BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pijat Bayi - Dewi Nila Santika BAB II

  1. Pengertian Pijat adalah terapi sentuhan tertua yang dikenal manusia dan yang paling popular. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktikan sejak berabad-abad silam. Bahkan, diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal manusia diciptakan ke dunia, mungkin karena pijat berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia (Roesli,2001). Pijat bayi dilakukan tidak seperti pijat untuk orang dewasa, tetapi lebih banyak menekankan pada sentuhan, karena itu pijat bayi biasa disebut dengan

  stimulus touch (Prasetyono, 2009).

  Sentuhan dan pijatan pada bayi setelah kelahiran dapat memeberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi Pemijatan pada bayi yang dilakukan secara benar tidak hanya bermanfaat untuk bayi yang sakit atau kurang sehat. Bahkan bayi yang prematur pun perlu dipijat karena dapat meningkatkan berat badan per hari 20% - 47% selama dilakukan pemijatan 10 hari (Roesli, 2001).

  10

  2. Manfaat Pijat Bayi Menurut Prasetyo (2009) ada beberapa manfaat pijat bayi, yaitu:

  a. Bayi lebih sehat dengan pijatan Pijatan pada bayi ternyata tak hanya dilakukan pada saat bayi rewel atau saja jatuh sakit. Pijatan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 20 menit selama sebulan dapat membuat bayi lebih rileks dan membantu menstimulasi saraf otak.

  b. Mengembangkan komunikasi Sentuhan adalah bentuk komunikasi pertama yang diberikan oleh pemijat dengan bayi. Sentuhan bayi berarti berbicara. Pijat bayi menggabungkan aspek kedekatan yaitu kontak mata, saling tersenyum, dan ekspresi wajah yang lain.

  c. Mengurangi stress dan tekanan Pijatan dapat menenangkan dan menurunkan produksi hormone adrenalin yang selanjutnya akan meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Umumnya daya tahan tubuh bayi meningkat 30% setelah dipijat 2 kali selama 15 menit.

  d. Mengurangi gangguan sakit Memijat juga dapat membantu bayi mengusir gejala kembung, kolik, serta membantunya tidur lebih nyenyak. Pijat juga dapat memperlancar sirkulasi udara di perut, sehingga membantu mengeluarkan gas dalam abdomen. e. Mengurangi nyeri Pijatan yang lembut membantu tubuh melepaskan oksitosin dan endorphin. Kedua hormone ini dapat membantu mengatasi ketidaknyamanan yang dirasakan bayi akibat nyeri tumbuh gigi, hidung tersumbat, atau tekanan emosi.

  f. Meningkatkan ASI Berdasarkan penelitian Cynthia Mersmann, ibu yang memijatkan bayinya mampu memproduksi ASI peras lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang tidak memijat bayinya. Pijatan memmbuat bayi cepat merasa lapar karena penyerapan makanan lebih baik. Akibatnya, bayi lebih sering menyusu.

  Semakin sering diminta, ASI yang diproduksi semakin banyak. Jadi, pijat bayi dapat meningkatkan volume ASI peras, sehingga periode waktu pemberian ASI secara eksklusif dapat ditingkatkan.

  g. Memahami isyarat bayi Bayi memiliki bahaya isyarat untuk menunjukan keinginan, misalnya melalui bahasa mata atau isyarat badan. Pijat bayi yang dilakukan rutin dua kaili sehari membantu orang tua memahami keinginan bayi melalui isyarat yang diberikan.

  h. Meningkatkan percaya diri Dengan melakukan pijat bayi, orang tua lebih mengenal bayinya. Pijat bayi mampu menguarangi rasa gelisah soal perawatan anak. Ketenangan ini membuat orang tua mampu menguasai keadaan dan lebih percaya diri untuk merawat bayinya sendiri. i. Memahami kebutuhan si kecil

  Bayi mengeluarkan bahasa tubuh selama dipijat. Orang tua yang melakukan pijat secara rutin lebih mengenal kondisi fisik bayi. Karena dilakukan berulang-ulang, orang tua lebih paham cara menghadapi bayinya saat gelisah Menurut Roelsi (2001) manfaat lain dari pijat bayi pada keadaan tertentu: a. Orang tua yang masih remaja

  Orang tua yang masih remaja, umumnya tidak atau belum siap untuk menjadi orang tua karena mereka sendiri belum cukup dewasa. Pada kasus ini pijat bayi akan meningkatkan kepercayaan diri mereka, meningkatkan rasa penerimaan atas keadaanya menjadi orang tua, dan meningkatkan harga diri mereka sebagai orang tua.

  b. Orang tua yang rasa keterkaitan dengan bayi kurang Hal ini biasanya terjadi pada kasus-kasus berikut.

