KRI 2017 Panduan KRSTI v221216

(1)

(2)

DAFTAR ISI

Hal

Sambutan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Sambutan Direktur Kemahasiswaan

Latar Belakang Maksud dan Tujuan Tema

Ketentuan Umum Peserta dan Pendaftaran Tahapan Evaluasi Kriteria Evaluasi Peserta Proses seleksi

Penghargaan Jadwal kegiatan Kegiatan pertanggal Alamat Penyelenggara

Lampiran A. Susunan Panitia KRSTI 2017 Lampiran B. Formulir Pengajuan Peserta Lampiran C. Tema dan Peraturan KRSTI 2017 Lampiran D. Ukuran Lapangan


(3)

Sambutan

Salah satu tujuan pendidikan tinggi adalah menumbuh-kembangkan dan memperkaya khasanah ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Untuk itu kegiatan penumbuhan dan pengembangan kreativitas dan inovasi dosen dan mahasiswa menjadi kata kunci untuk menghantarkan tercapainya tujuan tersebut. Dalam penumbuhan dan pengembangan kreativitas dan inovasi tidaklah cukup hanya sampai pada wacana teoritis saja, akan tetapi harus dilatih untuk mengimplementasikan ide, gagasan dalam wacana-teoritis tersebut ke dalam dunia nyata. Kegiatan pengembangan gagasan teoritis menjadi penerapan teknologi yang nyata harus dibuat sedemikian rupa agar menjadi menarik, dinamis dan tidak membosankan, dimana dosen dan mahasiswa perlu dilibatkan secara multidisiplin.

Sehubungan dengan itu, saya menyambut baik penyelenggaraan Kontes Robot Indonesia (KRI), karena dalam KRI setiap Peserta harus mengeksplorasi kemampuannya dalam perancangan, implementasi, dan strategi serta harus mengembangkan ide-idenya untuk dapat membuat dan merancang suatu wahana bergerak berbentuk robot dengan berbagai bentuk dan struktur serta kecerdasan agar dapat memenuhi tema dan aturan main yang telah ditentukan, sehingga mahasiswa dapat berkompetisi secara sportif dalam arena yang telah ditentukan. Dalam Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) yang diselenggarakan bersamaan dengan Kontes Robot Idonesia (KRI), robot yang dibuat mahasiswa harus menitik beratkan pada unsur teknologi dan seni tari - budaya sesuai dengan tema yang telah ditentukan, disinilah letak pentingnya kemampuan kreativitas, inovasi dan strategi yang dikembangkan oleh setiap tim peserta. Oleh sebab itu, sejak awal dimulainya KRI, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang sekarang berubah menjadi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan selalu memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan KRI tersebut.

Dalam kesempatan ini Direktorat Jenderal Pembelajran dan Kemahasiswaan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, mengundang seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia untuk berpartisipasi dalam KRSI 2017 ini. Selamat berpartisipasi, semoga melalui KRSI 2017 kemampuan mahasiswa dan kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia dapat terus ditingkatkan.

Jakarta, Desember 2016

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan,


(4)

Sambutan

Untuk menumbuh kembangkan ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia, perlu difasilitasi kegiatan yang dapat mendukung penumbuhan, pengembangan kreativitas dan inovasi dosen beserta para mahasiswa baik dari segi teori maupun penerapan praktisnya. Dalam hal ini Kontes Robot Seni tari Indonesia (KRSI) dapat merupakan suatu wahana yang sangat menarik bagi mahasiswa/wi untuk mengimplimentasikan gagasan dan ide-ide mereka menjadi suatu robot yang fungsional dengan memanfaatkan pengetahuan mereka yang multi disiplin, sekaligus memperhatikan faktor seni-budaya dalam penerapan teknologi.

Robot–robot tersebut harus dirancang dan dibuat sendiri, dengan menggunakan sensor-sensor, aktuator serta mikroprosessor yang ada dan harus diprogramkan sesuai dengan tema kontes setiap tahunnya. Selain itu kerjasama yang baik antara anggota tim peserta juga akan menjadi faktor pendukung suksesnya suatu tim dalam kontes ini. Setiap tim akan memiliki gagasan strategi yang terbaik untuk dapat memenangkan kontes dan akan diuji dalam kontes tersebut, sehingga dapat menimbulkan suasana kompetisi yang kondusif dikalangan mahasiswa, dosen maupun perguruan tinggi yang berpartisipasi dalam kontes.

KRSI 2017 akan diselenggarakan langsung secara Nasional pada tanggal 6-9 Juli 2017. KRSI 2017 diharapkan mampu menjadi wahana untuk unjuk prestasi dalam perancangan, implementasi dan strategi dari mahasiswa/wi Indonesia dengan mempertimbangkan seni-budaya Indonesia yang kaya, sekaligus sebagai tontonan dan hiburan yang menarik yang sarat dengan ide-ide pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta seni budaya bangsa.

Dalam kesempatan ini Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dn Kemahasiswaan, Kementrian Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, mendorong seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia untuk berpartisipasi dalam KRSI 2017 ini. Selamat berpartisipasi, semoga dengan KRSI 2017 kemampuan mahasiswa dan dosen, serta kualitas pendidikan tinggi serta kerjasama antar disiplin ilmu di Indonesia dapat terus ditingkatkan.

Jakarta, Desember 2016 Direktur Kemahasiswaan,


(5)

Kontes Robot Seni Tari Indonesia 2017

KRSTI

2017

1.

Latar Belakang

Pelaksanaan kontes robot yang telah berlangsung setiap tahun selama lebih dari satu dekade di bumi pertiwi, telah melahirkan insan-insan pemikir dan pembuat robot yang berkemampuan tinggi. Kontes robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) telah merupakan ajang kompetisi kemampuan masing-masing perguruan tinggi untuk menunjukkan kepiawaian mahasiswanya dalam merancang dan membuat serta memprogram robot-robot ciptaan nya dalam kompetisi tersebut.

Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) merupakan suatu ajang kompetisi perancangan dan pembuatan robot yang disertai dengan unsur-unsur seni dan budaya bangsa yang telah terkenal di bumi pertiwi. KRSI pertamakali diadakan pada tahun 2010 yang mengangkat tema ”Robot Penari Jaipong”, tahun 2011 dengan mengangkat tema ”Robot Penari Pendet”,

pada tahun 2016 mengangkat tema “Robot Penari Topeng Betawi”. Tema tari setiap tahun

akan berganti dan mengambil jenis tari diseluruh Indonesia dengan tanpa mengurangi jumlah gerak ragam tari. Setiap tim peserta yang terdiri dari 3(tiga) mahasiswa dengan seorang dosen pembimbing, diwajibkan untuk membuat dua robot untuk menampilkan gerak seni tari budaya Sumatera Selatan yang diinginkan sesuai tema kontes.

KRSTI 2017, sesuai dengan momentum yang tepat dalam gema Nasional membangkitkan kecintaan dan pelestarian budaya-budaya Nasional, maka tema yang diangkat adalah “Robot

Penari Gending Sriwijaya”. Kegiatan KRTSI 2016 ini dilaksanakan disetiap Regional sesuai

dengan jadwal yang telah ditentukan dan Nasional pada tanggal 6-9 Juli 2017 yang dikoordinasi dan didanai oleh Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi bekerjasama dengan institusi Perguruan Tinggi yang ditunjuk.

