EVALUASI PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PASAR DI PASAR MENES KABUPATEN PANDEGLANG

  i

EVALUASI PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PASAR DI PASAR MENES KABUPATEN PANDEGLANG SKRIPSI

  Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Sarjana Strata-1 Pada Program Studi Administrasi Negara

  Oleh : LELA NURLELA NIM. 6661072797 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2011 ii

  

LELA NURLELA. NIM 072797. Evaluasi Pelaksanaan Peraturan

  Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 10 Tahun 2001 Tentang Retribusi Pasar di Pasar Menes Kabupaten Pandeglang. Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  Kata kunci : Kebijakan Publik, Retribusi Daerah Evaluasi dilakukan untuk menilai sejauhmana keberhasilan penerapan Kebijakan publik dan seberapa besar tingkat kesenjangan antara harapan dan tujuan yang telah dicapai.Salah satu faktor penting dalam pembangunan daerah adalah faktor keuangan daerah. Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah retribusi daerah. Retribusi Pasar Merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah. Pasar Menes memiliki potensi yang cukup waktu untuk dinilai atau dievaluasi suatu kebijakannya dalam hal Retribusi Pasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengevaluasi Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 10 Tahun 2001 Tentang Retribusi Pasar di Pasar Menes Kabupaten Pandeglang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori yang didasarkan pada kriteria – kriteria Evaluasi menurut William N Dunn. Kriteria –kriteria tersebut adalah Efektivitas, Efesiensi, Kecukupan, pemerataan Responsifitas dan Ketepatan. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Tehnik analisa data menggunakan tehnik analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa .

  Evaluasi Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor

  10 Tahun 2001 Tentang Retribusi Pasar di Pasar Menes Kabupaten Pandeglang Belum maksimal. Pelaksanaan Peraturan Daerah No 10 Tahun 2001 belum maksimal dilaksanakan karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. baik oleh faktor penghambat maupun faktor pendukung.

  Faktor penghambat diantaranya adalah satu adanya keterlibatan pihak Luar (LSM ) dalam pelaksanaan kebijakan Retribusi Pasar di Pasar Menes, Dua kurangnya kesadaraan wajib retribusi untuk membayar retribusi , Tiga adanya unsur ketertutupan dari pegawai kantor Pasar Menes dalam memberikan informasi mengenai realisasi pendapatan Retribusi Pasar perhari di Pasar Menes, empat kurangnya sarana yang dimiliki Kantor Pasar Menes dan ke lima Sumberdaya Manusia di Pasar Menes secara kualitas dan kuantitas masih Rendah. Adapun yang menjadi Faktor Pendukung adalah Terjalinnya komunikasi yang baik antara aparatur atau pelaksana kebijakan dengan wajib retribusi, Kesadaran aparatur untuk selalu mengawasi kegiatan retrribusi di Pasar Menes Kabupaten Pandeglang dalam jangka waktu satu- tiga bulan sekali dan adanya Kesadaran dari beberapa wajib retribusi untuk selalu patuh dan membayar Retribusi. iii

  

Lela Nurlela. Nim 072797. Evaluation of the Implementation Regulation

Pandeglang District No. 10 of 2001 about Market Retribution In the

Menes Market pandeglang District. Faculty of social and politicial.

  University of sultan Ageng Tirtayasa.

  Keyword : Public policy, Area Retribution

The evaluation was conducted to assess the extent of successful

implementation of public policies and the extent of the gap between

expectations and goals have been achieved. The one of an important in

the development of local goverment is local finance factor. One sources

of local owned reveneu is market Retribution. Market retribution is one

source of local owned revenue. The market potential of Menes has

sufficient time to assess or evaluate a policy in terms of market

retribution. The purpose of this study was to evaluate the implementation

of Regulation Pandeglang District Number 10 Year 2001 About Market

Retribution on Menes Market Pandeglang. The method used in this

research is employing a qualitative approach. This study uses a theory

based on the criteria - criteria for evaluation according to William N

Dunn. These criteria are Effectiveness, Efficiency, adequacy, equity and

responsiveness of Appropriateness. The data collection techniques are

interview, observations, and documentation study. The data analysis

employs interactive analiysis of Miles and Huberman. The results

showed that. Evaluation of the Implementation Regulation Pandeglang

Number 10 Year 2001 About Market retribution on Menes Market

Pandeglang yet maximal. Implementation of Regional Regulation No. 10

of 2001 has not been implemented because the maximum is influenced by

several factors. either by inhibiting factors as well as supporting factors.

Inhibiting factors include the presence of foreign involvement (LSM) in

policy implementation at the Market retribution on Menes Market, Two

of a lack of awareness of compulsory Retribution to pay the retribution,

the three elements of the closure of Market office workers Menes in

providing information about the realization of the income Market

retribution per day at Market Menes, the lack of facilities owned four

Office Menes Market and the fifth in the Human Resources Menes

Market in quality and quantity is still low. As for the Factors Supporting

the establishment of good communication between the apparatuses or

implementing policies with mandatory retribution , Awareness apparatus

to always supervise activities in the Menes Market retribution

Pandeglang within one-three months and the consciousness of some mandatory retribution to always obey and pay the retribution. iv Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Alhamdulillah. Berkat Rahmat Allah-lah yang menyebabkan Skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, tidak akan aku biarkan rahmat Allah lewat begitu saja tanpa ku sambut meriah. Puji syukur kepada Allah swt selalu terasa tidak sebanding dengan apa yang telah kita terima sebagai hamba, sekaligus raja.