  (1) Kehamilan dan kelahiran anak yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan.

  (2) Komplikasi kehamilan dan atau kelahiran

  (3) Pemisahan ibu dan bayi untuk waktu tertentu karena kesehatan fisik/mental ibu atau kesehatan bayi.

  c. Orang tua angkat Oleh karena tidak pernah mengandung bayi yang diangkat, orang tua angkat tidak merasakan kedekatan dengan bayinya sebelum bayi ini dilahirkan. Pijat bayi akan membantu menciptakan ikatan yang kebih kuat antara orang tua angkat dengan bayinya. Mereka akan lebih cepat mengenal dan merasakan bahwa mereka saling terikat dalam satu keluarga.

  d. Bedah Caesar Bayi yang dilahirkan melalui bedah caesar tidak akan menerima rangsangan taktil seperti yang dilahirkan normal.

  Disamping itu, umumnya bayi akan kurang siaga (alert) karena pengaruh obat-obatan yang diberika pada ibu. Untuk beberapa waktu mungkin ibu dan bayi tidak akan bersama-sama. Ibu akan merasa kesakitan dan tidak nyaman, sedangkan ayah mungkin akan mempunyai perasaan bersalah atau sedih karena istrinya harus operasi. Pijat bayi akan lebih cepat menyatukan orang tua dan bayinya, serta menolong mereka melepaskan perasaan- perasaan negatif tersebut.

  e. Sakit perut (colic) Colic atau sakit perut pada bayi ditunjukan oleh bayi secara khas, yaitu dengan tangis “tangis sakit” yang melengking.

  Secara teori penyebab kolik (colic) yang menonjol antara lain susunan saraf autonom yang tidak seimbang, adanya gangguan pada pertumbuhan mekanisme control tidur/bangun, atau ganguan interaksi antara orang tua dan bayi. Kolik juga sering dihubungkan dengan adanya gangguan saluran pencernaan dan kesukaran makan.

  Untuk mengurangi kolik ini, para orang tua dianjurkan untuk memijat banyinya pada waktu kolik berlangsung dan pada waktu menjelang tidur. Para peneliti juga menemukan bahwa bayi-bayi yang dipijat, interaksi dengan orang tua menjadi lebih positif, rasa gelisah berkurang, dan dapat lebih teratur tidur/bangunnya. Sebagai tambahan, para orang tua juga melaporkan bahwa kegelisahan mereka tentang perawatan bayi menjadi berkurang (misalnya lebih dapat menguasai keadaan).

  f. Asma Asma sangat erat hubungannya dengan rangsangan fisik dari luar, seperti adanya serbuk atau debu, tetapi juga dapat berhubungan dengan faktor psikologis seperti adanya kegelisahan. Pijat telah menunjukan keberhasilan untuk melebarkan saluran napas/udara yang menyempit.

  Pijat adalah terapi umum untuk relaksasi. Penelitian dewasa ini meneliti akibat dari pijat pada bayi terjadi penurunan rasa gelisah dan depresi, disamping kurangnya serangan asma dan gangguan pada saluran napas.

  g. Janin dari ibu pecandu kokain Penelitian terakhir membuktikan bahwa pemijatan yang dilakukan terhadap bayi-bayi yang ibunya pecandu kokain menunjukan bekurangnya kejadian komplikasi dan kenaikan berat badan yang lebih baik dari pada bayi yang tidak dipijat.

  Selain itu, berdasarkan hasil tes perkembangan, bayi-bayi yang dipijatkan menunjukan perkembangan yang lebih baik dibandingkan bayi yang tidak dipijat.

  h. Bayi dari ibu HIV positif Peneliti saat ini sedang mempelajari apakah terapi pijat dapat mempengaruhi peningkatan fungsi kekebalan tubuh pada bayi-bayi dari ibu dengan HIV positif dan apakah terapi pijat yang diberikan oleh orang tua dapat meningkatkan perkembangan mental, motorik, dan perkembangan sosial bayinya dengan HIV-positif menghasilkan kenaikan berat badan, perkembangan motorik yang lebih baik, dan mendapat skala angka lebih pada tes Brazelton. i. Bayi yang dirawat di rumah sakit

  Jarum suntik dan pemeriksaan-pemeriksaan yang menyakitkan di rumah sakit telah memberikan kesan pada bayi adanya hubungan antara perabaan dan rasa sakit. Dengan pijat bayi mereka akan mengetahui bahwa perabaan dapat juga terasa menyenangkan, menenangkan, dan penuh kasih sayang. Perlu di ingat bahwa sangatlah penting untuk peka terhadap keinginan- keinginan bayi dan bayi hanya dipijat atau diusap apabila ia menghendakinya j. Bayi kurang bulan (premature infant)

  Bayi prematur mengalami kehangatan dan kenyaman dalam kandungan ibu dalam waktu yang singkat. Selain itu, mereka akan lebih sering disuntik dan menalami pemeriksaan- pemeriksaan laboratorium yang menyakitkan. Dengan demikian, mereka harus belajar sejak awal bahwa perabaan dapat pula merupakan sesuatu yang menyenangkan serta penuh kasih sayang yang sejuk sejak dari hari pertama.

