Deskripsi tingkat kematangan karier mahasiswa semester VIII program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2006/2007 - USD Repository

  

DESKRIPSI TINGKAT KEMATANGAN KARIER MAHASISWA

SEMESTER VIII PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2006/2007

  

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Oleh :

Silvanus Sri Bahagya

NIM: 991114009

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

„If we knew what we were doing,

it wouldn’t be called research.“

(Albert Einstein)

„Happiness is the way“

  

„CINTA selalu berakhir dengan sebuah HARAPAN“

(The Knight`s Tale).

  Skripsi ini saya persembahkan untuk: Ibunda M.M. Rusminah (R.I.P), Ayahanda J. Kalam. G, Kakak-kakakku yang selalu support,

  

Mbah Puteri Sonto Sumarto, Saudari-saudaraku,

Miss Alpen – Olivia N. Killias yang Tercinta,

Brett dan Para Sahabat-sahabatku …

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 30 Juli 2007 Penulis Silvanus Sri Bahagya

  

ABSTRAK

DESKRIPSI TINGKAT KEMATANGAN KARIER MAHASISWA

SEMESTER VIII PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2006/2007

  

Oleh:

Silvanus Sri Bahagya

NIM: 991114009

  Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kematangan

karier mahasiswa semester VIII Prodi BK USD Yogyakarta tahun akademik

2006/2007. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah:

”Bagaimanakah tingkat kematangan karier mahasiswa semester VIII Program

Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun

akademik 2006/2007?”

  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitiannya adalah

mahasiswa semester VIII Prodi BK USD tahun akademik 2006/2007, sebanyak 30

mahasiswa. Subjek penelitian telah menjalani Program Praktik Lapangan

Bimbingan dan Konseling (PLBK), minimal di Sekolah Menengah Pertama

(SMP). Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kematangan karier

mahasiswa prodi BK yang disusun oleh peneliti dengan berdasarkan konsep

kematangan karier Donald Super. Instrumen ini mencakup enam aspek

kematangan karier, yaitu: aspek kemandirian karier, perencanaan karier,

eksplorasi karier, pengambilan keputusan karier, pengetahuan karier, dan

realistisnya pilihan karier. Keenam aspek kematangan karier tersebut dijabarkan

dalam item-item instrumen penelitian.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 3 mahasiswa (10%) yang memiliki

tingkat kematangan karier sangat tinggi, 14 mahasiswa (46,67%) memiliki tingkat

kematangan karier tinggi, 13 mahasiswa (43,33%) memiliki tingkat kematangan

karier sedang, dan tidak ada mahasiswa (0%) yang memiliki tingkat kematangan

karier rendah dan sangat rendah. Gambaran ini berarti bahwa mayoritas

mahasiswa semester VIII Prodi BK USD Yogyakarta tahun akademik 2006/2007

telah memiliki tingkat kematangan karier tinggi.

  

ABSTRACT

DESCRIPTION OF THE CAREER MATURITY

LEVEL OF THE EIGHTH SEMESTER STUDENTS OF

THE GUIDANCE AND COUNSELLING STUDY PROGRAM

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

ACADEMIC YEAR 2006/2007

  

By:

Silvanus Sri Bahagya

Number: 991114009

  This research aimed at providing a description on the career maturity of the

eighth semester students of the Guidance and Counselling Study Program of

Sanata Dharma University Yogyakarta, Academic Year 2006/2007. The problem

that was proposed to be answered: “At what level is the career maturity of the

eighth semester students of the Guidance and Counselling Study Program of

Sanata Dharma University Yogyakarta, Academic Year 2006/2007?”

  The research could be categorized as a descriptive one; with the subject

chosen 30 (thirty) eighth semester students of the Guidance and Counselling

Study Program of Sanata Dharma University Academic Year 2006/2007. Those

subjects have finished their Program of Guidance and Counselling Field Practice

(PLBK) in some junior highs. The research instrument applied here was a career

maturity level questionnaire prepared by the researcher based on the career

maturity concept introduced by Donald Super. This instrument consisted of six

aspects of career maturity, i.e. career autonomy, career planning, career

exploration, career decision making, career knowledge, and how realistic that

career option is. All these six aspects were then mapped into the items covered in

the research instrument.

