1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Seiring dengan perekonomian Indonesia yang tidak stabil, menyebabkan setiap perusahaan mempunyai kendala dalam memajukan kesejahteraan perusahaan. Pasar modal di Indonesia menjadi salah satu alternatif bagi suatu perusahaan dalam mencari dana untuk mengembangkan kesejahteraan perusahaannya. Dibalik alternatif itu, perusahaan diharuskan untuk bersaing dalam meyakinkan investor untuk berinvestasi pada perusahaannya. Selain itu, semakin banyaknya perusahaan yang go publik, menyebabkan persaingan semakin ketat.

  Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya tidak terlepas dari tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh laba yang maksimal dan untuk kelangsungan hidup perusahaan (going concern). John J. Wild (2008 : 25) mendefinisikan laba sebagai perkiraan atas kenaikan (atau penurunan) ekuitas sebelum distribusi kepada dan kontribusi dari pemegang ekuitas. Untuk memperoleh laba yang maksimal dalam menarik minat investor dan mempertahankan kelangsungan hidupnya, setiap perusahaan harus mampu membuat tindakan- tindakan yang telah dirancang terlebih dahulu, untuk diimplementasikan dalam kegiatan operasi perusahaan tersebut untuk mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan lainnya. Tindakan yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan segala sumber daya yang ada dalam perusahaan tersebut dengan efektif dan efisien. Jika sumber daya telah digunakan dengan efektif dan efisien maka biaya dapat ditekan, sehingga membantu perusahaan dalam mencapai laba yang optimal.

  Dalam memperoleh laba yang optimal perusahaan harus memperhatikan tingkat likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Rasio Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (Kasmir, 2009:129). Current Ratio merupakan salah salah satu rasio likuiditas. Current Ratio adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.

   Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh

  mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang (Kasmir, 2009:151). Debt to Equity

  

Ratio merupakan salah satu rasio solvabilitas. Debt to Equity Ratio adalah rasio

yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.

  Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan (Kasmir, 2009:196). Gross Profit Margin merupakan salah satu rasio profitabilitas. Gross Profit Margin adalah salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin Laba atau penjualan.

  Perusahaan otomotif merupakan salah satu contoh perusahaan yang memiliki persaingan yang sangat ketat. Persaingan ini dapat ditunjukkan dengan pengguna kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat di Indonesia yang semakin banyak, sehingga perusahaan otomotif berlomba-lomba dalam memenuhi kebutuhan para pengendara tersebut.

  Berikut adalah daftar laba dari perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini, yaitu :

Tabel 1.1 Perubahan Laba Nama Perusahaan Tahun Laba Bersih Tahun Berjalan

  PT. Astra International Tbk. 2010 Rp 14.366,00 (dalam Milyar) 2011 Rp 17.785 2012 Rp 19.421

  2013 Rp 19.417 2014 Rp 19.191 2015 Rp 14.464

  PT. Astra Otoparts Tbk. 2010 Rp 1.141.179 (dalam Milyar) 2011 Rp 1.006.716 2012 Rp 1.053.246

  2013 Rp 948.013 2014 Rp 869.800 2015 Rp 318.567

  PT. Goodyear Indonesia Tbk. 2010 $ 7.415.868,00 2011 $ 2.156.464,00 2012 $ 6.673.997,00 2013 $ 4.634.391,00 2014 $ 2.780.572,00 2015 $ (110.978,00)

  PT. Indokardsa Tbk. 2010 $ 15.932 (dalam ribuan) 2011 $ 2.750 2012 $ 22.546

  2013 $ 5.542 2014 $ 16.427 2015 $ 12.574 PT. Indomobil Sukses International Tbk. 2010 Rp 508.022.189.438 (dalam Ribuan) 2011 Rp 970.891.331.743 2012 Rp 899.090.885.530

  2013 Rp 621.139.761.829 2014 Rp (67.093.347.900) 2015 Rp (22.489.430.531)

  PT. Multi Prima Sejahtera Tbk. 2010 Rp 14.122.325.412 2011 Rp 11.319.403.810 2012 Rp 16.599.848.712 2013 Rp 8.544.966.356 2014 Rp (9.416.233.847) 2015 Rp (18.173.655.308)

  Sumber : Data Laporan keuangan Perusahaan Otomotif di BEI

  Dari tabel diatas PT. Astra International Tbk. memiliki kenaikan laba dari tahun 2010 – 2011 dapat dibuktikan dengan angka laba tahun berjalan 2010 sebesar 14,366 kemudian pada tahun 2011 sebesar 17,785. Pada tahun 2011 – 2012 perusahaan ini memiliki kenaikan laba yang dapat dibuktikan bahwa tahun 2011 laba tahun berjalan sebesar 14,366 dan laba tahun 2012 sebesar 19,421. Sedangkan pada tahun 2012 – 2013 perusahaan ini mengalami penurunan laba, dapat dijelaskan laba tahun berjalan pada tahun 2012 sebesar 19,421 akan tetapi tahun 2013 adalah sebesar 19,417. Kemudian pada tahun 2013 – 2014 perusahaan ini mengalami penurunan laba, yaitu laba pada tahun 2013 adalah sebesar 19,417 dan laba pada tahun 2014 adalah sebesar 19,191. Pada tahun 2014 – 2015 perusahaan ini juga mengalami penurunan laba secara drastis, yaitu pada tahun 2014 laba menunjukkan angka 19,191 dan pada tahun 2015 menunjukkan angka 14,464.

