PENGARUH PENAMBAHAN POLYSORBATE 80 DAN SORBITAN MONOLAURATE SEBAGAI EMULSIFYING AGENT DALAM LOTION REPELAN MINYAK PEPPERMINT (Mentha piperita) TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS SEDIAAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar S

  

PENGARUH PENAMBAHAN POLYSORBATE 80 DAN SORBITAN

MONOLAURATE SEBAGAI EMULSIFYING AGENT DALAM LOTION

REPELAN MINYAK PEPPERMINT (Mentha piperita) TERHADAP SIFAT

FISIS DAN STABILITAS SEDIAAN

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  

Program Studi Farmasi

Oleh:

Anasthasia Mardila Puspita

  

NIM : 088114038

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PENGARUH PENAMBAHAN POLYSORBATE 80 DAN SORBITAN

MONOLAURATE SEBAGAI EMULSIFYING AGENT DALAM LOTION

REPELAN MINYAK PEPPERMINT (Mentha piperita) TERHADAP SIFAT

FISIS DAN STABILITAS SEDIAAN

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Farmasi Oleh:

  Anasthasia Mardila Puspita NIM : 088114038

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

  Halaman Persembahan

  “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” (Mat 6:34)

  Bila doa Anda menjadi kering dan rutin, teruskan saja. Tanah yang kering kerontang menyambut datangnya hujan…..

  Bila Anda merasa sedih atau menyesal, menangislah.

  Airmata adalah doa dari hati….. Berdoa adalah bernafas. Lakukanlah dalam-dalam dan Anda akan dipenuhi dengan kehidupan…..

  Doa dasar dari segala sesuatu yang akan kita perbuat.

  

DIA hanya sejauh doa

.

  Non mea sed tua voluntas. Kupersembahkan karya kecilku ini untuk: Bapak & Mama sebagai tanda cinta dan terimakasih atas segala pengorbanan tanpa henti

  Kakakku Ave dan adikku Ius untuk semangat, dorongan, dan tuntunannya Orang-orang yang selalu mendukungku Almamaterku

  

PRAKATA

  Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria berkat kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian serta penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penambahan Polysorbate 80 dan Sorbitan

  

monolaurate sebagai Emulsifying Agent dalam Lotion Repelan Minyak

Peppermint (Mentha piperita) terhadap Sifat Fisis dan Stabilitas Sediaan” dengan

  baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Dalam pelaksanaan penelitian hingga penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Maka dari itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt. selaku Ketua Program Studi Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta yang turut memberikan saran dan masukan untuk penulis selama tahap penelitian.

  3. Dewi Setyaningsih, M.Sc., Apt. selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan banyak pengarahan, bantuan, tuntunan, kritik, dan saran sejak awal penelitian hingga akhir penyusunan skripsi ini.

  4. Rini Dwiastuti, M.Sc., Apt. dan Yohanes Dwiatmaka, M.Si. selaku dosen penguji atas segala masukan dan bimbingannya.

  5. dr. Tri Baskoro Tunggul Satoto, MD, M.Sc., PhD selaku supervisor selama melakukan penelitian di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta atas bimbingan dan pengarahan yang diberikan kepada penulis.

  6. Romo Sunu, Pak Aris Dwiatmaka, Pak Enade, Suster Kris atas segala bantuan dalam pengolahan data. Sangat bermanfaat.

  7. Segenap dosen yang telah berkenan membagikan ilmu kepada penulis selama belajar di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  8. Alfonsus Rosario Heppy Dwiyoga atas kamu dan semua waktu, kesabaran, bantuan serta dukunganmu.

  9. Sahabat-sahabat NIM atas-bawah dengan semangat tiada henti: Theresia Wijayanti, E. L. Sari Tambunan, Winarti H. Wibowo; kelompok praktikum A2 yang dilengkapi oleh Prasilya dan Regina Clarissa.

