PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN TINGKAT

“PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGADAN TINGKAT
INFLASITERHADAP HASIL INVESTASI PERUSAHAAN ASURANSI
JIWA SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2015 - 2016”
Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
SEMINAR PROPOSAL
Dosen Pendamping :
Rokhmat Subagyo,S.E.,M.E.I.

DISUSUN OLEH
Shodiq Suhrowardi Cholis
(17402153074)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada zaman modern ini banyak masyarakat yang membutuhkan
kemudahan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk juga
dalam hal menjamin kehidupannya dimasa yang akan datang. Perlu kita
ketahui bahwasannya manusia dalam menjalanka kehidupan sehari-hari tidak
akan bisa terlepas dari namanya resiko. Yang mana resiko diartikan sebagai
ketidakpastian yang mungkin akan menyebabkan kerugian. Resiko dalam
kehidupan manusia itu tidak bisa dihilangkan, tetapi bisa minimalisir supaya
tidak menimbulkan kerugia yang semakin banyak, salah satu meminimalisir
kerugian dalam kehidupan yang akan datang yaitu asuransi
Asuransi merupakan salah

satu perusahaan yang dapat membantu

masyarakat untuk mendapatkan rasa aman atas kejadian yang mungkin
mengakibatkan/menimlkan kerugian,

dengan cara membayar sejumlah

uang yang nantinya dapat mengurangi atau meniadakan suatu kerugian
ekonomi dengan jumlah tertentu, Perusahaan Asuransi selain memberikan

rasa aman asurani juga memiliki fungsi pembangunan, yaitu sebagai salah
satu sektor usaha yang dapat mendapatkan keuntungan atau laba yang pada
akhirnya dapat menambah devisa negara. Maka dari itu, dibentuklah badan
yang

bertugas

untuk

menyelenggarakan

perusahaan

dalam

bidang

perasuransian jiwa.
Perusahaan asuransi yang pertama didirikan yaitu perusahaan asuransi
konvensional. Namun, seiring dengan berjalannya waktu banyak berdiri

lembaga keuangan yang sistem operasionalnya berdasarkan prinsip syariah
salah satunya yaitu perusahaan asuransi syariah. Sistem operasional asuransi
syariah adalah saling bertanggung jawab dan saling membantu. Selain itu
dalam kegiatan asuransi syariah tentunya akan berlandaskan pada prinsip
syariah serta menghindari hal-hal yang bertentangan dengan syariat islam.

2

Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk menganalisis seberapa besar
pengaruh faktor makro ekonomi tersebut yaitu tingkat suku bunga dan nilai
tukar rupiah terhadap hasil investasi.
B. Identifikasi Masalah
Dari pemaparan latar belakang diatas, penulis dapat
mengidentifikasikan beberapa masalah makro ekonomi yang
mempengaruhi hasil investasi. Berikut ini adalah identifikasi
masalah dari latar belakang diatas yaitu:
1. Perkembangan tingkat suku bunga, tingkat inflasi dan hasil
investasi perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia
periode 2015-2016.
2. Tingkat


suku

bunga,

dan

tingkat

inflasi

dapat

mempengaruhi hasil investasi perusahaan asuransi jiwa
syariah di Indonesia periode 2015-2016.
3. Tingkat

suku

bunga,


dan

tingkat

inflasi

dapat

mempengaruhi positif atau negatif terhadap hasil investasi
perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia periode
2015-2016.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan pokok-pokok
permasalahan yang akan dilakukan pembahasan pada penelitian ini, yaitu:
a) Apakah tingkat suku bunga berpengaruh terhadap hasil investasi
perusahaan asuransi jiwa syariah?
b) Apakah tingkat inflasii berpengaruh terhadap hasil investasi
perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia?
c) Apakah tingkat suku bunga dan tigkat inflasi secara bersama-sama

berpengaruh terhadap hasil investasi perusahaan asuransi jiwa
syariah di Indonesia?

3

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga (BI Rate) terhadap hasil
investasi perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia periode 20152016.
2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi terhadap hasil investasi
perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia periode 2015-2016.
3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga dan tingkat inflasi
terhadap hasil investasi perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia
periode 2014-2016.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk Pengembangan
keilmuan khususnya dibidang ekonomi syariah khususnya tentang faktor
makro ekonomi yang mempengaruhi hasil investasi di perusahaan

asuransi jiwa syariah. Selain itu dapat juga dijadikan sebagai referensi
atau rujukan dan tambahan pustaka dimasa mendatang.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai saran
pembelajaran penulis sendiri dan menambah wawasan pengetahuan
mengenai asuransi syariah terutama terkait dengan faktor makro
ekonomi yang dapat mempengaruhi hasil investasi.
b. Bagi Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan Pemerintah
dalam mengendalikan variabel makro ekonomi (tingkat suku bunga,
tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah) yang mempengaruhi
perkembangan investasi, agar investasi dapat berjalan dengan baik
sehingga memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia
terutama terkait dengan industri syariah yang ada di Indonesia
c. Bagi perusahaan asuransi

4

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau saran

kepada instansi perusahaan agar lebih kompetitif dalam menghadapi
faktor-faktor makro ekonomi.
d. Bagi nasabah
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan kepada
nasabah supaya lebih cermat dalam menginvestasikan dananya.
e. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini dharapkan dapat digunakan sebagai rujukan atau
contoh penelitian tentang asuransi syariah dan informasi investasi
pada perusahaan asuransi jiwa syariah. Selain itu, peneliti selanjutnya
dapat mengembangkan dan menambah faktor-faktor lan yang dapat
mempengaruhi hasil investasi perusahaan asuransi jiwa syariah.

