STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta SKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

   

  PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh:

  Mimilia Sulastri NIM: 07 1334 002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

  i  

  PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh:

  Mimilia Sulastri NIM: 07 1334 002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ii  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  iii  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  iv  

  

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karya ini kepada: Tuhan Yesus Kristus atas Berkat dan Anugerah yang telah diberikan kepadaku Apakku Sadi Markus dan Umakku Martha A. Terima kasih atas kasih sayang dan pengorbanan kalian selama ini

  Bang Doni, Kak tati & De Lili atas Dukungan Kalian My Honey Ignasius Urada dan Keluarga atas Dukungan dan Motivasinya

                PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

   

Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.

  

(1 Tesalonika, 5:21)

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-

pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia.

Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan

kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu

dicobai, Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar,

sehingga kamu dapat menanggungnya.

  (1 Korintus 10:13)

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan

janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Karena TUHANlah yang akan menjadi sandaranmu, dan

akan menghindarkan kakimu dari jerat.

  (Amsal, 3 :5,26)

   

                     

  v   PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 29 November 2011 Mimilia Sulastri vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama :Mimilia Sulastri

  Nomor Mahasiswa :07 1334 002 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

  

” PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MELALUI PENERAPAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA MATA PELAJARAN

AKUNTANSI SMA”.

  Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 29 November 2011 Yang menyatakan Mimilia Sulastri vii   PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MELALUI PENERAPAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

  

PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA

Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

Mimilia Sulastri

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

2011

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa kelas XII IPS 2 SMA BOPKRI 2 melalui penerapan model kooperatif tipe STAD. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang dilakukan di kelas XII IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta bulan Agustus sampai September 2011.

  Teknik pengumpulan data dengan tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan tehnik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis komparatif.

  Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran STAD dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas XII IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada mata pelajaran Akuntansi. Peningkatan pemahaman siswa tersebut tampak dari nilai yang dicapai oleh siswa pada waktu pre test dan

  

post test. Pada saat pre test, jumlah siswa yang berada pada pemahaman siswa

  dikategorikan sangat baik adalah 0(0%); pemahaman siswa dikategorikan baik adalah 4 siswa (23,529%). Jika dibandingkan pada saat post test, jumlah siswa yang berada pada pemahaman siswa dikategorikan sangat baik adalah 5 siswa (25%); pemahaman siswa dikategorikan baik adalah 10 siswa (50%). Jika dilihat dari KKM yaitu 72, siswa yang sudah tuntas lebih banyak yaitu 13 siswa (65%) dibandingkan dengan siswa yang belum tuntas yaitu 7 siswa (35%). Target dari keberhasilan yaitu 65% siswa mengalami ketuntasan belajar. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran Akuntansi dalam penelitian ini sudah dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas XII IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. viii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF STUDENTS’ COMPREHENSION THROUGH

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE TEACHING MODEL OF

  

STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TYPE IN

ACCOUNTING SUBJECT IN SENIOR HIGH SCHOOL

A Case Study on Students of XII Grade Two Social Sciences Department of

BOPKRI 2 Senior High School Yogyakarta

  

Mimilia Sulastri

Sanata Dharma University

2011

  The purpose of this research is to improve the comprehension of students of XII grade two social sciences department of BOPKRI 2 Senior High School Yogyakarta through the implementation of cooperative teaching model STAD type. This research is a case study which was held in XII grade two social sciences department of BOPKRI 2 Senior High School Yogyakarta from August to September 2011.

  The data gathering techniques were test, observation, interview, and documentation, whereas, the data analysis techniques were descriptive analysis and comparative analysis.

  Based on the result of data analysis, STAD teaching model can improve the comprehension of students of XII grade two social sciences department of BOPKRI 2 Senior High School Yogyakarta in accounting subject. The comprehension improvement can be seen from students’ score on pre-test and post-test. The results of the pre-test are the students whose comprehension is categorized as very good is 0 (0%), the students whose comprehension is categorized as very good are 4 students (23,529%). Compared with the post-test result, the students whose comprehension is categorized as very good are 5 students (25%); and for the students whose comprehension is categorized as good are 10 (50%). There are 13 students (65%0 out of 72 students who passed the passing grade. This is much better than those 7 students (35%) who did not pass the passing grade. The success target of this research was 65% students pass the passing grade.

