RISIKO KREDIT DILIHAT DARI TINGKAT SUKU BUNGA DAN AGUNAN
RISIKO KREDIT DILIHAT DARI
TINGKAT SUKU BUNGA DAN AGUNAN
(Studi kasus pada PT. BPR Gracia Mandiri, Tbk Bekasi) SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Thomas Novri Setiawan
NIM: 052114082PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
RISIKO KREDIT DILIHAT DARI
TINGKAT SUKU BUNGA DAN AGUNAN
(Studi kasus pada PT. BPR Gracia Mandiri, Tbk Bekasi) SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Thomas Novri Setiawan
NIM: 052114082PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
201229 Februar ari 2012
Lalu ada seorang l ang laki-laki yang kami pungut dari selok elokan, sebagian
badannya sudah dim dah dimakan ulat, dan setelah kami rawat awat ia hanyaberkata: "Saya tel telah hidup seperti hewan di jalan, tetap etapi saya akan
mati seperti malaik alaikat, dikasihi dan dipedulikan." Dan an orang itu pun mati. Begitu itu indah melihat orang berjiwa besar yan yang tidak mempersalahkan siap an siapapun, tidak membandingkan diriny dirinya dengan orang lain. Inilah lah jiwa yang besar dari orang-orang yan yang kaya secara rohani tetap etapi miskin secara materi.— Ibu Theresa esa dari Kalkuta Satu-satunya oran rang yang tidak membuat kesalahan ialah ialah orang
yang tidak berbuat uat apa-apa. Jangan takut kepada kesalah esalahan, selama
anda tidak mengu gulangi kesalahan yang sama.— Teod eodore Roosevelt Pengetahuan tida idaklah cukup, kita harus mengamalkan annya. Niat tidaklah cukup, kita kita harus melakukannya.
— Johann Wolfgan gang Von Goethe Kupersembahkan s n skripsi ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan dan Bunda Maria
Papaku (Martinu rtinus Ponidi) dan Mamaku (Lucia Dwi Gestari tari) yang tercinta
Adikku Ign. Fudi Kurniawan, adikku tersa ersayang Vinsensia Thx Thx for everything.29 Februari 2012
ABSTRAK
RISIKO KREDIT DILIHAT DARI
TINGKAT SUKU BUNGA DAN AGUNAN
(Studi kasus pada PT. BPR Gracia Mandiri, Tbk Bekasi)
Thomas Novri Setiawan
052114082
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2012
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan risiko kreditantara kredit dengan suku bunga 27% per tahun dan kredit dengan suku bunga
30% per tahun dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan risiko kredit antara
kredit dengan agunan tanah dan kredit dengan agunan kendaraan.Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi kasus yang dilaksanakan di PT.
BPR Gracia Mandiri, Tbk Bekasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
melakukan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah Uji Man-Whitnney untuk menguji apakah ada perbedaaan risiko kredit
menurut tingkat suku bunga dan jenis agunan.Hasil penelitian dengan menggunakan taraf nyata (level significance) 5%
menunjukkan tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata risiko kredit yang signifikan
antara kredit dengan suku bunga 27% per tahun dan suku bunga 30% per tahun,
terbukti dari besarnya nilai probabilitas = 0,679. Oleh karena 0,679 > 0,05 maka
H tidak dapat ditolak. Untuk jenis agunan, hasil penelitian dengan menggunakan
taraf nyata (level significance) 5% juga menunjukkan tidak terdapat perbedaan
nilai rata-rata risiko kredit yang signifikan antara kredit dengan agunan tanah dan
agunan kendaraan, terbukti dari besarnya nilai probabilitas = 0,541. Oleh karena
0,541 > 0,05 maka H tidak dapat ditolak. Tidak adanya perbedaan risiko kredit
menurut jenis agunan ini karena PT. BPR Gracia Mandiri, Tbk Bekasi sangat
berhati-hati dalam menyeleksi agunan yang bisa dijadikan jaminan kredit.
ABSTRACT
CREDIT RISK AS SEEN FROM
INTEREST RATE AND COLLETERAL
(A Case Study at PT. BPR Gracia Mandiri, Tbk Bekasi)
Thomas Novri Setiawan
052114082
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2012
The aims of the research were to know whether there was difference in creditrisk between credit with interest rate 27% per year and credit with interest rate
30% per year and to know whether there was difference in credit risk between
credit with land collateral and credit with vehicle collateral.The research type was case study that was done at PT. BPR Gracia Mandiri, Tbk
Bekasi. The techniques of data collection were by conducting interviews and
documentation. The data analysis technique used was Man-Whitnney test, to test
whether there were differences in credit risk based on interest rate and type of
collateral.The research result using significance level 5% showed that there was no
significant difference in the average value of credit risk between working capital
credit with interest rate 27% per year and the one with interest rate 30% per year,
proven by probability value of 0.679. Because of 0.679 > 0.05, so H could not be
rejected. For the type of collateral, the results of research using significance level
5% also showed that there was no difference in the average value of credit risk
land collateral and vehicle collateral, proven by probability value of 0.541. betweenOleh Because of 0.541 > 0.05, so H could not be rejected.This insignificant
difference was because PT. BPR Gracia Mandiri, Tbk Bekasi was very careful in
selecting the credit guarantee that was used as credit collateral.KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang Maha Pengasih dan
Penyayang atas berkat, rahmat dan anugerah yang telah diberikan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi
Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.Dalam penyelesaian skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Sanata Dharma.
