NILAI - NILAI PENDIDIKAN AKHLAQ DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN TAFSIR SURAT AL HUJURAT AYAT 11,12, DAN 13) - Test Repository

  

i

NILAI - NILAI PENDIDIKAN AKHLAQ DALAM AL- QUR’AN

  

(KAJIAN TAFSIR SURAT AL HUJURAT AYAT 11,12, DAN 13)

SKRIPSI

Disusun guna memperoleh gelar

  

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

Jumico Randi Wirana

  

NIM : 11111005

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

  

MOTTO

Hidup hanya sekali, lakukanlah yang terbaik

Sebaik-baiknya hidup adalah jika sudah bermanfaat bagi orang

lain

Hari ini harus lebih baik dari yang lalu

  

Hari esok harus lebih baik dari sekarang

Seseorang bisa dikatakan baik dilihat dari akhlaqnya

Lakukan yang terbaik saat ini, karena esok tidak tau apa yang

akan terjadi

  

Saat-saat yang indah adalah saat-saat bertaubat

Kenali diri sendiri sebelum mengenal orang lain

  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

  1. Allah SWT, yang Maha Menciptakan yang telah memberikan segala nikmat dan hidayahnya kepada penulis.

  2. Kedua orang tuaku yang sangat aku cintai yaitu Bapak (Sutarto) dan Ibu (Hari Anna) yang telah membesarkanku dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan bekerja keras dalam membiayai semua kebutuhanku sehingga aku dapat menyelesaikan studiku.

  3. Adikku tersayang yang bernama Erik Duta Perkasa yang sangat aku sayangi dan aku banggakan.

  4. Kakak dan Adik Ponakan yang ada di Salatiga, Ampel, Semarang, Mbak Indri, Rio, Rian, Ndaru, Inta, Novi, Lia, Festi, Farah, Adit, dan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan semoga kalian sukses dalam hidupnya.

  5. Mbak Riris yang membantu dalam penulisan skripsi ini.

  6. Budhe dan Pakdheku, Budhe Sri, Budhe Titik, Budhe Jum, Budhe Narti, Budhe Mang, Pakde Par, pak edi, Pakde Jimin, Pak Ento, Pakde Yat, Pakde Yahya yang selalu memberi dukungan untuk memberi semangat dalam menimba ilmu.

  7. Bulik Nonong, bulik Tari, Bulik Nunung, yang selalu mendukung segala apa yang menjadi keinginan penulis.

  8. Jamaah Pengajian Nurul Falah Banjaran dan Jamaah Sholat di Masjid Miftakhul Jannah.

  9. Semua dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan dan mengajarkan banyak ilmu selama penulis menempuh studi di IAIN Salatiga. Kepada Pak Imam Baihaqi Sebagai pembimbing skripsi, dan Ibu Muna sebagai tempat dalam mencurahkan segala isi hati penulis. Kepada pak Yahya yang telah membantuku untuk bisa masuk menjadi mahasiswa IAIN Salatiga.

  10. Semua teman-teman mahasiswa seperjuanganku dan semua mahasiswa angkatan dibawah penulis.

  11. Semua pak satpam IAIN Salatiga, pak Joker, pak Aziz, pak kuri, dan yang lainnya.

  12. Perempuan yang kelak akan menjadi pendamping hidupku.

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrohmanirohim

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Sholawat dan salam tetap kita junjungkan kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di Yaumul akhir.

  Skripsi yang berjudul “NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAQ

  DALAM AL- QUR’AN (KAJIAN TAFSIR SURAT AL-HUJURAT AYAT

11,12,DAN 13)” ini diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam

(S.Pdi.) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Dalam skripsi ini, penulis akan menjelaskan tentang tafsir surat Al-Hujurat ayat 11,12, dan 13 dengan menggunakan tafsir Al-Maraghi, Ibnu Katsir, dan Al- misbah. Serta menjelaskan nilai-nilai pendidikan akhlaq yang terkandung didalamnya, meliputi larangan menghina, larangan mencela, larangan memanggil dengan gelar buruk, perintah bertaubat, larangan berbuat tajassus, larangan berburuk sangka, larangan ghibah, perintah bertaqwa, dan perintah saling mengenal.

  Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Yang terhormat Rektor IAIN Salatiga, Bapak Rahmat Hariyadi, M.Pd.

  2. Yang terhormat Bapak Drs. H. Imam Baihaqi, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini.

3. Yang terhormat ketua jurusan PAI Ibu Siti Rukhayati M. Ag.

  4. Yang terhormat Bapak Farid Abdullah, S. PdI., M.Hum. selaku pembimbing akademik.

  5. Orang tua tercinta yang telah membesarkan, mendidik, membiayai, mengingatkan dan mendukung dengan penuh kasih saying.

  6. Para dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

  7. Semua pihak yang membantu penulisan skripsi ini. Semoga amal dan segala kebaikannya diterima Allah SWT dan menjadi bekal di akhirat kelak.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan penulis untuk langkah selanjutnya.

  Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan bagi para pembaca pada umumnya, dan bagi penulis pada khususnya dan berguna bagi pendidikan.

  Salatiga, 23Agustus 2015 Penulis

  

ABSTRAKSI

  Wirana, Jumico Randi. 2015. Nilai-Nilai Pendidikan Akhlaq Dalam Al-

  qur’an (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 11, 12, 13).

  Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Intitut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Dosen Pembimbing Drs. H. Imam Baihaqi, M. Ag.

  Kata Kunci : Nilai-Nilai Pendidikan Akhlaq Surat Al-Hujurat ayat 11, 12, dan 13.

  Penelitian ini membahas tentang nilai-nilai pendidikan akhlaq dalam surat Al-Hujurat ayat 11, 12, dan 13. Fokus yang dikaji pada penelitian ini adalah bagaimana tafsir surat Al-Hujurat ayat 11, 12, dan 13 tersebut dalam 3 tafsir, yaitu Al-Maraghi, Ibnu Katsir, dan Al-Misbah dan apa saja nilai-nilai pendidikan akhlaq yang terdapat didalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tafsir surat Al-Hujurat ayat 11, 12, dan 13 dan mengetahui serta menerapkan nilai- nilai pendidikan akhlaq dalam ayat tersebut. Untuk itu penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga tafsir yaitu Al-Maraghi, Ibnu Katsir, dan Al-Misbah sebanding, hanya saja dalam penjelasannya ada yang lengkap ada yang kurang. Selain itu ayat 11, 12, dan 13 surat Al-Hujurat ini terdapat nilai-nilai pendidikan akhlaq yaitu larangan menghina, larangan mencela, larangan memanggil dengan gelar buruk, perintah bertaubat, larangan berburuk sangka, larangan tajassus, larangan ghibah, perintah bertaqwa, dan perintah saling mengenal.

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................................. i NOTA PEMBIMBING......................................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN........................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................... i v

  MOTTO.................................................................................................................. v PERSEMBAHAN................................................................................................. v i

  KATA PENGANTAR.......................................................................................... viii

  ABTRAKSI........................................................................................................... x DAFTAR ISI......................................................................................................... x i

  DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................

  BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah................................................................................ 8

  C.

  Tujuan Penelitian.................................................................................. 9 D. Manfaat Penelitian................................................................................ 9 E. Metode Penelitian............................................................................... 10 1.

  Jenis Penelitian............................................................................. 10 2. Sumber Data................................................................................. 10 3. Metode Analisis Data................................................................... 11 F. Penegasan Istilah............................................................................... 12 G.

  Sistematika Penulisan Skripsi........................................................... 14

  BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................ 18 A. Akhlaq.......................................................................................... …. 18 1. Pengertian Akhlaq.................................................................. …. 18 2. Macam-macam Akhlaq.......................................................... …. 23 3. Ciri-ciri Akhlaq...................................................................... …. 27 4. Prinsip-prinsip Akhlaq........................................................... …. 30 5. Sumber Akhlaq..................................................................... ….. 30 6. Kedudukan Akhlaq................................................................ …. 30 7. Ruang Lingkup Akhlaq.......................................................... …. 32 8. Induk-induk Akhlaq............................................................... …. 34 9. Cara Memahami Akhlaq........................................................ …. 35 10. Pembentukan dan Pembinaan Akhlaq................................... …. 36 11. Metode Pendakian Akhlaq..................................................... …. 37 12. Perkembangan Akhlaq........................................................... …. 37 13. Meneladani Akhlaq Rasulullah.............................................. ….. 39

  B.

  Nilai-nilai Pendidikan Akhlaq..................................................... …. 40 1.

  Pengertian Nilai................................................................. …. 40 2. Pendidikan Akhlaq............................................................ 41 3. Dasar Pendidikan Akhlaq...................................................... …. 43 4. Tujuan Pendidikan Akhlaq………………………………........ 44 5. Strategi Pendidikan Akhlaq dalam Mengatasi Krisis di Era Global....................................................................................

  … 45 C. Tafsir............................................................................................ … 46 1.

  Pengertian Tafsir.................................................................... … 46 2. Pengertian Ilmu Tafsir........................................................ … 47 3. Ilmu-ilmu yang Diperlukan dalam Menafsirkan…..………… 48 4. Istilah-istilah yang Terpakai dalam Tafsir.............................. 48 5. Sejarah Perkembangan Tafsir............................................... … 49 6. Karakteristik Corak Tafsir..................................................... … 52 7. Ahli Tafsir dan Sejarahnya................................................ … 54

  BAB III PENAFSIRAN SURAT AL-HUJARAT AYAT 11, 12, DAN 13........ 58 A. Tafsir Surat Al-Hujarat Ayat 11................................................. …. 64 B. Tafsir Surat Al-Hujarat Ayat 12................................................. …. 68 C. Tafsir Surat Al-Hujarat Ayat 13................................................ …. 71 BAB IV NILAI PENDIDIKAN AKHLAQ DALAM SURAT AL-HUJARAT AYAT 11, 12, DAN 13....................................................................................................................... 74 A.

