Pengaruh wabah virus flu burung terhadap return saham perusahaan peternakan ayam di Bursa Efek Jakarta - USD Repository

PENGARUH WABAH VIRUS FLU BURUNG TERHADAP

RETURN SAHAM PERUSAHAAN PETERNAKAN AYAM

  

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  

Program Studi Manajemen

Oleh :

Iqken Hendriswari

  

NIM. 992214202

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

  

MOTTO

Mulai dar i dir i sendir i ~ Mulai dar i yang kecil ~ Mulai dar i

sekar ang

A. A. GyM

  

Mendengar kan or ang lain kadang diper lukan dalam

menyelesaikan per soalan

Diah Utari

  { { { {

  iv

KARYA INI KU PERSEMBAHKAN UNTUK

  

Allah SW T yang selalu membimbingku dan Member ikanku

Pet unj uk.

  

Papa Dan Mama ku Ter cint a.

  

Kakak, adik-adik ku dan Diva Cant ik ku Ter sayang.

  v

  

ABSTRAKSI

  Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh wabah virus flu burung sebagai bencana darurat nasional terhadap return saham perusahaan peternakan ayam di Bursa Efek Jakarta yang dilihat dari perbedaan rata-rata abnormal return saham sebelum dan sesudah wabah virus flu burung ditetapkan sebagai bencana darurat nasional pada tanggal 29 Januari 2004.

  Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan peternakan ayam go public yang telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) tahun 2003-2004 dengan jumlah enam perusahaan. Dengan menggunakan metode census sampling meliputi keseluruhan populasi, yaitu PT Surya Hidup Satwa Tbk (SHSA), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI), PT Fishindo Kusuma Sejahtera Tbk (FISH), dan PT Cipendawa Agroindustri Tbk (CPDW). Penelitian difokuskan pada periode jendela, yaitu 10 hari sebelum dan sesudah tanggal peristiwa.

  Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa ada pengaruh wabah virus flu burung terhadap return saham perusahaan peternakan ayam di Bursa Efek Jakarta yang dilihat dari perbedaan rata-rata abnormal return saham sebelum dan sesudah wabah virus flu burung ditetapkan sebagai bencana darurat nasional. Pengaruh yang ditimbulkan pengumuman tersebut adalah pengaruh positif. Hal ini dapat diketahui dari adanya peningkatan average abnormal return pada periode jendela sesudah ditetapkannya wabah virus flu burung sebagai bencana darurat nasional. Adapun nilai

  

average abnormal return periode jendela sebelum peristiwa adalah -0.01272 dan

periode jendala sesudah adalah peristiwa 0,00562.

  

ABSTRACT

  This research as a purpose to analyze the effects of bird flu virus epidemic on return of poultry company stock which listed in Jakarta Stock Exchange which were seen from difference of average abnormal return of stock before and after bird flu virus epidemic specified as national emergency disaster on January 29, 2004.

  Population in this research is go public poultry company which are listing at Jakarta Stock Exchange (JSE) in the year 2003-2004 which consist of six companies. By using sampling census method that is taking all of member of the populations. Research focussed at window period, that is 10 days before and after the event day.

  From research done it is known that there is an influence of bird flu virus epidemic on poultry company stock return in Jakarta Stock Exchange which were seen from the difference of average abnormal return before and after the bird flu virus epidemic specified as national emergency disaster. The announcement has positive influence. Results show the increase in average abnormal return after the announcement of bird flu virus epidemic as national emergency disaster. As for average abnormal return value window period before event day is -0.01272 and of the window period after the event day is 0,00562.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan anugerah dan karunia sehingga skripsi dengan judul Pengaruh Wabah Virus Flu Burung Terhadap Return Saham Perusahaan Ayam di Bursa Efek Jakarta selesai dibuat yang merupakan salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam pembuatan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan dan masukan dari berbagai pihak yang dengan murah hati menyediakan waktu, tenaga dan pikirannya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Lewat kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharta.

  2. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G, M.Si., selaku Ketua Jurusan manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  3. Ibu Diah Utari BR., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan dan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  4. Bapak Drs. A. Triwanggono, M.S., selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan banyak waktu, untuk memberikan bimbingan, masukan dan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Papa dan Mamaku tercinta atas do a yang tiada henti-hentinya dan semangat yang luar biasa untuk terus mendukungku ku. Inilah salah satu bentuk ix baktiku. I U.

  ♥

  6. Mas Aqge dan Mbak Iparku ku yang selalu positif thingking tentang aku I U ♥ Mas, Akhirnya IQken selesai juga dan inilah tanda trimakasih ku atas segala kebaikanmu. Kamu adalah kakak terhebat yang tuhan kasih untukku.

