SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

KECEMASAN KEMATIAN DITINJAU DARI KEPERCAYAAN

DAN NILAI RELIGIUS/SPIRITUAL DAN PENGALAMAN

SPIRITUAL SEHARI-HARI PADA MAHASISWA FAKULTAS

PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

  

Program Studi Psikologi

Oleh:

R. Pasifikus Christa Wijaya

  

NIM: 039114044

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  i

  

KECEMASAN KEMATIAN DITINJAU DARI KEPERCAYAAN

DAN NILAI RELIGIUS/SPIRITUAL DAN PENGALAMAN

SPIRITUAL SEHARI-HARI PADA MAHASISWA FAKULTAS

PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

  

Program Studi Psikologi

Oleh:

R. Pasifikus Christa Wijaya

  

NIM: 039114044

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO

The Lifestream courses through our Planet back and forth across the

borders of life and death

If that cycle is the very truth of life, then history, too, will inevitably

repeat itself So go on - bring your Jenovas and your Sephiroths Then behold, my limit breaker: Swords of The Seven Sword of Remembreance Sword of Spirit Sword of Ressurection Sword of Forgiveness Sword of Hope Sword of Nothingness Sword of Eternity There do I see my fathers There do I see my mothers, my sisters, and my brothers There do I see the line of my people, back to the beginning They do call me They bid me take my place among them in the Halls of Valhalla Where the brave may live forever

  iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

  v

  Untukmu yang (akhirnya) menatap karya ini dan tersenyum karenanya Terima kasih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya milik orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 22 Desember 2010 Penulis,

  R. Pasifikus Christa Wijaya

  vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Kecemasan Kematian ditinjau dari Kepercayaan dan Nilai Religius/Spiritual

dan Pengalaman Spiritual Sehari-hari pada Mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  

R. Pasifikus Christa Wijaya

  ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara

pengalaman spiritual sehari-hari dan kepercayaan dan nilai religius dan spiritual

dengan kecemasan kematian. Penelitian memiliki dua hipotesis, yaitu ada

hubungan negatif antara pengalaman spiritual sehari-hari dengan kecemasan

kematian dan ada hubungan negatif antara kepercayaan dan nilai

religius/spiritual dengan kecemasan kematian. Subjek dalam penelitian ini

adalah 69 mahasiswa aktif Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang

diambil dengan menggunakan teknik convenience sampling, yang dilakukan di

kampus Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Metode pengumpulan

data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan tiga alat ukur yaitu Skala

Daily Spiritual Experience Short Form, Skala Belief and Values Short Form dan

Threat Index. Uji coba skala menghasilkan koefisien reliabilitas pada Skala

Daily Spiritual Experience Short Form sebesar 0,868, Skala Belief and Values

Short Form sebesar 0,597 dan Threat Index sebesar 0,94. Data hasil penelitian

dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product moment Pearson, dan

hasilnya tidak ada hubungan antara pengalaman spiritual sehari-hari dengan

kecemasan kematian, dan tidak ada hubungan antara kepercayaan dan nilai

religius dan spiritual dengan kecemasan kematian.

  Kata kunci : Pengalaman Spiritual Sehari-hari, Kepercayaan dan Nilai Religius/Spiritual, Kecemasan Kematian

  vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Death Anxiety observed by Religious/Spiritual Belief and Value, and Daily

Spiritual Experience in College Student of Psychology Faculty of Sanata

Dharma University

  

R. Pasifikus Christa Wijaya

  ABSTRACT

  The objective of this research was to find out the correlation between

daily spiritual experience, religious/spiritual belief and value and death anxiety.

Two hypothesis proposed in this research were negative correlations between

daily spiritual experience with death anxiety and negative correlations between

religious/spiritual belief and value with death anxiety. The subjects in this

research were 69 Psychology students of Sanata Dharma University that were

acquired by convenience sampling technique at Faculty of Psychology Sanata

Dharma University. Data of this research were collected by Daily Spiritual

Experience Scale Short Form, Belief and Values Scale Short Form dan Threat

Index Scale. The DSES short form scale has reliability coefficient of 0,868; The

BAVS Short Form has reliability coefficient of 0,597; and the TIS has reliability

coefficient of 0,94. Research result data were analized by product moment

Pearson correlation. The results show that there was no correlation between

daily spiritual experience and death axiety, and there was no correlation between

religious/spiritual belief and value and death anxiety.