2.

Maksud dan Tujuan

Tujuan KRSI 2017 adalah:

1. Menumbuh-kembangkan dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa di Perguruan Tinggi.

2. Mengaplikasikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ke dalam dunia nyata.

3. Meningkatkan kepekaan mahasiswa dalam pengembangan bidang teknologi robotika. 4. Meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap seni budaya bangsa.


(6)

3.

Tema:

Tema Kontes Robot Seni Tari Indonesia 2016 adalah:

Robot Penari Gending Sriwijaya

Gending Sriwijaya merupakan lagu dan tarian tradisional masyarakat Kota Palembang, Sumatera Selatan. Melodi lagu Gending Sriwijaya diperdengarkan untuk mengiringi Tari Gending Sriwijaya. Baik lagu maupun tarian ini menggambarkan keluhuran budaya, kejayaan, dan keagungan kemaharajaan Sriwijaya yang pernah berjaya mempersatukan wilayah Barat Nusantara.

Tari ini ditampilkan secara khusus untuk menyambut tamu-tamu agung seperti kepala Negara, Duta Besar dan Tamu-tamu agung lainnya. Tari Gending Sriwijaya Hampir sama dengan tari Tanggai, perbedaannya terletak pada penggunaan tari jumlah penari dan perlengkapan busana yang dipakai. Penari Gending Sriwijaya seluruhnya berjumlah 13 orang terdiri dari :

 Satu orang penari utama pembawa tepak (tepak, kapur, sirih).

 Dua orang penari pembawa peridon (perlengkapan tepak)

 Enam orang penari pendamping (tiga dikanan dan tiga kiri)

 Satu orang pembawa payung kebesaran (dibawa oleh pria)

 Satu orang penyanyi Gending Sriwijaya

 Dua orang pembawa tombak (pria)

Sebagai daerah yang sangat kaya menyimpan koleksi sejarah masa lalu, Palembang juga memiliki banyak ragam seni tari. Dari imajinasi dan khayalan terhadap zaman keraton Kerajaan Sriwijaya pada abad VI SM, yang sangat tersohor dengan ekspansi wilayah dan pusat Agama Budha sampai zaman keemasan kesultanan Palembang Darussalam. tahapan sejarah masa lalu itu sampai kini memberikan banyak inspirasi bagi masyarakatnya.


(7)

Tari Gending Sriwijaya, termasuk lagu pengiringnya, diciptakan tahun 1944 untuk mengingatkan para pemuda bahwa para nenek moyang adalah bangsa dan besar yang menghormati persaudaraan dan persahabatan antar manusia dan hubungan antara manusia dengan Sang pencipta. Tari tersebut melukiskan kegembiraan gadis-gadis Palembang saat menerima tamu yang diagungkan.

Untuk menyambut para tamu agung itu digelar suatu tarian tradisional yang salah satunya adalah Gending Sriwijaya, tarian ini berasal dari masa kejayaan kemaharajaan Sriwijaya di Kota Palembang yang mencerminkan sikap tuan rumah yang ramah, gembira dan bahagia, tulus dan terbuka terhadap tamu yang istimewa itu.

Tarian Gending Sriwijaya digelarkan 9 penari muda dan cantik-cantik yang berbusana Adat Aesan Gede, Selendang Mantri, paksangkong, Dodot dan Tanggai. Mereka merupakan penari inti yang dikawal dua penari lainnya membawa payung dan tombak. Sedang di belakang sekali adalah penyanyi Gending Sriwijaya. Namun saat ini peran penyanyi dan musik pengiring ini sudah lebih banyak digantikan tape recorder. Dalam bentuk aslinya musik pengiring ini terdiri dari gamelan dan gong. Sedang peran pengawal kadang-kadang ditiadakan, terutama apabila tarian itu dipertunjukkan dalam gedung atau panggung tertutup. Penari paling depan membawa tepak sebagai Sekapur Sirih untuk dipersembahkan kepada tamu istimewa yang datang, diiringi dua penari yang membawa pridon terbuat dari kuningan. Persembahan Sekapur Sirih ini menurut aslinya hanya dilakukan oleh putri raja, sultan, atau bangsawan. Pembawa pridon biasanya adalah sahabat akrab atau inang pengasuh sang putri. Demikianlah pula penari-penari lainnya.

4.

Ketentuan Umum

a. Setiap tim yang terdiri dari 3(tiga) mahasiswa dan 1(satu) orang dosen pembimbing diharuskan membuat dua robot humanoid yang mampu melakukan gerakan menari mengikuti musik kesenian gamelan pengiring "Gending Sriwijaya".

b. Jumlah robot maksimum dua dan harus dibuat sendiri.

c. Robot penari harus mempunyai struktur tubuh manusia dengan tinggi 55±5cm diukur di posisi kepala tidak termasuk asesories.

d. Derajat kebebasan robot minimal 23(dua puluh tiga), dengan satu derajat kebebasan sebagai penggerak pinggul berputar 2700.

e. Berat satu robot maksimum 30kg.

f. Tegangan batere sebagai catu daya harus menggunakan tegangan DC dengan level (tinggi) tegangan tidak dibatasi.

g. Robot harus dapat menari di atas arena persegi-panjang dengan start berwarna merah atau biru, arena berukuran (3000 x 2000) mm.

h. Gerak tari dalam tarian "Gending Sriwijaya" strukturnya terdiri dari gerakan Sembah Pambuka, Gerak Kecubung berdiri arah dalam-luar, Gerak Kecubung berdiri atas arah dalam-luar, gerak silang, Gerak transisi berdiri ke duduk (Sembah duduk), gerak Borobudur, gerak transisi duduk ke berdiri, Gerak ukel

Benang, Sembah penutup, yang diselaraskan dengan irama musik pengiring tari "

Gending Sriwijaya "


(8)

j. Musik pengiring tari robot adalah musik khas tari " Gending Sriwijaya " yang akan disediakan oleh panitia.

k. Waktu yang disediakan untuk setiap unjuk kebolehan tari dalam lomba ini adalah

3-4 menit sesuai dengan panjang atau durasi irama musik pengiring.

l. Selama waktu 3-5 menit, musik pengiring akan berhenti sebanyak satu kali selama 10-15 detik.

m. Setiap tim pada setiap gamediberikan kesempatan “retry”.

n. Setiap Retry akan dikenakan hukuman pengurangan nilai (penalty). o. Asesories dan pakaian sesuai dengan tari “Gending Sriwijaya”.

p. Bagi tim dengan teknik dan seni tari terbaik akan dinyatakan sebagai pemenang. Peraturan selengkapnya dapat dibaca pada lampiran C dari buku panduan ini.

5.

Peserta dan Pendaftaran

KRSTI 2017 hanya boleh diikuti oleh institusi atau tim dari Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta dibawah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Setiap tim harus terdiri dari 3(tiga) mahasiswa program Diploma dan atau Sarjana dan 1(satu) dosen pembimbing aktif. Setiap tim harus mengajukan proposal ke panitia KRSTI 2017 dengan surat pengantar yang disetujui oleh Wakil Rektor/Ketua/Direktur/Dekan Bidang Kemahasiswaan pada masing-masing Perguruan Tinggi dalam bentuk soft file pdf. Formulir pengajuan (Application Form) dapat dilihat pada lampiran B.

