ANALISA MODEL BANGKITAN PERJALANAN PADA DAERAH RELOKASI

  

ANALISA MODEL BANGKITAN PERJALANAN

PADA DAERAH RELOKASI

  (Studi Kasus Desa Blang Beurandang) Suatu Tugas Akhir

  Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Yang Diperlukan untuk Memperoleh

  Ijazah Sarjana Teknik Disusun Oleh ;

  

Muzahar

  NIM : 08C10203029 Bidang : Transportasi Jurusan : Teknik Sipil

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR

  

ANALISA MODEL BANGKITAN PERJALANAN

PADA DAERAH RELOKASI

  (Studi Kasus Desa Blang Beurandang) Suatu Tugas Akhir

  Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Yang Diperlukan untuk Memperoleh

  Ijazah Sarjana Teknik Disusun Oleh ;

  

Muzahar

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR

ALUE PEUNYARENG - MEULABOH

  

2013

  NIM : 08C10203029 Bidang : Transportasi Jurusan : Teknik Sipil

  

PENGESAHAN

ANALISA MODEL BANGKITAN PERJALANAN

PADA DAERAH RELOKASI

  (Studi Kasus Desa Blang Beurandang) Nama Mahasiswa : Muzahar Nomor Induk Mahasiswa : 08C10203029 Bidang Studi : Transportasi Jurusan : Teknik Sipil

  Alue Peunyareng, 18 Oktober 2013 Disetujui Oleh,

  Pembimbing I, Pembimbing II,

  Fitriadi, ST., MT Meidia Refiyanni, ST

  NIDN. 01-1710-7402 NIDN. 01-0705-8102

  Pembahas I, Pembahas II,

  Zakia, ST.,MT Irfan, ST

  NIDN. 01-0811-7104 NIY. 01-2A-0027 Diketahui/Disahkan Oleh,

  Ketua Jurusan Teknik Sipil,

  

Astiah Amir, ST., MT

  

PENGESAHAN

ANALISA MODEL BANGKITAN PERJALANAN

PADA DAERAH RELOKASI

  (Studi Kasus Desa Blang Beurandang) Nama Mahasiswa : Muzahar Nomor Induk Mahasiswa : 08C10203029 Bidang Studi : Transportasi Jurusan : Teknik Sipil

  Alue Peunyareng, 18 Oktober 2013 Disetujui Oleh,

  Pembimbing I, Pembimbing II,

  Fitriadi, ST., MT Meidia Refiyanni, ST

  NIDN. 01-1710-7402 NIDN. 01-0705-8102 Diketahui/Disahkan Oleh,

  Ketua Jurusan Teknik Sipil, Dekan Fakultas Teknik,

  Astiah Amir, ST., MT Ir. Rusman AR, MSME

  NIDN. 01-0230-3734 NIDN. 00–0510-5208

  

PRAKATA

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisa Model Bangkitan Perjalanan Pada Daerah Relokasi.” dengan baik dan ucapan terimakasih kepada Ayah dan Ibu untuk doa, kasih sayang, dan kesabaran, serta dukungan moral dan materil yang selalu diberikan kepada penulis. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik program studi Teknik Sipil pada Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar.

  Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Bapak Ir. Rusman AR, MSME Selaku Dekan I Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar.

  2. Ibu Astiah Amir, ST. MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil dan seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan pengalaman berharga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsinya dengan baik.

  3. Bapak Fitriadi, ST. MT selaku dosen pembimbing I dan Ibu Meidia Refiyanni, ST selaku pembimbing II yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  4. Bapak Lili Suryadin, ST selaku penasehat akademik penulis.

  5. Ibunda dan Alm. Ayahanda serta saudara–saudara tercinta yang selalu berdoa dan memberikan dorongan untuk keberhasilan penulis.

  6. Teman-teman yang selalu memberi masukan kepada penulis baik selama masa pendidikan ataupun dalam penyelesaian laporan skripsi ini.

  7. Rekan–rekan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar khususya angkatan 2008 yang telah membantu penulis hingga selesainya skripsi ini.

  Penulis berharap Tuhan berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini dapat memberi sumbangan ilmu pengetahuan untuk civitas Universitas Teuku Umar.

  Akhirnya kepada Allah SWT jugalah kita berserah diri, karena tiada satupun dapat terjadi jika tidak atas kehendaknya.

  Meulaboh, 18 Oktober 2013 Penulis,

  Muzahar NIM : 08C10203029

  

ANALISA MODEL BANGKITAN PERJALANAN

PADA DAERAH RELOKASI

  (Studi Kasus Desa Blang Beurandang) Oleh :

  Muzahar

  08C10203029 Dosen pembimbing :

  1. Fitriadi, ST. MT

  2. Meidia Refiyanni, ST

  