  Pada PT. Astra Otoparts Tbk. tahun 2010 – 2011 memiliki penurunan laba, tahun 2011 memiliki angka sebesar 1,006,716. Tahun 2011 – 2012 juga memiliki penurunan laba, yaitu laba pada tahun 2011 sebesar 1,006,716 dan laba tahun 2012 sebesar 1,053,246. Pada tahun 2012 – 2013 perusahaan ini juga memiliki penurunan laba, pada tahun 2012 memiliki laba sebesar 1,053,246 dan pada tahun 2013 memiliki laba sebesar 948,013. Pada tahun 2013 – 2014 perusahaan ini juga mengalami penurunan laba dari 948,013 menurun menjadi 869,800. Untuk tahun 2014 – 2015 laba perusahaan ini mengalami penurunan yang sangat drastis yaitu dari angka 869,800 menjadi 318,567.

  PT. Goodyear Indonesia Tbk. memiliki angka laba pada tahun 2010 sebesar 7,416,868. Tahun 2011 angka laba menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya, menjadi sebesar 2,156,464. Pada tahun 2011 – 2012 laba menunjukkan peningkatan dari angka 2,156,464 menjadi 6,673,997. Pada tahun 2012 – 2013 perusahaan ini mengalami penurunan laba. Tahun 2012 angka laba menunjukkan 6,673,997 sedangkan tahun 2013 menjadi 4,634,391. Pada tahun 2014 laba menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya menjadi 2,780,572. Pada tahun 2014 – 2015 terjadi kerugian dari angka 2,780,572 menjadi -110,978.

  PT.Indokardsa Tbk. angka laba tahun 2010 sebesar 134,160,199. Pada tahun 2011 angka laba perusahaan ini mengalami penurunan menjadi 67,489,275. Pada tahun 2011 – 2012 laba perusahaan ini juga mengalami penurunan, dari angka 67,489,275 menjadi 22,546,316. Pada tahun 2013 perusahaan ini mengalami penurunan laba yang sangat tinggi, dari angka laba tahun 2012 yaitu 22,546,316 dan angka laba tahun 2013 sebesar 5,542,270. Untuk tahun 2014, perusahaan ini mengalami kenaikan laba yang sangat tinggi dari tahun sebelumnya, yaitu angka

  5,542,270 menuju angka 16,427,214,225. Pada tahun 2014 – 2015 perusahaan ini mengalami penurunan angka laba, yaitu dari 16,427,214,225 ke angka 12,574,245,997 pada tahun 2015.

  PT. Indomobil Sukses International Tbk. memiliki angka laba pada tahun 2010 sebesar 508,022,189,438. Untuk tahun 2011 angka laba mengalami kenaikan menjadi sebesar 970,891,885,530 dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 – 2012 angka laba mengalami penurunan dari 970,891,331,743 menjadi 899,090,885,530 pada tahun 2012. Pada tahun 2013 angka laba mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menjadi 621,139761,829. Sedangkan pada tahun 2013 – 2014 perusahaan ini mengalami kerugian dari 621,139,761,829 menjadi -67,093,347,900. Tahun 2015 angka kerugian menurun dari tahun 2014 menjadi -22,489,430,531.

  PT. Multi Prima Sejahtera Tbk. tahun 2010 angka laba sebesar 14,122,325,412. Pada tahun 2011 angka laba menurun dari tahun sebelumnya menjadi 11,319,401,810. Pada tahun 2012 angka laba mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya menjadi 16,599,848,712. Pada tahun 2013 angka laba mengalami penurunan menjadi 8,544,966,356. Pada tahun 2014 perusahaan ini mengalami kerugian dibanding tahun 2013 menjadi -9,416,233,847. Pada tahun 2014 – 2015 angka kerugian perusahaan ini bertambah besar, dari -9,416,233,847 menjadi -18,173,655,308.

  Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perubahan laba sangat tidak stabil pada enam perusahaan yang menjadi obyek penelitian ini. Berdasarkan uraian

  “PENGARUH RASIO

  diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian berjudul

  

KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF

YANG TERDAFTAR DI BEI.”

  1.2. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, masalah yang diidentifikasi pada penelitian ini terbatas pada : a. Apakah Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba?

  b. Apakah Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba? c. Apakah Gross Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba?

  1.3. Tujuan Penelitian

  1. Untuk membuktikan secara empiris bahwa Current Ratio berpengaruh terhadap perubahan laba pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI.

  2. Untuk membuktikan secara empiris bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap perubahan laba pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI.

  3. Untuk membuktikan secara empiris bahwa Gross Profit Margin berpengaruh terhadap perubahan laba pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI.

1.4. Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian ini adalah :

  a. Bagi Peneliti Dapat digunakan untuk memperdalam pengetahuan mengenai kegunaan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba.

  b. Bagi Praktisi Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

  c. Bagi Akademisi Dapat digunakan sebagai bahan literatur dan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai kegunaan prediktif rasio keuangan terhadap perubahan laba di masa yang akan datang.

Dokumen yang terkait

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI LABA PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI

0 4 45

PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

1 19 42

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - PENGARUH LAPORAN KEUANGAN DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 1 9

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO SOLVABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI ISSI - Perbanas Institutional Repository

0 0 11

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2011

0 0 20

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

0 0 14