F. Ruang Lingkup Dan Keterbatasan Penelitian
1. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup merupakan suatu batasan yang memudahkan
dilaksanakannya penelitian agar lebih efektif dan efisien untuk
memisahkan aspek tertentu terhadap suatu objek. Sedangkan pembatasan
masalah merupakan usaha untuk menetapkan batasan dari masalah
penelitian yang akan diteliti. Batasan masalah ini bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor mana saja yang termasuk dalam ruang lingkup

masalah penelitian dan faktor mana saja yang tidak termasuk adalam
ruang lingkup masalah penelitian. Berdasarkan identifikasi masalah
tersebut, penulis membatasi masalah yang akan diteliti agar lebih terfokus
dan spesifik. Batasan masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu
pengaruh faktor makro ekonomi (tingkat suku bunga, tingkat inflasi dan
nilai tukar rupiah) terhadap hasil investasi perusahaan asuransi jiwa
syariah di Indonesia.
Objek penelitian ini yaitu perusahaan asuransi jiwa syariah yang
ada di indonesia. Periode penelitian yang digunakan yaitu rentang waktu
tahun 2014-2016, sebab menurut data yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) menunjukkan dalam enam tahun terakhir, total aset

5

IKNB Syariah – termasuk di dalamnya asuransi jiwa syariah – meningkat
tujuh kali lipat. Bahkan sampai saat ini asuransi jiwa syariah menjadi
kontributor terbesar bagi perkembangan industri asuransi syariah di
Indonesia. Dimana Asuransi jiwa syariah saat ini memiliki kotribusi
hingga 6,82% dari total asuransi syariah di Indonesia.
2. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menghadapai beberapa keterbatasan
yang dapat mempengaruhi kondisi dari penelitian yang dilakukan. Adapun
keterbatasan tersebut yaitu sebagai berikut:
a) Dalam penelitian ini hanya meneliti terkait dengan hasil investasi
perusahaan asuransi jiwa syariah saja.
b) Dalam penelitian ini hanya mengambil periode 2 tahun saja yaitu
tahun 2015-2016 karena disesuaikan dengan data yang dipublikasikan
oleh OJK.

G. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan persepsi, serta memudahkan untuk
memahami pokok-pokok permasalahan dalam uraian selanjutnya, maka
penulis terlebih dahulu mengemukakan beberapa pengertian yang terdapat
dalam judul proposal skripsi diatas. Berikut ini istilah-istilah yang akan
penulis kemukakan dalam judul tersebut adalah :
1. Definisi Konseptual
a. Pengaruh
Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.1
b. Suku Bunga

tingkat suku bunga dengan tenor 1 (satu) bulan yang ditetapkan secara
periodik untuk jangka waktu tertentu oleh Bank Indonesia serta
diumumkan kepada publik sebagai sinyal (stance) kebijakan moneter.
Bank indonesia akan menaikkan tingkat suku bunga sebagai upaya
untuk menekan laju inflasi.2 Kemudian BI Rate ini akan digunakan
1Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2002).,hlm.849.
2Penjelasan dari Bank Indoensia, “Peraturan Perbankan” dalam www.bi.go.id diakses
pada tanggal 23 Maret 2017 Pukul 12:16

6

bank umum konvensional dalam menentukan suku bunga yang
ditawarkan kepada masyarakat.
c. Inflasi
Keadaan perekonomian yang ditandai oleh kenaikan harga secara
cepat sehingga berdampak pada menurunnya daya beli, sering pula
diikuti menurunyya tingkat tabungan dan atau investasi karena
meningkatnya konsumsi masyarakat dan hanya sedikit untuk tabungan
jangka panjang.3
d. Hasil Investasi4
Hasil investasi merupakan sejumlah dana yang terkumpul dari
investasi dimana terdapat keuntungan, dan keuntungan tersebut dibagi
pada pemilik dana dan pengelola dana.
e. Asuransi jiwa syariah
Usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah
orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau
tabarru’ memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko
tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.5
2. Definisi Operasional
a. Suku bunga
Tingkat suku bunga (BI rate) akan diumumkan oleh Dewan Gubernur
Bank Indonesia pada setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan
diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan oleh Bank
Indonesia melalui pengelolaan likuiditas di pasar uang untuk
mencapai sasaran operasional kebijakan moneter. Kemudian sasaran
operasional kebijakan moneter direfleksikan pada perkembangan suku
bunga

Pasar

Uang

Antar

Bank

Overnight

(PUAB

O/N).

Perkembangan yang terdapat dalam suku bunga PUAB diharapkan
akan diikuti oleh perkembangan di suku bunga deposito, dan suku
bunga kredit perbankan.
3Ralona M, Kamus Istilah Ekonomi Populer,(Jakarta: Georgia Media, 2006).,hlm.121.
4Sawaldjo Puspopranoto, Keuangan Perbankan Dan Pasar Keuangan, Cetakan Pertama,
(Jakarta: Pustaka LP3ES,2004).,hlm.212.
5 Fatwa-Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI revisi 2006.

7

b. Inflasi
Pada umunya inflasi merupakan kenaikan tingkat harga dan jasa
secara umum dan terus menerus selama kurun waktu tertentu. Inflasi
dihitung berdasarkan indeks harga konsumen, sehingga dapat
diketahui laju kenaikan harga-harga secara umum dalam periode
tertentu. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung tingkat inflasi.
IHKn−IHKo
Laju inflasi =
x 100%
IHKo
c. Hasil investasi
Hasil investasi merupakan sejumlah dana yang terkumpul dari
investasi syariah dimana terdapat keuntungan, dan keuntungan
tersebut dibagi pada pemilik dana dan pengelola dana. Hasil investasi
yang dimaksudkan dalam penelitian ini merupakan keseluruhan hasil
investasi perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia yang terdaftar
di OJK. Hasil investasi tersebut terdapat pada Ikhtisar Data Keuangan
Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah dan Statistik IKNB Syariah yang
telah di publikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

A. Sistematika Penulisan Skripsi
1. Bagian Awal
Terdiri dari halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan
pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan,
halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar tabel, halaman
daftar gambar, halaman daftar lampiran, halaman transliterasi dan halaman
abstrak.
2. Bagian Isi
Terdiri dari beberapa bab antara lain:
BAB I Pendahuluan
Berisi gambaran jelas yang nantinya berguna untuk memahami
penelitian sehingga pembaca atau penulis nantinya dapat memahami
dengan mudah dan jelas terhadap arah pembahasan. Dalam bab ini
terdiri dari: (a) latar belakang masalah, (b) identifikasi masalah, (c)
rumusan masalah, (d) tujuan penelitian, (e) kegunaan penelitian, (f)