ABSTRAK

  Pasca gempa dan tsunami yang memporak-porandakan Provinsi Aceh khususnya di Kabupaten Aceh Barat berakibat pada kehancuran infrastruktur dengan cukup luas. Sehingga ketika pasca bencana masyarakat pesisir pantai direlokasi ke daerah Blang Beurandang dan menimbulkan pertambahan penduduk Desa Blang Beurandang yang semakin besar, seiring dengan pertambahan dan perkembangan penduduk menyebabkan tingginya tingkat aktivitas/bangkitan perjalanan yang terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi faktor yang dominan mempengaruhi terjadinya bangkitan perjalanan dari kawasan komplek relokasi Desa Blang Beurandang kedaerah CBD (Central Bussiness District) dan mengetahui model regresi dari bangkitan perjalanan serta mengetahui tujuan perjalan masyarakat tersebut. Berdasarkan perhitungan terdapat dua variabel yang dominan berpengaruh yaitu keluarga yang bekerja (X

  2 ) dan jumlah pendapatan

  jumlah pendapatan (X

  4 ). Sedangkan berdasarkan tujuan perjalanan, dapat kita

  simpulkan bahwa terdapat 74% atau 1736 masyarakat relokasi melakukan perjalanan setiap harinya ke daerah CBD dan 16% atau 375 melakukan perjalan ke daerah Non CBD dan 10% atau 235 masyarakat tidak melakukan perjalanan.

  Kata kunci : Bangkitan perjalanan, analisa model, relokasi, CBD.

  

DAFTAR ISI

Lembaran Judul ............................................................................................. i

Pengesahan ..................................................................................................... ii

Prakata ............................................................................................................ iv

Abstrak............................................................................................................ vi

Daftar Isi ......................................................................................................... vii

Daftar Gambar ............................................................................................... ix

Daftar Tabel.................................................................................................... x

Daftar Lampiran ............................................................................................ xi

  

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

  1.1 Latar Belakang........................................................................... 1

  1.2 Rumusan Masaalah.................................................................... 3

  1.3 Batasan Masalah ........................................................................ 3

  1.4 Tujuan Penelitian....................................................................... 3

  1.5 Manfaat Penelitian..................................................................... 4

  

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN..................................................... 5

  2.1 Pemodelan ................................................................................. 5

  2.2 Perencanaan Transportasi .......................................................... 7

  2.3 Konsep Perencanaan Transportasi............................................. 7

  2.4 Analisa Bangkitan Pergerakan (Trip Generation)..................... 7

  2.4.1 Sebab terjadi pergerakan ........................................................ 8

  2.4.2 Faktor yang mempengaruhi pergerakan ................................. 8

  2.5 Relokasi ..................................................................................... 9

  2.6 Fungsi Kota ............................................................................... 10

  2.6.1 Ciri-ciri kota ........................................................................... 10

  2.6.2 Tata ruang kota ....................................................................... 11

  2.6.3 Kota dan kawasan perumahan ................................................ 11

  2.6.4 Hubungan permukiman dan perumahan dengan transportasi. 12

  

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 13

  3.1 Variabel Penelitian .................................................................... 13

  3.2 Definisi Overasional Variabel ................................................... 14

  3.3 Tahapan Penelitian .................................................................... 14

  3.4 Metode Pengumpulan Data ....................................................... 17

  3.4.1 Wawancara ............................................................................. 17

  3.4.2 Kuesioner................................................................................ 17

  3.4.3 Data primer ............................................................................. 18

  3.4.4 Data sekunder ......................................................................... 18

  3.5 Populasi dan Sampel.................................................................. 19

  3.5.1 Populasi .................................................................................. 19

  3.5.2 Sampel .................................................................................... 19

  3.6 Metode Pengolahan Data........................................................... 20

  3.7 Metode Analisa Data ................................................................. 20

  

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 24

  4.1 Hasil........................................................................................... 24

  4.1.1 Karakteristik responden ......................................................... 24

  4.1.2 Data survei bangkitan perjalanan ........................................... 28

  4.1.3 Uji statistik.............................................................................. 34

  4.1.3.1 Uji validitas ......................................................................... 34

  4.1.3.2 Uji reabilitas ........................................................................ 35

  4.1.3.3 Analisa koefisien korelasi.................................................... 36

  4.1.3.4 Analisa regresi linear berganda ........................................... 39

  2

  4.1.3.5 Analisa koefisien determinasi (R ) ..................................... 42

  4.1.3.6 Uji T..................................................................................... 43

  4.1.3.7 Uji F..................................................................................... 45

  4.2 Pembahasan ............................................................................... 46

  4.2.1 Faktor dominan yang mempengaruhi perjalanan ................... 46

  4.2.2 Model analisa bangkitan perjalanan ....................................... 47

  4.2.3 Analisa tujuan bangkitan perjalan .......................................... 47

  

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 49

  5.1 Kesimpulan................................................................................ 49

  5.2 Saran .......................................................................................... 49

  

