1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PEMBAGIAN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS III DI SDN CANDIGARON 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan G

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

TENTANG OPERASI HITUNG PEMBAGIAN

MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS

GAMES TOURNAMENT (TGT ) PADA SISWA KELAS

  

III DI SDN CANDIGARON 02 KECAMATAN

SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh : ARNANDA AFROH LAILA

  11510082 JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

TENTANG OPERASI HITUNG PEMBAGIAN

MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS

GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS

  

III DI SDN CANDIGARON 02 KECAMATAN

SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh : ARNANDA AFROH LAILA

  11510082 JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

  Suatu pekerjaan yang paling tak kunjung bisa diselesaikan adalah pekerjaan yang tak kunjung pernah dimulai (JRR Tolkien) Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah (Thomas Alfa Edison)

  PERSEMBAHAN

  Buah karya sederhana ini penulis persembahkan untuk: 1. Kedua orang tuaku yang selalu menyayangiku dengan tulus dan iklhlas.

  2. Kakakku tersayang Adi dan Eka yang selalu memberi dukungan baik moril maupun materiil.

  3. Adikku tersayang Gani dan Zaki yang selalu menemani dan memberi motivasi.

  4. Arie Effendhi yang tak henti-hentinya memberikan dukungan.

  

ABSTRAK

  Laila, Arnanda Afroh. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Tentang Operasi Hitung Pembagian Melalui Metode Kooperatif Tipe Teams Games

  Tournament (TGT) pada Siswa Kelas III di SDN Candigaron 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.

  Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Eni Titikusumawati, M.Pd.

  Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Kooperatif Tipe TGT.

  Latar belakang penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa tentang operasi hitung pembagian yang masih rendah yaitu dibawah KKM= 60. Secara klasikal nilai tes formatif siswa belum memenuhi KKM, dari 16 siswa baru 4 siswa yang memenuhi KKM atau sebesar 25% sedangkan sisanya masih berada di bawah KKM, rata-rata kelas hanya mencapai 45,5. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan belajar matematika mengenai operasi hitung pembagian dengan menggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games

  

Tournament (TGT) pada siswa kelas III SDN Candigaron 02 Kecamatan

Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.

  Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart dengan langkah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang dilaksanakan dengan dua siklus. Siklus I terdiri dari dua kali pertemuan dan siklus II terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas III SDN Candigaron 02 dengan siswa yang berjumlah 16 siswa.

  Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran matematika tentang operasi hitung pembagian kelas III tahun pelajaran 2014. Melalui Metode Kooperatif tipe TGT adanya peningkatan hasil belajar yang dapat dilihat pada kondisi awal yakni pada pra siklus 25%, siklus I 37,5 %, dan siklus II 87,5% siswa tuntas. Berdasarkan hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui Metode Kooperatif Tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang operasi hitung pembagian pada siswa kelas III SDN Candigaron 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Tentang Operasi Hitung Pembagian Melalui Metode Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas III di SDN Candigaron 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015” dapat terwujud.

  Maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk mendapat gelar sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis dalam kesempatan ini ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, sebab penulis sadar betul tanpa bantuan tersebut penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Untuk itu dengan tulus penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.selaku rektor STAIN Salatiga.

  2. Ibu Peni Susapti, M.Si.selaku kaprogdi S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  3. Ibu Eni Titikusumawati, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran guna memberikan bimbingan dan pengarahan pada penulis.

  4. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moral dan material.

  5. Kakak serta adik-adikku yang selalu menemani dan memberi motivasi.

  6. Bapak Budi Sasetya S.Pd.SD. selaku kepala sekolah SDN Candigaron 02 yang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian.

  7. Ibu Suprihantini, A.Ma.selaku guru kelas III SDN Candigaron 02 yang telah membantu kelancaran dalam penelitian.

  8. Siswa kelas III SDN Candigaron 02 yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini.

  9. Sahabat-sahabatku (Luluk, Upik, Aufa, Ika) yang selalu berjuang bersama- sama.

  10. Teman-teman bimbingan skripsi (Erma, Ika, Indri, Rizki, Novi, Tari) yang selalu membantu dan memberi dukungan.

  Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua Amiin.