  7. Adik-adikku yang baik, ayo kapan menyusulku jadi sarjana tapi jangan ketuaan yha ^_^

  8. Temen ku yang sedang berjuang dengan ku, Pipin, Elce ma Bambang juga Ayo kita lulus bersama tidak ada kata terlambat.

  9. Temen-temen seperjuangan yang terlebih dahulu lulus Yosafat, Yani ma Danang juga, teganya kalian meninggalkan aku.

  10. Temen-temen kos biru yang centil-centil, Cecil makasih semua bantuannya maaf sudah menyusahkan, Chimot dan tim penggembira yang selalu membangkitkan lagi semangat, Ana thanx suportnya, dan miss blue-miss blue yang lain thank U so much!

  11. Anak-anak kos kledokan dan nyonyahnya (Hendry, Reza, Itonk, Pionk, Sukir, Yoyok, Ganden dan semuanya) thanks banget!

  12. Anak-anak kos sebelah dan nyonyahnya (Abank Irul, Abang Daenk, Jala, Jery, dan semuanya) thanks banget juga!

  13. Mbak Windy ku yang baik terimakasih atas ide awal skripsi ini, semoga usaha peternakannya bisa terus sukses untuk tahun-tahun berikutnya.

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii

  

ABSTRACT ............................................................................................................ viii

  KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.................................................................................... 6 C. Batasan Masalah ...................................................................................... 6 D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7 E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 7 F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 8

  BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 10 A. Pasar Modal Indonesia............................................................................. 10

  1. Pengertian Pasar Modal ..................................................................... 10

  2. Peran Pasar Modal ............................................................................. 11

  3. Faktor-faktor Keberhasilan Pasar modal ............................................ 12

  4. Aktivitas di Pasar Modal .................................................................... 14

  5. Informasi di Pasar Modal ................................................................... 15

  B. Efisiensi Pasar Modal .............................................................................. 16

  C. Jenis-jenis Efisiensi Pasar ........................................................................ 18

  1. Efisiensi Pasar Secara Informasi ........................................................ 18

  2. Efisiensi Pasar Secara Keputusan ....................................................... 21

  D. Pengujian Efisiensi Pasar ......................................................................... 22

  E. Return ..................................................................................................... 23

  1. Pengertian Return .............................................................................. 23

  2. Pengukuran Return Realisasi ............................................................. 24

  3. Return Ekspektasi .............................................................................. 26

  F. Abnormal Return ..................................................................................... 28

  G. Studi Peristiwa ........................................................................................ 29

  1. Pengertian Event study ....................................................................... 29

  2. Manfaat Event study .......................................................................... 30

  H. Indeks Harga Saham di Bursa ................................................................. 32

  I. Flu Burung sebagai Wabah Pandemi ....................................................... 33 J. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 40 K. Hipotesis ................................................................................................. 42

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................... 43 A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 43 B. Populasi dan Sampel................................................................................ 43 C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 44 D. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................................. 44 E. Data yang Diperlukan .............................................................................. 45 F. Teknik Penumpulan Data ........................................................................ 46 G. Teknik Analisis Data ............................................................................... 46

  1. Perhitungan Periode Jendela .............................................................. 47

  2. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 49

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .................................................. 51 A. Perkembangan Pasar Modal Indonesia ..................................................... 51 B. Investasi dalam Efek................................................................................ 56 C. Gambaran Umum Obyek Penitian ........................................................... 59

  1. Surya Hidup Satwa TBK ................................................................... 59

  2. Japfa Comfeed Indonesia TBK .......................................................... 61

  3. Charoen Rokphand Indonesia TBK .................................................... 62

  4. Multibreeder Adirama Indonesia Tbk ................................................ 63

  5. Fishindo Kusuma Sejahtera TBK ....................................................... 63

  6. Cipendawa Agroindustri TBK ........................................................... 64

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................................ 66 A. Analisis Data ........................................................................................... 66

  1. Perhitungan Periode Jendela .............................................................. 67

  2. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 78

  B. Pembahasan ............................................................................................. 80

  BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 83 A. Kesimpulan ............................................................................................. 83 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 84 C. Saran ....................................................................................................... 85 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 86

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1 Perkembangan Beberapa Indikator Bursa Efek Jakarta, 1990-1994 .......... 53 Tabel 2 Nilai Actual Return (R it )........................................................................ ..... 68 Tabel 3 Nilai Return Pasar (R mt ) )...................................................................... ..... 70 Tabel 4 Perhitungan Koefisien dan ................................................................. 71

  β

  Tabel 5 Expected Return (ER t ) )......................................................................... ..... 73 Tabel 6 Abnormal Return (AR t ) )....................................................................... ..... 75 Tabel 7 Average Abnormal Return (AAR t ) ........................................................... 77 Tabel 8 Pembandingan Average Abnormal Return (AAR t ) ................................... 77

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Surat keputusan Menteri Pertanian RI

  No:96.1/Kpts/PD.620/9/2004 .......................................................... 88 Lampiran 2 Data harga saham PT Surya Hidup Satwa TBK ............................... 91 Lampiran 3 Data harga saham PT Japfa Comfeed Indonesia TBK ..................... 93 Lampiran 4 Data harga saham PT Charoen Pokhand Indonesia TBK ................. 95 Lampiran 5 Data harga saham PT Multibreeder Adirama Indonesia TBK .......... 97 Lampiran 6 Data harga saham PT Fishindo Kusuma Sejahtera TBK .................. 99 Lampiran 7 Data harga saham PT Cipendawa Agroindustri TBK ....................... 101 Lampiran 8 Data Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) .................................. 103 Lampiran