  10. Teman seperjuangan skripsi: Sin Lie Fransisca Martina Octaviani, Yessi Lusiana Dewi, Elisabeth Dea Gretha Zagoto untuk kesabaran, kebersamaan dan suka dukanya.

  11. Kakak-kakak angkatan atas semua bantuan, dukungan, dan masukan: Mbak Ririn, Mbak Dinar, Cik Ayu, Cik Eka, Koh Robby, dkk.

  12. Bapak Musrifin, Mas Agung, Mas Heru, Mas Pardjiman, Mas Ottok dan seluruh staf laboratorium Fakultas Farmasi serta staf keamanan dan kebersihan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas bantuan dan kerjasamanya.

  13. Seluruh staf dan Kepala Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta atas bantuan dan kerjasamanya.

  14. Teman seperjuangan di laboratorium formulasi: Dessy, Ellen, Dewi, Asti, Dian, dkk; Pius, Agnes, dkk; Intan, Arum, Silvia, Eddie, dan teman-teman yang lain.

  15. Teman-teman FST A 2008 dan seluruh angkatan 2008 atas dukungan dan suka duka yang diberikan, khususnya Rika, Elya, Widi, Adi, dan Cure. Semoga pengalaman yang telah kita lalui bersama bisa menjadi bekal untuk perjuangan hidup kita kelak.

  16. Seluruh pihak, yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi.

  Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini mengingat keterbatasan dan kemampuan penulis, sehingga sangat diharapkan adanya masukan dan saran yang membangun untuk penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan berguna bagi dunia ilmu pengetahuan.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL………………………………………………………...... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………..... ii HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………..... iii HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………...... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………...... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………..... vi PRAKATA…………………………………………………………………..... vii DAFTAR ISI…………………………………………………………………....x DAFTAR TABEL………………………………………………………………xiii DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………... xiv DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………xvi

  INTISARI……………………………………………………………………… xvii

  

ABSTRACT……………………………………………………………………...xviii

  BAB I. PENGANTAR………………………………………………………….1 A. Latar Belakang……………………………………………………………... 1

  1. Permasalahan…………………………………………………………... 4

  2. Keaslian Penelitian……………………………………………………...4

  3. Manfaat Penelitian……………………………………………………... 6

  B. Tujuan Penelitian…………………………………………………………... 6

  1. Tujuan Umum………………………………………………………….. 6

  2. Tujuan Khusus…………………………………………………………. 6

  BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA…………………………………………. 7 A. Emulsi……………………………………………………………………… 7

  1. Polysorbate 80…………………………………………………………. 8

  2. Sorbitan Monolaurate............................................................................. 9

  B. Mentha piperita……………………………………………………………..10

  C. Proses Emulsifikasi…………………………………………………………11

  D. Virgin Coconut Oil (VCO)………………………………………………….12

  E. Gliserin…………………………………………………………………….. 14

  F. Asam Stearat……………………………………………………………….. 14

  G. Triethanolamine…………………………………………………………….15

  H. Cetyl alcohol……………………………………………………………….. 16

  I. Hydrophile-Lipophile-Balance (HLB) System…………………………….. 16 J. Sifat Fisis dan Stabilitas Emulsi…………………………………………… 17

  1. Daya Sebar……………………………………………………………... 17

  2. Viskositas……………………………………………………………….17

  3. Stabilitas Emulsi……………………………………………………….. 18 K. Pembentukan dan Analisis Droplet…………………………………………21 L. Nyamuk Aedes aegypti…………………………………………………….. 23 M. Metode Desain Faktorial……………………………………………………24 N. Landasan Teori……………………………………………………………...26 O. Hipotesis…………………………………………………………………… 27

  BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……………………………………... 28 A. Jenis dan Rancangan Penelitian……………………………………………. 28 B. Variabel dalam Penelitian………………………………………………….. 28 C. Definisi Operasional……………………………………………………….. 29 D. Bahan Penelitian…………………………………………………………… 31 E. Alat Penelitian………………………………………………………………31 F. Alur Penelitian……………………………………………………………... 32 G. Tata Cara Penelitian………………………………………………………...32