  Sebab, kita adalah hamba yang diciptakan-Nya dan raja dari semua makhluk ciptaan-Nya.

  Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada pihak yang telah memberikan pengajaran, bantuan serta dorongan dalam upaya menyelesaikan proposal penelitian ini mengenai Evaluasi Pelaksanaan Peraturan Daerah

  

Kabupaten Pandeglang Nomor 10 Tahun 2001 Tentang Retribusi Pasar di

Pasar Menes Kabupaten Pandeglang.

  Untuk itu peneliti sampaikan terima kasih kepada: 1.

  Prof. Dr. H Soleh Hidayat Drs, M.pd selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Prof. Dr. H Ahmad Sihabudin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Rahmi Winangsih, S. Sos., M.Si selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa v

  5. Idi Dimyati, S.Ikom M.ikom selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Kandung Sapto N, S.Sos., M. Si selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 7. Rina Yulianti, S.IP., M.Si selaku Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Negara

  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 8. Maulana Yusup S.IP M.Si selaku dosen pembimbing akademik terimakasih atas bimbingan akademiknya selama peneliti melaksanakan kuliah.

  9. Listyaningsih S.Sos., M.Si selaku Pembimbing I skripsi , yang dengan penuh kesabaran memberikan masukan buat perbaikan Skripsi peneliti.

  10. Riswanda S.Sos MPA selaku Pembimbing II Skripsi, berkat kesabarannya membimbing Peneliti dengan arahan dan masukan dalam menyusun Proposal ini.

  11. Anis Fuad S.sos selaku Pembimbing II Skripsi, berkat kesabarannya membimbing peneliti dengan arahan dan masukan dalam menyusun skripsi ini.

  12. Semua Dosen dan Staf Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan

  13. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Pandeglang, yaitu Bapak H. Dadan T.Danial. MM dengan kebaikan hati dan kebijaksanaannya memberikan arahan selama penelitian . vi

  14. Kepala Bidang Pasar Dinas perindustrian perdagangan dan pasar kabupaten Pandeglang yaitu Bapak Taufik supriyatna yang telah memberikan arahan dan informasi selama penelitian

  15. Kepala seksi Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Pandeglang yaitu Bapak H. Didit yang telah memberikan banyak informasi tentang Retribusi Pasar selama penelitian.

  16. Seluruh Pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Pandeglang yang telah banyak membantu peneliti selama melaksanakan penelitian.

  17. Penanggung jawab Kantor Pasar Menes Bapak Ahmad terimakasih atas pemberian informasi dan data tentang pasar Menes selama penelitian berlangsung.

  18. Ibu Yayah Herawati Pegawai Bagian Administrasi dan Penyetoran Retribusi Pasar Menes yang telah memberikan informasi tentang retribusi Pasar Menes 19. Seluruh pegawai kantor Pasar Menes terimakasih atas pemberian Informasi yang dibutuhkan selama penelitian berlangsung.

  20. Bapak dan Ibu, kedua orang tua tercinta, dan terbaik di seluruh dunia yang pernah peneliti miliki. Terima kasih atas segala kasih sayang, jasa dan pengorbanan yang tiada tara yang telah di berikan kepada peneliti.

  21. Kakak ,Teteh dan adik Tercinta yang terus memotivasi untuk tetap bersemangat dalam melakukan penelitian. vii

  22. Sahabat tercinta, Muliawati, Evi Fadhillah S.sos, Abdurohman S.sos, Nita Ismaya dan Nur rohmawati yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam penelitian.

  23. Teman – teman seperjuangan Yeni, Mita, Fina, Tia, sumarni, Ica, Ofi, Rita, dan Neny yang selalu memberikan semangat dan dukungan selama penelitian.

  24. Teman-teman kelas F, G dan H 2007 Ilmu Admninstrasi Negara Yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas jalinan pertemanan dan kenangan indah selama empat tahun perkuliahan.

  25. Teman – teman KKM 65 2010 Terimakasih atas pertemanan dan kenangan indah selama sebulan berlangsung.

  Selain itu peneliti sebagai penyusun menyadari akan adanya kekurangan- kekurangan, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Dilain sisi peneliti juga berharap agar proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sebagai bahan rujukan mengenai bidang Retribusi Pasar.