  Key Word: Daily spiritual experience, Religious/spiritual belief and value, death anxiety

  viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

  Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : R. Pasifikus Christa Wijaya No. Mahasiswa : 039114044

  Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

Kecemasan Kematian ditinjau dari Kepercayaan dan Nilai Religius/Spiritual

dan Pengalaman Spiritual Sehari-hari pada Mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta, Pada tanggal 11 Februari 2011 Yang menyatakan (R. Pasifikus Christa Wijaya) ix

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan bimbingan-Nya hingga penulis mampu menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

  Penyusunan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir sebagai persyaratan mengakhiri program S1 Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  Proses penyusunan, penelitian dan penyelesaian karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis menghaturkan terima kasih dengan segala kerendahan hati kepada:

  1. Bapak C. Siswa Widyatmoko, M.Psi selaku dosen pembimbing yang dengan kesabaran dan kerelaan memberikan saran, membimbing, mendorong dan menjadi teman diskusi dalam proses penyelesaian karya tulis.

  2. Ibu Dr. Ch. Siwi Handayani selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  3. Ibu Agnes Indar E., M.Psi. yang dengan kerelaan menunggu saya hingga detik-detik terakhir.

  4. Bapak Y. B. Cahyo W., M.Si yang mengenalkan aku dengan dunia spiritualitas

  5. Bapak Agung Santosa, M.A. dan Bapak Y. Heri Widodo, M.Psi atas pencerahannya x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Seluruh dosen Fakultas Psikologi, yang pernah memberikan ilmu, wawasan, pengetahuan, dan membuat pola pikir peneliti lebih bijaksana agar dapat berusaha dan berbuat yang terbaik.

  7. Bapakku Drs. Suprihartanta FP., ibuku Agatha Damai Christiah.

  Bapak ibuku memang luar biasa.

  8. Adik-adikku Leo Agung Christa Maharddika dan Claudia Christa Wardhani. Contoh saja diriku yang baik-baik saja ya (nek masih ada), kalo ada yang jelek ya (terpaksa) boleh diambil tapi sithik wae.

  9. Antonia Ari Susanti, kapan mau aku periksakan ke dokter mata? Bertahun- tahun aku tipu kok ndak sadar-sadar. Terima kasih untuk menyadarkanku, membuatku mengerti bahwa bidadari tidak hanya tinggal di tengah padang rembulan.

  10. Pak Giyanto, mas Gandung, mas Muji dan bu Nanik atas semua bantuan, kesabaran dan keramahan sikap dalam melayani kepentingan akademik.

  11. Teman- teman Ψ ‘00,’01,’02,’03,’04,’05,’06,’07,’08,’09 atas dukungan dan bantuannya, juga terima kasih telah berbagi cerita, pengalaman, wawasan, ilmu dan pengetahuan selama di fakultas psikologi.

  12. Kepada semua pihak, teman, dan kerabat lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas doa, bantuan, dukungan, nasehat, saran dan masukannya dalam proses penyelesaian karya tulis. xi

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................................ii HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................iii HALAMAN MOTO...............................................................................................iv HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...............................................................vi ABSTRAK ............................................................................................................vii ABSTRACT .........................................................................................................viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

  ……………….ix KATA PENGANTAR ............................................................................................x DAFTAR ISI .........................................................................................................xii DAFTAR TABEL.................................................................................................xvi DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xvii DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xviii

  BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1 A. Latar Belakang............................................................................................1 B. Pertanyaan Penelitian ................................................................................8 C. Tujuan Penelitian .......................................................................................8 D. Manfaat Penelitian .....................................................................................8

  1. Manfaat Teoretis ...................................................................................8

  2. Manfaat Praktis .....................................................................................8

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 9 xii

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  A. Religiusitas dan Spiritualitas ..................................................................... 9