  1. Formula………………………………………………………………… 32

  2. Pembuatan Lotion……………………………………………………… 34

  3. Pengamatan Fisis Lotion……………………………………………….. 35

  4. Penentuan Tipe Emulsi Lotion………………………………………….35

  5. Pengujian Daya Sebar………………………………………………….. 35

  6. Pengujian Viskositas dan Pergeseran Viskositas……………………….35

  7. Uji Stabilitas…………………………………………………………….36

  8. Uji Waktu Penolakan Lotion Minyak Peppermint……………………...36

  H. Analisis Hasil………………………………………………………………. 38

  BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………… 39 A. Pembuatan Lotion………………………………………………………….. 39 B. Pengamatan Fisis Lotion…………………………………………………… 47 C. Penentuan Tipe Emulsi Lotion……………………………………………...48

  1. Uji miscibility dalam air……………………………………………….. 48

  2. Uji miscibility dalam minyak…………………………………………... 49

  3. Uji staining…………………………………………………………….. 49

  D. Sifat Fisis dan Stabilitas Sediaan Lotion Repelan Minyak Peppermint…… 51

  1. Sifat Fisis Lotion……………………………………………………….. 51

  a. Daya Sebar…………………………………………………………. 57

  b. Viskositas…………………………………………………………...62

  2. Stabilitas Sediaan Lotion Repelan Minyak Peppermint……………….. 66

  a. Pergeseran Viskositas……………………………………………… 67

  b. Perubahan Ukuran Droplet………………………………………… 68

  c. Pemisahan Emulsi…………………………………………………..71

  E. Uji Waktu Penolakan Lotion Minyak Peppermint………………………….72

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………. 77 A. Kesimpulan………………………………………………………………… 77 B. Saran……………………………………………………………………….. 77 BAB VI. KETERBATASAN PENELITIAN………………………………….. 78 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 79 LAMPIRAN…………………………………………………………………….85 BIOGRAFI PENULIS…………………………………………………………. 104

  

DAFTAR TABEL

  Tabel I. Klasifikasi surfaktan berdasarkan nilai HLB………………………… 17 Tabel II. Rancangan percobaan desain faktorial: dua faktor dan dua level…...

  25 Tabel III. Rancangan formula desain faktorial polysorbate 80 dan sorbitan monolaurate......................................................................................................

  33 Tabel IV. Jumlah bahan-bahan yang digunakan……………………………… 34 Tabel V. Nilai HLB tiap-tiap formula………………………………………… 42 Tabel VI. Level rendah dan level tinggi polysorbate 80 dan sorbitan

  

monolaurate…………………………………………………………………… 42

  Tabel VII. Hasil pengujian sifat fisis dan stabilitas lotion……………………. 53 Tabel VIII. Hasil uji Anova multivariat respon daya sebar dan viskositas…… 56 Tabel IX. Hasil perhitungan nilai efek faktor…………………………………. 56 Tabel X. Hasil uji beda respon pergeseran viskositas dan perubahan ukuran droplet…………………………………………………………………………. 67 Tabel XI. Hasil pengujian indeks creaming.....................................................

  72 Tabel XII. Hasil pengujian efek repelensi basis dan basis ditambah

  

peppermint……………………………………………………………………... 74

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Strukur polysorbate 80 dan rumus kimianya………………………..

  23 Gambar 11. Tipe emulsi W/O dan O/W…………………………………………

  60 Gambar 21. Grafik hubungan efek sorbitan monolaurate terhadap respon daya sebar……………………………………………………………………………... 61 Gambar 22. Hasil analisis desain faktorial untuk respon daya sebar……………

