PENGARUH KETEBALAN DAN KONSENTRASI LARUTAN GULA SELAMA PROSES DEHIDRASI OSMOSIS TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN SENSORIS MANISAN KERING JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) - Unika Repository
PENGARUH KETEBALAN DAN KONSENTRASI LARUTAN GULA
SELAMA PROSES DEHIDRASI OSMOSIS TERHADAP
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN SENSORIS MANISAN KERING
JAMBU BIJI ( Psidium guajava L.)
EFFECT OF THICKNESS AND CONCENTRATION OF SUGAR SOLUTION
DURING OSMOTIC DEHYDRATION PROCESS ON PHSYCOCHEMICAL
AND SENSORY CHARACTERISTICS OF DRIED SWETEENED GUAVA
(Psidium guajava L.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Teknologi Pangan
Oleh :
Devi Octaviani Purwoko
05.70.0073
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
Perpustakaan UnikaPerpustakaan Unika
PENGARUH KETEBALAN DAN KONSENTRASI LARUTAN GULA
SELAMA PROSES DEHIDRASI OSMOSIS TERHADAP
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN SENSORIS MANISAN KERING
JAMBU BIJI ( Psidium guajava L.)
EFFECT OF THICKNESS AND CONCENTRATION OF SUGAR SOLUTION
DURING OSMOTIC DEHYDRATION PROCESS ON PHSYCOCHEMICAL
AND SENSORY CHARACTERISTICS OF DRIED SWETEENED GUAVA
(Psidium guajava L.)
SAHAN
Oleh :
Devi Octaviani Purwoko
NIM : 05.70.0073
Program Studi : Teknologi Pangan
Laporan Skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan
di hadapan sidang penguji pada tanggal : 26 Oktober 2009 .
Semarang, November 2009 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Sogijapranata Semarang
Pembimbing I, Dekan, Dipl–Ing. Fifi Sutanto-Darmadi Ita Sulistyawati, STP, MSc Pembimbing II,
Perpustakaan Unika Lord Jesus, as I enter this work place, I bring your presence with me
I speak your peace,Your Grace and Your Perfect Order into the atmosphere of this office. I acknowledge your Lordship over all that will be spoken, thought and decided, and accomplished within this walls.
Lord Jesus, I thanks you for the gifts you have deposited in me. I do not take them lightly, but commit to using them responsibly and well. Give me a fresh supply of truth and beauty on which to draw as I do my job. Anoint in my creativity, my ideas, and my energy so that even my smallest task my bring Your honour.
Lord, when I am confused, guide me When I am weary, energize me. Lord, when I am burned out, infuse me with the Light of your Holy Spirit. May the work that I do and the way that I do it, bring hope, life and courage to all that I come in contact with today. And, to Lord, evevn in this day’s most stressful moments … may I rest in You. In Your strong and powerful name, Jesus Christ, I pray Amien.
Perpustakaan Unika
RINGKASAN Buah jambu biji termasuk buah yang sifatnya mudah mengalami perubahan fisik dan kimia
Pemanfaatan dari jambu biji merah ini masih terbatas yaitu dinikmati secara langsung.
Pengolahan buah jambu biji sebagai usaha untuk meningkatkan nilai ekonomi, memperpanjang
umur simpan dan mempertahankan mutu gizi buah adalah dengan pengolahan manisan kering
jambu biji. Kandungan kimia yang penting dari jambu biji adalah vitamin C. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan kadar air, kadar sukrosa, kadar vitamin C,
tekstur, dan sensoris pada pembuatan manisan kering jambu biji, dan mengetahui efektifitas
proses dehidrasi osmosis. Manisan basah jambu biji dibuat dengan cara pencucian, pengupasan,
pemotongan, pengambilan biji, blanching, perendaman dalam larutan gula. Pada saat
pemotongan digunakan 3 macam ketebalan, yaitu 1 cm, 2 cm, dan 3 cm. Sedangkan pada saat
perendaman dilakukan berbagai macam konsentrasi larutan gula, yaitu 40%, 50%, dan 60%.