  Ayat 11......................................................................................... …. 74

  1. Larangan Mengejek atau Menghina atau Mencaci Orang.......... 74 2.

  Larangan Mencela Orang Lain.................................................... 76 3. Larangan Panggil Memanggil Dengan Gelar yang Buruk.......... 77 4. Perintah Untuk Bertaubat............................................................ 79 B. Ayat 12.......................................................................................... 81 1.

  Larangan Berprasangka Buruk............................................. …. 81 2. Larangan Tajassus atau Mencari Kesalahan Orang Lain....... …. 82 3. Larangan Menggunjing atau Ghibah..................................... …. 85 4. Perintah untuk Bertaqwa....................................................... …. 87 C. Ayat 13.............................................................................................. 89

  BAB V PENUTUP................................................................................. 92 A. KESIMPULAN...................................................................... 92 B. SARAN-SARAN.................................................................... 93 DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 95 LAMPIRAN LAMPIRAN....................................................................................

  DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Daftar Nilai SKK 2. Riwayat Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nilai berkaitan erat dengan pendidikan sehingga muncul istilah pendidikan

  nilai. Nilai ada bermacam-macam, pada penelitian ini hanya difokuskan pada nilai pendidikan akhlaq. Nilai yang dimaksud adalah nilai nilai yang berhubungan dengan tingkah laku yang harus dipegangi dan dihormati. Pada konteks ini yang dimaksud nilai bukan angka seperti misalnya Ahmad mendapat nilai 100 dalam ujian akhlaq.

  Pendidkan merupakan aspek terpenting dalam membudayakan manusia. Melalui pendidikan, kepribadian dibentuk dan diarahkan sehingga dapat membentuk derajat kemanusiaan sebagai makhluk berbudaya yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu mengantisipasi masa depan. Demikian pula peran pendidikan dikalangan umat islam merupakan salah satu bentuk manifestasi cita-cita hidup untuk melestarikan, mengalihkan, dan menanamkan nilia-nilai kultural religius yang di cita-citakan dapat berfungsi dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. (Uhbiyati, 1997: 14)

  Pendidikan pertama kali dilakukan di lingkungan keluarga. Pada tahap ini peran orang tua sangat menentukan proses masa depan anak. Orangtua bisa

  

1 mendidiknya mengenai cara makan, cara berpakaian, atau mungkin mendidik ilmu-ilmu agama mislnya tentang akhlaq yaitu cara bertamu dengan mengucapkan salam. Yang terpenting harus diajarkan tentang cara-cara beragama, agar menjadi generasi penerus muslim yang dibanggakan.

  Jika kita lihat catatan sejarah pra abad ke 19 tentang Pendidikan Agama Islam tingkat dasar yang menginformasikan bahwa sebagian keluarga muslim melaksanakannya sendiri pendidikan agama dasar untuk anak anak mereka yang diajarkan oleh orang tua, kakak laki-laki, atau kakak perempuannya yang dilakukan di rumah. (Saerozi, 2013:22)

  Sementara itu menurut Snouck Hurgronje dalam buku Pembaruan Pendidikan Islam yang ditulis oleh Saerozi (2013:22) keluarga yang kurang memiliki kompetensi agama, menyerahkan anak-anaknya untuk mempelajari dasar-dasar agama kepada orang lain, seperti tetangga, kiai, modin, atau lebai yang biasanya membuka pengajian di langgar, serambi masjid, atau rumahnya sendiri.

  Berdasarkan pendapat Hurgronje tersebut, maka pendidikan sudah tidak di keluarga lagi. Untuk itu pendidikan yang kedua setelah di keluarga yaitu di sekolah. Pada tahap ini yang berperan aktif dalam mendidik anak adalah pendidik atau guru. Guru sebagai pengganti orang tua di sekolah yang akan membantu menentukan perkembangan anak.

  Pendidikan yang terakhir dilakukan di lingkungan mayarakat setelah melalui proses kedua pendidikan sebelumnya. Artinya setelah anak melalui kedua proses pendidikan trsebut diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Tentu saja masyarakat juga memiliki peran dalam membentuk perkembangannya. Dalam proses pendidikan harus didasarkan pada Alqur’an.

  Alqur’an merupakan kitab Alloh yang dijadikan pedoman hidup manusia yang terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6323 ayat, 74437 kalimat, dan 325345 huruf.