  51 Gambar 20. Grafik hubungan efek polysorbate 80 terhadap respon daya sebar..

  50 Gambar 19. Hasil pengujian tipe emulsi menggunakan mikroskop…………….

  49 Gambar 18. Hasil pengujian tipe emulsi dengan penambahan methylene blue

  49 Gambar 17. Hasil pengujian miscibility lotion dalam minyak…………………..

  48 Gambar 16. Hasil uji miscibility lotion dalam air……………………………….

  47 Gambar 15. Pengamatan sifat fisis lotion yang dihasilkan……………………...

  45 Gambar 14. Mekanisme co-surfactant secara skematis…………………………

  43 Gambar 13. Mekanisme kerja polysorbate 80 dan sorbitan monolaurate pada sistem emulsi M/A………………………………………………………………

  35 Gambar 12. Reaksi penyabunan dari trietanolamin dengan asam stearat……….

  20 Gambar 10. Nyamuk Aedes aegypti……………………………………………..

  9 Gambar 2. Struktur molekul sorbitan monolaurate……………………………..

  16 Gambar 9. Fenomena ketidakstabilan emulsi…………………………………...

  15 Gambar 8. Struktur molekul cetyl alcohol............................................................

  14 Gambar 7. Struktur molekul triethanolamine…………………………………...

  14 Gambar 6. Struktur molekul asam stearat……………………………………….

  12 Gambar 5. Struktur molekul gliserin…………………………………………….

  12 Gambar 4D. Emulsi dengan emulsifier ganda…………………………………..

  12 Gambar 4C. Emulsi Water-in-Oil……………………………………………….

  12 Gambar 4B. Emulsi Oil-in-Water……………………………………………….

  12 Gambar 4A. Bentuk emulsifier………………………………………………….

  11 Gambar 4. Skema stereokimia surfaktan………………………………………..

  10 Gambar 3. Struktur kimia senyawa terpenoid dalam Mentha piperita………….

  61

  Gambar 23. Grafik hubungan efek polysorbate 80 terhadap respon viskositas…

  64 Gambar 24. Grafik hubungan efek sorbitan monolaurate terhadap respon viskositas………………………………………………………………………...

  64 Gambar 25. Hasil analisis desain faktorial untuk respon viskositas…………….

  65 Gambar 26. Hasil pengamatan droplet…………………………………………..

  69

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Certificate of Analysis Peppermint Oil…………………………….

  85 Lampiran II. Perhitungan penambahan minyak peppermint dalam 1 formula

  86 lotion……………………………………………………………………………. Lampiran III. Perhitungan rHLB………………………………………………..

  87 Lampiran IV. Penentuan faktor dominan yang berpengaruh pada respon daya sebar dan viskositas serta signifikansi uji beda………………………………….

  88 Lampiran V. Hasil uji sifat fisis dan stabilitas sediaan lotion repelan minyak

  

peppermint………………………………………………………………………. 89

Lampiran VI. Perhitungan nilai efek faktor……………………………………..

  92 Lampiran VII. Tabel frekuensi ukuran droplet………………………………….

  93 Lampiran VIII. Hasil analisis stabilitas dengan program R serial 2.9.0………...

  95 Lampiran IX. Hasil Analisis desain faktorial dengan R program….................

  99 Lampiran X. Dokumentasi……………………………………………………… 101

  

INTISARI

  Sifat fisis dan stabilitas emulsi dalam lotion dipengaruhi oleh emulsifying

  

agent yaitu polysorbate 80 dan sorbitan monolaurate. Penelitian ini bertujuan

  untuk mengetahui efek polysorbate 80, sorbitan monolaurate atau interaksi antara keduanya yang paling dominan mempengaruhi sifat fisis dan stabilitas sediaan

  lotion repelan minyak peppermint yang dihasilkan

  Penelitian ini merupakan rancangan eksperimental-faktorial dengan variabel eksperimen ganda (desain faktorial, dua faktor dan dua level) yang meliputi polysorbate 80 (level rendah 4 gram dan level tinggi 6 gram) dan

  

sorbitan monolaurate (level rendah 5 gram dan level tinggi 8 gram). Respon sifat

  fisis dalam penelitian berupa daya sebar dan viskositas, sementara respon stabilitas berupa pergeseran viskositas, perubahan ukuran median droplet, dan pemisahan fase (indeks creaming) yang teramati selama satu bulan penyimpanan. Data respon yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan uji ANOVA pada software program R. Taraf kepercayaan yang digunakan adalah 95% untuk melihat signifikansi (p<0,05) dari masing-masing faktor maupun interaksinya dalam memberikan respon.

  Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa faktor Polysorbate 80 secara dominan berpengaruh menurunkan respon daya sebar. Interaksi antara polysorbate 80 dengan sorbitan monolaurate secara dominan berpengaruh menurunkan respon viskositas. Sediaan lotion repelan minyak peppermint stabil secara fisis dari sisi makroskopik maupun mikroskopik selama satu bulan penyimpanan.

  Kata kunci: lotion repelan, miyak peppermint, polysorbate 80, sorbitan monolaurate, desain faktorial.

  

ABSTRACT

  The physical properties and stability of emulsion in lotion form design that is influenced by emulsifying agents, polysorbate 80 and sorbitan monolaurate. The aim of this study is to determine the effect of polysorbate 80, sorbitan monolaurate or interaction between these factors, that the most dominant influence physical properties and stability of the preparation of peppermint oil repellant lotion produced.

  This study is a experimental-factorial design with multiple experimental variables (factorial design, two factors and two levels) that include polysorbate 80 (4 grams for low-level and 6 grams for high-level) and sorbitan monolaurate (5 grams for low-level and 8 grams for high-level). The responses for physical properties from this study are spreadability and viscocity, meanwhile responses for physical stability are displacement of viscocity, changing of median droplet size, and creaming index. The data were analyzed statistically with ANOVA multivariate test using R program. Convidence interval used at 95% to see the significance level (p value<0.05)from each these factors and their interactions in response.

  The results from this study showed that polysorbate 80 is the dominant factor in decrease of spreadability response and the interaction between polysorbate 80 and sorbitan monolaurate dominantly affect the viscocity response that decrease this response.

  

Keywords: repellant lotion, peppermint, polysorbate 80, sorbitan monolaurate,

factorial design.

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Minyak atsiri dikenal juga dengan nama minyak terbang atau minyak

  eteris, essential oil atau volatile oil. Salah satu bentuk penggunaan minyak atsiri adalah sebagai pestisida nabati, yaitu pengusir (repellent) nyamuk (Kardinan, 2005). Repelan adalah bahan yang digunakan untuk mencegah invasi serangga pada tanaman, hewan maupun manusia dengan menolak atau melapisinya (Borror and Delong, 1954). Menurut penelitian Kumar, Wahab, and Warikoo (2011), minyak atsiri berupa peppermint oil yang berasal dari distilasi daun mint (Mentha

  

piperita), memiliki daya repelan terhadap nyamuk Aedes aegypti betina dewasa.

  Berdasarkan permasalahan di atas, mendorong dilakukan penelitian untuk membuat suatu sediaan lotion repelan dari bahan alam, yaitu minyak

  

peppermint, dengan suatu sistem emulsi lotion yang stabil. Dipilih suatu sediaan

lotion karena terkait dengan stabilitas minyak peppermint yang mudah menguap.

  Melalui sediaan lotion, diharapkan dapat meningkatkan stabilitasnya.

  Pemilihan bentuk sediaan lotion dikarenakan pertimbangan dari sisi stabilitas minyak peppermint sebagai minyak atsiri yang mudah menguap sekaligus juga untuk meningkatkan acceptability dengan menutupi ketidaknyamanan yang timbul akibat penggunaan minyak peppermint murni sebagai repelan langsung pada kulit. Adanya sistem emulsi M/A dalam sediaan

  

lotion diharapkan mampu menurunkan mobilitas minyak peppermint karena kemudahannya untuk menguap dicegah oleh terikatnya minyak peppermint pada fase minyak serta melalui mekanisme penahanan droplet tersebut dalam sistem emulsi yang cenderung menjadi lebih viskos karena adanya interaksi pada bahan- bahan penyusun lotion dibandingkan dengan minyak peppermint murni. Efek repelan akan muncul setelah pengaplikasian pada kulit karena ikatan minyak

  

peppermint dengan fase minyak lemah. Di samping itu, terdapat pula shear ynag

  diberikan berupa pengolesan sehingga akan memutuskan ikatan antara minyak peppermint dari sediaan lotion.