  3. Mekanisme Dasar Pemijatan (fisiologis pijat bayi) Mekanisme dasar dari pijat bayi belum banyak diketahui.

  Walaupun demikian, saat ini para pakar sudah mempunyai beberapa teori tentang mekanisme dasar pemijatan. Mekanisme dasar pemijatan (fisiologi pijat bayi) menurut Roesli (2001), yaitu:

  a. Beta Endorphin mempengaruhi mekanisme pertumbuhan Penelitian mengungkapkan pijatan akan meningkatkan pertubuhan dan perkembangan anak. Tahun 1989, Schanberg dari Duke Universiti Medical School melakukan penelitian pada bayi-bayi tikus. Pakar ini menemukan bahwa jika hubungan taktil (jilatan-jilatan) ibu tikus ke bayinya terganggu akan menyeabkan penurunan enzim ODC (ornithine decarboxylase), penurunan pengeluaran hormone pertumbuhan dan purunan kepekaan ODC jaringan terhadap pemberian hormone pertumbuhan. Pegurangan sensasi taktil akan meningkatkan pengeluaran suatu neurochemical beta-endorphine, yang akan mengurangi pembentukan hormone pertumbuhan karena menurunnya jumlah dan aktivitas ODC jaringan.

  b. Aktivitas Nervus Vagus mempengaruhi mekanisme penyerapan makanan Penelitian Field dan Schanberg (1986) menunjukan bahwa pada bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus

  vagus (sara otak ke-10) yang akan menyebabkan peningkatan

  kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian, penyerapan makanan akan menjadi lebih baik. Itu sebabnya mengapa berat badan bayi yang dipijat meningkat lebih banyak dari pada yang tidak dipijat.

  c. Aktivitas Nervus Vagus meningkatkan Volume ASI Penyerapan makanan menjadi lebih baik karena penigkatan aktivitas nervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih sering menyusu pada ibunya. Akibatnya, ASI akan lebih banyak diproduksi jika semakin banyak diminta.

  Selain itu, ibu yang memijat bayinya akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak positif pada peningkatan volume ASI.

  d. Produksi Serotin meningkat daya tahan tubuh Pemijatan akan meningkatkan aktivitas neurotransmitter seroti, yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi meningkat glucocorticoid (adrenalin, suatu hormon stress). Proses ini akan menybabkan terjadinya penurunan kadar hormone adrenalin (hormone stress). Penurunan kadar hormone stres ini akan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgM dan IgG.

  e. Pijatan dapat megubah gelombang otak Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap dan meningkatkan kesiagaan (altertness) atau konsetrasi. Hal ini disebabkan pijatan dapat mengubah gelombang otak. Pengubahan ini terjadi dengan cara menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang beta serta tetha, yang dapat dibuktikan dengan penggunaan EEG (electro encephalogram).

  4. Faktor-Faktor Yang Diperhatikan Dalam Pijat Bayi

  a. Pelaksanaan pemijatan bayi Dalam melakukan pemijatan bayi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

  (1) Awali pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan. (2) Tidak memaksakan bayi pada posisi tertentu.

  (3) Bayi dalam keadan sehat. (4) Pagi hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai hari baru.

  (5) Malam hari, sebelum tidur, ini sangat baik untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak.

  b. Persiapan sebelum memijat Sebelum melakukan pemijatan perjatikan hal-hal berikut ini (Roesli, 2001):

  (1) Tangan dalam keadaan bersih dan hangat (2) Hindari agar kuku dan perhiasan tidak mengakibatkan goresan pada kulit bayi.

  (3) Ruang untuk memijat diupayakan hangat dan tidak pengap.

  (4) Bayi sudah selesai makan atau tidak sedang lapar. (5) Secara khusus menyediakan waktu untuk tidak diganggu minimum 15 menit guna melakukan seluruh tahap-tahap pemijatan. (6) Duduklah pada posisi yang nyaman dan tenang. (7) Baringkanlah bayi diatas permukaan kain yang rata, lembut, dan bersih.