  (Busyra, 2010: 66). Yang didalamnya menjelaskan tentang pokok-pokok ajaran islam yang terdiri dari akidah, akhlaq, ibadah, muamalah, hukum, sejarah, dan ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada konteks ini hanya difokuskan pada persoalan akhlaq.

  Akhlaq menjadi pok ok isi Alqur’an yang dapat mengantarkan manusia ke dalam surga atau neraka. Untuk itu akhlaq dibagi menjadi dua yaitu akhlaq yang baik (mahmudah) yaitu akhlaq yang harus dikerjakan oleh manusia di dunia.

  Menurut Busyra dalam buku Aqidah Akhlaq (2010:58) akhlaq tersebut antara lain sabar, tawakal, dermawan, tawadhu’, ikhlas, dan lain-lain. Yang kedua akhlaq yang buruk (madzmumah) yaitu akhlaq yang harus dihindari. Yang meliputi zalim, dengki, ghibah, riya’, sombong. Dan lain-lain. (Busyra, 2010:60) jika manusia berakhlak baik maka balasannya surga, jika berakhlaq buruk balasannya neraka. Maka berlombalah dalam melakukan akhlak yang baik. Belum tentu orang yang memakai peci, memakai keudung memiliki akhlaq yang baik.

  Dalam ajaran Islam, akhlaq menempati kedudukan yang istimewa. Selain menjadi pokok isi alqur’an akhlaq juga merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam. Oleh karena itu rasululloh saw mendefinisikan agama dengan akhlaq yang baik atau husn al khuluq. Rasululloh bersabda bahwa ada laki laki yang bertanya kepadanya, ya rosululloh apakah agama itu, beliau menjawab agama adalah akhlaq yang baik. Definisi agama tersebut dengan akhlaq yang baik itu sebanding dengan pendefinisian ibadah haji dengan wukuf di arafah. (ilyas, 1999: 6-7)

  Akhlaq merupakan pribadi yang ideal yang didasarkan pada ikrar yang kita ucapkan ketika bermunajat kepada Alla h. Ikrar tersebut adalah wa’anaminal muslimin yang artinya sayalah orang- orang yang berserah diri. Atau wa’ana awwalul muslimin yang artinya sayalah orang yang paling dahulu memperjuangkan kebenaran. Perjuangan tersebut merupakan contoh akhlaq yang harus disempurnakan. Karena menyempurnakan akhlaq adalah suatu perintah.

  Dalam hadits dijelaskan bahwa sesungguhnya aku diutus ditengah-tengah masyarakat untuk menyempurnakan akhlaq yang tinggi dan budi mulia utama.

  (HR. Al Baihaqy dalam Asy Syu’ab) Penyempurnaan akhlaq harus memiliki konsep yang sesuai dengan aturan

  Islam. Konsep tersebut yaitu bahwa akhlaq jika disaring, ditapis, dan jelas, tidak lain merupakan pekerjaan dan tingkah laku yang terealisasikan dalam kenyataan walaupun sangat rumit. Disini akhlaq bukanlah teori yang digambarkan oleh pengarang dan penyusun kitab akhlaq, tetapi amalan yang dilaksanakan. Perilaku yang dibiasakan, dan adab yang dipraktekkan yang mengendalikan jiwa manusia. (Husein, 2002:2-3)

  Akhlaq merupakan poin terpenting dalam islam. Yang sering disebut dengan sopan santun, etika, moral, atau adab. Istilah-istilah tersebut memiliki pengertian yang sama. Akhlaq dapat diturunkan dari berbagai sumber. Sumber akhlak yaitu yang menjadi ukuran baik dan buruk, atau mulia dan tercela. Sebagaimana kesekuruhan ajaran islam, sumber akhlaq adalah Alqur’an dan sunnah, bukan akal pikiran atau pandangan masyarakat, (Ilyas, 1999: 4).

  Sumber-sumber tersebut menurut Suyanto dalam buku ilmu pendidikan isalm karya Abdul Mujib (2006:xiii) antara lain: a.

  Ajaran agama, artinya semua agama menghendaki umatnya berlaku dan bertindak baik. Bahkan doktrin ini menjadi inti dalam ajaran agama.

  b.

  Filsafat hidup berbangsa dan bernegara, artinya setiap negara memiliki filsafat hidup yang menjadi pedoman bagi bangsanya untuk berperilaku baik.

  c.