  9 Perhitungan Actual return dan Market return periode estimasi ........ 106 Lampiran 10 Hasil Regresi perhitungan ada dengan program SPSS ............... 107

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertengahan tahun 2003, Indonesia dikejutkan dengan acaman wabah

  penyakit baru yang dikenal dengan nama Flu Burung. Pada kondisi tertentu penyakit yang disebabkan oleh virus influensa ini dapat berisiko kematian bila tertular pada manusia. Menurut dokter hewan Julie D. Helm dari Universitas Clemson Amerika Serikat, flu burung atau sampar unggas (fowl plague) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influensa tipe A atau virus avian

  influenza dimana unggas merupakan hewan khusus bagi penyebarannya, namun

  penelitian membuktikan bahwa virus ini bisa bermutasi untuk menular ke jenis hewan yang lain. Virus influensa terdiri dari beberapa tipe, yaitu tipe A, tipe B dan tipe C, tipe A sendiri terdiri dari beberapa strain, antara lain H1N1, H3N2 dan H5N1 yang merupakan subtipe paling mematikan dibanding strain lainnya

  Kasus flu burung Asia pertama kali terdeteksi di Korea Selatan pada Desember 2003, beberapa bulan setelah wabah SARS dapat diatasi. Dalam waktu singkat virus flu burung telah menjadi wabah epidemi dan menyebar ke negara- negara Asia lain di antaranya Taiwan, Vietnam, Thailand dan China. Selain di Asia flu burung juga menyebar di negara-negara Afrika, Eropa dan Rusia.

  Pemberitaan mengenai flu burung turut mengundang reaksi pasar setelah teridentifikasi 64 orang korban meninggal di empat Negara Asia akibat virus avian influenza strain

  Di Indonesia, kekhawatiran akan flu burung mulai dirasakan pada bulan Agustus 2003, ketika jutaan ayam ras mati karena diduga terkena wabah virus

  

avian influenza . Masyarakat dan Pemerintah mulai mewaspadai produk unggas

terutama jenis unggas yang sering menjadi konsumsi seperti ayam dan burung.

  Menteri pertanian pemerintah melalui Departemen Pertanian (Deptan), pada tanggal 17 Januari 2004 memperketat surat persetujuan pemasukan (SPP) produk asal unggas dan atau menindaklanjuti dengan larangan importasi unggas dan produk asal unggas dari negara-negara yang telah masuk dalam daftar resmi 10 negara endemik yang terkena wabah virus flu burung, tanpa masa tenggang kedatangan barang terkait dengan langkah pencegahan dan pemberantasan virus flu burun

  Kepala Badan Karantina Deptan, Budi Triakoso menyatakan tindakan pemerintah memperketat surat persetujuan pemasukan (SPP) produk asal unggas dan atau menindaklanjuti dengan larangan importasi unggas, sebagai langkah pencegahan meluasnnya flu burung ke Indonesia dari negara-negara yang oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) telah resmi dinyatakan terkena wabah virus avian influenza di Asia yaitu Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Hongkong, RRC, Laos, Taiwan, Thailand, Pakistan dan Kamboja

  Pada bulan yang sama, tanggal 24 Januari 2004 Pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan flu burung sebagai Kejadian Luar Biasa dan memfokuskan Kejadian Luar Biasa (KLB) tersebut pada daerah-daerah yang didapati banyak ternak unggas positif terjangkit penyakit dengan gejala flu burung, meliputi seluruh Jawa, Lampung, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat (Neraca, 6 Februari, 2004).

  Pada tanggal 26 Januari 2004, sebagai tindak lanjut penanggulangan flu burung pemerintah melaksanakan tes Hemasglutimasi Inhibisi (HI) atau pemeriksaan dengan antiserum pada unggas untuk menditeksi strain virus avian

  

influenza (AI) setelah sehari sebelumnya yaitu tanggal 25 Januari 2004

  pemerintah Indonesia membenarkan kepada dunia Internasional bahwa Indonesia juga terkena wabah virus flu burung. Dari hasil tes Hemasglutimasi Inhibisi, pemerintah memastikan virus avian influenza yang telah menyebabkan kematian kurang lebih 4,7 juta ekor ayam sejak Agustus 2003, merupakan virus avian

  

influenza strain H5N1 (H=hemaglutinin; N=neuraminidase) yaitu strain virus flu

  burung yang paling mematikan dan bersifat pathogen, artinya unggas adalah hewan khusus penyebarannya tetapi virus ini juga bisa bermutasi menular pada hewan perantara seperti babi, kambing dan kuda bahkan bisa bermutasi menular langsung pada manusia atau menyerang manusia melalui hewan perantara

  Pengumuman Wabah Virus Flu Burung sebagai Bencana Darurat Nasional oleh pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian dan atas persetujuan komisi III DPR pada tanggal 29 Januari 2004 merupakan bukti keseriusan pemerintah menanggapi berjangkitnya flu burung Indonesia (Lampiran 1).

