NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA (TELAAH KAJIAN DARI ASPEK UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN) SKRIPSI

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL 99

CAHAYA DI LANGIT EROPA

(TELAAH KAJIAN DARI ASPEK UNSUR-UNSUR

PENDIDIKAN)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh:

NURHIDAYAH

NIM 111 11 136

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

KEMENTERIAN AGAMA

  Jl. Tentara Pelajar No. 2 Telp. (0298) 323706.323433 Fax 323433Salatiga 50721

  Website

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama : NURHIDAYAH NIM : 11111 136 Fakultas : Tarbiyah Jurusan : S1-Pendidikan Agama Islam Judul : NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAN DALAM

  NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA (TELAAH KAJIAN DARI ASPEK UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN) telah kami setujui untuk dimunaqosyahkan.

  Salatiga, Agustus 2015 Pembimbing, Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag.

  NIP. 19660215 199103 1001

  

SKRIPSI

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL 99 CAHAYA

DI LANGIT EROPA

(TELAAH KAJIAN DARI ASPEK UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN)

  

DISUSUN OLEH

NURHIDAYAH

NIM:111 11 136

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga pada tanggal 29 Agustus 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana S1 Kependidikan Islam.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Drs. Bahroni, M.Pd.

  Sekretaris Penguji : Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag Penguji I : Dra. Djami’atul Islamiyah, M. Ag. Penguji II : Drs. Abdul Syukur, M. Si

  Salatiga, 29 Agustus 2015 Dekan FTIK IAIN Salatiga

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : NURHIDAYAH NIM : 111 11 136 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : S1-Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat-pendapat atau temuan dari orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, Agustus 2015 Yang menyatakan,

NURHIDAYAH NIM. 111 11 136

MOTTO HIDUP

  

“Hidup ini bagaikan samudra tempat banyak ciptaan-ciptaan-Nya yang

tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini dengan menyebut nama Allah. Jadikanlah

ketakutanmu pada Allah sebagai kapal-kapal yang menyelamatkan.

Kembangkanlah keimanan sebagai layarmu, logikasebagai pendayung kapalmu,

ilmu pengetahuan sebagai nahkoda perjalananmu, dan kesabaran sebagai

jangkar dalam setiap badai cobaan.

  (Ali bin AbiThalib) PERSEMBAHAN

  Untuk Bapak (alm Mashudi), Ibu Siti Juariah, kakak-kakak dan andik-adikku tercinta yang menjadi inspirasi dan semangatku.

  Untuk keluarga besar tercinta yang menjadi inspirasi dan semangatku pula.

KATA PENGANTAR

  Segala Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan rahmad, taufiq, dan hidayahnya, skripsi dengan judul Nilai-Nilai

  

Pendidikan Islam Dalam Novel 99 Cahaya di Langit Eropa (Telaah Kajian Dari

Aspek Unsur-Unsur Pendidikan) Karangan Hanum Salsabila Rais dan Rangga

  Almahendra ini bisa terselesaiakan.

  Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan baginda Rasulullah Muhammad SAW, manusia inspirasi penuh keteladanan yang senantiasa dinantikan syafa’atnya dihari kiamat. Tidak lupa shalawat serta salam juga disampaikan kepada keluarga sahabat dan orang-orang yang senantiasa Istiqomah di jalankebaikan .

  Penulis menyadarai bahwa penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenanya Olehkarenanya, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan kepada semuapihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Secara khusus penulis menyampaikan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd.,selaku Rektor IAIN Salatiga yang senantiasa memberi wejangan inspirasinya.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd.,selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan

  3. Ibu Siti Ruhayati, M,Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Salatiga.

  4. Bapak Dr.H. Muh Saerozi, M.Ag. selaku pembimbing yang telah meluangkan watunya untuk mengarahkan dan membimbing menulis dalam proses penulisan skripsi.

  5. Ibu Eva Palupi, S.Psi selaku dosen Pembimbing Akademik penulis yang dengan kesabaranya, membimbing penulis dari waktu kewaktu.

  6. Bapak dan Ibu dosen karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, semangat, dan inspirasinya kepada penulis.

  7. Sahabat perjuang disafira tercinta, dan najwa yang senantiasa mendukung, memotivasi saya disetiap waktunya.

  8. Terimakasih mbak Endang dan akh Fikri yang telah meluangkan waktunya untuk mengarahkan, membimbing, dan memotivasi saya semoga kalian menjadi pasangan serasi dengan ikatan yang suci.

  9. Sahabat perjuang di Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Salatiga tetaplah pada semangat nafas perjuangan menegagkan dinnul Islam.

  10. Sahabat perjuangan teman-teman PAI angkatan 2011, terkhusus kelas D, temen-temen PPL dan KKN terimakasih atas semua motivasi kawan- kawan semua untuk senantiasa berjuang menjadi agen muslim yang menebarkan kebaikan.

  11. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu terimakasih atas motivasinya semoga Allah senantiasa membalas kebaikan teman-teman dengan sebaik-baiknya balasan. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan baik secara subtansitif ataupun teknis. Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar bisa menjadi evaluasi dan perbaikan untuk kedepanya. Semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat kepada pembaca khususnya kepada penulis.