  It can be concluded that the implementation of cooperative teaching model STAD type can improve the comprehension of students of XII grade two social sciences department of BOPKRI 2 Senior High School. ix

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya yang besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul” PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA”.

  Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.

  Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penyususn mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  2. Bapak Indra Darmawan, S.E, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd,.M.Si. selaku ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas sanata Dharma Yogyakarta;

  4. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd,.M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan dan pikiran dalam memberikan bimbingan, memberikan nasehat, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

  5. Staff Pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan; x

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini;

  7. Ibu Sri Rahayuningsih, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian;

  8. Ibu Dra. Arina Rahayu selaku guru mitra dalam penelitian tindakan kelas ini;

  9. Siswa siswi kelas XII IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta selaku subjek dalam penelitian ini;

  10. Seluruh keluargaku: kedua orang tuaku Bapak Sadi Markus dan Ibu Martha

  A., serta kakakku tercinta Bang Doni, Kak Tati, adikku tersayang Lilis, terima kasih atas doa, semangat, dukungan materiil, dan dukungan moral yang telah diberikan selama ini;

  11. Keluarga besar Paman Munau dan Ibu Miluh, Paman Anyang, Om Supardi dan Tante Yuliana M., terima kasih atas bantuan, dukungan, serta doanya;

  12. My Honey Ignasius Urada terkasih, terima kasih untuk waktu dan perhatian yang selalu diberikan untuk menemani hari-hariku selama ini, untuk segala kesabaran dan pengertiannmu dalam menghadapiku, bantuan, semangat, serta doa yang telah kamu berikan selama ini;

  13. Sahabat-sahabat yang telah banyak membantu dan mau direpotkan Yakob, S.,Pd, Lian, Deon, Urada, Tina, Wati, Oda, dan Mas Tyo terima kasih atas segala bantuan, dukungan, doa, semangat, fasilitas dan akomodasi yang telah diberikan, keceriaan tawa, senyum kalian serta tempatku berbagi dan berkeluh kesah. xi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. Seluruh teman PAK angkatan 2007 yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

  Terima kasih atas kebersamaan yang telah kita lewati selama empat tahun lebih serta kenangan indah yang telah kita ukir bersama-sama di Universitas Sanata Dharma tercinta ini;

  15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.

  Penulis Mimilia sulastri xii

   

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................ ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................. iv HALAMAN MOTTO .................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .. vii ABSTRAK .................................................................................... viii ABSTRACT ................................................................................... ix KATA PENGANTAR ................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................... xiii DAFTAR TABEL ........................................................................ xvi DAFTAR BAGAN ....................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................

  1 A. Latar Belakang ................................................................

  1 B. Batasan Masalah .............................................................

  4 C. Rumusan Masalah ..........................................................

  5 D. Tujuan Penelitian ............................................................

  5 E. Manfaat Penelitian ...........................................................

  5 BAB II KAJIAN TEORITIK ....................................................

  7 A. Penelitian Tindakan Kelas ..............................................

  7 B. Metode-metode Pembelajaran Kooperatif .......................

  14 C. Pemahaman Siswa ...........................................................

  21 D. Kerangka Berpikir ...........................................................

  24 xiii  

  xiv  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................

  40 C. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA BOPKRI- 2 Yogyakarta ..................................................................

  62 L. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan ....................

  62 K. Hubungan antara Satuan Pendidikan SMA BOPKRI- 2 Yogyakarta dengan Instansi Lain .................................

  59 J. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah ..........

  54 I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan .....................................

  53 H. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah Satuan- Pendidikan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta .......................

  49 G. Siswa Satuan Pendidikan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta .

  47 F. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMA- BOPKRI 2 Yogyakarta ....................................................

  42 E. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA- BOPKRI 2 Yogyakarta ....................................................

  41 D. Kurikulum Satuan pendidikan SMA BOPKRI 2- Yogyakarta ......................................................................