  Tradisi yang melekat pada suatu masyarakat, artinya tradisi ini merupakan adat istiadat atau kebiasaan masyarakat yang dilakukan secara menetap dan konsisten oleh anggotanya. Akhlaq yang dijunjung tinggi dalam islam yang mengharuskan untuk dikerjakan manusia adalah akhlak mahmudah yang sangat berkaitan dengan ukhuwah. Ukhuwah yaitu persamaan atau persaudaraan diantara umat manuia. Yang harus berpedoman pada Allah karena Allah lah yang menentukan akhlaq manusia,

  Menurut saint Thomas Aquinas yang dikutip oleh Mann dan kreyshe, teori tentang baik buruk dalam ajaran akhlaq sangat bergantung pada kehendak Tuhan.

  Berdasarkan pendapat tersebut maka dalam akhlaq apa yang dianggap dan ditemukan tergantung pada kehendak Tuhan. maka apa yang dianggap dan ditentukan baik atau buruk oleh Tuhanmu, maka baik atau buruk pula untuk manusia.

  Akhlaq bukan hanya terhadap diri sendiri tetapi juga dengan yang lain. Untuk itu terdapat akhlaq selain dengan diri sendiri. Antara lain: a.

  Akhlaq terhadap Allah, misalnya bertaubat kepadanya b. Akhlaq terhadap Alqur’an misalnya berusaha memahami dan mengamalkan Alqur’an c.

  Akhlaq terhadap rasululloh, mencari orang sholeh d. Akhlaq terhadap kedua orangtuanya, misalnya menaati semua perintahnya, e. Akhlaq terhada muslim lain, misalnya mengucap salam lebih dahulu ketika bertemu,

  Akhlaq terhadap rasululloh, sebagai umat Islam dalam berperilaku atau berakhlaq harus disesuaikan dengan apa yang diajarkan oleh rasululloh. Jika mengaku bahwa rosululloh adalah utusan Allah dan sebagai teladan hidup, maka sebisa mungkin harus mencontoh akhlaq rasululloh.

  Akhlaq harus didasari dengan ilmu pengetahuan agar dalam berakhlaq, atau berperilaku dapat sesuai dengan aturan Islam. Karena itu sangat penting untuk kesejhteraan manusia dan untuk menjadikan manusia bisa dihargai orang. Misalnya seseorang ingin mendapatkan jodoh. Dalam mendapatkannya pasti yang pertama kali dilihat adalah akhlaknya. Kisah lain pada saat melamar pekerjaan pasti salah satu syaratnya adalah mengenai akhlaq. Begitu juga dalam memilih pemimpin, yang dipilih juga yang berakhlak. Terutama akhlaq yang baik. Dengan demikian untuk menentukan akhlaq seseorang agar sesuai norma Islam maka peran ilmu pengetahuan sangat menentukan kualitas seseorang. Menurut Soccrates dalam buku akidah akhlaq karangan mansyur (1998: 90), akhlaq tidak menjadi benar kecuali jika didasarkan pada ilmu pengetahuan.

  Manusia yang memiliki akhlaq dan didasarkan pada ilmu pengetahuan, sudah pasti akan memiliki kualitas perilaku yang baik, sebliknya jika tidak didasari dengan ilmu maka kualitas tingkah laku seseorang akan rendah sehingga hasilnya kurang memuaskan. Akibatnya dalam bermasyarakat tidak dihargai oleh orang lain. Itu juga bisa membedakan antara manusia sebagai muslim dengan manusia sebagai preman. Artinya manusia sebagai muslim sudah pasti berperilaku sesuai ajaran islam, karena dalam berperilaku tersebut didasari dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan. Sedangkan manusia sebagai preman perilakunya tidak mencerminkan etika yang diharapkan, sehingga yang dilakukannya adalah mencuri, merampok, dan lain sebagainya yang dapat mengganggu ketenangan orang lain karena tidak didasari dengan ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan sangat menntukan kualitas akhlaq karena juga dapat membentuk hubungan manusia dengan yang lain. Sejarah mencatat bahwa Soccrates adalah orang yang pertama merintis berdirinya ilmu akhlaq. Hal ini dapat dibuktikan oleh kesungguhannya membentuk hubungan manusia dengan yang lain atas dasar ilmu pengetahuan. (Mansyur, 1998: 90).

  Dengan mengetahui banyaknya hal-hal yang berkaitan dengan akhlaq, mulai dari macam-macam akhlaq, konsepnya seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka penulis akan meneliti tentang akhlaq yang difokuskan pada surat Al-Hujurat ayat 11,12, dan 13. Pemilihan surat Al-Hujurat karena banyak sekali nilai-nilai akhlaq didalamnya. Dan untuk memudahkan menghafal maka hanya tiga ayat itu yang akan diteliti dan dalam buku tafs ir Alqur’an yang ditulis oleh ibnu qoyim

  (1998,: 152) menjelaskan tentang kajian tafsir hanya ayat 11 dan 12. Jadi dapat disimpulkan bahwa ayat yang menjadi inti dalam surat Alhujurot adalah ayat 11 dan 12 yang menjelaskan tentang contoh-contoh akhlaq,

  Berdasarkan latar belakang diatas mengingat pentingnya akhlaq dalam kehidupan manusia yaang menjadi acuan dalam menentukan langkah hidup manusia, yang menjadikan manusia bisa masuk kedalam surga atau neraka, yang menjadikan manusia dihargai orang lain, maka penulis mengambil judul: NILAI- NILAI PENDIDIKAN AKHLAQ DALAM ALQUR’AN (KAJIAN TAFSIR SURAT AL-HUJURAT AYAT 11,12, DAN 13) B.