Proposal merupakan Pendaftaran awal yang harus diajukan oleh setiap tim kepada Panitia KRSTI 2017 sebagai calon peserta. Setiap tim wajib mengirimkan 1 (satu) set proposal dalam bentuk hart copy dan pdf. soft file, kapasitas 2Mb sudah termasuk surat pengantar dari perguruan tinggi dengan format nama file: KRSTI_namauniversitas_ namatim ke alamat prabowogigih@yahoo.com , dan harunnasrullah@gmail.com dengan subjek “proposal KRSTI 2017” dan untuk hard copy dialamatkan ke alamat penyelenggara selambat-lambatnya tanggal 6 Januari 2017 sudah diterima di sekretariat panitia. Setiap Perguruan Tinggi hanya diperkenankan untuk mengirim satu Tim peserta KRSTI.

Semua proposal yang masuk ke sekretariat panitia akan dilakukan evaluasi administratif. Proposal yang diterima dan disetujui oleh panitia akan diberitahukan kepada peserta melalui surat pemberitahuan ke alamat masing-masing dan dapat dilihat di website panitia.

6.

Tahapan Evaluasi

Evaluasi dilakukan dalam dua tahap.

1. Evaluasi tahap pertama merupakan evaluasi administratif. Proposal yang diterima dan disetujui oleh panitia akan diumumkan dan diberitahukan kepada calon tim peserta melalui surat pemberitahuan ke alamat masing-masing paling lambat 2(dua) minggu setelah batas akhir penerimaan proposal. Informasi hasil evaluasi tahap pertama akan ditampilkan dan dapat di unduh melalui website KRSTI 2017.


(9)

2. Evaluasi tahap kedua dilakukan melalui laporan kemajuan dan perkembangan pembuatan robot yang telah dilakukan. Tim Juri akan mengevaluasi kesiapan calon peserta untuk mengikuti KRSTI 2017 mengacu pada kriteria evaluasi yang telah ditentukan.

7.

Kriteria Evaluasi Peserta

1. Untuk keperluan evaluasi tahap pertama

Setiap calon peserta harus mengirim proposal KRSTI 2017, dalam bentuk pdf. ke alamat Panitia Penyelenggara KRSI pusat disertai Surat Pengantar dari Perguruan Tinggi masing-masing disetujui oleh Wakil/Pembantu Rektor /Ketua/Direktur/ Dekan.

2. Untuk keperluan evaluasi tahap kedua,

Setiap calon peserta yang telah terdaftar dalam pengumuman hasil evaluasi tahap pertama, diwajibkan untuk mengirimkan laporan kemajuan dan perkembangan pembuatan robot dalam file dengan format flv, frame width 480, maksimum 10 MB dengan waktu tiga(3) menit. Video harus menunjukkan aktivitas robot seni, gerakan tari robot otomatis yang telah dibuat.

Setiap Tim diwajibkan mengirimkan bahan-bahan tersebut dilengkapi surat pengantar dari Pembantu/Wakil Rektor/Ketua/Direktur/ Dekan/ dan harus diterima panitia selambat-lambatnya tanggal 23 Maret 2017.

Kriteria evaluasi yang digunakan adalah :

a. Rancangan Mekanik Robot dan jumlah DOF b. Sistem Kontrol dan algoritma Robot

c. Strategi deteksi dan sinkronisasi gerakan dengan suara musik pengiring. d. Sensor dan Rangkaian Interface yang digunakan

e. Pergerakan kepala, tubuh, tangan dan kaki

8.

Proses Seleksi

Seleksi akan dilakukan dua tahap yaitu seleksi tingkat Regional dan seleksi tingkat Nasional. Juara pertama dan juara kedua tiap Regional akan mewakili Regional masing-masing ketingkat Nasional.

9.

Penghargaan

Panitia Regional menyediakan penghargaan bagi Juara Pertama, Juara Kedua, Juara Ketiga, Juara Harapan, dan penghargaan lain yang akan ditentukan oleh panitia.

Tim peserta yang lolos tahap seleksi Regional akan diundang untuk mengikuti Kontes Nasional KRSTI 2017 dan akan mendapatkan dana bantuan pembinaan sebesar Rp 5.000.000,- (Lima Juta rupiah) dari panitia, bantuan biaya transportasi kelas ekonomi dari Perguruan Tinggi ke tempat pelaksanaan Kontes Nasional KRI dan akomodasi Tim (tiga mahasiswa dan satu dosen pembimbing) selama empat (4) hari.

Panitia Nasional menyediakan penghargaan bagi Juara Pertama, Juara Kedua, Juara Ketiga, Juara Harapan, dan penghargaan lain yang akan ditentukan oleh panitia.


(10)

10.

Jadual Kegiatan:

No Kegiatan Tanggal Lokasi

1 Batas Waktu proposal masuk 6 Januari 2017 Dir Mawa,Dirjen

Belmawa, Kemristekdikti 2 Pengumuman peserta hasil

evaluasi tahap I 16 Januari 2017

Dir Mawa,Dirjen

Belmawa, Kemristekdikti 3 Batas waktu laporan kemajuan

tahap II 23 Maret 2017

Dir Mawa,Dirjen

Belmawa, Kemristekdikti 4 Pengumuman peserta KRI

Regional 3 April 2017

Dir Mawa,Dirjen

Belmawa, Kemristekdikti 5 Kontes Robot Indonesia

tingkat Regional

KRSI Regional 2 27 - 30 April 2017 KRSI Regional 4 4 - 7 Mei 2017 KRSI Regional 1 11-14 Mei 2017 KRSI Regional 3 18-21 Mei 2017 6 Pengumuman peserta KRI

tingkat Nasional 24 Mei 2017

Dir Mawa,Dirjen

Belmawa, Kemristekdikti 7 Pelaksanaan KRI tingkat


(11)

11.

Alamat Penyelenggara

Panitia Kontes Robot Seni Tari Indonesia 2017 Direktorat Kemahasiswaan

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Gedung D, Lantai 4

Jln Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan, Jakarta Pusat 10270

Website : https://www.kontesrobotindonesia.org dan http://kri.eepis-its.edu

E-mail : gigih@pens.ac.id


(12)

Lampiran A

Susunan Panitia Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) 2017

Pelindung : Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Komisi Pengarah : • Gubernur

• Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan. • Direktur Kemahasiswaan

• Rektor/Direktur • Dekan

• Direktur TVRI Ketua Pelaksana : Wakil Ketua Pelaksana : Sekretaris :

Publikasi dan Dokumentasi : Bendahara :

Perlengkapan :

 Perlengkapan Lapangan

 Perlengkapan umum Acara dan Pertandingan :

Akomodasi : Transportasi : Dana :


(13)

Lampiran B

Formulir Pengajuan Peserta


(14)

KONTES ROBOT SENI TARI INDONESIA 2017

(“

Robot Penari Gending Sriwijaya

” )

1. Setiap Institusi hanya diperkenankan mengirimkan 1(satu) tim saja. Tim tambahan yang didaftarkan akan diabaikan.

2. Setiap Tim harus mengirim satu set syarat pendaftaran berupa Borang Aplikasi atau Proposal. Format Borang Aplikasi atau proposal adalah seperti yang tertulis dalam panduan ini dengan jumlah halaman tidak melebihi 25 (dua puluh lima) halaman. 3. Borang Aplikasi harus disahkan/ditandatangani oleh Wakil Rektor/Ketua/

Direktur/Dekan Bidang Kemahasiswaan masing-masing Perguruan Tinggi.