  Penulis

  

ABSTRAK

  Nurhidayah. 2015. Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Novel 99 Cahaya di Langit

  Eropa (telaah kajian dari aspek unsur-unsur pendidikan)karya Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendra. Skripsi. Jurusan Tarbiyah dan

  Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr.H. Muh Saerozi, M.Ag. Kata Kunci: Nilai-nilaiPendidikan Islam, Novel 99 Cahaya di Langit Eropa.

  Pendidikan Islam adalah suatu komponen inti dalam dunia pendidikan. Karena manusia membutuhkan tidakhanya pengetahuan saja namun juga kekuatan spiritual keagamaan agar terbentuk manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam. Pendidikan didapat tidak hanya melalui sekolah formal saja. Pendidikan didapat dari mana saja. Salah satunya melalui karya sastra yang bermutu dan berkualitas yaitu novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Nilai-nilai pendidikan Islam dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa. 2) Relevansi pendidikan Islam novel 99 Cahaya di Langit Eropa dalam kehidupan masyarakat muslim.

  Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research), sedangkan dalam pengumpulan datanya menggunakan interview dan documenter. Analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah analisis (content analysis).

  Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1) Nilai-nilai Pendidikan Islam yang terkandung dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa, yaitu nilai pendidikan aqidah/keimanan, nilai pendidikan ibadah, nilai pendidikan akhlak. 2) Relevansi pendidikan novel 99 Cahaya di Langit Eropa dalam kehidupan masyarakat Muslim, yaitu hidup mandiri, ajakan untuk menuntut ilmu, ajaran untuk senantiasa bersabar, perintah mengerjakan shalat dan puasa, perintah untuk berbicara dengan baik, dan tatacara berhubungan dengan beda agama.

  DAFTAR ISI

  SAMPUL ................................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. v KATA PENGANTAR................................................................................ vi ABSTRAK ................................................................................................ ix DAFTAR ISI ............................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1 B. Rumusan masalah .............................................................. 6 C. Tujuan Penelitian ............................................................... 6 D. Manfaat Penelitian ............................................................. 6 E. Metode Penelitian ............................................................. 7 F. Penegasan Istilah .............................................................. 12 G. Sistematika Penulisan......................................................... 14 BAB II BIOGRAFI NOVEL A. Biografi Pengarang ............................................................. 16 B. Latar Belakang Penulisan Novel......................................... 18 C. Dasar Pemikiran Pengarang Novel .................................... 20

  A.

  Unsur Pendidikan................................................................ 23 B. Nilai Pendidikan .................................................................. 37 1.

  Nilai Pendidikan Aqidah............................................... 37 2. Nilai Pendidikan Ibadah ................................................ 45 3. Nilai Pendidikan Akhlaq ............................................... 49

  

BAB IV RELEVANSI DALAM PENDIDIKAN MASYARAKAT MUSLIM

Relevansi dalam Kehidupan Masyarakat Muslim ...................... 54 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................... 62 B. Saran ..................................................................................... 65 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 67 LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Surat Tugas Pembimbing Skripsi 2. Satuan Kredit Kegiatan (SKK) 3. Lembar Bimbingan Sekripsi 4. Riwayat Hidup Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disebutkan dalam Al- Qur’an surat Al-Baqarah ayat 30 bahwa entitas

  manusia diciptakan di bumi adalah sebagai khalifah. Dalam sebuah kisah yang diabadikan dalam Al- Qur’an tersebut, ketika Allah SWT mengatakan hal tersebut kepada para malaikat, mereka protes. Mereka berpikir bahwa manusia ini adalah makhluk yang suka berbuat kerusakan di bumi dan suka saling membunuh satu sama lain. Kemudian Allah SWT menunjukkan kepada para malaikat tersebut tentang keistimewaan Adam, yang merupakan manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT. Keistimewaan tersebut adalah tentang ilmu yang diberikan Allah SWT kepada Adam (QS. Al-Baqarah:30- 32).

  Sebuah entitas sebagai seorang khalifah yang bertugas mengelola dan memimpin diberikan pengertian bahwa tugas tersebut bisa dilakukan dengan bekal ilmu. Sehingga tugas sebagai seorang khalifah bisa terlaksana dengan baik dan bisa memberikan kemanfaatan. Sedemikian pentingnya ilmu, maka tidak heran orang-orang yang berilmu mendapat posisi yang tinggi baik di sisi Allah maupun manusia (QS. Al Mujadilah:11). Bahkan syaithanpun kewalahan terhadap orang muslim yang berilmu, karena dengan ilmunya, ia tidak mudah

  Ilmu merupakan hal abstrak yang bisa dimiliki manusia ketika dia menangkap ilmu tersebut. Semisal ilmu tentang komputer, seseorang akan memiliki ilmu mengenai hal tersebut lantaran dia belajar atau diajari bagaimana mengoperasikan sebuah komputer. Semisal juga ilmu tentang berdagang, seseorang bisa memiliki kemampuan berdagang lantaran dia mengamati atau belajar kepada ahlinya mengenai ilmu tersebut. Begitu juga dengan ilmu agama seperti ilmu tentang shalat, wudhu, puasa, haji, membaca Al- Qur’an, dan sebagainya.