  Akhir kata peneliti ucapkan terimakasih. Wassalamualaikum wr.wb

  Serang, Oktober 2011 Peneliti

  viii

  

DAFTAR ISI

Halaman

  HALAMAN JUDUL LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

  1.2 Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah....................................... 12

  1.3 Rumusan Masalah ................................................................................... 14

  1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 14

  1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 15

  1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................. 15

  BAB II TEORI DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

  2.1 Deskripsi Teori ........................................................................................ 21

  2.1.1 Definisi Kebijakan Publik ............................................................ 21

  2.1.2 Tahap-Tahap Kebijakan Publik..................................................... 27

  ix

  2.1.3 Arti pentingnya studi kebijakan publik ......................................... 29

  2.1.4 Konsep Evaluasi Kebijakan ........................................................... 32

  2.1.5 Tujuan evaluasi kebijakan publik .................................................. 41

  2.1.6 Konsep Retribusi Daerah .............................................................. 42 2.2 kerangka berpikir ...................................................................................... 45

  2.3 Asumsi dasar penelitian. ............................................................................ 48

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian .................................................................................... 49 3.2. Instrumen Penelitian ................................................................................ 50 3.3. Informan Penelitian .................................................................................. 54 3.4. Teknik Analisis Data ................................................................................ 55 3.5. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data ................................................ 59 3.6. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 61 BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.1 Deskripsi Objek Penelitian ................................................................... 62

  4.1.1 Deskripsi Wilayah Kabupaten Pandeglang .................................... 62

  4.1.2 Gambaran Umum Dinas Perindagpas Kabupaten Pandeglang ...... 69

  4.1.3 Deskripsi Lokasi Penelitian ........................................................... 80

  4.2 Informan Penelitian ............................................................................. 83

  4.3 Deskripsi Data . ...................................................................................... 84

  4.3.1 Deskripsi dan Analisis Data Penelitian .......................................... 84

  4.3.2 Evaluasi pelaksanaan Perda Kabupaten Pandeglang No 10 Tahun 2001 Tentang Retribusi Pasar di Pasar Menes Kabupaten Pandeglang ....... 87

  x

  4.3.3 Pembahasan ................................................................................... 114

BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan ................................................................................... 125

  5.2 Saran ................................................................................................ 126 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

  xi

Tabel 3.2 Tabel informan Penelitian ............................................................ 55Tabel 4.6 Tabel Daftar Informan .................................................................. 83Tabel 4.3 Tabel Nama Petugas Retribusi Untuk Pasar Menes ..................... 82Tabel 4.2 Tabel jumlah kios Pasar Menes Berdasarkan Lokasi ................... 82

  Disperindagpas Kabupaten Pandeglang ....................................... 85

Tabel 4.1 Tabel Tujuan dan sasaran jangka menengah pelayananTabel 3.3 Tabel jadwal Penelitian ................................................................ 62Tabel 3.1 Tabel pedoman wawancara ........................................................... 51

  

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.3 Tabel Daftar Besarnya Pungutan Retribusi ................................. 45Tabel 2.2 Tabel jenis Evaluasi Menurut Finnsterbusch dan Motz ............... 40Tabel 2.1 Tabel kriteria Evaluasi menurut Dunn ......................................... 38Tabel 1.2 Target dan realisasi pelayanan pasar Kab Pandeglang ................... 9

  Pandeglang tahun anggaran 2010.................................................... 9

Tabel 1.1 Laporan penerimaan pendapatan DISPERINDAGPAS KABTabel 4.7 Tabel Realisasi Penerimaan Retribusi Pasar Tahun 2010 .......... 113

  

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Tahap tahap kebijakan publik ...........................................................

  ....................................................................................................... 27 Gambar 2.2 Siklus skematik kebijakan publik .....................................................

  ....................................................................................................... 28 Gambar 2.3 Skema kerangka pemikiran ...............................................................

  ....................................................................................................... 47 Gambar 3.1 Komponen Analisa Data Miles dan Huberman ................................

  ....................................................................................................... 57

Gambar 4.1 bagan struktur organisasi Dinas Perindagpas Kabupaten

  Pandeglang ..... .............................................................................. 75 Gambar 4.2 keadaan Pasar Menes dari lokasi terminal .......................................

  ....................................................................................................... 81 Gambar 4.3 Himbauan yang ditempel di Dinding Kantor Pasar Menes ..............

  ....................................................................................................... 94

Gambar 4.4 Petugas DPKPA sedang membubuhi stempel Pada Karcis Retribusi

  Pasar ............................................................................................. 99 Gambar 4.5 keadaan Kantor Pasar Menes ...........................................................

  ..................................................................................................... 117

BAB I PENDAHULUAN

1.I LATAR BELAKANG MASALAH

  Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Berdasarkan pokok pikiran tersebut diatas maka hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Pokok pikiran tersebut diwujudkan dalam tugas-tugas pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan yang meliputi segala aspek kehidupan baik secara material maupun spiritual. Dalam rangka meningkatkan efektivitas tugas-tugas pemerintah, dan pembangunan dapat mencapai sasaran yang diharapkan yaitu dapat menjangkau secara merata seluruh wilayah negara Republik Indonesia, maka pembangunan daerah di negara Indonesia dibagi menjadi dua pemerintah, yaitu pemerintah pusat

  1 1 dan pemerintah daerah. http://id.shvoong.com/social-sciences/anthropology/2135213-pengertian-tujuan-dan-hakikat- Undang-Undang mengenai otonomi daerah Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian direvisi menjadi Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan ditambah pula dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah, undang-undang tersebut menekankan peranan pemerintah daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri secara mandiri. Hakekat daripada otonomi daerah ini, memberikan kewenangan pemerintah daerah meliputi prakarsa, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi segi-segi pembiayaan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Demikian siap sudah bagi sistem pemerintah di Indonesia untuk melaksanakan sistem pemerintahan yang meletakkan peranan pemerintah daerah. Peranan pemerintah daerah itu dapat terlihat dalam mengelola keuangan daerah pada posisi yang sangat krusial dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Perubahan politik nasional yang sejalan dengan pergantian penguasa telah memicu perubahan- perubahan penting disuatu pemerintahan, termasuk pemerintah daerah.