4. Borang Aplikasi dan proposal harus sudah diterima oleh Panitia KRSTI 2017 paling lambat pada 6 Januari 2017 dengan alamat pengiriman ke:

Panitia Kontes Robot Seni Tari Indonesia 2017 Direktorat Kemahasiswaan

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Gedung D Lantai 4

Jln Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan Jakarta Pusat 10270

Website : https://www.kontesrobotindonesia.org dan http://kri.eepis-its.edu

E-mail pendaftaran : prabowogigih@yahoo.com dan

harunnasrullah@gmail.com

E-mail QA : gigih@pens.ac.id

harunnasrullah@gmail.com

5. Borang Aplikasi atau Proposal setidaknya harus berisi informasi tentang anggota tim, institusi, alamat lengkap, nomer telepon, alamat E-mail atau contact person, dan juga berisi tentang deskripsi rinci tentang robot, meliputi: desain, gambar teknik, strategi dan algoritma program kontrol robot.

6. Panitia KRSTI 2017 akan melakukan evaluasi peserta dalam dua tahap, yaitu tahap pertama berupa evaluasi proposal (administratif), dan kedua, evaluasi berdasarkan laporan kemajuan pembuatan robot. Jadwal rinci dapat disimak dibagian jadwal kegiatan dalam panduan ini.


(15)

BAGIAN SATU: INFORMASI TENTANG TIM PESERTA

1. TIM

Nama Tim (maksimum 15 karakter dan mudah untuk disebutkan)

………. 1. Nama Ketua Tim : ... (Mahasiswa) 2. Nama Anggota 1 : ... (Mahasiswa) 3. Nama Anggota 2 : ... (Mahasiswa) 4. Nama Pembimbing : ... (Dosen)

2. INSTITUSI

Nama Lengkap Institusi : ………... Nama Departemen/Fakultas : ……… Alamat Kontak : ………...

Nomer Telepon :……… Nomer FAX : ……….

Nomer Telepon Mobile (HP):

……….….. Alamat E-mail : ……….

3. Alamat lengkap, e-mail dan No. HP contact person untuk Tim dan pembimbing

4. Jumlah Robot dan Jumlah gerak robot.

Jumlah Robot : ... ... buah Jumlah gerak bebas robot: ………


(16)

BAGIAN DUA: INFORMASI TENTANG (MESIN) ROBOT

1. NAMA TIM ROBOT (hanya nama tim) : ______________________

(Tidak boleh mengindikasikan institusi yang bersangkutan)

2. ROBOT

Jumlah Robot : 2 (dua) buah

Jelaskan tentang mesin robot Anda: 1. Rancangan/desain,

2. Strategi kontrol, 3. Algoritma gerak, 4. Pengunaan sensor

5. Deteksi suara musik pengiring

6. Strategi untuk mensinkronkan gerakan dengan waktu yang tersedia

7. Sketch atau gambar rancangan dasar robot yang mudah dibaca dan dievaluasi. Gunakan halaman terpisah untuk menerangkan dimensi, struktur atau bahan yang dipakai.


(17)

3. JUMLAH DERAJAT KEBEBASAN

Jelaskan jumlah derajat kebebasan (minimal 23 derajat kebebasan) yang saudara ajukan melalui gambar lengkap robot seni penari "Gending Sriwijaya", dengan satu derajat kebebasan sebagai penggerak pinggul dan dapat bergerak memutar sesuai gerak manusiakearah kiri dan arah kanan.


(18)

4. SKETCH (RANCANGAN SINGKAT)

Gambarlah desain singkat tentang rencana robot Anda dilengkapi dengan perkiraan ukuran/dimensi. Perhatikan bahwa tinggi minimum robot adalah 50cm dan tinggi maksimum adalah 60cm tanpa asesori. Untuk diingat: dimohon untuk tidak mencantumkan info apapun dalam gambar rancangan robot yang mengindikasikan nama institusi pengusul.


(19)

Lampiran C

Tema dan Aturan

Kontes Robot Seni Tari Indonesia

(KRSTI)


(20)

1.

Pendahuluan

Pelaksanaan kontes robot yang telah berlangsung setiap tahun selama lebih dari satu dekade di bumi pertiwi, telah melahirkan insan-insan pemikir dan pembuat robot yang berkemampuan tinggi. Kontes robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) telah menjadi ajang kompetisi kemampuan masing-masing perguruan tinggi untuk menunjukkan kepiawaian mahasiswanya dalam merancang, membuat, memprogram dan menerapkan strategi robot-robot ciptaan-nya dalam kompetisi tersebut.

Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) merupakan suatu ajang kompetisi perancangan, pembuatan dan pemrograman robot yang disertai dengan unsur-unsur seni dan budaya bangsa Indonesia khususnya seni tari yang telah terkenal di bumi pertiwi. KRSI pertamakali diadakan pada tahun 2010 dengan tema “Robot Penari Jaipong”,

tahun 2011 dengan tema Robot Penari Pendet”, tahun 2012 dengan tema “Robot Penari Klono Topeng, tahun 2013 mengangkat tema “Robot Penari Piring”, tahun 2014 mengangkat tema “Robot Penari Hanuman Duto”, pada tahun 2015 mengangkat

tema “Robot Penari Bambangan Cakil”, pada tahun 2016 mengangkat tema “Robot Penari Gending Sriwijaya”. Setiap tim peserta yang terdiri dari 3(tiga) mahasiswa dengan seorang dosen pembimbing, diwajibkan untuk membuat satu atau beberapa robot yang terkoordinasi untuk menampilkan seni budaya yang diinginkan sesuai tema kontes.

Untuk KRSTI 2017, kembali guna membangkitkan kecintaan dan pelestarian budaya-budaya Nasional maka tema yang diangkat adalah “Robot Penari Gending Sriwijaya”.

Kegiatan KRSTI 2017 ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan Kontes Robot Indonesia (KRI) tingkat Regional dan KRI tingkat Nasional pada tanggal 6-9 Juli 2017 yang dikoordinasi dan didanai oleh Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi bekerjasama dengan institusi Perguruan Tinggi yang ditunjuk.

Tujuan dari kontes robot ini adalah untuk menumbuh kembangkan kreatifitas dan minat para mahasiswa dalam teknologi maju, khususnya teknologi robotika yang selain diperuntukkan bagi industri juga diharapkan dapat membantu kegiatan manusia sehari-hari serta seni budaya khususnya seni tari.


(21)

2.

Tema

Tema Kontes Robot Seni Tari Indonesia 2017 adalah:

Robot Penari Gending Sriwijaya

Gending Sriwijaya merupakan lagu dan tarian tradisional masyarakat Kota

Palembang, Sumatera Selatan. Melodi lagu Gending Sriwijaya diperdengarkan untuk mengiringi Tari Gending Sriwijaya. Baik lagu maupun tarian ini menggambarkan keluhuran budaya, kejayaan, dan keagungan kemaharajaan Sriwijaya yang pernah berjaya mempersatukan wilayah Barat Nusantara.