  1. Definisi Religiusitas ............................................................................. 9

  2. Definisi Spiritualitas .......................................................................... 15

  3. Tumpang tindih Religiusitas dan Spiritualitas ................................... 16

  4. Kombinasi antara Religiusitas dan Spiritualitas .................................17

  5. Domain Kombinasi Area Religiusitas dan Spiritualitas .....................18

  B. Pengalaman Spiritualitas Sehari-hari ........................................................19

  1. Definisi Pengalaman Spiritual Sehari-hari .........................................19

  2. Jenis Pengalaman Spiritual Sehari-hari ...............................................21

  C. Kepercayaan dan Nilai Religius dan Spiritual .........................................22

  1. Definisi Kepercayaan dan Nilai Religius dan Spiritual ......................22

  2. Kepercayaan dan Nilai Sentral dalam Religiusitas dan Spiritualitas...24

  3. Fungsi Kepercayaan dan Nilai Religius dan Spiritual ........................25

  D. Kecemasan Kematian ................................................................................26

  1. Definisi Kecemasan Kematian ............................................................26

  2. Teori Kecemasan Kematian ................................................................27

  3. Variabel-variabel yang berhubungan dengan kecemasan kematian.. 34

  E. Hubungan antara Pengalaman Spiritual Sehari-hari dengan Kecemasan Kematian ...................................................................................................36

  F. Hubungan antara Kepercayaan dan Nilai Religius/Spiritual dengan Kecemasan Kematian ................................................................................39

  G. Kerangka Konsep Penelitian .....................................................................42

  H. Hipotesis ....................................................................................................43 xiii

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................44 A. Jenis Penelitian ..........................................................................................44 B. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................................44

  1. Variabel Bebas ...................................................................................44

  2. Variabel Tergantung ...........................................................................44

  C. Definisi Operasional ..................................................................................44

  1. Pengalaman Spiritual Sehari-hari ......................................................44

  2. Kepercayaan dan Nilai Religius/Spiritual ..........................................45

  3. Kecemasan Kematian .........................................................................45

  D. SUBYEK PENELITIAN ..........................................................................45

  1. Populasi ...............................................................................................45

  2. Metode Pengambilan Sampel ..............................................................46

  E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ........................................................46

  F. PENGUJIAN INSTRUMEN PENELITIAN ...........................................52

  G. TEKNIK ANALISIS DATA ....................................................................54

  BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................................56 A. Orientasi Kancah Penelitian ..................................................................... 56

  1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian....................................................56

  2. Karakteristik Sampel............................................................................56

  B. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian .......................................................58

  1. Persiapan Alat Ukur............................................................................58

  2. Pengujian Alat Ukur ............................................................................59

  3. Hasil Uji Coba Alat Ukur .................................................................. 59 xiv

  xv

  1. Hubungan antara variabel-variabel penelitian ................................. 72

  2. Bagi Praktisi.........................................................................................86 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 87

  1. Bagi Penelitian Selanjutnya .............................................................. 83

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 83 A. Kesimpulan ............................................................................................. 83 B. Saran ........................................................................................................ 83

  G. Kelemahan Penelitian............................................................................... 81

  F. Pembahasan ............................................................................................. 75

  3. Hipotesis Kedua............................................................................... 74

  2. Hipotesis Pertama ............................................................................ 74

  E. Uji Hipotesis ........................................................................................... 72

  a. Validitas ...................................................................................... 59

  3. Uji Linearitas ................................................................................... 70

  2. Uji Homogenitas .............................................................................. 69

  1. Uji Normalitas .................................................................................. 67

  D. Uji Asumsi Hasil Penelitian ................................................................... 67

   Daily Spiritual Experience Short Form (DSES) ............................. 64 2. Belief and Value Short Form (BVS) ................................................ 65 3. Threat Index ................................................................................... 66

  C. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................................... 63 1.

  c. Reliabilitas ................................................................................... 61

  b. Analisis Item ............................................................................... 59

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  xvi

  

DAFTAR TABEL

  Tabel IV.1 Distribusi sampel berdasarkan usia ............................................... 57 Tabel IV.2 Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin ............................... 57 Tabel IV.3 Data empiris dan teoritis DSES .................................................... 64 Tabel IV.4 Kategori tingkat integrasi pengalaman spiritual dalam kehidupan sehari-hari ...................................................................................... 65 Tabel IV.5 Data empiris dan teoritis BVS ....................................................... 65 Tabel IV.6 Kategori tingkat kepercayaan dan nilai religious dan spiritual ..... 66 Tabel IV.7 Data empiris dan teoritis Threat Index .......................................... 66 Tabel IV.8 Kategori tingkat kecemasan kematian ........................................... 67