4. Firma Sulistiyowati, SE., M. Si, QIA selaku Dosen pembimbing, yang telah
meluangkan waktu, tenaga, untuk membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi, atas didikan dan pengetahuan yang saya
peroleh selama ini.
6. Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah banyak
membantu penulis selama menyelesaikan kuliah.
7. Kedua orang tuaku, atas kasih sayang, doa dan bimbingannya yang tulus serta
tidak pernah bosan dalam mendidik untuk menyelesaikan skripsi ini. Juga untuk adikku (Ign. Fudi Kurniawan) atas dukunganmu.
8. Vinsensia Supatmi, atas waktu dan dukungannya selama ini, kamu yang
pernah mewarnai kehidupanku dengan cinta, pengalaman, cerita-cerita kehidupan yang tak akan pernah terlupakan sampai kapanpun.
9. Sahabat-sahabatku: Ramon, Dionisius, Angger, Dwi, Wiwit, Beni, Risky,
Gibran, Cak Ipoel, Paijo, Mas Igoe, Mas Uwik, Rina, Endang, Om Udik, Tante Lucie, dan teman-teman kuliah Angga, Lius, Adut, Aix, Dina, Dita, Desi, Atik, Regina, Merry, Ani, serta teman-teman seperjuanganku di Akuntansi 2005 yang belum disebutkan namannya khususnya atas doa, bantuan, semangat dan kebersamaan yang kalian berikan selama masa kuliah.
10. Teman-teman seperjuangan MPT, atas semua sharing dan dukungan dari
kalian.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang sudah
membantu terselesaikannya skripsi ini.
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................... iHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS...................... v HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ................................................ vi ABSTRAK .................................................................................................... vii ABSTRACT .................................................................................................... viii HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................. ix HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................... xii HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................... xv HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ........................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ......................................................................
1 A. Latar Belakang Masalah........................................................
1 B. Rumusan Masalah .................................................................
3 C. Tujuan Penelitian ..................................................................
3 D. Manfaat Penelitian ................................................................
3 E. Sistematika Penulisan ...........................................................
4 BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................
6 A. Bank ......................................................................................
6 1. Pengertian Bank ..............................................................
6
2. Jenis-jenis Bank ..............................................................
7 B. Kredit.....................................................................................
9 1. Pengertian Kredit ............................................................
9 2. Tujuan Kredit ..................................................................
10 3. Peranan Kredit.................................................................
10 4. Jenis-jenis Kredit.............................................................
12 5. Jaminan Kredit ................................................................
14 6. Unsur-unsur Kredit..........................................................
16 7. Risiko Kredit ...................................................................
17 8. Suku Bunga Kredit..........................................................
19 9. Kebijaksanaan Kredit ......................................................
20 BAB III METODE PENELITIAN............................................................
22 A. Jenis Penelitian......................................................................
22 B. Waktu dan Tempat Penelitian ...............................................
22 C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................
23 D. Populasi dan Sampel .............................................................
23 E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................
24 F. Teknik Analisis Data.............................................................
24 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN....................................
33 A. Sejarah Berdirinya Perusahaan .............................................
33 B. Tujuan Perusahaan ................................................................
35 C. Struktur Organisasi ...............................................................
37 D. Wewenang dan Tanggung Jawab Masing-masing Bagian....
38 E. Produk dan Prosedur Pemberian Kredit................................
42
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................
44 A. Deskripsi Data.......................................................................
44 B. Analisis dan Pembahasan......................................................
45 BAB VI PENUTUP...................................................................................
56 A. Kesimpulan ...........................................................................
56 B. Keterbatasan dalam Penelitian ..............................................
57 C. Saran......................................................................................
58 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
59 LAMPIRAN..................................................................................................
61
DAFTAR TABEL
HalamanTabel 3.1 Contoh Tabel Risiko Kredit Berdasarkan Tingkat Suku Bunga 27% per Tahun .....................................................25 Tabel 3.2 Contoh Tabel Risiko Kredit Berdasarkan Tingkat Suku Bunga 30% per Tahun......................................................