  Perubahan yang dimaksud tertuang dalam kebijakan otonomi daerah,

  2 khususnya dalam Undang-Undang No 32 Th 2004.

  Dengan adanya perubahan tersebut diharapkan kesejahteraan umum dapat terwujud. Oleh karena itu dalam rangka mensejahterakan rakyat di daerahnya, pemerintah daerah mengadakan pembangunan sarana maupun 2 prasarananya. Dengan adanya otonomi daerah menyebabkan terjadinya pergeseran paradigma dari sistem pemerintahan yang bercorak sentralisasi mengarah kepada sistem pemerintahan yang desentralisasi, yaitu dengan memberikan keleluasaan kepada daerah dalam mewujudkan daerah otonom yang luas dan bertanggung jawab, untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat sesuai kondisi dan potensi wilayahnya. Pemberian otonomi kepada daerah pada dasarnya bertujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah daerah, terutama dalam pelaksanakan pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat serta untuk meningkatkan pembinaan kesatuan politik dan kesatuan bangsa.

  Evaluasi ditujukan untuk mengetahui sejauhmana efektivitas penerapan kebijakan publik tersebut bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat secara luas dengan membandingkan antara hasil dengan target / tujuan kebijakan yang telah dicanangkan. Artinya evaluasi dilakukan untuk menilai sejauhmana keberhasilan penerapan dan seberapa besar tingkat

  3 kesenjangan antara harapan dan tujuan yang telah dicapai.

  Berdasarkan UU No 32 Th 2004 tentang Pemerintahan Daerah, otonomi yang seluas-luasnya bagi pemerintah kabupaten merupakan peluang dan sekaligus tantangan. Peluang disini bagi pemerintahan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang memadai untuk mengelola sendiri potensi tersebut, sedangkan bagi pemerintah daerah yang

3 Yuwono sony dkk, 2008, memahami APBD dan permasalahannya ( panduan pengelolaan

  keuangan daerah) mempunyai sumber daya alam yang kurang memadai justru merupakan tantangan.

  Masalah yang sering muncul dalam melaksanakan otonomi daerah adalah prospek kemampuan pembiayaan pemerintah daerah dalam rangka melaksanakan fungsinya sebagai penyelenggara pembangunan, penyelenggara pemerintah serta melayani masyarakat setempat sejalan dengan dinamika kehidupan masyarakat yang harus dilayani. Oleh karena itu penyelenggaraan kegiatan pemerintahan daerah senantiasa terus meningkat sehingga biaya yang dibutuhkan juga akan bertambah. Peningkatan penerimaan daerah harus senantiasa diupayakan secara periodik oleh setiap daerah otonom melalui penataan administrasi pendapatan daerah yang efisien dan efektif sesuai dengan pola yang telah ditetapkan dalam berbagai peraturan perundang undangan dan petunjuk pelaksanaan.

  Dalam rangka memenuhi pembiayaan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah di daerah dapat diperoleh dari penerimaan daerah sendiri atau dapat pula dari luar daerah. Sumber-sumber pendapatan yang dapat dilaksanakan oleh pemerintah daerah dalam rangka peningkatan Pendapatan Asli Daerah adalah dengan meningkatkan pendapatan dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah & pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan serta lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Upaya-upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah ini tidak terlepas dari mekanisme sistem pemerintahan daerah yaitu kerjasama antar Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Daerah dengan cara pendekatan terpadu dan tidak menghilangkan identitas, tugas serta fungsi masing-masing.

  Retribusi adalah iuran rakyat kepada pemerintah berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) dengan mendapat jasa balik atau kontra prestasi dari pemerintah secara langsung. Retribusi diartikan pula sebagai pungutan pemerintah daerah berdasarkan undang-undang atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan

  4 pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

  Dalam pelaksanaan otonomi daerah hasil retribusi daerah merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah bagi Pemerintah Kabupaten, dalam hal ini diterangkan dalam UU No 34 Tahun 2000 tentang kewenangan daerah untuk memungut Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

  Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atau pemakaian karena memperoleh jasa yang diberikan oleh daerah atau dengan kata lain retribusi daerah adalah pungutan yang dilakukan sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas yang diberikan secara langsung dan nyata.

  Selanjutnya menurut Perda Kabupaten Pandeglang Nomor 10 Tahun 2001 Tentang Retribusi Pasar bahwa Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan 4 orang pribadi atau badan.