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 51

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bangkitan dan tarikan pergerakan................................................. 8Gambar 3.1 Kerangka alur penelitian ............................................................... 16Gambar 4.1 Persentase berdasarkan umur ........................................................ 25Gambar 4.2 Persentase berdasarkan jenis kelamin ........................................... 26Gambar 4.3 Persentase berdasarkan kedudukan dalam rumah tangga ............. 26Gambar 4.4 Persentase berdasarkan pekerjaan................................................. 27Gambar 4.5 Persentase berdasarkan alamat ...................................................... 28Gambar 4.6 Persentase berdasarkan anggota keluarga .................................... 29Gambar 4.7 Persentase berdasarkan anggota keluarga yang bekerja................ 30Gambar 4.8 Persentase berdasarkan pendidikan terakhir ................................. 30Gambar 4.9 Persentase berdasarkan pendapatan perbulan ............................... 31Gambar 4.10 Persentase berdasarkan jumlah kepemilikan kendaraan ............... 32Gambar 4.11 Persentase berdasarkan kendaraan yang dimiliki.......................... 32Gambar 4.12 Persentase berdasarkan tujuan perjalanan ..................................... 33Gambar 4.13 Tujuan bangkitan perjalanan ......................................................... 48

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perbedaan jumlah penduduk sebelum dan sesudah relokasi............. 2Tabel 4.1 Karakteristik berdasarkan umur ........................................................ 24Tabel 4.2 Berdasarkan jenis kelamin ................................................................ 25Tabel 4.3 Berdasarkan kedudukan dalam rumah tangga .................................. 26Tabel 4.4 Berdasarkan pekerjaan ..................................................................... 27Tabel 4.5 Berdasarkan alamat ........................................................................... 28Tabel 4.6 Berdasarkan anggota keluarga .......................................................... 29Tabel 4.7 Berdasarkan anggota keluarga yang bekerja..................................... 29Tabel 4.8 Berdasarkan pendidikan terakhir ...................................................... 30Tabel 4.9 Berdasarkan pendapatan perbulan .................................................... 31Tabel 4.10 Berdasarkan jumlah kepemilikan kendaraan .................................... 31Tabel 4.11 Berdasarkan kendaraan yang dimiliki............................................... 32Tabel 4.12 Tujuan perjalanan.............................................................................. 33Tabel 4.13 Hasil uji validitas X........................................................................... 34Tabel 4.14 Hasil uji validitas Y........................................................................... 35Tabel 4.15 Hasil uji reabilitas variabel X............................................................ 35Tabel 4.16 Hasil uji reabilitas variabel Y............................................................ 36Tabel 4.17 Interval koefisien korelasi ................................................................. 36Tabel 4.18 Hasil perhitungan SPSS .................................................................... 37Tabel 4.19 Tingkat hubungan Y dengan X ....................................................... 38

  n

Tabel 4.20 Hasil uji regresi linear berganda dengan SPSS ................................. 40Tabel 4.21 Tabel hasil perhitungan determinasi dengan SPSS........................... 42Tabel 4.22 Hasil Uji t dengan SPSS ................................................................... 43Tabel 4.23 Hasil perhitungan SPSS ................................................................... 45Tabel 4.24 Tujuan bangkitan perjalanan ............................................................. 47

  

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A................................................................................................... 52

  A.1 Dokumentasi Kegiatan ............................................................................ 52 A.1.1 Pengambilan data dikomplek IOM....................................................... 52 A.1.2 Pengambilan data dikomplek Caritas .................................................. 52 A.1.3 Pengambilan data dikomplek ADB-BRR............................................. 53 A.1.4 Pengambilan data dikomplek Islamic Center ....................................... 53 A.1.5 Konsultasi dengan Geucik Desa Blang Beurandang ............................ 54 A.1.6 Penganbilan surat izin selesai survei .................................................... 54 A.2 Peta lokasi kegiatan ................................................................................. 55

  

LAMPIRAN B ................................................................................................... 56

  B.1. Formulir Isian Survei (Kuesioner).......................................................... 56

  

LAMPIRAN C................................................................................................... 60

  C.1 Tabel Distribusi T .................................................................................... 60 C.2 Tabel Distribusi F .................................................................................... 61 C.3 Hasil Perhitungan SPSS........................................................................... 62 C.4 Tabel Skor................................................................................................ 65 C.5 Tabel Tujuan Perjalanan .......................................................................... 68

  LAMPIRAN D

  1. Surat Keterangan Pengambilan Data

  2. Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing I

  3. Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing II

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Pasca gempa dan tsunami yang memporak-porandakan Provinsi Aceh khususnya di Kabupaten Aceh Barat berakibat pada kehancuran infrastruktur dengan cukup luas. Setelah pasca bencana, rakyat Aceh dihadapkan pada masalah hancurnya tempat tinggal dan infrastruktur publik. Meskipun demikian, tantangannya sekarang adalah bagaimana menanggapi secara efektif kebutuhan dan harapan masyarakat yang terkena dampak bencana guna membantu mereka kembali mendapatkan kualitas hidup seperti sebelum bencana.

  Pada tahun 2006-2007 pemerintah mulai membangun tempat relokasi yang terletak di desa Blang Beurandang Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Setelah selesainya pembangunan tempat relokasi pada tahun 2008 masyarakat mulai menduduki tempat relokasi tersebut untuk dapat bermukim secara permanen, sehingga diharapkan mereka dapat menjalankan kehidupan seperti semula atau bahkan lebih baik.