Analisa fisik yang dilakukan adalah hardness, sedangkan analisa kimia yang dilakukan antara
lain kadar air, kadar sukrosa, dan kadar vitamin C. Analisa fisik dan kimia pada jambu biji
dilakukan setelah pretreatment, perendaman, dan pengeringan. Dari hasil penelitian didapatkan
bahwa perlakuan ketebalan dan konsentrasi larutan gula memberikan pengaruh yang nyata
terhadap kadar air, kadar sukrosa, kadar vitamin C, dan tekstur manisan jambu biji. Model
matematika yang tepat untuk penurunan kadar air selama perendaman adalah model power y =
ba.(x ). Kadar air terendah didapatkan pada manisan dengan perlakuan ketebalan 1 cm, dan
konsentrasi gula 60% yaitu 61,31 ± 2,07%. Peningkatan kadar sukrosa yang paling cepat juga
didapatkan pada perlakuan ketebalan 1 cm dan konsentrasi larutan gula 60%, model matematika
2
yang tepat adalah model polynomial orde 2 y=ax +bx+c. Penurunan kadar vitamin C dan tekstur
yang paling cepat juga didapatkan pada perlakuan ketebalan 1 cm dan konsentrasi larutan gula
2
60%, model matematika yang tepat adalah model polynomial orde 2 y=ax +bx+c. Berdasarkan
pengujian sensoris, manisan kering jambu biji yang paling disukai panelis adalah manisan
dengan perlakuan ketebalan 1 cm dan konsentrasi larutan gula 60% dengan nilai 5,02.Perpustakaan Unika
SUMMARY
Guava is a fruit that is easily change both physically and chemically. The fruit utilization is still
limited, that is, mostly eaten directly. Guava processing as an effort to improve economic value,
extending preservation and maintaining the nutritional quality of fruit is by drying the sweetened
guava. An important chemical content of guava is vitamin C. The purpose of this study was to
determine changes in water content, sucrose content, level of vitamin C, texture, and sensory in
the manufacture of dried sweetened guava, and to determine the effectiveness of osmotic
dehydration process. Wet sweetened guava made by washing, peeling, cutting, seed removing,
blanching, and soaking in sugar solution. At the time of cutting is used 3 kinds of thickness,
namely 1 cm, 2 cm and 3 cm. At the time of soaking conducted various concentrations of sugar
solution, namely 40%, 50%, and 60%. Physical analysis that conducted is hardness analysis,
whereas chemical analysis are include water content, sucrose content, and levels of vitamin C.
Physical and chemical analysis of guava are conducted after pretreatment, soaking, and drying.
From the research it was found that treatment of the thickness and concentration of sugar
solution provided a real impact on water content, sucrose content, levels of vitamin C, and the
texture of sweetened guava. Mathematic model that appropriate for the decrease of water content
bduring soaking is power model y = a(x ). The lowest water content obtained in a treatment of
± 2.07%. The fastest sweets with a thickness of 1 cm and 60% sugar concentration, that is, 61.31sucrose level improvement also obtained on treatment of 1cm thickness and concentration of
60% sugar solution, mathematic model that appropriate is order 2 polynomial model, that is y =
2
ax + bx + c. The fastest of vitamin C level degradation and texture also obtained on treatment of
1 cm thickness and concentration of 60% sugar solution, the appropriate mathematic model is
2
order 2 polynomial model, that is y = ax + bx + c. Based on sensory testing, sweetened dried
guava that most liked by panelists is sweets with a thickness of 1 cm treatment and concentraion
of 60% sugar solution with a value of 5.02.Perpustakaan Unika
Give thanks for
My luvly Jessus Christ, karena atas anugerah dan kasihNya penulis bisa
menyelesaikan penulisan laporan skripsi yang berjudul “Pengaruh Perlakuan Ketebalan dan
Konsentrasi Larutan Gula Selama Proses Dehidrasi Osmosis Terhadap Karakteristik Fisikokimia
dan Sensoris Manisan Kering Jambu Biji (Psidium Guajava L.)” dengan baik dan tepat pada
waktunya. Banyak pengalaman dan pengetahuan baru yang dapat menambah wawasan, pola
pikir dan cara pandang penulis untuk menempuh kehidupan selanjutnya. Laporan ini disusun
sebagai prasyarat untuk memenuhi kelengkapan akademis guna memperoleh gelar Sarjana
Teknologi Pangan.
Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna yang disebabkan karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis dalam penulisannya. Namun berkat
bimbingan, nasihat, dorongan baik secara materiil maupun spirituil dari berbagai pihak, akhirnya
laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Ibu Ita Sulistyawati, STP, MSc., selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Katolik Soegijapranata.
2. Ibu Dipl.-Ing. Fifi Sutanto-Darmadi, selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga laporan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
3. Bapak Ir. Sumardi, MSc., selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Semua Dosen FTP yang telah membimbing dan memberi bekal pengetahuan sehingga
penulis dapat menjadikannya landasan dalam penyusunan laporan skripsi ini.
5. Mas Soleh dan Mas Pri selaku laboran yang telah meluangkan waktu untuk membantu
penulis selama melakukan percobaan di laboratorium.