  36 B. Tujuan Satuan Pendidikan SMA BOPKRI 2- Yogyakarta .....................................................................

  27 A. Jenis Penelitian ...............................................................

  36 A. Sejarah Berdirinya SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ...........

  33 BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH .............................

  32 H. Teknik Analisis Data .......................................................

  31 G. Instrumen Penelitian .......................................................

  28 F. Teknik Pengumpulan Data ..............................................

  28 E. Prosedur Penelitian ..........................................................

  27 D. Variabel Penelitian ..........................................................

  27 C. Subjek dan Objek Penelitian ...........................................

  27 B. Tempat dan Waktu Penelitian .........................................

  64 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN ..............

  68 A. Deskripsi Penelitian .........................................................

  68 1. Observasi Pra Penelitian ...........................................

  68 2. Siklus Pertama ...........................................................

  72 a. Perencanaan .........................................................

  72 b. Tindakan .............................................................

  78 c. Observasi .............................................................

  80 d. Refleksi ...............................................................

  85 B. Analisis Komparasi Pemahaman Siswa dalam- Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe- STAD ...............................................................................

  88 1. Sebelum STAD ..........................................................

  89 2. Sesudah STAD Pada Siklus Pertama .........................

  90 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN .

  93 A. Kesimpulan ......................................................................

  93 B. Keterbatasan Penelitian ...................................................

  94 C. Saran ................................................................................

  94 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................

  96 LAMPIRAN

  xv  

  xvi  

  80 Tabel 5.5 Perilaku Pada Siklus 1. ..................................................

  90 Tabel 5.11 Pemahaman siswa Sesudah STAD ..............................

  89 Tabel 5.10 Pemahaman Siswa sebelum STAD ..............................

  87 Tabel 5.9 Nilai Siswa Siklus 1 ......................................................

  86 Tabel 5.8 Instrumen Refleksi Lembar Refleksi Siswa Terhadap- Komponen Pembelajaran dan Metode STAD pada- Siklus 1 ........................................................................

  84 Tabel 5.7 Instrumen Refleksi Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan- Metode STAD pada Siklus 1........................................

  83 Tabel 5.6 Instrumen Pengamatan Kelas ........................................

  78 Tabel 5.4 Aktivitas Guru Pada Siklus 1 ........................................

  DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Skala Penilaian ..............................................................

  76 Tabel 5.3 Lembar Nilai Kelompok ...............................................

  73 Tabel 5.2 Lembar Penilaian STAD ................................................

  35 Tabel 5.1 Daftar Pembagian Kelompok ........................................

  34 Tabel 3.4 Contoh Lembar Nilai Kelompok ...................................

  34 Tabel 3.3 Contoh Penilaian Model STAD .....................................

  28 Tabel 3.2 Contoh Panduan Skor Perkembangan ...........................

  24 Tabel 3.1 Penilaian Acuan Patokan II ...........................................

  91 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  xvii  

  DAFTAR BAGAN Bagan 4.1 Struktur Organisasi Sekolah .........................................

  67 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1a. Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses- Pembelajaran STAD ...............................................

  98 Lampiran 2a. Instrumen Pengamatan Kelas Saat Penerapan-

  STAD ...................................................................... 100

  Lampiran 3a. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam- Kelompok (secara umum) ...................................... 101

  Lampiran 4a. Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen- dan Metode STAD .................................................. 102 Lampiran 5a. Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen- dan Metode STAD .................................................. 103

  Lampiran 6. Pedoman Wawancara Terhadap Guru Mitra ........... 104 Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............. 105 Lampiran 8a. Soal Pre Test .......................................................... 119 Lampiran 8b. Soal Post Test .......................................................... 120 Lampiran 9a. Lembar Kerja Siswa (LKS). .................................... 121 Lampiran 9b. Soal LKS ................................................................. 130

  Lampiran 10a. Soal Kuis A ............................................................ 131 Lampiran 10b. Soal Kuis B ............................................................ 132 Lampiran 10c. Soal Kuis C ............................................................ 133 Lampiran 10d. Soal Kuis D ............................................................ 134 Lampiran 11. Daftar Nilai XII IPS 2 Sebelum diterapkan-