  Seiring bertambahnya penduduk desa Blang Beurandang pasca relokasi maka pergerakan akan transportasi di daerah tersebut meningkat tajam hal ini berpengaruh pada bangkitan pergerakan masyarakat yang melakukan perjalanan dari tempat tinggal ke Central Bussiness District (CBD) dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Demi memenuhi hal-hal tersebut, maka diperlukan sarana- sarana penunjang salah satunya yang sangat penting adalah dibidang transportasi atau perhubungan. Untuk mendukung perkembangan wilayah secara terpadu dan distribusi barang dan jasa, maka struktur dan fungsi jaringan jalan harus disesuaikan dengan peran desa Blang Beurandang yang merupakan daerah relokasi pasca tsunami di Meulaboh.

  Menurut (Tamin 1997) Pada dasarnya pembangunan komplek perumahan apabila tidak diperhatikan penempatannya dapat menimbulkan bangkitan yang mempengaruhi lalu lintas dan transportasi disekitarnya. Transportasi merupakan salah satu persoalan yang paling penting, karena transportasi adalah alat penunjang terlaksananya kegiatan penduduk sehari-hari. Pergerakan lalu lintas masyarakat desa Blang Beurandang diperkirakan karena adanya pertumbuhan penduduk, peningkatan pendapatan, peningkatan kepemilikan kendaraan dan fasilitas lainnya.

  Seiring dengan pertambahan dan perkembangan penduduk serta kecenderungan persaingan yang semakin ketat dalam aspek ekonomi dan aspek sosial lainnya menyebabkan tingginya tingkat aktivitas/bangkitan pergerakan yang terjadi. Pemenuhan akan berbagai kebutuhan dan pemanfaatan tata guna lahan merupakan suatu parameter untuk mengetahui seberapa besar tingkat bangkitan pergerakan yang terjadi, hal ini mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam mengambil keputusan dalam merencanakan suatu tata guna lahan. (Tamin, 1997)

  Kondisi demikian juga membuat daerah di kota-kota besar dan dipinggirannya mengalami perkembangan yang cukup pesat menjadi daerah terbangun karena tingginya permintaan di sektor hunian.

  Desa Blang Beurandang terdiri dari empat tempat/blok relokasi yaitu : ADB-BRR, Caritas, IOM dan Islamic Center. Wilayah tersebut merupakan kawasan pemukiman daerah relokasi yang terletak di desa Blang Beurandang dengan data penduduk sebagai berikut: Tabel 1.1 Perbedaan jumlah penduduk sebelum dan sesudah relokasi.

  Jumlah Luas Desa Jumlah Kepadatan Penduduk Nama Desa

  2

  2 Penduduk ( Km ) Rumah Tangga ( Jiwa/Km ) Sebelum Relokasi

  2.097 6,30 776 280

  Blang Beurandang Sesudah Relokasi

  5.869 6,30 1.420 932 Sumber Data : Kantor BPS Aceh Barat, 2013.

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas yang telah diuraikan, maka perumusan masalahnya adalah:

  1. Faktor-faktor apa saja yang dominan yang mempengaruhi bangkitan perjalanan pada tata guna lahan daerah relokasi desa Blang Beurandang

  2. Bagaimana cara menentukan analisa model bangkitan perjalanan masyarakat desa Blang Beurandang.

  3. Bagaimana arah tujuan pergerakan masyarakat relokasi Desa Blang Beurandang.

  1.3 Batasan Masalah

  Untuk menghindari penelitian terlalu luas dan terbatasnya waktu, maka pembatasan masalah dalam penelitian akan menitik beratkan pada beberapa hal yaitu:

  1. Daerah penelitian dilakukan disekitaran perumahan desa Blang Beurandang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Aceh Barat.

  2. Daerah Central Bussiness District (CBD) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Kecamatan Johan Pahlawan.

  3. Perjalanan yang dilakukan oleh penghuni perumahan desa Blang Beurandang yang dianalisis berdasarkan home base trip, yaitu semua perjalanan yang berasal dari rumah dan diakhiri dengan pulang kerumah.

  1.4 Tujuan Penelitian

  Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan ini adalah:

  1. Untuk mengetahui faktor yang dominan yang mempengaruhi bangkitan perjalanan pada daerah relokasi Desa Blang Beurandang.

  2. Mendapatkan analisa model bangkitan perjalanan didaerah relokasi desa Blang Beurandang ketempat beraktivitas.

  3. Mengetahui tujuan perjalanan masyarakat relokasi Desa Blang Beurandang.

1.5 Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

  1. Mengetahui bangkitan pergerakan masyarakat desa Blang Beurandang yang beraktivitas sehari-hari sesuai dengan perjalanan mereka masing- masing.

  2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah Aceh Barat dibidang transportasi.

  3. Sebagai dasar pertimbangan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan inprastruktur publik pada masa yang akan datang.

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Pemodelan

  Kompleknya permasalahan transportasi seperti yang telah disampaikan di atas, maka perlunya permodelan transportasi guna menyederhanakan permasalahan dan memudahkan dalam pengambilan keputusan.

