Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
2.1 Wilayah Administrasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Secara geografis wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, meliputi seluruh wilayah
administratif Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
memiliki luas wilayah 12.362,29 km2, luas wilayah tersebut meliputi : daratan seluas 898,29 km2
dan laut 4 mil seluas 11.464 km2. Luas wilayah tersebut merupakan penetapan dari dua
Kementerian Lembaga Negara, yaitu masing-masing : luas darat menurut Permendagri No. 66 tahun
2011 dan luas laut menurut Bakosurtanal (2011) dalam buku cakupan dan luas wilayah daerah
otonom seluruh Indonesia. Dimana Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terdiri dari 13 kecamatan
dengan 103 Kelurahan/Desa, kecamatan-kecamatan yang terdapat di Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan yaitu :
1.
Kecamatan Liukang Tangaya
2.
Kecamatan Liukang Kalmas
3.
Kecamatan Liukang Tupabbiring
4.
Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara
5.
Kecamatan Pangkajene
6.
Kecamatan Minasa Te’ne
7.
Kecamatan Balocci
8.
Kecamatan Tondong Tallasa
9.
Kecamatan Bungoro
10.
Kecamatan Labakkang
11.
Kecamatan Ma’rang
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 1
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
12.
Kecamatan Segeri
13.
Kecamatan Mandalle
Dengan batas wilayah administratif Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan adalah sebagai
berikut :
1.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Barru
2.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bone
3.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Maros
4.
Sebelah Barat berbatasan dengan Pulau Kalimantan, Pulau Jawa dan Madura, Pulau
Nusa Tenggara dan Pulau Bali. Diperlihatkan Pada Gambar 2.1.
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan merupakan kabupaten yang struktur wilayahnya
secara geografis terdiri atas 2 (dua) bagian utama yang membentuk kabupaten ini, yaitu :
1.
Wilayah Daratan
Secara garis besar wilayah daratan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan ditandai
dengan bentang alam wilayah dari daerah dataran rendah sampai pegunungan, dimana
potensi cukup besar juga terdapat pada wilayah daratan Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan yaitu ditandai dengan terdapatnya Sumber daya alam berupa hasil tambang,
seperti batu bara, marmer, dan semen. Disamping itu potensi pariwisata alam yang`mampu
menambah pendapatan daerah.
Kecamatan yang terletak pada wilayah daratan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
yaitu terdiri dari : Kecamatan Pangkajene, Kecamatan Balocci, Kecamatan Bungoro,
Kecamatan Labakkang, Kecamatan Ma’rang, Kecamatan Segeri, Kecamatan Minasate’ne,
Kecamatan Tondong Tallasa, dan Kecamatan Mandalle. Diperlihatkan Pada Gambar 2.2.
2.
Wilayah Kepulauan
Wilayah kepulauan Kabupaten Pangkajene dan kepulauan merupakan wilayah yang
memiliki kompleksitas wilayah yang sangat urgen untuk dibahas, wilayah kepulauan
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan memiliki potensi wilayah yang sangat besar untuk
dikembangkan secara lebih optimal, untuk mendukung perkembangan wilayah Kabupaten
Pangkejene dan Kepulauan.
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 2
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Kecamatan yang terletak di wilayah Kepulauan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yaitu :
Kecamatan Liukang Tuppabiring, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kecamatan Liukang
Kalmas, dan Kecamatan Liukang Tangayya. Diperlihatkan pada Gambar 2.3.
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 3
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Gambar 2.1 : Peta Administrasi Kab. Pangkajene dan Kepulauan
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 4
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Gambar 2.2 : Peta Administrasi Daratan Utama Kab. Pangkajene dan Kepulauan
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 5
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Gambar 2.3 : Peta Administrasi Wilayah Kepulauan Kab. Pangkajene dan Kepulauan
2.2. Potensi Wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Potensi wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang memerlukan dukungan
pembangunan infrastruktur permukiman yaitu potensi ekonomi kreatif dan pariwisata, kedua potensi
termuat dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan.
Adapun Potensi Ekonomi Kreatif Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang memerlukan
dukungan infrastruktur Bidang Cipta Karya diantaranya :
1.
Kawasan Perdagangan di Kota Pangkajene di Kec. Pangkajene;
2.
Kawasan Industri Kabupaten Pangkep (KIPA) di Kec. Bungoro;
3.
Kawsan Terminal Type B di Kota Pangkajene Kec. Bungoro;
Untuk Potensi Pariwisata di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang memerlukan
dukungan infrasturktur Bidang Cipta Karya diantaranya :
1.
Kawasan Pariwisata Budaya Arajang (Bissu) di Kec. Segeri;
2.
Kawasan Pariwisata Alam Mattampa di Kec. Bungoro, kawasan ini merupakan Salah
satu Kawasan Strategis Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dari segi sudut
kepentingan ekonomi;
3.
Kawasan Pariwisata Permandian Alam Amputtang di Kec. Segeri;
4.
Kawasan Pariwisata Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya yaitu Taman
Purbakala Sumpang Bita, Gua Bulu Sumi di Kec. Balocci;
5.
Kawasan Taman Purbakala Cagar Budaya Makam Somba Labakkang di Kec.
Labakkang;
2.3 Demografi dan Urbanisasi
Pada Bagian ini berisikan pembahasan mengenai karakteriktik penduduk Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan berdasarkan Jumlah Penduduk dan KK keseluruhan; Jumlah penduduk
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 6
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
miskin dan persebaran penduduk; Proyeksi pertumbuhan penduduk lima tahun kedepan; dan
Jumlah penduduk perkotaan dan proyeksi urbanisasi.
Kondisi dan perkembangan penduduk berperan penting dalam perencanaan pembangunan.
Penduduk merupakan modal dasar keberhasilan pembangunan suatu wilayah. Besaran, komposisi,
dan distribusi penduduk akan mempengaruhi struktur ruang dan kegiatan sosial dan ekonomi
masyarakat. Seluruh aspek pembangunan memiliki korelasi dan interaksi dengan kondisi
kependudukan yang ada, sehingga informasi tentang demografi memiliki posisi strategis dalam
penentuan kebijakan.
Berdasarkan angka proyeksi Badan Pusat Statistik, perkembangan penduduk di Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan periode tahun 2010-2014 mengalami peningkatan sebanyak 4,40%.
Tahun 2010 total jumlah penduduk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebanyak 306.717 jiwa
dengan jumlah KK 61.343, meningkat menjadi 320.293 jiwa pada tahun 2014, dengan jumlah KK
64.058.
Komposisi penduduk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan menurut jenis kelamin relatif
seimbang selama periode 2010-2014, dimana persentase peningkatan jumlah penduduk pria
periode 2010-2014 sebesar 3,72%, yakni pada tahun 2010 jumlah penduduk pria sebanyak 147.423
jiwa meningkat menjadi 154.608 jiwa pada tahun 2014. Sedangkan persentase penduduk
perempuan pada periode 2010-2014 meningkat sebanyak 4,01%. Jumlah penduduk perempuan
pada tahun 2010 sebanyak 159.294 jiwa meningkat menjadi 165.685 jiwa pada tahun 2014 .
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan jumlah penduduk
cenderung mengalami peningkatan. Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun sebanyak 0,99%.
Dengan pertumbuhan linier, maka diperkirakan penduduk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
tahun 2020 mencapai 345.812 jiwa.
Gambar 2.4 : Grafik Perkembangan Penduduk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2010-2014 dan Proyeksi Tahun 2015-2020
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 7
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Sumber : BPS Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2015
Persentase penduduk diatas garis kemiskinan dihitung dengan menggunakan formula (100 –
angka kemiskinan). Angka kemiskinan adalah persentase penduduk yang masuk kategori miskin
terhadap jumlah penduduk. Penduduk miskin dihitung berdasarkan garis kemiskinan. Garis
kemiskinan adalah nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi standar
minimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan non pangan yang dibutuhkan oleh individu
untuk hidup layak.
Data kemiskinan yang baik dapat digunakan untuk :
1.
Mengevaluasi kebijakan pemerintah terhadap kemiskinan;
2.
Membandingkan kemiskinan antar waktu, antar daerah;
3.
Menentukan target penduduk miskin dengan tujuan untuk memperbaiki posisi mereka.
Tabel 2.1 : Persentase Kemiskinan tahun 2011 s/d 2014
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun
Jumlah Penduduk Miskin
Persentase Tingkat Kemiskinan
2011
53.733
17,36%
2012
52.300
16,62%
2013
56.400
17,75%
2014
52.600
16,38%
2015
-
-
Sumber : TNP2K Tahun 2016
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 8
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Perkembangan Persentase kemiskinan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan selama
kurun waktu 5 tahun terakhir berfluktuatif. Pada tahun 2011 persentase tingkat kemiskinan sebesar
17,36 %, tahun 2012 persentase kemiskinan menurun sebesar 16,62%, namun pada tahun 2013
persentase kemiskinan kembali meningkat menjadi 17,75% dan tahun berikutnya kembali menurun
sebesar 16,38%, sementara ditahun 2015 data persentase kemiskinan di Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan belum tersedia.
Untuk data tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan periode tahun
2010-2014 juga mengalami peningkatan sebesar 4,40%. Pada tahun 2010 rata-rata kepadatan
penduduk (jiwa/km2) mencapai 275,75 jiwa per km2. Sedangkan pada tahun 2014 kepadatan
penduduk meningkat menjadi 288 jiwa per km2. Kepadatan penduduk tertinggi tahun 2014 di
Kecamatan Pangkajene dan Kepulauan mencapai 927,81 jiwa per km2 dan kepadatan penduduk
terendah di Kecamatan Tondong Tallasa sebesar 79,89 jiwa per km2.
Gambar 2.5 : Grafik
Sumber : BPS Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 9
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Secara umum pada tahun 2014, distribusi penduduk dan tingkat kepadatannya semakin
merata di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan bila dibandingkan dengan tahun 2010, terlihat dari
koefisien variasi yang semakin kecil. Dibeberapa kecamatan distribusinya meningkat dan adapula
yang menurun, demikian pula dengan kepadatan penduduk. Secara rinci mengenai persentase
distribusi penduduk dan kepadatan penduduk tahun 2014 dibandingkan tahun 2010, tampak pada
Tabel 2.2 berikut ini.
Tabel 2.2 : Distribusi Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Per Kecamatan Tahun 2014
Serta Persentase Pertumbuhannya dari Tahun 2010
Kepadatan
Pertumbuhan
(%)
(jiwa/km ) (%)
1 Lk Tangaya
171
71
2 Lk Kalmas
147
47
3 Lk Tupabbiring
349
249
4 Lk Tupabbiring Utara
135
35
5 Pangkajene
928
828
6 Minasatene
456
356
7 Balocci
111
11
8 Tondong Tallasa
80
-20
9 Bungoro
464
364
10 Labakkang
461
361
11 Ma'rang
406
306
12 Segeri
254
152
13 Mandalle
360
305
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No
Kecamatan
2
Distribusi (%)
3,92
3,36
7,99
3,09
21,26
10,46
2,54
1,83
10,63
10,57
9,30
5,77
9,28
Pertumbuhan
(%)
-96
-97
-92
-97
-79
-90
-97
-98
-89
-89
-91
-94
-91
Kawasan perkotaan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan meliputi tiga kecamatan yaitu
Kecamatan Pangkajene, Minasate’ne dan Bungoro. Jumlah penduduk ketiga kecamatan ini pada
tahun 2014 sebanyak 120.708 jiwa dengan jumlah KK 24.141. Rata-rata kepadatan penduduk
(jiwa/km2) mencapai 616 jiwa per km2.
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 10
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Perpindahan penduduk dari Desa ke Kota yang biasa disebut Urbanisasi, di Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan tidak begitu signifikan. Berdasarkan data Tahun 2014, distribusi
penduduk dan tingkat kepadatannya semakin merata di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan hal
ini dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan di kawasan perkotaan Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan, serta pertumbuhan ekonomi antara desa dan kota cenderung sama.
2.4 Isu Strategis Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Pada Bagian ini Isu Strategis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan diantara : Data Perkembangan
PDRB dan Potensi Ekonomi; Data Pendapatan Per Kapita dan Proporsi Penduduk Miskin; Data
Kondisi Lingkungan Strategis (Topografi, Geologi, Klimatologi, Dll); Data resiko Bencana Alam; dan
Isu-Isu Strategis terkait pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya (antara lain capaian
pelayanan dan kualitas)
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada Tahun 2011-2014
berkisar 9,39 persen dan bersifat fluktuatif. Pada tahun 2011 pertumbuhan ekonomi sebesar 9,84
persen dan 8,26 persen pada tahun 2012. Pada tahun 2013 dan tahun 2014 pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan meningkat menjadi 9,33 persen dan 10,16 persen.