  Tabel IV.9 Korelasi antara usia, DSES,BVS, dan

  Global Threat …………… .. 73 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  xvii

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar II.1 Kerangka Konsep Penelitian ………………………………. 42

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran Skala Penelitian .................................................................................... 93 Lampiran Data Penelitian .................................................................................... 103 Lampiran Koefisien Reliabilitas Skala DSES ..................................................... 113 Lampiran Koefisien Reliabilitas Skala BVS ....................................................... 114 Lampiran Koefisien Reliabilitas Skala TI ........................................................... 115 Lampiran Hasil Uji Normalitas Data Hasil Penelitian ........................................ 122 Lampiran Hasil Uji Homogentitas Data Hasil Penelitian ................................... 122 Lampiran Hasil Uji Linearitas Data Hasil Penelitian .......................................... 124 Lampiran Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Penelitian .......................................... 126 Lampiran Pemeriksaan Terpisah Regresi Non-Linier......................................... 127 Lampiran Pemeriksaan Terpisah Korelasi BVS, DSES, Usia, Konstruk Kematian dan Konstruk Inti Masa Kini ............................................................................... 129 xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan kematian merupakan area yang menarik perhatian umat

  manusia (Schulz, 1978). Kecemasan kematian tidak hanya terlihat dalam ketakutan seseorang terhadap kematiannya, namun juga tersirat dalam ketakutan yang menyertai berbagai isu-isu seputar kematian. Penyair Shakespheare (1992) dalam lakon Hamlet menunjukkan ketakutan orang-orang terhadap kehadiran raja yang sudah meninggal dan penyair Chairil Anwar (2007) dalam puisi Aku menunjukkan keinginannya untuk menolak keberadaan kematian atau ketiadaan yang mendekatinya. Kecemasan kematian juga mewarnai film-film yang beredar di masa kini, misalnya dalam Final Destination (2000) tercermin usaha manusia untuk mengalahkan kematian. Film Lord of The Rings (2003) bahkan meletakkan kematian sebagai kekuatan tanpa tanding, mampu mengalahkan apapun, baik kebaikan maupun kejahatan:

  “The deadliest army that walks on earth, The Unholy

  (un)Dead, Murderers, sealed on the highest ground ”.

  Sikap manusia dalam menghadapi isu-isu kematian membentuk dua sisi yang bertolak belakang. Sebagian besar manusia termotivasi oleh kecemasan kematian untuk membentuk tingkah laku dan karya-karya besar, namun di sisi lain kecemasan kematian merupakan sumber neurosis dan psikosis (Schulz, 1978).

  Berbagai hasil penelitian mengenai permasalahan yang muncul karena kecemasan kematian telah dipublikasikan. Kecemasan kematian yang tinggi dapat

  1

  2

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mempengaruhi seseorang untuk menghindari penanganan medis yang diperlukan.

  Seseorang yang telah merasa kalah oleh di hadapan kematian seringkali menolak untuk mendapatkan pengobatan, karena merasa bahwa pengobatan tidak akan menyelamatkan dirinya dari kematian (Durlak, 2002). Sikap ini misalnya ditunjukkan oleh seorang pasien terminal ill (kanker pankreas) dalam film Patch Adam (1998) yang menolak perawatan dari suster dan mengusir tenaga kesehatan yang mendekatinya. Beshai (2007) menjelaskan bahwa kecemasan kematian yang tinggi berhubungan dengan penyesuaian diri dan kepribadian yang patologis. Kecemasan kematian yang tinggi pada pelayan kesehatan (misalnya perawat, dokter, psikolog dan pekerja sosial) menyebabkan mereka berusaha menghindari pasien yang sekarat (Backer et al., 1982). Sikap tersebut ditunjukkan tidak hanya oleh pekerja sosial namun juga tenaga medis profesional. Para psikolog seringkali mengeluhkan bahwa kliennya yang sekarat masih saja masuk dalam “fase kemarahan” dan sulit menerima kematiannya. Para dokter seringkali tidak mau membicarakan kematian pasiennya, karena kematian dianggap sebagai sebuah kegagalan. Hal ini menyebabkan pasien yang sekarat kurang mendapatkan perhatian yang dibutuhkan, mengurangi kesempatan mereka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak (Backer et al., 1982). Kecemasan kematian yang tinggi pada pelayan kesehatan (caregivers) menyebabkan mereka sulit bekerja secara maksimal saat menghadapi situasi seputar kematian. Pelayan kesehatan membutuhkan energi untuk menghadapi kecemasan kematian sehingga mengalihkan fokus mereka dari pasien yang ditangani.