25 Tabel 3.3 Contoh Tabel Risiko Kredit Berdasarkan Agunan Tanah .........................................................................................
29 Tabel 3.4 Contoh Tabel Risiko Kredit Berdasarkan Agunan Kendaraan ..................................................................................
29 Tabel 5.1 Tes Normalitas Data untuk Risiko Kredit Ditinjau dari Suku Bunga ........................................................................
49 Tabel 5.2 Hasil Test Statistik Uji Mann-Whitney U-Test untuk Risiko Kredit Ditinjau dari Suku Bunga Kredit ......................
49 Tabel 5.3 Tes Normalitas Data untuk Risiko Kredit Ditinjau dari Jenis Agunan.....................................................................
51 Tabel 5.4 Hasil Test Statistik Uji Mann-Whitney U-Test untuk Risiko Kredit Ditinjau dari Jenis Agunan..................................
53
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran_A1: Contoh Cara Menghitung Angsuran Pokok dan Bunga .........................................................................61 Lampiran_A2: Contoh Cara Menghitung Risiko Kredit per Hari............. 62 Lampiran_A3: Hasil Perhitungan Risiko Kredit Berdasarkan Suku Bunga 27% per Tahun ............................................. 63 Lampiran_A3.1: Tabel Perhitungan Hari Keterlambatan untuk Risiko Kredit Berdasarkan Suku Bunga 27% per Tahun.............
66 Lampiran_A4: Hasil Perhitungan Risiko Kredit Berdasarkan Suku Bunga 30% per Tahun .............................................
69 Lampiran_A4.1: Tabel Perhitungan Hari Keterlambatan untuk Risiko Kredit Berdasarkan Suku Bunga 30% per Tahun.............
72 Lampiran_B1: Hasil Perhitungan Risiko Kredit Berdasarkan Agunan Tanah...................................................................
75 Lampiran_B1.1: Tabel perhitungan hari keterlambatan untuk Risiko Kredit Berdasarkan Agunan Tanah ..................................
81 Lampiran_B2: Hasil Perhitungan Risiko Kredit Berdasarkan Agunan Kendaraan ...........................................................
86 Lampiran_B2.1: Tabel perhitungan Hari keterlambatan untuk Risiko Kredit Berdasarkan Agunan Kendaraan ...........................
88 Lampiran_C1: Uji Normalitas Data Risiko Kredit Berdasarkan Suku Bunga.......................................................................
90
Lampiran_C2: Uji Normalitas Data Risiko Kredit Berdasarkan Jenis Agunan Kredit .........................................................
94 Lampiran_D1: Uji Mann-Whitney U-test Terhadap Sampel Risiko Kredit Berdasarkan Suku Bunga Kredit ...........................
98 Lampiran_D2: Uji Mann-Whitney U-test Terhadap Sampel Risiko Kredit Berdasarkan Jenis Agunan Kredit .........................
98
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga perbankan haruslah dilihat sebagai bagian dari proses
pembangunan ekonomi suatu negara, artinya lembaga memiliki salah satu fungsi yaitu sebagai intermediary. Bank menghimpun dana dari masyarakat banyak dalam bentuk tabungan, deposito dan lain sebagainya serta menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
Fungsi bank sebagai penyalur uang (money delivery) umumnya dibebankan pada bank-bank pemerintah. Sedangkan sebagai lembaga jasa perantara (financial intermediary) dalam tujuannya untuk memperoleh laba, fungsi ini dilakukan oleh bank-bank swasta. Dalam hal ini, bukan berarti bank umum tidak berusaha untuk mencari laba. Tetapi mangandung arti tidak berorientasi pada laba karena bergerak di sektor publik.
Bank dituntut untuk bisa beroperasi secara efisien dan menerapkan manajemen dengan penuh kewaspadaan. Kunci utama keberhasilan dalam memanajemen sebuah bank adalah bagaimana bank tersebut mampu menawarkan suatu produk jasa dengan memberikan kemudahan agar mampu merebut hati masyarakat dalam mengembangkan usahanya ditengah-tengah kesulitan ekonomi seperti sekarang ini.
Bank adalah perantara keuangan masyarakat dari mereka yang kelebihan uang dan mereka yang kekurangan uang. Dari sini dapat terlihat bahwa fungsi
2 kredit menjadi mediator untuk mempertemukan kepentingan yang sama. Oleh karena itu fungsi kredit yang diberikan bank harus menjadi perangsang bagi kedua pihak. Pemberian kredit diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi pihak bank sendiri sebagai kreditur maupun pihak debitur. Oleh karena itu hal-hal yang dapat menghambat bank dalam memperoleh keuntungan ini harus dihindari. Hambatan ini kita sebut sebagai risiko kredit. Risiko kredit ini dapat berupa kredit tidak lancar atau kredit macet.