  Ilmu bisa didapatkan dari sebuah proses yang kemudian dinamakan pendidikan. Pendidikan merupakan proses di mana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk tingkah lakunya dalam masyarakat dia hidup. Dengan pendidikan manusia akan mendapatkan berbagai macam pengetahuan untuk bekal kehidupannya karena pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan Islam adalah salah satu komponen inti dalam dunia pendidikan. Karena manusia membutuhkan tidak hanya pengetahuan saja namun juga kekuatan spiritual keagamaan agar terbentuk manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam.

  Namun, di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini pendidikan tidak hanya bisa didapat di sekolah atau lembaga pendidikan formal saja. Pendidikan bisa didapat dari mana saja. Salah satunya adalah melalui karya sastra yang bermutu dan berkualitas. Di era sekarang, sudah ada beberapa karya sastra hiburan semata namun juga banyak sekali mengandung nilai-nilai moral dan pendidikan.

  Memasukkan nilai-nilai pendidikan melalui cerita pun sudah ada sejak dahulu,misalnya melalui kisah-kisah para nabi yang dikemas dalam sebuah cerita sehingga anak-anak didik lebih mudah dalam mengambil ibrah dari tokoh-tokoh para nabi dan mengimplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

  Salah satu media penyampaian ilmu yang menggunakan model cerita ini adalah novel. Novel berasal dari bahasa Italia yaitu novella artinya sebuah barang baru yang kecil. Novel dapat mengemukakan sesuatu yang lebih bebas, menyajikan sesuatu secara lebih banyak, lebih rinci, lebih detail, dan banyak melibatkan berbagai permasalahan yang kompleks (Jothee, 2013:121).

  Novel merupakan sebuah karangan yang panjang dan berbentuk prosa serta mengandung rangkaian cerita yang sambung menyambung kehidupan seseorang dengan orang lain di sekelilingnya yang menonjolkan karakter dan watak pada setiap pelakunya. Dari pengertian lain bahwa novel mendeskripsikan suatu kejadian dari semua tokoh-tokohnya, dimana peristiwa- peristiwa itu memunculkan pergolakan batin yang terkadang mengubah perjalanan nasib masing-masing tokohnya. Selanjutnya bahwa novel cenderung meluas serta menitikberatkan kepada komplesitas, maksudnya adalah hal pembawaan karakter, perwatakan, permasalahan yang dialami oleh semua tokoh-tokohnya, serta perluasan dari latar cerita itu. sebagai sarana penelitian hasilnya menakjubkan, membaca ternyata memberi efek yang kuat pada mental, memori, serta imajinasi dan kasih sayang.Membaca novel juga dapat mengurangi stres, dapat meningkatkan kerja otak, dapat meningkatkan daya ingat, dapat melindungi otak hingga hari tua, menambah kosokata baru, merubah perwatakan sipembaca, meningkatkan kreativitas dan masih banyak manfaat dari membaca novel.

  Diantara novel Islami yang mengandung nilai-nilai pendidikan Islam, salah satunya adalah novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabila dan Rangga Almahendra. Novel ini tidak hanya berisi tentang cerita fiktif belaka, tetapi diperkuat dengan dalil-dalil Al-

  Qur’an maupun Hadis. Sehingga cerita yang dipaparkan tidak sebatas imaginer, tetapi juga memiliki misi edukatif. Misi edukatif ini bisa dilihat dari nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam dialaog-dialog tokoh dan juga cerita sejarah yang ada dalam novel Best Seller tersebut. Di antara nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam novel ini adalah nilai pendidikan aqidah, ibadah, dan akhlaq yang dikemas secara estetis dalam bentuk narasi.

  Dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropaini dijelaskan tidak hanya sekedar keindahan menara eiffel, Tembok Berlin, konser mozart, Colosseum Roma, ataupun gondola-gondola di Venizia saja akantetapi juga sejarah mengenai Islam yang pernah berjaya di Eropa.Eropa dan Islam, keduanya pernah menjadi pasangan serasi. Namun kini hubungan keduanya penuh Amerika, dan kontroversi kartun Nabi Muhammad- menyebabkan hubungan dunia Islam dan Eropa mengalami ketegangan yang cukup serius. Masih ada manusia-manusia dari kedua pihak yang terus memperburuk hubungan keduanya. Luka dan dendam akibat ratusan tahun perang salib yang masih membekas sampai hari ini.

  Perang tidak hanya meninggalkan kerusakan fisik saja. Akan tetapi dapat menorehkan luka pada sejarah. Peristiwa penaklukan konstantinopel misalnya, jihad tidak hanya menggunakan genjatan atau perang saja akantetapi bagaimana menjadi agen muslim yang baik yang menebarkan kebaikan. Seperti dalam Al-

  Qur’an surat Fushilat ayat 33 yang artinya bahwa “ucapan yang

  paling baik adalah ucapan yang menyeru/ mengajak kepada kebaikan”

  Kisah-kisah tersebut diceritakan dengan bahasa yang menarik sehingga tidak membosankan ketika dibaca lebih penting secara tidak langsung kisah- kisah tersebut menginspirasi dan memotivasi karena sarat dengan nilai-nilai pendidikan khususnya pendidikan Islam.

  Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan mengambil judul NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM

  

DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA(TELAAH KAJIAN

DARI ASPEK UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN). Judul tersebut penulis

  ambil dengan harapan bisa memberikan kemanfaatan bagi masyarakat secara umum khususnya umat Islam. Bahwa dimanapun kita berada kita memiliki

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan pemikiran latar belakang masalah di atas, penulis membuat beberapa rumusan masalah sebagai langkah awal dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1.