  The result of this research showed 3 students (10%) as having very high

level of career maturity, 14 students (46.67%) as having high level of career

maturity, 13 students (43.33%) as having moderate level of career maturity, and

no student (0%) as having low and lower level of career maturity. This figure

meant that the majority of the eighth semester students of the Guidance and

Counselling Study Program of Sanata Dharma University Academic Year

2006/2007 have already had a high level of career maturity.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas cinta kasih-Nya sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk

menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S-1) di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

  Peneliti menyadari bahwa banyak pihak telah terlibat dan mempunyai andil

yang besar dalam membantu penyelesaian skripsi ini. Mereka telah memberikan

bantuan berupa dukungan moril, pikiran, tenaga, waktu, dan semangat untuk

peneliti. Pada kesempatan ini, perkenankanlah peneliti menghaturkan ucapan

terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. R.H. Dj. Sinurat, M.A selaku dosen pembimbing pertama yang dengan sabar membimbing, mendukung dan mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

  2. Bapak Fajar Santoadi, S.Pd selaku dosen pembimbing kedua yang selalu

memeriksa, mengkritisi, dan memberi ide untuk penulisan skripsi ini.

  

3. Ibu Setyandari, S.Pd., Psi., M.A. selaku anggota panitia penguji skripsi.

  4. Ibu Dra. M.M. Sri Hastuti, M.Si selaku Kaprodi BK USD, seluruh dosen, dan karyawan-karyawati di Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan.

  5. Para mahasiswa semester VIII dan angkatan 1999 – 2002 Prodi BK USD yang telah berkenan mengisi kuesioner penelitian ini.

  6. Bapak J. Kalam G dan Kakak-kakakku: Mas Hendro (Mbak Tini ) sekeluarga, Mbak Atun sekeluarga, Mas Wid sekeluarga, Mbak Ning sekeluarga, dan Mbak Wati sekeluarga yang selalu mendukung dan memperhatikan adiknya untuk bisa menyelesaikan skripsi ini.

  7. Keluarga besar Mbah Sonto Sumarto yang memberikan dukungan moril dan doa-doanya.

  8. Olivia sayangku dan keluarga Killias yang telah memberikan cinta dan

  9. Teman-teman BK angkatan 1999, terutama komunitas kloter terakhir (Agus, Gandhi, Prast-Cecep, dan Andre-Cimeng) yang saling memberikan semangat untuk terus berjuang menyelesaikan skripsi.

  10. Sahabat-sahabatku: Dono, Gondes, Eko, Seno, Mbak Sum, Bu Nila, Mbak Karmi, Mbak Ida, Rm, Igo, MSC., Atik-Wisnu, Maya-BK, Nur-BK dan rekan-rekan volunteer YSS angkatan tua, serta Yayasan Realino jalan Mataram.

11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Kalian semua telah banyak membantu peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

  Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, penuh keterbatasan dan kekurangan. Tetapi peneliti berharap, skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 26 juli 2007 Penulis

  

DAFTAR ISI

Halaman

  

HALAMAN JUDUL .…………………………………………………….... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...……………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................…………………………... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...………………………... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……….………………………….. v

  

ABSTRAK ……………………………………...………………………….. vi

ABSTRACT …………………………………….………………………….. vii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………... viii

DAFTAR ISI ...…………………………………………………………....... x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. xiv

BAB I PENDAHULUAN ...…………………………………………….......

  1 A. Latar Belakang Masalah .………………………………………...

  1 B. Rumusan Masalah …………...…………………………………..

  5 C. Tujuan Penelitian ……………………………………………….

  6 D. Manfaat Penelitian …………………….………………………...

  6 E. Definisi Operasional ………………………………………….....

  7 BAB II KAJIAN PUSTAKA ………………………….…………………...

  9 A. Pengertian Karier ……………………………………...………...

  9 B. Perkembangan Karier menurut Pandangan Donald Super ……...

  11

  2. Tahap-tahap Perkembangan karier dan Tugas-tugas Perkembangan Karier ………………………………………... 14 C. Kematangan Karier ……………………………………………... 23

  1. Konsep Kematangan Karier …………………………………. 23

  2. Aspek-aspek Kematangan Karier ……………………………. 28

  D. Kematangan Karier Mahasiswa Semester VIII Prodi BK USD .... 32

  1. Mahasiswa Semester VIII Prodi BK USD …………………... 32

  2. Konselor sebagai Pilihan Karier yang Diminati ……………... 33

  

3. Tingkat Kematangan Karier Mahasiswa Semester VIII

Prodi BK USD ……………………………………………….. 36

  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………… 40

A. Jenis Penelitian ………………………………………………….. 40 B. Subjek Penelitian .……………………………………………….. 40 C. Instrumen Penelitian …………………………………………….. 41