8

ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, (g) penegasan istilah, (h)
sistematika skripsi.
BAB II Landasan Teori
Hal yang dikemukakan dalam landasan teori terdiri dari: (a)
pengertian asuransi syariah, (b) asuransi jiwa syariah, (c) tingkat suku
bunga, (d) inflasi, (e) nilai tukar rupiah, (f) investasi, (g) instrument
investasi syariah, (h) kajian penelitian terdahulu, (i) kerangka
konseptual, (j) hipotesis penelitian.
BAB III Metode Penelitian
Dalam bab ini terdiri dari: (a) pendekatan dan jenis penelitian, (b)
populasi, sampling dan sampel penelitian, (c) sumber data, variabel
dan skala pengukurannya, (d) teknik pengumpulan data dan
instrument penelitian, (e) analisis data.
BAB IV Hasil Penelitian
Dalam bab ini terdiri dari: (a) hasil penelitian (yang berisi deskripsi
data dan pengujian hipotesis).
BAB V Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam bab ini berisi pembahasan data penelitian dan hasil analisis
data.
BAB VI Penutup
Dalam bab ini terdiri dari: (a) kesimpulan, (b) saran
3. Bagian Akhir
Dalam bagian ini terdiri dari: (a) daftar rujukan, (b) lampiran-lampiran. (c)
surat pernyataan keaslian skripsi, (d) daftar riwayat hidup.

9

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Asuransi Syari’ah
a. Pengertian Asuransi Syariah
Asuransi berasal dari bahasan belanda “assurantie” artinya
pertanggungan, bahasa inggris “assurance” berarti jaminan, dan
bahasa arab “at-ta’min” berarti perlinsungan, ketenangan, rasa aman
dan bebas dari rasa takut.6 Asuransi merupakan sebuah persetujuan
pihak, yang menjamin berjanji kepada pihak yang dijamin atas
kerugian yang mungkin akan diderita oleh yang dijamin karena akibat
dari sebuah peristiwa yang belum jelas terjadi. 7 Sedangkan menurut
6 Rodoni, Ahmad dan Hamid, Abdul,Lembaga Keuangan Syariah,
(Jakarta: Zikrul Hakim, 2008).,hlm.93.
7 Zainudin Ali, Hukum Asuransi Syariah,(Jakarta: Sinar Grafika,
2008).,hlm.1.

10

ketentuan Fatwa DSN No. 21/DSN-MUI/X/2001 pengertian asuransi
syariah (ta’min, takaful atau tadhamun) merupakan usaha saling
melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak
melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang
memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu
melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.
b. Sumber Hukum Asuransi Syariah
Sumber hukum asuransi syariah adalah Al-Qur’an, Sunnah, ijma’
dan fatwa DSN MUI karena itu modus operasi asuransi syariah selalu
sejalan dengan prinsip-prinsip syariah. Dalam menetapkan prinsip,
praktik, dan operasional dalam asuransi syariah parameter yang
digunakan yatu syariah islam yang bersumber dari Al-Qur’an, hadist,
dan fiqh islam. Oleh sebab itu, asuransi syariah mendasarkan diri pada
prinsip kejelasan dan kepastian, sehingga kejelasan yang meyakinkan
kepada peserta asuransi dengan akad secara syariah antara perusahaan
dengan peserta asuransi, baik yang akadnya jual beli atau tolong
menolong.
c. Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional
Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara asuransi syariah
dengan konvensional :8
1) Konsep
Konsep asuransi syariah adalah sekumpulan orang yang saling
menjamin

dan

mengeluarkan

bekerjasama
dana

tabarru’.

dengan

cara

Sedangkan

masing-masing
dalam

asuransi

konvensional saling memindahkan resiko.
2) Maisir,Gharar dan Riba (MAGHRIB)
Asuransi syariah bersih dari adanya MAGHRIB, sedangkan
asuransi konvensional tidak selaras dengan syariat islam karena
adanya Maisir,Gharar dan Riba tersebut.
8 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life And General) Konsep dan Sistem
Operasional (Jakarta:Gema Insani Press,2004).,hlm.326.

11

3) Jaminan atau risiko
Dalam asuransi syariah yaitu sharing of risk, sedangkan dalam
asuransi konvensional yaitu transfer of risk, dimana terjadi transfer
risiko dari tertanggung kepada penanggung
4) Investasi
Asuransi syariah tidak menginvestasikan dananya pada
investasi yang terlarang dan bertentangan dengan syariat islam.
Sedangkan dalam konvensional bebas melakukan investasi tidak
dibatasi halal dan haram.
5) Sumber pembiayaan klaim
Sumber pembiayaan yang terdapat dalam asuransi
syariah diperoleh dari rekening tabarru’, dimana peserta
saling menanggung. sumber pembayaran klaim asuransi
konvensional adalah dari rekening perusahaan,
2. Asuransi Jiwa Syari’ah
a. Pengertian Asuransi Jiwa Syariah
Menurut Undang-Undang No.40 Tahun 2014 tentang perasuransian
pasal 1 menyatakan bahwa usaha asuransi jiwa syariah merupakan
usaha pengelolaan risiko berdasarkan prinsip syariah guna saling
menolong dan melindungi dengan memberikan pembayaran yang
didasarkan pada meninggal atau hidupnya peserta, atau pembayaran
lain kepada peserta atau pihak lain yang berhak pada waktu tertntu
yang diatur dalam perjanjian yang besarnya ditetapkan atau
didasarkan pada hasil pengelolaan dana. Asuransi jiwa (life
insurance)adalah bentuk asuransi yang memberikan perlindungan
dalam menghadapi musibah kematian dan kecelakaan atas diri peserta
asuransi takaful. Berbeda dengan kerugian yang bersifat umum,