  Apa saja nilai-nilai pendidikan Islam dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa? 2. Bagaimana relevansi nilai-nilai pendidikan Islam dalam novel 99 Cahaya di

  Langit Eropa terhadap pendidikan Masyarakat Muslim? C.

   Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan yang ada dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa.

2. Untuk mengetahui relevansi nilai-nilai pendidikan Islam dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa terhadap pendidikan Masyarakat Muslim.

D. Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat Teoritik Secara teoritik penelitian ini diharapkan dapat menggali wacana baru tentang karya-karya sastra yang mempunyai nilai-nilai pendidikan Islam.

  Selain itu dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam

2. Manfaat Praktis

  Secara praktis, penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut: a.

  Bagi civitas akademika, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu acuan penelitian-penelitian yang relevan di masa yang akan datang.

  b.

  Bagi dunia pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap penggunaan media pembelajaran yang efektif dan efesien dalam rangka melaksanakan pendidikan melalui cara yang inspiratif dalam mendidik siswa.

  c.

  Bagi dunia sastra, diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan dan menjadi bahan pertimbangan dalam membuat sebuah karya, yaitu tidak hanya memuat tentang kehidupan dan hiburan semata sebagai daya jual namun juga memperhatikan isi dan masukan pesan-pesan yang dapat diambil dari karya sastra tersebut.

E. Metode Penelitian

  Metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah cara atau suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara

  Metodologi ini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran(Mardalis, 2002:24). Adapun komponen dalam metode penelitian ini adalah:

1. Jenis dan Pendekekatan Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis (descriptif of analyze

  research). Deskripsi analisis ini mengenai biografis yaitu pencarian berupa

  fakta, hasil dari ide pemikiran seseorang melalui cara mencari, menganalisis, membuat interpretasi serta melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian yang dilakukan (Moleong, 2005:29).

  Penelitian ini menggunakan literatur dan teks sebagi objek utama analisis yaitu dalam penelitian ini adalah novel yang kemudian dideskripsikan dengan cara menggambarkan dan menjelaskan dalam teks- teks dalam novel yang mengandung nilai pendidikan Islam dengan menguraikan dan menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks-teks yang dideskripsikan.

  Penulis juga menggunakan pendekatan sastra dalam mengkaji subjek penelitian ini yaitu pendekatan pragmatif. Pendekatan pragmatif adalah Pandangan terhadap karya sastra (seni) secara pragmatis menggeser doktrin “seni” (hanya untuk seni). Pendekatan ini digunakan karena mempertimbangkan aspek kegunaan dan manfaat karya sastra (novel) yang dapat diperoleh pembaca(Mu’min, 2008:28).

2. Metode Pengumpulan Data

  Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah: a. Metode Penelitian Kepustakaan (library research)

  Metode penelitian kepustakaan (library research)yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencari data dan informasi dengan bantuan macam-macam materi yang terdapat di perpustakaan, misalnya beberapa buku, majalah, naskah, catatan dan lain-lain (Kartono, 1990:33). Metode kepustakaan ini diambil karena dalam hal ini penulis mencoba untuk menelusuri karya sastra yang perlu ketelitian dan kejelian dalam menjalaninya, sehingga diperlukan membaca dan memahami literatur-literatur yang ada kaitanya dengan judul. Dan dengan melalui metode ini pula data-data tersebut penulis susun menjadi karya ilmiah.

  b.

  Metode Interview Metode interview atau wawancara yaitu dialog yang dilalukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi atau data dari orang yang di wawancarai (Arikunto, 2002:126). Dalam metode interview ini peneliti

  (Suhartono, 1999:67). Interviewini di lakukan dengan pengarang novel

99 Cahaya di Langit Eropa yaitu Hanum Salsabila dan Rangga

  Almahendra. Hal-hal yang di ungkapkan dalam wawancara ini berdasarkan atas draf yang telah dibuat.

3. Sumber Data

  Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2006:129). Dalam penulisan skripsi ini, sumber data yang digunakan adalah beberapa sumber yang releven dengan pembahasan skripsi. Adapun sumber data terdiri dari dua macam yaitu: a.

  Data Primer Sebagai sumber data primer dalam penelitian ini adalah novel 99

  Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabila dan Rangga Almahendra

  yang secara langsung menjadi objek dalam penelitian skripsi ini. Data ini ditunjang dengan hasil interview dengan narasumber yang bersangkutan dalam penelitian ini. Dalam hal ini yang menjadi interviewnya adalah pengarang novel 99 Cahaya di Langit Eropa yaitu Hanum Salsabila dan Rangga Almahendra.

  b.

  Data Sekunder Sumber data sekunder, yaitu berbagai literatur yang berhubungan dan relevan dengan objek peneliti, baik itu berupa transkip, wawancara, buku, artikel di surat kabar, majalah, tabloid, website, multiplay, dan blog

4. Metode Analisis Data

  Metode yang digunakan dalam analisis data ini adalah analisis isi, yaitu dengan menguraikan dan menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks-teks yang didiskripsikan. Isi dalam metode analisis ini terdiri atas dua macam, yaitu isi laten dan isi komunikasi. Isi laten adalah isi yang terkandung dalam dokumen dan naskah, sedangkan isi komunikasi adalah pesan yang terkandung sebagai akibat yang terjadi (Ratna, 2007:48).