  1. Kuesioner Kematangan Karier Mahasiwa Prodi BK USD …... 41

  2. Uji Coba Kuesioner ………………………………………….. 45

  D. Prosedur Penelitian ……………………………………………… 49

  1. Tahap Persiapan ……………………………………………… 49

  2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ……………………………….. 50

  E. Teknik Analisis Data ……………………………………………. 51

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………. 53

A. Tingkat Kematangan Karier Mahasiswa Semester VIII Prodi BK

B. Pembahasan ……….…………………………………………….. 55

  

1. Mahasiswa yang Memiliki Tingkat Kematangan Karier

Sangat Tinggi ……………………………………………….. 55

  

2. Mahasiswa yang Memiliki Tingkat Kematangan Karier

Tinggi ………………………………………………………. 56

  

3. Mahasiswa yang Memiliki Tingkat Kematangan Karier

Sedang ……………………………………………………… 59

4 Mahasiswa yang Memiliki Tingkat Kematangan Karier Rendah dan Sangat Rendah …….…………………………..

  62 BAB V RINGKASAN, KESIMPULAN, DAN SARAN ………………..... 65

  A. Ringkasan …………………………………..…………………… 65

  B. Kesimpulan ………….………………………………………….. 66

  C. Saran-saran ………………………………………………………. 67

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….... 69

LAMPIRAN …………………………………............................................... 71

  DAFTAR TABEL Tabel

  Halaman

  1. Komposisi Item Kuesioner Kematangan Karier Mahasiswa Prodi BK USD (Sesudah Uji Coba/Revisi) …………............................................... 43

2. Kualifikasi Koefisien Reliabilitas ……………………………………….. 49

  3. Patokan Penggolongan Tinggi-Rendahnya Tingkat Kematangan Karier Mahasiswa Semester VIII Prodi BK USD Tahun Akademik 2006/2007 .. 52

  4. Penggolongan Tingkat Kematangan Karier Mahasiswa Semester VIII Prodi BK USD Tahun Akademik 2006/2007 ……………………………. 54

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

  Halaman

  

1. Kuesioner Kematangan Karier Mahasiswa Prodi BK USD …………...... 71

  2. Komentar Responden (Mahasiswa prodi BK USD Angkatan 1999 – 2002) …………..………………………………………………... 79

  

3. Hasil Skor Uji Coba Penelitian ……………...………………………….. 81

  

4. Hasil Kualitas Item Kuesioner ...………………………………………... 85

  

5. Perhitungan Realibilitas Uji Coba Penelitian ……………………........... 90

  

6. Hasil skor Penelitian …………………………………………………..... 93

  7. Taraf Kemampuan Mahasiswa Semester VIII Prodi BK USD Tahun Akademik 2006/2007 pada Setiap Aspek Kematangan Karier ………… 96

  

8. Jumlah Mahasiswa yang Memperoleh Skor Item Rendah ……………... 100

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini disajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

  

penelitian, manfaat penelitian, dan beberapa definisi operasional dari istilah yang

digunakan dalam penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

  Setiap tahun akademik, jumlah mahasiswa yang diterima di jenjang pendidikan tinggi mengalami peningkatan. Jalal dan Supriadi (2001: 29) melaporkan bahwa jumlah mahasiswa meningkat dari 2,21 juta orang pada tahun 1994/1995 menjadi 2,93 juta orang pada tahun 1998/1999 dan akan terus bertambah pada setiap tahunnya. Para mahasiswa tersebut berharap dapat menapaki suatu karier yang bermakna bagi dirinya dan dapat berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat.

  Keberhasilan para mahasiswa dalam menapaki karier perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Mereka dapat mempersiapkan diri dengan berbagai pengalaman pendidikan dan pelatihan selama masa pendidikan di jenjang pendidikan tinggi. Kenyataan menunjukkan sebaliknya, banyak mahasiswa yang hasil belajarnya kurang memuaskan sehingga ada kemungkinan pindah ke program studi yang lain atau tidak dapat meneruskan pendidikan.