  Metode STAD ......................................................... 135 xviii  

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Lampiran 12. Lembar Pemetaan Kemampuan siswa ..................... 136 Lampiran 13. Hasil Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses-

  Pembelajaran STAD ............................................... 138 Lampiran 14. Hasil Pengamatan Kelas Saat Penerapan STAD...... 140 Lampiran 15. Hasil Observasi Kegiatan Belajar Siswa-

  Dalam Kelompok (secara umum) ......................... 142 Lampiran 16. Hasil Refleksi Guru Mitra Terhadap-

  Komponen dan Metode STAD ............................... 143 Lampiran 17. Refleksi siswa Terhadap Komponen dan-

  Metode STAD ......................................................... 144 Lampiran 18. Daftar Kelompok XII IPS 2 ..................................... 151 Lampiran 19. Penilaian Metode STAD ........................................... 152 Lampiran 20. Lembar Nilai Kelompok XII IPS 2.......................... 153 Lampiran 21. Data Hasil penelitian ............................................... 156 Lampiran 22. Pernyataan Telah Melakukan penelitian .................. 157 xix

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru dituntut selalu berpikir kreatif dalam mencari strategi

  pembelajaran yang lebih baik, dan berusaha memperbaiki proses pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar dapat menarik. Guru dituntut berusaha memperbaiki proses pembelajaran tersebut dengan cara mencoba menerapkan metode-metode baru dalam pembelajaran sehingga bermanfaat bukan saja untuk siswa yang dididik, melainkan juga untuk guru lainnya.

  Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru mengamanatkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi sebagaimana yang dimaksud adalah berupa pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/01/16/peraturan-pemerintah-no- 74-tahun-2008-tentang-guru/

  Berdasarkan Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005, kompetensi pedagogik sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik, salah satunya adalah pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

  1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  serta kompetensi profesional yang merupakan kemampuan menguasai pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya sekurang-kurangnya meliputi penguasaan materi secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang diampu serta konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu. http://dikti.go.id/tatalaksana/upload/uu_14_2005.pdf

  Guru sebagai tenaga pendidik dituntut mempunyai keterampilan dan pemahaman dalam memilih dan menentukan metode pembelajaran. Untuk itu, perlu diciptakan sistem lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses belajar yang mementingkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran, dengan demikian siswa dapat memahami materi yang diberikan oleh guru pada saat pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

  Namun kenyataannya berdasarkan hasil observasi di SMA BOPKRI

  2 Yogyakarta kelas XII IPS 2 dan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru pengampu mata pelajaran Akuntansi Ibu Dra. Arina Rahayu, beliau mengatakan banyak siswa kurang memahami materi pelajaran Akuntansi. Pada saat mengajar, guru sudah menerapkan metode pembelajaran seperti diskusi, ceramah dan jigsaw. Hal ini dilakukan oleh guru dengan harapan siswa tertarik untuk mempelajari pelajaran akuntansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dan mudah memahaminya namun hasilnya belum maksimal. Hal ini terlihat dari hasil ulangan rata-rata siswa yang kurang baik. Berdasarkan hasil pengamatan, yang menjadi penyebab kurangnya pemahaman siswa terhadap materi Akuntansi yaitu saat guru menjelaskan materi di depan kelas, beberapa siswa hanya mendengarkan saja, siswa yang lain asyik mengobrol, satu orang siswa mengantuk dan merebahkan kepalanya di atas meja, dan ada yang bermain HP. Hal ini karena siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran. Selain itu, pada saat menjelaskan guru menggunakan metode ceramah sedangkan pada saat membahas soal guru menggunakan metode diskusi sehingga siswa kurang mendapat kesempatan untuk mengekspresikan pengetahuannya.

  Dari hasil pengamatan pada saat observasi, peneliti menemukan akar permasalahan yang mungkin menjadi penyebab kurangnya pemahaman siswa yaitu metode pembelajaran yang dilakukan guru cenderung tradisional (ceramah). Oleh karena itu, guru perlu mencoba menggunakan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa di kelas. Beberapa metode yang dapat dilakukan selain metode yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain metode Teams Games Tournament, metode Student Teams

  Achievement Divisions, metode Learning Together.