Tabel 2.3 : Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No
Pertumbuhan PDRB
2011
2012
2013
2014
2015
Rata - rata
Pertumbuhan
Ekonomi
1
Kab. Pangkajene dan Kepulauan
9.84
8.26
9.33
10.16
-
9,39
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah seluruh Nilai Tambah Bruto barang dan jasa
yang ditimbulkan oleh faktor-faktor produksi yang dihasilkan di suatu wilayah tertentu dalam wilayah
waktu tertentu (biasanya dalam tahun tertentu), tanpa memperhatikan kepemilikan faktor-faktor
produksinya. PDRB merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat kinerja makro
perekonomian daerah yang mampu menggambarkan pendapatan per kapita, struktur ekonomi dan
laju pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Hasil analisis pertumbuhan PDRB, selanjutnya disajikan
dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2.4 : Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d 2014
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2015 Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 11
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Kategori
Uraian
A
Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan
B
Pertambangan dan Penggalian
C
Industri Pengolahan
D
2011
2012
2013
2014
2015
1,620,763.1
1,648,160.1
1,714,847.0
1,859,978.6
-
851,428.4
897,458.5
919,560.8
993,446.6
-
4,659,342.3
5,107,100.1
5,771,541.2
6,522,200.7
-
Pengadaan Listrik dan Gas
6,226.7
7,257.0
7,833.7
8,656.9
-
E
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
4,228.7
4,463.5
4,729.1
4,746.4
-
F
Konstruksi
458,296.6
488,141.5
527,196.8
540,861.4
-
G
Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
495,677.8
559,498.1
622,042.1
667,434.9
-
H
Transportasi dan Pergudangan
376,847.0
414,143.0
440,364.3
503,837.7
-
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum
40,134.6
44,648.0
47,963.7
51,181.1
-
J
Informasi dan Komunikasi
144,585.2
177,478.7
204,187.9
204,631.7
-
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
83,391.2
93,489.3
104,338.6
109,362.9
-
L
Real Estate
140,833.7
155,929.3
170,516.0
191,656.9
-
579.0
633.9
682.9
706.3
-
M,N
Jasa Perusahaan
O
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
373,859.6
388,185.1
393,409.2
397,684.6
-
P
Jasa Pendidikan
150,085.9
182,199.4
190,313.5
194,495.7
-
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
94,586.5
116,342.2
125,880.3
137,195.7
-
2,948.1
3,514.5
3,582.1
3,687.2
-
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO
9,503,814.5
10,288,642.3
11,248,989.2
12,391,765.3
-
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO TANPA MIGAS
9,503,814.5
10,288,642.3
11,248,989.2
12,391,765.3
-
R,S,T,U
Jasa lainnya
Sumber : Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016
Tabel 2.5 : Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRBTahun 2011 s.d 2014
Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Kategori
Uraian
A
Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan
B
Pertambangan dan Penggalian
C
Industri Pengolahan
D
Pengadaan Listrik dan Gas
LAPORAN FINAL
2011
2012
2013
2014
2015
1,709,946.1
1,872,055.2
2,034,241.5
2,381,443.2
-
932,393.4
1,016,357.5
1,169,593.0
1,417,424.4
-
4,840,158.6
5,985,555.3
7,097,211.2
8,561,768.5
-
6,179.6
6,964.1
7,024.6
7,645.9
-
Halaman 2 - 12
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
E
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
F
4,293.9
4,595.3
4,981.6
5,109.0
-
Konstruksi
490,704.7
542,174.8
607,633.4
662,564.3
-
G
Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
531,686.0
624,969.1
698,205.5
755,866.8
-
H
Transportasi dan Pergudangan
381,433.3
425,825.4
457,681.9
556,279.1
-
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum
41,293.9
47,457.8
52,491.5
59,423.1
-
J
Informasi dan Komunikasi
145,682.2
180,850.3
208,729.2
209,941.8
-
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
86,725.6
110,151.9
127,732.5
140,913.9
-
L
Real Estate
152,990.2
176,896.1
209,164.9
241,787.4
-
617.5
682.9
775.6
862.5
-
M,N
Jasa Perusahaan
O
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
409,999.1
446,109.0
468,168.2
509,867.2
-
P
Jasa Pendidikan
160,412.3
195,274.4
216,654.3
235,888.9
-
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
99,997.2
126,508.0
143,803.0
170,394.6
-
3,103.8
3,778.2
4,003.0
4,444.7
-
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO
9,997,617.6
11,766,205.3
13,508,094.8
15,921,625.3
-
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO TANPA MIGAS
9,997,617.6
11,766,205.3
13,508,094.8
15,921,625.3
-
R,S,T,U
Jasa lainnya
Sumber : Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016
Tabel 2.6 : Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d 2014
Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Kategori
Uraian
2011
2012
2013
2014
2015
A
Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan
17.10
15.91
15.06
14.96
-
B
Pertambangan dan Penggalian
9.33
8.64
8.66
8.90
-
C
Industri Pengolahan
48.41
50.87
52.54
53.77
-
D
Pengadaan Listrik dan Gas
0.06
0.06
0.05
0.05
-
E
1
Ketenagalistrikan
0.06
0.06
0.05
0.04
-
2
Pengadaan Gas dan Produksi
Es
0.00
0.00
0.00
0.00
-
0.04
0.04
0.04
0.03
-
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 13
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
F
Konstruksi
4.91
4.61
4.50
4.16
-
G
Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
5.32
5.31
5.17
4.75
-
H
Transportasi dan Pergudangan
3.82
3.62
3.39
3.49
-
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum
0.41
0.40
0.39
0.37
-
J
Informasi dan Komunikasi
1.46
1.54
1.55
1.32
-
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
0.87
0.94
0.95
0.89
-
L
Real Estate
1.53
1.50
1.55
1.52
-
Jasa Perusahaan
0.01
0.01
0.01
0.01
-
O
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
4.10
3.79
3.47
3.20
-
P
Jasa Pendidikan
1.60
1.66
1.60
1.48
-
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1.00
1.08
1.06
1.07
-
Jasa lainnya
0.03
0.03
0.03
0.03
-
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO
100.00
100.00
100.00
100.00
-
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO TANPA MIGAS
100.00
100.00
100.00
100.00
-
M,N
R,S,T,U
Sumber : Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016
Tabel 2.7 : Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB atas Dasar Harga Berlaku (Hb)
dan Harga Konstan (Hk) Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Pertumbuhan
Kategori
Uraian
Pertumbuhan 5
Tahun
Rata-Rata
Pertumbuhan 5
Tahun
HB
HB
HK
HK
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
58.490
23.786
49.013
22.065
B
Pertambangan dan Penggalian
82.971
28.241
65.631
25.812
C
Industri Pengolahan
104.256
55.599
78.343
46.783
D
Pengadaan Listrik dan Gas
30.389
47.630
27.792
41.189
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
31.239
21.925
28.284
20.495
F
Konstruksi
58.428
29.327
48.937
26.690
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor
63.256
44.156
52.358
38.411
H
Transportasi dan Pergudangan
66.096
50.437
54.552
43.162
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 14
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
56.148
34.490
47.248
30.843
J
Informasi dan Komunikasi
56.418
52.461
48.678
45.740
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
88.290
46.132
69.175
39.958
L
Real Estate
81.930
44.210
64.579
38.440
Jasa Perusahaan
53.579
25.766
45.323
23.737
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
44.044
12.351
38.489
11.885
P
Jasa Pendidikan
78.824
47.445
63.166
41.826
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
91.646
54.307
71.143
46.571
Jasa lainnya
81.062
50.204
65.150
44.165
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
84.009
43.214
65.906
37.588
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA MIGAS
84.009
43.214
65.906
37.588
M,N
R,S,T,U
Sumber : Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016
Tabel 2.8 : Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011 – 2014
No
Uraian
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
7.87
1.69
4.05
8.46
-
B
Pertambangan dan Penggalian
9.91
5.41
2.46
8.03
-
C
Industri Pengolahan
11.16
9.61
13.01
13.01
-
D
Pengadaan Listrik dan Gas
6.19
16.55
7.95
10.51
-
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Daur Ulang
8.63
5.55
5.95
0.37
-
F
Konstruksi
9.58
6.51
8.00
2.59
-
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor
7.06
12.88
11.18
7.30
-
H
Transportasi dan Pergudangan
12.52
9.90
6.33
14.41
-
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
5.46
11.25
7.43
6.71
-
J
Informasi dan Komunikasi
7.72
22.75
15.05
0.22
-
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
11.43
12.11
11.60
4.82
-
L
Real Estate
5.97
10.72
9.35
12.40
-
Jasa Perusahaan
3.10
9.49
7.72
3.43
-
M,N
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 15
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
5.62
3.83
1.35
1.09
-
P
Jasa Pendidikan
13.78
21.40
4.45
2.20
-
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
6.38
23.00
8.20
8.99
-
Jasa lainnya
20.10
19.21
1.92
2.93
-
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
9.84
8.26
9.33
10.16
-
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA
MIGAS
9.84
8.26
9.33
10.16
-
R,S,T,U
Sumber : Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016
PDRB per kapita atas harga berlaku berguna untuk menunjukkan nilai PDRB per-kepala atau
satu orang penduduk. Sedangkan PDRB per kapita atas harga konstan berguna untuk mengetahui
pertumbuhan nyata ekonomi perkapita penduduk suatu daerah. PDRB per kapita dihitung
berdasarkan pendapatan regional netto atas dasar biaya faktor dibagi dengan jumlah penduduk
regional pertengahan tahun. Data hasil penghitungan PDRB perkapita dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2.9 : PDRB Perkapita Tahun 2011 s.d 2014
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Uraian
2011
2012
2013
2014
2015
32.230.000,00
37.500.000,00
42.600.000,00
49.710.000,00
-
Jumlah Penduduk (jiwa)
326.357
325.239
301,464
320,293
-
PDRB perkapita (Rp/jiwa)
98,757
115,299
141,310
155,201
-
Nilai PDRB (Rp)
Sumber : Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016
Untuk data kondisi lingkungan Strategis Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan selanjutnya
dijelaskan sebagai berikut :
1.
Gambaran Topografi
Wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terletak pada ketinggian 100 – 1000 m di atas
permukaan laut, kondisi topografi yang relatif berfariasi secara garis besar dapat dibagi dalam 4
(empat) bagian yaitu :
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 16
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
a. Dataran rendah (0-25 Mpdl) sebagian besar terletak di Kecamatan Pangkajene,
Kecamatan Minasa Te’ne, Kecamatan Bungoro, Kecamatan Labakkang, Kecamatan
Ma’rang, Kecamatan Segeri dan Kecamatan Mandalle.
b. Dataran Tinggi (25-100 Mpdl) terletak di sebahagian wilayah Kecamatan Balocci,
Kecamatan Tondong Tallasa, Kecamatan Segeri, Kecamatan Minasa Te’ne dan
Kecamatan Mandalle, terutama dibagian utara.
c.
Dataran Pegunungan (500-1000 Mpdl), sebahagian besar di Kecamatan Balocci,
Kecamatan Mandalle, Kecamatan Segeri dan Kecamatan Tondong Tallasa atau pada
bagian timur Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
d. Daerah Pesisir terletak di bagian pantai barat Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
terutama pada Kecamatan Pangkajene, Labakkang, Ma’rang, Segeri dan Mandalle, serta
kecamatan kepulauan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang tergolong sebagai
daerah datar terletak pada Kecamatan Liukang Tupabiring, Liukang Tupabiring Utara,
Liukang Tangaya, dan Liukang Kalmas.
Secara garis besar kondisi kemiringan lahan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terbagi
dalam 4 (empat) kategori wilayah yaitu dimana berdasarkan data hasil penelitian Laporan Geologi
Terpadu Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Klasifikasi pengelompokan sudut lereng yang
terdapat di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, yaitu sebagai berikut :
a.
Wilayah Sudut Lereng 0-2 %
b.
Wilayah Sudut Lereng 2-15 %
c.
Wilayah Sudut Lereng 15-45 %
d.
Wilayah Sudut Lereng > 45 %
Tabel 2.10 : Klasifikasi Sudut Lereng di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No
1
Sudut
Lereng
(%)
Ketinggian
Diatas Muka
Laut (Mpdl)
0-2
0-25
Bentangan dan
Batuan Penyusun
Sebaran
(Kecamatan)
Mandalle, Segeri,
Persawahan
Gamping,
Ma’rang,
Pertambakan
lava/breksi,
Labakkang,
Perkebunan
endapan alluvium
Bungoro,
Permukiman
Pangkajene
LAPORAN FINAL
Jenis/Peruntukan
Lahan
Pertambangan
Halaman 2 - 17
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
2
2-15
25-100
Gamping,
Mandalle, Segeri,
lava/breksi, Basal,
Bungoro,
Komplekmelage,
Minasate’ne,
Malihan, Kars dan
Tondong Tallasa,
Sedimen Flis
Balocci
Gamping, Sedimen,
Lava/breksi, Tufa,
3
15-45
100-500
Konglomerat,
Perbukitan Kars,
Basal, Malihan dan
Trakit
Mandalle, Segeri,
4
>45
(puncak)
Peternakan
Permukiman Hutan
Belukar Alang-Alang
Perkebunan
Bungoro,
Hutan Lindung
Minasate’ne,
Semak Belukar
Tondong Tallasa,
Peternakan
Balocci
Permukiman
Lava/breksi, Tufa,
500-1000
Perkebunan
Hutan Lindung
Konglomerat,
Mandalle, Segeri,
Hutan Produksi
Gamping, Ultra
Bungoro, Ma’rang,
Terbatas
Basa dan Basal,
Tondong Tallasa,
Perkebunan
Retas Basal Batu
Balocci,
Gamping, Lava dan
Minasate’ne
Breaksi
Rekreasi
Pertambangan
Permukiman
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
2.