  Sebagaimana metode kualitatif, dasar pelaksanaan metode analisa isi adalah penafsiran. Apabila proses penafsiran dalam metode kualitatif memberi perhatian pada situasi ilmiah, maka dasar penafsiran dalam metode analisis isi memberikan perhatian pada isi pesan. Oleh karena itulah, metode analisis isi dilakukan dalam dokumen-dokumen yang padat isi. Peneliti menekankan bagaimana pemaknakan isi komunikasi, memaknakan isi interaksi, simbolik yang terjadi dalam peristiwa komunikasi (Ratna, 2007:49).

  Dalam penelitian ini, penulis akan mengkaji isi novel 99 Cahaya di Langit Eropa yang mengandung nilai-nilai pendidikan Islam.

  Langkah-langkah yang penulis gunakan dalam pengolahan data adalah: a.

  Langkah Deskripsi, yaitu menguraikan teks-teks dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa yang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan Islam. b.

  Langkah Interpretasi, yaitu menjelaskan teks-teks adalam novel 99

  Cahaya di Langit Eropa yang berhungan dengan nilai-nilai pendidikan Islam.

  c.

  Langkah Analisis, yaitu menganalisis penjelasan dari novel99 Cahaya di Langit Eropa yang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan Islam.

  d.

  Langkah mengambil kesimpulan, yaitu mengambil kesimpulan dari novel

99 Cahaya di Langit Eropa yang berhungan dengan nilai-nilai pendidikan Islam.

F. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kesalah fahaman penafsiran terhadap judul penelitian diatas, maka penulis berusaha menjelaskan dari berbagai istilah pokok yang terkandung dalam judul tersebut, yaitu: 1.

  Nilai Pendidikan Islam Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan (Poerwadarminto, 1999:667). Nilai (value) dalam pandangan

  Brubacher tidak terbatas ruang lingkup. Nilai tersebut sangat erat dengan pengertian-pengertian dan aktivitas manusia yang kompleks sehingga sulit ditentukan batasannya (Muhaimin, 1993:109). Jadi manusia hidup di dunia tidak terlepas dari adanya ikatan nilai. Karena nilai itu merekat pada manusia dan mampu memberi arti bagi manusia. menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuia dengan norma Islam (Materi UKL PAI, 2014: 25).

  Pendidikan Islam adalah bentuk kepribadian muslim. Cirinya adalah perubahan sikap dan tingkah laku sesuai dengan perunjuk dan ajaran Islam.

  Untuk itu perlu adanya usaha, kegiatan, cara, alat, dan lingkungan hidup yang menunjang keberhasilannya (Darajat, 2011:27).

  Pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. Ajaran Islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh. Oleh karena itu pendidikan Islam adalah sekaligus pendidikan iman dan amal, karena ajaran Islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat, menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama. Oleh karenanya, pendidikan Islam adalah pendidikan individu dan pendidikan masyarakat (Darajat, 2011:28).

  Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpukan bahwa pendidikan Islam adalah segala usaha untuk memeilihara dan mengembangkan fitrah manusia serta membentuk akhkaq yang baik sehingga tercipata kepribadian muslim yang berakhlaqul karimag.

2. Novel 99 Cahaya di Langit Eropa Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis adanya naratif.

  Biasanya dalam bentuk cerita (Maslikah, 2013:126). Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra prosa fiksi yang mengandung beberapa unsur membangun karya fiksi itu sendiri sehingga menjadi sesuatu wacana. Pada sisi lain dalam rangka memaparkan isi, pengarang akan memaparkannya melalui penjelasan atau komentar, dialog maupun monolog, dan melalui perbuatan (action) (Aminudin, 1991:66).

  Dalam penelitian kali ini penulis akan meneliti isi dari novel 99

  Cahaya di Langit Eropa yang diterbitkan oleh Kompas Gramedia sebagai bahan penelitian yang mengandung nilai-nilai pendidikan Islam.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

  Sistematika penulisan skripsi yang disusun terbagi dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri darisampul, lembar berlogo, halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, halaman pernyataan orisinalitas, halaman abstrak, halaman daftar isi, halaman daftar lampiran.

  Bagian inti atau isi dalam penelitian ini penulis menyususn kedalam lima bab yang rinciannya adalah sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, rumusan amaslah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan penelitian.

  BAB II BIOGRAFI NOVEL Dalam bab ini akan diuraikan mengenai: biografi Hanum Salsabila

  BAB III NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM Dalam bab ini akan diuraikan mengenai Nilai-nilai pendidikan Islam dan telaah kajian unsur-unsur pendidikan Islam dalam novel 99 Cahya di Langit Eropa . BAB IV RELEVANSIDALAM PENDIDIKAN MASYARAKAT MUSLIM Dalam bab ini akan disajikan analisis mengenai relevansi nilai-nilai pendidikan dalam kehidupan masyarakat muslim dalam novel 99

  Cahya di Langit Eropa .

  BAB V PENUTUP Bab penutup berisi kesimpulan dan saran.