  Seandainya ada mahasiswa yang tetap bertahan sampai lulus untuk sekadar

  

berkarier yang sesuai dengan bidang keahliannya atau menjadi penganggur

muda yang terdidik. Sustiwi, dkk. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2004)

menunjukkan adanya kenyataan bahwa sekitar 500.000 mahasiswa lulus dari

bangku kuliah pada setiap tahunnya. Padahal lapangan kerja baru hanya 1,5 -

1,7 juta dan pencari kerja 2,1 - 3,15 juta jiwa per tahun. Sementara itu, jumlah

penganggur di tahun 2003 mencapai 10,3 juta orang dan diperkirakan akan

semakin meningkat pada setiap tahunnya. Kesulitan yang dihadapi para

mahasiswa tersebut ada kaitannya dengan tingkat kematangan karier dalam

proses perkembangan karier mereka.

  Konsep kematangan karier (Career maturity; Vocational maturity) yang

dijadikan fokus dalam penelitian ini mengacu pada pandangan Donald Super

tentang perkembangan karier. Super (Isaacson, 1985: 63) mengemukakan

bahwa perkembangan karier berlangsung secara bertahap dan

berkesinambungan selama rentang kehidupan individu. Setiap tahap

perkembangan karier memiliki tugas-tugas perkembangan karier atau perilaku

karier yang seharusnya dapat dilakukan oleh individu. Apabila individu

berhasil menyelesaikan tugas-tugas perkembangan karier dengan tepat pada

setiap tahap perkembangan karier, berarti tingkat kematangan karier individu

yang bersangkutan semakin matang. Kematangan karier ditandai dengan

adanya kesesuaian antara perilaku karier yang diperlihatkan individu dengan

perilaku karier yang seharusnya dilakukan atau diharapkan pada tahap

perkembangan karier yang sedang dihadapinya (Osipow, 1973: 137). Dengan

  

demikian, individu siap untuk melangkah ke tahap perkembangan karier

selanjutnya.

  Kematangan karier merupakan suatu hasil dari proses perkembangan

karier yang mengarah pada tujuan yang hendak dicapai oleh setiap individu,

yaitu mencapai pilihan karier yang diminatinya secara tepat. Taraf

keberhasilan individu dalam mencapai pilihan karier yang diminati dapat

diukur dengan suatu alat tes kematangan karier. Alat tes kematangan karier

mengungkap kontinum atau rangkaian kesatuan kemampuan individu dalam

hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan/tindakan yang mengarah pada

pilihan karier yang diminati.

  Indikasi kematangan karier, antara lain: individu telah memiliki

kecenderungan pilihan kariernya sendiri tanpa berubah atau menyimpang

secara drastis karena adanya kecemasan dan pengaruh nilai-nilai orang lain,

individu memiliki kemampuan untuk membuat perencanaan karier yang sesuai

dengan kebutuhan dan mampu mengidentifikasi langkah-langkah/cara-cara

yang akan diambilnya dalam mewujudkan pilihan karier yang diminatinya.

  

Selain itu, individu mau memanfaatkan berbagai sumber informasi yang

terpercaya untuk memperoleh informasi karier yang sesuai dengan pilihan

karier yang diminatinya dan individu memiliki kemampuan untuk membuat

pilihan karier yang diminati secara tepat dengan berdasar pada kesesuaian

karakteristik kepribadian, bakat, minat, dan nilai-nilai hidup yang dimilikinya

(Nelson-Jones, 1982: 153). Indikasi-indikasi kematangan karier tersebut dapat

  

memberikan prediksi bagi keberhasilan individu dalam menapaki kariernya di

masa depan.

  Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester VIII Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (Prodi BK

USD) tahun akademik 2006/2007 yang telah menjalani Program Praktik

Lapangan Bimbingan dan Konseling (PPLBK), minimal satu kali di Sekolah

Menengah Pertama (SMP). Mahasiswa tersebut dianggap mampu menyadari

dan merefleksikan berbagai perilaku karier sebagai seorang calon konselor.

  Pemilihan subjek penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kritik

mengenai keberadaan atau eksistensi profesi bimbingan dan konseling di

Indonesia yang dewasa ini dilontarkan kembali dalam beberapa tulisan di surat

kabar. Misalnya, dalam harian Suara Merdeka, 14 Juli 2002 dimuat tulisan

dengan judul “Tenaga Konseling Sebaiknya Bukan Guru Pembimbing”.

Tulisan tersebut didasarkan pada pernyataan Mungin Edi Wibowo dalam

pidato pengukuhannya sebagai guru besar dalam bidang bimbingan dan

konseling pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Isi

tulisan mengungkapkan bahwa pekerjaan bimbingan dan konseling menuntut

tenaga profesional yang secara resmi menyandang gelar profesi konselor.

