Hubungan frekuensi olahraga dengan tingkat stress pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011, 2012, dan 2013

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Stres dapat dialami oleh siapa saja dan dimana saja tanpa pengecualian
yang akhirnya dapat berujung kepada stres kronik dan depresi. Stres bisa
memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang. Stres sering didefinisikan
sebagai ketidakmampuan kita untuk mengatasi tuntutan yang dibebankan
kepada kita. Cara kita mengatasi tuntutan ini tergantung kepada cara kita
berpikir, kepribadian kita, pengalaman hidup kita dan lain sebagainya
(Theroell et al., 2005). Stres juga dapat didefinisikan sebagai keadaan
terancam atau yang dirasakan oleh individu sebagai hal yang mengancam
homeostasis dan dikembalikan melalui sekumpulan respons adaptif tingkah
laku dan psikologis yang kompleks (Varvogli & Darviri, 2011).
Menurut World Health Organization (WHO, 2005), stres yang
berhubungan dengan pekerjaan berada pada peringkat 2 sebagai masalah
kesehatan yang paling sering dialami individu dan berdampak besar pada
lebih dari 1/3 pekerja di Eropa. Dari data yang didapat oleh Australian
Psychological Society melalui survey yang dilakukan pada tahun 2012,

pelajar atau mahasiswa memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dari kalangan
lainnya. Data tersebut juga menyebutkan bahwa 1 dari 3 orang di Australia
memiliki gejala depresi dan 1 dari 10 orang di Australia didiagnosa
mengalami depresi (Casey, 2012). Penelitian yang dilakukan di Denmark
memiliki data yang menyatakan bahwa dari 1250 orang yang mengikuti
survey, lebih dari 3,3% memiliki indikasi stres yang mengarah pada depresi
(Olsen et al., 2004). Angka yang didapat dari survey ini selalu meningkat
setiap tahun dan akan terus meningkat kecuali ada intervensi yang dilakukan.
Penelitian yang dilakukan pada kalangan mahasiswa juga menunjukkan
beberapa data yang mengejutkan, seperti penelitian di universitas Jizan yang

Universitas Sumatera Utara

2

menunjukkan angka prevalensi stres pada mahasiswi mencapai 77% dan
mahasiswa 68% (Sani et al., 2012). Selain itu penelitian di India juga
memberikan data bahwa 38.5% mahasiswa kedokteran gigi, 34.1%
mahasiswa kedokteran dan 27.4% mahasiwa teknik mengalami stres yang
dapat disebabkan oleh berbagai macam hal yang dihadapi sehari-hari

(Waghachavare et al., 2013). Ada juga penelitian yang dilakukan di Arab
Saudi untuk membandingkan prevalensi stres mahasiswi kedokteran dengan
mahasiswi fakultas lainnya, data yang didapat adalah mahasiswi kedokteran
memiliki prevalensi stres yang lebih tinggi yaitu 48.6% dibanding mahasiswi
fakultas lainnya yaitu 38.7% (Al-Dabal et al., 2010).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga atau aktivitas fisik
dapat mengurangi stres dan gejala depresi. Olahraga atau aktivitas fisik
memiliki efek fisiologis pada tubuh seperti meningkatkan kadar endorfin dan
monoamin berakibat kepada perbaikan mood (Netz et al., 2012). Efek
olahraga ini sudah diketahui terutama dikalangan olahragawan dan peneliti
yang menyebut fenomena ini sebagai “runner’s high”, yang merupakan
perasaan euforia yang dicapai setelah berlari jarak jauh, walaupun keadaan ini
dapat dicapai melalui aktivitas fisik atau olahraga berat dan berkepanjangan
selain berlari (Boecker et al., 2008). Selain untuk memperbaiki mood
olahraga memiliki banyak keuntungan lain bagi kesehatan mental, seperti
meningkatkan fungsi kognitif dan neuroplastisitas. Hal ini menunjukkan
bahwa olahraga bisa saja menjadi solusi yang efisien dan murah sebagai
pengobatan dan pencegahan gangguan mental dan proses neurodegeneratif
(Deslandes et al., 2009).
Dibalik semua keuntungan yang didapatkan dari berolahraga,

masyarakat pada umumnya tidak berolahraga. Menurut World Health
Organization dalam Global Recommendations on Physical Activity for Health
(2010), kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor resiko paling meresahkan
ke-4 yang mempengaruhi mortalitas global. Kurangnya aktivitas fisik terus
meningkat di berbagai negara dengan implikasi kesehatan umum untuk
noncommunicable diseases (NCDs) seperti penyakit kardiovaskular, diabetes