  3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kecemasan kematian secara pada masa dewasa awal cenderung rendah, kemudian mencapai puncaknya pada masa dewasa tengah akhirnya menurun kembali pada usia dewasa akhir (Tomer, 1994). Pendidikan kematian pada berbagai usia perkembangan dianggap penting untuk mengatasi kesalahan informasi mengenai kematian, tingkah laku yang tidak sehat dan ketakutan yang terakumulasi dalam kehidupan (Backer et al., 1982). Para dewasa awal dan pelayan kesehatan membutuhkan pendidikan kematian agar dapat mempersiapkan diri menghadapi kematian, baik diri sendiri maupun significant others, mencegah perilaku bunuh diri dan mendorong seseorang untuk dapat menikmati kehidupan (Backer et al., 1982). Pentingnya pendidikan ini menunjukkan bahwa kecemasan kematian memegang peranan penting khususnya dalam masa perkembangan dewasa awal, karena ketidakmampuan untuk mengendalikan kecemasan kematian menurunkan kualitas hidup dan berhubungan dengan perilaku yang tidak sehat.

  Ilmuan psikologi telah lama menunjukkan ketertarikan untuk meneliti hubungan antara religiusitas dan spiritualitas dengan kecemasan kematian, namun hingga kini sebuah kesimpulan yang tegas mengenai hubungan antara religiusitas dan spiritualitas dengan kecemasan kematian sulit untuk dirumuskan. Beberapa peneliti memperlakukan Religiusitas dan Spiritualitas secara unidimensional, sementara peneliti lain memperlakukannya secara multidimensional. Tingkat religiusitas pada orang-orang lanjut usia (berusia 60 tahun ke atas) tiba-tiba melonjak tinggi dibandingkan usia dewasa tengah (Wink dan Scott, 2005) sedangkan tingkat kecemasan kematian pada dewasa akhir lebih rendah dari

  4

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tingkat kecemasan kematian pada dewasa tengah (Tomer, 1994). Alvarado, et al.

  (2006) menyatakan bahwa keyakinan kuat lebih penting daripada praktek religius untuk melindungi seseorang dari kecemasan kematian. Chuin (2010) menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara orientasi religius intrinsik dengan kecemasan kematian dan tidak ada hubungan yang signifikan antara orientasi religius ekstrinsik dengan kecemasan kematian. Clements (1998) menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat keimanan dengan sikap terhadap kematian. Duff, et al. (1995) menemukan bahwa kehadiran dalam upacara keagamaan berhubungan dengan rendahnya kecemasan kematian, namun praktek religius pribadi, arti penting religi bagi diri sendiri dan aktivitas sosial tidak berhubungan dengan kecemasan kematian. Wink dan Scott (2005) menemukan bahwa tingkat religiusitas tidak melindungi seseorang dari kecemasan kematian, akan tetapi ketaatan terhadap praktek religius dan sistem kepercayaan yang membantu seseorang menghadapi kecemasan kematian. Nelson, et al. (1980) menemukan bahwa praktek religius merupakan prediktor kecemasan kematian yang lebih baik daripada keyakinan religius. Neimeyer (2004) dan Schulz (1978) menjelaskan bahwa hubungan antara kecemasan kematian dengan religiusitas memilliki struktur yang kompleks. Struktur ini didapatkan dengan menggunakan konsep multidimensi religiusitas dan spiritualitas, misalnya konsep intrinsik-ekstrinsik Allport (Schulz, 1978; Allport, 1977). Konsep religiusitas dan spiritualitas unidimensional tidak lagi disarankan dalam penelitian selanjutnya.