Tari ini ditampilkan secara khusus untuk menyambut tamu-tamu agung seperti kepala Negara, Duta Besar dan Tamu-tamu agung lainnya. Tari Gending Sriwijaya Hampir sama dengan tari Tanggai, perbedaannya terletak pada penggunaan tari jumlah penari dan perlengkapan busana yang dipakai. Penari Gending Sriwijaya seluruhnya berjumlah 13 orang terdiri dari :

 Satu orang penari utama pembawa tepak (tepak, kapur, sirih).

 Dua orang penari pembawa peridon (perlengkapan tepak)

 Enam orang penari pendamping (tiga dikanan dan tiga kiri)

 Satu orang pembawa payung kebesaran (dibawa oleh pria)

 Satu orang penyanyi Gending Sriwijaya

 Dua orang pembawa tombak (pria)

Sebagai daerah yang sangat kaya menyimpan koleksi sejarah masa lalu, Palembang juga memiliki banyak ragam seni tari. Dari imajinasi dan khayalan terhadap zaman keraton Kerajaan Sriwijaya pada abad VI SM, yang sangat tersohor dengan ekspansi wilayah dan pusat Agama Budha sampai zaman keemasan kesultanan Palembang Darussalam. tahapan sejarah masa lalu itu sampai kini memberikan banyak inspirasi bagi masyarakatnya.

Tari Gending Sriwijaya, termasuk lagu pengiringnya, diciptakan tahun 1944 untuk mengingatkan para pemuda bahwa para nenek moyang adalah bangsa dan besar yang menghormati persaudaraan dan persahabatan antar manusia dan hubungan antara manusia dengan Sang pencipta. Tari tersebut melukiskan kegembiraan gadis-gadis Palembang saat menerima tamu yang diagungkan.


(22)

Untuk menyambut para tamu agung itu digelar suatu tarian tradisional yang salah satunya adalah Gending Sriwijaya, tarian ini berasal dari masa kejayaan kemaharajaan Sriwijaya di Kota Palembang yang mencerminkan sikap tuan rumah yang ramah, gembira dan bahagia, tulus dan terbuka terhadap tamu yang istimewa itu.

Tarian Gending Sriwijaya digelarkan 9 penari muda dan cantik-cantik yang berbusana Adat Aesan Gede, Selendang Mantri, paksangkong, Dodot dan Tanggai. Mereka merupakan penari inti yang dikawal dua penari lainnya membawa payung dan tombak. Sedang di belakang sekali adalah penyanyi Gending Sriwijaya. Namun saat ini peran penyanyi dan musik pengiring ini sudah lebih banyak digantikan tape recorder. Dalam bentuk aslinya musik pengiring ini terdiri dari gamelan dan gong. Sedang peran pengawal kadang-kadang ditiadakan, terutama apabila tarian itu dipertunjukkan dalam gedung atau panggung tertutup. Penari paling depan membawa tepak sebagai Sekapur Sirih untuk dipersembahkan kepada tamu istimewa yang datang, diiringi dua penari yang membawa pridon terbuat dari kuningan. Persembahan Sekapur Sirih ini menurut aslinya hanya dilakukan oleh putri raja, sultan, atau bangsawan. Pembawa pridon biasanya adalah sahabat akrab atau inang pengasuh sang putri. Demikianlah pula penari-penari lainnya.

3.

Spesifikasi Robot.

3.1. Setiap tim diharuskan membuat robot humanoid sendiri, maksimum dengan dua robot otomatis dan mampu melakukan gerak tari untuk mengikuti musik kesenian "Gending Sriwijaya".

3.2. Robot yang dibuat harus memiliki kemampuan untuk bergerak mengikuti alunan musik yang dimainkan saat lomba berlangsung.

3.3. Robot harus dirancang untuk dapat mendengar alunan musik melalui bloetooth.

3.4. Robot harus memiliki bagian yang dapat disebut sebagai sistem kaki, tubuh, tangan dan kepala.

3.5. Derajat kebebasan robot minimal 23(dua puluh tiga), dengan satu derajat kebebasan sebagai penggerak pinggul berputar 2700.

3.6. Robot harus dapat melakukan gerak tari mengikuti alunan musik tari yang diperdengarkan.

3.7. Komunikasi antar dua robot diperbolehkan.

3.8. Komunikasi langsung maupun tidak langsung diluar dua robot tidak diperbolehkan.

3.9. Selama Lomba berlangsung, robot tidak boleh memecah diri menjadi beberapa robot dan bagian-bagian robot yang tidak dapat bergerak.

3.10. Tinggi robot 55±5cm tidak termasuk asesori

3.11. Rentang tangan atau kaki robot maksimal 600 mm diukur dari ujung jari tangan/kaki kanan ke kiri pada saat tangan/kaki membuka selebar-lebarnya.

3.12. Lebar telapak kaki maksimum 150 cm2 yang dapat berbentuk lingkaran, elip atau persegi empat.

3.13. Berat satu robot maksimal 30 kg.

3.14. Tegangan catudaya DC tidak dibatasi dan harus menempel pada robot dan dihitung sebagai berat.

3.15. Sumber tegangan harus berasal dari baterai Accu Kering (lead acid), NiCd, NiMH, Lit-Ion, atau Lit-Polymer. Tidak diperkenankan menggunakan accu yang berisi cairan basah.

3.16. Aktuator gerak dapat dirancang berbasis elektromotor, system pneumatik maupun sistem hidrolik.


(23)

3.17. Setiap Robot harus dapat di START hanya dengan satu tombol di badan robot dengan posisi tombol strat mudah terjangkau.

3.18. Asesories dan pakaian disesuaikan dengan tari “Gending Sriwijaya”.

4.

Arena Lomba dan Urutan Gerakan Tarian

4.1.Arena Lomba

Arena lomba dapat ditunjukkan pada gambar 1 berikut ini:

ZONA TUTUP

Zona Mulai Robot 1

ZONA A

ZONA B

ZONA C Zona Mulai Robot 1 Zona Mulai Robot 2

ZONA B

ZONA A

ZONA C

ZONA TUTUP

Zona Mulai Robot 2

Gambar 1: Lapangan Lomba KRSTI 2017

Arena lomba terdiri dari dua buah arena persegi panjang masing-masing mempunyai ukuran panjang 3000 mm dan lebar 2000 mm, berwarna pink dan hijau gelap dengan tinggi 1000 mm dari lantai dan diletakkan berdampingan. Terdapat pembatas arena antara tim merah dan biru berupa dinding kayu berwarna Coklat setebal 100 mm setinggi 60mm. Arena sebelah kanan (sesuai arah hadap penonton) untuk robot di bagian merah, sedang arena sebelah kiri untuk robot dibagian biru. Arena lomba juga dikelilingi dengan fance warna coklat dengan lebar 30 mm dan tinggi 60 mm. Bahan lapangan dari multi-plek

20mm dan dilapis dengan vynil.

Masing-masing arena akan dibagi dalam tiga zona yaitu ZONA A, ZONA B dan ZONA C. ZONA A akan terdapat zona mulai robot 1 dan zona mulai robot 2 untuk tim merah dan tim biru. Zona C masing-masing tim terdapat ZONA TUTUP.