  Langkah selanjutnya adalah secara cepat memberantas virus flu burung pada daerah-daerah di Indonesia yang telah terjangkit virus flu burung dengan melakukan pemusnahan hewan dan unggas yang positif terjangkit virus avian

  

influenza . Sebagai kompensasi ganti rugi peternak yang unggas dan ayamnya

  dimusnahkan, pemerintah juga meminta persetujuan DPR untuk pengucuran dana sebesar Rp 212 milyar

  Pengumuman pemerintah tentang wabah virus flu burung sebagai bencana darurat nasional ini ikut mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Informasi ini mampu memberikan respon yang kuat sebagai reaksi pasar terhadap saham perusahaan peternakan ayam yang listed di Bursa Efek Jakarta termasuk kekhawatiran para pemegang saham perusahaan peternakan ayam atas kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah.

  Walaupun pasar modal Indonesia tergolong pasar modal secara informasi, reaksi pasar yang terjadi dapat dikategorikan menjadi, Pertama dengan analisa dan pertimbangan tertentu para investor akan menjual saham perusahaan peternakan ayam yang dimilikinya guna menghindari kerugian yang lebih besar, seperti teori insentif yang mengatakan bahwa setiap masalah mempunyai sisi keuntungan dan kerugian, maka seseorang akan memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian (Sears, Freedman, dan Peplawu, 2003:34). Jika teori insentif diterapkan dalam penelitian ini, maka peristiwa pengumuman wabah virus flu burung sebagai bencana darurat nasional dipandang sebagai bad news, yang membuat investor menarik investasi dari perusahaan peternakan ayam guna meminimalkan kerugian. Kedua, dengan analisa dan pertimbangan tertentu ada investor yang tetap berspekulasi dan mengharapkan return atas saham perusahaan peternakan ayam yang harga sahamnya sedang terpengaruh pengumuman wabah virus flu burung sebagai bencana darurat nasional untuk dijual kembali pada kondisi dimana harga saham menunjukkan nilai keuntungan yang diharapkan (Kompas, 19 Januari 2004).

  Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa pengumunan wabah virus flu burung sebagai bencana darurat nasional merupakan peristiwa dengan kandungan informasi yang penting karena mampu mempengaruhi fluktuasi saham perusahaan peternakan ayam yang terjadi di pasar modal sebagai bentuk reaksi pasar dan layak untuk diuji pengaruhnya. Menurut Jogianto (2003:411) pengujian reaksi pasar terhadap kandungan informasi dapat diukur dengan menggunakan

  

abnormal return , artinya jika pengumuman wabah virus flu burung sebagai

  bencana darurat nasional mempunyai kandungan informasi yang penting maka pengumuman tersebut akan memberikan abnormal return.

  Pengujian kandungan informasi dalam penelitian ini menggunakan alat ukur abnormal return, akan dilihat apakah ada perbedaan rata-rata abnormal

  

return saham perusahaan peternakan ayam yang tercatat di Bursa Efek Jakarta,

  sebelum dan sesudah ditetapkannya wabah virus flu burung sebagai bencana darurat nasional. Secara umum pengujian dilakukan dengan menggunakan metode studi peristiwa (event study), yaitu studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Hasil analisis tentang pengaruh pengumuman wabah virus flu burung terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta ini akan ditulis dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Wabah Virus Flu Burung Terhadap Return Saham Perusahaan Peternakan Ayam di Bursa Efek Jakarta .

  B. Rumusan Masalah

  Apakah ada pengaruh wabah virus flu burung terhadap return saham perusahaan peternakan ayam di Bursa Efek Jakarta dilihat dari perbedaan rata-rata

  abnormal return saham sebelum dan sesudah pengumuman wabah virus flu burung sebagai bencana darurat nasional.

  C. Batasan Penelitian

  1. Perusahaan yang dijadikan objek penelitian hanyalah perusahaan peternakan ayam yang listing di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2003-2004.

  2. Perusahaan peternakan ayam yang dimaksud adalah perusahaan yang melakukan usaha peternakan ayam dan atau menyediakan kebutuhan usaha peternakan ayam, misalnya pakan ternak, vaksin ternak, obat bagi ternak yang sakit; dan atau usaha penjualan ternak, antara lain berupa daging dan telur; serta bahan makanan hasil olahan dari ternak.

  3. Peristiwa yang dijadikan event day adalah peristiwa pengumuman wabah virus flu burung sebagi bencana darurat nasional oleh pemerintah pada tanggal 29 Januari 2004.