Gambaran Geohidrologi
Keadaan hidrologi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, berdasarkan hasil observasi
lapangan dibedakan antara lain permukaan (sungai, rawa dan sebagainya) dan air yang bersumber
di bawah permukaan (air tanah). Air di bawah permukaan yang merupakan air tanah adalah sumber
air bersih untuk kehidupan sehari-hari masyarakat.
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dialiri oleh 5 (lima) sungai yang cukup besar yang
mengalir dari timur ke barat Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, sungai yang terpanjang adalah
sungai Tabo-Tabo, sungai yang terdapat di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan semuanya
langsung bermuara kelautan, sehingga airnya masih dipengaruhi oleh kondisi pasang surut. Untuk
lebih jelasnya mengenai jumlah dan panjang sungai dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.11 : Jumlah Sungai Dirinci Menurut Panjang, Kecamatan Yang Dilintasi dan Luas DAS
di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 18
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
No
Nama Sungai
Kecamatan Yang
Dilintasi
Panjang Sungai
(Km)
Luas DAS (Km2)
1
Tabo-Tabo
Pangkajene,
Bungoro, Minasate’ne
Labakkang
50
208,50
2
Segeri
Segeri
33,50
117,00
3
Leang Lonrong
Balocci, Minasate’ne
8
25,00
4
Bantimala
Tondong Tallasa,
Bungoro
8
44,00
5
Binanga Sangkara
(Kalibone)
Minasate’ne
5
61,00
Sumber : Dinas PU Pengairan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Potensi sumber daya air permukaan pada aliran sungai, selain dapat dimanfaatkan sebagai
sumber air bersih untuk keperluan air minum dan rumah tangga, juga dapat dimanfaatkan untuk
pertanian dan untuk kegiatan industri. Potensi sumber daya air selain dari aliran sungai di
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dapat juga diperoleh dari :
a.
Air Tanah Dangkal
Air tanah dangkal sampai saat ini dimanfaatkan petani dengan pembuatan sumur-sumur
sementara untuk sumber air bagi pertanian dan hortikultura sayuran. Penggunaan air
tanah dangkal secara terbatas oleh petani belum berdampak negatif, namun apabila
penyedotan air tanah dengan pompa mesin, maka perlu diantisipasi dari sekarang.
Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terdapat 6 (enam) lokasi mata air dan 3 (tiga)
lokasi diantaranya durap untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku air bersih. Ketiga
sumber mata air ini dikelola oleh PDAM setempat untuk keperluan air minum (air bersih).
Mata air di daerah Lejang dan kampung baru dijumpai pada Batu Gamping Formasi
Tonasa dengan debit lebih dari 100 liter/detik. Sedangkan mata air di daerah Camado
dijumpai batuan Vulkanik dengan debit air 10-50 liter/detik.
b.
Air Tanah Dalam
Air tanah dalam yang berada > 60 M dibawah permukaan tanah yang disebut aquateer
banyak terdapat di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, namun sampai pada saat ini
belum ada informasi data tentang berapa besarnya potensi air yang ada di lapisan
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 19
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
aquateer. Air tanah umumnya terdapat didaerah batuan induknya adalah batu gamping.
Air tanah dalam dapat dideteksi oleh para ahli geologi dengan pompa mesin. Cadangan
air tanah dalam yang disedot dengan sumur pipa yang dalam bentuk air tanah dalam
oleh PU pengairan telah diinformasikan keberadaannya namun secara pasti belum ada
datanya.
Potensi air tanah dalam pada khususnya di daerah dataran rendah bagian barat wilayah
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, dapat dibagi menjadi 6 (enam) berdasarkan
sebaran ke dalam lapisan pembawa air yaitu :
1)
Potensi air tanah pada kedalaman 25 meter, tahapan lapisan batuan 11-62 ohmmeter.
2)
Potensi air tanah pada kedalaman 50 meter, tahapan jenis lapisan batuan 12-75
ohm-meter. Potensi air tanah pada kedalaman 75 meter tahapan jenis lapisan
batuan 12-75 ohm-meter.
3)
Potensi air tanah pada kedalaman 100 meter tahapan jenis lapisan batuan 15-86
ohm-meter.
4)
Potensi air tanah pada kedalaman 125 meter tahapan jenis lapisan batuan 15-86
ohm-meter.
5)
Potensi air tanah pada kedalaman 150 meter tahapan jenis lapisan batuan 15-86
ohm-meter.
Data dan informasi mengenai sebaran sumber air tidak terdata dengan baik, sehingga
tidak dapat diberikan gambaran secara statistik, namun berdasarkan pengamatan saat
survey lapangan, maka dapat diberikan gambaran mengenai sebaran sumber air.
Sebaran sumber air permukaan berupa danau atau waduk. Pada daerah sepanjang
wilayah pesisir air tanah dapat diperoleh dengan kedalaman 2-8 meter, namun kondisi air
terkontaminasi oleh intrusi air laut, sedangkan pada daerah dataran tinggi air tanah dapat
dijumpai secara bervariasi antara 8-25 meter, namun pada daerah yang terdapat di
sekitar pegunungan seperti Balocci dan Tondong Tallasa
sumber air masyarakat
diperoleh dari pegunungan.
3.
Gambaran Geologi
Berdasarkan peta geologi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, maka terdapat 4 (empat)
bagian besar dari kondisi struktur geologi yang menyusun tanah dan batuan dalam wilayah
Kabupaten Pangkajane dan Kepulauan. Data dan informasi tentang kondisi geologi sangat penting
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 20
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
artinya dalam memanfaatkan lahan dan memanfaatkan sumber daya mineral dan batuan yang
terkandung di dalamnya. Adapun struktur geologi batuan yang terdapat di Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan sebagai berikut :
1)
Endapan Permukaan : jenis endapan permukaan ini berupa jenis tanah alluvial, daerah
rawa, endapan pantai, delta dan daerah aliran sungai.
2)
Batuan Sedimen : jenis batuan sedimen meliputi batuan berpasir, batuan kerikil, kerakal
konglomerat, batuan berlempung, batuan lanau, napal, tuvaran, lava dan breksi.
3)
Batuan sedimen bercampur batuan gunung api : jenis struktur batuan ini terbentuk dari
formasi camba : terdiri dari batuan sedimen laut berselingan dengan batuan gunung api,
breksi, lava, tufa, konglomerat, batu pasir, batu lanau, batu lempung dan batuan napalm
alihan.
4)
Batuan Terobosan : jenis struktur batuan ini terdiri dari terobosan bersifat basa terutama
batuan terobosan yang bersifat asam dan menengah, meliputi granodiamit diorite, tralit,
dan batuan baku terobosan bersifat ultra basa terutama pridotil.
Secara garis besar sebaran dari jenis struktur geologi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
terdiri dari :
1)
Jenis endapan permukaan tersebar secara tidak merata pada sepanjang bagian pesisir.
2)
Jenis batuan sedimen tersebar secara tidak merata pada bagian dataran rendah.
3)
Jenis batuan sedimen berselingan gunung api dan batuan terobosan sebagian besar
tersebar di dataran tinggi terutama di Kecamatan Balocci, Tondong Tallasa dan Ma’rang.
Berdasarkan struktur geologi, maka terdapat berbagai jenis bahan tambang, seperti basal,
batu gamping, batu sabak, diorite, tras, kaolin, feldspar, lempung, marmer, batu bara dan lain-lain.
Bahan galian ini tersebar di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Kondisi geologi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dalam hal sesar yaitu pada bagian
daratan terdiri atas : foliasi perlipatan, sesar dan kekar dengan arah umum foliasi arah barat laut
tenggara miring ke arah timur laut antara 20o - 60o, sumbu perlipatan berarah utara selatan dan barat
laut tenggara berupa antiklin tidak simetris, dan sesar di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
terdiri atas sesar normal dan sesar geser.
4.
Gambaran Klimatologi
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan kondisi tipe iklim ini menjadi iklim tipe C1 dengan
bulan kering < 2 bulan, iklim tipe C2 dengan bulan kering 2-3 bulan, dan iklim dengan bulan kering 3
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 21
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
bulan. Keduanya memiliki bulan basah antara 5-6 bulan secara berturut-turut dalam satu tahun
dengan curah hujan rata-rata 2.500-3.000 mm/tahun. Tipe ini merupakan tipe iklim Tropis basah.
Temperatur udara di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan berada pada kisaran 21 o - 31o
atau rata-rata suhu udara 26,4 oC. Keadaan angin berada pada kecepatan sedang, dimana pada
daerah ketinggian kelembaban udara rendah sedangkan pada wilayah pesisir kelembaban udara
tinggi.
Selanjutnya untuk data Resiko Bencana Alam Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
dijelaskan sebagai berikut : Secara geografis letak Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan bukan
daerah yang memiliki gunung berapi dan tidak berada pada garis patahan bumi, namun bencanabencana yang berskala kecil tetap ada dan membutuhkan penanganan yang tepat untuk
menghindari kerugian yang lebih besar baik kerugian harta maupun jiwa.
Potensi Bencana yang diperkirakan terjadi di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan adalah
sebagai berikut :
1.
Angin Topan/Angin Puting Beliung;
2.
Banjir;
3.
Gelombang Ekstrim;
4.
Abrasi;
5.
Tanah Longsor;
6.
Kekeringan; dan
7.
Kebakaran Hutan.
Kejadian Bencana Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan periode 2011-2015 adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.12 : Kejadian Bencana Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2011-2015
Tahun
2011
2012
Kejadian Bencana
Angin Puting Beliung
Banjir
Abrasi
Banjir Bandang
Angin Puting Beliung
LAPORAN FINAL
Lokasi Kejadian
Daerah Pesisir Kepulauan
Kelurahan Balleanging
Kecamatan Balocci
Kecamatan Pangkajene
Kecamatan Labakkang
Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara
Kecamatan Liukang Tupabbiring
Kecamatan Ma’rang
Kecamatan Minasatene
Keterangan
100 kali
ribuan hektar sawah
4 korban jiwa dan
puluhan rumah rusak berat
Kerusakan 23 unit rumah
Kerusakan 60 unit rumah
Kerusakan 24 unit rumah
Kerusakan 43 unit rumah
Kerusakan 99 unit rumah
Kerusakan 13 unit rumah
Halaman 2 - 22
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
2013
Longsor
Angin Puting Beliung
Banjir
Kecamatan Bungoro
Kerusakan 1 unit rumah
Kecamatan Segeri
Kecamatan Mandalle
Kecamatan Liukang Kalmas
Kecamatan Balocci
Kecamatan Minasatene
Kecamatan T. Tallasa
Kecamatan Balocci
Kecamatan Bungoro
Kecamatan Pangkajene
Kecamatan Labakkang
Desa Kanaungan
Desa Gentung
Kel.Pundata Baji
Kecamatan Ma’rang
Kel.Talaka
Kel. Bonto-Bonto
Kecamatan Segeri
Kecamatan Mandalle
Kecamatan Liukang Tupabbiring
Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara
Kecamatan Liukang Tangaya
Kecamatan Liukang Kalmas
Kecamatan Minasatene
Kecamatan Balocci
Kecamatan Pangkajene
Kecamatan Bungoro
Kecamatan Mandalle
Kecamatan Balocci
Kecamatan Minasatene
Kecamatan Pangkajene
Kecamatan Bungoro
Kecamatan Labakkang
Kecamatan Ma’rang
Kecamatan Segeri
Kecamatan Mandalle
Pulau Satando
Pulau Gondong Bali
Kerusakan 21 unit rumah
Kerusakan 95 unit rumah
Kerusakan 19 unit rumah
37 rumah
170 rumah
23 rumah
196 rumah
201 rumah
173 rumah
257 rumah
15 rumah
2 rumah
1 Sekolah
31 rumah
4 rumah
4 rumah
113 rumah
52 rumah
108 rumah
37 rumah
64 rumah
53 rumah
63 rumah
45 rumah
900 rumah
Kerugian 200 Ha Sawah, 50 Ha Tambak
1.000 rumah
1.112 Ha Sawah,
21 Rumah
26 rumah
55
56
90
11
16
16
97
164
25
7
Bendungan Tabo-tabo
Kec. Labakkang
Kec. Minasate’ne
Kec. Mandalle
Kec. Pangkajene
Kec. Bungoro
Kec. Tondong Tallasa
Kec. Segeri
Kec. Ma’rang
Kec. Balocci
Perkiraan Kerugian Rp.10.000.000.000,24 Rumah Rusak
47 Rumah Rusak
63 Rumah Rusak
57 Rumah Rusak
6 Rumah Rusak
26 Rumah Rusak
1 Rumah Rusak
1 Rumah Rusak
3 Rumah Rusak
Kecamatan Ma’rang
2014
Angin Puting Beliung
2015
Banjir
Angin Puting Beliung
Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Data LKPJ – AMJ Tahun 2011-2015)
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 23
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Angin puting beliung terjadi pada musim pancaroba dari musim penghujan ke musim
kemarau, begitu pula sebaliknya akibat adanya perbedaan tekanan udara yang sangat cepat dari
daratan yang panas lalu ke atas dengan suhu uap lebih dingin. Dalam kondisi dinamika atmosfer
yang tidak stabil peluang angin puting beliung sangat besar terjadi. Potensi terjadi banjir juga akan
terjadi dan menjadi ancaman bagi masyarakat, tidak hanya bahaya banjir bandang tapi juga
disebabkan oleh laut pasang dan buruknya kondisi drainase akibat hujan yang turun terus menerus.