12

bentuk asuransi ini bersifat individu karena jaminan yang diberikan
melekat pada diri seseorang.9
b. Mekanisme Asuransi Jiwa Syariah
a) Perusahaan sebagai pemegang amanah
Perusahaan asuransi syariah diberikan kepercayaan
oleh peserta untuk mengelola premi, memgembangkan
dengan jalan halal, dan memberikan santunan kepada yang
mengalami musibah sesuai akta perjanjian.
b) Sistem pada produk saving (ada unsur tabungan)
Premi yang dibayarkan oleh peserta akan dipisah
dalam dua rekening yang berbeda yatu rekening tabungan
peserta dan rekening rabarru’
c) Sistem pada Produk Non Saving
Setiap premi yang telah dibayarkan oleh peserta
akan dimasukkan dalam rekening tabarru’ perusahaan.
3. Tingkat Suku Bunga
Bunga merupakan imbalan jasa atas pinjaman yang diberikan,
imbalan jasa dapat diartikan sebagai suatu kompensasi kepada pemberi
pinjaman atas manfaat kedepan dari uang pinjaman tersebut apabila
diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersebut sering disebut dengan “pokok
utang” (principal). Kemudian persentase dari pokok utang yang
dibayarkan sebagai imbalan jasa (bunga) dalam suatu periode tertentu
disebut “suku bunga”. Suku bunga juga diartikan sebagai rasio dari bunga
terhadap jumlah pinjaman yang diberikan.10 Beberapa hal yang secara
kuat mempengaruhi pergerakan harga-harga saham di bursa efek dan

9Ade Arthesa & Edia Handima, Bank Dan Lembaga Keuangan Bukan
Bank, (Jakarta: PT. Indeks, 2006).,hlm.239.
10Sawaldjo Puspopranoto, Keuangan Perbankan dan Pasar Keuangan, (Jakarta:Pustaka
LP3ES Indonesia, 2014)., hlm.69.

13

paling sering terjadi yaitu pengaruh fluktuasi tingkat suku bunga
perbankan atau suku bunga yang telah ditetapkan oleh bank indonesia.11
Tingkat suku bunga merupakan harga dari penggunaan uang untuk
jangka waktu tertentu atau harga dari penggunaan uang yang digunkaan
pada saat ini dan nantinya akan dikembalikan diwaktu mendatang. Nilai
suku bunga domestik di indonesia sangat terkait dengan tingkat suku
bunga internasional. Karena akses pasar keuangan domestik terhadap
pasar keuangan domestik terhadap pasar keuangan internasional serta
kebijakan nilai tukar mata uang yang fluktuatif, selain itu tingkat diskonto
suku bunga indonesia (SBI) juga merupakan faktor terpenting dalam
penentuan suku bunga indonesia. peningkatan diskonto SBI segera
direspon oleh suku bunga PasarUang Antar Bank (PUAB) sedangkan
respon suku bunga deposito baru akan keluar setelah 7 sampai 8 bulan.
4. Inflasi
Inflasi diartikan sebagai proses kenaikan harga umum secara terus
menerus. Kenaikan dari satu atau dua barang saja tidak mengakibatkan
barang yang lain, maka hal tersebut tidak bisa dikatakan sebagai inflasi. 12
Umumnya, inflasi diukur dengan perubahan kelompok barang barang dan
jasa yang dikonsumsi sebagian besar masyarakat,sebab inflasi merupakan
kondisi kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus. 13
Inflasi disebabkan oleh beberapa faktor diantanya:
a) Inflasi karena kenaikan permintaan (demand pull inflation)
b) Inflasi karena biaya produksi (cos pull inflation)
c) Inflasi karena jumlah uang yang beredar bertambah
Terdapat tiga aspek yang perlu mendapat perhatian khusus dari inflasi
yaitu:14
1) Kecenderungan kenaikan harga-harga
11Mangasa Simatupang, Investasi Saham dan Reksa Dana, (Jakarta: mitra Wacana Media,
2010)., hlm.79.
12 Muchdarsyah Sinungan, Uang Dan Bank, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
1995).,hlm.49.
13Suparmono, Pengantar Ekonomika Makro , (Yogyakarta: AMP YKPN,
2004).,hlm.128.

14

2) Bersifat umum
3) Berlangsung secara terus menerus
5. Investasi
a) Pengertian Investasi
Investasi pada umumnya merupakan suatu istilah dengan beberapa
pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Yang
mana investasi tersebut berkaitan dengan akumulasi sesuatu bentuk
aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan.
Terkadang disebut juga dengan penanaman modal. Artinya investasi
dapat

diartikan

sebagai

pengeluaran

yang

ditujukan

untuk

meningkatkan atau mempertahankan stok barang modal yang
digunakan untuk proses produksi. Selain itu, investasi juga diartikan
sebagai penukaran uang dengan bentuk-bentuk kekayaan lain, seperti
saham atau harta tidak bergerak yang diharapkan dapat ditahan selama
periode waktu tertentu supaya menghasilkan pendapan.15
b) Bentuk-Bentuk Investasi
Secara umum investasi dibedakan menjadi dua bentuk yaitu :
1) Investasi nyata (real investment)
Investasi ini secara umum melibatkan aset berwujud seperti tanah,
mesin pabrik dan lain-lain.
2) Investasi keuangan (financial investment)
Investasi ini melibatkan kontrak tertulis, seperti saham biasa dan
juga obligasi.16
c) Prinsip-Prinsip Investasi Syariah
Berikut ini akan dijelaskan beberapa prinsip dalam melakukan
aktivitas investasi yaitu:
1) Prinsip halal (thayyib)
2) Prinsip transparasi
3) Prinsip keadilan dan kebersamaan
4) Dari segi penawaran (supply) ataupun permintaan (demand),
pemilik harta (investor) dan oemilik usaha (emiten) tidak
14 M. natsir, Ekonomi Moneter Dan Kebanksentralan, (Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2014).,hlm.253.
15 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009).,hlm.28.
16 Irham Fahmi, Manajemen Investasi, (Jakarta: Salemba Empat, 2012).,hlm.4.