  (8) Siapkanlah handuk, popok, baju ganti, dan minyak bayi (baby oil/lotion).

  (9) Mintalah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajaknya berbicara. (10) Lakukan pemijatan dengan lembut secara bertahap mulai dari kaki, perut, dada, lengan, wajah, dan punggung.

  5. Urutan Pijat Bayi Setiap gerakan pada tahap pemijatan dapat diulang sebanyak enam kali (Roesli, 2001).

  a. Kaki (1) Perahan cara india

  Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang pemukul soft ball. Gerakkan tangan ke awah secara bergantian, seperti memerah susu.

  (2) Peras dan putar Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan secara bersamaan. Peras dan putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari pangkal paha ke arah mata kaki.

  (3) Telapak kaki Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari di seluruh telapak kaki. (4) Tarik lembut jari

  Pijatlah jari-jarinya satu per satu dengan memutar menjahui telapak kaki, diakhiri dengan tarikan kasih yang lembut pada tiap ujung jari. (5) Gerakan perengangan (stretch)

  Dengan mempergunakan sisi dari jari telunjuk, pijat telapak kaki mulai dari batas jari-jari ke arah tumit. Dengan jari-jari tangan lain regangan dengan lembut punggung kaki pada daerah pangkal kaki kearah tumit. (6) Titik tekan

  Tekan-tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan diseluruh permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari.

  (7) Punggung kaki Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara bergantian pijatlah punggung kaki dari pergelangan kaki kearah jari-jari secara bergantian. (8) Peras dan putar pergelangan kaki (ankle circles)

  Buatlah gerakan seperti memeras dengan mempergunakan ibu jari dan jari-jari lainnya dipergelangan kaki bayi. (9) Perahan cara swedia

  Peganglah pergelangan kaki bayi. Gerakkan tangan anda secara bergantian dari pergelangan kaki ke pangkal paha. (10) Gerakan menggulung Pegang pangkal paha dengan kedua tangan.

  Buatlah gerakan menggulung dari pangkal paha menuju pergelangan kaki.

  (11) Gerakan akhir Setelah gerakan 1 sampai 10 dilakukan pada kaki kanan dan kiri, rapatkan kedua kaki bayi.

  Letakan kedua tangan Anda secara bersamaan pada pantat dan pangkal paha. Usap kedua kaki bayi dengan tekanan lembut dai paha ke arah pergelangan kaki. Ini merupakan gerakan akhir bagian kaki. b. Perut Hindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang rusuk.

  (1) Mengayuh sepeda Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti mengayuh pedal sepeda, dari atas ke bawah perut, bergantian dengan tangan kanan dan kiri. (2) Mengayuh sepeda dengan kaki diangkat

  Angkat kedua kaki bayi dengan salah satu tangan. Dengan tangan yang lain, pijat perut dari perut bagian atas sampai ke jari-jari kaki.

  (3) Ibu jari ke samping Letakan kedua ibu jari di samping kanan-kiri perut. Gerakan kedua ibu jari ke arah tepi perut kanan-kiri. (4) Bulan-matahari

  Buatlah lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian kembali ke daerah kanan bawah (seolah membentuk gamabar matahari) beberapa kali. Gunakan tangan kanan untuk membuat gerakan setengah lingkaran mulai dari bagian kanan bawah perut bayi sampai bagian kiri perut bayi (seolah membentuk gambar bulan). Lakukan kedua gerakan ini bersama-sama. Tangan kiri selalu membuat bulatan penuh

  (matahari), sedangkan tangan kanan akan membuat setengah lingkaran (bulan).

  (5) Gerakan I Love You ”I” pijatlah perut bayi dari bagian kiri atas ke bawah dengan bentuk menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk huruf “I”. “lOVE” pijatlah perut bayi membentuk huruf “L” terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri, kemudian dari kiri atas ke kiri bawah. “YOU” pijatlah perut bayi membentuk huruf “U” terbalik, mulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di perut kiri bawah. (6) Gelembung atau jari-jari berjalan (walking fingers)

  Letakan ujung jari-jari satu tangan pada perut bayi bagian kanan. Gerakan jari-jari anda pada perut bayi dari bagian kanan ke bagian kiri guna mengeluarkan gelembung-gelembung udara.

  c. Dada (1) Jantung besar

  Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan meletakan ujung-ujung jari kedua telapak anda di tengah dada bayi/ulu hati. Buat gerakan ke atas sampai di bawah leher, kemudian ke samping di bawah leher, kemudian ke samping di atas tulang selakangan, lalu ke bawah membentuk bentuk jantung, dan kembali ke ulu hati. (2) Kupu-kupu

  Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupu-kupu, dimulai dengan tangan kanan membuat gerakan memijat menyilang dari tengah kanan membuat gerakan memijat menyilang dari tengah dada/ulu hati ke arah bahu kanan, dan kembali ke ulu hati. Gerakan tangan kiri anda ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati.

  d. Tangan (1) Memijat ketiak (armpits)

  Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke bawah. Perlu diingat, kalau terdapat pembengkakan kelenjar di daerah ketiak, sebaiknya gerakan ini tidak dilakukan.