  Model menurut Tamin (2008) dapat didefinisikan sebagai bentuk penyederhanaan suatu realita atau dunia yang sebenarnya, termasuk diantaranya adalah:

  1. Model fisik, seperti model arsitek, model teknik sipil, wayang golek, dan lainnya);

  2. Peta dan diagram grafis;

  3. Model statistika dan matematika (persamaan) yang menerangkan beberapa aspek fisik, sosial-ekonomi dan model transportasi.

  Menurut Tamin (2000) Dalam perencanaan dan pemodelan transportasi, kita akan sangat sering mengunakan beberapa model utama, yaitu model grafis dan model matematis. Model grafis adalah model yang menggunakan gambar, warna dan bentuk sebagai media penyampaian informasi mengenai keadaan yang sebenarnya (realita). Medel grafis sangat diperlukan, khususnya untuk transportasi, karena kita perlu mengilustrasikan terjadinya pergerakan (arah dan besarnya) yang terjadi yang beroperasi secara spasial (ruang). Model matematis menggunakan persamaan atau fungsi matematika sebagai media dalam usaha mencerminkan realita.

  Walaupun merupakan penyederhanaan, model tersebut bisa saja sangat komplek dan membutuhkan data yang sangat banyak dan waktu penyelesaian yang sangat lama. Beberapa keuntungan dalam pemakaian model matematis dalam perencanaan transportasi adalah bahwa sewaktu pembuatan formulasi, kalibrasi serta penggunaannya, para perencana dapat belajar banyak melalui eksperimen, tentang perilaku dan mekanisme internal dari sistem yang sedang dianalisis.

  Pemodelan transportasi sangat bermanfaat bagi perencanaan transportasi, karena melalui permodelan tersebut proses perencanaan dan pengambilan keputusan dari berbagai masalah transportasi dapat disederhanakan.

  Menurut Tamin (1997) terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan pemodelan analisis transportasi, yaitu: a. Struktur model, yaitu suatu model dapat saja memiliki struktur yang sederhana yang berupa fungsi dari beberapa alternatif yang saling tidak berhubungan, atau struktur yang komplek sehingga perlunya dihitung peluang dari suatu kejadian transportasi yang pernah terjadi. Dengan berkembangnya model maka dapat dimungkinkan untuk menyusun model yang sangat umum dengan banyak peubah atau variabel.

  b. Bentuk fungsional, yaitu bentuk model yang dapat memecahkan masalah dalam bentuk linear atau non-linear. Pemecahan masalah yang tidak linear mencerminkan realita masalah yang lebih tepat namun membutuhkan banyak sumber daya dan teknik untuk proses kalibrasi bagi model tersebut.

  c. Spesifikasi variabel, yaitu menetapkan spesifikasi variabel yang dapat digunakan dan bagaimana variabel tersebut berhubungan satu sama lain dalam suatu model. Sehingga untuk menjelaskannya perlu proses tertentu dalam menentukan variabel yang dominan, antara lain melalui proses kalibrasi dan keabsahan. Seperti yang diungkapkan oleh Tamin (1997), prosedur statistik biasa digunakan dalam pemodelan transportasi. Didalam pemodelan ini, mensyaratkan data yang benar guna menaksir parameter model, sehingga didalam penaksiran tersebut tidak timbul masalah galat atau kesalahan dalam perhitungan secara statistik.

  2.2 Perencanaan Transportasi

  Perencanaan Transportasi adalah suatu perencanaan kebutuhan prasarana transportasi seperti jalan, terminal, pelabuhan, pengaturan serta sarana untuk mendukung sistem transportasi yang efisien, aman dan lancar serta berwawasan lingkungan.

  2.3 Konsep Perencanaan Transportasi

  Terdapat beberapa konsep perencanaan transportasi yang telah berkembang sampai saat ini yang paling populer adalah “ Model Perencanaan Transportasi Empat Tahap”.

  Menurut Tamin (2008) model perencanaan ini merupakan gabungan dari beberapa sub model yang masing-masing harus dilakukan secara terpisah dan berurutan. Dalam sistem perencanaan transportasi terdapat empat langkah yang saling terkait satu dengan yang lain, yaitu:

  1. Bangkitan dan tarikan pergerakan

  2. Sebaran Pergerakan

  3. Pemilihan Moda

  4. Pemilihan Rute

  2.4 Analisa Bangkitan Pergerakan (Trip Generation)

  Bangkitan pergerakan merupakan tahapan permodelan transportasi yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari zona asal atau tata guna lahan dan jumlah pergerakanan yang tertarik ke suatu zona atau tata guna lahan (Tamin 2000).

  BANGKITAN TARIKAN RUMAH TEMPAT KERJA BANGKITAN TARIKAN BANGKITAN TARIKAN TEMPAT TEMPAT KERJA

  BELANJA TARIKAN BANGKITAN

Gambar 2.1 Bangkitan dan Tarikan Pergerakan

  2.4.1 Sebab terjadinya pergerakan

  Menurut Tamin (2008), sebab terjadinya pergerakan dapat dikelompokkan berdasarkan maksud perjalanan. Biasanya maksud perjalanan dikelompokkan sesuai dengan ciri dasarnya, yaitu yang berkaitan dengan ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan agama.