  Dalam pembuatan suatu sediaan lotion, diperlukan emulsifying agent dalam formula. Hal ini disebabkan karena lotion termasuk dalam sistem emulsi.

  Penelitian ini menggunakan kombinasi komposisi polysorbate 80 dan sorbitan

  

monolaurate sebagai emulsifying agent untuk mengetahui pengaruh

  penambahannya pada formulasi lotion repelan minyak peppermint. Emulsifying

  

agent yang berperan sebagai surfaktan, akan mempengaruhi sifat fisis dan

  kestabilan lotion (Friberg, Quencer, and Hilton, 2006). Melalui penelitian ini diharapkan dapat ditentukan faktor mana yang dominan dari polysorbate 80,

  

sorbitan monolaurate atau interaksi keduanya dalam menentukan sifat fisis lotion.

  Polysorbate 80 dan sorbitan monolaurate adalah surfaktan nonionik.

  Surfaktan nonionik bersifat lebih stabil apabila dibandingkan surfaktan ionik (anionik dan kationik) terhadap adanya elektrolit maupun perubahan pH (Jones, 2008) dalam sistem emulsi. Polysorbate 80 dan sorbitan monolaurate memiliki kesamaan adanya rantai hidrokarbon dan gugus hidroksil (-OH) pada struktur molekulnya, tetapi polysorbate 80 juga memiliki gugus etilen oksida sehingga menyebabkan polysorbate 80 lebih bersifat hidrofilik (water-soluble) (Weindholz, 1976). Sementara itu, sorbitan monolaurate lebih bersifat lipofilik (oil-soluble) karena memiliki rantai hidrokarbon yang lebih panjang (Rowe, Sheskey, and Quinn, 2009). Kombinasi dua surfaktan nonionik, water-soluble dan oil-soluble digunakan untuk membentuk lapisan antarmuka antara fase terdispers dan medium pendispers (Jones, 2008). Adanya lapisan antarmuka akan menurunkan tegangan permukaan antar fase minyak dan fase air (Kim, 2004). Penggunaan kombinasi emulsifying agent juga diharapkan dapat meningkatkan stabilitas sistem emulsi lotion daripada penggunaan emulsifying agent tunggal (Kim, 2004).

  Oleh sebab itu, penambahan kombinasi polysorbate 80 dengan sorbitan

  

monolaurate dalam penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui profil

  kestabilan fisis lotion repelan minyak peppermint secara makroskopik maupun mikroskopik.

  Lotion yang diformulasikan diharapkan memiliki tipe emulsi minyak-

  dalam-air (M/A), sebab dilihat dari sisi kelarutannya, minyak peppermint larut dalam alkohol dan minyak serta tidak larut dalam air (USP, 1995). Emulsifying

  

agent yang digunakan pada penelitian bertujuan untuk membentuk droplet minyak

  dalam air untuk mengurangi kemungkinan menguapnya kandungan minyak

  

peppermint sehingga diharapkan dapat mempertahankan stabilitasnya dalam

lotion. Disamping itu, pada penelitian ini juga ingin diketahui sejauh mana lotion

  repelan minyak peppermint memberikan waktu penolakan terhadap nyamuk Aedes aegypti betina.

  Desain penelitian yang memungkinkan untuk mengetahui pengaruh penambahan kedua faktor emulsifying agent berupa polysorbate 80 dan sorbitan

  

monolaurate, sehingga dapat diketahui efek masing-masing faktor maupun

  interaksi dari kedua faktor secara simultan dalam menentukan sifat fisis lotion adalah dengan metode desain faktorial (Armstrong and James, 1996). Melalui desain faktorial dengan dua level dan dua faktor akan diperoleh informasi tentang signifikansi efek yang dominan dari perbedaan perlakuan, yaitu jumlah

  

polysorbate 80 dan sorbitan monolaurate pada level rendah dan tinggi.