   Rumusan Masalah

  Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Penafsiran Surat Al-Hujurat ayat 11, 12, dan 13 ? 2.

  Apa nilai-nilai pendidikan akhlaq yang terkandung dalam surat al Hujurat ayat 11, 12, dan13?

C. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Mengetahui bagaimana penafsiran surat Al-Hujurat ayat 11, 12, dan 13.

  2. Megetahui nilai-nilai pendidikan akhlaq dalam surat Al-Hujurat ayat 11, 12, dan 13.

D. Manfaat Penelitian

  Dari hasil penelitian ini, diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut: 1.

  Manfaat teoritik Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat istiqomah dalam menjalani akhlaq terutama akhlaq yang baik dan menambah wawasan tentang akhlaq.

2. Manfaat praktik a.

  Memberikan pemehaman dan pengetahuan tentang akhlaq b.

  Mmberikan motivasi atau dorongan dan contoh kepada manusia untuk menerapkan akhlaq yang baik

E. Metode Penelitian 1.

  Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau bisa disebut dengan studi pustaka (library recearch) ialah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan pustaka, membaca, dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. (Mestika Zed, 2004: 3)

2. Sumber Data

  Sumber-sumber yang digunakan penulis dalam penelitian ini antara lain: a.

  Sumber Data primer Yaitu sumber data yang berkaitan dengan objek riset (Dhahara, 1980: 60)

  Sumber data primer yaitu 1)

  Al-Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maragi 2)

  Muhammad Nasib Ar-Rifa’I, Penerjemah Shyhabuddin, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir

  3) Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah b.

  Sumber data sekunder Yaitu sumber data yang mengandung dan melengkapi sumber data primer.. sumber data sekunder meliputi: 1)

  Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Iislam 2)

  Moh Saerozi, Pembaruan Pendidikan Islam 3)

  Zainuddin Achmad Busyra, buku pintar aqidah akhlak 4)

  Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq 5)

  Abdul Mujib, Ilmu pendidikan islam 6)

  Katul Suhardi, Tafsir ibnu qoyyim: Tafsir ayat ayat pilihan 7)

  Mustika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan 8)

  Ibnu Husein, Pribadi muslim ideal 9)

  Muchtar Buchori, Ilmu Pendidikan dan Praktik Pendidikan 10)

  Una kartawisastra, Klasifikasi Nilai 11)

  Kosasih Djahiri dan Aziz Wahab, Dasar dan Konsep Pendidikan Moral 12)

  Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif 13)

  Buku buku yang meendukung dalam pembuatan skripsi ini 3. Metode Analisis Data

  Dari data yang diperoleh penulis untuk menganalisisnya digunakan metode analisis isi atau content analysis. Menurut Wimmer dan dominick, dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif karya Burhan Bungin (2011:

  135) menjelaskan bahwa analisis isi yaitu teknik penelitian untuk mengajari dan menganalisis komunikasi secara sistematis, objektif, dan komunikatif terhadap pesan yang tampak.

  Analisis isi juga bisa didefinisikan sebagai teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru shahih data dengan memperhatikan konteksnya. (Anton Bekker,dkk, 1990: 65) F.

   Penegasan Istilah

  Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami dan menafsirkan judul skripsi ini, maka perlu adanya penjelasan dalam beberapa pengertian tentang nilai, pendidika n, akhlaq, Alqur’an, tafsir, Al-Hujurat. Pengertian tersebut antara lain sebagai berikut: 1). Nilai Nilai merupakan suatu yang abstrak yang berada dalam sudut pandang subjek manusia sewaktu memaknai berbagai fakta yang bersifat objektif.

  Yaitu sebuah fakta yang menumbuhkan nilai brmacam-macam tergantung dari pengetahuan manusia.

  Fraenkel membuat definisi nilai adalah ''Standar tingkah laku keindahan, keadilan, kebenaran, dan efisiensi yang mengikat manusia yang sepatutnya dijalankan dan dipertahankan''. ( Kartawisastra, 1981: 1) Pendapat lain menyatakan bahwa nilai adalah sesuatu yang berharga, baik menurut standar logika (benar-salah), estetika (baik-buruk), etika (adil- tidak adil), agama (dosa, halal-haram), dan hukum (sah-tidak sah) serta menjadi acuan dan atau sistem keyakinan diri maupun kehidupan.