  5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Salah satu konsep multidimensional religiusitas dan spiritualitas ditawarkan oleh Fetzer Institute (Fetzer Institute, 2003). Fetzer Institute menawarkan dua belas domain yang telah teridentifikasi sebagai domain-domain religiusitas dan spiritualitas. Setiap domain dapat dianalisis secara terpisah dan dihubungkan dengan kecemasan kematian. Penelitian ini kemudian membangun model penelitian menggunakan dua domain yang dianggap memiliki peran sentral, yaitu pengalaman spiritual sehari-hari dan kepercayaan dan nilai religius dan spiritual. Pengalaman spiritual sehari-hari dianggap memiliki peran sentral karena rasa kedekatan dengan transenden merupakan ciri khas area religius/spiritual yang membedakan area ini dengan area penelitian yang lain.

  Kepercayaan dan nilai religius/spiritual dianggap memiliki peran sentral karena menjadi area kognitif utama, memberikan arah dan tujuan dalam perilaku religius/spiritual (Idler, 2003; Hill et al., 2000)

  Pengalaman spiritual sehari-hari merupakan rasa kedekatan seseorang dengan transenden yang dialami seseorang dalam kesehariannya (Fetzer Institute, 2003). Domain ini melingkupi perasaan yang dapat diungkapkan saat mengalami kecemasan seputar isu-isu kematian, misalnya dalam Islam terdapat ungkapan

  nau ’dzubillahi mindzalik yaitu ungkapan meminta perlindungan kepada Allah dari

  bahaya atau madharat sesuatu hal: "... maka mintalah perlindungan kepada Allah.

  " (QS. Al-Mu`min: 56), Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. dalam Katholik ungkapan perasaan ini muncul dalam doa Salam Maria:

  “…

  doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati .”.

  6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penelitian mengenai hubungan antara pengalaman spiritual sehari-hari dan kecemasan kematian telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Edmondson et al.

  (2008) melakukan penelitian berdasarkan teori manajemen teror pada 98 pasien penderita congestive heart failure (CHF) dengan menggunakan uji hipotesis

  

hierarchical linear regression. Penelitian menunjukkan bahwa keberadaan

religious worldviews berfungsi baik menyediakan ketenangan dan penghiburan

  (yang merupakan bagian dari pengalaman spiritual sehari-hari) dengan membentuk penyangga saat menghadapi kecemasan kematian.

  Kepercayaan dan nilai religius dan spiritual bertujuan untuk mengetahui sampai manakah kepercayaan dan nilai seseorang memperlihatkan ekspresi dari religiusitas dan spiritualitasnya sebagai nilai terminal dalam kehidupannya (Idler, 2003). Hubungan antara kepercayaan dan nilai religius dan spiritual dengan kecemasan kematian telah lama diteliti, misalnya Krieger dan Epting (1974) yang menemukan bahwa ancaman kematian pada subyek yang percaya pada kehidupan setelah kematian lebih rendah dibandingkan mereka yang kurang percaya.

  Wink dan Scott (2005) menemukan bahwa keyakinan terhadap kehidupan setelah kematian justru berhubungan positif dengan kecemasan kematian pada orang yang memiliki tingkat religiusitas rendah, di mana praktek religius (misalnya kehadiran pada tempat ibadah) dan kepercayaan religius (kepercayaan pada transenden) tidak memainkan peranan sentral dalam kehidupan mereka.

  Wink dan Scott berpendapat bahwa kecemasan kematian muncul saat seseorang percaya pada adanya kehidupan yang bahagia setelah kematian namun tidak

  7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sesuai dengan praktek dan kepercayaan religius yang dimiliki. Inkonsistensi dalam praktek religius justru berisiko meningkatkan keragu-raguan mengenai kehidupan yang bahagia setelah kematian dan memunculkan ide adanya penghukuman setelah kematian.

  Pengalaman spiritual sehari-hari secara umum diterima sebagai usaha yang sering dilakukan dalam mengendalikan kecemasan kematian, terlihat dari berbagai ungkapan/doa yang bertujuan memberikan rasa kedekatan dengan Tuhan dan menjauhkan manusia dari penderitaan, memberikan perlindungan dari kematian.