4.2.ZONA A:

ZONA A berukuran 1000×2000 mm, dalam ZONA A terdapat tempat zona mulai untuk robot pertama dan robot kedua dengan ukuran masing-masing 400x400 mm. Waktu persiapan selama 1 (satu) menit menjelang lomba dimulai, melalui aba-aba persiapan yang diberikan oleh Juri, kedua robot diletakkan di tempat mulai. Arah hadap robot ketika di tempat mulai dapat ditentukan sendiri oleh Tim.


(24)

Di tempat zona mulai dalam ZONA A, setelah musik pengiring berbunyi, robot harus bisa melakukan Sembah Pambuka, Gerak Kecubung berdiri arah dalam dan luar, Gerak Kecubung berdiri atas arah dalam dan luar, gerak silang.

.

Gambar 2: ZONA A (diwakili tim Biru) 4.3 ZONA B :

ZONA B berukuran 1000 x 2000 mm

Di ZONA B robot harus dapat melakukan gerak “Gerak transisi berdiri ke duduk

(Sembah duduk), gerak Borobudur, gerak transisi duduk ke berdiri. Gerakan

dilakukan berulang-ulang hingga akhir zona B.

Gambar 3: ZONA B

4.4 ZONA C :

ZONA B berukuran 1000 x 2000 mm

Di ZONA C terdapat juga ZONA Tutup yang digunakan untuk robot mengakhiri kegiatan menari. Di ZONA C robot harus dapat melakukan “Gerak ukel Benang dan

Sembah penutup. Gerakan ukel benang dilakukan berulang-ulang hingga masuk

zona tutup. Pada zona tutup robot harus melakukan gerakan penutup atau sembah penutup.


(25)

Gambar 4: ZONA C dan ZONA TUTUP

5.

Sistem Perlombaan

5.1 Robot harus dapat menari di atas arena persegi-panjang lantai berwarna berukuran masing-masing (3000x2000)mm. Tiap arena satu tim robot memiliki empat ZONA, bila diurutkan dari awal hingga akhir adalah ZONA MULAI, ZONA A, ZONA B, ZONA C dan ZONA TUTUP. Tiap ZONA berfungsi sebagai pemandu gerakan tari.

5.2 Gerak tari harus diselaraskan dengan irama musik pengiring tari "Gending Sriwijaya".

5.3 Setiap sesi pertandingan, dua robot dari tim peserta akan diletakkan diatas arena (lapangan perlombaan) sesuai dengan warna tim awal, yaitu merah atau biru. 5.4 Aba-aba ”Persiapan” diberikan waktu 60 detik.

5.5 Musik pengiring didengarkan langsung dari sistem audio gedung tempat lomba bersamaan dengan tanda “mulai”.

5.6 Waktu yang disediakan untuk setiap unjuk kebolehan tari dalam lomba ini adalah 3-4 menit sesuai dengan panjang atau durasi irama gamelan pengiring.

5.7 Dalam waktu 3-5 menit, musik pengiring akan berhenti sebanyak satu kali selama 10-15 detik.

5.8 Setiap tim pada setiap gamediberikan kesempatan “retry”.

5.9 Setiap Retry akan dikenakan hukuman pengurangan nilai (penalty).

5.10 Setiap tim akan melakukan unjuk kebolehan tiga(3) kali secara bergantian dalam babak penyisihan.

5.11 Bagi robot yang telah menampilkan kepiawaian dalam menari tiga(3) kali penampilan lengkap dan memiliki nilai teknik serta seni tari terbaik akan dinyatakan sebagai pemenang, untuk Regional yang jumlah timnya kurang dari 12 (dua belas) tim.

5.12 Bagi Regional yang jumlah timnya diatas dua belas (12) tim, penampilan tiga(3) kali ditahap awal digunakan untuk menentukan delapan (8) tim terbaik sesuai dengan urutan nilai.

5.13 Delapan (8) Tim terbaik dalam 5.12 akan melakukan unjuk kebolehan satu kali untuk menentukan empat (4) tim terbaik sesuai dengan urutan nilai, dan

5.14 Empat (4) tim terbaik hasil 5.13 akan melakukan unjuk kebolehan tari untuk menentukan urutan juara pada tingkat Regional atau tingkat Nasional.


(26)

6.

Penilaian

6.1 Tim Juri akan melakukan penilaian berdasarkan kategori berikut ini

6.1.1 Kemampuan robot melakukan ”gerak sembah pambuka pada daerah

mulai di ZONA MULAI, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1

hingga 10 untuk nilai sempurna.

6.1.2 Kemampuan robot melakukan gerak tari “gerak Kecubung berdiri arah dalam-luar, Gerak Kecubung berdiri atas arah dalam-luar,dan gerak silang pada ZONA A, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10 untuk nilai sempurna.

6.1.3 Kemampuan robot melakukan ”gerak transisi berdiri ke duduk (Sembah

duduk), gerak Borobudur, gerak transisi duduk ke berdiri pada ZONA

B, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10 untuk nilai sempurna.

6.1.4 Kemampuan robot melakukan ”gerakukel Benang, pada ZONA C akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10 untuk nilai sempurna. 6.1.5 Kemampuan robot melakukan ”gerak sembah panutup pada ZONA

TUTUP, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10 untuk nilai sempurna.

6.2 Kemampuan mulai gerak dan sinkronisasi gerak tarian robot sesuai alunan musik pengiring akan memperoleh tambahan nilai 1-10.

6.3 Kemampuan robot yang telah mencapai ZONA A, ZONA B, ZONA C dan ZONA TUTUP, maka masing-masing zona akan mendapat tambahan nilai 5.

6.4 Setiap Tim akan mendapatkan nilai jumlah dari kategori 6.1.1 s/d 6.1.5, 6.2 s/d 6.5 tersebut diatas.

6.5 Setiap robot yang melakukan keindahan gerak dan selaras dengan tari "Gending

Sriwijaya", maka robot akan mendapatkan nilai 1 hingga 10 untuk nilai sempurna

dengan faktor pengali 2.

6.6 Pemenang setiap perlombaan ditentukan dari perolehan nilai rerata akhir terbaik. 6.7 Keputusan Juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

7.

Retry

7.1 Untuk setiap tim peserta, kesempatan retry diberikan bebas dengan ketentuan sebagai berikut:

7.1.1 Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot di tempat mulai retry dimulai dari tempat mulai dan nilai bonus yang telah diperoleh pada

tempat mulai hilang.

7.1.2 Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot diantara ZONA MULAI, retry dimulai dari ZONA MULAI dan nilai bonus yang telah diperoleh pada ZONA MULAI hilang.

7.1.3 Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot di ZONA A, retry dilakukan di ZONA A dan nilai bonus yang telah diperoleh pada ZONA A hilang.

7.1.4 Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot di ZONA B, retry dilakukan dari ZONA B nilai bonus yang telah diperoleh pada ZONA B hilang.


(27)

7.1.5 Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot di ZONA TUTUP, retry dilakukan dari ZONA TUTUP dan nilai bonus yang telah diperoleh pada ZONA TUTUP hilang.

7.2 Jika robot keluar dari arena, maka harus dilakukan retry sesuai dengan zona yang ditinggalkan.

7.3 Jika robot terjatuh, maka robot harus dilakukan retry.

7.4 Jika robot tidak bergerak selama 30 detik, maka robot harus dilakukan retry. 7.5 Ketika retry dilakukan, irama musik tidak dihentikan.

8.