  (Djahiri,kosasih dan Aziz Wahab, 1996: 22-23) Jadi nilai adalah standar tingkah laku yang harus dijalankan dan dipegangi oleh manusia karena sangat berharga dalam kehidupannya.

  2). Pendidikan Pendidikan yaitu proses penumpukan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap untuk mewujudkan potensi yang ada pada seseorang. (Buchori, 1994: 54) Bisa dipahami bahwa pendidikan merupakan proses untuk mengembangkan potensi manusia.

  3). Akhlaq Menurut Zainudin Achmad busyra, dalam buku pintar aqidah akhlaq (2010: 42), menjelaskan bahwa akhlaq adalah keadaan gerak jiwa yang mendorong melakukan perbuatan dengan tidak memerkukan pikiran. Yang memiliki prinsip bahwa akhlaq yang baik harus didasarkan pada Alqur’an dan hadits dan bukan dari tradisi atau aliran-aliran tertentu yang tersesat.

  4). Alqur’an Alqur’an yaitu firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad yang diriwatyatkan dengan jalan mutawatir yang dimulai dari surat

  Alfatihah dan diakhiri dengan surat an-nas yang dijadikan pedoman hidup manusia 5). Tafsir Tafsir adalah penjelasan terhadap kalam Allah atau menjelaskan lafadz- lafadz Alqur’an dan pemahamannya. Ilmu tafsir sudah dikenal sejak zaman rasululloh dan berkembang sampai sekarang. (Masfuk, 1997: 198)) 6). Surat Al-Hujurat Al-Hujura t yaitu surat ke 49 dalam Alqur’an yang terdapat dalam juz 26. Surat Alhujurot artinya adalah kamar-kamar yang terdiri dari 18 ayat, termasuk surat madaniyah yang diturunkan sesudah surat Al Mujadilah.

  (Busyra, 2010: 73) G.

   Sistematika Penulisan Skripsi

  Untuk memudahkan pembehasan dan pemahaman dalam memahami dan membaca skripsi ini, maka disusunlah sistem penulisan skripsi secara garis besarnya, yaitu sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang a. Latar Belakang Masalah b. Rumusan Masalah

  c.

  Tujuan Penelitian d.

  Manfaat Penelitian e. Metode Penelitian f. Penegasan Istilah g.

  Sistematika Penulisan skripsi

  BAB II : KAJIAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang persoalan yang berkaitan dengan pendidikan akhlaq. Antara lain meliputi pengertian akhlaq, etika, dan moral serta perbedaannya, macam-macam akhlaq, ciri-ciri akhlaq, prinsip-prinsip akhlaq, dan kedudukan akhlaq, ruang lingkup akhlaq, induk-induk akhlaq, cara memahami akhlaq, pembentukan dan pembinaan akhlaq, metode pendakian akhlaq, dan perkembangan akhlaq. Selain itu juga dijelaskan tentang nilai pendidikan akhlaq, antara lain mencakup pengertian nilai, pengertian pendidikan, ayat-ayat tentang pendidikan, dan pengertian pendidikan akhlaq, dasar pendidikan akhlaq, tujuan pendidikan akhlaq, dan strategi pendidikan akhlaq dalam menghadapi krisis di era global. Dalam kajian pustaka juga dijelaskan tentang pengertian tafsir, ilmu tafsir, ilmu yang dipakai dalam menafsirkan, istilah yang dipakai dalam tafsir, sejarah perkembangan ilmu tafsir, karakteristik corak tafsir, dan ahli tafsir dan sejarahnya.

  BAB III : PENAFSIRAN SURAT AL-HUJURAT AYAT 11, 12, dan 13 Bab ini menjelaskan tentang tafsir surat Al-Hujurat ayat 11, 12, dan 13. Tafsir yang dipakai adalah tafsir Al-Maragi, tafsir Ibnu Katsir dan tafsir Al-Misbah.

  BAB IV: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAQ DALAM SURAT ALHUJURAT AYAT 11-13 Bab ini menjelaskan tentang apa saja nilai-nilai pendidikan akhlaq yang terdapat dalam surat Al Hujurot ayat 11-13, antara lain sebagai berikut: Ayat 11 meliputi: a.

  Larangan Menghina atau Mengejek b.

  Larangan Mencela c. Larangan Memanggil dengan Panggilan Gelar yang Buruk d.

  Perintah Bertaubat Ayat 12 meliputi: a.

  Larangan berprasangka Buruk b.

  Larangan mencari kesalahan orang lain atau tajassus c.

  Larangan menggunjing atau ghibah d.

  Perintah Bertaqwa Ayat 13 meliputi: a.

  Perintah saling mengenal b.