Untuk menghindari hal ini, bank harus memiliki pertimbangan tertentu sebelum mengambil keputusan apakah akan memberikan kredit atau tidak kepada calon debitur. Biasanya bank hanya memberikan kredit kepada mereka yang benar-benar yakin bahwa ia mampu mengembalikan kredit yang telah diperolehnya. Pertimbangan semacam inilah yang kita sebut sebagai kebijakan bank. Apabila kebijakan bank sudah salah, seperti misalnya kredit hanya dinikmati oleh beberapa nasabah saja. Maka hal inilah yang dapat menimbulkan risiko kredit yang berakibat pada kemacetan dalam pengembalian uang. Bahkan apabila sudah banyak terjadi kemacetan kredit, bank akan merugi dan bisa saja sebuah bank dilikuidasi.
Berdasarkan uraian di atas, sangat penting melakukan pengevaluasian kebijakan kredit suatu bank karena meskipun pihak bank telah melakukan seleksi terhadap para calon debitur, ternyata masih banyak debitur yang
terlambat dalam mengangsur bahkan ada pula yang sudah tidak mengangsur.
3 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan risiko kredit menurut tingkat suku bunga?
2. Apakah ada perbedaan risiko kredit menurut jenis agunan?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan risiko kredit dengan tingkat suku bunga yang berbeda.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan risiko kredit dengan jenis agunan yang berbeda.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai beberapa manfaat antara lain :
1. Bagi Bank Perkreditan Rakyat
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan yang berguna bagi PT BPR Gracia Mandiri, Tbk Bekasi untuk melihat ada tidaknya perbedaan risiko kredit menurut tingkat suku bunga dan agunan.
b. Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan bagi PT BPR Gracia Mandiri Tbk, Bekasi untuk menentukan apakah kebijakan kredit tetap diberlakukan atau tidak, dalam rangka memenuhi kebutuhan kredit.
4
2. Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan teori-teori yang telah diperoleh di bangku kuliah dalam keadaan yang sebenarnya.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan pengetahuan dalam menunjang mata kuliah perbankan serta mata kuliah lain yang membahas perkreditan.
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas mengenai landasan teori yang akan
digunakan, yaitu berkaitan dengan bank dan kredit
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
5 BAB IV GAMBARAN UMUM
Bab ini akan membahas mengenai diskripsi tentang sejarah berdirinya PT. BPR Gracia Mandiri, Tbk Bekasi, tujuan perusahaan, struktur organisasi, wewenang dan tanggungjawab masing-masing bagian, produk dan prosedur pemberian kredit di PT. BPR Gracia Mandiri, Tbk Bekasi.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil penelitian, dan pembahasannya. BAB VI PENUTUP Dalam bab terakhir ini akan disajikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian, keterbatasn penelitian, dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI A. Bank
1. Pengertian Bank
Mendengar kata bank sebenarnya tidak asing lagi bagi kita, baik yang ada di perkotaan maupun di pedesaan. Istilah bank berasal dari bahasa Italia “banca” yang berarti meja yang dipergunakan oleh para penukar uang di pasar. Bank memang merupakan lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak dibidang keuangan, sehingga bisa dikatakan bahwa lembaga perbankan memainkan peranan yang sangat penting dalam perekonomian kita.
Definisi tentang perbankan yang ditulis oleh penulis Prof G.M. Verryn Stuart dalam bukunya Bank Politik sebagaimana dikutip oleh Thomas Suyatno menyebutkan: “Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat pemakaian baru berupa uang giral” (Suyatno, 1992: 1).
Dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 disebutkan bahwa “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
2. Jenis-jenis Bank
a. Menurut Fungsinya
1) Bank sentral Bank sentral adalah bank yang merupakan badan hukum milik negara yang tugas pokoknya membantu pemerintah dalam: a) Mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
b) Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.
c) Mempunyai hak tunggal untuk mengeluarkan uang kartal.
2) Bank Umum (UU No. 10 Tahun 1998) Bank Umum (UU No. 10 Tahun 1998) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu-lintas pembayaran. Sumber dana bank umum terdiri dari simpanan dari masyarakat yang berupa giro, deposito dan tabungan. 3) Bank Pembangunan Bank Pembangunan adalah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama berasal dari penerimaan simpanan dalam bentuk deposito serta Commercial Paper jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan.