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ”Peningkatan Pemahaman Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams- Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran Akuntansi SMA”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Alasan peneliti memilih metode pembelajaraan kooperatif tipe STAD karena

  STAD merupakan salah satu metode yang paling sederhana dan merupakan

  sebuah model yang baik bagi seorang guru yang baru mengenal pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran karena prinsip STAD yang terdiri atas siklus pembelajaran membawa siswa pada suasana kerja sama yang diharapkan dan tidak menuntut siswa berpikir tingkat tinggi, melainkan hasil kerja kelompok tanpa mengesampingkan nilai setiap siswa karena diuji sendiri-sendiri sehingga siswa diharapkan dapat bertukar pikiran serta keberhasilan kelompok ditentukan oleh keberhasilan individu sehingga tiap individu dalam kelompok akan berusaha membantu anggota kelompok untuk memahami materi dan setiap individu dalam kelompok akan memacu keberhasilan dirinya sendiri agar kelompok berhasil.

B. Batasan Masalah

  Agar penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan yang ingin dicapai dan agar tepat sasaran, serta adanya keterbatasan pada penelitian ini maka tidak semua metode pembelajaran tersebut diteliti pada penelitian ini. Peneliti hanya akan membahas tentang penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah apakah ada peningkatan pemahaman siswa melalui penerapan metode kooperatif tipe STAD?

  D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan pemahaman siswa melalui penerapan model kooperatif tipe STAD.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Guru Dengan adanya penelitian menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD menjadi inspirasi guru dalam menggunakan metode pembelajaran sehingga proses pembelajaran di kelas menyenangkan.

  2. Bagi Sekolah Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengadakan variasi metode pembelajaran guna meningkatkan prestasi belajar siswa.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti berikutnya terkait dengan penerapan stategi dan metode pembelajaran di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Bagi peneliti Sebagai calon guru, penelitian ini dapat menambah pengetahuan untuk diterapkan dalam proses pembelajaran kelak sehingga tujuan pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Tindakan Kelas

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

  Penelitian Tindakan Kelas dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa sehingga menyangkut upaya guru dalam bentuk proses pembelajaran yaitu upaya meningkatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya.

  Arikunto (2008:2) menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi dari tiga kata, Penelitian+Tindakan+Kelas sebagai berikut: a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

  b. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

  c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Sedangkan menurut David Hopkins dalam Kunandar (2006:46) pengertian PTK adalah: Sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang (a) praktik- praktik kependidikan mereka, (b) pemahaman mereka tentang praktik-praktik tersebut, dan (c) situasi di mana praktik-praktik tersebut dilaksanakan.

  7   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

2. Prinsip Dasar PTK

  Agar peneliti memperoleh informasi atau kejelasan yang lebih baik tentang penelitian tindakan, perlu kiranya dipahami bersama prinsip- prinsip yang harus dipenuhi apabila berminat dan akan melakukan penelitan tindakan kelas. Prinsip tersebut dalam Arikunto (2008:6) adalah sebagai berikut:

  a. Kegiatan Nyata dalam Situasi Rutin Penelitian tindakan dilakukan oleh peneliti tanpa mengubah situasi rutin. Jika penelitian dilakukan dalam situasi lain, hasilnya tidak dijamin dapat dilaksanakan lagi dalam situasi aslinya, dengan kata lain dalam situasi tidak wajar. Oleh karena itu, penelitian tindakan tidak perlu mengadakan waktu khusus, tidak mengubah jadwal yang sudah ada.