6. My Dad, My Mom, Tante Siska, Om Djing, yang tanpa henti berdoa, memberi dukungan dan
semangat baik secara material maupun spiritual kepada penulis dalam pembuatan laporan
7. ”My best friends” Levina, Pramita, Yessica, Ivon ndut, Vina, Maya, Tita thanks a lot untuk
4 tahun yang telah kita lalui bersama dengan berbagai cerita suka dan duka. Semoga persahabatan kita bisa terus selamanya, Amien.... Khususnya Tata yang selalu bersama-sama penulis terus dari awal sampai akhir penulisan laporan skripsi.
8. My sweet heart Andrey yang selalu memberikan dukungan doa, yang selalu ada dalam suka
duka, siang dan malam, yang selalu memberikan semangat yang baru kepada penulis dalam pembuatan laporan skripsi ini. You’re very precious to me.
9. Teman–teman komsel ”Pro-M”, Cie Santi, Cie Lily, Cie Yenny, Koh David, Koh Yoab, Koh
Charles, Koh Yo, Koh Him, dll. Thank’s atas doa dan support yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini. You’re all will always be in my heart.
10. Teman-teman dan semua pihak especially angkatan 2004 dan 2005 yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dukungan sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi
kemajuan penulis dan kesempurnaan laporan skripsi ini. Semoga laporan skripsi ini dapat
berguna dalam menambah wawasan bagi penulis sendiri maupun pihak-pihak yang
membutuhkannya.Semarang, November 2009 Penulis, Devi Octaviani Purwoko
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................................ ii
RINGKASAN ............................................................................................................................... iv
SUMMARY .....................................................................................................................................v
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................ xiii
1. PENDAHULUAN .......................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ..........................................................................................................................1
1.2. Tinjauan Pustaka .......................................................................................................................2
1.2.1. Jambu Biji .........................................................................................................................2
1.2.2. Manisan Jambu Biji ...........................................................................................................4
1.2.3. Dehidrasi Osmosis ............................................................................................................8
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................................................................15
2. MATERI DAN METODA ........................................................................................................16
2.1. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................................................16
2.2. Materi Penelitian .....................................................................................................................16
2.3. Metoda Penelitian ...................................................................................................................17
2.3.1. Penelitian Pendahuluan ........................................................................................................17
2.3.2. Penelitian Utama ..................................................................................................................18
2.3.2.1. Pembuatan Manisan Jambu Biji ..................................................................................18
2.3.2.2. Analisa Kimia ...............................................................................................................20
2.3.2.2.1. Analisa Kadar Air ...............................................................................................20
2.3.2.2.2. Analisa Sukrosa ...................................................................................................20
2.3.2.2.3. Analisa Vitamin C ................................................................................................22
2.3.2.3. Analisa Fisik .................................................................................................................22
2.3.2.4. Analisa Sensoris ...........................................................................................................22
2.3.2.5. Analisa Data .................................................................................................................23
3. HASIL PENELITIAN ...............................................................................................................24
3.1. Bahan Baku dan Pre-treatment ...............................................................................................24
Perpustakaan Unika
