BAB I PENDAHULUAN - ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 09 JULI 2014 - repository perpustakaan
1.1 Latar Belakang Masalah Peristiwa politik yang terjadi disebuah negara merupakan suatu hal yang menarik untuk dikaji dan diamati karena mempunyai dampak pada berbagai macam aspek sosial, ekonomi, keamanan, dan lain lain. Bagi para pelaku ekonomi peristiwa politik tidak dapat dipandang sebelah mata, mengingat hal tersebut dapat mengakibatkan risiko positif maupun negatif terhadap kelangsungan usaha yang dijalankan. Investasi yang ditanamkan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dapat berubah menjadi kerugian dan modal yang disetorkan dapat hilang. Kegiatan investasi pasar modal mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi terutama dalam proses alokasi dana masyarakat.
Pasar modal sebagai institusi yang mempunyai tujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional mempunyai peran strategis sebagai salah satu sumber pembiayaan dunia usaha, sedangkan di sisi lain pasar modal juga merupakan wahana investasi bagi masyarakat, termasuk pemodal menengah dan kecil. Oleh karena itu, pasar modal perlu didukung oleh infrastruktur yang memadai, kerangka hukum yang kokoh, dan sikap profesional dari para pelaku pasar modal. Peranan ketiga unsur pendukung ini akan menciptakan suatu sistem perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien yang pada akhirnya akan menghasilkan market confidence dan efisiensi bagi pasar modal tersebut.
1 Pasar Modal Indonesia diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Peran bursa efek adalah sebagai pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual-beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Oleh karena itu, peran bursa efek mempunyai arti penting bagi pengembangan pasar modal Indonesia.
Sebagai suatu instrumen ekonomi, pasar modal tidak dapat dipisahkan dari berbagai pengaruh lingkungan, terutama lingkungan ekonomi dan politik.
Kondisi makro ekonomi, berupa pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, nilai tukar mata uang serta kebijakan sektor finansial akan berpengaruh terhadap pertumbuhan pasar modal di Indonesia. Demikian pula kondisi lingkungan politik, seperti adanya peperangan, kerusuhan politik, pergantian pemerintahan atau peristiwa lain yang berkaitan erat dengan kestabilan perekonomian suatu negara, akan dapat menjadi faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan pasar modal.
Menurut Suryawijaya dkk (1998), makin pentingnya peran bursa saham dalam kegiatan ekonomi, membuat bursa saham semakin sensitif terhadap peristiwa disekitarnya, baik berkaitan ataupun tidak berkaitan secara langsung dengan peristiwa ekonomi.
Salah satu event yang hendak diuji kekuatan muatan informasinya dari suatu peristiwa terhadap aktivitas bursa efek adalah peristiwa Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 09 Juli 2014. Event yang dipilih pada penelitian ini adalah 3 (tiga) hari menjelang pemilu Presiden dan Wakil Presiden yaitu tanggal 04-08 Juli 2014 dan sesudah pemilu Presiden dan Wakil Presiden yaitu tanggal 10-14 Juli 2014.
Study peristiwa (event study) ini menjadi penting karena mempelajari reaksi pasar modal terhadap adanya suatu peristiwa. Penelitian yang mengamati reaksi pasar modal terhadap event study berupa peristiwa politik berskala nasional dilakukan oleh Asmita (2005) menganalisis Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pemilu 2004 dalam hal ini pemilu berlangsung dalam 3 tahapan dengan sampel saham LQ 45 di BEJ selama periode pengamatan. Hasil penelitian menunjukan abnormal return yang signifikan diseputar pemilu 2004. Pengujian rata rata abnormal return dan rata rata trading volume activity sebelum dan sesudah peristiwa tidak menunjukan hasil yang signifikan. Sedangkan pengujian terhadap perbedaan reaksi yang diberikan pasar melalui abnormal return diseputar pemilu 2004 memperlihatkan hasil yang signifikan.
Suwaryo (2008) meneliti tentang Dampak Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Terhadap Abnormal Return Investor dengan menyimpulkan bahwa peristiwa pemilu presiden dan wakil presiden telah direspon pasar modal di Indonesia terbukti dengan diperolehnya abnormal return investor pada saham LQ 45, namun rata rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemilu secara uji statistik tidak terdapat perbedaan secara signifikan.
Penelitian Reaksi Pasar Modal Indonesia terhadap Pemilihan Umum 08 Juli 2009 Pada Saham LQ-45 dilakukan oleh Luhur (2009) menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata rata Abnormal return maupun rata rata aktivitas perdagangan (TVA) secara signifikan sebelum dan sesudah pemilu Presiden dan Wakil Presiden 08 Juli 2009 pada saham LQ-45 yang terdaftar di BEI.
Trisnawati (2009) meneliti mengenai Pengaruh Peristiwa Politik Terhadap Perubahan Volume Perdagangan Saham Dan Harga Saham, dalam penelitian ini disimpulkan bahwa peristiwa pemilihan presiden tidak menimbulkan reaksi pasar dan tidak digunakan oleh investor sebagai dasar pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual saham.
Dampak Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2009 Terhadap Abnormal Return Dan Aktivitas Volume Perdagangan Saham di BEI yang dilakukan oleh Nurhaeni (2009) menunjukan bahwa berdasarkan hasil uji statistik terhadap
abnormal return selama periode peristiwa, ditemukan bahwa terdapat perbedaan
rata rata abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah peristiwa legislative. Dari hasil uji beda rata rata TVA sebelum dan sesudah peristiwa, menunjukan secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata rata TVA sebelum dan sesudah peristiwa pemilu legislative.