  Perintah Bertaqwa

  BAB V : PENUTUP Dalam bab ini berisi kesimpulan, saran, daftar pustaka, dan lampiran-lampiran.

  

DAFTAR NILAI SKK

NAMA : JUMICO RANDI WIRANA NIM : 11111005 FAKULTAS : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan PAI

  

NO Jenis Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai

  1 OPAK STAIN Salatiga 20-22 Agustus Peserta

  3 2011 2011

  2 Achievement Motivation

  23 Agustus 2011 Peserta

  2 Training (AMT)

  3 Orientasi Dasar Keislaman

  24 Agustus 2011 Peserta

  2 (ODK)

  4 Seminar Entrepreneurship

  25 Agustus 2011 Peserta

  2 dan Koperasi

  5 User Education

  20 September Peserta

  2 Perpustakaan STAIN 2011 Salatiga

  6 Seminar regional dengan

  26 Oktober 2011 Peserta

  4 tema Meningkatkan

  Nasionalisme Ditengah goncangan disintegrasi dan pengikisan Ideologi Nasional

  7 Seminar Nasional Kristologi

  20 Mei 2012 Peserta

  8 dan Tabligh Akbar dengan tema Membangun

  Pemahaman Agama Menuju Khoirul Ummah

  8 Seminar Nasional

  29 Mei 2012 Peserta

  8 Pendidikan dengan tema :

  Pendidikan Multikultural Sebagai Pilar Karakter Bangsa

  9 Seminar Nasional Ekonomi

  2 Juni 2012 Peserta

  8 Syariah dengan tema:

  Ekonomi Syariah Bukan

  Ekonomi Biasa

  10 Seminar Nasional dengan

  25 Maret 2013 Peserta

  8 tema Ahlussunnah

  Waljamaah dalam Perspektif Islam Indonesia

  11 Tafsir Tematik dengan tema

  4 Mei 2013 Peserta

  2 Sihir Dalam Perspektif Al-

  qur’an dan Hukum Negara

  12 Bedah Buku Sang Maha

  24 Mei 2013 Peserta

  2 Segalanya Mencintai sang

  Mahasiswa

  13 Seminar Nasional

  27 Mei 2013 Peserta

  8 Entrepreneurship:

  Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur Generasi Muda

  14 Seminar Festival Dakwah

  11 Juni 2013 Peserta

  2 MILAD XI dengan tema Ya

  Allah, Aku Jatuh Cinta

  15 Seminar Nasional 2014 Peserta

  8 Perlindungan Hukum Terhadap Usaha Mikro Menghadapi Pasar Bebas Asean

  16 Pengajian di Masjid

  17 Januari 2015 Penceramah

  4 Miftakhul Jannah dengan tema: Dakwah dan Nikmat

  Panca Indra

  17 Festival Anak Muslim

  10 April 2015 Panitia

  3 Sedesa Pabelan

  18 Pengajian di Masjid

  28 April 2015 Penceramah

  4 Miftakhul Jannah dengan tema: Neraka dan Surga

  19 Pengajian di Masjid

  7 Mei 2015 Penceramah

  4 Miftakhul Jannah dengan tema: Salam

  (Assalamu’alaikum)

  20 Kuliah Subuh di Masjid

  28 Juni 2015 Penceramah

  4 Miftakhul Jannah dengan tema: Ramadhan Syahrul

  Qur’an

  21 Pesantren Kilat di MAN

  29 Juni- 4 Juli Pemateri

  4 Salatiga 2015

  22 Kuliah Subuh di Masjid

  10 Juli 2015 Penceramah

  4 Miftakhul Jannah dengan tema: Tegar Dalam

  Menghadapi Musibah

  23 Kuliah Subuh di Masjid

  14 Juli 2015 Penceramah

  4 Miftakhul Jannah dengan tema: Sayang Terhadap

  Anak

  24 HUT RI ke 70 Desa

  16 Agustus 2015 Pembawa

  3 Banjaran RT 03 RW 07 Acara JUM:AH 103

  Salatiga, 22 Agustus 2015 Mengetahui Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama

  

RIWAYAT PENULIS

Jumico Randi Wirana lahir di Salatiga pada tanggal 29 Mei 1992.

  Dilahirkan dari pasangan suami istri yang bernama Sutarto dan Hari Anna. Tinggal di desa Banjaran RT 03 RW 07, kecamatan Sidomukti, kelurahan Mangunsari, kota Salatiga. Menempuh Pendidikan dasar di SD Mangunsari 05 Salatiga lulus pada tahun 2005. Kemudian melanjutkan di SMP Negeri 05 Salatiga dan lulus tahun 2008. Setelah itu menempuh pendidikan di MAN Salatiga dan lulus pada tahun 2011. Masuk di IAIN Salatiga pada tahun 2011. Mengambil jurusan tarbiyah Pendidikan Agama Islam.