3.2.1.1. Kadar Air .................................................................................................................25
3.2.1.2. Kadar Sukrosa .........................................................................................................29
3.2.1.3. Kadar Vitamin C......................................................................................................33
3.2.2. Analisa Fisik ....................................................................................................................37
3.3. Manisan Kering Jambu Biji ....................................................................................................41
3.3.1. Analisa Kimia dan Fisik ..................................................................................................42
3.3.2. Analisa Sensoris ..............................................................................................................43
4. PEMBAHASAN ........................................................................................................................46
5. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................................58
6. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................59
LAMPIRANHalaman
Gambar 1. Jambu Biji Merah ......................................................................................................2
Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan Manisan Kering Jambu Biji .............................................18
Gambar 3. Jambu Biji Segar .......................................................................................................23
Gambar 4. Grafik Hubungan Perlakuan Berbagai Konsentrasi Gula Selama Waktu Perendaman
Terhadap Kadar Air Manisan Jambu Biji yang Dihasilkan ......................................25 Gambar5. Grafik Hubungan Perlakuan Berbagai Ketebalan selama waktu perendaman Terhadap Kadar Air Manisan Jambu Biji yang Dihasilkan ......................................25 Gambar 6. Grafik Hubungan Perlakuan Berbagai Ketebalan dan Konsentrasi Gula Terhadap Kadar Air Manisan Jambu Biji yang Dihasilkan ......................................................26 Gambar 7. Grafik Penurunan Kadar Air Manisan Jambu Biji pada Masing-masing Waktu Perendaman dengan Berbagai Macam Perlakuan Ketebalan dan Konsentrasi
Larutan Gula .............................................................................................................28
Gambar 8. Grafik Hubungan Perlakuan Berbagai Konsentrasi Gula Selama Waktu Perendaman
Terhadap Kadar Sukrosa Manisan Jambu Biji yang Dihasilkan ..............................29 Gambar 9. Grafik Hubungan Perlakuan Berbagai Ketebalan Selama Waktu Perendaman Terhadap Kadar Sukrosa Manisan Jambu Biji yang Dihasilkan ..............................30 Gambar 10. Grafik Hubungan Perlakuan Berbagai Ketebalan dan Konsentrasi Gula Terhadap Kadar Sukrosa Manisan Jambu Biji yang Dihasilkan ..............................................30Gambar 11. Peningkatan Kadar Sukrosa Manisan Jambu Biji pada Masing-masing Waktu
Perendaman dengan Berbagai Macam Perlakuan Ketebalan dan Konsentrasi Larutan Gula .............................................................................................................32
Gambar 12. Grafik Hubungan Perlakuan Berbagai Konsentrasi Gula Selama Waktu Perendaman
Terhadap Kadar Vitamin C Manisan Jambu Biji yang Dihasilkan ..........................33 Gambar 13. Grafik Hubungan Perlakuan Berbagai Ketebalan Selama Waktu Perendaman Terhadap Kadar Vitamin C Manisan Jambu Biji yang Dihasilkan ..........................34Gambar 14. Grafik Hubungan Perlakuan Berbagai Ketebalan dan Konsentrasi Gula Terhadap
Perpustakaan Unika
DAFTAR GAMBAR
Gambar 15. Penurunan Kadar Vitamin C Manisan Jambu Biji pada Masing-masing Waktu Perendaman dengan Berbagai Macam Perlakuan Ketebalan dan Konsentrasi Larutan Gula .............................................................................................................36
Gambar 16. Grafik Hubungan Perlakuan Berbagai Konsentrasi Gula Selama Waktu Perendaman
Terhadap Tekstur Manisan Jambu Biji yang Dihasilkan ..........................................37Gambar 17 Grafik Hubungan Perlakuan Berbagai Ketebalan Selama Waktu Perendaman
Terhadap Tekstur Manisan Jambu Biji yang Dihasilkan ..........................................37 Gambar 18 Grafik Hubungan Perlakuan Berbagai Ketebalan dan Konsentrasi Gula Terhadap Kadar Sukrosa Manisan Jambu Biji yang Dihasilkan ..............................................38 Gambar 19. Penurunan Tekstur Manisan Jambu Biji pada Masing-masing Waktu Perendaman dengan Berbagai Macam Perlakuan Ketebalan dan Konsentrasi Larutan Gula .......40Gambar 20 Manisan Kering Jambu Biji Dengan Berbagai Perlakuan ........................................41
Gambar 21. Grafik Analisa Sensoris Tingkat Warna Manisan Kering Jambu Biji Dengan Berbagai Macam Perlakuan Ketebalan dan Konsentrasi Larutan Gula ...................43