Karena itu, tenaga bimbingan dan konseling di sekolah sebaiknya konselor,

bukan guru pembimbing yang selama ini terkesan tak berbeda dengan

pekerjaan mengajar seperti yang dilakukan oleh guru mata pelajaran atau guru

praktik. Selain itu, disampaikan harapan yang ditujukan pada guru konseling untuk berupaya melanjutkan pendidikannya di program S1 bimbingan dan konseling, dan selanjutnya mengikuti pendidikan pascasarjana.

  Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa konselor sangat dibutuhkan dan kualitasnya perlu ditingkatkan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman. Hal senada disampaikan secara tegas oleh Ki Supriyoko di depan peserta temu ilmiah dan Konferensi Daerah Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Provinsi Jawa Tengah, bahwa layanan bimbingan dan konseling sesungguhnya hanya dapat diberikan oleh orang yang benar-benar profesional. Apabila seorang konselor mempunyai ijasah di bidang bimbingan dan konseling sampai jenjang akademis tertinggi tetapi tidak profesional maka tidak diperkenankan memberikan layanan bimbingan dan konseling (Suara Merdeka, 27 Februari 2003).

  Sejalan dengan realitas yang dipaparkan di atas, para calon konselor (mahasiswa semester VIII Prodi BK USD) semakin dituntut kematangan kariernya sebagai seorang konselor profesional di masa depan. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengungkap seberapa tinggi tingkat kematangan karier mahasiswa semester VIII Prodi BK USD tahun akademik 2006/2007. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menghadapi tuntutan dan tantangan berkarier sebagai seorang konselor di masa depan.

B. Rumusan Masalah

  Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai

  2006/2007 dengan berdasar pada jawaban responden terhadap kuesioner kematangan karier yang digunakan. Secara spesifik pertanyaan yang dijawab adalah: ”Bagaimanakah tingkat kematangan karier mahasiswa semester VIII Prodi BK USD tahun akademik 2006/2007?”

  C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: Mendeskripsikan tingkat kematangan karier mahasiswa semester VIII Prodi BK USD tahun akademik 2006/2007.

  D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis, antara lain:

  1. Manfaat Teoritis Penelitian ini akan memberikan tambahan wacana pengetahuan bagi pelayanan bimbingan dan konseling yang berkaitan dengan perkembangan karier, khususnya kematangan karier mahasiswa menurut pandangan Donald Super.

  2. Manfaat Praktis Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan refleksi bagi Prodi BK USD dalam pengembangan kurikulum bimbingan dan konseling yang

E. Definisi Operasional

  Untuk mempermudah pemahaman dan menyatukan pengertian, berikut ini dijelaskan beberapa definisi operasional yang digunakan dalam penelitian, yaitu:

  1. Tingkat kematangan karier dalam penelitian ini diartikan sebagai taraf atau tinggi-rendahnya kematangan karier mahasiswa semester VIII prodi BK USD yang digolongkan atas lima gradasi dengan berdasar pada Penilaian Acuan Patokan tipe I (PAP tipe I), yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.

  2. Mahasiswa semester VIII Prodi BK USD adalah peserta didik angkatan 2003, baik laki-laki maupun perempuan yang terdaftar dan belajar di Prodi BK USD pada tahun akademik 2006/2007. Mereka dipersiapkan menjadi seorang konselor di sekolah ataupun di luar sekolah dengan berbagai pengalaman pendidikan dan pelatihan di Prodi BK USD. Para mahasiswa tersebut telah menjalani Program Praktik Lapangan Bimbingan dan Konseling (PPLBK), minimal satu kali di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

  3. Tingkat kematangan karier mahasiswa semester VIII Prodi BK USD diartikan sebagai taraf kemampuan mahasiswa semester VIII Prodi BK USD dalam berperilaku karier sebagai seorang calon konselor yang tampak dari skor total jawaban responden dalam rangkaian kesatuan atau

  

kemandirian karier, perencanaan karier, eksplorasi karier, pengambilan

keputusan karier, pengetahuan karier, dan realistisnya pilihan karier yang

diminati, seperti yang dimaksudkan dalam butir-butir kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini dipaparkan pengertian karier, perkembangan karier menurut

  

pandangan Donald Super, kematangan karier, dan kematangan karier mahasiswa

semester VIII Prodi BK USD. Pemaparan ini dimaksudkan untuk memperjelas

konsep-konsep penting yang berhubungan dengan topik penelitian.