  Dengan demikian, apabila guru akan melakukan beberapa kali penelitian tindakan, tidak menimbulkan kerepotan bagi Kepala Sekolah dalam mengelola sekolahnya.

  b. Adanya Kesadaran Diri untuk Memperbaiki Kinerja Penelitian tindakan didasarkan atas sebuah filosofi bahwa setiap manusia tidak suka hal-hal yang statis, tetapi selalu menginginkan sesuatu yang lebih baik. Penelitian tindakan dilakukan bukan karena ada paksaan atau permintaan dari pihak lain tetapi harus atas dasar sukarela, dengan senang hati, karena menunggu hasilnya yang diharapkan lebih baik dari hasil yang lalu, dan dirasakan belum memuaskan sehingga perlu ditingkatkan. Guru melakukan penelitian tindakan karena telah menyadari adanya kekurangan pada dirinya, artinya pada kinerja yang dilakukan, dan tentunya setelah itu melakukan perbaikan.

  c. SWOT sebagai Dasar Berpijak Penelitian tindakan harus dimulai dengan melakukan analisis SWOT, terdiri dari Strenght (kekuatan),

  Weaknesses (kelemahan), Opportunity (peluang) dan Threat

  (ancaman). Empat hal tersebut harus dilihat dari sudut guru yang melaksanakan maupun siswa yang dikenai tindakan. Dengan berpijak pada hal tersebut, penelitian tindakan dapat dilaksanakan hanya apabila ada kesejalanan antara kondisis yang ada pada guru dan juga pada siswa. Kekuatan (Strenght) dan kelemahan (Weaknesses) yang ada pada diri peneliti dan subjek tindakan yang diidentifikasikan secara cermat sebelum mengidentifikasi

     

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    yang lain. Dua unsur yang lain, yaitu kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat), diidentifikasikan dari yang ada di luar diri guru atau peneliti dan juga di luar diri siswa atau subjek yang dikenai tindakan.

  d. Upaya Empiris dan Sistematik Dengan telah dilakukan analisis SWOT, berarti sudah mengikuti prinsip empiris (terkait dengan pengalaman) dan sistemik, berpijak pada unsur-unsur yang terkait dengan keseluruhan sistem yang terkait dengan objek yang sedang digarap. Jika guru mengupayakan cara mengajar baru, harus juga memikirkan tentang sarana pendukung yang berbeda, mengubah jadwal pelajaran, dan hal-hal lain yang terkait dengan cara baru yang diusulkan tersebut.

  e. Ikuti Prinsip SMART dalam Perencanaan SMART adalah kata bahasa inggris yang artinya cerdas.

  Akan tetapi, dalam proses perencanaan kegiatan merupakan singkatan dari lima huruf bermakna. Adapun makna dari masing-masing huruf adalah sebagai berikut: 1) S-Spesific, khusus, tidak terlalu umum; 2) M-Managable, dapat dikelola, dilaksanakan; 3) A-Acceptable, dapat diterima lingkungan, atau

  Achievable, dapat dicapai, dijangkau;

  4) R-Realistic. Operasional, tidak di luar jangkauan, dan 5) T-Time-Bound, diikat oleh waktu, terencana.

3. Tahap Pelaksanaan PTK

  Rincian kegiatan pada setiap tahapan yaitu (Arikunto, 2008:75-80):

  a. Perencanaan Tahap ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Secara rinci, pada tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi dan menganalisis masalah 2) Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan 3) Merumuskan masalah secara jelas 4) Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban 5) Menentukan cara untuk menguji hipotesis 6) Membuat secara rinci rancangan tindakan

  b. Tindakan Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan dilakukan.

     

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  c. Pengamatan atau observasi Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Instrument yang dipakai dalam adalah (1) soal tes, kuis, (2) lembar observasi, (3) catatan lapangan.

  d. Refleksi Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.

4. Tujuan PTK

  Tujuan PTK menurut Kunandar dalam buku Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru (2008:63-64) sebagai berikut:

  a. Untuk memecahkan masalah nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik di kalangan para guru. Mutu pembelajaran dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar siswa, baik yang bersifat akademis yang tertuang dalam nilai ulangan harian (formatif), ulangan tengah semester (sub summatif) dan ulangan akhir semester (sumatif) maupun yang bersifat non akademis, seperti motivasi, perhatian, aktivias, minat dan lain sebagainya.

  b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus menerus mengingat masyarakat berkembang secara cepat.

  c. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran.

  d. Sebagai alat training in-service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode baru, mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.

  e. Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya menghambat inovasi dan perubahan.

  f. Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatnya motivasi belajar siswa.