Penalti dan Diskualifikasi

8.1 Jika dalam melakukan gerak tari, robot atau bagian robot diukur secara vertikal keluar daerah/arena pasangannya, maka tim akan dikenakan penalti, untuk sepuluh detik pertama akan dikenakan pengurangan nilai 2 dan untuk tiap 5(lima) detik berikutnya, tim akan dikenakan pengurangan nilai sebesar 2.

8.2 Jika robot melakukan retry, maka tim akan dikenakan pengurangan nilai 2 setiap kali retry.

8.3 Tim peserta yang menyentuh robot setelah pertandingan dimulai dapat dikenakan diskualifikasi kecuali dalam masa Retry.

8.4 Tim peserta tidak mengikuti arahan wasit dan/atau juri dapat dikenakan diskualifikasi.

8.5 Tim peserta yang bertindak tidak sesuai dengan spirit of fair play, dapat dikenakan diskualifikasi.

9.

Penghargaan

9.1. Panitia Regional menyediakan penghargaan bagi Juara Pertama, Juara Kedua, Juara Ketiga, Juara Harapan, dan penghargaan lain yang akan ditentukan oleh panitia.

9.2. Bagi tim juara pertama, dan kedua tingkat Regional akan dipanggil untuk tampil di tingkat Nasional.

9.3. Panitia Nasional menyediakan penghargaan bagi Juara Pertama, Juara Kedua, Juara Ketiga, Juara Harapan, dan penghargaan lain yang akan ditentukan oleh panitia.

10.

Faktor Keselamatan

Dalam merancang dan membuat robot, tim peserta wajib memperhatikan faktor-faktor keamanan dan faktor-faktor keselamatan bagi operator maupun bagi petugas yang bertugas mengawasi lomba tersebut.

11.

Subsidi Biaya pembuatan Robot:

11.1.Tim Peserta yang lolos evaluasi tahap Regional dan mengikuti Kontes Nasional KRSTI–2017 akan mendapatkan dana bantuan pembinaan sebesar Rp 5.000.000,- (Lima Juta rupiah) dari panitia,

11.2.Bantuan biaya transportasi kendaraan darat kelas ekonomi untuk peserta dari Jawa dan bantuan biaya transportasi pesawat kelas ekonomi untuk peserta dari luar


(28)

Jawa dari bandara tempat asal ke tempat pelaksanaan Kontes Nasional KRSI-2017 dan akomodasi Tim selama empat(4) hari bagi tiga(3) mahasiswa dan satu dosen pembimbing.

12.

Alamat yang dapat dihubungi

•gigih@pens.ac.id

•harunnasrullah@gmail.com

13.

Informasi Lanjut dan website

Panitia memberikan panduan musik dan gerak tari dan FAQ (Frequently Asked

Questions) melalui alamat https://www.kontesrobotindonesia.org

14.

Alamat panitia

Panitia Kontes Robot Seni Tari Indonesia 2017, Direktorat Kemahasiswaan,

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Gedung D lantai 4

Jln. Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan Jakarta Pusat 10270

Telp. 021-70322640 Fax. 021-5731846

Website : https://www.kontesrobotindonesia.org dan http://kri.eepis-its.edu

E-mail : prabowogigih@yahoo.com harunnasrullah@gmail.com


(29)

Lampiran D

Ukuran Lapangan KRSI-2017

ZONA TUTUP 3 0 3 0 30 400 2065 2065 800 800 4130 4 1 5 3 1 5 1 0 1 5 1 0 1 5 100 1 0 0 0 4 0 0 4 0 0 4 0 0 Zona Mulai Robot 1 4 0 0

ZONA A

ZONA B

ZONA C Zona Mulai Robot 1 Zona Mulai Robot 2

ZONA B

ZONA A

ZONA C ZONA TUTUP 4 1 5 Zona Mulai Robot 2 400 815

R=141, G=179, B=226

R=255, G=0, B=0

R= 0, G=0, B=255 R= 0, G=176, B=80 R= 255, G=255, B=255


(1)

Di tempat zona mulai dalam ZONA A, setelah musik pengiring berbunyi, robot harus bisa melakukan Sembah Pambuka, Gerak Kecubung berdiri arah dalam dan luar, Gerak Kecubung berdiri atas arah dalam dan luar, gerak silang.

.

Gambar 2: ZONA A (diwakili tim Biru) 4.3 ZONA B :

ZONA B berukuran 1000 x 2000 mm

Di ZONA B robot harus dapat melakukan gerak “Gerak transisi berdiri ke duduk (Sembah duduk), gerak Borobudur, gerak transisi duduk ke berdiri. Gerakan dilakukan berulang-ulang hingga akhir zona B.

Gambar 3: ZONA B

4.4 ZONA C :

ZONA B berukuran 1000 x 2000 mm

Di ZONA C terdapat juga ZONA Tutup yang digunakan untuk robot mengakhiri kegiatan menari. Di ZONA C robot harus dapat melakukan “Gerak ukel Benang dan Sembah penutup. Gerakan ukel benang dilakukan berulang-ulang hingga masuk zona tutup. Pada zona tutup robot harus melakukan gerakan penutup atau sembah penutup.


(2)

Gambar 4: ZONA C dan ZONA TUTUP

5.

Sistem Perlombaan

5.1 Robot harus dapat menari di atas arena persegi-panjang lantai berwarna berukuran masing-masing (3000x2000)mm. Tiap arena satu tim robot memiliki empat ZONA, bila diurutkan dari awal hingga akhir adalah ZONA MULAI, ZONA A, ZONA B, ZONA C dan ZONA TUTUP. Tiap ZONA berfungsi sebagai pemandu gerakan tari.

5.2 Gerak tari harus diselaraskan dengan irama musik pengiring tari "Gending Sriwijaya".

5.3 Setiap sesi pertandingan, dua robot dari tim peserta akan diletakkan diatas arena (lapangan perlombaan) sesuai dengan warna tim awal, yaitu merah atau biru.

5.4 Aba-aba ”Persiapan” diberikan waktu 60 detik.

5.5 Musik pengiring didengarkan langsung dari sistem audio gedung tempat lomba

bersamaan dengan tanda “mulai”.

5.6 Waktu yang disediakan untuk setiap unjuk kebolehan tari dalam lomba ini adalah 3-4 menit sesuai dengan panjang atau durasi irama gamelan pengiring.

5.7 Dalam waktu 3-5 menit, musik pengiring akan berhenti sebanyak satu kali selama 10-15 detik.

5.8 Setiap tim pada setiap gamediberikan kesempatan “retry”.

5.9 Setiap Retry akan dikenakan hukuman pengurangan nilai (penalty).

5.10 Setiap tim akan melakukan unjuk kebolehan tiga(3) kali secara bergantian dalam babak penyisihan.

5.11 Bagi robot yang telah menampilkan kepiawaian dalam menari tiga(3) kali penampilan lengkap dan memiliki nilai teknik serta seni tari terbaik akan dinyatakan sebagai pemenang, untuk Regional yang jumlah timnya kurang dari 12 (dua belas) tim.

5.12 Bagi Regional yang jumlah timnya diatas dua belas (12) tim, penampilan tiga(3) kali ditahap awal digunakan untuk menentukan delapan (8) tim terbaik sesuai dengan urutan nilai.