A. Pengertian Karier

  Dalam beberapa sumber pustaka yang dipakai sebagai acuan penelitian ini ditemukan beberapa kata yang sama-sama menunjuk pada pengertian pekerjaan, seperti: employment, job, occupation, vocation, dan career. Namun, tidak setiap kata mengandung makna yang sama. Menurut Winkel (1997: 571), makna dari kata-kata tersebut adalah:

  Kata employment dan job lebih menekankan aspek bahwa seseorang sibuk mengerjakan sesuatu dan mendapat imbalan ekonomis atas usaha dan waktu yang dicurahkannya, tanpa memperhatikan keterlibatan perasaan dan kepuasan pribadi yang bersifat non- ekonomis di dalam pekerjaannya. Kata occupation lebih menekankan aspek bahwa seseorang merasa terlibat di dalam pekerjaannya karena telah mempersiapkan diri untuk memegang pekerjaan itu dan memperoleh kepuasan pribadi,

tetapi keterlibatannya masih dibatasi pada jam-jam bekerja saja. Kata vocation dan career lebih menekankan aspek bahwa seseorang memandang pekerjaannya sebagai panggilan hidup yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan serta mewarnai seluruh gaya hidupnya (life style), tanpa mengesampingkan kepuasan pribadi untuk mendapat imbalan ekonomis. Kata karier merupakan serapan dari kata carriere dalam bahasa Belanda

atau dari kata career dalam bahasa Inggris yang berarti perkembangan dan

kemajuan dalam hidup, pekerjaan, dan jabatan (Sabariyanto, 1993: 164).

Menurut Brown and Srebalus (1996: 120), “Career is the totality of work and

related experiences held by an individual over her or his life span ”.

  Sedangkan Sukardi (1987: 15) menjelaskan arti karier, sebagai berikut: Karier seseorang bukanlah hanya sekadar pekerjaan apa yang dijabatnya, melainkan suatu pekerjaan atau jabatan yang benar-benar sesuai dan cocok dengan potensi-potensi dirinya dengan orang-orang yang menjabatnya, sehingga setiap orang yang memegang pekerjaan yang dijabatnya itu akan merasa senang untuk menjabatnya dan kemudian mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan prestasinya, mengembangkan potensi dirinya, lingkungannya, serta sarana dan prasarana yang diperlukan dalam menunjang pekerjaan yang sedang dijabatnya.

  Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karier adalah

perkembangan dalam suatu pekerjaan atau jabatan yang secara keseluruhan

dialami oleh individu, baik laki-laki maupun perempuan sebagai panggilan

hidup yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan, serta mewarnai gaya

hidupnya, tanpa mengesampingkan aspek kepuasan pribadi untuk mendapat

imbalan ekonomis. Ini semua dilakukan individu dengan perasaan senang

karena pekerjaan yang dijabatnya sesuai dengan potensi dan nilai-nilai

personalnya. Dengan demikian, individu yang bersangkutan terus berusaha

semaksimal mungkin untuk meningkatkan prestasinya, mengembangkan

potensi dirinya, lingkungannya, serta sarana dan prasarana yang menunjang

pekerjaan yang sedang dijabatnya.

  Mahasiswa semester VIII Prodi BK USD belum mengalami karier yang sesungguhnya. Mereka sedang mempersiapkan karier sebagai seorang calon konselor di Prodi BK USD. Para mahasiswa tersebut diharapkan dapat menghayati perannya sebagai seorang calon konselor sehingga kelak setelah lulus dari Prodi BK USD mereka dapat menapaki karier sebagai seorang konselor dengan perasaan puas, bahagia, dan bermakna bagi dirinya serta dapat berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat.

B. Perkembangan Karier menurut Pandangan Donald Super

1. Konsep-konsep Umum Perkembangan Karier

  Ada berbagai teori mengenai perkembangan karier. Penelitian ini mengacu pada pandangan Donald Super tentang perkembangan karier yang berlingkup sangat luas. Super (Isaacson, 1985: 63-68) merumuskan pandangannya mengenai perkembangan karier atas dua belas konsep umum, yaitu:

  a. Perkembangan karier adalah suatu proses yang berlangsung secara terus-menerus, berkesinambungan, dan biasanya tidak berubah.

  b. Perkembangan karier adalah suatu proses yang tertib, terpola, dan dapat diramalkan.

  c. Perkembangan karier adalah suatu proses yang dinamis.

  d. Pilihan karier yang diminati oleh individu berhubungan dengan konsep diri (self-concept). Biasanya, konsep diri semakin jelas dipahami dan dewasa setelah individu menyadari persamaan dan perbedaan antara dirinya dengan orang lain dan lingkungan hidupnya.

e. Perkembangan karier memerlukan penyesuaian yang berkelanjutan dalam melihat faktor-faktor realitas karakteristik pribadi dan sosial.