  Kepercayaan dan nilai religius dan spiritual juga dipercaya secara luas memiliki fungsi yang sama. Tomer (1994) menyebutkan bahwa kepercayaan religius disebut-sebut sebagai pelindung (buffer) yang diciptakan (kebudayaan) manusia untuk mengatasi kecemasan kematian. Berbagai penelitian ilmiah telah dilakukan untuk menguji cara pandang tersebut, namun hasil yang didapatkan bervariasi. Setelah melihat keberagaman hasil penelitian di atas, penulis tertarik untuk ikut mengadakan penelitian mengenai hubungan antara pengalaman spiritual sehari- hari dan kepercayaan dan nilai religius dan spiritual dengan kecemasan kematian.

B. Pertanyaan Penelitian

  Berdasarkan uraian di atas muncul pertanyaan, yaitu bagaimana hubungan antara pengalaman spiritual sehari-hari dan kepercayaan dan nilai religius dan spiritual dengan kecemasan kematian.

  8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Tujuan

  Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana hubungan antara pengalaman spiritual sehari-hari dan kepercayaan dan nilai religius dan spiritual dengan kecemasan kematian.

  D. Manfaat

  Manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Manfaat teoritis

  a. Memberikan kontribusi untuk membentuk penjelasan mengenai hubungan antara pengalaman spiritual sehari-hari dan kepercayaan dan nilai religius dan spiritual dengan kecemasan kematian.

  2. Manfaat praktis a.

  Memberikan saran untuk dipertimbangkan dalam penanganan kecemasan kematian oleh praktisi psikologi klinis dan kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. RELIGIUSITAS DAN SPIRITUALITAS Pengalaman spiritual sehari-hari dan kepercayaan dan nilai religius dan

  spiritual merupakan domain spiritualitas dan religiusitas. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap, terlebih dahulu akan dibahas kombinasi kedua area tersebut.

1. Definisi Religiusitas

  Religiusitas memiliki dasar kata religi yang merujuk pada ikatan antara manusia dengan kekuatan-kekuatan yang lebih besar dari manusia; religio (Hill et al., 2000). Hill et al. mengajukan 3 kriteria untuk mendefinisikan religi yaitu: a. Perasaan, pemikiran, pengalaman dan tingkah laku yang muncul dari pencarian terhadap yang-kudus (the sacred). Istilah pencarian mengarah pada usaha untuk mengidentifikasi, mengungkapkan, memelihara dan mentransformasikan. Istilah yang-kudus (the sacred) mengarah pada keberadaan bersifat-ketuhanan (divine being, divine

  object) , realitas hakiki/akhir (ultimate reality) atau kebenaran

  hakiki/akhir (ultimate truth), tergantung pada apa yang dirasakan seseorang.

  b. Pencarian terhadap tujuan selain-yang-kudus (non-sacred goals) seperti identitas, kepemilikan, kesehatan atau kesejahteraan, dapat

  9

  10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dilakukan dalam konteks di mana mereka memiliki tujuan utama sebagai fasilitas yang mengarah pada kriteria a.

  c. Metode-metode dan cara-cara (misalnya ritual) yang divalidasi dan didukung oleh sekelompok orang yang dapat diidentifikasi

  (identifiable group of people).

  Kata kunci dari 3 kriteria definisi tersebut adalah proses pencarian, yang- kudus, selain-yang-kudus dan tingkatan sejauhmana proses pencarian didukung oleh sebuah komunitas.

  Definisi religi yang dikembangkan Hill et al. mendapatkan kritik dari Hufford (2009). Pertimbangan utama kritik tersebut adalah tidak adanya analisis leksikal yang dilakukan dalam proses penentuan definisi sehingga terlalu banyak deskripsi yang dimasukkan ke dalamnya, mengakibatkan timbulnya bias dan konsep yang abstrak saat definisi itu dioperasionalkan.

  Definisi tersebut bahkan tidak mampu mengatasi adanya tumpang tindih antara area religi atau religiusitas dengan area spiritualitas. Hufford (2009) kemudian mengusulkan definisi religi sebagai aspek institusional dan komunal dari spiritualitas yang merupakan pusat dari religi.