5.13 Delapan (8) Tim terbaik dalam 5.12 akan melakukan unjuk kebolehan satu kali untuk menentukan empat (4) tim terbaik sesuai dengan urutan nilai, dan

5.14 Empat (4) tim terbaik hasil 5.13 akan melakukan unjuk kebolehan tari untuk menentukan urutan juara pada tingkat Regional atau tingkat Nasional.


(3)

6.

Penilaian

6.1 Tim Juri akan melakukan penilaian berdasarkan kategori berikut ini

6.1.1 Kemampuan robot melakukan ”gerak sembah pambuka pada daerah

mulai di ZONA MULAI, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10 untuk nilai sempurna.

6.1.2 Kemampuan robot melakukan gerak tari “gerak Kecubung berdiri arah dalam-luar, Gerak Kecubung berdiri atas arah dalam-luar,dan gerak silang pada ZONA A, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10 untuk nilai sempurna.

6.1.3 Kemampuan robot melakukan ”gerak transisi berdiri ke duduk (Sembah duduk), gerak Borobudur, gerak transisi duduk ke berdiri pada ZONA B, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10 untuk nilai sempurna.

6.1.4 Kemampuan robot melakukan ”gerakukel Benang, pada ZONA C akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10 untuk nilai sempurna. 6.1.5 Kemampuan robot melakukan ”gerak sembah panutup pada ZONA

TUTUP, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10 untuk nilai sempurna.

6.2 Kemampuan mulai gerak dan sinkronisasi gerak tarian robot sesuai alunan musik pengiring akan memperoleh tambahan nilai 1-10.

6.3 Kemampuan robot yang telah mencapai ZONA A, ZONA B, ZONA C dan ZONA TUTUP, maka masing-masing zona akan mendapat tambahan nilai 5.

6.4 Setiap Tim akan mendapatkan nilai jumlah dari kategori 6.1.1 s/d 6.1.5, 6.2 s/d 6.5 tersebut diatas.

6.5 Setiap robot yang melakukan keindahan gerak dan selaras dengan tari "Gending Sriwijaya", maka robot akan mendapatkan nilai 1 hingga 10 untuk nilai sempurna dengan faktor pengali 2.

6.6 Pemenang setiap perlombaan ditentukan dari perolehan nilai rerata akhir terbaik. 6.7 Keputusan Juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

7.

Retry

7.1 Untuk setiap tim peserta, kesempatan retry diberikan bebas dengan ketentuan sebagai berikut:

7.1.1 Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot di tempat mulai retry dimulai dari tempat mulai dan nilai bonus yang telah diperoleh pada

tempat mulai hilang.

7.1.2 Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot diantara ZONA MULAI, retry dimulai dari ZONA MULAI dan nilai bonus yang telah diperoleh pada ZONA MULAI hilang.

7.1.3 Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot di ZONA A, retry dilakukan di ZONA A dan nilai bonus yang telah diperoleh pada ZONA A hilang.

7.1.4 Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot di ZONA B, retry dilakukan dari ZONA B nilai bonus yang telah diperoleh pada ZONA B hilang.


(4)

7.1.5 Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot di ZONA TUTUP, retry dilakukan dari ZONA TUTUP dan nilai bonus yang telah diperoleh pada ZONA TUTUP hilang.

7.2 Jika robot keluar dari arena, maka harus dilakukan retry sesuai dengan zona yang ditinggalkan.

7.3 Jika robot terjatuh, maka robot harus dilakukan retry.

7.4 Jika robot tidak bergerak selama 30 detik, maka robot harus dilakukan retry. 7.5 Ketika retry dilakukan, irama musik tidak dihentikan.

8.

Penalti dan Diskualifikasi

8.1 Jika dalam melakukan gerak tari, robot atau bagian robot diukur secara vertikal keluar daerah/arena pasangannya, maka tim akan dikenakan penalti, untuk sepuluh detik pertama akan dikenakan pengurangan nilai 2 dan untuk tiap 5(lima) detik berikutnya, tim akan dikenakan pengurangan nilai sebesar 2.

8.2 Jika robot melakukan retry, maka tim akan dikenakan pengurangan nilai 2 setiap kali retry.

8.3 Tim peserta yang menyentuh robot setelah pertandingan dimulai dapat dikenakan diskualifikasi kecuali dalam masa Retry.

8.4 Tim peserta tidak mengikuti arahan wasit dan/atau juri dapat dikenakan diskualifikasi.

8.5 Tim peserta yang bertindak tidak sesuai dengan spirit of fair play, dapat dikenakan diskualifikasi.

9.

Penghargaan

9.1. Panitia Regional menyediakan penghargaan bagi Juara Pertama, Juara Kedua, Juara Ketiga, Juara Harapan, dan penghargaan lain yang akan ditentukan oleh panitia.

9.2. Bagi tim juara pertama, dan kedua tingkat Regional akan dipanggil untuk tampil di tingkat Nasional.

9.3. Panitia Nasional menyediakan penghargaan bagi Juara Pertama, Juara Kedua, Juara Ketiga, Juara Harapan, dan penghargaan lain yang akan ditentukan oleh panitia.

10.

Faktor Keselamatan

Dalam merancang dan membuat robot, tim peserta wajib memperhatikan faktor-faktor keamanan dan faktor-faktor keselamatan bagi operator maupun bagi petugas yang bertugas mengawasi lomba tersebut.

11.

Subsidi Biaya pembuatan Robot:

11.1.Tim Peserta yang lolos evaluasi tahap Regional dan mengikuti Kontes Nasional KRSTI–2017 akan mendapatkan dana bantuan pembinaan sebesar Rp 5.000.000,- (Lima Juta rupiah) dari panitia,


(5)

Jawa dari bandara tempat asal ke tempat pelaksanaan Kontes Nasional KRSI-2017 dan akomodasi Tim selama empat(4) hari bagi tiga(3) mahasiswa dan satu dosen pembimbing.

12.

Alamat yang dapat dihubungi

•gigih@pens.ac.id

•harunnasrullah@gmail.com

13.

Informasi Lanjut dan website

Panitia memberikan panduan musik dan gerak tari dan FAQ (Frequently Asked Questions) melalui alamat https://www.kontesrobotindonesia.org

14.

Alamat panitia

Panitia Kontes Robot Seni Tari Indonesia 2017, Direktorat Kemahasiswaan,

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Gedung D lantai 4

Jln. Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan Jakarta Pusat 10270

Telp. 021-70322640 Fax. 021-5731846

Website : https://www.kontesrobotindonesia.org dan http://kri.eepis-its.edu

E-mail : prabowogigih@yahoo.com


(6)

Lampiran D

Ukuran Lapangan KRSI-2017

ZONA TUTUP 3 0 3 0 30 400 2065 2065 800 800 4130 4 1 5 3 1 5 1 0 1 5 1 0 1 5 100 1 0 0 0 4 0 0 4 0 0 4 0 0 Zona Mulai Robot 1 4 0 0

ZONA A

ZONA B

ZONA C Zona Mulai Robot 1 Zona Mulai Robot 2

ZONA B ZONA A

ZONA C ZONA TUTUP 4 1 5 Zona Mulai Robot 2 400 815

R=141, G=179, B=226

R=255, G=0, B=0

R= 0, G=0, B=255 R= 0, G=176, B=80 R= 255, G=255, B=255