Begitupun ancaman bahaya tanah longsor akan terjadi bila penebangan pohon secara liar
tidak terkendali dan penambangan galian tambang secara berlebihan, sehingga menimbulkan
ketidakseimbangan lereng atau berat berlebihan yang harus ditanggung lereng.
1.
Wilayah Lokasi Bencana Alam
Beberapa wilayah lokasi bencana alam di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang
terindentifikasi antara lain sebagai berikut:
a.
Kawasan yang sering terjadi banjir, terutama Daerah-daerah yang dilewati oleh aliran
sungai yaitu di Kecamatan Minasatene, Kecamatan Segeri, Kecamatan Pangkajene,
Kecamatan Bungoro, Kecamatan Ma’rang dan Kecamatan Mandalle.
b.
Daerah Rawan Angin Puting Beliung, di Kecamatan Minasatene, Kecamatan Tondong
Tallasa, Kecamatan Balocci, Kecamatan Bungoro, Kecamatan Pangkajene, Kecamatan
Labakkang, Kecamatan Ma’rang, Kecamatan Segeri, Kecamatan Mandalle, Kecamatan
Liukang Tupabbiring, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kecamatan Liukang
Tangaya dan Kecamatan Liukang Kalmas.
2.
Bencana Yang Timbul Akibat Kesalahan Manusia
Untuk bencana yang timbul akibat kesalahan manusia, terindentifikasi sebagai berikut:
a.
Daerah rawan kecelakaan lalu lintas dikarenakan jalan rusak.
b.
Daerah rawan kebakaran, antara lain : Kecamatan Minasatene, Kecamatan Ma’rang,
Kecamatan Labakkang, Kecamatan Balocci dan Kecamatan Segeri.
c.
Daerah rawan longsor, terutama di Kecamatan Balocci dan Kecamatan Tondong Tallasa
d.
Daerah rawan abrasi, terutama di wilayah pesisir dan wilayah kepulauan.
Untuk Isu-Isu Strategis di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang terkait pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta khususnya mengenai capaian pelayanan dan kualitas dijelaskan sebagai
berikut :
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 24
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
1.
Isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman (Bangkim)
Pengembangan Permukiman di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dilaksanakan dengan
upaya peningkatan kualitas permukiman kumuh, perkotaan, dan desa Nelayan. Peningkatan
pembangunan prasarana dan sarana ( infrasruktur ) Permukiman di kawasan Terpilih Pusat
Pengembangan Desa / Desa Pusat Pertumbuhan dan pada Desa terpencil / Desa tertinggal melalui
program pemberdayaan masyarakat.
Setiap Kabupaten/Kota perlu melakukan identifikasi isu-isu strategis didaerahnya, berikut
penjabaran isu-isu strategis pengembangan permukiman di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
sebagai berikut :
1.
Peran dan Fungsi dari PKW Pangkajene sebagai tempat pemusatan berbagai aktivitas
wilayah, seperti pemusatan permukiman perkotaan, pusat pelayanan kegiatan sosial,
ekonomi, budaya, dan pemerintahan, tentunya memerlukan pendekatan pola
penanganan yang lebih terpadu, terintegrasi, komprehensif, dan berkelanjutan guna
mewadahi aktivitas masyarakat dalam satu tatanan pengaturan pemanfaatan ruang yang
harmonis, nyaman, dan produktif, sehingga dalam mengelola kawasan perkotaan
Pangkajene ini perlu melibatkan berbagai sektor pembangunan. Penting bagi kawasan
perkotaan ini menjadikan bidang ke-ciptakaryaan sebagai katalisator penciptaan
lingkungan perkotaan yang layak huni.
2.
Alokasi realisasi program peningkatan kualitas lingkungan permukiman pada Kawasan
Perkotaan Pangkajene ini belum mampu mengatasi secara signifikan permasalahanpermasalahan di seputar permukiman perkotaan, terutama kawasan permukiman
masyarakat berpenghasilan rendah.
3.
Kedudukan Kawasan Perkotaan Pangkajene baik secara geografis maupun dalam
tatanan kebijakan spasial nasional dan provinsi yang menempatkannya sebagai pusat
pelayanan regional (Pusat Kegiatan Wilayah; PKW) dalam berbagai kegiatan
pembangunan, jelas ini menjadi faktor kuat menarik arus penduduk masuk ke kawasan
ini.
4.
Orientasi kawasan perkotaan pada Kawasan Perkotaan yang layak huni., dimana
berkembang kelompok permukiman nelayan yang kondisinya cukup memprihatinkan
utamanya dari aspek prasarana dan sarana dasar lingkungan permukiman yang terdapat
di pesisir dan pulau-pulau di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 25
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
5.
Kawasan perkotaan Pangkajene menjadi pusat distribusi pergerakan lintas provinsi
melalui jalur Lintas Barat, yang tentunya menjadikan kawasan ini sebagai tempat transit
bagi pelintas di jalur trans Sulawei tersebut.
Prioritas pembangunan permukiman di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1.
Peningkatan kualitas lingkungan pemukiman kumuh perkotaan tertuju pada Kecamatan
Pangkajene, Kecamatan Minasatene dan Kecamatan Bungoro sebagai prioritas utama
dalam pembangunan strategis kawasan perkotaan di Kabupaten. Peningkatan kualitas
permukiman tersebut dilakukan dengan peningkatan infrastruktur permukiman, seperti
pembangunan prasarana jaringan jalan lingkungan, peningkatan pelayanan air minum,
pembangunan sistem pengelolaan limbah/ sanitasi lingkungan, serta pengelolaan
persampahan. Pembangunan dari komponen sektor keciptakaryaan tersebut akan
menjadi tolak ukur peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh perkotaan.
2.
Pembangunan infrasturktur perdesaan, Program pembangunan infrastruktur perdesaan
diarahkan kepada desa–desa tertinggal dan pengembangan wilayah kecamatan terisolir
dalam rangka pengentasan kemiskinan dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat,
sasaran yang dicapai adalah menyeluruh di 13 kecamatan.
Kondisi prasarana dan sarana permukiman di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan secara
kuantitas menyebar baik diperkotaan maupun di daerah pedesaan seperti peningkatan kualitas
lingkungan perumahan kota, pembangunan infrastruktur pedesaan seperti peningkatan
jalan/jembatan desa, ketersediaan air minum dan sanitasi serta fasiilitas umum lainnya. Ditinjau dari
tingkat penyediaan PSD masih menunjukkan adanya indikator keterbatasan berkaitan dengan
tingkat kebutuhan pelayanan kepada masyarakat terutama di daerah pedesaan.
Program/kegiatan pembangunan permukiman berdasarkan tingkat permasalahan sosial
ekonomi masayarakat baik perkotaan maupun di pedesan seperti peningkatan kualitas permukiman
kumuh perkotaan/nelayan, pembangunan infrastruktur pedesaan, yang lebih baik diperioritaskan
pada desa–desa tertinggal dan pengembangan wilayah kecamatan terisolir.
2.
Isu Strategis Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL)
Penanganan tata bangunan dan lingkungan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
dilakukan melalui kebijaksanaan pemberian surat izin mendirikan bangunan (IMB) dan Pelaksanaan
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 26
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. Namun dalam hal ini belum banyak memberi dampak
positif terhadap keserasian bangunan dan lingkungan masih bercampur baur kawasan perumahan,
perdagangan dan pergudangan di daerah perkotaan, demikian pula dengan tidak tertibnya garisgaris sempadan bangunan menurut peruntukannya serta pemanfaatan ruang yang tidak terkendali
baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan terlihat pembangunan dan pemanfaatan lahan
dilakukan pada kawasan non budidaya seperti pada kemiringan lahan >40%, dikawasan pantai dan
pinggiran sungai sehingga sering terjadi bencana banjir, tanah longsor dan bencana lainnya.
Isu Strategis Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) di Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan dijelaskan sebagai berikut :
1.
Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh
2.
Peningkatan Kualitas Lingkungan Kawasan Tradisional/Bersejarah
3.
Rehabilitasi Bangunan Gedung Negara
4.
Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan
Adapun penjelasan Isu Strategis sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL), dapat
dijelaskan dibawah ini :
1.
Kebutuhan Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh;
Permukiman kumuh adalah permukiman yang kualitas lingkungannya sangat tidak layak
huni antara lain karena berada pada lahan yang sangat tidak sesuai dengan peruntukan
tata ruang, kepadatan dalam luasan sangat tinggi, kualitas bangunan tidak memadai dan
tidak
terlayani
prasarana
lingkungan
yang
memadai
dan
membahayakan
keberlangsungan hidup dan penghidupan penghuninya. Upaya penataan kawasan
kumuh tidak hanya pada aspek fisik saja tetapi juga melaui Konsep TRIDAYA/bersejarah
tersebut.
2.
Peningkatan Kualitas Lingkungan Kawasan Tradisional/Bersejarah;
Kawasan tradisional/bersejarah memiliki refleksi nilai budaya yang tinggi. Disisi lain
kawasan disekitarnya seringkali dijumpai tidak tertata dengan baik bahkan mengalami
penurunan kualitas lingkungan. Demi menjaga kelestarian nilai budaya dari masyarakat
dan meningkatkan kualitas lingkungan dibutuhkan upaya revitaliasasi kawasan
tradisional Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
3.
Rehabilitasi Bangunan Gedung Negara
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 27
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Merupakan kegiatan berupa pengadaan, pemanfataan dan penghapusan baik fisik
maupun administrasi dari Gedung-gedung dan Rumah-rumah negara. Pada pelaksanaan
pemerintah pusat mendorong peran pemerintah daerah berkomitmen dalam pengelolaan
GRN. Kegiatan-kegiatan utama GRN terdiri Kegiatan Pembinaan Teknis dan kegiatan
fisik.
4.
Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan;
Masalah kemiskinan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sudah sangat mendesak
untuk ditangani khususnya di Perkotaan. Di mana salah satu ciri umum dari kemiskinan
adalah minimnya infrastruktur Prasarana dan Sarana Dasar (PSD) yang memadai,
kualitas lingkungan yang kumuh dan tidak layak huni. Pendekatan yang dilakukan adalah
dengan memperkuat kelembagaan masyarakat dan menjalin kemitraan dengan
masyarakat melalui program P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan)
Kabupaten Pangkep.
3.
Isu Strategis Sektor Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Cakupan pelayanan air minum dengan perpipaan maupun non perpipaan rendah, sehingga
diperlukan pembangunan jaringan sistem air minum baru dalam rangka menambah jumlah
masyarakat yang mendapat pelayan air minum dalam rangka peningkatan kesejahteraan
masyarakat, diantaranya :
1.
Pembangunan jaringan sistem Penyediaan Air Minum di Ibukota Kecamatan (IKK)
2.
Pembangunan jaringan sistem Penyediaan Air Minum di Kawasan Rawan Air yang
berpenduduk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
3.
Pembangunan Jaringan Sistem Penyediaan Air Minum dikawasan pesisir atau Nelayan
4.
Pembangunan jaringan sistem Penyediaan Air Minum berbasis masyarakat di Perdesaan
Cakupan eksisting pelayanan sektor air bersih/air minum dikelompokkan dalam 3 kategori : (i)
Cakupan kecil (0-35) %, (ii) Cakupan sedang (36-70) %, (iii) Cakupan besar (71-100) %. Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan masuk kategori sedang dengan cakupan pelayanan 59,59 %.
1.