     

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  g. Meningkatnya sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.

  h. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pedidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.

  Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan atau perbaikan proses pembelajaran di samping untuk meningkatkan relevansi dan mutu hasil pendidikan juga ditunjukan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang terintegrasi di dalamnya.

5. Manfaat yang bisa diperoleh dari PTK

  Manfaat PTK dapat dilihat dari dua aspek, yakni aspek akademis dan aspek praktis (Kunandar, 2008:68) yaitu sebagai berikut: a. Manfaat aspek akademis adalah untuk membantu guru menghasilkan pengetahuan yang sahih dan relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki mutu pembelajran dalam jangka pendek.

  b. Manfaat praktis dari pelaksanaan PTK antara lain: 1) merupakan pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah.

  Peningkatan mutu dan perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan guru secara rutin merupakan wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu selalu mencoba untuk mengubah, mengembangkan dan meningkatkan pendekatan, metode, maupun gaya pembelajaran sehingga dapat melahirkan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik kelas; 2) pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, artinya dengan guru melakukan PTK, maka guru telah melakukan implementasi kurikulum dalam tataran praktis, yakni bagaimana kurikulum itu dikembangkan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga kurikulum dapat berjalan secara efektif melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

     

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

6. Model Penelitian Tindakan Kelas

  Menurut Arikunto (2008:17) secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas, yaitu (1) Perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi.

  a. Menyusun Rancangan Tindakan (planning) Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Dalam tahap menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

  b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ke-2 ini pelaksaan guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perecanaan perlu diperhatikan secara seksama agar sinkron dengan maksud semula.

  c. Pengamatan (Observing) Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Ketika guru sedang melakukan pengamatan, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.

  d. Refleksi (Reflecting) Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari kata bahasa inggris reflection, yang diterjemahkan dalam bahasa indonesia pemantulan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.

     

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

7. Pentingnya Pemahaman dan Keterampilan Guru dalam Memilih dan Menggunakan Metode Pembelajaran.

  Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional seperti yang tertuang dalam Undang-undang Dosen dan Guru Nomor 14 tahun 2005 bab 2 mengenai kompetensi dan sertifikat. Guru sebagai tenaga yang profesional harus mempunyai kompetensi yang disyaratkan salah satunya yaitu dalam memahami dan memilih metode pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran sehingga hal tersebut dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi pelajaran, siswa menjadi termotivasi dan mau aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga tujuan yang ditetapkan dalam rencana pembelajaran tercapai.

  Memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang baik dibutuhkan imajinasi dan kreativitas. Guru di kelas dapat memilih metode belajar yang tepat untuk mencapai kemampuan muridnya secara maksimal. Guru dapat membangkitkan potensi siswanya lewat metode- metode belajar kreatif dan imajinatif, sehingga proses belajar mengajar efektif. Metode mengajar tidak terpaku pada satu macam saja, tetapi dapat menggabungkan dari berbagai metode yang ada seperti metode penemuan, pemberian tugas, pemecahan masalah, penelitian, bahkan metode ceramah.

  Suyatno (2009:27) memandang cara kreatif memilih metode pembelajaran, sebagaimana dikemukakannya bahwa:  

   

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR PERSAMAAN

0 4 205

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA KELAS X SMK MURNI 2 SURAKARTA MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

0 6 281

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 2 PEMATANG SIANTAR T.P 2014/2015.

0 3 27

KOMBINASI METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN METODESURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI 2 SMK

12 107 106

THE EFFECTIVENESS OF TEACHING READING USING STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) THE EFFECTIVENESS OF TEACHING READING USING STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) FOR THE FIRST YEAR OF SMA N 2 SUKOHARJO.

0 0 13

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA KARTIKA SILIWANGI 2 PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 42

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA, GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 2 Indramayu.

0 0 46

STUDI KOMPARASI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN HIDROKARBON DI SMA NEGERI 2 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 1

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS DI SMP

0 0 8

KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS SMA BATIK 2 SURAKARTA - UNS Institutional Repository

0 0 18