  Faktor-faktor karakteristik pribadi, antara lain: kebutuhan yang ingin dicapai, sifat-sifat kepribadian, bakat, dan minat, serta taraf intelegensi. Sedangkan faktor-faktor karakteristik sosial, antara lain: taraf kehidupan sosial-ekonomi keluarga, tuntutan lingkungan kebudayaan, dan kesempatan karier yang ada di masyarakat. Seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman yang diperoleh individu, faktor-faktor realitas tersebut memberikan pengaruh yang sangat penting dalam pemilihan karier yang diminatinya.

  

f. Identifikasi yang dibuat individu terhadap peran orangtua atau

orangtua pengganti memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membentuk arah pemilihan karier dan konsep diri karier. Proses pengidentifikasian dapat terbentuk dan diwujudkan oleh individu jika ada kecocokan dan hubungannya harmonis dengan mereka (orangtua atau orangtua pengganti).

  

g. Kesuksesan individu dalam berkarier sangat erat hubungannya dengan

kemampuan intelektual, tingkat sosial-ekonomi orangtua, kebutuhan akan status, nilai-nilai kehidupan, minat, keterampilan dalam berhubungan antarpribadi, dan adanya kesempatan yang terbuka bagi

  

h. Pekerjaan atau jabatan yang akan ditekuni oleh individu berhubungan dengan minat, nilai-nilai kehidupan, identifikasi yang dibuat terhadap peran orangtua atau orangtua pengganti, sumber-sumber yang diperoleh dari komunitas/masyarakat, tingkat dan kualitas latar belakang pendidikan, dan struktur jabatan, serta adanya pengaruh yang ditimbulkan dari kecenderungan-kecenderungan dan sikap-sikap komunitas/masyarakatnya.

i. Setiap jabatan menuntut suatu pola karakteristik kemampuan, minat, dan sifat-sifat kepribadian dengan toleransi yang cukup luas. Toleransi ini berupa kemungkinan adanya bermacam-macam pekerjaan atau jabatan untuk setiap individu dan adanya bermacam-macam individu untuk setiap pekerjaan atau jabatan.

j. Kepuasan kerja tergantung pada kemampuan individu untuk menyalurkan bakat, minat, dan sifat-sifat kepribadian dalam suatu pekerjaan yang sedang ditekuninya.

k. Tercapainya tingkat kepuasan individu dalam pekerjaan berhubungan dengan peranan yang diharapkan oleh individu untuk menempatkan posisi dirinya dalam suatu jenis pekerjaan dan situasi kerja secara memadai.

l. Suatu pekerjaan atau jabatan dapat dijadikan sebagai tujuan hidup yang ingin dicapai oleh setiap individu, baik laki-laki maupun perempuan. Hal ini tergantung pada sejauh mana tujuan hidup tersebut jabatan yang sesuai dengan harapan dan karakteristik dirinya. Untuk sebagian individu, tujuan hidup tersebut tidak sepenuhnya dihayati atau hanya bersifat sementara karena ada aktivitas lain yang dilakukan individu secara bersamaan, seperti aktivitas sosial dan aktivitas di rumah. Selain itu, ada individu yang menjalani suatu pekerjaan bukan sebagai tujuan hidupnya. Mereka bekerja hanya untuk mendapatkan imbalan ekonomis tanpa menemukan makna dalam pekerjaan yang dilakukannya.

  

2. Tahap-tahap Perkembangan Karier dan Tugas-tugas Perkembangan

Karier Sumbangan penting yang lain dari Super adalah pandangannya tentang tahap-tahap perkembangan karier (career development stages) yang berlangsung secara berkesinambungan selama rentang kehidupan individu. Pada setiap tahap perkembangan karier terdapat tugas-tugas perkembangan karier (career development tasks) atau perilaku karier yang seharusnya dapat dilakukan atau diharapkan dari individu. Pandangan Super tersebut diperlihatkan dalam gambar yang diambil dari Contributions of Donald E. Super , 2003 http://Psychology.tamucommerce. edu/Crrobinson/512/Super.htm., sebagai berikut:

  

Gambar.