Cakupan
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
2.1 Wilayah Administrasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Secara geografis wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, meliputi seluruh wilayah
administratif Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
memiliki luas wilayah 12.362,29 km2, luas wilayah tersebut meliputi : daratan seluas 898,29 km2
dan laut 4 mil seluas 11.464 km2. Luas wilayah tersebut merupakan penetapan dari dua
Kementerian Lembaga Negara, yaitu masing-masing : luas darat menurut Permendagri No. 66 tahun
2011 dan luas laut menurut Bakosurtanal (2011) dalam buku cakupan dan luas wilayah daerah
otonom seluruh Indonesia. Dimana Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terdiri dari 13 kecamatan
dengan 103 Kelurahan/Desa, kecamatan-kecamatan yang terdapat di Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan yaitu :
1.
Kecamatan Liukang Tangaya
2.
Kecamatan Liukang Kalmas
3.
Kecamatan Liukang Tupabbiring
4.
Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara
5.
Kecamatan Pangkajene
6.
Kecamatan Minasa Te’ne
7.
Kecamatan Balocci
8.
Kecamatan Tondong Tallasa
9.
Kecamatan Bungoro
10.
Kecamatan Labakkang
11.
Kecamatan Ma’rang
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 1
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
12.
Kecamatan Segeri
13.
Kecamatan Mandalle
Dengan batas wilayah administratif Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan adalah sebagai
berikut :
1.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Barru
2.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bone
3.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Maros
4.
Sebelah Barat berbatasan dengan Pulau Kalimantan, Pulau Jawa dan Madura, Pulau
Nusa Tenggara dan Pulau Bali. Diperlihatkan Pada Gambar 2.1.
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan merupakan kabupaten yang struktur wilayahnya
secara geografis terdiri atas 2 (dua) bagian utama yang membentuk kabupaten ini, yaitu :
1.
Wilayah Daratan
Secara garis besar wilayah daratan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan ditandai
dengan bentang alam wilayah dari daerah dataran rendah sampai pegunungan, dimana
potensi cukup besar juga terdapat pada wilayah daratan Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan yaitu ditandai dengan terdapatnya Sumber daya alam berupa hasil tambang,
seperti batu bara, marmer, dan semen. Disamping itu potensi pariwisata alam yang`mampu
menambah pendapatan daerah.
Kecamatan yang terletak pada wilayah daratan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
yaitu terdiri dari : Kecamatan Pangkajene, Kecamatan Balocci, Kecamatan Bungoro,
Kecamatan Labakkang, Kecamatan Ma’rang, Kecamatan Segeri, Kecamatan Minasate’ne,
Kecamatan Tondong Tallasa, dan Kecamatan Mandalle. Diperlihatkan Pada Gambar 2.2.
2.
Wilayah Kepulauan
Wilayah kepulauan Kabupaten Pangkajene dan kepulauan merupakan wilayah yang
memiliki kompleksitas wilayah yang sangat urgen untuk dibahas, wilayah kepulauan
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan memiliki potensi wilayah yang sangat besar untuk
dikembangkan secara lebih optimal, untuk mendukung perkembangan wilayah Kabupaten
Pangkejene dan Kepulauan.
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 2
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Kecamatan yang terletak di wilayah Kepulauan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yaitu :
Kecamatan Liukang Tuppabiring, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kecamatan Liukang
Kalmas, dan Kecamatan Liukang Tangayya. Diperlihatkan pada Gambar 2.3.
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 3
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Gambar 2.1 : Peta Administrasi Kab. Pangkajene dan Kepulauan
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 4
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Gambar 2.2 : Peta Administrasi Daratan Utama Kab. Pangkajene dan Kepulauan
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 5
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Gambar 2.3 : Peta Administrasi Wilayah Kepulauan Kab. Pangkajene dan Kepulauan
2.2. Potensi Wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Potensi wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang memerlukan dukungan
pembangunan infrastruktur permukiman yaitu potensi ekonomi kreatif dan pariwisata, kedua potensi
termuat dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan.
Adapun Potensi Ekonomi Kreatif Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang memerlukan
dukungan infrastruktur Bidang Cipta Karya diantaranya :
1.
Kawasan Perdagangan di Kota Pangkajene di Kec. Pangkajene;
2.
Kawasan Industri Kabupaten Pangkep (KIPA) di Kec. Bungoro;
3.
Kawsan Terminal Type B di Kota Pangkajene Kec. Bungoro;
Untuk Potensi Pariwisata di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang memerlukan
dukungan infrasturktur Bidang Cipta Karya diantaranya :
1.
Kawasan Pariwisata Budaya Arajang (Bissu) di Kec. Segeri;
2.
Kawasan Pariwisata Alam Mattampa di Kec. Bungoro, kawasan ini merupakan Salah
satu Kawasan Strategis Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dari segi sudut
kepentingan ekonomi;
3.
Kawasan Pariwisata Permandian Alam Amputtang di Kec. Segeri;
4.
Kawasan Pariwisata Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya yaitu Taman
Purbakala Sumpang Bita, Gua Bulu Sumi di Kec. Balocci;
5.
Kawasan Taman Purbakala Cagar Budaya Makam Somba Labakkang di Kec.
Labakkang;
2.3 Demografi dan Urbanisasi
Pada Bagian ini berisikan pembahasan mengenai karakteriktik penduduk Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan berdasarkan Jumlah Penduduk dan KK keseluruhan; Jumlah penduduk
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 6
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
miskin dan persebaran penduduk; Proyeksi pertumbuhan penduduk lima tahun kedepan; dan
Jumlah penduduk perkotaan dan proyeksi urbanisasi.
Kondisi dan perkembangan penduduk berperan penting dalam perencanaan pembangunan.
Penduduk merupakan modal dasar keberhasilan pembangunan suatu wilayah. Besaran, komposisi,
dan distribusi penduduk akan mempengaruhi struktur ruang dan kegiatan sosial dan ekonomi
masyarakat. Seluruh aspek pembangunan memiliki korelasi dan interaksi dengan kondisi
kependudukan yang ada, sehingga informasi tentang demografi memiliki posisi strategis dalam
penentuan kebijakan.
Berdasarkan angka proyeksi Badan Pusat Statistik, perkembangan penduduk di Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan periode tahun 2010-2014 mengalami peningkatan sebanyak 4,40%.
Tahun 2010 total jumlah penduduk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebanyak 306.717 jiwa
dengan jumlah KK 61.343, meningkat menjadi 320.293 jiwa pada tahun 2014, dengan jumlah KK
64.058.
Komposisi penduduk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan menurut jenis kelamin relatif
seimbang selama periode 2010-2014, dimana persentase peningkatan jumlah penduduk pria
periode 2010-2014 sebesar 3,72%, yakni pada tahun 2010 jumlah penduduk pria sebanyak 147.423
jiwa meningkat menjadi 154.608 jiwa pada tahun 2014. Sedangkan persentase penduduk
perempuan pada periode 2010-2014 meningkat sebanyak 4,01%. Jumlah penduduk perempuan
pada tahun 2010 sebanyak 159.294 jiwa meningkat menjadi 165.685 jiwa pada tahun 2014 .
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan jumlah penduduk
cenderung mengalami peningkatan. Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun sebanyak 0,99%.
Dengan pertumbuhan linier, maka diperkirakan penduduk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
tahun 2020 mencapai 345.812 jiwa.
Gambar 2.4 : Grafik Perkembangan Penduduk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2010-2014 dan Proyeksi Tahun 2015-2020
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 7
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Sumber : BPS Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2015
Persentase penduduk diatas garis kemiskinan dihitung dengan menggunakan formula (100 –
angka kemiskinan). Angka kemiskinan adalah persentase penduduk yang masuk kategori miskin
terhadap jumlah penduduk. Penduduk miskin dihitung berdasarkan garis kemiskinan. Garis
kemiskinan adalah nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi standar
minimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan non pangan yang dibutuhkan oleh individu
untuk hidup layak.
Data kemiskinan yang baik dapat digunakan untuk :
1.
Mengevaluasi kebijakan pemerintah terhadap kemiskinan;
2.
Membandingkan kemiskinan antar waktu, antar daerah;
3.
Menentukan target penduduk miskin dengan tujuan untuk memperbaiki posisi mereka.
Tabel 2.1 : Persentase Kemiskinan tahun 2011 s/d 2014
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun
Jumlah Penduduk Miskin
Persentase Tingkat Kemiskinan
2011
53.733
17,36%
2012
52.300
16,62%
2013
56.400
17,75%
2014
52.600
16,38%
2015
-
-
Sumber : TNP2K Tahun 2016
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 8
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Perkembangan Persentase kemiskinan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan selama
kurun waktu 5 tahun terakhir berfluktuatif. Pada tahun 2011 persentase tingkat kemiskinan sebesar
17,36 %, tahun 2012 persentase kemiskinan menurun sebesar 16,62%, namun pada tahun 2013
persentase kemiskinan kembali meningkat menjadi 17,75% dan tahun berikutnya kembali menurun
sebesar 16,38%, sementara ditahun 2015 data persentase kemiskinan di Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan belum tersedia.
Untuk data tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan periode tahun
2010-2014 juga mengalami peningkatan sebesar 4,40%. Pada tahun 2010 rata-rata kepadatan
penduduk (jiwa/km2) mencapai 275,75 jiwa per km2. Sedangkan pada tahun 2014 kepadatan
penduduk meningkat menjadi 288 jiwa per km2. Kepadatan penduduk tertinggi tahun 2014 di
Kecamatan Pangkajene dan Kepulauan mencapai 927,81 jiwa per km2 dan kepadatan penduduk
terendah di Kecamatan Tondong Tallasa sebesar 79,89 jiwa per km2.
Gambar 2.5 : Grafik
Sumber : BPS Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 9
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Secara umum pada tahun 2014, distribusi penduduk dan tingkat kepadatannya semakin
merata di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan bila dibandingkan dengan tahun 2010, terlihat dari
koefisien variasi yang semakin kecil. Dibeberapa kecamatan distribusinya meningkat dan adapula
yang menurun, demikian pula dengan kepadatan penduduk. Secara rinci mengenai persentase
distribusi penduduk dan kepadatan penduduk tahun 2014 dibandingkan tahun 2010, tampak pada
Tabel 2.2 berikut ini.
Tabel 2.2 : Distribusi Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Per Kecamatan Tahun 2014
Serta Persentase Pertumbuhannya dari Tahun 2010
Kepadatan
Pertumbuhan
(%)
(jiwa/km ) (%)
1 Lk Tangaya
171
71
2 Lk Kalmas
147
47
3 Lk Tupabbiring
349
249
4 Lk Tupabbiring Utara
135
35
5 Pangkajene
928
828
6 Minasatene
456
356
7 Balocci
111
11
8 Tondong Tallasa
80
-20
9 Bungoro
464
364
10 Labakkang
461
361
11 Ma'rang
406
306
12 Segeri
254
152
13 Mandalle
360
305
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No
Kecamatan
2
Distribusi (%)
3,92
3,36
7,99
3,09
21,26
10,46
2,54
1,83
10,63
10,57
9,30
5,77
9,28
Pertumbuhan
(%)
-96
-97
-92
-97
-79
-90
-97
-98
-89
-89
-91
-94
-91
Kawasan perkotaan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan meliputi tiga kecamatan yaitu
Kecamatan Pangkajene, Minasate’ne dan Bungoro. Jumlah penduduk ketiga kecamatan ini pada
tahun 2014 sebanyak 120.708 jiwa dengan jumlah KK 24.141. Rata-rata kepadatan penduduk
(jiwa/km2) mencapai 616 jiwa per km2.
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 10
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Perpindahan penduduk dari Desa ke Kota yang biasa disebut Urbanisasi, di Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan tidak begitu signifikan. Berdasarkan data Tahun 2014, distribusi
penduduk dan tingkat kepadatannya semakin merata di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan hal
ini dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan di kawasan perkotaan Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan, serta pertumbuhan ekonomi antara desa dan kota cenderung sama.
2.4 Isu Strategis Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Pada Bagian ini Isu Strategis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan diantara : Data Perkembangan
PDRB dan Potensi Ekonomi; Data Pendapatan Per Kapita dan Proporsi Penduduk Miskin; Data
Kondisi Lingkungan Strategis (Topografi, Geologi, Klimatologi, Dll); Data resiko Bencana Alam; dan
Isu-Isu Strategis terkait pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya (antara lain capaian
pelayanan dan kualitas)
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada Tahun 2011-2014
berkisar 9,39 persen dan bersifat fluktuatif. Pada tahun 2011 pertumbuhan ekonomi sebesar 9,84
persen dan 8,26 persen pada tahun 2012. Pada tahun 2013 dan tahun 2014 pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan meningkat menjadi 9,33 persen dan 10,16 persen.