Gambar 22. Grafik Analisa Sensoris Tingkat Rasa Manisan Kering Jambu Biji Dengan Berbagai
Macam Perlakuan Ketebalan dan Konsentrasi Larutan Gula ...................................44Gambar 23 Grafik Analisa Sensoris Tingkat Aroma Manisan Kering Jambu Biji Dengan
Berbagai Macam Perlakuan Ketebalan dan Konsentrasi Larutan Gula ...................44 Gambar 24. Grafik Analisa Sensoris Tingkat Tekstur Manisan Kering Jambu Biji Dengan Berbagai Macam Perlakuan Ketebalan dan Konsentrasi Larutan Gula ...................44 Gambar 25. Grafik Analisa Sensoris Tingkat Overall Manisan Kering Jambu Biji Dengan Berbagai Macam Perlakuan Ketebalan dan Konsentrasi Larutan Gula ...................45Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kandungan Gizi Jambu Biji Segar pada setiap 100 gram .........................................3
Tabel 2. Standar Kualitas Buah Jambu Biji ...........................................................................16
Tabel 3. Pengujian Fisik dan Kimia pada Pre-treatment .......................................................24
Tabel 4. Kadar Air Manisan Jambu Biji pada Waktu Perendaman dengan Berbagai Macam
Perlakuan Ketebalan dan Konsentrasi Larutan Gula. ...............................................27Tabel 5. Persamaan Matematik Penurunan Kadar Air Selama Perendaman ..........................28
Tabel 6. Kadar Sukrosa Manisan Jambu Biji pada Waktu Perendaman dengan BerbagaiMacam Perlakuan Ketebalan dan Konsentrasi Larutan Gula ...................................31
Tabel 7. Persamaan Matematik Peningkatan Kadar Sukrosa Selama Perendaman ................32
Tabel 8. Kadar Vitamin C Manisan Jambu Biji pada Waktu Perendaman dengan Berbagai Macam Perlakuan Ketebalan dan Konsentrasi Larutan Gula ..................................35Tabel 9. Persamaan Matematik Penurunan Kadar Vitamin C Selama Perendaman ..............36
Tabel 10. Tekstur Manisan Jambu Biji pada Waktu Perendaman dengan Berbagai Macam
Perlakuan Ketebalan dan Konsentrasi Larutan Gula ................................................39
Tabel 11. Persamaan Matematik Penurunan Kadar Vitamin C Selama Perendaman ..............40
Tabel 12. Hasil Pengujian Fisik dan Kimia Pada Manisan Kering Jambu Biji ........................42
Score
Tabel 13. Rata-Rata Hasil Analisa Sensoris Produk Manisan Kering Jambu Biji degan
Berbagai Macam Perlakuan ......................................................................................43Perpustakaan Unika
Lampiran 1. Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3710-1995) Lampiran 2. Lembar Kuisioner Uji Sensoris Lampiran 3. Penentuan Glukosa, Fruktosa dan Gula Invert dalam Suatu Bahan dengan Metode
Luff-Schoorl
Lampiran 4. Uji Normalitas Lampiran 5. SPSS Pengujian Kimia dan Fisik Manisan Jambu Biji Lampiran 6. SPSS Uji Kimiawi Pengeringan Lampiran 7. SPSS Uji Analisa Sensoris
Perpustakaan Unika
Buah berwarna merah seperti jambu biji merupakan jenis buah yang mudah kita temukan dalam
kehidupan sehari hari. Namun buah ini termasuk buah yang sifatnya mudah mengalami
perubahan fisik dan kimia bila tidak ditangani secara tepat. Akibatnya, mutu pada buah akan
turun secara drastis dan menyebabkan buah jambu biji menjadi tidak segar lagi dalam waktu
yang singkat. Perubahan sifat pada buah ini sering disebabkan oleh proses oksidasi karena buah
telalu sering terkena sinar matahari secara langsung, proses pemanenan yang kurang baik, serta
pengaruh biologis karena adanya pertumbuhan jamur sehingga mempermudah terjadinya
pembusukan pada buah (Astawan dan Astawan, 1991).
Oleh karena itu, pengolahan buah menjadi salah satu alternatif untuk mengantisipasi hasil
produksi berlimpah yang tidak dapat dipasarkan karena mutunya rendah. Berbagai produk hasil
olahan buah diantaranya adalah sari buah, manisan, selai, jelly, buah kering, saus, acar, dan
sebagainya. Dengan diolah menjadi berbagai macam produk tersebut maka buah jambu biji akan
mendapatkan nilai tambah (Satuhu, 1996). Pemanfaatan dari jambu biji merah ini masih terbatas
yaitu dinikmati secara langsung dan masyarakat belum menyadari bahwa jambu biji merah dapat
diolah menjadi suatu produk, seperti manisan kering jambu biji.Pengolahan manisan kering jambu biji dimaksudkan untuk menganekaragamkan pangan,
meningkatkan nilai ekonomi, memperpanjang umur simpan dan mempertahankan atau
memperbaiki mutu gizi buah (Lucianaratih, 2003). Dalam pembuatan manisan kering juga
dilakukan perendaman buah dalam larutan gula, yang dapat dibuat dalam berbagai kombinasi
ketebalan maupun konsentrasi larutan gula. Kombinasi-kombinasi perlakuan ini dapat
berpengaruh terhadap sifat-sifat fisik, kimia dan sensorinya. Pada prinsipnya, proses pembuatan
manisan merupakan peristiwa dehidrasi osmosis, yaitu suatu proses penghilangan sebagian air
dalam bahan yang direndam dalam larutan osmotik seperti larutan gula. Dalam pembuatan
manisan setelah proses perendaman dengan larutan gula, dapat dilanjutkan dengan pengeringan.