BAB II BIOGRAFI NOVEL A. Genealogi Keluarga Pengarang 1. Hanum Salsabila Rais Hanum Salsabila Rais, lahir pada tanggal 12 April 1981 di

  yogyakarta anak kedua dari empat bersaudara dari Muhammad Amin Rais dan Kusnasriyati Sri Rahayu. Hanum di besarkan di Yogyakarta dan menghabiskan waktunya untuk menulis.

  Pengalaman pendidikan Hanum di awali dari SD Muhamadiayah hingga menempuh pendidikan SMA Muhamadiyah 1 Yogyakarta. Selesai menamatkan SMA Hanum melanjutkan ke UGM (Universitas Gajah Mada) mengambil jurusan kedokteran gigi hingga hanum menamatkan sarjananaya pada tahun 2004 di Universias Gajah Mada (UGM).

  Hanum Mengawali karir sebagai jurnalis dan presenter di Trans TV. memulai petualangan di Eropa selama tinggal di Australia bersama suaminya Rangga Almahenrda dan bekerja untuk proyek video Podcast Executive Academy di WU Vienna selama 2 Tahun. Ia juga tercatat sebagai koresponden detik.com untuk kawasan Eropa dan sekitarnya.

  Tahun 2010, Hanum menerbitkan buku pertamanya, Menapaki Sebuah novel biografi tentang kepemimpinan, keluarga dan mutiara hidup (R/B/08-08-2015/11.00 WIB).

2. Rangga Almahendra

  Rangga Almahendra, lahir pada 25 Januari 1981 di Cilacap anak pertama dari dua bersaudara dari Marton Muslim dan Henny Listiyani.

  Rangga dibesarkan di cilacap dan menghabiskan waktunya sebgai pengajar Dosen FEB di UGM dan menjadi dirut AdiTV.

  Pengalaman pendidikan di awali di SD di Yogyakarta hingga SMA. Selesai menamatkan studinya di Yogyakarta Rangga melanjutkan di perguruan tinggi di ITB mengambil Jurusan Teknik Material di Yogyakarata. Menyelesaikan S1 nya pada tahun 2002 dan di lanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi (Pasca Sarjana) dan selesai pada tahun 2004 dengan nilai cumlaude. (R/B/S/08-08- 2015/11.00 WIB).

  Pada tahun 2006 Rangga mendapatkan beasiswa dari pemerintah Austria untuk studi S3 di WU Vienna, Rangga berkesempatan berpetualang bersama sang Istri menjelajahi Eropa. Pada tahun 2010 ia menyelesaikan studinya dan meraih gelar Doktor di bidang International Busnis dan Management.

  Saat ini ia tercatat sebagai dosen di Johanes Kepler University PT Astra Honda Motor dan ABN AMRO Jakarta (R/B/S/08-08- 2015/11.00 WIB).

3. Karya-karya Hanum Salsabila Rais

  Sebagai seorang penulis dia tergolong seorang penulis yang produktif. Selama kurunwaktu 3 tahun sudah beberapa buku yang ia hasilkan. Dan beberapa diantaranya termasuk dalam kategori best

  seller . Adapun karya-karya Hanum yang di publikasikan antara lain

  adalah: Menapak Jejak Amin Rais

  • 99 Cahaya di Langit Eropa -

  Berjalan di Atas Cahaya

  • Bulan Terbelah di Langit Amerika - B.

   Latar Belakang Penulisan Novel

  Pada waktu itu Hanum bekerja di Trans TV sebagai episenter pada waktu itu Hanum di hadapkan pada dua pilihan untuk melanjutan karir atau menemani suaminya, dan kemudian Hanum konsultasi kepada bapaknya (Amin Rais) dan Amin Rais menasehati dengan dua nasehat yang pertama adalah family must came first (keluarga adalah yang nomer satu). Tugas seorang istri adalah untuk mendampingi seorang suami kemanapun suami pergi dan bumi Allah itu luas artinya

  Kegiatan sehari-hari Hanum di Austria adalah menjadi ibu rumah tangga memasak untuk suaminya (Rangga) karena di Austria mencari makan yang halal sangat kesulitan kebanyakan makanan di Austria adalah babi. Setiap istirahat Hanum membawa makan siang untuk suaminya, setelah makan siang Hanum tidak langsung pulang akan tetapi Hanum pergi ke perpustakaan dengan membawa laptop dan mengetik. Buku pertama Hanum adalah menapak jejak Amin Rais itu adalah hadiah kado ulang tahun dari seorang putri untuk anaknnya. Karena pada waktu Hanum ulang tahun Hanum diberi kejutan hadiah ulang tahun oleh bapaknya berupa kue tart yang membuat Hanum begitu terharu pada saat itu, karena kali pertama itu bapaknya memberika kejutan ulang tahun kepadanya, “sederhana tapi bermakna”, kata Rangga saat diwawancarai, dan terlintas dalam benak Hanum untuk membalas kebaikan bapaknya maka menulislah buku yang pertama tadi yaitu menapak jejak Amien Rais dan Rangga pun mendorongnya buku itu untuk diterbitkan dan akhirnya sukses di pasaran dengan penjualan lebih dari 2000 buku terjual laris.Kemudian Rangga sebagai seorang suami terus memotivasi, memberi semangat istri tercinta dengan menantang Hanum untuk membuat buku yang lainnya dan akhirnya dengan semangat yang diberikan suaminya Hanum terus berkarya dengan menulis, hingga terbitlah novel yang

  C.