  Dalam pelaksanaan otonomi daerah ini retribusi daerah juga diatur oleh peraturan daerah dari masing-masing kabupaten. Hal ini dapat kita lihat di daerah Kabupaten Pandeglang. Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Banten. Kabupaten ini memiliki daerah agraris, rata-rata mata pencaharian penduduk sebagai petani. Kabupaten ini memiliki perda No 10 Tahun 2001 yaitu tentang Reribusi Pasar, Perda ini mengatur 13 Pasar yang ada di Kabupaten Pandeglang. Hanya satu yang menjadi fokus penelitian yaitu hanya Pasar Menes. Pasar Menes merupakan salah satu Pasar yang dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang, secara khusus dikelola oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Pandeglang, alasan peneliti memilih Pasar Menes sebagai objek penelitian adalah Peneliti melihat bahwa Pasar Menes memiliki potensi yang cukup waktu untuk dinilai atau dievaluasi suatu kebijakannya dalam hal Retribusi Pasar yang kemudian dituangkan dalam peraturan daerah Kabupaten Pandeglang No. 10 Tahun 2001 tentang Retribusi Pasar. Pasar adalah suatu unit usaha yang memiliki peran strategis atas jalannya jaringan distribusi dari produsen ke konsumen yang membutuhkan suatu produk. Dengan demikian Pasar dapat dikatakan sebagai penyedia langsung kebutuhan harian masyarakat, dan berbagai interaksi di dalamnya yang melibatkan unsur pemerintah, swasta, dan masyarakat (pedagang dan pembeli).

  Retribusi Pasar atau Retribusi Pasar Menes merupakan sistem pungutan yang dilakukan atau dikenakan pada setiap pedagang yang memanfaatkan fasilitas Pasar Menes. Penelitian mengenai Evaluasi Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 10 Tahun 2001 Tentang Retribusi Pasar di Pasar Menes kabupaten Pandeglang.

  Peneliti hanya memusatkan penelitiannya hanya pada Pasar Menes yang terletak di jalan Alun-alun barat Menes Desa Purwaraja Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang

  Berdasarkan observasi awal yang didapat dari lapangan, bahwa Pasar Menes di Kabupaten Pandeglang di bawah pengawasan penanggung jawab Pasar Menes yang bekerja pada UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) DISPERINDAGPAS (Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar ) Kabupaten Pandeglang. Walaupun dalam pelaksanaan sehari-harinya dilaksanakan oleh tim petugas Retribusi pasar yang bekerja pada Kantor Pasar Menes. Pegawai Kantor Pasar Menes memiliki jumlah pegawai sebanyak 7 orang pegawai, rata-rata berstatus TKK (Tenaga kerja kontrak), TKS (Tenaga kerja sukarela ), dan PNS (Pegawai Negeri Sipil). Jumlah penarikan Retribusi Pasar di Pasar Menes Kabupaten Pandeglang adalah sebagai berikut yaitu apabila Toko,Toko gudang, kios, dan los yang berukuran besar dikenakan tarif sebesar Rp. 2000,00 dan apabila Toko, Kios, Los Dan pedagang emperan yang berukuran kecil dikenai Retribusi sebesar Rp. 1000,00 hal ini terdaftar dalam ketentuan Perda No.10 Tahun 2001 dalam besarnya Retribusi pasar perhari berdasarkan klasifikasi pasar. Dalam hal ini pemerintah daerah Kabupaten Pandeglang menggunakan system progresif, artinya kepada golongan yang lebih mampu dikenakan tarif retribusi yang lebih tinggi. Dengan cara ini secara bertahap akan dapat ditegakan keadilan social yang merata bagi seluruh masyarakat. Dengan cara ini pula kecemburuan sosial akan dapat dihindari.

  Berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti dari pihak petugas Retribusi Pasar bahwa sistem penyetoran Retribusi Pasar dilakukan setiap hari yaitu senin sampai minggu adapun besar penyetorannya adalah jumlah setoran sebanyak Rp. 200.000,00 per hari. Akan tetapi dimulai pada bulan agustus 2011 target retribusi Pasar Menes meningkat menjadi Rp. 250.000 perhari. “ system penyetoran dilakukan tiap hari yaitu senin – minggu, besar setorannya yaitu sesuai target Rp.200.000 perhari ” (wawancara dengan petugas retribusi Pasar Menes) .

  Retribusi Pasar Menes Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu potensi yang harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Pandeglang. Pada saat peneliti melakukan observasi awal pada bulan Desember Tahun 2010, bahwa masih banyak tempat-tempat jualan yang memenuhi Pasar Menes yang belum dikenakan tarif retribusi seperti pedagang kaki lima. Kurangnya penggalian terhadap potensi Retribusi Pasar tersebut berdampak pada kontribusi penerimaan pendapatan asli daerahnya yang berasal dari Retribusi Pasar yaitu tidak sesuainya jumlah target penerimaan pendapatan dengan Realisasinya berikut dapat kita lihat tabelnya.

Tabel 1.1 LAPORAN PENERIMAAN PENDAPATAN DAERAH DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR

NO URAIAN TARGET REALISASI KET

  1 2

  3

  4

  5

  1 RETRIBUSI SALAR PASAR 450.985.000 374.225.000

  2 RETRIBUSI SEWA TANAH 50.000.000 42.232.800

  3 RETRIBUSI TDP 24.900.000 24.100.000

  4 REVOLVING / PUGEL 120.000.000 - JUMLAH 645.885.000 440.648.800

  Sumber : LAPORAN PENERIMAAN PENDAPATAN DAERAH DISPERINDAGPAS KAB PANDEGLANG TAHUN 2010 Tabel I.2 Target dan Realisasi Retribusi pelayanan pasar Kabupaten Pandeglang Tahun 2005 s/d semester 1 Tahun 2010