  Salatiga, 5 Desember2014 Penulis

  DAFTAR ISI SAMPUL JUDUL…………………………………………………………….

  I LEMBAR BERLOGO……………………………………………………….. ii iii JUDUL……………………………………………………………………….. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………... iv HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN……………………………….

  V vi PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN…………………………………… MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………………… vii ABSTRAK……………………………………………………….................... viii KATA PENGANTAR…………………………………………...................... ix DAFTAR ISI…………………………………………………………………. xi DAFTAR TABEL……………………………………………………………. xiv DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….... xv DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…………………………………………….

  1 B. Rumusan Masalah…………………………………………………..

  4 C. Tujuan Penelitian……………………………………………………

  5 D. Hipotesis Penelitian………………………………………………....

  5 E. Manfaat Penelitian………………………………………………….

  6 F. Definisi Operasional………………………………………………..

  7 G. Metode Penelitian…………………………………………………..

  9 1. Rancangan Penelitian…………………………………………..

  9 2. Subjek Penelitian……………………………………………….

  10

  3. Langkah-langkah………………………………………………

  10

  4. Instrumen Penelitian……………………………………………

  13 5. Pengumpulan Data……………………………………………...

  14

  6. Analisis Data……………………………………………………

  15 H. Sistematika Penulisan……………………………………………….

  15

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar………………………………

  18

  1. Pengertian Belajar………………………………………………

  18 a. Ciri-ciri Belajar………………………………………….......

  20 b. Prinsip-prinsip Belajar……………………………………..

  20 2. Pengertian Hasil Belajar………………………………………....

  22 a. Wujud Hasil Belajar………………………………………..

  22 b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar………….

  24 B. Matematika………………………………………………...............

  28

  1. Pengertian Matematika…………………………………………

  28

  2. Karakteristik Matematika………………………………………

  29 3. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika…………………....

  29 4. Tujuan Pembelajaran Matematika……………………................

  29 5. Hakikat Belajar Matematika.......................................................

  30 C. Materi Operasi Hitung Pembagian………………………………...

  30 1. Pengertian Operasi Hitung Pembagian………………………...

  30 2. Aturan Penting Pengerjaan Operasi Hitung Pembagian…….....

  31 D. Metode Kooperatif Tipe Teams Games Tournamen (TGT)…........

  31 1. Pengertian Metode Pembelajaran……………………………....

  31 2. Pengertian Pembelajaran Kooperatif..................................…....

  32 3. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT......……………………......

  35 4. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT …………….....

  40 5. Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT………….......

  40

  6. Penerapan Metode Kooperatif Tipe TGT dalam Materi Operasi

  41 Hitung Pembagian.......................................................................

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek Penelitian.............................................……………………..

  42 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian…………………………….

  42 2. Pelaksanaan Penelitian…………………………………………..

  43 3. Siklus III………………………………………………………...

  61 B. Deskripsi Penelitian Siklus I..................................................................

  44

  C. Deskripsi Penelitian Siklus II.................................................................

  47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Observasi pada Tahap PraSiklus………………………….......

  52 B. Hasil Penelitian.................................………………………………..

  53

  1. Deskripsi Siklus I………………………………………………

  53 2. Deskripsi Siklus II……………………………………………..

  60 C. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………….

  68 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………................

  75 B. Saran………………………………………………………………..

  75 DAFTAR PUSTAKA

  LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kemampuan Akademik Siswa Kelas III SDN Candigaron 02..... 43Tabel 4.1 Ketuntasan Nilai Matematika Siswa Kelas III SDN Candigaron

  02 Pra Penelitian........................................................................... 52

Tabel 4.2 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I......... 57Tabel 4.3 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I.......... 57Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I........................................................... 58Tabel 4.5 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II....... 64Tabel 4.6 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II........ 65Tabel 4.7 Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siklus II................................ 66Tabel 4.8 Hasil Tes Formatif Siklus II......................................................... 67Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Siklus I dan Siklus II.................. 71

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 PTK Model Spiral Kemmis dan Taggart...............................