  (2) Perahan cara india

  Arah pemijatan cara india pijatan yang menjahui tubuh. Guna pemijatan cara ini adalah untuk relaksasi atau melemaskan otot. Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan seperti memegang pemukul soft ball, tangan kiri memegang pergelangan tangan bayi. Gerakan tangan kanan mulai dari bagian pundak ke arah pergelangan tangan, kemudian gerakan tangan kiri dari pudak ke arah pergelangan tangan. Demikian seterusnya, gerakan tangan kanan dan kiri ke bawah secara bergantian dan berulang-ulang seolah memerah susu sapi.

  (3) Peras dan putar (squeeze and twist) Cara lain adalah dengan menggunkaan kedua tangan secar bersamaan. Peras dan putar lengan bayi dengan lembut mulai dari pundak ke pergelangan tangan.

  (4) Membuka tangan Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari.

  Dari pergelangan tangan ke arah jari-jari. (5) Putar jari-jari

  Pijat lembut jari bayi satu per satu menuju ke arah ujung jari dengan gerakan memutar. Akhirilah gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap ujung jari.

  (6) Punggung tangan Letakan tangan bayi di antara kedua tangan anda. Usap punggung tangannya dari pergelangan tangan ke arah jari-jari dengan lembut. (7) Peras dan putar pergelangan tangan (wrist circle)

  Peraslah sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan jari telunjuk.

  (8) Perahan cara swedia Arah pijatan cara swedia adalah dari pegelangan tangan kearah badan. Pijatan ini bergunan untuk megalirkan darah ke jantung dan paru-paru. Gerakan tagan kanan dan kiri anda secara bergantian mulai dari pergelangan tangan kanan bayi kearah pudak. Lanjutkan dengan pijatan dari pergelangan kiri bayi kearah pundak. (9) Gerakan menggulung

  Peganglah lengan bayi bagian atas/bahu dengan kedua telapak tangan. Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan menuju kearah pergelangan tangan/jari-jari.

  e. Muka Umumnya tidak diperlukan minyak untuk daerah muka.

  (1) Dahi: Menyetrika dahi (open book) Letakan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan dahi. Tekanan jari-jari anda dengan lembut dari tengah dahi keluar ke samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi atau membuka lembaran buku. Gerakan ke bawah ke daerah pelipis, buatlah lingkaran-lingkaran kecil di daerah pelipis, kemudian gerakan ke dalam melalui daerah pipi di bawah mata.

  (2) Alis: Menyetrika alis Letakan kedua ibu jari anda di antara kedua alis mata. Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis mata dan di atas kelopak mata, mulai dari tengah ke samping seolah menyetrika alis. (3) Hidung: senyum I

  Letakan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis. Tekankan ibu jari anda dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi hidung kearah pipi dengan membuat gerakan ke samping dan keatas seolah membuat bayi tersenyum. (4) Mulut bagian atas: senyum II

  Letakan kedua ibu jari anda di atas mulut di bawah sekat hidung. Gerakan kedua ibu jari anda dari tengah ke samping ke atas ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum.

  (5) Mulut bagian bawah: senyum III Letakan kedua ibu jari di atas dagu. Tekankan dua ibu jari pada dagu dengan gerakan dari tengah ke smaping, kemudian ke atas kearah pipi seolah membuat bayi tersenyum.

  (6) Lingkaran kecil dirahang (small circles around jaw) Dengan jari kedua tangan, buatlah lingkaran- lingkaran kecil di daerah rahang bayi.

  (7) Belakang telinga Dengan mempergunakan jung-ujung jari, berikan tekanan lembut pada daerah belakang telinga kanan dan kiri. Gerakan kearah pertengahan dagu dibawah dagu. f. Punggung (1) Gerakan maju mundur (kursi goyang)

  Tengkurapkan bayi melintang didepan anda dengan kepala di sebelah kiri dan kaki disebelah kanan anda. Pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan, dari bawah leher sampai ke pantat bayi, lalu kembali lagi ke leher.

  (2) Gerakan menyetrika Pegang pantat bayi dengan tangan kanan kanan. Dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher ke bawah sampai betemu dengan tangan kanan yang menahan pantat bayi seolah menyetrika punggung.