15

diperkenankan melakukan hal-hal yang mengakibatkan gangguan
yang disengaja atas mekanisme pasar.
6. Instrumen Investasi Syariah
a. Deposito Syariah
1) Pengertian Deposito Syariah
Deposito syariah merupakan produk investasi yang
menerapkan simpanan berjangka berdasarkan prinsip syariah
yang ditujukan bagi nasabah perorangan maupun perusahaan
dengan menggunakan prinsip mudharabah. Deposito syariah
ditujukan bagi semua nasabah yang yang ingin berinvestasi secara
halal. Hal ini terlihat karena sistem syariah menuntut kinerja yang
baik, kehati-hatian serta profesionalisme dari pihak bank.
Pembagian hasil dan keuntungan sesuai dengan nisbah atau porsi
yang telah disepakati. Deposito syariah sedikit memiliki
kemiripan. dengan deposito konvensional salah satunya dalam hal
jangka waktu mulai dari 1,3,6 dan 12 bulan.
2) Manfaat Deposito Syariah
Selain mendapatkan hasil yang halal dan pembagian hasil
yang adil, berikui ini beberapa manfaat yang diperoleh ketika
melakukan investasi deposito syariah yaitu:
a) Dana aman dan terjamin
b) Pembagian hasil kompetitif
c) Dana dioperasikan secara syariah
d) Digunakan sebagai jaminan pembiayaan
b. Saham Syariah
Saham merupakan sertifikat yang menunjukkan

bukti

kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak
klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Wujud saham adalah
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.
Porsi pemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang
ditanamkan

diperusahaan

tersebut.

Sedangkan

saham

syariah

merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi
kriteria sebagaimana tercantum dalam pasal 3 dan tidak termasuk
16

saham yang memiliki hak-hak istimewa. Sebagaimana telah
difatwakan Dewan Syariah Nasional No. 40/DSN-MUI/X/2003
tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip syariah
dibidang pasar modal.
Syarat suatu saham yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat
dikatakan sesuai dengan syariah apabila memenuhi kriteria berikut ini:
a) Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta
cara pengelolaan perusahaan penerbit saham tidak bertentangan
dengan prinsip syariah.
b) Emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan saham syariah
wajib untuk menandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang
c)

sesuai dengan syariah atas saham syariah yang dikeluarkan.
Emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan saham syariah
wajib menjamin bahwa kegiatan usahanya memnuhi prinsip

syariah dan mempunyai shariah compliance officer.17
c. Reksadana Syariah
1) Pengertian Reksadana Syariah
Menurut UU Pasar Modal reksadana merupakan wadah
yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan (kembali) dalam
portofolio efek oleh manajer investasi. Sedangkan pengertian
reksadana syariah sendiri sama seperti pengertian reksadana pada
umumnya, akan tetapi dalam setiap pengoperasiannya harus sesuai
dengan syariah dan prinsip islam.Reksadana syariah tidak akan
melakukan investasi kedalam perusahaan-perusahaan yang bisnis
utamanya memproduksi, menjual, mendistribusikan dalam hal
berikut ini:
a) Makanan dan minuman haram
b) Perjudian dan permainan dalam perjudian
c) Lembaga keuangan non syariah (bank kustodian non syariah)
d) Jasa dan barang-barang porno atau merusak mental.18
2) Jenis-Jenis Reksadana Syariah

17 Abdul Aziz, Manajemen Investasi Syariah, (Badung: Alfabeta, 2010).,hlm.89.
18Muhamad, Manajemen Keuangan Syariah, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN,
2014).,hlm.580.

17

Adapun jenis-jenis reksadana syariah dapat dikembangkan
menjadi beberapa yaitu:
a) Reksadana pendapatan tetap – tanpa unsur saham
b) Reksadana pendapatan tetap – dengan unsur saham
c) Reksadana saham
d) Reksadana campuran
d. Obligasi Syariah (Sukuk)
1) Pengertian Sukuk
Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) obligasi
syariah (sukuk) merupakan sebagai suatu surat berharga jangka
panjang yang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten
kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk
membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa
hasil atau margin fee, serta membayar kembali dana obligasi pada
saat jatuh tempo.19 Sukuk pada prinsipnya mirip seperti obligasi
konvensional,

dengan

perbedaan

pokokberupa

penggunaan

konsepimbal hasil dan bagi hasil sebagai pengganti bunga, adanya
suatu transaksi pendukung (underlying transaction) berupa
sejumlah aset tertentu yang menjadi dasar penerbitan sukuk dan
adanya akad atau perjanjian antara para pihak yang disusun
berdasarkan prinsip-prinsip syariah. selain itu, sukuk juga harus
distruktur secara syariah agar instrumen keuangan ini aman dan
terbebas dari riba, gharar, dan maysir.
2) Karakteristik Sukuk
Berikut ini adalah beberapa karakteristik sukuk yaitu:
a) Merupakan bukti kepemilikan suatu aset berwujud atau hak
manfaat (beneficial title)
b) Pendapatan berupa imbalan (kupon), margin, dan bagi hasil
sesuai jenis akad yang digunakan
c) Terbebas dari unsur riba, gharar, dan maysir
d) Penerbitannya melalui special purpose vehicle (SPV)
e) Memerlukan underlying asset
f) Penggunaan proceeds harus sesuai prinsip syariah
3) Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Penerbitan Sukuk
a) Obligor
19 Juhaya S.Pradja, Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar Modal Syariah,(Bandung: CV
Pustaka Setia,2013).,hlm.173.

18

b) Special Purposive Vehicle (SPV)
c) Investor
B. Penelitian Terdahulu
N

NAMA PENELITI

O
1

Teguh

Antolis

Judul Penelitian
dan Pengaruh fluktuasi

Samuel Dossugi, 2008

2

Devi Arisah,2015

Hasil Penelitian
IHSG, inflasi dan suku

IHSG, inflasi dan

bunga ternyata

suku bunga

mempengaruhi imbal

terhadap imbal

hasil unit link berbasis

hasil unitlink

sham dimana pengaruh

berbasis saham

paling signifian

Pengaruh tingkat

ditunjukan ileh IHSG
Inflasi dan nilai tukar

inflasi dan nilai

secara bersama-sama

tukar terhadap hasil mempengaruhi hasil
investasi (Studi pda investasi. Namun
PT Asuransi Jiwa

secara parsial, variabel

XYZ Syariah)

inflasi dan variabel
nilai tukar rupiah
terhadap dollar tidak
memiliki pengaruh
positif terhadap hasil
investasi

C. Kerangka Konseptual
Kerangka berfikir merupakan kerangka konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting.20Kerangka berfikir dari kajian teori diatas terdapat
pengaruh positif antara tingkat suku bunga, tingkat inflasi dan nilai tukar
rupiah terhadap hasil invetasi perusahaan asuransi jiwa syariah di indonesia
20 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2012).,hlm.93.