  4. Batas waktu pengamatan reaksi pasar di Bursa Efek Jakarta atas pengumuman wabah virus flu burung sebagi bencana darurat nasional selama 81 hari bursa, yaitu 1 hari sebelum periode estimasi, 30 hari periode estimasi sebelum periode jendela, 10 hari periode jendela sebelum tanggal peristiwa, 10 hari periode jendela sesudah tangal peristiwa, serta 30 hari periode estimasi setelah peiode jendela.

  D. Tujuan Penelitian

  Untuk mengetahui pengaruh wabah virus flu burung terhadap return saham perusahaan peternakan ayam di Bursa Efek Jakarta dilihat dari perbedaan rata-rata abnormal return saham sebelum dan sesudah pengumuman wabah virus flu burung sebagai bencana darurat nasional.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Investor Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam pengambilan keputusan investasi setelah memperoleh gambaran yang jelas tentang seberapa jauh reaksi saham di Bursa Efek Jakarta terhadap kandungan informasi suatu peristiwa tertentu.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi mahasiswa Sanata Dharma tentang pasar modal dan hal-hal yang mempengaruhi aktivitasnya, khususnya di Bursa Efek Jakarta.

  3. Bagi Penulis Penelitian ini memberikan wawasan yang lebih mendalam bahwa saham di pasar modal Indonesia masih dipengaruhi oleh sebuah peristiwa tertentu termasuk kejadian-kejadian yang bersifat eksternal.

  4. Bagi Peneliti lain Menjadi pertimbangan untuk melakukan penelitian terhadap peristiwa- peristiwa yang terjadi dari sisi yang berbeda dan menggunakan jenis penelitian yang berbeda

F. Sistematika Penulisan

  BAB I PENDAHULUAN Menguraikan Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Batasan penelitian, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, serta Sistematika penulisan.

  BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang berhubungan dengan pembahasan yaitu Pengertian pasar modal, Peran pasar modal, Faktor-faktor keberhasilan pasar modal, Aktivitas di pasar modal, Informasi di pasar modal, Efisiensi pasar modal, Jenis-jenis efisiensi pasar, Efisiensi pasar secara informasi, Efisiensi pasar secara keputusan, Pengujian efisiensi pasar, Pengertian return, Pengukuran return realisasi dan Return ekspektasi, Abnormal return, Pengertian event study, Manfaat event study, Indeks harga saham di bursa, Flu burung sebagai wabah pandemi, Penelitian terdahulu, Hipotesis.

  BAB III METODELOGI PENELITIAN Bab ini memuat tentang Jenis penelitian, Populasi dan sampel, Tempat dan waktu penelitian, Subyek dan obyek penelitian, Data yang diperlukan, Teknik pengumpulan data, Tehnik analisis data yaitu Perhitungan periode jendela dan Pengujian hipotesis.

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini memuat gambaran secara singkat mengenai Pasar modal Indonesia khususnya Bursa Efek Jakarta, Investasi dalam efek, dan Gambaran umum perusahaan peternakan ayam yang listed di Bursa Efek Jakarta periode tahun 2003-2004 yang menjadi objek penelitian, yaitu: Surya Hidup Satwa TBK, Japfa Comfeed, Charoen Pokphand Indonesia TBK, Multibreeder Adirama Indonesia TBK, Fishindo Kusuma Sejahtera TBK dan Cipendawa Agroindustri TBK. BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini memuat hasil Analisis data yang meliputi Periode jendela sebelum dan sesudah ditetapkannya wabah virus flu burung sebagai bencana darurat nasional dan Pengujian hipotesis; serta Pembahasan.

  BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memuat Kesimpulan, Keterbatasan penelitian dan Saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pasar Modal Indonesia

1. Pengertian Pasar Modal

  Secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 2005:3).

  Pasar modal merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli dengan risiko laba atau rugi. Jika permintaan akan saham lebih tinggi dari jumlah saham yang diperdagangkan, harga saham akan meningkat dibanding harga sebelumnya. Sebaliknya jika permintaan akan saham lebih rendah dari jumlah saham yang diperdagangkan, maka harga saham akan turun dibanding harga sebelumnya (Jogiyanto, 2003:11).

  Undang-undang RI Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal pada

  Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 angka 4, menuliskan istilah yang lebih umum menyebutkan pasar modal adalah bursa efek yaitu perusahaan yang jasa utamanya menyediakan media bagi anggotanya agar perdagangan efek termasuk penawaran efek kepada masyarakat berjalan dengan aman, teratur dan efisien berdasarkan tata cara yang diatur dalam UU dan peraturan pelaksanaan pasar modal.