  No Tahun Target Realisasi 1 2005 436.554.000 359.177.900 2 2006 400.000.000 233.354.600 3 2007 400.000.000 378.295.000 4 2008 450.985.000 428.551.000 5 2009 450.985.000 478.507.000 6 2010 450.985.000 246.336.000

  Sumber: Laporan perkembangan pendapatan dan Belanja Daerah Kab. Pandeglang ( DPKPA Kab. Pandeglang)

  Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa Retribusi Pasar di Pasar Menes ini memiliki permasalahan diantaranya sebagai berikut :

  Pertama berdasarkan tabel diatas yang dapat kita lihat bahwa jumlah target

  pendapatan yang tidak sesuai dengan realisasinya merupakan suatu permasalahan dalam peningkatan pendapatan asli daerah. Untuk Pasar Menes yaitu tidak sesuainya jumlah penarikan Retribusi Pasar perhari yang hanya Rp 200.000,- dengan banyaknya jumlah kios yang ada di Pasar Menes sebanyak 252 kios dan dengan penambahan mobil Box barang serta Wc umum yang dikenakan tarif Retribusi. Hal ini disebabkan karena kurangnya komunikasi yang terjalin antara pelaksana retribusi atau petugas retribusi dengan wajib retribusi. ( masalah tersebut terlihat pada saat peneliti melakukan observasi awal di Pasar Menes )

  Kedua yaitu terbatasnya informasi yang diberikan wajib retribusi mengenai

  retribusi Pasar baik prosedur pembayaran, serta sanksi-sanksi yang mengikat didalamnya. ( masalah tersebut muncul ketika peneliti melakukan wawancara dengan Petugas retribusi Pasar Menes )

  Ketiga yaitu kurangnya dukungan dari wajib retribusi, ada kalanya wajib

  retribusi sengaja tidak membayar atau mengurangi jumlah retribusi yang dibebankan. Hal ini terlihat dari banyaknya pedagang kaki lima yang ada di Pasar Menes yang seharusnya dikenakan tarif retribusi, cenderung banyak yang tidak membayar dengan alasan karena pendapatanya yang sedikit diantaranya ada pedagang makanan, pedagang maninan anak-anak, pedagang buah-buahan, pedagang sayuran dan lain-lain sehingga tidak tercapainya target retribusi perhari. ( masalah tersebut muncul ketika peneliti melakukan wawancara dengan Petugas retribusi Pasar Menes )

  

Keempat kurangnya sarana yang disediakan oleh pemerintah daerah dalam

  penarikan Retribusi Pasar yaitu kantor Pasar Menes sampai pada saat ini belum memilki teknologi seperti peralatan komputer yang seharusnya ada. padahal komputer sangat memiliki kegunaan untuk pengimputan data atau laporan hasil Retribusi. Jadi sarana yang harusnya disediakan karena cukup penting keberadaannya sampai saat ini belum tersedia dengan lengkap pada pelaksanaan kebijakan ini. Padahal kegunaan komputer cukup penting untuk memudahkan dalam penginputan data harian, bulanan dan tahunan bahkan untuk perbandingan tahun kemarin dengan tahun sekarang. Kantor Pasar Menes ini hanya memiliki satu buah mesin tik dan kondisi ruangan yang sangat kumuh. ( masalah tersebut terlihat pada saat Peneliti melakukan observasi awal ke Kantor Pasar Menes )

  

Kelima Masih rendahnya sumber daya manusia di Kantor Pasar Menes

  Kabupaten Pandeglang. Masih banyak pegawai Kantor Pasar Menes yang belum banyak mengetahui tentang bagaimana pengelolaan Retribusi Pasar di Pasar Menes Pandeglang, dan banyak pegawai yang belum mengetahui isi Perda No 10 Tahun 2001 Tentang Retribusi Pasar. ( masalah tersebut muncul ketika peneliti melakukan wawancara dengan Petugas retribusi Pasar Menes )

  Berdasarkan permasalahan permasalahan diatas peneliti tertarik dalam penelitian tentang Evaluasi kebijakan Retribusi Pasar di Pasar Menes Kabupaten Pandeglang dan penelitian ini hanya di fokuskan pada Pasar Menes Kabupaten Pandeglang oleh karena itu penelitian ini diberi judul

  Evaluasi Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No 10 Tahun 2001 Tentang Retribusi Pasar Di Pasar Menes Kabupaten Pandeglang”

1.2. Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan hasil observasi di lapangan diketahui bahwa terdapat beberapa permasalahan hal, yaitu :

  1. Bahwa jumlah target pendapatan yang tidak sesuai dengan realisasinya merupakan suatu permasalahan dalam peningkatan pendapatan asli daerah. Untuk pasar Menes yaitu tidak sesuainya jumlah penarikan Retribusi pasar perhari yang hanya Rp 200.000,- dengan banyaknya jumlah kios yang ada dipasar menes sebanyak 252 kios dan dengan penambahan mobil Box barang serta Wc umum yang dikenakan tarif Retribusi. Hal ini disebabkan karena kurangnya komunikasi yang terjalin antara pelaksana retribusi atau petugas retribusi dengan wajib retribusi.

