara musyawarah tanpa harus ke pengadilan.
vii
Universitas Sumatera Utara
Negara Indonesia merupakan suatu negara yang sedang membangun
(Developing Country), di mana pada saat ini sedang giat melaksanakan
pembangunan di segala bidang, baik pembangunan di bidang fisik maupun di
bidang non fisik. Pembangunan merupakan faktor terpenting dalam usaha untuk
menciptakan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Salah satu bentuk
realisasi dari pembangunan tersebut adalah pembangunan yang dilakukan di
Kabupaten Mandailing Natal, yaitu salah satunya adalah pembangunan ruang
kelas baru dan meubelair SMP Negeri 1 Hutabargot. Pembangunan tersebut
dilaksanakan berdasarkan kontrak yang dibuat oleh pemerintah dengan pihak
swasta sebagai pihak yang memborong proyek. Dalam skripsi ini, permasalahan
yang penulis angkat yaitu apakah proses pelaksanaan perjanjian pemborongan
tersebut telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, bagaimana hak dan
kewajiban para pihak, bagaimana tanggung jawab pihak pemborong, dan
bagaimana cara penyelesaian perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian
pemborongan.
Dalam penulisan skripsi ini digunakan metode penelitian hukum normatif
yang bersifat deskriptif, maksudnya penelitian dilakukan dengan menggunakan
dan mengelola data sekunder dan menggambarkan secara sistematis dan jelas
dimana kita melakukan penelitian termasuk survey ke lapanagan untuk
memperoleh data dan informasi. Sumber data yang digunakan dalam penulisan
skripsi ini adalah data sekunder yang diperoleh dari bahan hukum primer yaitu
peraturan perundang – undangan, serta dokumen kontrak itu sendiri, bahan hukum
sekunder yaitu buku – buku hukum yang memberi penjelasan mengenai bahan
hukum primer, dan bahan hukum tersier berupa kamus hukum.
Dari hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
perjanjian pemborongan pekerjaan antara Dinas Pendidikan Kabupaten
Mandailing Natal dengan CV. Bersama Kontraktor telah sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku. Bahwa dalam pelaksanaan perjanjian pemborongan
pekerjaan ini para pihak telah melaksanakan hak dan kewajibannya masing –
masing, dan CV. Bersama Kontraktor sebagai pihak pemborong juga telah
memenuhi tanggung jawabnya yaitu untuk melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam perjanjian pemborongan. Apabila
terjadi perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah. Jika tidak terdapat
penyelesaian yang layak dan memuaskan, maka akan didamaikan oleh suatu
Komisi Arbitrase. Pada tingkat terakhir, bilamana keputusan Komisi Arbitrase
tidak memuaskan kedua belak pihak, maka segala persengketaan akan diserahkan
kepada Pengadilan Negeri Mandailing Natal di Panyabungan. Saran yang
diberikan penulis adalah pelaksanaan perjanjian pemborongan pekerjaan harus
memperhatikan ketentuan hukum yang berlaku, melakukan pekerjaan dengan
penuh tanggung jawab, dan apabila terjadi perselisihan agar diselesaikan dengan
cara musyawarah tanpa harus ke pengadilan.
vii
Universitas Sumatera Utara