2. Peranan Pasar Modal

  Pasar modal mempunyai peranan yang cukup besar dalam mengembangkan perekonomian suatu negara (Sunariyah, 1997:5-8). Peran tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

  a. Pasar modal adalah fasilitator interaksi antara pembeli dan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan.

  b. Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk memperoleh hasil (return) yang diharapkan. Pasar modal menciptakan peluang bagi perusahaan (emiten) untuk memuaskan keinginan para investor melalui kebijakan dividen dan stabilitas harga sekuritas yang relatif normal.

  c. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian. Jadi masyarakat memiliki kesempatan secara luas untuk menggunakan uang mereka sebagai investasi selain tabungan.

  d. Pasar modal menyediakan informasi yang dibutuhkan pemodal sehingga mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga termasuk biaya pencarian (search cost). Biaya informasi (information cost) adalah biaya yang diperlukan untuk mendapatkan informasi tentang kelebihan dan kelemahan surat berharga atau dividen suatu emiten.

  e. Fungsi tabungan (saving function), pasar modal menyediakan kemudahan bagi masyarakat untuk menginvestasikan dana dengan biaya murah dibanding dengan berinvestasi pada bank, tanpa risiko adanya penurunan nilai mata uang. f. Fungsi kekayaan (wealth function), pasar modal menyediakan sarana penyimpanan kekayaan surat berharga seperti obligasi, saham dan deposito dalam jangka pendek dan jangka panjang sampai dengan kekayaan tersebut dapat dipergunakan kembali agar terhindar dari depresiasi dibandingkan dengan aktiva-aktiva riil.

  g. Fungsi pinjaman (credit function), pasar modal bagi suatu perekonomian merupakan sumber pembiayaan pembangunan dari pinjaman yang dihimpun dari masyarakat.

  h. Fungsi likuiditas (liquidity function), pasar modal memberikan risiko likuiditas yang lebih kecil atas kekayaan yang tersimpan dalam surat-surat berharga dibandingkan dengan aktiva lain. Likuidasi surat-surat berharga dapat dilakukan dengan proses yang cepat dan biaya murah, karena surat- surat berharga tidak terpengaruh oleh faktor inflasi dari waktu ke waktu seperti halnya uang.

3. Faktor-faktor Keberhasilan Pasar Modal

  Keberhasilan pasar modal penyaluran dana jangka panjang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor (Husnan, 2005:8), yaitu: a. Supply (penawaran) terhadap sekuritas

  Semakin banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritasnya di pasar modal akan semakin berpotensi sebuah pasar modal untuk terus berkembang menjadi sarana penghimpunan dana yang layak. Persoalan yang kemudian muncul adalah seberapa banyak perusahaan di suatu negara yang memerlukan dana dan memenuhi persyaratan full disclosure sehingga bisa menjadi investasi yang menguntungkan di pasar modal.

  b. Demand (Permintaan) akan sekuritas

  Income per capita dan distribusi pendapatan suatu negara mempunyai

  peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi besar kecilnya daya beli masyarakat akan sekuritas-sekuritas yang ditawarkan.

  c. Kondisi politik dan ekonomi Peristiwa-peristiwa politik dan ekonomi di suatu negara menjadi informasi yang terbukti rentan mempengaruhi besar kecilnya supply dan demand akan sekuritas, karena itu kondisi politik dan ekonomi yang kondusif akan sangat membantu perkembangan pasar modal.

  d. Masalah hukum dan peraturan Pembeli sekuritas pada dasarnya sangat mengandalkan informasi dalam investasinya, disamping kecepatan dan kelengkapan informasi, kebenaran akan sebuah informasi juga sangat penting artinya. Sehingga adanya hukum dan peraturan-peraturan yang melindungi pemodal dari kecurangan informasi mutlak diperlukan, tetapi pasar modal di negara-negara dunia ketiga justru sangat lemah pada aspek ini.

  e. Keberadaan pengatur dan pengawas kegiatan pasar modal dan berbagai lembaga yang memungkinkan dilakukan transaksi secara efisien.

4. Aktivitas di Pasar Modal

  Pada umumnya proses transaksi penjualan saham kepada masyarakat dapat dilakukan dengan cara sesuai dengan jenis ataupun bentuk pasar modal dimana sekuritas tersebut diperjualbelikan.

  a. Pasar Perdana (Primary Market) Pasar perdana mengacu pada serangkainan kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam rangka penawaran umum (lnitial public offering) yaitu menjual sebagian saham pada publik (go public) dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang seperti akuntan publik, penjamin emisi, notaris, penilai, konsultan hukum, dan biro administrasi efek. Puncak penawaran umum adalah ketika saham-sahamnya dicatat di Bursa Efek dan dinyatakan efektif oleh Bapepam.

  b. Pasar Sekunder (Secondary Market) Pasar sekunder mengacu pada kegiatan perdagangan saham setelah melewati masa penawaran di pasar perdana. Di pasar sekunder surat-surat berharga mulai diperdagangkan secara luas dan terbuka. Harga-harga yang terbentuk ditentukan mekanisme pasar (antara supply dan demand) dimana hasil penjualan saham masuk ke dalam kas para pemegang saham.

  c. Pasar Ketiga (Third Market) Pasar ketiga atau bursa parallel adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas di luar naungan bursa efek resmi tetapi tetap terorganisir, dimana pialang dapat berperan sebagai pedagang efek maupun sebagai perantara.