  2. Terbatasnya informasi yang diberikan wajib retribusi mengenai retribusi pasar baik prosedur pembayaran, serta sanksi-sanksi yang mengikat didalamnya.

  3. Kurangnya dukungan dari wajib retribusi, ada kalanya wajib retribusi sengaja tidak membayar atau mengurangi jumlah retribusi yang dibebankan. Hal ini terlihat dari banyaknya pedagang kaki lima yang ada di pasar menes yang seharusnya dikenakan tarif retribusi, cenderung banyak yang tidak membayar dengan alasan karena pendapatanya yang sedikit diantaranya ada pedagang makanan, pedagang maninan anak-anak, pedagang buah-buahan, pedagang sayuran dan lain-lain sehingga tidak tercapainya target retribusi perhari.

  4. Kurangnya sarana yang disediakan oleh pemerintah daerah dalam penarikan Retribusi Pasar yaitu kantor Pasar Menes sampai pada saat ini belum memilki teknologi seperti peralatan komputer yang seharusnya ada. padahal komputer sangat memiliki kegunaan untuk pengimputan data atau laporan hasil Retribusi. Jadi sarana yang harusnya disediakan karena cukup penting keberadaannya sampai saat ini belum tersedia dengan lengkap pada pelaksanaan kebijakan ini. Padahal kegunaan komputer cukup penting untuk memudahkan dalam penginputan data harian, bulanan dan tahunan bahkan untuk perbandingan tahun kemarin dengan tahun sekarang. Kantor Pasar Menes ini hanya memiliki satu buah mesin tik dan kondisi ruangan yang sangat kumuh.

5. Masih rendahnya sumber daya manusia di Kantor Pasar Menes

  Kabupaten Pandeglang. Masih banyak pegawai Kantor Pasar Menes yang belum banyak mengetahui tentang bagaimana pengelolaan Retribusi Pasar di Pasar Menes Pandeglang, dan banyak pegawai yang belum mengetahui isi Perda No 10 Tahun 2001 Tentang Retribusi Pasar. .

1.2.2. Pembatasan Masalah

  Penelitian ini hanya dibatasi pada Evaluasi pelaksanaan Perda No 10 Tahun 2001 tentang Retribusi Pasar di Pasar Menes Kabupaten Pandeglang.

  1.3. Rumusan Masalah

  Berdasarkan pemaparan pada pendahuluan dimuka dan dengan memperhatikan fokus penelitian pada batasan masalah, maka ada beberapa hal yang menjadi kajian peneliti yaitu ” bagaimana Evaluasi Pelaksanaan Perda No 10 Tahun 2001 Tentang Retribusi Pasar di Pasar Menes kabupaten Pandeglang ”.

  1.4. Tujuan Penelitian

  Dalam penelitian harus ditentukan tentang tujuan yang ingin dicapai sebab tanpa adanya tujuan yang jelas dan tegas maka seorang peneliti akan mengalami kesulitan. Sesuai dengan latar belakang rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian yaitu ” Untuk mengevaluasi pelaksanaan Perda No 10 Tahun 2001 tentang Retribusi Pasar di Pasar Menes Kabupaten Pandeglang ” dengan cara melihat target dan realisasi pencapaian pendapatan dari retribusi pasar tersebut.

  1.5. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Secara Teoritis a.

  Hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan keilmuan dan pengetahuan, karena akan menambah khasanah keilmuan dan pengetahuan yang ada terutama yang berkaitan dengan evaluasi kebijakan dan Keuangan Daerah (Retribusi Daerah) b.

  Selain itu karena penelitian ini tentang studi evaluasi kebijakan dan Keuangan Daerah maka dapat bermanfaat juga untuk pengembangan evaluasi kebijakan dan Keuangan Daerah

  2. Secara praktis

  a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi kantor pasar, UPTD bidang pasar DISPERINDAGPAS Kabupaten pandeglang di pasar menes pandeglang dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan evaluasi pelaksanaan perda No 10 Tahun 2001 tentang Retribusi Pasar di Pasar menes kabupaten Pandeglang.

  b. Selain itu, karya ilmiah ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan kemampuan dan penguasaan ilmu-ilmu yang pernah diperoleh peneliti selama mengikuti program pendidikan di Program Studi Ilmu Administrasi Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  Dan juga, karya peneliti ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi tambahan bagi pembaca atau peneliti selanjutnya.

1.6. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah

  Latar belakang masalah menggambarkan ruang lingkup dan kedudukan permasalahan yang akan diteliti dalam bentuk uraian secara deduktif, dari ruang lingkup yang paling umum hingga menukik ke masalah yang lebih spesifik, yang relevan dengan judul skripsi.

  1.2 Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

  Identifikasi masalah akan memperjelas aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dengan variabel yang akan diteliti.

  Identifikasi masalah dapat diajukan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan.

1.2.2 Batasan Masalah

  Batasan masalah akan lebih mempersempit masalah yang akan diteliti, sehingga objek penelitian, subjek penelitian, lokus penelitian, hingga periode penelitian secara jelas termuat.

  1.3 Perumusan Masalah

  Bagian ini, peneliti mengidentifikasi masalah secara implisit secara tepat atas aspek yang akan diteliti seperti terpapar dalam latar belakang masalah dan pembatasan masalah.