4) Bank Desa Bank Desa adalah kantor bank di suatu desa yang tugas utamanya adalah melaksanakan fungsi perkreditan dan penghimpunan dana dalam rangka program pemerintah memajukan sektor pedesaan serta peningkatan pertanian, khususnya pangan. 5) Bank Perkreditan Rakyat Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasar prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu-lintas pembayaran
b. Menurut Pemiliknya
1) Bank Pemerintah Bank Pemerintah adalah bank yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dan pendiriannya di bawah Undang-undang sendiri.
2) Bank Pembangunan Daerah Bank Pembangunan Daerah adalah bank yang pendiriannya berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I dan sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat II di wilayah bersangkutan dan modalnya merupakan harta kekayaan milik pemerintah daerah yang dipisahkan.
3) Bank Swasta Nasional Bank Swasta Nasional adalah bank milik swasta yang didirikan dalam bentuk hukum Perseroan Terbatas dimana seluruh sahamnya dimiliki oleh WNI dan atau badan hukum di Indonesia, serta pengelolaannya manajemennya ditangani oleh WNI itu sendiri. 4) Bank Swasta Asing Bank Swasta Asing adalah bank yang didirikan dalam bentuk cabang bank yang sudah ada di luar negeri atau dalam bentuk campuran antar bank asing dengan bank nasional di Indonesia.
5) Bank Koperasi Bank Koperasi adalah bank yang pengoperasiannya berlandaskan hukum koperasi dan anggotanya terdiri dari badan hukum koperasi.
B. Kredit
1. Pengertian Kredit
Pengertian kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai dari kata “kredit” yang berasal dari bahasa latin “Credere” yang berarti “kepercayaan”. Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 disebutkan bahwa “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
2. Tujuan Kredit
Tujuan kredit yang diberikan oleh suatu bank, khususnya bank pemerintah yang akan mengemban tugas sebagai agent of development adalah (Suyatno, 2007: 15):
a. Turut mensukseskan program pemerintah di bidang ekonomi pembangunan.
b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dalam menjalankan fungsi
perusahaan dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan dapat memperluas usahanya.
3. Peranan Kredit
Peranan kredit sebagai berikut (Suyatno, 2007: 15):
a. Kredit dapat meningkatkan daya beli uang Pemilik uang/modal dapat secara langsung meminjamkan uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan untuk meningkatkan produksi atau untuk meningkatkan usahanya.
b. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan pembayaran baru seperti cek, giro bilyet dan wesel, maka akan dapat meningkatkan peredaran uang giral. c. Kredit dapat meningkatkan daya guna dan peredaran uang Dengan mendapatkan kredit, para pengusaha dapat memproses bahan baku menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut menjadi meningkat. Kredit dapat pula meningkatkan peredaran barang, baik melalui penjualan secara kredit maupun dengan membeli barang-barang dari satu tempat dan menjualnya ke tempat lain. Pembelian tersebut uangnya berasal dari kredit. Hal ini berarti bahwa kredit dapat pula meningkatkan manfaat suatu barang.
d. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, pemberian kredit lebih diarahkan untuk usaha-usaha yang bersifat non spekulatif. Arus kredit diarahkan pada sektor-sektor yang produktif dengan tujuan untuk meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan dalam negeri agar bisa diekspor.
e. Kredit dapat meningkatkan semangat untuk berusaha Setiap orang yang berusaha selalu ingin meningkatkan usaha tersebut, namun ada kalanya dibatasi oleh kemampuan di bidang permodalan. Bantuan kredit yang diberikan oleh bank akan dapat mengatasi kekurangan maupun para pengusaha di bidang permodalan, sehingga para pengusaha dapat meningkatkan usahanya. f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan Para pengusaha dapat memperluas usahanya dan mendirikan proyek- proyek baru. Perluasan dan pendirian proyek serta pengelolaannya akan membutuhkan tenaga kerja untuk pelaksanaannya. Dengan demikian mereka akan memperoleh pendapatan. Dengan tertampungnya tenaga kerja tersebut, maka pemerataan pendapatan akan meningkat.
g. Kredit dapat meningkatkan hubungan internasional Bank-bank besar diluar negeri dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan di dalam negeri. Bantuan dalam bentuk kredit ini tidak saja dapat mempererat hubungan ekonomi antar negara yang bersangkutan tetapi juga dapat meningkatkan hubungan internasional.
4. Jenis-jenis Kredit
Jenis-jenis kredit yang diberikan oleh perbankan kepada masyarakat dapat dibagi dalam berbagai kelompok: a. Kredit berdasarkan jangka waktu (Suyatno, 1992: 25): 1) Kredit jangka pendek (short term loan)
Kredit jangka pendek (short term loan) yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun.
2) Kredit jangka menengah (medium term loan) Kredit jangka menengah (medium term loan) yaitu kredit yang berjangka waktu antara satu sampai tiga tahun.