  Signifikansi efek polysorbate 80 dan sorbitan monolaurate terhadap sifat fisis

  

lotion repelan minyak peppermint dilihat dari hasil ANOVA multivariat dengan

taraf kepercayaan 95%.

  1. Permasalahan

  a. Manakah faktor yang secara signifikan dominan dari polysorbate 80, sorbitan

  monolaurate atau interaksi keduanya dalam menentukan sifat fisis lotion

  repelan minyak peppermint?

  b. Apakah lotion repelan minyak peppermint stabil secara fisis setelah satu bulan penyimpanan? c. Berapa lama waktu penolakan terhadap nyamuk Aedes aegypti betina dari sediaan lotion minyak peppermint dengan kombinasi polysorbate 80 dan

  sorbitan monolaurate?

  2. Keaslian Penelitian

  Penelitian mengenai minyak peppermint yang berkaitan dan pernah dilakukan adalah: Insect Repellents – Past, Present and Future yang menjabarkan mekanisme penolakan repelan pada nyamuk Aedes aegypti betina dengan mengacaukan reseptor lactic-acid-sensitive olfactory receptor neuron (ORN) pada antenanya (Paterson and Coats, 2001), Determination of The Required HLB

  

Values of Some Essential Oils (Orafidiya and Oladimeji, 2002) yang meneliti

  tentang nilai HLB minyak peppermint, A Review on Peppermint Oil (Alankar, 2009) yang menyatakan konsentrasi minyak peppermint dalam suatu sediaan

  

semisolid dan senyawa yang terkandung di dalam minyak peppermint, Bioefficacy

of Mentha piperita essential oil against dengue fever mosquito Aedes aegypti L

  (Kumar et al., 2011) yang meneliti tentang adanya sifat repelan yang berasal dari minyak peppermint beserta daya proteksinya pada tangan manusia, dan

  

Evaluation of herbal essential oil as repellents against Aedes aegypti (L.) and

Anopheles dirus Peyton & Harrion (Sritabutra, Soonwera, Waltanachanobon, and

  Poungjai, 2011) yang meneliti tentang beberapa minyak atsiri yang diformulasikan dengan minyak kedelai dapat berfungsi sebagai repelan pada nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles dirus pada tangan manusia.

  Penelitian pengaruh penambahan polysorbate 80 dan sorbitan

  

monolaurate sebagai emulsifying agent dalam formula lotion repelan minyak

peppermint terhadap sifat fisis dan stabilitas sediaan yang dilakukan penulis,

  belum pernah dilakukan.

3. Manfaat Penelitian

  a. Manfaat teoritis: Menambah pengetahuan tentang formulasi bentuk sediaan lotion repelan dari bahan alam yang berupa minyak peppermint.

  b. Manfaat metodologis: Mengetahui penggunaan komposisi emulsifying agent berupa polysorbate 80 dan sorbitan monolaurate.

  c. Manfaat praktis: Mengetahui stabilitas sediaan lotion repelan minyak peppermint setelah satu bulan penyimpanan.

B. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Umum

  Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk membuat formula repelan dengan zat aktif yang berasal dari bahan alam berupa minyak peppermint (Mentha

  piperita) dalam bentuk sediaan lotion yang stabil.

  2. Tujuan Khusus

  a. Untuk mengetahui faktor yang secara signifikan dominan mempengaruhi sifat fisis sediaan lotion, dari polysorbate 80, sorbitan monolaurate atau interaksi keduanya sebagai emulsifying agent.

  b. Untuk mengetahui stabilitas fisis lotion minyak peppermint setelah satu bulan penyimpanan.

  c. Untuk mengetahui berapa lama waktu penolakan lotion minyak peppermint terhadap nyamuk Aedes aegypti betina.