  1.4 Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian akan mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan dilaksanakannya penelitian terhadap permasalahan yang sudah dirumuskan sebelumnya.

  1.5 Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian akan menjelaskan manfaat teoritis dan praktis dari diadakannya penelitian ini.

  1.6 Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan menjelaskan tentang isi bab per bab secara singkat dan jelas.

BAB II DESKRIPSI TEORI

  2.1 Deskripsi Teori

  Deskripsi teori memuat kajian terhadap sejumlah teori yang relevan dengan permasalahan dan variabel penelitian sehingga akan memeperoleh konsep penelitian yang jelas.

  2.2 Kerangka Berpikir

  Sub bab ini menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan dari deskripsi teori.

  2.3 Asumsi Dasar Penelitian

  Asumsi Dasar merupakan hasil dari refleksi penelitian berdasarkan kajian pustaka dan landasan teori yang digunakan sebagai dasar argumentasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Metode Penelitian Sub bab ini menjelaskan metode yang dipergunakan dalam penelitian.

  3.2 Instrumen Penelitian

  Sub bab instrumen penelitian menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat pengumpul data yang digunakan.

  3.3 Informan Penelitian

  Dalam sub bab ini menjelaskan informan penelitian yang mana akan memberikan berbagai macam informasi yang dibutuhkan.

  3.4 Pengujian Validitas dan Realibilitas Data

  Menjelaskan teknik analisa beserta rasionalisasinya yang sesuai dengan sifat data yang diteliti.

  3.5 Tempat dan Waktu Menjelaskan tentang tempat dan waktu penelitian dilaksanakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

  Penjelasan mengenai objek penelitian yang meliputi alokasi penelitian secara jelas, struktur organisasi dari populasi atau sampel (dalam penelitian ini menggunakan istilah informan) yang telah ditentukan serta hal lain yang berhubungan dengan obyek penelitian.

  4.2 Hasil Penelitian

  Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan mempergunakan teknik analisis data kualitatif.

  4.3 Pembahasan

  Merupakan pembahasan lebih lanjut dan lebih rinci terhadap hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

  Menyimpulkan hasil penelitian yang diungkapkan secara jelas, singkat dan juga mudah dipahami. Kesimpulan juga harus sejalan dengan permasalahan serta asumsi dasar penelitian.

5.2 Saran

  Memiliki isi berupa tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun secara praktis. Saran praktis biasanya lebih operasional sedangkan pada aspek teoritis lebih mengarah pada pengembangan konsep atau teori.

  DAFTAR PUSTAKA Berisi daftar referensi yang digunakan dalam penyusunan skripsi. LAMPIRAN

  Berisi mengenai daftar dokumen yang menunjang data penelitian

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.I .Deskripsi Teori

  Teori adalah seperangkat konsep, asumsi, dan generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi. “ Theory is a set of interrelated concepts, assumptions,

  and generalizations that systematically descriebs and explains regularities

  5 in behavior in organizations”.

2.1.1 Definisi Kebijakan Publik

  Kebijakan publik ( public policy ) bukan hukum atau peraturan semata. Lebih dari itu, kebijakan publik adalah segala hal yang mengatur dan mengikat semua lapisan masyarakat dalam suatu Negara. Maknanya, suatu kebijakan publik bukan untuk membatasi peran dan aktivitas masyarakat tetapi lebih untuk menyelaraskan peran Negara dan masyarakat dalam pencapaian tujuan- tujuan bernegara secara efektif dan efisien.

  Menurut kartasasmita kebijakan merupakan upaya untuk memahami dan mengartikan

1. Apa yang dilakukan (atau tidak dilakukan) 2.

  Apa yang menyebabkan dan mempengaruhinya 3. Apa pengaruh dan dampak dari kebijakan publik tersebut

  Dengan demikian, suatu kebijakan publik erat kaitannya dengan 5 berbagai produk kebijakan yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintahan

  (organisasi sektor publik). Oleh karena tujuan utama keberadaan suatu lembaga pemerintahan berhubungan erat dengan aktivitas dalam memenuhi tujuan-tujuan berbangsa dan bernegara maka disamping untuk menjawab berbagai permasalahan dan tantangan (Negara), kebijakan publik juga dimaksudkan untuk mengejar cita-cita dan visi bangsa dalam kerangka strategi pembangunan nasional.

  Thomas R Dye menguraikan proses kebijakan publik dalam beberapa tahapan : a.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PERDA NO.13 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI PASAR DI PASAR KECAMATAN PALABUHANRATU KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2005

0 9 1

MODEL PARTISIPASI MASYARAKAT KABUPATEN JEPARA DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH (STUDI KASUS TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH NO. 9 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DI KABUPATEN

0 6 110

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHANKEBERSIHAN

0 0 15

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (KP2T)

0 0 9

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 21 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG BANGUNAN DAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

0 0 56

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2006 SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PARKIR

0 0 16

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 23 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENGELOLAAN USAHA KEPARIWISATAAN

0 0 15

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN

0 0 12

POLA MOBILITAS PEDAGANG PASAR PERIODIK KABUPATEN PANDEGLANG BANTEN

0 0 13

EVALUASI PENGELOLAAN RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN BOYOLALI

0 0 14