3) Kredit jangka panjang (long term loan) Kredit jangka panjang (long term loan) yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun.
b. Kredit berdasarkan tujuannya (Kasmir, 2000: 77): 1) Kredit produktif Kredit produktif yaitu kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi.
2) Kredit konsumtif Kredit konsumtif yaitu kredit yang digunakan untuk dikonsumsi atau dipakai secara pribadi. 3) Kredit perdagangan Kredit perdagangan yaitu kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.
c. Kredit berdasarkan jaminan (Kasmir, 2000: 78): 1) Kredit dengan jaminan Jaminan yang diberikan untuk sesuatu kredit terdiri atas:
a) Jaminan barang bergerak
b) Jaminan Pribadi Yaitu perjanjian dimana suatu pihak menyanggupi pihak lain bahwa ia menjamin pembayarannya apabila si penghutang tidak menepati kewajibannya.
c) Jaminan saham, obligasi, dan sertifikat yang terdaftar di bursa efek.
2) Kredit tanpa jaminan Disebut juga kredit blangko yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Di Indonesia menurut Undang- undang No. 14 Tahun 1967 kredit balangko ini dilarang untuk diberikan oleh bank-bank (Pasal 24: 1).
5. Jaminan Kredit
Jaminan pemberian kredit adalah keyakinan bank atas kesanggupan debitur untuk melunasi kredit sesuai dengan yang perjanjikan. Jaminan yang dimaksud adalah jaminan materiil. Kegunaan jaminan adalah apabila pada suatu saat seorang debitur melakukan wanprestasi (cidera janji) secara sadar atau tidak, maka bank berusaha agar debitur senantiasa memberi hak dan kekuasaan kepada bank untuk mendapatkan pelunasan hutang dari barang- barang jaminan tadi. Jaminan kredit berfungsi sebagai pengaman apabila
kredit yang telah diberikan mengalami kegagalan dalam pengembalian.
Dalam praktiknya yang dapat dijadikan jaminan kredit oleh calon debitur adalah sebagai berikut: a. Jaminan dengan barang-barang, seperti: 1) Tanah
2) Bangunan 3) Kendaraan bermotor 4) Mesin/peralatan 5) Barang dagangan
6) Tanaman/kebun/sawah
b. Jaminan surat berharga seperti: 1) Sertifikat Saham 2) Sertifikat Obligasi 3) Sertifikat Tanah 4) Sertifikat Deposito 5) Promes 6) Wesel
c. Jaminan orang atau perusahaan Jaminan orang atau perusahaan yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang atau perusahaan kepada bank terhadap fasilitas kredit yang diberikan. Apabila kredit tersebut macet maka orang atau perusahaan yang memberikan jaminan itulah yang diminta pertanggungjawabannya atau menanggung resikonya.
d. Jaminan asuransi Jaminan asuransi yaitu bank menjaminkan kredit tersebut kepada pihak asuransi, terutama terhadap fisik objek tersebut, seperti kendaraan, gedung dan lainnya. Jadi apabila terjadi kehilangan atau kebakaran, maka pihak asuransilah yang akan menanggung kerugian tersebut.
6. Unsur-unsur Kredit Unsur-unsur yang terkandung dalam kredit (Santoso, 1996: 10):
a. Kepercayaan Yaitu keyakinan bank atas uang yang dipinjamkan tersebut akan diterima kembali pembayaran pokok dan bunganya sesuai jangka waktu yang telah disepakati.
b. Waktu Yaitu agio akan pertambahan nilai uang yang diterima saat ini dengan masa yang akan datang di mana tentunya nilai uang sekarang akan lebih tinggi dari pada nilai uang di waktu yang akan datang.
c. Degree of Risk Yaitu risiko yang terjadi akibat kesenjangan waktu dari pemberian pinjaman tersebut.
d. Prestasi Pemberian kredit sebenarnya tidak hanya sebatas pemberian pinjaman
dalam bentuk uang tetapi juga barang dan jasa atau yang sejenisnya.
7. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko tidak terbayar kembali atau investasi yang merosot mutunya atau investasi yang gagal sehingga berakibat kerugian pada bank. Selain memperoleh manfaat dari usaha memberikan kredit, bank juga akan menanggung risiko yang besar dari pemberian kredit tersebut apabila kredit tersebut digunakan oleh debitur untuk usaha-usaha yang spekulatif.
Jumlah angsuran x Hari Keterlambatan x (Bunga : 12) Risiko Kredit = 360 Apabila suatu risiko bertambah tinggi maka bertambah tinggi pula tingkat suku bunga yang dikenakan, demikian sebaliknya bertambah rendah risiko kredit akan bertambah rendah pula bunga yang dikenakan (Sinungan, 1995: 110).