Tabel 2.3 : Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No
Pertumbuhan PDRB
2011
2012
2013
2014
2015
Rata - rata
Pertumbuhan
Ekonomi
1
Kab. Pangkajene dan Kepulauan
9.84
8.26
9.33
10.16
-
9,39
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah seluruh Nilai Tambah Bruto barang dan jasa
yang ditimbulkan oleh faktor-faktor produksi yang dihasilkan di suatu wilayah tertentu dalam wilayah
waktu tertentu (biasanya dalam tahun tertentu), tanpa memperhatikan kepemilikan faktor-faktor
produksinya. PDRB merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat kinerja makro
perekonomian daerah yang mampu menggambarkan pendapatan per kapita, struktur ekonomi dan
laju pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Hasil analisis pertumbuhan PDRB, selanjutnya disajikan
dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2.4 : Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d 2014
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2015 Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 11
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Kategori
Uraian
A
Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan
B
Pertambangan dan Penggalian
C
Industri Pengolahan
D
2011
2012
2013
2014
2015
1,620,763.1
1,648,160.1
1,714,847.0
1,859,978.6
-
851,428.4
897,458.5
919,560.8
993,446.6
-
4,659,342.3
5,107,100.1
5,771,541.2
6,522,200.7
-
Pengadaan Listrik dan Gas
6,226.7
7,257.0
7,833.7
8,656.9
-
E
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
4,228.7
4,463.5
4,729.1
4,746.4
-
F
Konstruksi
458,296.6
488,141.5
527,196.8
540,861.4
-
G
Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
495,677.8
559,498.1
622,042.1
667,434.9
-
H
Transportasi dan Pergudangan
376,847.0
414,143.0
440,364.3
503,837.7
-
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum
40,134.6
44,648.0
47,963.7
51,181.1
-
J
Informasi dan Komunikasi
144,585.2
177,478.7
204,187.9
204,631.7
-
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
83,391.2
93,489.3
104,338.6
109,362.9
-
L
Real Estate
140,833.7
155,929.3
170,516.0
191,656.9
-
579.0
633.9
682.9
706.3
-
M,N
Jasa Perusahaan
O
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
373,859.6
388,185.1
393,409.2
397,684.6
-
P
Jasa Pendidikan
150,085.9
182,199.4
190,313.5
194,495.7
-
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
94,586.5
116,342.2
125,880.3
137,195.7
-
2,948.1
3,514.5
3,582.1
3,687.2
-
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO
9,503,814.5
10,288,642.3
11,248,989.2
12,391,765.3
-
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO TANPA MIGAS
9,503,814.5
10,288,642.3
11,248,989.2
12,391,765.3
-
R,S,T,U
Jasa lainnya
Sumber : Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016
Tabel 2.5 : Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRBTahun 2011 s.d 2014
Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Kategori
Uraian
A
Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan
B
Pertambangan dan Penggalian
C
Industri Pengolahan
D
Pengadaan Listrik dan Gas
LAPORAN FINAL
2011
2012
2013
2014
2015
1,709,946.1
1,872,055.2
2,034,241.5
2,381,443.2
-
932,393.4
1,016,357.5
1,169,593.0
1,417,424.4
-
4,840,158.6
5,985,555.3
7,097,211.2
8,561,768.5
-
6,179.6
6,964.1
7,024.6
7,645.9
-
Halaman 2 - 12
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
E
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
F
4,293.9
4,595.3
4,981.6
5,109.0
-
Konstruksi
490,704.7
542,174.8
607,633.4
662,564.3
-
G
Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
531,686.0
624,969.1
698,205.5
755,866.8
-
H
Transportasi dan Pergudangan
381,433.3
425,825.4
457,681.9
556,279.1
-
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum
41,293.9
47,457.8
52,491.5
59,423.1
-
J
Informasi dan Komunikasi
145,682.2
180,850.3
208,729.2
209,941.8
-
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
86,725.6
110,151.9
127,732.5
140,913.9
-
L
Real Estate
152,990.2
176,896.1
209,164.9
241,787.4
-
617.5
682.9
775.6
862.5
-
M,N
Jasa Perusahaan
O
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
409,999.1
446,109.0
468,168.2
509,867.2
-
P
Jasa Pendidikan
160,412.3
195,274.4
216,654.3
235,888.9
-
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
99,997.2
126,508.0
143,803.0
170,394.6
-
3,103.8
3,778.2
4,003.0
4,444.7
-
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO
9,997,617.6
11,766,205.3
13,508,094.8
15,921,625.3
-
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO TANPA MIGAS
9,997,617.6
11,766,205.3
13,508,094.8
15,921,625.3
-
R,S,T,U
Jasa lainnya
Sumber : Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016
Tabel 2.6 : Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d 2014
Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Kategori
Uraian
2011
2012
2013
2014
2015
A
Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan
17.10
15.91
15.06
14.96
-
B
Pertambangan dan Penggalian
9.33
8.64
8.66
8.90
-
C
Industri Pengolahan
48.41
50.87
52.54
53.77
-
D
Pengadaan Listrik dan Gas
0.06
0.06
0.05
0.05
-
E
1
Ketenagalistrikan
0.06
0.06
0.05
0.04
-
2
Pengadaan Gas dan Produksi
Es
0.00
0.00
0.00
0.00
-
0.04
0.04
0.04
0.03
-
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 13
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
F
Konstruksi
4.91
4.61
4.50
4.16
-
G
Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
5.32
5.31
5.17
4.75
-
H
Transportasi dan Pergudangan
3.82
3.62
3.39
3.49
-
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum
0.41
0.40
0.39
0.37
-
J
Informasi dan Komunikasi
1.46
1.54
1.55
1.32
-
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
0.87
0.94
0.95
0.89
-
L
Real Estate
1.53
1.50
1.55
1.52
-
Jasa Perusahaan
0.01
0.01
0.01
0.01
-
O
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
4.10
3.79
3.47
3.20
-
P
Jasa Pendidikan
1.60
1.66
1.60
1.48
-
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1.00
1.08
1.06
1.07
-
Jasa lainnya
0.03
0.03
0.03
0.03
-
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO
100.00
100.00
100.00
100.00
-
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO TANPA MIGAS
100.00
100.00
100.00
100.00
-
M,N
R,S,T,U
Sumber : Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016
Tabel 2.7 : Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB atas Dasar Harga Berlaku (Hb)
dan Harga Konstan (Hk) Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Pertumbuhan
Kategori
Uraian
Pertumbuhan 5
Tahun
Rata-Rata
Pertumbuhan 5
Tahun
HB
HB
HK
HK
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
58.490
23.786
49.013
22.065
B
Pertambangan dan Penggalian
82.971
28.241
65.631
25.812
C
Industri Pengolahan
104.256
55.599
78.343
46.783
D
Pengadaan Listrik dan Gas
30.389
47.630
27.792
41.189
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
31.239
21.925
28.284
20.495
F
Konstruksi
58.428
29.327
48.937
26.690
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor
63.256
44.156
52.358
38.411
H
Transportasi dan Pergudangan
66.096
50.437
54.552
43.162
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 14
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
56.148
34.490
47.248
30.843
J
Informasi dan Komunikasi
56.418
52.461
48.678
45.740
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
88.290
46.132
69.175
39.958
L
Real Estate
81.930
44.210
64.579
38.440
Jasa Perusahaan
53.579
25.766
45.323
23.737
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
44.044
12.351
38.489
11.885
P
Jasa Pendidikan
78.824
47.445
63.166
41.826
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
91.646
54.307
71.143
46.571
Jasa lainnya
81.062
50.204
65.150
44.165
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
84.009
43.214
65.906
37.588
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA MIGAS
84.009
43.214
65.906
37.588
M,N
R,S,T,U
Sumber : Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016
Tabel 2.8 : Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011 – 2014
No
Uraian
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
7.87
1.69
4.05
8.46
-
B
Pertambangan dan Penggalian
9.91
5.41
2.46
8.03
-
C
Industri Pengolahan
11.16
9.61
13.01
13.01
-
D
Pengadaan Listrik dan Gas
6.19
16.55
7.95
10.51
-
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Daur Ulang
8.63
5.55
5.95
0.37
-
F
Konstruksi
9.58
6.51
8.00
2.59
-
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor
7.06
12.88
11.18
7.30
-
H
Transportasi dan Pergudangan
12.52
9.90
6.33
14.41
-
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
5.46
11.25
7.43
6.71
-
J
Informasi dan Komunikasi
7.72
22.75
15.05
0.22
-
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
11.43
12.11
11.60
4.82
-
L
Real Estate
5.97
10.72
9.35
12.40
-
Jasa Perusahaan
3.10
9.49
7.72
3.43
-
M,N
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 15
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
5.62
3.83
1.35
1.09
-
P
Jasa Pendidikan
13.78
21.40
4.45
2.20
-
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
6.38
23.00
8.20
8.99
-
Jasa lainnya
20.10
19.21
1.92
2.93
-
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
9.84
8.26
9.33
10.16
-
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA
MIGAS
9.84
8.26
9.33
10.16
-
R,S,T,U
Sumber : Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016
PDRB per kapita atas harga berlaku berguna untuk menunjukkan nilai PDRB per-kepala atau
satu orang penduduk. Sedangkan PDRB per kapita atas harga konstan berguna untuk mengetahui
pertumbuhan nyata ekonomi perkapita penduduk suatu daerah. PDRB per kapita dihitung
berdasarkan pendapatan regional netto atas dasar biaya faktor dibagi dengan jumlah penduduk
regional pertengahan tahun. Data hasil penghitungan PDRB perkapita dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2.9 : PDRB Perkapita Tahun 2011 s.d 2014
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Uraian
2011
2012
2013
2014
2015
32.230.000,00
37.500.000,00
42.600.000,00
49.710.000,00
-
Jumlah Penduduk (jiwa)
326.357
325.239
301,464
320,293
-
PDRB perkapita (Rp/jiwa)
98,757
115,299
141,310
155,201
-
Nilai PDRB (Rp)
Sumber : Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016
Untuk data kondisi lingkungan Strategis Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan selanjutnya
dijelaskan sebagai berikut :
1.
Gambaran Topografi
Wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terletak pada ketinggian 100 – 1000 m di atas
permukaan laut, kondisi topografi yang relatif berfariasi secara garis besar dapat dibagi dalam 4
(empat) bagian yaitu :
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 16
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
a. Dataran rendah (0-25 Mpdl) sebagian besar terletak di Kecamatan Pangkajene,
Kecamatan Minasa Te’ne, Kecamatan Bungoro, Kecamatan Labakkang, Kecamatan
Ma’rang, Kecamatan Segeri dan Kecamatan Mandalle.
b. Dataran Tinggi (25-100 Mpdl) terletak di sebahagian wilayah Kecamatan Balocci,
Kecamatan Tondong Tallasa, Kecamatan Segeri, Kecamatan Minasa Te’ne dan
Kecamatan Mandalle, terutama dibagian utara.
c.
Dataran Pegunungan (500-1000 Mpdl), sebahagian besar di Kecamatan Balocci,
Kecamatan Mandalle, Kecamatan Segeri dan Kecamatan Tondong Tallasa atau pada
bagian timur Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
d. Daerah Pesisir terletak di bagian pantai barat Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
terutama pada Kecamatan Pangkajene, Labakkang, Ma’rang, Segeri dan Mandalle, serta
kecamatan kepulauan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang tergolong sebagai
daerah datar terletak pada Kecamatan Liukang Tupabiring, Liukang Tupabiring Utara,
Liukang Tangaya, dan Liukang Kalmas.
Secara garis besar kondisi kemiringan lahan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terbagi
dalam 4 (empat) kategori wilayah yaitu dimana berdasarkan data hasil penelitian Laporan Geologi
Terpadu Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Klasifikasi pengelompokan sudut lereng yang
terdapat di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, yaitu sebagai berikut :
a.
Wilayah Sudut Lereng 0-2 %
b.
Wilayah Sudut Lereng 2-15 %
c.
Wilayah Sudut Lereng 15-45 %
d.
Wilayah Sudut Lereng > 45 %
Tabel 2.10 : Klasifikasi Sudut Lereng di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No
1
Sudut
Lereng
(%)
Ketinggian
Diatas Muka
Laut (Mpdl)
0-2
0-25
Bentangan dan
Batuan Penyusun
Sebaran
(Kecamatan)
Mandalle, Segeri,
Persawahan
Gamping,
Ma’rang,
Pertambakan
lava/breksi,
Labakkang,
Perkebunan
endapan alluvium
Bungoro,
Permukiman
Pangkajene
LAPORAN FINAL
Jenis/Peruntukan
Lahan
Pertambangan
Halaman 2 - 17
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
2
2-15
25-100
Gamping,
Mandalle, Segeri,
lava/breksi, Basal,
Bungoro,
Komplekmelage,
Minasate’ne,
Malihan, Kars dan
Tondong Tallasa,
Sedimen Flis
Balocci
Gamping, Sedimen,
Lava/breksi, Tufa,
3
15-45
100-500
Konglomerat,
Perbukitan Kars,
Basal, Malihan dan
Trakit
Mandalle, Segeri,
4
>45
(puncak)
Peternakan
Permukiman Hutan
Belukar Alang-Alang
Perkebunan
Bungoro,
Hutan Lindung
Minasate’ne,
Semak Belukar
Tondong Tallasa,
Peternakan
Balocci
Permukiman
Lava/breksi, Tufa,
500-1000
Perkebunan
Hutan Lindung
Konglomerat,
Mandalle, Segeri,
Hutan Produksi
Gamping, Ultra
Bungoro, Ma’rang,
Terbatas
Basa dan Basal,
Tondong Tallasa,
Perkebunan
Retas Basal Batu
Balocci,
Gamping, Lava dan
Minasate’ne
Breaksi
Rekreasi
Pertambangan
Permukiman
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
2.