  Jika ditinjau lebih jauh lagi akan dijumpai kenyataan bahwa lebih dari 90% perjalanan berbasis tempat tinggal, artinya mereka memulai perjalanan dari tempat tinggal (rumah) dan mengakhiri perjalanannya kembali ke rumah.

  2.4.2 Faktor yang mempengaruhi pergerakan

  a. Bangkitan pergerakan Menurut Tamin (2000), faktor-faktor yang mempengaruhi bangkitan pergerakan seperti :

  1. Pendapatan

  2. Kepemilikan kendaraan

  3. Struktur rumah tangga

  4. Ukuran rumah tangga

  5. Nilai lahan b. Tarikan pergerakan Menurut Tamin (2000), faktor-faktor yang mempengaruhi tarikan pergerakan adalah luas lantai untuk kegiatan industri, komersial, perkantoran, pelayanan lainnya, lapangan kerja dan aksesibilitas.

2.5 Relokasi

  Pengertian relokasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diterjemahkan relokasi adalah membangun kembali perumahan, harta kekayaan, termasuk tanah produktif dan prasarana umum di lokasi atau lahan lain. Dalam relokasi adanya obyek dan subjek yang terkena dampak dalam perencanaan dan pembangunan relokasi.

  Rencana pemukiman daerah relokasi dengan jadwal kegiatan dan anggaran wajib bagi setiap proyek yang dampak pemukiman kembali. Dan konsep-konsep pokok perencanaan yang harus diperhatikan bila menyusun rencana pemukiman sebagai berikut:

  1. Kerangka kebijaksanaan atau peraturan yang menyangkutnya apakah telah tersedia atau diperlukan hal tersebut.

  2. Mendefinisikan bantuan/hak yang layak diterima orang terkena dampak berdasarkan jenis kerugian yang dialami orang terkena dampak dan kelayakan.

  3. Persiapan sosial terhadap kepentingan penduduk yang terpenuhi.

  4. Anggaran yang mana dalam pembiayaan lahan dan pemukiman kembali.

  5. Batasan waktu dalam pengadaaan lahan dan pemukiman kembali sesuai dengan jadwal pembangunan yang ditetapkan dan evaluasinya.

2.6 Fungsi Kota

  Kota yang telah berkembang maju mempunyai peranan dan fungsi yang lebih luas lagi antara lain sebagai berikut :

  1. Sebagai pusat produksi (production centre). Contoh: Surabaya, Gresik,

  Bontang;

  2. Sebagai pusat perdagangan (centre of trade and commerce). Contoh:

  Jakarta, Bandung, Hong Kong, Singapura; 3. Sebagai pusat pemerintahan (political capital). Contoh: Jakarta (ibukota Indonesia), Washington DC (ibukota Amerika Serikat), Canberra (ibukota Australia); 4. Sebagai pusat kebudayaan (culture centre). Contoh: Yogyakarta dan Surakarta.

2.6.1 Ciri-ciri kota

  Ciri fisik kota meliputi hal sebagai berikut: 1.

  Tersedianya tempat-tempat untuk pasar dan pertokoan

  2. Tersedianya tempat-tempat untuk parkir 3.

  Terdapatnya sarana rekreasi dan sarana olahraga Ciri kehidupan kota adalah sebagai berikut: 1.

  Adanya pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.

  2. Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial diantara warganya.

  3. Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu masalah dengan pertimbangan perbedaan kepentingan, situasi dan kondisi kehidupan.

  4. Warga kota umumnya sangat menghargai waktu.

  5. Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip ekonomi.

  6. Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial disebabkan adanya keterbukaan terhadap pengaruh luar.

7. Pada umumnya masyarakat kota lebih bersifat individu sedangkan sifat solidaritas dan gotong royong sudah mulai tidak terasa lagi.

  2.6.2 Tata ruang kota

  Pada prinsipnya program penataan kota bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penyediaan, pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang mendorong pemantapan fungsi kawasan-kawasan kota sehingga dapat meningkatkan produktifitas kota dengan tidak mengesampingkan aspek-aspek pemerataan, lingkungan, dan budaya.

  Penataan ruang adalah salah satu usaha untuk merencanakan seberapa besar jumlah penggunaan lahan untuk keperluan tertentu, termasuk mengatur hubungan antara pemukiman dengan tempat bekerja, tempat sekolah, tempat berbelanja, tempat hiburan dan lain-lain yang semuanya juga sangat penting tergantung pada rencana jaringan jalan dikota.

  2.6.3 Kota dan kawasan perumahan

  Kawasan perumahan sebagai salah satu unsur yang membentuk kota terdiri dari berbagai bangunan dan prasarana lingkungan yang merupakan unsur yang paling menonjol dari pada unsur-unsur sarana dan prasarana kota lainnya. Bangunan-bangunan sesungguhnya merupakan unsur perkotaan yang paling jelas terlihat dipandang dari suatu apapun dan dari tempat manapun di kota.

  Sebagai konsekuensinya, maka potensi yang dimiliki cukup besar dalam menimbulkan permasalahan perkotaan jika dalam pengadaan dan pengembangan tidak diatur dengan benar.