  (3) Gerakan menyetrika dan mengangkat kaki Ulangi gerakan menyetrika punggung, hanya kali ini tangan kanan memegang kaki bayi dan gerakan dilanjutkan samapai ke tumit bayi. (4) Gerakan melingkar

  Dengan jari-jari kedua tangan anda, buatlah gerakan-gerakan melingkar kecil-kecil mulai dari atas tengkuk turun ke bawah di sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai ke pantat. Mulai dengan lingkaran-lingkaran kecil di daerah leher, kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah pantat.

  (5) Gerakan menggaruk Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan kanan anda pada punggung bayi. Buat gerakan menggaruk ke bawah memanjang samapai ke pantat bayi.

  g. Gerakan peregangan (1) Tangan disilangkan

  Pegang kedua pergelangan tangan bayi dan silang keduanya di dada. Luruskan kedua tangan bayi ke samping. Ulangi gerakan ini sebanyak 4-5 kali.

  (2) Membetuk diagonal tangan-kaki Pertemukan ujung kaki dan ujung tangan kiri bayi di atas tubuh bayi sehingga membentuk garis diagonal. Selanjutnya, tarik kembali kaki kanan dan tangan kiri bayi ke posisi semula. Pertemukan ujung kaki kiri dengan ujung tangan dan kaki bayi ke atas posisi semula. Gerakan membentuk diagonal ini dapat diulang sebanyak 4-5 kali. (3) Menyilang kaki

  Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi, lalu silangkan ke atas. Buatlah silangan sehingga mata kaki kanan luar bertemu mata kaki kiri dalam. Setelah itu, kembalikan posisi kaki pada posisi semula. Pegang kedua pergelangan kaki bayi dan silangkan kedua kakinya ke atas sehingga mata kaki kanan dalam bertemu dengan mata kaki kiri luar. Setelah itu, kembalikan ke posisi semula. Gerakan ini dapat diulang sebanyak 4-5 kali.

  (4) Menekuk kaki Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi dalam posisi kaki lurus, lalu tekuk lutut perlahan menuju kearah perut. Gerakan menekuk lutut ini dapatt diulang sebanyak 4-5 kali.

  (5) Menekuk kaki bergantian

  Gerakan sama seperti menekuk kaki, tetapi dengan mempergunakan kaki secara bergantian.

  1. Pengertian Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam bidang kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan proses belajar pada individu, kelompok atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak tahu mampu mengatasi masalah-masalah kesesehatannya sendiri menjadi mampu (Notoatmodjo, 2003).

  Pendidikan kesehatan merupakan proses belajar yang harus dialami oleh induvidu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang menjadi sasaran tujuan akhir perubahan perilaku. Bloom (1908) membagi perilaku ke dalam tiga domain, yaitu domain kognitif (cognitive domain), domain sikap (attitude domain), dan domain psikomotor (psychomotor domain) (Nursalam & Efendy, 2009).

  2. Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Dalam Keberhasilan Pendidikan Kesehatan

  Menurutt Effendi (1998), ada pun faktor-faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan pendidikan kesehatan adalah: a. Tingkat pendidikan Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang diterima, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi yang didapat.

  b. Tingkat sosial ekonomi Semakin tinggi tingkat status sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula menerima informasi baru.

  c. Adat istiadat Pengaruh adat istiadat dalam menerima informasi baru merupaka hal yang tidak boleh diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap adat istiadat sebagai sesuatu yang tidak boleh diabaikan.

  d. Kepercayaan masyarakat Masayarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang-orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan masyarakat dengan penyampai informasi.

  e. Ketersediaan waktu dimasyarakat Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masayarakat dalam penyuluhan.

  3. Metode Pendidikan Kesehatan Beberapa metode pendidikan kesehatan menurut Effendy

  (1998):

  a. Metode ceramah, adalah suatu cara menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan.

  b. Metode diskusi kelompok adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara 5-20 peserta dengan seseorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.

  c. Metode curah pendapat adalah suatu bentuk pemecahan masalah dimana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang diperkirakan oleh masing-masing peserta, dan evaluasi atas pendapat-pendapat yang ada.

  d. Metode panel, adalah pembicara yang telah direncanakan didepan pengunjung tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panel dengan seorang pemimpin.

  e. Metode bermain peran, adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua oaring atau lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok. f. Metode demonstrasi, adalah suatu acara untuk menunjukan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksankan suatu tindakan dengan menggunakan alat peraga.

  g. Metode symposium, adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2-5 orang dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan.

  h. Metode seminar, adalah suatu acara dimana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu maslah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya.