Gambaran Geohidrologi
Keadaan hidrologi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, berdasarkan hasil observasi
lapangan dibedakan antara lain permukaan (sungai, rawa dan sebagainya) dan air yang bersumber
di bawah permukaan (air tanah). Air di bawah permukaan yang merupakan air tanah adalah sumber
air bersih untuk kehidupan sehari-hari masyarakat.
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dialiri oleh 5 (lima) sungai yang cukup besar yang
mengalir dari timur ke barat Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, sungai yang terpanjang adalah
sungai Tabo-Tabo, sungai yang terdapat di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan semuanya
langsung bermuara kelautan, sehingga airnya masih dipengaruhi oleh kondisi pasang surut. Untuk
lebih jelasnya mengenai jumlah dan panjang sungai dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.11 : Jumlah Sungai Dirinci Menurut Panjang, Kecamatan Yang Dilintasi dan Luas DAS
di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 18
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
No
Nama Sungai
Kecamatan Yang
Dilintasi
Panjang Sungai
(Km)
Luas DAS (Km2)
1
Tabo-Tabo
Pangkajene,
Bungoro, Minasate’ne
Labakkang
50
208,50
2
Segeri
Segeri
33,50
117,00
3
Leang Lonrong
Balocci, Minasate’ne
8
25,00
4
Bantimala
Tondong Tallasa,
Bungoro
8
44,00
5
Binanga Sangkara
(Kalibone)
Minasate’ne
5
61,00
Sumber : Dinas PU Pengairan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Potensi sumber daya air permukaan pada aliran sungai, selain dapat dimanfaatkan sebagai
sumber air bersih untuk keperluan air minum dan rumah tangga, juga dapat dimanfaatkan untuk
pertanian dan untuk kegiatan industri. Potensi sumber daya air selain dari aliran sungai di
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dapat juga diperoleh dari :
a.
Air Tanah Dangkal
Air tanah dangkal sampai saat ini dimanfaatkan petani dengan pembuatan sumur-sumur
sementara untuk sumber air bagi pertanian dan hortikultura sayuran. Penggunaan air
tanah dangkal secara terbatas oleh petani belum berdampak negatif, namun apabila
penyedotan air tanah dengan pompa mesin, maka perlu diantisipasi dari sekarang.
Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terdapat 6 (enam) lokasi mata air dan 3 (tiga)
lokasi diantaranya durap untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku air bersih. Ketiga
sumber mata air ini dikelola oleh PDAM setempat untuk keperluan air minum (air bersih).
Mata air di daerah Lejang dan kampung baru dijumpai pada Batu Gamping Formasi
Tonasa dengan debit lebih dari 100 liter/detik. Sedangkan mata air di daerah Camado
dijumpai batuan Vulkanik dengan debit air 10-50 liter/detik.
b.
Air Tanah Dalam
Air tanah dalam yang berada > 60 M dibawah permukaan tanah yang disebut aquateer
banyak terdapat di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, namun sampai pada saat ini
belum ada informasi data tentang berapa besarnya potensi air yang ada di lapisan
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 19
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
aquateer. Air tanah umumnya terdapat didaerah batuan induknya adalah batu gamping.
Air tanah dalam dapat dideteksi oleh para ahli geologi dengan pompa mesin. Cadangan
air tanah dalam yang disedot dengan sumur pipa yang dalam bentuk air tanah dalam
oleh PU pengairan telah diinformasikan keberadaannya namun secara pasti belum ada
datanya.
Potensi air tanah dalam pada khususnya di daerah dataran rendah bagian barat wilayah
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, dapat dibagi menjadi 6 (enam) berdasarkan
sebaran ke dalam lapisan pembawa air yaitu :
1)
Potensi air tanah pada kedalaman 25 meter, tahapan lapisan batuan 11-62 ohmmeter.
2)
Potensi air tanah pada kedalaman 50 meter, tahapan jenis lapisan batuan 12-75
ohm-meter. Potensi air tanah pada kedalaman 75 meter tahapan jenis lapisan
batuan 12-75 ohm-meter.
3)
Potensi air tanah pada kedalaman 100 meter tahapan jenis lapisan batuan 15-86
ohm-meter.
4)
Potensi air tanah pada kedalaman 125 meter tahapan jenis lapisan batuan 15-86
ohm-meter.
5)
Potensi air tanah pada kedalaman 150 meter tahapan jenis lapisan batuan 15-86
ohm-meter.
Data dan informasi mengenai sebaran sumber air tidak terdata dengan baik, sehingga
tidak dapat diberikan gambaran secara statistik, namun berdasarkan pengamatan saat
survey lapangan, maka dapat diberikan gambaran mengenai sebaran sumber air.
Sebaran sumber air permukaan berupa danau atau waduk. Pada daerah sepanjang
wilayah pesisir air tanah dapat diperoleh dengan kedalaman 2-8 meter, namun kondisi air
terkontaminasi oleh intrusi air laut, sedangkan pada daerah dataran tinggi air tanah dapat
dijumpai secara bervariasi antara 8-25 meter, namun pada daerah yang terdapat di
sekitar pegunungan seperti Balocci dan Tondong Tallasa
sumber air masyarakat
diperoleh dari pegunungan.
3.
Gambaran Geologi
Berdasarkan peta geologi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, maka terdapat 4 (empat)
bagian besar dari kondisi struktur geologi yang menyusun tanah dan batuan dalam wilayah
Kabupaten Pangkajane dan Kepulauan. Data dan informasi tentang kondisi geologi sangat penting
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 20
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
artinya dalam memanfaatkan lahan dan memanfaatkan sumber daya mineral dan batuan yang
terkandung di dalamnya. Adapun struktur geologi batuan yang terdapat di Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan sebagai berikut :
1)
Endapan Permukaan : jenis endapan permukaan ini berupa jenis tanah alluvial, daerah
rawa, endapan pantai, delta dan daerah aliran sungai.
2)
Batuan Sedimen : jenis batuan sedimen meliputi batuan berpasir, batuan kerikil, kerakal
konglomerat, batuan berlempung, batuan lanau, napal, tuvaran, lava dan breksi.
3)
Batuan sedimen bercampur batuan gunung api : jenis struktur batuan ini terbentuk dari
formasi camba : terdiri dari batuan sedimen laut berselingan dengan batuan gunung api,
breksi, lava, tufa, konglomerat, batu pasir, batu lanau, batu lempung dan batuan napalm
alihan.
4)
Batuan Terobosan : jenis struktur batuan ini terdiri dari terobosan bersifat basa terutama
batuan terobosan yang bersifat asam dan menengah, meliputi granodiamit diorite, tralit,
dan batuan baku terobosan bersifat ultra basa terutama pridotil.
Secara garis besar sebaran dari jenis struktur geologi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
terdiri dari :
1)
Jenis endapan permukaan tersebar secara tidak merata pada sepanjang bagian pesisir.
2)
Jenis batuan sedimen tersebar secara tidak merata pada bagian dataran rendah.
3)
Jenis batuan sedimen berselingan gunung api dan batuan terobosan sebagian besar
tersebar di dataran tinggi terutama di Kecamatan Balocci, Tondong Tallasa dan Ma’rang.
Berdasarkan struktur geologi, maka terdapat berbagai jenis bahan tambang, seperti basal,
batu gamping, batu sabak, diorite, tras, kaolin, feldspar, lempung, marmer, batu bara dan lain-lain.
Bahan galian ini tersebar di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Kondisi geologi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dalam hal sesar yaitu pada bagian
daratan terdiri atas : foliasi perlipatan, sesar dan kekar dengan arah umum foliasi arah barat laut
tenggara miring ke arah timur laut antara 20o - 60o, sumbu perlipatan berarah utara selatan dan barat
laut tenggara berupa antiklin tidak simetris, dan sesar di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
terdiri atas sesar normal dan sesar geser.
4.
Gambaran Klimatologi
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan kondisi tipe iklim ini menjadi iklim tipe C1 dengan
bulan kering < 2 bulan, iklim tipe C2 dengan bulan kering 2-3 bulan, dan iklim dengan bulan kering 3
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 21
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
bulan. Keduanya memiliki bulan basah antara 5-6 bulan secara berturut-turut dalam satu tahun
dengan curah hujan rata-rata 2.500-3.000 mm/tahun. Tipe ini merupakan tipe iklim Tropis basah.
Temperatur udara di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan berada pada kisaran 21 o - 31o
atau rata-rata suhu udara 26,4 oC. Keadaan angin berada pada kecepatan sedang, dimana pada
daerah ketinggian kelembaban udara rendah sedangkan pada wilayah pesisir kelembaban udara
tinggi.
Selanjutnya untuk data Resiko Bencana Alam Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
dijelaskan sebagai berikut : Secara geografis letak Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan bukan
daerah yang memiliki gunung berapi dan tidak berada pada garis patahan bumi, namun bencanabencana yang berskala kecil tetap ada dan membutuhkan penanganan yang tepat untuk
menghindari kerugian yang lebih besar baik kerugian harta maupun jiwa.
Potensi Bencana yang diperkirakan terjadi di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan adalah
sebagai berikut :
1.
Angin Topan/Angin Puting Beliung;
2.
Banjir;
3.
Gelombang Ekstrim;
4.
Abrasi;
5.
Tanah Longsor;
6.
Kekeringan; dan
7.
Kebakaran Hutan.
Kejadian Bencana Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan periode 2011-2015 adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.12 : Kejadian Bencana Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2011-2015
Tahun
2011
2012
Kejadian Bencana
Angin Puting Beliung
Banjir
Abrasi
Banjir Bandang
Angin Puting Beliung
LAPORAN FINAL
Lokasi Kejadian
Daerah Pesisir Kepulauan
Kelurahan Balleanging
Kecamatan Balocci
Kecamatan Pangkajene
Kecamatan Labakkang
Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara
Kecamatan Liukang Tupabbiring
Kecamatan Ma’rang
Kecamatan Minasatene
Keterangan
100 kali
ribuan hektar sawah
4 korban jiwa dan
puluhan rumah rusak berat
Kerusakan 23 unit rumah
Kerusakan 60 unit rumah
Kerusakan 24 unit rumah
Kerusakan 43 unit rumah
Kerusakan 99 unit rumah
Kerusakan 13 unit rumah
Halaman 2 - 22
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
2013
Longsor
Angin Puting Beliung
Banjir
Kecamatan Bungoro
Kerusakan 1 unit rumah
Kecamatan Segeri
Kecamatan Mandalle
Kecamatan Liukang Kalmas
Kecamatan Balocci
Kecamatan Minasatene
Kecamatan T. Tallasa
Kecamatan Balocci
Kecamatan Bungoro
Kecamatan Pangkajene
Kecamatan Labakkang
Desa Kanaungan
Desa Gentung
Kel.Pundata Baji
Kecamatan Ma’rang
Kel.Talaka
Kel. Bonto-Bonto
Kecamatan Segeri
Kecamatan Mandalle
Kecamatan Liukang Tupabbiring
Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara
Kecamatan Liukang Tangaya
Kecamatan Liukang Kalmas
Kecamatan Minasatene
Kecamatan Balocci
Kecamatan Pangkajene
Kecamatan Bungoro
Kecamatan Mandalle
Kecamatan Balocci
Kecamatan Minasatene
Kecamatan Pangkajene
Kecamatan Bungoro
Kecamatan Labakkang
Kecamatan Ma’rang
Kecamatan Segeri
Kecamatan Mandalle
Pulau Satando
Pulau Gondong Bali
Kerusakan 21 unit rumah
Kerusakan 95 unit rumah
Kerusakan 19 unit rumah
37 rumah
170 rumah
23 rumah
196 rumah
201 rumah
173 rumah
257 rumah
15 rumah
2 rumah
1 Sekolah
31 rumah
4 rumah
4 rumah
113 rumah
52 rumah
108 rumah
37 rumah
64 rumah
53 rumah
63 rumah
45 rumah
900 rumah
Kerugian 200 Ha Sawah, 50 Ha Tambak
1.000 rumah
1.112 Ha Sawah,
21 Rumah
26 rumah
55
56
90
11
16
16
97
164
25
7
Bendungan Tabo-tabo
Kec. Labakkang
Kec. Minasate’ne
Kec. Mandalle
Kec. Pangkajene
Kec. Bungoro
Kec. Tondong Tallasa
Kec. Segeri
Kec. Ma’rang
Kec. Balocci
Perkiraan Kerugian Rp.10.000.000.000,24 Rumah Rusak
47 Rumah Rusak
63 Rumah Rusak
57 Rumah Rusak
6 Rumah Rusak
26 Rumah Rusak
1 Rumah Rusak
1 Rumah Rusak
3 Rumah Rusak
Kecamatan Ma’rang
2014
Angin Puting Beliung
2015
Banjir
Angin Puting Beliung
Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Data LKPJ – AMJ Tahun 2011-2015)
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 23
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Angin puting beliung terjadi pada musim pancaroba dari musim penghujan ke musim
kemarau, begitu pula sebaliknya akibat adanya perbedaan tekanan udara yang sangat cepat dari
daratan yang panas lalu ke atas dengan suhu uap lebih dingin. Dalam kondisi dinamika atmosfer
yang tidak stabil peluang angin puting beliung sangat besar terjadi. Potensi terjadi banjir juga akan
terjadi dan menjadi ancaman bagi masyarakat, tidak hanya bahaya banjir bandang tapi juga
disebabkan oleh laut pasang dan buruknya kondisi drainase akibat hujan yang turun terus menerus.