  11 Gambar 2.1 Bagan Penempatan Peserta Turnamen...................................

  39 Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai Matematika Siswa Per Siklus......

  71

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II Lampiran 3 Lembar pengamatan siswa siklus I Lampiran 4 Lembar pengamatan siswa siklus II Lampiran 5 Lembar pengamatan guru siklus I Lampiran 6 Lembar pengamatan guru siklus II Lampiran 7 Angket umpan balik siswa Lampiran 8 Rekapitulasi hasil pengamatan siswa siklus I Lampiran 9 Rekapitulasi hasil pengamatan siswa siklus II Lampiran 10 Rekapitulasi hasil pengamatan guru siklus I Lampiran 11 Rekapitulasi hasil pengamatan guru siklus II Lampiran 12 Nilai hasil tes formatif siklus I Lampiran 13 Nilai hasil tes formatif siklus II Lampiran 14 Rekapitulasi angket umpan balik siswa Lampiran 15 Foto kegiatan Lampiran 16 Nota pembimbing Lampiran 17 Lembar konsultasi skripsi Lampiran 18 Surat permohonan ijin penelitian Lampiran 19 Surat keterangan penelitian Lampiran 20 Daftar riwayat hidup Lampiran 21 Daftar nilai SKK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan dewasa ini memerlukan usaha yang maksimal

  untuk dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas untuk menghadapi era ilmu dan teknologi. Untuk itu penting adanya sumber daya manusia yang dapat menguasai, menerapkan, dan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar Indonesia dapat setara dengan negara-negara lain yang telah maju.

  Kenyataannya bahwa manusia dalam segala hal selalu berusaha bekerja dengan jalan memilih menggunakan suatu metode yang dianggap tepat untuk mencapai tujuannya. Demikian juga dalam melakukan pembelajaran di sekolah, guru selalu berusaha memilih metode pembelajaran yang paling tepat dan di anggap efektif sehingga pembelajaran yang diberikan oleh guru benar-benar di pahami oleh murid.

  Menurut Gordon (1984: 3) Bila proses belajar mengajar secara efektif, itu berarti telah terbina suatu hubungan yang unik antara guru dan murid, proses itu sendiri adalah mata rantai yang menghubungkan antara guru dan murid.

  Tugas guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian informasi kepada peserta didik. Sesuai kemajuan dan tuntutan zaman, guru harus memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan berbagai keunikannya agar mampu membantu siswa dalam menghadapi kesulitan belajar. Dalam hal itu, guru dituntut memahami berbagai model pembelajaran yang efektif agar dapat membimbing peserta didik secara optimal Mulyasa (2011:21). Namun dalam prakteknya guru lebih banyak menghadapi permasalahan diantaranya kurangnya pemahaman guru terhadap model pembelajaran sehingga kurang menarik minat belajar siswa. Penggunaan model pembelajaran merupakan salah satu komponen pendukung pengajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran matematika.

  Tujuan pembelajaran Matematika adalah untuk mempersiapkan siswa agar dapat menghadapi perubahan keadaan dan mampu mensikapinya. Dalam hal ini, pembelajaran matematika yang diterapkan di sekolah merupakan dasar yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Kenyataan yang terjadi pada saat ini menunjukan bahwa mata pelajaran matematika tidak begitu diminati oleh para siswa, hanya siswa tertentu saja yang menyukai pelajaran matematika. Sebagian besar siswa menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan. Yang lebih memprihatinkan lagi bahwa hasil prestasi siswa di bidang matematika masih relatif rendah.

  Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 22 Agustus 2014 di kelas III, serta informasi yang di peroleh dari wali kelas bahwa permasalahan yang ditemui di kelas III dalam pembelajaran matematika pokok bahasan operasi hitung pembagian, hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai matematika kelas 3 yang diperoleh dari guru yang menunjukkan masih banyaknya siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 60. Secara klasikal nilai tes formatif siswa belum memenuhi KKM, dari 16 siswa baru 4 siswa yang memenuhi KKM atau sebesar 25% sedangkan sisanya masih berada di bawah KKM, rata-rata kelas hanya mencapai 45,5. Ini berarti masih banyak siswa yang belum menguasai materi pembagian. Hal ini dikarenakan siswa kelas III SDN Candigaron 02 menganggap bahwa pelajaran matematika itu sulit.

  Permasalahan pembelajaran yang ditemukan di kelas III, yakni masih banyak siswa yang belum paham operasi hitung pembagian sehingga dalam mengerjakan soal masih asal-asalan. Ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama pemahaman siswa tentang isi dan maksud soal yang terkait dengan pembagian masih relatif rendah. Kedua sebagian siswa masih bingung atau tidak tahu harus dari mana menemukan jawaban. Ketiga, terkadang siswa lupa dengan aturan matematis, rumus-rumus yang telah dipelajari. Keempat, terjadi kesalahan kalkulasi dalam jawaban sehingga mempengaruhi hasil akhir jawaban.

  Permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran matematikan perlu diatasi dengan segera, yakni dengan menerapkan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dan kurikulum dalam pendidikan sekolah dasar. Menurut penulis salah satu metode yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut yakni dengan menggunakan metode Kooperatif tipe Times Games Tournament (TGT). Metode TGT termasuk salah satu metode pengajaran yang didalamnya terdapat unsur permainan, berdasarkan pengertian permainan menurut Loy Mcpherson dan Kennyon sendiri yakni bentuk kompetisi bermain penuh yang hasilnya ditentukan oleh: keterampilan fisik, strategi, atau kesempatan, yang dapat dilakukan secara perorangan atau gabungan (Hidayatullah, 2008: 5).

  Dengan menggunakan metode tersebut, topik-topik dalam pembelajaran matematika dapat disajikan dalam bentuk permainan yang dapat membuat siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Deborah Burnett Stroter (Sam’s, 2010:38) berpendapat bahwa bermain sebagai alat transformasi, sebagai pemandu pengalaman dan pemahaman. Bagi semua anak bermain adalah jalan untuk asimilasi pengetahuan dan pemahaman terhadap dunia. Bermain merupakan kebutuhan esensial bagi anak, sebuah aktifitas bawaan yang krusial untuk pertumbuhan.

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PEMBAGIAN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS

  

GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS III DI SDN

  CANDIGARON 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut “apakah dengan menggunakan metode Kooperatif tipe

  Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar

  operasi hitung pembagian pada siswa kelas III SDN Candigaron 02 kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun Pelajaran 2014/2015?

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan belajar matematika mengenai operasi hitung pembagian dengan menggunakan metode Kooperatif tipe

  Teams Games Tournament (TGT) pada siswa kelas III SDN Candigaron

  02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun Pelajaran 2014/2015.

  D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis adalah merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK (Mulyasa, 2009:63). Adapun hipotesis penelitian ini adalah “ada peningkatan hasil belajar siswa kelas III SDN Candigaron 02 dengan menggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament

  (TGT) pada mata pelajaran matematika tentang operasi hitung pembagian”.

2. Indikator Keberhasilan

  Penggunaan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai.

  Penelitian yang dilakukan ini, peneliti tidak menggunakan KKM yang ditentukan oleh sekolah sebagai tolak ukur keberhasilan siswa, melainkan menggunakan KKM yang ditentukan oleh peneliti dengan alasan untuk memaksimalkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi operasi hitung pembagian. Adapun indikator yang dirumuskan peneliti adalah: a. Secara individu

  Siswa diharapakan dapat mencapai skor ≥ 70 pada materi operasi hitung pembagian.

  b. Secara Klasikal Presentase sebanyak 80% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 70.