Perpustakaan Unika
2
sinar matahari, tenaga listrik maupun sumber panas lainnya. Pengeringan dengan alat pengering
yang menggunakan tenaga listrik merupakan perlakuan yang efektif dan memiliki banyak
kelebihan. Salah satu alat pengeringan yang digunakan adalah dehumidifier, dimana
kelebihannya dapat dilakukan pengontrolan suhu, sehingga produk dapat lebih baik dalam
warna, flavor, nilai nutrisi, kualitas pemasakan, dan kondisi pemasakan yang higienis. Selain itu
panas yang dihasilkan merata dan waktu pengeringannya cepat (Fellows, 2000).Tinjauan Pustaka 1.2. Jambu Biji 1.2.1
Jambu biji merupakan tanaman tropis yang berasal dari Brazil, disebarkan ke Indonesia melalui
Thailand. Jambu biji juga punya nama sebutan lain, diantaranya glima breueh, glimeu beru,
galiman, masiambu, biawas, jambu biawas, jambu batu (Sumatera); jambu klutuk, jambu krutuk,
jhambu bhender, bayawas, tetokal, tokal (Jawa); jambu klutuk (Sunda); kojabas (Nusa
Tenggara); kayawese (Maluku); fan shi liu gan (Cina) (Yuan, 2008).
Jambu biji tumbuh pada tanah yang gembur maupun liat, pada tempat terbuka dan mengandung
air yang cukup banyak, dapat ditanam melalui biji atau cangkok. Syarat tumbuhnya
membutuhkan air, hindari daerah kering. Pohon jambu biji termasuk jenis pepohonan yang
tumbuh di ketinggian 2 sampai 1000 Dpl (di atas permukaan laut). Jambu biji berbuah sepanjang
tahun dan dapat tumbuh di mana saja baik ditanam di pekarangan rumah, pinggir jalan, tepi
ladang, halaman sekolah, dan lain sebagainya. (Anonim, 2004).
Masa berbuah jambu biji dibagi menjadi 2 yaitu masa berbuah sedikit dan banyak. Masa berbuah
sedikit buah jambu biji jatuh pada bulan April-Januari, sedangkan masa berbuah banyak sekitar
bulan Februari-Maret (Satuhu, 1996). Jambu biji dapat diperbanyak dengan biji, okulasi atau
tunas yang berakar. Bagian yang digunakan untuk pengolahan adalah daun, buah mengkal,
ranting muda dan akar. Daging buah jambu biji merah berwarna merah sampai merah muda
dengan rasa yang lebih manis dan segar dibandingkan buah jambu biji putih. Buah jambu biji
dapat diolah menjadi berbagai macam produk, diantaranya manisan, jus, es krim, sorbet, atau
Perpustakaan Unika
3
Gambar 1. Jambu Biji Merah
Secara morfologi, buah jambu biji memiliki ciri-ciri buah yang berbentuk bulat, warna daging
buahnya merah, berbiji banyak, rasanya manis dan beraroma harum. Klasifikasi ilmiah pada
buah jambu biji adalah sebagai berikut : Regnum : Plantae Divisio : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Myrtales Familia : MyrtaceaePsidium
Genus : Spesies : Psidium guajava Nama binomial : Psidium guajava L. (Anonim, 2008).
Jambu biji mengandung berbagai macam vitamin dan mineral. Salah satu kandungan gizi yang
paling menonjol dari buah jambu biji adalah vitamin C (Haryoto, 1998). Sebagian besar vitamin
C terkonsentrasi pada bagian kulit dan daging bagian luar yang lunak dan tebal. Kandungan
vitamin C pada jambu biji mencapai puncaknya pada saat menjelang matang (Astawan, 2006).
Kandungan gizi pada buah jambu biji per 100 gram buah jambu biji segar dapat dilihat pada
Tabel 1.Perpustakaan Unika
4 Tabel 1. Kandungan Gizi Jambu Biji Segar pada setiap 100 gram Komposisi Jumlah
Kalori (energi) (kal)
49 Protein (g) 0,9 Lemak (g) 0,3 Karbohidrat (g) 12,2 Kalsium (mg)
28 Zat besi (mg) 1,1 Vitamin A (S.I)
25 Vitamin B1 (mg) 0,02 Vitamin C (mg) 87* Air (g)
86 Bagian yang dapat dimakan (%) 82 (Haryoto, 1998; *Yuan, 2008)
Kandungan vitamin C buah jambu biji sekitar 87 mg, dua kali lipat dari jeruk manis (49 mg/100
g), lima kali lipat dari jeruk, serta delapan kali lipat dari lemon (10,5 mg/100 g). Dibandingkan
jambu air dan jambu bol, kadar vitamin C pada jambu biji jauh lebih besar, yaitu 17 kali lipat
dari jambu air (5 mg/100 g) dan empat kali lipat dari jambu bol (22 mg/100 g). Di samping
berfungsi sebagai antioksidan, vitamin C juga berfungsi menjaga dan memacu kesehatan
pembuluh kapiler; mencegah anemia gizi, sariawan, gusi yang bengkak dan berdarah (penyakit
skorbut); serta mencegah tanggalnya gigi. Vitamin C dosis tinggi dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dalam melawan berbagai infèksi, sehingga tidak mudah menyebabkan sakit,
seperti flu, batuk, demam, dan lain-lain. Vitamin C membantu penyerapan zat besi dan dapat
menghambat produksi nitrosamin, suatu zat pemicu kanker. Vitamin C juga berperan untuk
pembentukan kolagen yang sangat bermanfaat untuk penyembuhan luka. Ketersediaan vitamin C
yang cukup dalam darah dapat mendorong ke selenium dalam menghambat sel kanker, terutama
kanker paru-paru, prostat, payudara, usus besar, empedu, dan otak (Astawan, 2006).