  1. Pengertian Metode demonstrasi, adalah metode pembelajaran yang menyajikan suatu prosedur atau tugas, cara menggunakan alat dan cara beriteraksi dengan responden/klien. Demonstrasi dapat dilakukan lansung atau melalui media sperti video atau film. Pesertadidik dapat mendengarkan dan melihat prosedur, langkah-langkah, dan penjelasan-penjelasan yang mendasar. Pada pelaksanaannya ditekankan tentang tujuan, dan pokok-pokok penting yang merupakan fokus perhatian (Nursalam & Efendy, 2009).

  2. Cirri-ciri demonstrasi Menurut Effendi (1998) ciri-ciri demonstrasi yaitu: a. Memperlihatkan kepada kelompok bagaimana prosedur untuk membuat sesuatu.

  b. Dapat meyakinkan peserta bahwa mereka dapat melakukannya.

  c. Dapat meningkatkan minat sadar untuk belajar

  3. Tujuan Tujuan metode demonstrasi yaitu untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya, harapan yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara lain, serta untuk mengetahui dan melihat kebenaran sesuatu (Nursalam & Efendy, 2009).

  4. Pedoman demonstrasi Dalam melaksanakan demonstrasi agar mencapai tujuan yang maksimal perlu ditempuh tahap-tahap sebagai berikut (Hikmawati,

  2011):

  a. Persiapan (1) Menentukan maksud dan tujuan.

  (2) Menentukan materi yang akan didemonstrasikan. (3) Menetukan sasaran dengan latar belakang peri kehidupan sosial ekonominya.

  (4) Menentukan waktu dan perkiraan lamanya waktu untuk demonstrasi.

  (5) Mentukan alat peraga/alat-alat yang akan digunakan dalam demonstrasi yang dianggap menarik dan cocok.

  (6) Menyesuaikan materi yang akan disampaikan dengan demonstrasi yang akan dilaksanakan serta latar belakang sasaran. (7) Mengecek secara keseluruhan persiapan serta peralatan yang sudah disediakan b. Pelaksanaan

  (1) Menciptakan suasana akrab dengan menampilkan sikap ramah dan terpecaya (2) Menjelaskan materi yang didemonstrasikan dengan memperlihatkan ilustrasi/alat-alat yang dipakai secara teliti dan sabar. (3) Memberi tekanan pada hal-hal yang dianggap penting dengan cara mengulang-ulang agar sasarana benar-benar mengerti dan mudah mengingatnya. (4) Memberi kesempatan kepada wakil hadirin untuk mengulang apa yang telah disebutkan dan apa yang dilihat.

  c. Penilaian Suatu demonstrasi boleh dikatan berhasil baik: (1) Banyak pertanyaan tentang materi yang didemonstrasikan, dan jawaban cukup memuaskan mereka.

  (2) Ada permintaan untuk melaksanakan demonstrasi serupa atau lainnya dalam kesempatan lain dengan sasaran lainnya. (3) Peserta puas setelah mengikuti demonstrasi tersebut.

  Kepuasan dapat terlihat dari wajah peserta. (4) Dari hasil angket, bila daftar pertanyaan tersebut sebelumnya dilaksanakan.

  5. Proses pembimbingan pada metode demonstrasi Menurut Nursalam dan Efendy (2009) proses pembimbingan pada metode demonstrasi yaitu: a. Menyiapkan pengaturan tempat yang memunginkan demonstrasi dapat dilihat dengan jelas oleh peserta didik.

  b. Menjelaskan tujuan demonstrasi.

  c. Menjelaskan serta menunjukan bahan dan alat yang akan digunakan.

  d. Mendiskusikan prinsip penting dalam demonstrasi.

  e. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diobservasi selama demonstrasi berlangsung.

  f. Demonstrasikan setiap prosedur dan menekankan pada bagian yang penting.

  g. Memantau setiap langkah demonstrasi.

  h. Menginstruksikan untuk melakukan redemonstrasi. i. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengevaluasi diri maupun kelompok. j. Memberikan umpan balik dan reinforcement. k. Mengevaluasi preoses dan mengidentifikasi kemungkinan modifikasi.

  6. Kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi Menurut Nursalam dan Efendy (2009) Kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi yaitu: a. Kelebihan

  (1) Dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, dengan demikian dapat menghidari terlalu banyak penggunaan bahasa verbal. (2) Peserta didik diharapkan lebih mudah memahami apa yang dielajari.

  (3) Proses pengajaran akan lebih menarik. (4) Peserta didik disarankan untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.

  b. Kekurangan metode demonstrasi

  (1) Metode ini memerlukan keterampilan pengajar secara

  khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi menjadi tidak efektif.