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapakan mampu memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis.

  1. Manfaat Teoritis Untuk menambah wawasan keilmuan sebagai pedoman dalam mengembangkan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament

  (TGT) dalam pembelajaran.

  2. Manfaat Praktis Mewujudkan perilaku dalam kehidupan sehari-hari sebagai tolok ukur dalam meningkatkan hasil belajar matematika.

  a. Bagi guru Dengan dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas ini guru dapat mengetahui metode, strategi pembelajaran yang bervariasi.

  b. Bagi siswa Meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika c. Bagi sekolah

  Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan agar mampu bersaing dengan sekolah lain.

  d. Bagi penulis Untuk menambah pengetahuan mengenai penggunaan metode yang menarik untuk dalam pembelajaran.

F. Definisi Operasional

  Untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat dalam judul skripsi. Penulis perlu menjelaskan definisi istilah sebagai berikut:

  1. Hasil Belajar Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Dalam hal ini Gagne dan Briggs (Sam’s,

  2010:33) mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar.

  2. Operasi Hitung Pembagian Menurut Johnson dan Myklebust (Sam’s, 2010:11-12) matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan, sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan pemikiran. Operasi hitung matematika adalah pengerjaan hitungan yang didalamnya terdapat operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian. Dalam skripsi ini difokuskan pada matematika tingkat dasar kelas III pada pokok bahasan operasi hitung pembagian. Pembagian adalah merupakan pengurangan berulang (Firmanawaty, 2003: 27)

  3. Pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesamaan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan (Daryanto dan Raharjo, 2012: 241)

  Times Games Tournament (TGT) atau pertandingan permainan tim

  dikembangkan secara asli oleh Davied De Vries dan Keath Edward (Trianto, 2009: 83) adalah model pembelajaram yang didalamnya siswa diminta untuk memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka.

  Berdasarkan pengertian tersebut maka metode Kooperatif tipe

  Teams Games Tournament (TGT) adalah cara yang digunakan dalam

  pembelajaran dengan cara membentuk kelompok-kelompok kecil yang disertai dengan adanya permainan utuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diberikan.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

  Rancangan penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK).

  Penelitian tindakan kelas kelas atau sering disebut dengan classroom

  action research dalam bahasa Inggris. Yaitu penelitian yang dilakukan

  oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran. Guru dapat melakukan penelitian sendiri terhadap proses pembelajaran di kelas atau juga secara kolaboratif bekerja sama dengan guru atau peneliti lain. Tetapi tindakan dan pengamatan yang dilakukan tidak boleh mengganggu atau menghambat kegiatan belajar mengajar (Susilo, 2007:16).

  Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas kolaboratif karena peneliti ikut berperan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menjadikan kelas sebagai objek penelitian.

  a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Candigaron 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun Pelajaran 2014/2015.

  b. Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2014/2015.

  2. Subjek Penelitian

  Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III di SDN Candigaron 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang yang berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 9 laki-laki dan 7 perempuan.

  3. Langkah-langkah Penelitian

  Penelitian yang digunakan adalah model dari Kemmis dan Taggart (Sam’s, 2010:72) berupa suatu siklus spiral. Pengertian siklus di sini adalah suatu putaran kegiatan yang meliputi tahap-tahap rancangan pada setiap putarannya, yaitu (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) observasi (observation), (4) refleksi (reflection).

  Penelitian ini akan dilakukan dengan dua siklus. Dalam siklus memuat empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut adalah gambaran langkah siklus tersebut:

Gambar 1.1 Skema siklus menurut Kemmis dan Taggart (Sam’s, 2010:73).

  a. Perencanaan Perencanaan (planning) merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam melakukan penelitian. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Menyiapkan materi tentang operasi hitung pembagian

  operasi hitung pembagian menggunakan metode Kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).

  Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I

  Refleksi I Pengamatan I SIKLUS I

SIKLUS II

  Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II

  Pengamatan II Refleksi II Permasalahan

2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang

  3) Menyiapkan lembar soal tentang operasi hitung pembagian menggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games

  

Tournament (TGT) untuk mengetahui hasil belajar siswa.

  4) Menyiapkan instrumen.

  a) Lembar observasi kegiatan siswa tentang penggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).

  b) Lembar observasi kegiatan guru tentang penggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).

  c) Angket tentang penggunaan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).

  b. Pelaksanaan Pelaksanaan (acting) adalah menerapkan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) yang telah direncanakan, dengan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan desain pembelajran yang didalamnya terdapat tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

  c. Pengamatan Pengamatan (observing) yaitu mengamati semua peristiwa selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengamatan terfokus pada kegiatan siswa dan guru yaitu mencatat apa yang dilihat, didengar, dan diamati selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) . Kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. d. Refleksi Refleksi (reflecting) dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan sejauh mana tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah dilakukannya pembelajaran dengan menggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Dengan refleksi akan diperoleh masukan yang dapat digunakan untuk memperbaiki tindakan pada siklus II dan seterusnya.

4. Instrumen Penelitian

  a. Pedoman/ lembar pengamatan Pedoman atau lembar pengamatan digunakan untuk mengamati kegiatan langsung yang sedang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran matematika di kelas III. Hasil observasi ini berbentuk catatan lapangan yang mendeskripsikan proses kegiatan pembelajaran yang meliputi antusias peserta didik dan kemampuan siswa setelah melakukan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).

  b. Soal Evaluasi Untuk mendapatkan data yang yang dibutuhkan, maka dilakukan tes. Tes tertulis digunakan untuk mendapatkan data yang berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi setelah mengikuti proses pembelajaran. Adapun jenis tes yang digunakan berupa tes pilihan ganda (Sam’s,2010:92). Dengan menggunakan pilihan ganda siswa dituntut untuk fokus dalam mengerjakan. Karena, apabila terjadi kesalahan kalkulasi jawaban maka akan berpengaruih pada hasil akhir jawaban.

  c. Dokumentasi Diperlukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Pedoman berisi dokumen-dokumen hasil belajar yang diperoleh dalam penelitian.

5. Pengumpulan Data

  Pengumpulan data yang dilakukan peneliti dibantu oleh guru kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  a. Observasi Observasi digunakan peneliti untuk mengamati data-data yang berhubungan dengan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

  b. Tes Tes digunakan peneliti untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan hasil belajar yang diperoleh siswa dengan cara memberi tes tertulis untuk mengukur kemampuan dan pemahaman siswa dalam pembelajaran. c. Dokumentasi Dokumentasi diperlukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran berupa foto dan gambar

  (Sam’s, 2010:93).

6. Analisis Data

  Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan. Penelitian ini kemudian dianalisis untuk mengetahui hasil akhir dari setiap siklus penelitian.

  a. Ketuntasan individu Untuk mengetahui ketuntasan setiap individu dalam mencapai skor ≥ 70 pada materi operasi hitung pembagian dapat dilihat dari hasil tes evaluasi. Tehnik yang digunakan untuk mengukur presentase kompetensi secara individu adalah sebagai berikut:

  N= jumlah soal benar × 5

  b. Ketuntasan klasikal Presentase ketuntasan belajar yang peneliti harapkan adalah ≥80 dari jumlah siswa satu kelas. Tehnik mengukur presentase kompetensi secara klasikal dapat digunakan rumus sebagai berikut:

  P=

  × %

H. Sistematika Penulisan

  Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:

  1. Bagian Awal Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.

  2. Bagian Inti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan E. Manfaat Penelitian F. Definisi Operasional G. Metode penelitian