Manisan buah adalah buah yang diawetkan dengan kadar gula yang tinggi. Terdapat dua macam
bentuk olahan manisan buah, yaitu manisan basah yang diperoleh setelah proses pemasakan buah
dalam larutan gula dengan tingkat kemanisan yang cukup tinggi yang ditambahkan pula dengan
Perpustakaan Unika
5
kering yaitu buah yang telah diproses menjadi bentuk manisan basah dan kemudian dikeringkan
hingga kadar air yang rendah (Labuza, 1979; Fatah dan Bachtiar, 2004). Manisan kering
merupakan bahan makanan awetan dengan kadar gula yang relatif tinggi (+ 20%) dan berkadar
air antara 20%-25%, serta memiliki cita rasa khas (spesifik) dibandingkan dengan buah aslinya.
Di samping itu manisan kering ini memiliki tekstur plastis atau dapat dibentuk (Suprapti, 2005;
Trisnawati, 2006).
Hal yang harus mendapat perhatian dalam proses pembuatan manisan meliputi : penampilan
produk, yang terdiri atas warna, keseragaman bentuk dan kemasan; cita rasa dan aroma; daya
tahan produk dan kandungan unsur gizi dan kalori; dan hygienis (Suprapti, 2005; Trisnawati,
2006). Pengawetan dalam bentuk manisan adalah usaha untuk mempertahankan tekstur dan
warna buah, serta menciptakan suatu cita rasa yang baru, sekaligus bentuk usaha menyediakan
buah tanpa tergantung musim. Harapannya, buah dapat dinikmati setiap saat, tanpa terjadi
perubahan tekstur dan warna, serta memiliki cita rasa lebih baik. Pengolahan buah menjadi
bentuk manisan ini akan memperpanjang umur simpan hingga 1 bulan atau bahkan hingga
tahunan (Fatah dan Bachtiar, 2004; Labuza, 1979).Pretreatment sebelum pengeringan termasuk dalam persiapan bahan mentah, yang meliputi
seleksi, sortasi, pencucian, pengelupasan kulit, pemotongan, dan blanching untuk beberapa buah
dan sayuran. Buah-buahan dan sayuran diseleksi, disortasi menurut ukuran kematangan dan
kesegaran, kemudian dicuci untuk menghilangkan debu, kotoran serangga, spora, jamur, dan
bagian-bagian lain yang dapat mengkontaminasi atau mempengaruhi warna, aroma ataupun
flavour dari buah dan sayuran. Pengupasan buah atau penghilangan bagian buah yang tidak
diperlukan biasanya dilakukan setelah pencucian. Selanjutnya produk akan dipotong sesuai
dengan bentuk dan ukuran (Raghupathy dan Thangavel, 1995). Ketebalan irisan buah merupakan
faktor yang penting, karena irisan buah yang terlalu tebal akan menyebabkan proses pengeringan
berlangsung lama dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya semakin jauh jarak yang
ditempuh oleh uap air, jalan keluarnya air semakin tertutup, serta terhambat oleh rongga-rongga
udara. Karena air dapat dengan mudah keluar maka semakin tipis ketebalan suatu irisan semakin
Perpustakaan Unika
6
Asam sitrat merupakan asam organik yang banyak ditemukan pada buah jeruk. Asam ini banyak
digunakan dalam industri pangan sebagai bahan tambahan yang memberi rasa asam yang
menyegarkan. Karakteristik dari asam sitrat adalah berbentuk kristal putih jernih (seperti gula
pasir) yang juga lebih dikenal dengan garam asam dan berfungsi sebagai bahan pengasam,
karena bahan tersebut dapat berfungsi untuk menurunkan derajat keasaman (pH) larutan, sebagai
penyegar, sebagai pewangi, dan membantu aktivitas zat antioksidan. Asam sitrat mempunyai
sifat mudah larut dalam air dan kelarutannya dalam alkohol sedang, tetapi sedikit larut dalam
eter. Asam sitrat dapat digunakan secara bebas sesuai dengan kebutuhan karena bersifat tidak
beracun (Djubaedah et al., 2004; Suprapti, 2005). Tujuan penambahan zat pengasam ke dalam
proses pembuatan manisan adalah sebagai penegas rasa dan warna, atau menyelubungi rasa yang
tidak disukai. Zat ini dapat pula bertindak sebagai pengawet karena sifat asam dapat mencegah
pertumbuhan mikroba. Bahan inipun dapat mencegah ketengikan dan pencoklatan (Purnomo.