  Permasalahan perkotaan yang dimaksud adalah selain dapat menimbulkan kesemberawutan wajah kota, maka pembangunan rumah-rumah tinggal berikut fasilitas rumah yang tidak memenuhi kriteria sehat, akan menimbulkan masalah- masalah sosial yang sulit untuk dipecahkan. Selain permasalahan itu, ada juga permasalahan perkotaan yang lain yaitu:

  1. Konflik (pertengkaran),

  2. Kontroversi (pertentangan),

  3. Kompetisi (persaingan),

  4. Kegiatan pada masyarakat pedesaan, dan

  5. Sistem nilai budaya Perumahan adalah salah satu kebutuhan pokok dari tiga kebutuhan pokok lainnya selain sandang pangan yang harus dipenuhi oleh manusia. Untuk mencukupi kebutuhan ini bukanlah suatu hal yang mudah. Di kawasan perkotaan, pemukiman menjadi sesuatu yang sangat mahal akibat dari tingginya harga tanah.

  Tingkat bagusnya suatu kota salah satunya diukur dari tingkat kualitas dari perumahan dan pemukiman yang ada di kota tersebut. Kualitas yang dimaksud, yakni kualitas material konstruksi dari bangunan-bangunan yang ada, kelengkapan sarana dan prasarana sosial dan lingkungan, serta keterkaitan yang harmonis antara kawasan perumahan dengan kawasan-kawasan lainnya.

2.6.4 Hubungan permukiman dan perumahan dengan transportasi

  Seperti negara sedang berkembang lainnya, berbagai kota di Indonesia termasuk kota Meulaboh dan wilayah sekitarnya berada dalam tahap pertumbuhan penduduk terutama di desa Blang Beurandang. Pasca relokasi ke desa Blang Beurandang pertumbuhan ekonomi semakin meningkat sehingga kebutuhan penduduk untuk melakukan bangkitan pergerakanpun menjadi semakin meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN Suatu penelitian merupakan rangkaian proses yang komplek dan terkait

  secara sistematik. Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.1 Variabel Penelitian

  Dalam melakukan sebuah penelitian maka kita terlebih dahulu mengetahui vriabel-variabel yang akan diteliti, variabel tersebut sangat mempengaruhi hasil dari penelitian kita nantinya. Adapun variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut: a. Variabel Independen

  Variabel penelitian ini dikemukakan dalam rangka membantu menjelaskan pokok subyek dan batasan pengertian, variabel tersebut adalah: X1 = Jumlah anggota keluarga X2 = Jumlah keluarga yang bekerja X3 = Pendidikan terakhir X4 = Pendapatan (rupiah) X5 = Kepemilikan kendaraan X6 = Jenis kendaraan

  b. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel terikat yang dipengaruhi karna adanya variabel bebas, variabel dependen dalam penelitian ini adalah: Y = Bangkitan Pergerakan

  3.2 Definisi Operasional Variabel

  X1 = Jumlah anggota keluarga yang ada dalam satu rumah X2 = Jumlah keluarga yang bekerja dalam satu rumah X3 = Pendidikan terakhir yang di tempuh X4 = Pendapatan yang dihasilkan dalam sebulan X5 = Jumlah kepemilikan kendaraan yang ada dalam satu keluarga X6 = Jenis-jenis kendaraan yang digunakan

  3.3 Tahapan Penelitian 1. Merumuskan masalah yang terjadi di desa Blang Beurandang.

  2. Mencari literatur yang bisa memecahkan masalah berupa buku-buku dan jurnal dan juga mengikuti bimbingan dan arahan dari dosen pembimbing.

  3. Pengumpulan data di lapangan yang berupa data skunder dan data primer. Adapun data-data tersebut adalah sebagai berikut: a. Data primer

  1. Jumlah keluarga (orang)

  2. Jumlah keluarga yang bekerja

  3. Pendidikan (jumlah keluarga yang bersekolah)

  4. Pendapatan (rupiah)

  5. Kepemilikan kendaraan (sepeda motor, mobil dll)

  6. Jenis kendaraan

  b. Data skunder

  1. Jumlah populasi

  2. Peta kecamatan

  3. Peta jaringan jalan

  4. Metode pengolahan data

  1. Menggunakan model analisa regresi liniear dan berganda dengan menguunakan program SPSS.

  2. Menentukan jumlah pergerakan dengan Microsoft Excel (analisa kategori).

  3. Menentukan nilai koefisien determinasi serta nilai konstanta dan koefisien regresi setiap tahap untuk menentukan model terbaik.

  5. Data yang didapat di lapangan dianalisa dengan:

  1. Uji Validasi

  2. Uji Reabilitas

  3. Koefisien Korelasi

  4. Regresi Linear Berganda

  2

  5. Koefisien Determinasi (R )

  6. Uji- t

  7. Uji- f

  6. Sesudah penelitian akan didapatkan berupa kesimpulan dan juga saran- saran dari semua pihak demi kesempurnaan penelitian ini.