  

Dasar Pemikiran Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendra

  Kebanyakan masyarakat Islam Indonesia adalah Islam pobia bahwa masyarakat Indonesia kebanyakan muslim tapi tidak bangga dengan agamanya sendiri. Kenapa bisa seperti itu karena selama ini Islam-Islam yang radikal yang diberi kesempatan untuk tampil di media, buku-buku, koran sehingga kebanyakan yang terjadi adalah sesama Islam saling bermusuhan dan Islam yang dikenal selama ini adalah Islam itu diidentikkan dengan yang radikal, violence “kekerasan”, terorizem, dan sebagainya.

  Maka novel 99 Cahaya ini menjadi the foice of moderat Islam suara Islam yang moderat yang mewakili suara muslim yang cinta damai, yang sebetulnya 99% banyak yang tidak diwakilkan di media- media lain. Buku ini akan banyak mengisahkan sejarah peninggalan Islam. Muslim 99% adalah yang cinta damai bahkan 100% bahwa muslim cinta damai (R/S/08-08-2015/11.00 WIB).

D. Hasil karya Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendra

  Hanum adalah salah satu penulis Indonesia yang sangat produktif dalam menghasilkan karya sastra yang diantaranya adalah 99 Cahaya di Langit Eropa yang mendapatkan antusias tinggi di masyarakat Indonesia

  

seller, bahkan novel ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu

yang kini sudah berhasil menembus negara tetangga seperti Malaysia.

  Berikut ini salah satu contoh karya-karya Hanum yang telah diterbitkan dan sudah tersebar di seluruh Indonesia dan sebagian karyanya sudah diterjemahkan kedalam bahasa melayu yang mana buku tersebut banyak mengandung nilai-nilai pendidikan dan moral salah satunya adalah Menapak Jejak Amin Rais

  Novel ini mengisahkan kedekatan antara anak dan Bapak, Amin dikenal sebagai seorang tokoh politisi dan juga tokoh revormasi, akantetapi banyak orang tidak tahu pak Amin adalah seorang bapak yang bisa mengajarkan tentang mutiara hikmah atau pesan-pesan untuk anaknya.

  Kisah dalam novel ini dimulai ketika keluarga Amin Rais mendapat tekanan yang luar bisa dari orang suruhan rezim maupun pasca reformasi, saat Amin Rais mendirikan partai PAN dan bertarung dalam pemilu demokrasi pertama setelah reformasi, ketabahan dan ketegaran ibunya dalam men-support perjuangan bapaknya sangat berpengaruh di dalam kehidupan keluarganya, yang menjadikan bapaknya berani, tetap kuat dan bisa bertahan hingga sekarang.

  Dalam novel ini dikisahkan pula tentang kenangan-kenangan novel ini Hanum juga bercerita soal bagaimana pak Amin seorang tokoh politik yang sibuk tetapi tidak meninggalkan kewajiban dan tanggungjawabnya sebagai seorang suami dan Bapak dari anak- anaknya yang tetap mendidik mereka memberikan teladan yang terbaik.

BAB III NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM A. Unsur Pendidikan Pendidikan Islam adalah mendidik akhlaq, dan jiwa mereka,

  menanamkan rasa fadilah (keutamaan), membiasakan mereka dengan kesopanan yang yang tinggi, mempersiapkan mereka untuk kehidupan yang suci seluruhnya ikhlas dan jujur (Assegaf, 2014: 225).

  Menurut teori Muhadjir (1993:1-4) ada lima unsur-unsur pendidikan dianatarnya yaitu:

1. Pemberi Pemberi yang dimaksud di sini adalah pendidik (penulis novel).

  Dalam suatu transformasi ilmu, tanpa adanya pendidik maka tidak akan berlangsung yang namanya transformasi ilmu. Kedua unsur tersebut adalah pemberi dan penerima keduanya merupakan kunci bagi terjadinya pendidikan. Maka Hanum dan Rangga dalam konteks novel ini di kategorikan sebagai subjek atau yang menyalurkan ilmu pengetahuan.

  Dalam mencapai keberhasilan pendidikan, pendidik memiliki peran yang menentukan, sebab bisa dikatakan pendidik merupakan kunci utama terhadap kesuksesan pendidikan. Untuk itu seorang pendidik harus memenuhi persyaratan tertentu yang memadai.

  Menurut Langeveld dalam (Sadulloh, 2014:2) bahwa pendidikan dua manusia yang terkait, yaitu orang dewasa, dialah yanng menjadi pendidik, dan anak (manusia yang belum dewasa) yang menjadi peserta didiknya. Jadi pendidik adalah orang dewasa yang secara kodrati atau karena tugasnya bertugas untuk membimbing anak menjadi dewasa.

  Pendidik harus orang dewasa karena tidak mungkin pendidik membawa anak sebagai manusia yang belum dewasa dibawa kepada kedewasaannya oleh manusia yang belum dewasa. Jadi pendidik harus manusia yang sudah dewasa. Membawa anak kepada kedewasaannya bukan hanya sekedar dengan nasaehat, anjuran, perintah, dan larangan saja, melainkan yang peretama-tama ialah dengan gambaran kedewasaan yang senantiasa dibayangkan oleh anak didik, dalam istilah Langeveld disebut situasi pendidikan.