  Pengoperasian pasar ketiga bersifat trading information dan bukan floor trading .

  d. Pasar Keempat (Fourth Market) Pasar keempat merupakan tempat perdagangan efek antar investor tanpa melalui perantara efek (intermediary). Bentuk transaksi perdagangannya dilakukan dalam jumlah yang cukup besar yaitu minimal 200.000 lembar saham atau sekitar 400 lot.

5. Informasi di Pasar Modal

  Investor yang bermain di pasar modal mengharapkan return dari investasi yang dilakukannya, hal ini membuat para investor selalu memperhatikan berbagai informasi yang dapat mempengaruhi perkembangan di pasar modal. lnformasi adalah suatu perubahan ekspektasian tentang suatu hasil peristiwa. Informasi atau fakta material adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa yang mempengaruhi harga efek pada bursa efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut (Undang-undang No.8 Th.1995 tentang Pasar Modal).

  Pengumuman dikatakan mempunyai kandungan informasi jika hal itu merubah perkiraan investor tentang return atau harga di masa yang akan datang. Meskipun secara ekonomis informasi yang ada tidak dapat digunakan dalam menganalisa masing-masing situasi, tetapi para analis selalu melihat dan mengamati apakah informasi yang relevan sudah terefleksikan dalam harga saham di pasar modal termasuk informasi laporan keuangan (Sunariyah, 2003:171).

B. Efisiensi Pasar Modal

  Secara umum efisiensi pasar (market efficiency) didefinisikan oleh Beaver (dalam Jogiyanto, 2003:381) sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi. Bagaimana suatu pasar bereaksi terhadap suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan merupakan hal yang penting. Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi pasar ini disebut dengan pasar efisien. Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara harga sekuritas dengan informasi (Sunariyah, 2003:173). Adapun karakteristik pasar modal yang efisien adalah:

  1. Harga saham akan merefleksikan secara cepat dan akurat terhadap semua bentuk informasi baru.

  2. Harga saham bersifat random, jadi informasi masa lalu tidak akan digunakan untuk menentukan kecenderungan harga.

  3. Saham-saham yang menguntungkan (profitable) tidak mudah untuk diprediksi. Sehingga, selain informasi publikasi untuk memprediksi return atau profit dari pasar modal, para analis sebaiknya mempunyai kesiapan informasi penting lainnya dalam menentukan harga saham.

  Literatur akuntansi setelah dekade enampuluhan tidak lagi menganggap laporan keuangan sebagai satu-satunya sumber informasi dalam suatu perusahaan.

  Pertimbangan politis dan ekonomis rentan mempengaruhi kelangsungan operasi perusahaan. Banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan untuk melakukan penilaian kondisi suatu perusahaan menuntut pertimbangan informasi yang lebih banyak, maka efisiensi pasar mempunyai arti penting (Sunariyah, 2003:172) sebagai berikut:

  1. Para manajer perusahaan akan mengoptimalkan kinerja perusahaannya agar mampu bertahan di pasar efisien. Harga saham yang tinggi hanya dimiliki perusahaan dengan prospek yang baik, karena tinggi rendahnya harga saham mencerminkan keyakinan investor akan kondisi perusahaan.

  2. Pasar efisien digunakan untuk memperoleh biaya modal. Ini berarti bahwa perusahaan dengan prospek yang baik akan memperoleh promosi dan modal pada harga yang wajar (fair) sesuai dengan kondisi perusahaan.

  3. Lembaga pasar modal pada pasar efisien dapat lebih bijaksana dalam penetapan harga saham karena para analis selalu mengkoreksi kesalahan penetapan harga saham.

  4. Pada pasar efisien secara hipotesis diasumsikan bahwa harga saham tidak akan dipengaruhi oleh biaya iklan atau biaya iklan untuk saham baru relatif kecil, karena pada pasar efisien informasi akan tersebar secara cepat dan direfleksikan pada harga saham. Namun dalam kenyataannya besarnya biaya iklan dapat mempengaruhi kenaikan harga atau meningkatkan volume pembelian saham.

  5. Pada pasar efisien informasi manipulasi tidak akan mempengaruhi harga pasar, karena para analis akan menganalisa data akuntansi dan merefleksikan gambaran perusahaan yang sebenarnya.

  6. Di pasar efisien, para investor tidak memerlukan sumber informasi lain karena informasi yang dibutuhkan investor sudah direfleksikan oleh harga saham.

C. Jenis-jenis Efisiensi Pasar

  Menurut Jogiyanto (2003: 370), ada dua jenis efisiensi pasar, yaitu efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market) dan efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient market).