Sebelum memutuskan untuk menyetujui permohonan kredit, pihak bank perlu mengevaluasi risiko kredit dari para calon debitur. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi risiko kredit adalah menggunakan prinsip
5C atau 6C dapat dijelaskan sebagai berikut (Kasmir, 2000: 91-92): 1) Character Character adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat kejujuran dan integritas serta tekad baik yaitu untuk memenuhi kewajiban dari calon debiturnya. Penilainnya adalah kejujuran, ketulusan, kepatuhan akan janji, serta kemauan untuk membayar kembali utang.
2) Capacity Capacity a dalah menilai mengenai kemampuan calon debitur untuk melunasi kewajiban dari kegiatan usaha yang akan dilakukan.
Penilaiannya adalah kemampuan untuk membuat rencana dan mewujudkan juga termasuk bagaimana prosesnya.
3) Capital Capital adalah jumlah dana modal sendiri yang dimiliki oleh calon debitur yang tidak harus berupa uang tunai, dapat dalam bentuk barang- barang modal seperti tanah, bangunan, mesin. Penilaiannya adalah keadaan permodalan, sumber-sumber dana dan penggunaanya.
4) Collateral Collateral a dalah jumlah dana modal sendiri yang diserahkan oleh peminjam sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya. Penilaiannya adalah jenis atau macam barang, nilainya, potensinya, bukti kepemilikan atau status hubungannya.
5) Condition of economy Condition of economy adalah situasi dan kondisi politik, ekonomi, dan sosial budaya yang dapat mempengaruhi keadaan perekonomian. Penilaiannya adalah sampai sejauh mana kondisi ekonom itu berpengaruh terhadap kegiatan usaha para nasabah dan bagaimana cara mengatasinya atau mengantisipasinya sehingga usahanya masih dapat tetap berjalan.
6) Constraint
Constraint adalah batasan-batasan atau hambatan yang tidak memungkinkan seseorang melakukan usaha di suatu tempat.
8. Suku Bunga Kredit
Penentuan suku bunga kredit yang membedakan antara kredit yang satu dengan kredit yang lainnya adalah (Santoso, 1996: 59-60): a. Jangka waktu kredit Makin panjang jangka waktunya berarti risiko semakin besar sehingga tingkat suku bunga juga semakin tinggi.
b. Kualitas jaminan kredit Jaminan yang mudah dicairkan (Likuid) akan menyebabkan risiko yang cukup rendah sehingga bunga pinjaman dapat menjadi lebih rendah.
c. Reputasi perusahaan Tergantung dari Credit Rating perusahaan. Perusahaan dengan credit rating tinggi akan berisiko rendah sehingga mengakibatkan tingkat suku bunga pinjaman pun menjadi rendah.
d. Competitive Product
Competitive Product karena tingginya tingkat persaingan akan
menyebabkan tingginya risiko dan tingkat suku bunga pinjaman. e. Hubungan baik Hubungan yang baik dan lamanya tingkat kepercayaan antara bank dengan debitur akan menyebabkan semakin rendahnya suku bunga pinjaman.
f. Jaminan pihak ketiga Bonafiditas penjamin akan mengurangi risiko kredit, yang selanjutnya mempengaruhi secara langsung rendahnya tingkat suku bunga pinjaman.
Dari berbagai faktor yang telah disebutkan diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa rasio penentuan suku bunga kredit suatu bank sangat berkaitan dengan risiko yang muncul setelah pemberian kredit dilaksanakan. Bila risiko kredit tinggi maka tingkat bunga akan dibebankan lebih tinggi, sebaliknya jika risiko rendah maka tingkat bunga lebih rendah.
9. Kebijaksanaan Kredit (Mulyono, 1993: 17-21)
Untuk mengatasi berbagai kerumitan yang terjadi dalam pemberian kredit sehingga kegiatan perkreditan dapat berjalan lancar, maka dibuat suatu aturan-aturan secara tertulis maupun tidak tertulis sebelum pelaksanaan perkreditan itu sendiri berlangsung. Rangkaian peraturan ini disebut sebagai kebijaksanaan kredit (credit policy). Tujuan penetapan kebijaksanaan kredit adalah sebagai berikut: a. Untuk penyediaan sarana penjagaan atau pengamatan terhadap asset bank dan dana yang disimpan oleh para deposant secara memadai, maksudnya yaitu agar dana yang telah ditanamkan ke dalam bank tersebut dapat dikembangkan hingga dapat memperoleh return yang optimum.
b. Sebagai dasar pedoman kerja dalam menghadapi perkembangan perekonomian khususnya yang menyangkut kegiatan perbankan.