19

periode 2012-2016. Dengan demikian kerangka pemikir dalam penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut ini:
D. Kerangka Fikir
Variabel Independen

Variabel Dependen

Tingkat Suku Bunga (H1)
Hasil Investasi (Y)
Tingkat Inflasi (H2)
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara sebab jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori

yang relavan. Belum didasarkan pada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan kerangka
berfikir, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
H1 : Tingkat suku bunga (BI rate) berpengaruh signifikanterhadap hasil
investasi perusahaan asuransi jiwa syariah di indonesia periode 20152016
H2 : Tingkat

inflasi

berpengaruh

signifikanterhadap

hasil

investasi

perusahaan asuransi jiwa syariah di indonesia periode 2015-2016.
H3 : Terdapat pengaruh secara bersama-sama antara tingkat suku bunga,
Tingkat inflasi dan nilai tukar rupiahterhadap hasil investasi perusahaan
asuransi jiwa syariah di indonesia periode 2014-2016.

BAB III
METODE PENELITIAN

20

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian
1. Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan peneliti adalah pendekatan kuantitatif,
yang merupakan salah satu jenis kegiatan penelitian yang spesifikasinya
adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal
hingga pembuatan desain penelitian, baik tentang tujuan penelitian,
subyek penelitian, obyek penelitian, sampel data, sumber data, maupun
metodologinya (mulai pengumpulan data hingga analisis data).21
2. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian ditinjau dari alat analisis yang
digunakan dengan menggunakan analisis asosiatif. Analisis Asosiatif
adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan
antara dua variabel atau lebih. Dimana variabel independennya yaitu
tingkat suku bunga, tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah. Sedangkan
variabel dependennya yaitu hasil investasi perusahaan asuransi jiwa
syariah di indonesia
B. Populasi, Sampling Dan Sampel Penelitian
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari dari
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan

oleh

peneliti

untuk

dipelajari

dan

kemudian

ditarik

kesimpulannya.22 Sedangkan Sampling adalah teknik pengambilan sampel.
Jadi, Sampel merupakan bagian dari suatu objek atau subyek yang mewakili
populasi. Pengambilan sampel harus sesuai dengan kualitas dan karakteristik
suatu populasi. Pengambilan sampel yang tidak sesuai dengan kualitas dan
karakteristik populasi akan menyebabkan suatu penelitian menjadi biasa,
tidak dapat dipercaya dan kesimpulannya pun bisa keliru. Hal ini karena tidak
dapat mewakili populasi.23
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data publikasi hasil
investasi perusahaan asuransi jiwa syariah di indonesia.Sedangkan sampel
21 Puguh Suharso, Metode Penelitian Kuantitatif untuk Bisnis, Pendekatan Filosofi dan
Praktis, (Jakarta:PT Indeks.2009), hlm.3.
22 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi,...hlm. 119
23 Papundu Tika, Metodologi Riset Bisnis, (Jakarta:PT Bumi Aksara.2006), hlm.33

21

dari penelitian ini yaitu data publikasi hasil investasi perusahaan asuransi jiwa
syariah di indonesia periode 2015-2016. Penentuan sampel dalam penelitian
ini menggunakan teknik nonprobability sampling dengan menggunakan
sampling jenuh yakni teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Alasan penulis menggunakan sampling jenuh
karena dalam penelitian ini data hasil investasi yang dikeluarkan oleh OJK
merupakan akumulasi hasil investasi seluruh perusahaan asuransi jiwa syariah
di Indonesia pada periode 2015-2016.
C. Sumber Data, Variabel Dan Skala Pengukurannya
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
datasekunder yatu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung atau melalui media perantara (diperoleh dari catatan pihak lain).
Beberapa sumber yang digunakan untuk medapatkan data-data tersebut yaitu
Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS), Asosiasi Asuransi Syariah
Indonesia (AASI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh seorang peneliti untuk dipelajari sehingga didapatkan
informasi tentang hal tersebut.24 Pada dasarnya variabel dibedakan menjadi
dua yatu variabel bebas (variabel independent) dan variabel terikat (variabel
dependent). Adapun penjelasan variabel yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu:
1. Variabel independen (X)
Tingkat suku bunga (Variabel bebas/X1)
Suku bunga merupakan presentase dari pokok pinjaman yang
harus dibayar oleh peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai imbal
jasa yang silakukan dalam suatu periode tertentu yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak. Suku bunga yang digunakan yaitu BI Rate.
Tingkat suku bunga (BI rate) akan diumumkan oleh Dewan Gubernur
Bank Indonesia pada setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan
diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan oleh Bank
Indonesia melalui pengelolaan likuiditas di pasar uang untuk mencapai
24 Sugiono, Statistik Untuk Penelitian,(Bandung:Al Faeta,1999).,hlm.2.