Begitupun ancaman bahaya tanah longsor akan terjadi bila penebangan pohon secara liar
tidak terkendali dan penambangan galian tambang secara berlebihan, sehingga menimbulkan
ketidakseimbangan lereng atau berat berlebihan yang harus ditanggung lereng.
1.
Wilayah Lokasi Bencana Alam
Beberapa wilayah lokasi bencana alam di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang
terindentifikasi antara lain sebagai berikut:
a.
Kawasan yang sering terjadi banjir, terutama Daerah-daerah yang dilewati oleh aliran
sungai yaitu di Kecamatan Minasatene, Kecamatan Segeri, Kecamatan Pangkajene,
Kecamatan Bungoro, Kecamatan Ma’rang dan Kecamatan Mandalle.
b.
Daerah Rawan Angin Puting Beliung, di Kecamatan Minasatene, Kecamatan Tondong
Tallasa, Kecamatan Balocci, Kecamatan Bungoro, Kecamatan Pangkajene, Kecamatan
Labakkang, Kecamatan Ma’rang, Kecamatan Segeri, Kecamatan Mandalle, Kecamatan
Liukang Tupabbiring, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kecamatan Liukang
Tangaya dan Kecamatan Liukang Kalmas.
2.
Bencana Yang Timbul Akibat Kesalahan Manusia
Untuk bencana yang timbul akibat kesalahan manusia, terindentifikasi sebagai berikut:
a.
Daerah rawan kecelakaan lalu lintas dikarenakan jalan rusak.
b.
Daerah rawan kebakaran, antara lain : Kecamatan Minasatene, Kecamatan Ma’rang,
Kecamatan Labakkang, Kecamatan Balocci dan Kecamatan Segeri.
c.
Daerah rawan longsor, terutama di Kecamatan Balocci dan Kecamatan Tondong Tallasa
d.
Daerah rawan abrasi, terutama di wilayah pesisir dan wilayah kepulauan.
Untuk Isu-Isu Strategis di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang terkait pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta khususnya mengenai capaian pelayanan dan kualitas dijelaskan sebagai
berikut :
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 24
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
1.
Isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman (Bangkim)
Pengembangan Permukiman di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dilaksanakan dengan
upaya peningkatan kualitas permukiman kumuh, perkotaan, dan desa Nelayan. Peningkatan
pembangunan prasarana dan sarana ( infrasruktur ) Permukiman di kawasan Terpilih Pusat
Pengembangan Desa / Desa Pusat Pertumbuhan dan pada Desa terpencil / Desa tertinggal melalui
program pemberdayaan masyarakat.
Setiap Kabupaten/Kota perlu melakukan identifikasi isu-isu strategis didaerahnya, berikut
penjabaran isu-isu strategis pengembangan permukiman di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
sebagai berikut :
1.
Peran dan Fungsi dari PKW Pangkajene sebagai tempat pemusatan berbagai aktivitas
wilayah, seperti pemusatan permukiman perkotaan, pusat pelayanan kegiatan sosial,
ekonomi, budaya, dan pemerintahan, tentunya memerlukan pendekatan pola
penanganan yang lebih terpadu, terintegrasi, komprehensif, dan berkelanjutan guna
mewadahi aktivitas masyarakat dalam satu tatanan pengaturan pemanfaatan ruang yang
harmonis, nyaman, dan produktif, sehingga dalam mengelola kawasan perkotaan
Pangkajene ini perlu melibatkan berbagai sektor pembangunan. Penting bagi kawasan
perkotaan ini menjadikan bidang ke-ciptakaryaan sebagai katalisator penciptaan
lingkungan perkotaan yang layak huni.
2.
Alokasi realisasi program peningkatan kualitas lingkungan permukiman pada Kawasan
Perkotaan Pangkajene ini belum mampu mengatasi secara signifikan permasalahanpermasalahan di seputar permukiman perkotaan, terutama kawasan permukiman
masyarakat berpenghasilan rendah.
3.
Kedudukan Kawasan Perkotaan Pangkajene baik secara geografis maupun dalam
tatanan kebijakan spasial nasional dan provinsi yang menempatkannya sebagai pusat
pelayanan regional (Pusat Kegiatan Wilayah; PKW) dalam berbagai kegiatan
pembangunan, jelas ini menjadi faktor kuat menarik arus penduduk masuk ke kawasan
ini.
4.
Orientasi kawasan perkotaan pada Kawasan Perkotaan yang layak huni., dimana
berkembang kelompok permukiman nelayan yang kondisinya cukup memprihatinkan
utamanya dari aspek prasarana dan sarana dasar lingkungan permukiman yang terdapat
di pesisir dan pulau-pulau di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 25
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
5.
Kawasan perkotaan Pangkajene menjadi pusat distribusi pergerakan lintas provinsi
melalui jalur Lintas Barat, yang tentunya menjadikan kawasan ini sebagai tempat transit
bagi pelintas di jalur trans Sulawei tersebut.
Prioritas pembangunan permukiman di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1.
Peningkatan kualitas lingkungan pemukiman kumuh perkotaan tertuju pada Kecamatan
Pangkajene, Kecamatan Minasatene dan Kecamatan Bungoro sebagai prioritas utama
dalam pembangunan strategis kawasan perkotaan di Kabupaten. Peningkatan kualitas
permukiman tersebut dilakukan dengan peningkatan infrastruktur permukiman, seperti
pembangunan prasarana jaringan jalan lingkungan, peningkatan pelayanan air minum,
pembangunan sistem pengelolaan limbah/ sanitasi lingkungan, serta pengelolaan
persampahan. Pembangunan dari komponen sektor keciptakaryaan tersebut akan
menjadi tolak ukur peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh perkotaan.
2.
Pembangunan infrasturktur perdesaan, Program pembangunan infrastruktur perdesaan
diarahkan kepada desa–desa tertinggal dan pengembangan wilayah kecamatan terisolir
dalam rangka pengentasan kemiskinan dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat,
sasaran yang dicapai adalah menyeluruh di 13 kecamatan.
Kondisi prasarana dan sarana permukiman di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan secara
kuantitas menyebar baik diperkotaan maupun di daerah pedesaan seperti peningkatan kualitas
lingkungan perumahan kota, pembangunan infrastruktur pedesaan seperti peningkatan
jalan/jembatan desa, ketersediaan air minum dan sanitasi serta fasiilitas umum lainnya. Ditinjau dari
tingkat penyediaan PSD masih menunjukkan adanya indikator keterbatasan berkaitan dengan
tingkat kebutuhan pelayanan kepada masyarakat terutama di daerah pedesaan.
Program/kegiatan pembangunan permukiman berdasarkan tingkat permasalahan sosial
ekonomi masayarakat baik perkotaan maupun di pedesan seperti peningkatan kualitas permukiman
kumuh perkotaan/nelayan, pembangunan infrastruktur pedesaan, yang lebih baik diperioritaskan
pada desa–desa tertinggal dan pengembangan wilayah kecamatan terisolir.
2.
Isu Strategis Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL)
Penanganan tata bangunan dan lingkungan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
dilakukan melalui kebijaksanaan pemberian surat izin mendirikan bangunan (IMB) dan Pelaksanaan
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 26
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. Namun dalam hal ini belum banyak memberi dampak
positif terhadap keserasian bangunan dan lingkungan masih bercampur baur kawasan perumahan,
perdagangan dan pergudangan di daerah perkotaan, demikian pula dengan tidak tertibnya garisgaris sempadan bangunan menurut peruntukannya serta pemanfaatan ruang yang tidak terkendali
baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan terlihat pembangunan dan pemanfaatan lahan
dilakukan pada kawasan non budidaya seperti pada kemiringan lahan >40%, dikawasan pantai dan
pinggiran sungai sehingga sering terjadi bencana banjir, tanah longsor dan bencana lainnya.
Isu Strategis Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) di Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan dijelaskan sebagai berikut :
1.
Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh
2.
Peningkatan Kualitas Lingkungan Kawasan Tradisional/Bersejarah
3.
Rehabilitasi Bangunan Gedung Negara
4.
Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan
Adapun penjelasan Isu Strategis sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL), dapat
dijelaskan dibawah ini :
1.
Kebutuhan Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh;
Permukiman kumuh adalah permukiman yang kualitas lingkungannya sangat tidak layak
huni antara lain karena berada pada lahan yang sangat tidak sesuai dengan peruntukan
tata ruang, kepadatan dalam luasan sangat tinggi, kualitas bangunan tidak memadai dan
tidak
terlayani
prasarana
lingkungan
yang
memadai
dan
membahayakan
keberlangsungan hidup dan penghidupan penghuninya. Upaya penataan kawasan
kumuh tidak hanya pada aspek fisik saja tetapi juga melaui Konsep TRIDAYA/bersejarah
tersebut.
2.
Peningkatan Kualitas Lingkungan Kawasan Tradisional/Bersejarah;
Kawasan tradisional/bersejarah memiliki refleksi nilai budaya yang tinggi. Disisi lain
kawasan disekitarnya seringkali dijumpai tidak tertata dengan baik bahkan mengalami
penurunan kualitas lingkungan. Demi menjaga kelestarian nilai budaya dari masyarakat
dan meningkatkan kualitas lingkungan dibutuhkan upaya revitaliasasi kawasan
tradisional Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
3.
Rehabilitasi Bangunan Gedung Negara
LAPORAN FINAL
Halaman 2 - 27
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Merupakan kegiatan berupa pengadaan, pemanfataan dan penghapusan baik fisik
maupun administrasi dari Gedung-gedung dan Rumah-rumah negara. Pada pelaksanaan
pemerintah pusat mendorong peran pemerintah daerah berkomitmen dalam pengelolaan
GRN. Kegiatan-kegiatan utama GRN terdiri Kegiatan Pembinaan Teknis dan kegiatan
fisik.
4.
Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan;
Masalah kemiskinan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sudah sangat mendesak
untuk ditangani khususnya di Perkotaan. Di mana salah satu ciri umum dari kemiskinan
adalah minimnya infrastruktur Prasarana dan Sarana Dasar (PSD) yang memadai,
kualitas lingkungan yang kumuh dan tidak layak huni. Pendekatan yang dilakukan adalah
dengan memperkuat kelembagaan masyarakat dan menjalin kemitraan dengan
masyarakat melalui program P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan)
Kabupaten Pangkep.
3.
Isu Strategis Sektor Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Cakupan pelayanan air minum dengan perpipaan maupun non perpipaan rendah, sehingga
diperlukan pembangunan jaringan sistem air minum baru dalam rangka menambah jumlah
masyarakat yang mendapat pelayan air minum dalam rangka peningkatan kesejahteraan
masyarakat, diantaranya :
1.
Pembangunan jaringan sistem Penyediaan Air Minum di Ibukota Kecamatan (IKK)
2.
Pembangunan jaringan sistem Penyediaan Air Minum di Kawasan Rawan Air yang
berpenduduk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
3.
Pembangunan Jaringan Sistem Penyediaan Air Minum dikawasan pesisir atau Nelayan
4.
Pembangunan jaringan sistem Penyediaan Air Minum berbasis masyarakat di Perdesaan
Cakupan eksisting pelayanan sektor air bersih/air minum dikelompokkan dalam 3 kategori : (i)
Cakupan kecil (0-35) %, (ii) Cakupan sedang (36-70) %, (iii) Cakupan besar (71-100) %. Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan masuk kategori sedang dengan cakupan pelayanan 59,59 %.
1.
Cakupan