Sudrajat (2010) melakukan pengujian tentang Pengaruh Pemilu Legislatif
9 April 2009 dan Pemilu Presiden 8 Juli 2009 Terhadap Harga Saham Dan Volume Perdagangan Saham Pada Kelompok Perusahaan Di Daftar Efek Syariah (DES). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa abnormal return dan TVA berpengaruh secara signifikan terhadap pemilu legislative 9 April 2009 dan berpengaruh secara signifikan terhadap pemilu presiden 8 Juli 2009.
Husna (2010) menganalisis tentang Perbedaan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Pemilu legislative 2009 yang dikhususkan pada Sektor Properti dan Real Estate yang Listing di BEI. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Pemilu Legislatif 2009 signifikan dengan harga saham sektor property dan real estate dan adanya perbedaan antara saham sebelum dan sesudah Pemilu Legislatif 2009 dengan harga saham pada sektor property dan real estate Penelitian Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pemilihan Gubernur
DKI jakarta Putaran II dengan sampel Saham Anggota Indeks Kompas 100 di BEI dilakukan oleh Wardhani (2012). Dari hasil perhitungan Uji-t yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat abnormal return bernilai positif signifikan pada beberapa hari di sekitar tanggal peristiwa, yang berarti pasar merespon peristiwa ini sebagai kabar baik. Sedangkan hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test membuktikan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata abnormal pada periode saat-setelah peristiwa namun tidak signifikan pada periode
return
sebelum-saat dan periode sebelum-setelah peristiwa. Hasil uji Wilcoxon Signed
Rank Test juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata
TVA pada periode sebelum-saat dan periode saat-setelah peristiwa, namun tidak signifikan pada periode sebelum-setelah peristiwa. Ananto (2014) meneliti tentang Pengaruh Pemilu Legislatif terhadap Abnormal Return dan Trading Volume Activity Saham di Jakarta Islamix Indeks (Studi Kasus Pada Pemilu Legislatif 09 April 2014). Hasil penelitian ini menemukan bahwa peristiwa pemilihan umum legislative tidak berpengaruh secara signifikan terhadap abnormal return, akan tetapi berpengaruh signifikan terhadap trading volume activity.
Penelitian ini merupakan replika dari penelitian yang dilakukan oleh Mahendra dan Meidawati (2004). Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa peristiwa Pemilu berpengaruh terhadap investasi yang dilakukan oleh para investor, akan tetapi investor belum mendapat keuntungan yang diharapkan dari investasi. yang dilakukannya karena fluktuasi harga yang tidak dapat dipastikan sebelumnya.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah Penelitian ini akan menganalisis perbedaan abnormal return dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwa pemilu presiden dan wakil presiden 2014, sedangkan penelitian terdahulu menganalisis pengaruh abnormal return dan volume perdagangan saham peristiwa Pemilu legislatif 2004. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada perusahaan LQ45 periode 04 sampai
14 Juli 2014, sedangkan pada penelitian terdahulu sampelnya selama periode 19 Maret 2004 sampai 20 April 2004.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis mencoba melakukan penelitian event study mengenai kaitan abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia dengan peristiwa politik dalam negeri yaitu peristiwa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tanggal 09 Juli 2014.
Dengan mengangkat judul “ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 09 JULI 2014
.“
1.2 Perumusan Masalah
Event Study memiliki jangkauan yang luas, tetapi sebagian besar dari
penelitian yang ada meneliti kaitan antara pergerakan harga saham dengan peristiwa peristiwa ekonomi seperti: stock split, pengumuman deviden, merger, pengumuman laba dan lain lain. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian studi peristiwa (event study) berupa reaksi pasar modal tehadap peristiwa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 09 Juli 2014 pada Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Rumusan masalah yang akan diamati adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat perbedaan abnormal return antara sebelum dan sesudah peristiwa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 09 Juli 2014 ?
2. Apakah terdapat perbedaan volume perdagangan saham antara sebelum dan sesudah peristiwa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 09 Juli 2014 ?
1.3 Batasan Masalah Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa Bursa efek Indonesia berada dalam bentuk setengah kuat (semistrong form) dengan alasan efesiensi ini telah dibuktikan oleh para peneliti sebelumnya. Selain itu, penelitian ini juga mengabaikan adanya peristiwa ekonomi seperti: stock spilt, pengumuman deviden, emisi saham baru dan lain lain. Penelitian ini dibatasi untuk menguji pengaruh peristiwa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 09 Juli 2014 terhadap saham yang tergabung dalam Saham LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan abnormal return antara sebelum dan sesudah peristiwa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 09 Juli 2014.
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan volume perdagangan saham antara sebelum dan sesudah peristiwa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 09 Juli 2014.
1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari Penelitian ini adalah:
1. Sebagai masukan bagi investor untuk mengetahui reaksi pasar modal terhadap peristiwa Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 09 Juli 2014.
2. Sebagai masukan bagi kalangan pengamat dan pelaku pasar modal dalam rangka menambah wawasan mengenai reaksi pasar modal terhadap peristiwa politik dalam negeri.
3. Sebagai wacana bagi peneliti untuk menambah wawasan dan pengetahuan terutama dalam hal penerapan teori yang diperoleh serta sebagai pembelajaran kemampuan dalam menganalisis suatu peristiwa dan sebagai sumbangan pikiran untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang lebih baik.