Universitas Sumatera Utara

3

dan kanker. Pernyataan ini didukung oleh survey yang dilaksanakan oleh
European Commission dalam Special Eurobarometer 412 (2013) dimana
keseluruhan hanya 41% dari masyarakat Eropa yang berolahraga paling tidak
satu kali setiap minggu, sedangkan 59% lainnya hampir tidak pernah
berolahraga. Penelusuran lebih lanjut menunjukkan bahwa negara pada
bagian utara Eropa memiliki tingkat aktivitas fisik yang paling tinggi dimana
54-70% masyarakatnya berolahraga rutin sedangkan negara pada bagian
selatan Eropa memiliki tingkat aktivitas fisik paling rendah dimana hanya
22-40% masyarakatnya berolahraga.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti hubungan
frekuensi olahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa fakultas kedokteran
Universitas Sumatera Utara angkatan 2011, 2012, dan 2013. Lokasi ini dipilih
menjadi lokasi penelitian karena memiliki populasi yang cukup besar,
aktivitas perkuliahan yang cukup padat dan tuntutan akademik yang cukup
tinggi bagi mahasiswa sehingga mahasiswa rentan untuk mengalami stres.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka pokok
permasalahan yang timbul adalah sebagai berikut, “apakah terdapat hubungan
frekuensi olahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa fakultas kedokteran
Universitas Sumatera Utara angkatan 2011, 2012, dan 2013?”

1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara frekuensi olahraga dengan
tingkat stres pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Sumatera
Utara angkatan 2011, 2012, dan 2013.

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :

Universitas Sumatera Utara

4

1. Untuk mengetahui frekuensi olahraga pada mahasiswa
fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan
2011, 2012, dan 2013.
2. Untuk mengetahui tingkat stres pada mahasiswa fakultas
kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011, 2012,
dan 2013.

1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Peneliti
Memberikan manfaat langsung kepada peneliti dalam pelaksanaan
penelitian, serta menambah wawasan dan data baru tentang hubungan
antara frekuensi olahraga dengan tingkat stres.
1.4.2. Bidang Pelayanan Masyarakat
Sebagai masukan bagi praktisi medis ataupun instansi medis untuk

menekankan pentingnya berolahraga dan meningkatkan promosi olahraga
kepada masyarakat.
1.4.3. Bidang Pendidikan
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan dalam
sistem pendidikan, terutama materi perkuliahan, dan memberikan
gambaran serta informasi bagi penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Olahraga Dan Aktivitas Harian Dengan Indeks Massa Tubuh Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011, 2012 Dan 2013

0 3 96

Hubungan frekuensi olahraga dengan tingkat stress pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011, 2012, dan 2013

2 13 61

Hubungan Olahraga Dan Aktivitas Harian Dengan Indeks Massa Tubuh Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011, 2012 Dan 2013

0 0 12

Hubungan Olahraga Dan Aktivitas Harian Dengan Indeks Massa Tubuh Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011, 2012 Dan 2013

0 0 2

Hubungan frekuensi olahraga dengan tingkat stress pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011, 2012, dan 2013

0 1 12

Hubungan frekuensi olahraga dengan tingkat stress pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011, 2012, dan 2013

0 0 2

Hubungan frekuensi olahraga dengan tingkat stress pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011, 2012, dan 2013

0 0 9

Hubungan frekuensi olahraga dengan tingkat stress pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011, 2012, dan 2013

0 1 4

Hubungan frekuensi olahraga dengan tingkat stress pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011, 2012, dan 2013

1 1 16

Hubungan Frekuensi Olahraga dengan Tingkat Dismenore pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2011 dan 2012

0 2 18