dkk, 1987).
Dalam pembuatan manisan sebelum proses perendaman dengan menggunakan larutan gula
larutan gula, terlebih dahulu dilakukan perendaman dengan menggunakan asam sitrat.
Perendaman ini biasanya berlangsung selama 10-30 menit. Tujuan dari perendaman dengan asam
sitrat adalah untuk mencegah terjadinya browning enzimatis pada jambu biji yang disebabkan
oleh enzim polifenol oksidase. Penyebab utama pada proses browning adalah reaksi antara
polifenol oksidase dengan oksigen yang akan mengubah senyawa 0-difenol pada jambu biji
menjadi o-kuinon. Reaksi browning enzimatis dapat diminimalkan dengan cara penghalangan
oksigen molekul, dan juga penambahan senyawa pereduksi yang dapat mencegah reaksi
browning yaitu dengan cara asam sitrat akan mereaksi dengan o-kuinon dan mengubahnya
kembali menjadi o-difenol (de Man, 1997).
Vitamin C mempunyai sifat asam, sifat pereduksi yang kuat dan sangat mudah larut dalam air.
Sifat-sifat yang dimiliki vitamin C disebabkan oleh adanya struktur enediol yang berkonjugasi
dengan gugus karbonil dalam cincin lakton. Vitamin C memiliki dua bentuk yaitu L-asam
askorbat dan D-asam askorbat. Bentuk alami dari vitamin C adalah L-asam askorbat. Asam
Perpustakaan Unika
7
vitamin C. Fungsi D-asam askorbat dalam bahan pangan hanya sebagai antioksidan bukan
sebagai sumber vitamin C. Vitamin C mempunyai rumus empiris C6 H
8 O 5 dalam bentuk murni
berupa kristal putih, tidak berwarna, tidak berbau dan mencair pada suhu 190-192˚C. Senyawa
ini bersifat reduktor kuat dan mempunyai rasa asam (Andarwulan & Koswara, 1992).
Asam askorbat merupakan antioksidan yang banyak terdapat pada buah dan sayur. Antioksidan
adalah bahan tambahan makanan yang digunakan untuk mencegah atau menghambat terjadinya
proses oksidasi (Winarno, 1997). Vitamin C ditentukan hampir sepenuhnya dalam makanan
nabati, yaitu sayuran dan buah-buahan segar, tetapi tidak ditemukan dalam serealia atau sayuran
kacang-kacangan kering. Jumlah asam askorbat dalam sayuran dan buah-buahan sangat
bervariasi, bahkan dalam varietas yang sama sekalipun (Gaman & Sherrington, 1994).Blanching
merupakan rangkaian pretreatment yang diberikan dalam proses pengolahan manisan
buah. Secara umum terdapat 2 metode blanching yang sering digunakan sebagai pretreatment
dalam proses pengolahan produk pangan, yaitu metode steam blanching dan metode hot water
blanching . Dalam pembuatan manisan kering, bahan mentah harus melewati proses blanching.
Metode blanching yang digunakan adalah steam blanching, yang dilakukan dengan cara bahan
pangan diberi uap panas yang dihasilkan dari air yang telah mendidih. Uap air akan masuk dan
melewati seluruh jaringan dari bahan pangan tersebut (Fellows; Sharma et al., 2000).
Keunggulan dari metode ini adalah hilangnya komponen yang larut dalam air (seperti vitamin,
mineral dan gula) dapat diminimalkan. Pretreatment blanching berpengaruh terhadap perubahan
kualitas sensoris dan nutrisi pada bahan pangan, misalnya terjadinya perubahan struktur jaringan
menjadi lebih lunak, kehilangan beberapa kandungan mineral, kandungan vitamin yang larut
dalam air serta komponen larut dalam air lainnya. Blanching biasanya dilakukan pada suhu