Tahap-tahap Perkembangan Karier dan

Tugas-tugas Perkembangan Karier

  

Sumber: Contributions of Donald E. Super, 2003. http://Psychology.

tamucommerce.edu/Crrobinson/512/Super.htm.

  Penjelasan gambar di atas dapat disajikan sebagai berikut:

a. The Growth Stage atau Tahap Pengembangan (lahir-14/15 Tahun)

  Ciri khas dari tahap ini adalah perhatian utama individu (anak) pada pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis. Anak mengembangkan berbagai rasa keingintahuan, fantasi, minat, dan tentang dunia kerja. Tugas-tugas perkembangan karier pada tahap ini adalah: 1) Membentuk konsep diri. 2) Mengembangkan orientasi ke arah dunia kerja. 3) Mulai mengerti arti pekerjaan. 4) Mulai mengerti adanya perbedaan yang mungkin dilakukan dalam mencari nafkah.

b. The Exploration Stage atau Tahap Eksplorasi (15-24 Tahun)

  Ciri khas dari tahap ini adalah individu (orang muda) mulai sadar akan adanya berbagai pilihan karier, tetapi belum membuat keputusan karier yang mengikat. Hal ini dikarenakan orang muda sedang melakukan eksplorasi mengenai dirinya sendiri, pekerjaan atau jabatan yang sedang ditekuni oleh orang-orang dewasa (key figures), dan dunia pekerjaan. Tahap perkembangan karier ini terbagi atas tiga subtahap perkembangan yang masing-masing memiliki tugas-tugas perkembangan karier, yaitu: 1) The Tentative Substage atau Subtahap Kristalisasi (Crystallization) (14-18 Tahun)

  Pada subtahap ini orang muda mengembangkan berbagai ide atau gagasan yang berkaitan dengan peluang/kesempatan karier yang ada, minat, nilai-nilai hidup, dan perencanaan karier yang

  

berbagai ide atau gagasan orang muda dihubungkan dengan tokoh

idolanya sehingga pilihan karier yang dibuat sering bersifat

sementara dan tidak realistik. Tugas-tugas perkembangan karier

pada subtahap ini adalah:

a) Memiliki kesadaran akan kebutuhan yang ingin direalisasikan

dalam pemilihan karier.

  

b) Memanfaatkan berbagai sumber yang mengarah pada pilihan

karier.

  

c) Memiliki kesadaran akan adanya banyak faktor yang harus

dipertimbangkan dalam pemilihan karier.

  

d) Memiliki kesadaran akan adanya berbagai kemungkinan yang

mempengaruhi pemilihan karier.

  e) Mampu mengidentifikasi minat dan nilai-nilai kehidupan.

  

f) Memiliki kesadaran akan adanya hubungan antara hari ini dan

masa depan.

  g) Mampu merumuskan pilihan karier yang bersifat umum.

  h) Mengembangkan minat yang relatif menetap.

i) Memiliki informasi mengenai pilihan karier yang diminati.

  

j) Menyusun rencana yang berkaitan dengan pilihan karier yang

diminati. k) Semakin realistis dalam mensikapi pilihan karier.

  

2) The Trial Transition Substage atau Subtahap Spesifikasi

(Specification) (18-21 Tahun) Subtahap ini merupakan masa transisi bagi orang muda untuk membuat pilihan karier yang lebih lebih spesifik dan realistik.

  Orang muda mulai mengambil keputusan penting mengenai pendidikan yang mengarah pada pilihan karier yang diminati.

  Tugas-tugas perkembangan karier pada subtahap ini adalah:

  a) Memiliki kesadaran akan kebutuhan yang ingin direalisasikan dalam pemilihan karier yang akan ditekuni.

  b) Memanfaatkan berbagai sumber belajar yang mengarah pada pilihan karier yang diminati.

  c) Memiliki kesadaran akan adanya banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan kariernya.

  d) Memiliki kesadaran akan adanya berbagai kemungkinan yang mempengaruhi pemilihan kariernya.

  e) Mengembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi minat dan nilai-nilai kehidupan.

  f) Memiliki kesadaran akan hubungan antara hari ini dan masa depan.

  g) Mampu mempersempit berbagai pilihan karier.

  h) Memantapkan pilihan karier yang diminati.