  1. Rancangan Penelitian

  2. Subjek Penelitian

  3. Langkah-langkah Penelitian

  4. Instrumen Penelitian

  5. Pengumpulan data

  6. Analisis Data

  H. Sistematika Penulisan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar B. Matematika C. Operasi hitung Pembagian D. Metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek penelitian B. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I C. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus II BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil observasi pada tahap Pra Penelitian B. Hasil penelitian deskripsi per siklus C. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran C. Kata Penutup

  3. Bagian Akhir Bagian akhir mencakup daftra pustaka , lampiran-lampiran dan daftra riwayat hidup penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

  Menurut Sam’s (2010: 31) belajar artinya berusaha (berlatih) supaya mendapat suatu kepandaian. Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat adanya interaksi individu dengan lingkungan. Dalam arti luas mencakup pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan sebagainya. Setiap perilaku ada yang tampak atau dapat diamati, dan ada pula yang tidak dapat diamati.

  Seseorang belajar pada dasarnya didorong oleh keinginan untuk mengembangkan perilakunya yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan. Dengan demikian seseorang atau peserta didik belajar karena adanya bermacam-macam rangsangan sehingga terjadi interaksi. Hal ini sependapat dengan Thorndike (Uno, 2007: 11) yang mengatakan bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus ( yang dapat berupa pikiran, perasaan dan gerakan) dan respon (yang dapat berupa pikiran, perasaan, dan gerakan).

  Bagi seorang behavioris, belajar pada dasarnya adalah menghubungkan sebuah respon tertentu pada sebuah stimulus yang tadinya tidak berhubungan. Respon tertentu kemudian itu diperkuat ikatannya melalui berjenis-jenis cara yang berkondisi. Menurut teori Gestalt (Daryanto dan Tasrial, 2012: 45) hakekat belajar adalah penemuan hubungan unsur-unsur di dalam ikatan keseluruhan.

  Menurut Hamalik (1983: 21-22) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Tingkah laku yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu , timbulnya pengertian-pengertian baru, perubahan dalam sikap, kebiasaan-kebiasaan, keterampilan, perkembangan sifat-sifat sosial, emosional, dan pertumbuhan jasmaniah. Manusia dalam perbuatannya selalu menuntut kegiatan rohani dan jasmani. Membaca buku misalnya adalah merupakan kegiatan yang memadukan antara kegiatan jasmani yang berupa gerakan-gerakan mata, tangan, sikap badaniah hal ini sependapat dengan Cronbach (Abror, 1993: 66) yang mengatakan bahwa belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami, dan dalam mengalami itu si pelajar menggunakan panca inderanya. Pendukung panca indra adalah kegiatan rohaniah yang mana fungsinya untuk mengolah pengertian-pengertian, mengingat kembali, memikirkan dan sebagainya.

  a. Ciri-ciri Belajar Aktifitas belajar haruslah mempunyai ciri-ciri tertentu.

  Menurut Baharuddin dan Esa N.W (Sriyanti, Suwardi, dan Erawati, 2009:18) ciri-ciri belajar meliputi: 1) Belajar ditandai dengan adanya tingkah laku.

  2) Perubahan perilaku dari hasil belajar relatif permanen. 3) Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial. 4) Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman.

  5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.

  b. Prinsip-prinsip Belajar

  Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002: 42) salah satu tugas guru adalah mengajar. Dalam kegiatan mengajar ini tentu saja tidak dapat dilakukan sembarangan, tetapi harus menggunakan teori- teori dan prinsip-prinsip belajar tertentu agar bisa bertindak secara tepat. Prinsi-prinsip itu adalah sebagai berikut:

  1) Belajar dapat berkembang secara efektif apabila didasari oleh perhatian dan dorongan motivasi yang berasal dari diri dalam dirinya sendiri.

  2) Belajar menunjukkan jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak hanya sekedar menyimpan saja tanpa mengadakan transformasi. 3) Belajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa, belajar adalah mengalami, belajar tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain.

  4) Belajar memerlukan latihan dan pengulangan agar apa yang telah dipelajari dapat dikuasai.

  5) Adanya tantangan dan hambatan, siswa harus dapat mengatasinya secara tepat.