1. Efisiensi Pasar Secara Informasi (Informationally Efficient Market)

  Pasar efisien yang ditinjau dari sudut informasi saja disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market). Ada tiga macam bentuk efisiensi pasar berdasarkan bentuk informasi yaitu informasi masa lalu, informasi sekarang yang sedang dipublikasikan dan informasi privat sebagaimana disajikan berikut ini.

  a. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form) Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas mencerminkan sepenuhnya (fully reflect) informasi masa lalu yang sudah terjadi. Bentuk efisiensi pasar secara lemah ini berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory) yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak berhubungan dengan nilai sekarang. Jika pasar efisien secara bentuk lemah, maka investor tidak dapat menggunakan nilai-nilai masa lalu untuk memprediksi harga sekarang untuk mendapatkan keuntungan yang tidak normal.

  b. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form) Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh (fully reflect) mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan (all publicity available information) termasuk informasi yang berada di laporan-laporan keuangan perusahaan emiten berupa: 1) Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikan laporan tersebut dalam bentuk pengumuman oleh perusahaan emiten. Informasi ini umumnya berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di perusahaan emiten (corporerate event). Contoh dari informasi ini adalah pengumuman laba, pengumuman pembagian dividen, pengumuman pengembangan produk baru, pengumuman merger dan akuisisi, pengumuman pergantian pemimpin perusahaan, dan sebagainya.

  2) Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas sejumlah perusahaan berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang hanya berdampak pada harga-harga sekuritas perusahaan-perusahaan yang terkena regulasi tersebut.

  Contoh dari informasi ini adalah regulasi untuk meningkatkan kebutuhan cadangan (reserved requirement) yang harus dipenuhi oleh semua bank. Informasi ini akan mempengaruhi semua emiten di dalam industri perbankan.

  3) Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas semua perusahaan yang terdaftar di pasar saham berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang berdampak ke semua perusahaan emiten. Contoh dari regulasi ini adalah peraturan akuntansi untuk mencantumkan laporan arus kas yang harus dilakukan oleh semua perusahaan. Regulasi ini akan mempunyai dampak ke harga sekuritas pada semua perusahaan.

  c. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form).

  Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh (fully reflect) mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang tersedia termasuk juga informasi yang privat. Jika pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada individual investor atau grup dari investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal (abnormal return) karena mempunyai informasi privat.

   Gambar 1. Tingkat kumulatif dari ketiga bentuk pasar efisien

  Tujuan dari pembedaan pasar menurut efisiensinya ini adalah untuk mengklasifikasikan penelitian empiris terhadap efisiensi pasar. Ketiga bentuk pasar efisien ini berhubungan satu dengan yang lainnya berupa tingkatan yang

  Pasar efisien bentuk lemah Pasar efisien bentuk setengah kuat Pasar efisien bentuk kuat kumulatif, yaitu bentuk lemah merupakan bagian dari bentuk setengah kuat dan bentuk setengah kuat merupakan bagian dari bentuk kuat, implikasi ini tidak berlaku sebaliknya.

2. Efisiensi Pasar Secara Keputusan (Decisionally Efficient Market)

  Efisiensi pasar secara keputusan adalah efisiensi pasar ditinjau dari sudut kemampuan pelaku pasar dalam mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tersedia (Jogiyanto, 2003:376). Efisiensi pasar secara keputusan juga merupakan efisiensi pasar bentuk setengah kuat menurut versi Fama yang didasarkan pada informasi yang didistribusikan. Perbedaannya adalah apabila efisien pasar secara informasi hanya mempertimbangkan sebuah faktor saja, yaitu ketersediaan informasi, maka efisiensi pasar secara keputusan mempertimbangkan dua buah faktor, yaitu ketersediaan informasi dan kecanggihan pelaku pasar. Dengan demikian efisiensi pasar secara keputusan dapat ditambahkan di pembagian efisiensi pasar menurut Fama sebagai berikut.

  

Pasar Efisien Bentuk Lemah

Pasar Efisien Bentuk Setengah Kuat

Secara Informasi

Pasar Efisien Bentuk Setengah Kuat Secara

  

Keputusan

Pasar Efisien Bentuk Kuat Gambar 2. Tingkatan Kumulatif dari Keempat Bentuk Pasar Efisien Untuk mengetahui apakah pasar sudah efisien secara keputusan tidaklah cukup dengan hanya melihat efisien secara informasi, tetapi juga harus mengetahui apakah keputusan yang dilakukan oleh pelaku pasar sudah benar dan mereka tidak dibodohi pasar (Jogiyanto, 2003:379-380).

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap perubahan harga saham perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Jakarta (BEJ)

1 22 118

Analisis variabilitas return dan likuiditas saham sebelum dan sesudah stock split di Bursa Efek Jakarta

0 2 137

Pengaruh kenerja keuangan perusahaan terhadap return saham Syariah (studi pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index)

0 4 109

Analisis pengaruh rasio aktivitas, profitabilitas, leverage dan rasio penilaian pasar terhadap return saham perusahaan telekomunikasi: studi empiris di Bursa Efek indonesia

2 8 96

Pengaruh profitablitas dan rasio leverage terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 15 1

Pengaruh tingkat suku bunga dan rasio harga laba terhadap return saham : (studi kasus pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 8 1

Pengaruh arus kas operasi dan likuiditas terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI0

1 5 1

Pengaruh price earning ratio, book to market ratio dan debt equity ratio terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 12

Pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap return saham investor pada perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

Pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap return saham investor pada perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 27