Sebagai unit perekonomian, bank tidak dapat melepaskan diri dari setiap perkembangan yang terjadi pada kegiatan perekonomian yang melindunginya.
c. Sebagai pedoman bagi para pejabat kredit bank yang bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya. Agar tugas-tugas dalam mengelola perkreditan dapat dilakukan secara tepat guna dan terarah diperlukan pedoman kerja yang jelas bagi seluruh aparat perkreditan dari setiap bank.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan di PT. BPR Gracia Mandiri,Tbk Bekasi
menggunakan studi kasus. Studi kasus merupakan penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subyek yang diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan (Indriantoro, 2002). Studi kasus juga dapat diartikan penelitian yang mendalam mengenai unit sosial tertentu yang menghasilkan gambaran yang berlaku untuk jangka waktu tertentu yang kemudian diolah dan dianalisis selanjutnya ditarik kesimpulan. Kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini hanya berlaku bagi obyek yang diteliti dan hanya berlaku pada PT. BPR Gracia Mandiri, Tbk Bekasi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. BPR Gracia Mandiri,Tbk Bekasi.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan April 2011.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah orang yang terlibat dalam penelitian, dalam hal ini adalah pihak-pihak yang bertindak sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan penelitian, yaitu bagian kredit PT. BPR Gracia Mandiri, Tbk Bekasi.
2. Objek Penelitian
a. Kebijakan kredit mengenai suku bunga kredit di PT. BPR Gracia Mandiri, Tbk Bekasi.
b. Kebijakan kredit mengenai agunan di PT. BPR Gracia Mandiri, Tbk Bekasi.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari obyek yang akan diteliti (Boedijoewono, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah data dari semua debitur yang membayar angsuran tidak sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan atau terlambat membayar angsuran kredit pada tahun 2008-2010.
2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti (Boedijoewono, 2007). Sampel dalam penelitian ini adalah:
a. Data dari semua debitur yang membayar angsuran tidak sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan atau terlambat membayar angsuran kredit pada tahun 2008-2010, dengan suku bunga 27,% per tahun atau suku bunga 33% per tahun.
b. Data dari sebagian debitur yang membayar angsuran tidak sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan atau terlambat membayar angsuran kredit pada tahun 2008-2010, dengan jenis agunan kredit berupa tanah atau kendaraan.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab secara sistematis dengan pihak yang berwenang untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan kredit yang dijalankan, khususnya tentang tingkat suku bunga dan
agunan kredit serta mengenai keterlambatan pembayaran dari debitur.
2. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang bersumber pada catatan-catatan dokumen-dokumen atau prinsip-prinsip yang berkaitan dengan masalah yang akan di teliti.
F. Teknik Analisis Data
1. Untuk menjawab permasalah pertama yaitu melihat ada tidaknya perbedaan risiko kredit antara kredit dengan tingkat suku bunga 27% dan kredit dengan tingkat suku bunga 33%, langkah-langkah pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Membuat tabel perhitungan risiko kredit berdasarkan tingkat suku bunga kredit.
Tabel 3.1 Contoh Tabel Risiko Kredit Berdasarkan Tingkat Suku Bunga 27% per TahunNo. Suku Bunga Plafond Angsuran Jangka Hari Resiko Per Bulan Per Hari Kredit Waktu keterlambatan Kredit
(n) (%) (%) (Rp) (Rp) (Bulan) (hari) (Rp) 1.
2.
3. Dst ∑X A
X A
Tabel 3.2 Contoh Tabel Risiko Kredit Berdasarkan Tingkat Suku Bunga 30% per TahunNo. Suku Bunga Plafond Angsuran Jangka Hari Resiko Per Bulan Per Hari Kredit Waktu keterlambatan Kredit
(n) (%) (%) (Rp) (Rp) (Bulan) (hari) (Rp) 1.
2.
3. Dst B ∑X
X B Keterangan :
A,
X B : Jumlah risiko kredit pada suku bunga kredit sebesar 27 % per ∑X
tahun dan suku bunga kredit 33% per tahun.
X , X : Rata-rata risiko kredit pada tingkat suku bunga kredit sebesar A B
27 % per tahun dan tingkat suku bunga kredit sebesar 30% per tahun.
b. Melakukan uji normalitas data dengan α = 0,05 Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berasal dari distribusi normal. Uji normalitas data dilakukan dengan mengggunakan uji Normalitas Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov) yang terdapat dalam prosedur SPSS Explore, dengan langkah-langkah sebagai berikut (Uyanto, 2009): 1) Membuat hipotesis untuk uji normalitas.
H 0 : data berasal dari populasi yang terdistribusi normal.
H 1 : data tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal.
2) Melakukan pengujian data dengan prosedur SPSS Explore.
3) Menarik keputusan apakah menolak atau menerima H berdasarkan kriteria berikut: Jika P – value < ditolak.