22

sasaran operasional kebijakan moneter.Dalam variabel ini data yang
digunakan untuk penelitian yaitu data yang telah dipublikasikan oleh
Bank

Indonesia

dan

Badan

Pusat

Statistik

dengan

satuan

pengukurannya persen (%).
Tingkat Inflasi (Variabel bebas/X2)
Sedangkan yang dimaksud dengan inflasi merupakan kenaikan
tingkat harga dan jasa secara umum dan terus menerus selama kurun
waktu tertentu. Variabel ini diukur dengan menggunakan rumus berikut
ini:
Laju inflasi =

IHKn−IHKo
IHKo

x 100%

Dimana:
IHKn = Indeks harga konsumen periode ini
IHKo = Indeks harga konsumen periode lalu
Dalam variabel ini data yang digunakan untuk penelitian yaitu
data yang telah dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan Badan Pusat
Statistik dengan satuan pengukurannya persen (%).
2. Variabel dependen (Y)
Hasil Investasi
Investasi merupakan penanaman modal yang diharapkan dapat
menghasilkan tambahan dana pada masa yang akan datang. Hasil
investasi merupakan sejumlah dana yang terkumpul dari investasi
dimana terdapat keuntungan, dan keuntungan tersebut dibagi pada
pemilik dana dan pengelola dana. Dalam penelitian ini, peneliti
mengambil data hasil investasi perusahaan asuransi jiwa syariah di
indonesia yang terdapat dalam Ikhtisar Data keuangan Perusahaan
Asuransi Jiwa Syariah

dan Statistik IKNB Syariah yang telah di

publikasikan oleh OJK dengan satuan pengukurannya Miliar Rupiah.
Sementara itu, skala pengukuruan yang digunakan daam penelitian
menggunakan skala nominal, yaitu skala paling sederhana, yang disusun
berdasarkan jenis atau kategorinya atau fungsi bilangan sebagai simbol dalam
membedakan suatu karakteristik dengan karakteristik lainnya.
D. Teknik Pengumpulan data dan Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulam data sebagaimana berikut:
1. Dokumentasi
23

Metode dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu cara pengumpulan data
yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan yang
tersimpan, baik berupa catatan transkip, buku, surat kabar dan lainnya.
Selain itu, metode dokumenter juga diartikan sebagai cara pengumpulan
data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan buku-buku
tentang pendapat, teori atau hukum yang berhubungan dengan masalah
penelitian.25Metode dokumentasi dalam penelitian ini yaitu dengan
membuka dan mendownload website Bank indonesia (BI), Badan Pusat
Statistik (BPS), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Asuransi
Syariah Indonesia (AASI) untu mengambil objek yang diteliti, sehingga
didapati data tingkat suku bunga (BI rate), Inflasi, Investasi dan Hasil
investasi perusahaan asuransi jiwa syariah di indonesia.
2. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan jalan
mempelajari serta memahami buku-buku yang mempunyai kaitan dengan
tingkat suku bunga (BI rate), Inflasi, Investasi dan Hasil investasi
perusahaan asuransi jiwa syariah. Selain itu, studi kepustakaan juga
berasal dari pembahasan terkait makro ekonomi seperti jurnal, media
massa, serta hasil penelitian terdahulu yang didapat dari berbagai sumber.
E. Metode Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah
atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. 26Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu:27
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data merupakan bentuk pengujian tentang kenormalan
distribusi data. Tujuan dari uji ini merupakan untuk mengetahui apakah
data yang diambil merupakan data yang terdistribusi normal atau tidak. 28

25Margono, Metologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK,(Jakarta: PT Rineka
CIpta,1997).,hlm.187.
26 Sugiyono, Metode Penelitian…, hlm.331
27 Ali Maulidi, Teknik Belajar Statistika 2,(Jakarta:Alim’s Publishing, 2016).,hlm.21-282.
28Devi Arisah,Pengaruh tingkat inflasi dan nilai tukar terhadap hasil investasi (Studi pda
PT Asuransi Jiwa XYZ Syariah(skripsi. Other Thesis, UIN Syarif idayatullah Jakarta, 2015.

24

Dalam uji normalitas data ini, data akan diuji dengan statistik
Kolmogorov-Sminov. Dengan kriteria pengujian:
a) Angka signifikansi (SIG)>0.05, maka data berdistribusi normal
b) Angka signifikansi (SIG)>0.05, makadata tidak berdistribusi normal29
2. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik meliputi beberapa uji sebagai berikut:30
a. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan salah satu uji asumsi klasik yang
digunakan untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode
dengan periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi
yang bebas dari autokorelasi. Untuk mengetahui ada tidaknya
autokorelasi dalam
Untuk mengetahui suatu persamaan regresi ada atau tidak
korelasi dapat diuji dengan Durbin-Watson (DW) dengan aturan
sebagai berikut:31
1) Terjadi auto korelasi positif jika nilai DW dibawah -2 (DW -2
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas yaitu salah satu uji asumsi klasik yang
bertujuan untuk menguji suatu model regresi dapat dikatakan baik
atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi kasus
multikolinearitas.

Untuk

mendeteksi

ada

tidaknya

gejala

multikolinearitas dapat dlakukan dengan berikut ini:
1) Melihat nilai variance inflation factor (VIF)
Multikolinearitas terjadi jika nilai VIF berada diatas 10.
2) Mempunyai angaka tolerance kurang dari 0,1
Angka tolerance yang kecil sama dengan angka VIF yang besar
(karena VIF = 1/tolerance) jadi dapat menunjukkan adanya
multikolinearitas.
c. Uji Heteroskidastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya
29Singgih Santoso, Statistik Mutivariat,(Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010).,hlm.46.
30 Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: Badan
Penerbit Undip, 2006) hlm. 91-113
31Ali Maulidi, Teknik Belajar Statistika 2,ibid.,hlm.203.