  Penelitian dapat dilakukan dengan cermat dan efisien, maka perlu dibuat suatu kerangka kegiatan penelitian, adapun kerangka penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Data Primer:

  • Jumlah keluarga (orang)
  • Jumlah populasi penduduk kawasan perumahan Blang Beurandang
  • Jumlah keluarga yang bekerja (orang)
  • Pendidikan (jumlah keluarga yang bersekolah)
  • Peta kecamatan Johan Pahlwan
  • Peta jaringan jalan di kecamatan Johan Pahlawan Pengolahan Data:
  • Pendapatan (rupiah)
  • Kepemilikan kendaraan (mobil, sepeda motor)
  • Jenis kendaraan Data Sekunder:
  • Menentukan model analisa regresi linear dan berganda dengan menggunakan program SPSS
  • Menentukan jumlah pergerakan dengan Microsoft Excel (analisa kategori)
  • Menentukan nilai koefisien determinasi serta nilai konstanta dan koefisien regresi setiap tahap untuk menentukan model terbaik Analisa Data:
  • Uji Validasi
  • Uji Reabilitas
  • Koefisien korelasi
  • Regresi Linear Berganda

  • Koefisien Determinasi (R

  • 2Uji- t
  • Uji- f Kesimpulan dan Saran

    SELESAI

Gambar 3.1 Kerangka alur penelitian

  

MULAI

Perumusan Masalah

Studi Literatur

Pengumpulan Data

3.4 Metode Pengumpulan Data

  Adapun metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

  3.4.1 Wawancara

  Wawancara merupakam teknik untuk mengumpulkan informasi melalui komunikasi langsung dengan responden atau orang yang diminta informasi. Kelebihannya wawancara yaitu

  1. Merupakan teknik yang paling tepat untuk mengungkap keadaan pribadi seseorang dan dapat dilakukan terhadap setiap tingkatan umur

  2. Dapat dilaksanakan serempak dengan kegiatan observasi

  3. Digunakan untuk pelengkap data yang dikumpulkan dengan teknik lain Kekuranganya wawancara yaitu:

  1. Tidak efisien, yaitu tidak dapat menghemat waktu

  2. Sangat bergantung terhadap kesediaan kedua belah pihak

  3. Menuntut penguasaan bahasa dari pihak pewawancara Wawancara dirumah adalah jenis survei asal-tujuan yang terbaik untuk suatu daerah dan merupakan bagian terpenting dalam kebanyakan kajian transportasi. Tujuan wawancara dirumah tidak hanya untuk mendapatkan informasi Matrik Asal Tujuan (MAT) tetapi juga untuk mendapatkan beberapa data statistik lain seperti kepemilikan kendaraan, jumlah anggota keluarga, jumlah masyarakat masyarakat yang bekerja dan mungkin juga penghasilan masyarakat disuatu daerah. (Tamin 2008)

  3.4.2 Kuesioner

  Kuesioner merupakan alat pengumpul data melalui komunikasi tidak langsuang, yaitu melalui tulisan. angket atau kuesioner adalah jenis instrumen non memperoleh informasi dari responden berkenaan dengan sikap, tugas, sajian, aspirasi, fasilitas, suasana pembelajaran, dll.

  Agar data yang diperlukan dapat secara akurat maka pada penelitian ini penulis membuat sebuah kuesioner agar para responden cepat menangkap apa yang akan ditanyakan.

  Data survei yang digunakan untuk menunjang kegiatan penelitian yang akan dilakukan meliputi data primer dan data sekunder.

  3.4.3 Data primer

  Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui penyebaran kuisioner dan wawancara dengan penduduk desa Blang Beurandang. Lokasi pengambilan data dilaksanakan di desa Blang Beurandang yang terdiri dari empat tempat relokasi yaitu:

  1. ADB-BRR

  2. Caritas

  3. IOM

  4. Islamic Center Pengumpulan data ini dilakukan dengan teknik sampling secara acak, sehingga sample yang diambil akan mewakili seluruh lapisan dan golongan.

  3.4.4 Data sekunder

  Data sekunder diperoleh dari kantor BPS Meulaboh dan dari Kepala Desa sebagai pendukung dari data primer, yang berupa peta jaringan jalan, peta tata guna lahan, data penduduk, kepadatan penduduk, luas wilayah dan jumlah keluarga.

3.5 Populasi dan Sampel

  3.5.1 Populasi

  Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi dan benda-benda.

  3.5.2 Sampel

  Sampel atau contoh adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti. Sampel yang baik, yang kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi, adalah sampel yang bersifat representatif atau yang dapat menggambarkan karakteristik populasi.

  Dalam banyak buku yang mencantumkan rumus untuk menentukan ukuran sampel yang dibuat Slovin, khususnya dalam buku-buku metodologi penelitian.

  Rumus penentuan sampel menurut Slovin (2011): Dengan galat pendugaan (10%) maka dapat dihitung jumlah sampel sebagai berikut:

  n = ) ( 1 , 346 .

  2

  1 346 .

  2 2

  n

  • =

  46 ,

  24 346 .

  2 = n n = 95,91

  Berarti sampel yang diteliti adalah 95,91 sampel, untuk memudahkan dalam pengolahan data maka penulis membulatkan menjadi 100 Sampel.

  3.6 Metode Pengolahan Data

  Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Software SPSS