  Koentjaraningrat (2004) mendefinisikan religi sebagai suatu sistem yang terdiri dari 4 komponen, yaitu

a. Emosi keagamaan, merupakan penyebab manusia bersikap religius.

  Emosi ini berupa suatu getaran yang menggerakkan jiwa manusia dan merupakan proses yang terjadi apabila jiwa manusia dirasuki cahaya Tuhan.

  11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Sistem keyakinan yang mengandung segala keyakinan dan bayangan manusia mengenai sifat-sifat Tuhan, tentang wujud dari alam gaib, segala nilai norma dan ajaran dari religi yang bersangkutan.

  c. Sistem ritus dan upacara, merupakan usaha manusia untuk mencari hubungan dengan Tuhan, dewa-dewa dan mahkluk halus yang mendiami alam gaib.

  d. Kesatuan sosial (umat) yang menganut sistem keyakinan tersebut dalam komponen b dan melaksanakan sistem ritus tersebut dalam komponen c. Religi menurut Koentjaraningrat merupakan bagian dari kebudayaan di mana sistem religi merupakan agama (religi), hanya bagi penganutnya.

  Whitehead (2009) menjelaskan beberapa definisi religi yang dilihat dari beberapa sudut pandang : a. Definisi religi dari sudut pandang doktrin adalah sistem-sistem kebenaran umum yang memiliki kekuatan untuk membentuk karakter, asalkan kebenaran-kebenaran itu dianut secara tulus dan sungguh- sungguh dihayati.

b. Definisi religi dari sudut pandang iman kepercayaan adalah kekuatan imani yang menyucikan kehidupan, menekankan ketulus-ikhlasan.

  c. Definisi religi dari sudut pandang nilai hakiki/akhir (ultimate value) adalah kiat dan teori tentang kehidupan batiniah manusia, sehingga religi bukan sekedar fakta sosial.

  12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  d. Definisi religi dari sudut pandang proses adalah apa yang dilakukan manusia dalam kesendiriannya, di mana religi bertransisi dari “Tuhan

  Sang Suwung”, memperlihatkan perasaan ditinggalkan bahkan oleh Tuhan sendiri, menjadi “Tuhan Sang Musuh”, memperlihatkan perasaan ketakutan akan kekuatan Tuhan yang dapat menghancurkan manusia, akhirnya bertransisi lagi menjadi “Tuhan Sang Sahabat”, yang merupakan konsep paling matang dalam perkembangan religi dalam pandangan Whitehead. Konsep “Tuhan Sang Sahabat” (God is

  the great companion-a fellow sufferer who understands) menjelaskan

  bahwa Tuhan memiliki sifat dwi-kutub, di mana Tuhan adalah muara bagi semua pengalaman dari seluruh keberadaan (memiliki consequent

  nature) atau tempat curahan hati bagi para sahabat-Nya, sekaligus

  sebagai pola bagi dan informasi nilai untuk setiap keberadaan (memiliki primordial nature).

  Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988) menyebutkan definisi agama (religi) sebagai kepercayaan kepada Tuhan (dewa dsb) dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu. KBBI (1988) menyebutkan definisi religius sebagai ketaatan pada agama; saleh.

  Webster’s Online Dictionary (2010) mendefinisikan religi (religion) sebagai ;

  13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. Bentuk luar atau tindakan yang mengindikasikan adanya kesadaran manusia mengenai keberadaan transenden dan perasaan cinta, takut atau kagum terhadap keberadaan transenden.

  b. Konformitas iman dan prakteknya.

  c. Golongan religius yang memiliki tata kehidupan tertentu.

  d. Ketaatan yang ketat terhadap konformitas.

  Webster’s Online Dictionary (2010) menyebutkan definisi religius

  (religious) sebagai: a. Berhubungan dengan religi.

  b. Memiliki atau sesuai dengan religi

  c. Keimanan yang kuat, ketat

  d. Termasuk dalam golongan religius tertentu Webster’s Online Dictionary (2010) menyebutkan definisi religiusitas

  (religiosity/religiousness) sebagai kualitas religius seseorang; perasaan religius.