25

ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan ada
model regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi
yaitu tidak adanya gejala heteroskedastitas. Dalam penelitian ini
penguji heteroscedastisitas dilakukan dengan melihat scatter plot
dengan dasar analisis sebagai berikut ini:
1) Jika ada pola tertetu seperti titik yang akan membentuk pola
tertentu

yang

teratur

(bergelombang,melebar

kemudian

menyempit), maka mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan
dibawah

angka

0

pada

sumbu

Y,

maka

tidak

terjadi

heteroskedastisitas.
3. Pengujian Korelasi
Uji korelasi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara
dua variabel atau lebih.
4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah suatu
hipotesis atau dugaan sementara pada suatu variabel X terhadap variabel Y
ada pengaruh atau tidak. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini yatu uji
signifikasi (pengaruh waktu) variabel independen (X1) terhadap variabel
dependen (Y) baik secara personal maupun bersama-sama dilakukan
dengan uji signifikasi secara individual (uji t) dan uji signifikasi secara
simultan (uji F)
a. Uji secara parsial (uji t)
Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh masingmasing variabel independen atau bebasnya secara sendiri-sendiri
terhadap variabel dependen atau terikatnya. Uji berarti (bi) dilakukan
dengan statistik t. Hal ini digunakan untuk menguji koefisien regresi
secara parsial dari independennya.
Ho : bi = 0, Artinya tidak ada pengaruh yang siginifikan dari variabel
independen (Xi) terhadap variabel dependen (Y)
H1 : bi ≠ 0, Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabe
independen (Xi) terhadap variabel dependen (Y)
Adapun kriteria dari pengujiannya yaitu:
1) Taraf siginfikan 0,05 (α = 5%)
2) Nilai t hitung dapat dicari dengan rumus:

26

koefisienregresi
standar deviasi
Adapun dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut ini:
a) Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
b) Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima
b. Uji secara bersama-sama (uji F)
Uji F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel
T hitung =

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen atau terikat.
Hipotesis yang dirumuskan adalah sebagai berikut ini:
Ho : b1 = b2 = b3 = 0
Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap
variabel dependen (Y).
H1 : b1 = b2 ≠ b3 ≠ 0
Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap
variabel independen (Y)
Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut ini:
1) Taraf signifikan = 0,05 (α = 5%)
2) Rumus f hitung adalah:
R 2/ K
F=
( t−R 2 ) ( n−k −1)
Dimana :
R = koefisien korelasi berganda dikuadratkan
N = jumlah sampel
K = jumlah variabel bebas
Adapun dasra pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
a) Jika F hitung > f tabel, maka Ho di tolak
b) Jika F hitung < f tabel, maka Ho diterima
5. Pengujian Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.32 Nilai
koefisiensi determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang diperlukan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Rumus yang digunakan
adalah :
32 Imam Ghazali, Aplikasi Analisis..., hlm 83-85

27

R2= (r2)
Yang mana:
R2

= koefisien determinasi

r2

= koefisien korelasi
Jika akar koefisien determinasi menujukkan angka yang mendekati

1 berarti variabel bebas mempunyai pengaruh yang besar terhadap variabel
yang terikat. Sebaliknya jika koefisien determinasi mendekati 0 maka
perubahan variabel terikat banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar
variabel yang diteliti.

DAFTAR RUJUKAN
Abdul,Rodoni, Ahmad dan Hamid. 2008. Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta:
Zikrul Hakim
Adri, Natar. 2011. Investasi Mudah Dan Murah. Jakarta: Penebar Plus
Ali, Zainudin. 2008. Hukum Asuransi Syariah. Jakarta: Sinar Grafika

28

Arthesa, Ade & Edia Handima. 2006. Bank Dan Lembaga Keuangan Bukan Bank.
Jakarta: PT. Indeks
Aziz, Abdul. 2010. Manajemen Investasi Syariah. Badung: Alfabeta
Devi Arisah, Pengaruh tingkat inflasi dan nilai tukar terhadap hasil investasi
(Studi pda PT Asuransi Jiwa XYZ Syariah(skripsi. Other Thesis, UIN Syarif
idayatullah Jakarta, 2015.
Fahmi,Irham. 2012. Manajemen Investasi. Jakarta: Salemba Empat
Fatwa-Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI revisi 2006.
Ghazali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Undip
M, Ralona. 2006. Kamus Istilah Ekonomi Populer. Jakarta: Georgia Media
Margono. 1997. Metologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Maulidi,Ali. 2016. Teknik Belajar Statistika 2. Jakarta:Alim’s Publishing, 2016
Muhamad, 2014. Manajemen Keuangan Syariah. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Natsir,M. 2014. Ekonomi Moneter Dan Kebanksentralan. Jakarta: Mitra Wacana
Media
Pradja,Juhaya S. 2013. Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar Modal Syariah.
Bandung: CV Pustaka Setia
Puspopranoto, Sawaldjo. 2004. Keuangan Perbankan Dan Pasar Keuangan,
Cetakan Pertama. Jakarta: Pustaka LP3ES
Puspopranoto,Sawaldjo. 2014. Keuangan Perbankan dan Pasar Keuangan,.
Jakarta:Pustaka LP3ES Indonesia
Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta
Rodoni, Ahmad. 2009. Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta,
S, Burhanuddin. 2010. Aspek Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Santoso,Singgih. 2010. Statistik Mutivariat. Jakarta: Elex Media Komputindo

29

Simatupang, Mangasa. 2010. Investasi Saham dan Reksa Dana. Jakarta: mitra
Wacana Media
Sinungan,Muchdarsyah. 1995. Uang Dan Bank. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sugiono. 1999. Statistik Untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta
Suharso, Puguh. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif untuk Bisnis, Pendekatan
Filosofi dan Praktis. Jakarta:PT Indeks
Sukirno,Sadono. 2011. Makroekonomi Modern. Jakarta: PT Raja Grafindo
Sula,Muhammad Syakir. 2004. Asuransi Syariah (Life And General) Konsep dan
Sistem Operasional. Jakarta:Gema Insani Press
Suparmono. 2004. Pengantar Ekonomika Makro. Yogyakarta: AMP YKPN
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio Dan Investasi. Yogyakarta: Kanisius
Tika, Papundu. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta:PT Bumi Aksara
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
3. Jakarta: Balai Pustaka
Widyaningsih. 2016. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana
Prenada Media
Kontan.co.id,file:///D:/asuransi/Asuransi%20syariah%20belum%20penuhi
%20investasi%20SBSN.html , diakses pada tanggal 09/03/2017 pukul 07:54
http://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/regulasi/asuransi/peraturankeputusanmenteri/P
ages/peraturan-menteri-keuangan-nomor-11-pmk-010-2011-tentangkesehatan-keuangan-usaha-asuransi-dan-usaha-reasuransi-dengan-.aspx
diakses pada tanggal 09/03/2017pukul 00:15
www.bi.go.id
www.ojk.go.id

30

31