  (2) Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik.

  (3) Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang

  matang disamping sering memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.

  1. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra yang terdiri dari pengindraan penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan perabaan. Sebagaian dapat diperoleh dari indra penglihatan dan pendengaran. Pengetahuan merupakan dominan yang sangat penting dalam terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2007).

  2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Menurut Notoatmojdo (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah : a. Tingkat pendidikan

  Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan, dengan pendidikan tinggi maka seseorang itu akan mudah menerima informasi yang ada sehingga dapat menumbuhkan pelilaku yang positif.

  b. Pengalaman Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang bersifat informal.

  c. Informasi Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek sehingga menghasilakan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Sarana informasi dapat melalui surat kabar, radio, TV dapat menambah pengetahuan yang lebih luas.

  d. Budaya Budaya yang ada dalam masyarakat dan kondisi polotik juga mempengaruhi terhadap tingkat pengetahuan seseorang.

  e. Pekerjaan Pekerjaan berhubungan dengan sosial ekonomi seseorang.

  Semakin tingi tingkat sosial ekonomi seseorang akan menambah tingkat pengetahuan.

  f. Umur Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh semkain membaik.

  1. Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010) secara garis besar pengetahuan dibagi menjadi 6 tingkatan yaitu: a. Tahu (know)

  Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan kuisioner. Kata kerja untuk mengukur antara lain menyebut, mengurai, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

  b. Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang di ketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan.

  c. Aplikasi (application) Aplikasi di artikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenanya), aplikasi disini dapat diartikan dalam konteks atau situasi lain. d. Analisis (analysis) Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau obyek yang diketahui.

  e. Sintesis (synthesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang telah ada.

  f. Evaluasi (evaluation) Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku dimasayarakat.

  1. Pengertian Sikap adalah merupkan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap merupakan reaksi terhadap obyek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek (Notoatmodjo, 2003).

  Sikap merupakan hubungan komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu obyek (Azwar, 2011).

  2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Menurut Azwar (2011), ada bebrapa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap, antara lain : a. Pengalaman pribadi

  Pengalaman pribadi akan ikut membentuk dan mempegaruhi penghayatan terhadap stimulus sosial. Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman terjadi dalam situasi yang melibatkan emosional.

  b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting Seseorang yang dianggap penting seperti orang tua, teman sebaya, teman dekat, dan lain-lain akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap seseorang.

  c. Pengaruh kebudayaan Kebudayaan akan mewarnai sikap dalam masyarakat dan memberikan corak pengalaman individu pada kelompok masyarakatnya.

  d. Media masa Dalam penyampaian informasi, media masa membawa pesan-pesan yang berisi yang dapat mengarahkan opini seseorang. Dengan adanya informasi baru akan memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap. e. Lembaga pendidikan dan lembaga agama Lembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.

  f. Pengaruh factor emosional Selain ditentukan oleh lingkungan sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai penyaluran atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.

  3. Tingkatan Sikap Menurut Notoatmodjo (2010) sikap terdiri dari beberapa tingkat:

  a. Menerima (receiving) , diartikan orang mau menerima stimulus yang diberikan (objek).

  b. Menanggapi (responding), merupakan memberi jawaban apabila di tanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

  c. Menghargai (valuing), menghargai diartikan subyek atau seseorang memberikan nilai yang positif terhadap obyek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain dan mengajak atau mempengaruhi atau menganjurkan orang lain merespon.

  d. Bertanggung jawab (responsible), sikap yang paling tinggi adalah bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

  Pijat bayi: organisme Stimulus Pengertian,

  1. Perhatian Manfaat,

  2. Pengertian Factor-faktor

  3. Penerimaan yang diperhatikan dalam pijat bayi, Urutan cara pijat bayi

  Respon: Perubahan pengetahuan Perilaku dibagi dan Pendidikan menjadi 3 domain: Perubahan kesehatan:

  1. Pengetahuan sikap

  1. Pengetahuan demonstrasi

  2. Sikap 3. psikomotor

Gambar 2.1 Kerangka teori modifikasi (teori SOR dalam Notoatmodjo, 2010 ) Bloom, 1908, Roesli, 2001, Nursalam & Efendy, 2009.

  Pendidikan Pengukuran Kelompok Pengukuran kesehatan:

  Ibu yang perlakuan

  I Pretes

  II Posts test demonstrasi memilki

  Di bayi (0- Banding 12 bulan)

  Tidak diberi kan Kelompok Pengukuran

  Pengukuran Pendidikan kontrol

  I Pretes

  II Posts tets kesehatan: demonstrasi

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi efektif meningkatkan tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang pijat bayi.