  6) Belajar harus didasari kesadaran adanya kebutuhan untuk memperoleh balikan dan sekaligus penguatan bagi setiap kegiatan yang dilakukannya. 7) Belajar menurut pada tempo (kecepatan)nya sendiri dan untuk setiap kelompok umur terdapat variasi kecepatan belajar.

  8) Belajar adalah proses kontiguitas (hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan response yang diharapkan (Slameto, 1991:29).

2. Pengertian Hasil Belajar

  Menurut Sam’s (2010: 33) hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Dengan hasil belajar sebagai perubahan dalam kapabilitas (kemampuan tertentu) sebagai akibat belajar, maka jenkins dan Unwin (Uno,2007: 17) menyatakan bahwa hasil akhir dari kegiatan belajar adalah apa yang mungkin dikerjakan siswa sebagai hasil belajarnya. Hal ini serupa dengan pengertian Gagne (Uno, 2007: 17) yaitu siswa yang mampu mengerjakan sesuatu sebagai hasil belajar tentulah akibat kapabilitasnya. Berdasarkan pengertian Gagne serta jenkins dan Unwin, dapat diartikan bahwa hasil belajar merupakan pengalaman- pengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk kemampuan- kemampuan tertentu.

  Hasil belajar juga merupakan kemampuan untuk mencapai perubahan-perubahan dalam dalam jiwa seseorang seperti memperoleh pengertian tentang bahasa, bersikap susila dan lain sebagainya (Ahmadi, 1991: 14).

a. Wujud Hasil Belajar

  Uraian definisi belajar telah menjelaskan bahwa ciri-ciri belajar itu adanya perubahan dalam diri individu. Syah (Sriyanti, 2009: 20) menyatakan bahwa wujud hasil belajar dapat dilihat adanya sembilan wujud perubahan, yaitu:

  1) Kebiasaan Orang yang berhasil dalam belajarnya akan mengurangi kebiasaan-kebiasaan yang tidak diperlukan.

  2) Keterampilan Hasil belajar seseorang dapat dilihat dari tingkat keterampilan yang ada dalam diri individu.

  3) Pengamatan Seseorang yang belajar akan menghasilkan pengamatan yang objektif dan benar.

  4) Berfikir asosiatif dan daya ingat Orang yang belajar dapat berfikir asosiatif untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu lainnya serta akan memiliki daya ingat yang baik. 5) Berfikir rasional dan kritis

  Proses belajar akan menjadikan seseorang dapat berfikir rasional dan kritis. Berfikir rasional berarti mampu menggunakan logika untuk menentukan sebab-akibat, menganalisis, menyimpulkan, bahkan meramal sesuatu.

  6) Sikap Hasil belajar akan ditandai dengan munculnya kecenderungan baru dalam diri seseorang salam menghadapi suatu objek, tata nilai, peristiwa, dan sebagainya. 7) Inhibisi

  Inhibisi dalam konteks belajar artinya kesanggupan individu untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu. Hasil belajar dapat dilihat dari kesanggupan individu dalam melakukan sesuatu secara baik.

Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 1 TANJUNG KARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 107

ANALISIS KESULITAN BELAJAR OPERASI HITUNG PEMBAGIAN PADA SISWA KELAS IV SDN DI KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI

8 37 243

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK- WRITE PADA SISWA KELAS VIII.5 TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 13

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOREJO KIDUL 03 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016 2017

0 0 13

PENGARUH KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SDN 34 PONTIANAK

0 8 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

0 2 5

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS V SDN MANGUNSARI 05 KECAMATAN SIDOMUKTI SALATIGA SEMESTER II TAHUN 20142015

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM)PADA SISWA KELAS V DI MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 1 158

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI METODE KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH CEKELAN DESA KAUMAN KEC. KEMUSU KAB. BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 - Test Repositor

0 0 182

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS IV SDN DADAPAYAM 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20132014 SKRIPSI

0 2 140