  Orang dewasa benar-benar sadar akan dirinya sendiri, ia sadar siapa dirinya, ia sadar apa yang diperbuat, baikkah atau burukkah perbuatan itu.

  Jadi menjadi dewasa dan kedewasaan akan menyangkut persoalan moral, dan persoalan susila dan kesusilaan. Orang dewasa bertanggung jawab atas segala perbuatannya. Pada dirinya telah terjadi keharmonisan antara jasmani dan rohani. Kepribadianya, baik psikologi maupun moralnya telah setabil.

  Kesetabilan inilah yang memungkinkan orang dewasa dapat melakukan hubungan masyarakat, seperti memilih pekerjaan, hidup berkeluarga dan berumah tangga, hidup dalam kebersamaan dalam kehidupan bersama

  Hanum dapat disebut pendidik sebab telah memberi kontribusi yang baik kepada Masyarakat, yaitu melaui karya tulis yang berupa novel 99 Cahaya di Langit Eropa. Dalam novel tersebut banyak sekali nilai-nilai pendidikan Islam yang dapat kita ambil manfaatnya.

2. Penerima

  Unsur ke dua dalam suatu pendidikan yaitu adanya penerima (peserta didik/objek). Penerima di sini adalah pembaca novel karangan Hanum Salsabila dan Rangga Almahendra. Adapun sasaran dari novel 99 Cahaya di Langit Eropa tidak hanya kaum muslim saja akan tetapi dari kalangan umum ((R/P/S/08-08-2015/11.00 WIB).

  Kaum disini yang di maksud adalah beda agama, suku ras bahasa ataupun negara, agar pembaca senantiasa menikmati ilmu yang di paparkan melaui novel ini. Dengan membaca novel ini, pembaca senatiasa akan penasaran dengan Islam dan sejarah masa lampau sehingga pembaca akan memcari pengetahuan tentang sejarah peradapan di Eropa.

  Dalam berdakwah bukan hanya ke dalam saja akan tetapi juga ke luar sehingga yang ke dalam itu akan membuat umat muslim semakin bangga terhadap Islam sedangkan yang ke luar yang tadinya tidak mengenal Islam yang tadinya menganggap Islam itu radikal, dan menggap agama Islam itu agama yang tidak baik akan berubah pikiran tentang Islam. Ternyata Islam itu penuh dengan kasih sayang ucap Rangga saat diwawancarai (R/P/S/08-

  Adapun sasaran novel diantaranya adalah mereka yang berbeda Agama, suku dan Ras. Di Indonesia banyak sekali beragam agama di anataranya adalah agama Islam, Hindu, Budha, kristen katolik dan masih banyak lagi agama. Akantetapi buku ini di tujukan untuk semua kalanagan baik itu agama, ras ataupun suku karena dalam berdakwah nabipun tidak memandang strata sosial, maupun agama.

  Akantetapi novel ini lebih ditekankan untuk kaum muslim agar kaum muslim lebih mengenal Islam, tidak hanya sekedar mengetahui ajaran-ajaran syariat namun lebih dari itu yaitu mengetahui secara kaffah (menyeluruh) salah satu contohnya yaitu mengetahui sejarah Islam masa lampau dan mengetahui kontribusi yang telah diberikan generasi Islam pada masa lamapau. Dengan mengetahui Islam lebih mendalam maka kita sebagai umat Islam bertambah kecintaaanya terhadap Islam.

3. Tujuan Baik

  Kedua unsur tersebut belum memberi rona pendidikan, seperti majikan-pekerja, penjual-pembeli, penyelenggara-pengunjung pasar malam,oleh karena itu dipersyaratkan unsur yang ke tiga yaitu, adanya “tujuan baik” dari yang memberi bagi perkembangan atau kepentingan yang menerima. Agar anak pandai, agar orang menjadi ahli, agar orang bertambah cerdas, agar orang berkepribadian luhur, agar orang toleran, agar anak pandai membaca dll. (Muhadjir, 1993:2) masyarakat dan bangsa. Dalam pendidikan tentu ada sebuah tujuan yang hendak dicapai, adapun tujuan pendidikan menurut Sadulloh (2010:74) harus mengandung tiga nilai yaitu sebagai berikut: a.

  Autonomy

  Autonomy, yaitu memberi kesadaran, pengetahuan, dan

  kemampuan secara maksimal kepada individu maupun kelompok, untuk dapat hidup mandiri, dan hidup bersama dalam kehidupan yang lebih baik. Seperti dalam kutipan novel di bawah ini.

  “......kau tentu pernah mendengar tentang Universitas Sorbonne, kan? Sewaktu kuliah dulu, aku sering menghabiskan waktu disini, di daerah Latin Quarter.salah satu tempat favoritku di Paris.”

  “jadi dulu kau mengambil kuliah di Sorbane? Bidang apa?”tanya Rangga. “Aku mengambil jurusan sejarah. Lebih sepesifik lagi Studi Islam abad pertengahan,” kata Marion sambil menghidupkan mesin mobil. Aku dan Rangga langusng mendeduksi mengapa marion akhirnya memilih untuk masuk Islam.

  “Jadi itu yang membuatmu mengenal Islam?”tanyaku sambil duduk di sebelah Marion dan mengencangkan sabuk pengaman. Marion menjawab dengan senyum (Rais dan Almahendra, 2011:134).