D PK 0807946 Bibliography

DAFTAR PUSTAKA

Aditama.Siegel, (1997). Statistik non parametrik untuk ilmu-ilmu sosial, Jakarta:
Gramedia.
Anurrahman. (2009). Belajar dan pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Ariswati, I. (2012). Pembelajaran seni tari bagi anak berkebutuhan khusus.
(Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Ayan, E. J. (2002). Bengkel kreativitas. Bandung:Kaifa.
Brog, R. dan Gall, D. M. (1979). Educational research. america: Longman.
Cahyo, N. A. (2013). Panduan aplikasi teori- teori belajar mengajar teraktual
dan terpopuler. Yogyakarta: Diva Press.
Dahar, W.R. (1996). Teori-teoribelajar: Jakarta: Erlangga.
Dahlan, M. D. (1984). Model-model mengajar: Synectyc, model pengembangan
kreativitas. Bandung: CV. Dipenegoro.
Danim, S. (2010). Perkembangan peserta didik. Bandung: Alfabeta.
Dean, Joan. (2006). Meeting the learning needs of allchildren. USA: Routledge.
Delphie, B. (2009). Pembelajaran anak berkebutuhan khusus dalam setting
pendidikan inklusi. Jakarta: KTSP
Delphie, B. (2006). Gerak irama sebuah pengantar penyusunan program
pembelajaran individual special needs student melalui pola gerak irama.
Bandung: Rizqi Press.

Djohan. (2006). Terapi music. Yogyakarta: Galang Press.
Deporter,B. and Hernacki, M. (2003). Quantum learning. Bandung: Kaifa.
Desfina. (2014). Kajian tari kreatif di sekolah menengah pertama negeri Jawa
Barat Indonesia. (Disertasi). Universitas Malaya Kualalumpur,Malaysia.
Dewey, John. (2004). Experience
pengalaman. Jakarta: Teraju.

and

education/pendidikan

berbasis

Efendi,M. (2006). Pengantar psikopedagogik anak berkelainan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
240
Heni Komalasari, 2014
Pengembangan Model Pembelajaran Tari Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Tunanetra
Dan Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


Fogarty, R. (1991). How to integratedthe curricula. New York: IRI/Skylight
Publishing,Inc.
Gardner, H. (2003). Multiple intelegences, kecerdasan majemuk,. Batam:
Interaksara.
Gufhron, N. danRisnawita, R. (2012). Gaya belajar: kajian teoritik. Yogyakarta:
PustakaPelajar

Hadkinson, A. dan Vickerman, P. (2009). Key issues in special education needs
and inclusion. London: Sage Publication.
Harijanto, Sutji.(2011). Kurikulum dan pendidikan inklusif. [Online]. Tersedia di:
http://sepucuktunasbangsa.blogspot.com/2011/01/kurikulum-danpendidikan-inklusif-bagi.html. Diakses 3 Januari 2011.
Hawkins, M. A. (2003). Bergerak menurut kata hati. Jakarta: Ford Foundation
dan Masyarakat seni pertunjukan Indonesia ( MSPI).
Hidajat, R. (2005). Menerobos pembelajaran tari pendidikan. Malang: Belajar
Seni Gantar Gumelar.
Hidayat, H, Y. danSetiawan, A. (2006). Bimbingan anak berkebutuhan khusus.
Bandung: UPI Press.
Joyce, B. dan Wiel, M. (2009). Models of teaching, model-model pengajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Joyce, Mary. (1994). First step in teacing creative dance to children, California:
Mayfield Publishing Company.
Kaufmann, K, A. (2006). Inclusive creative movement dance. America: Versa
press.
Kassing, G. dan Jay, M. D. (2003). Dance teaching methods and curriculum
design. Amerika: Human Kinetics.
Lusli, M. (2009). Membantu anak dengan kehilangan penglihatan. Jakarta: PT
Ikrar Mandiri abadi
Masunah, J. A case study of the multicultural practice of two united states dance
educators: implications for Indonesian K-9 dance education (2008).
Laporan penelitian mandiri Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
241
Heni Komalasari, 2014
Pengembangan Model Pembelajaran Tari Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Tunanetra
Dan Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Masunah, J. (2011). Konsep dan praktik pendidikan multikultural di amerika
serikat dan Indonesia. Jurnal Ilmu Pendidikan. LPTK dan ISPI, 17 (4),
hlm. 298-306.

Masunah, J, dkk. Pengembangan model pendidikan seni bagi siswa berkebutuhan
khusus (2012). Laporan hasil penelitian. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Masunah, J, dan Narawati,T. (2003). Seni dan pendidikan seni. Bandung:
P4STUPI Press.
Mulyadiprana, A. (1997). Penerapan model sinetik dalam mengembangkan
kreativitas siswa (studi pengembangan PBM pada masa sd kelas 5), (Tesis).
Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Mulyati, L. (2002). Penerapan metode pembelajaran sinetik dalam
mengapreasiasi drama untuk mengembangkan kreativitas berpikir dan
meningkatkan hasil belajar siswa, (Tesis). Sekolah Pascasarjana,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Munandar, U. (2009). Pengembangan kreativitas anak berbakat. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nalini, H. (2012) Effectivenes of synectics model of teaching in enhancing
language
creativity
learners.
[Online].
Tersedia

di:
http://theglobaljournals.com/ijsr/file.php?val=June_2013_1370004897_b7b
23_47.pdf. Diakses 3 Juli 2014.
Oliva, F.P. (1992). Developing the curriculum. New York: Haper Colins
Publisher, Inc.
Ostroff, L. W. (2013). Memahami cara anak-anak belajar. Jakarta: PT. Indeks.
Prasasti. (2010). pembelajaran seni musik di SLB B, (Tesis). Sekolah
Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Pondok Bahasa. (2008).Penerapan sinektik dalam meningkatka kreativitas
menulis.
[Online].
Tersedia
di
pondokbahasa.wordpress.com/2008/12/15/penerapanmodel-sinektikdalam-meningkatkan-kreativitas-menulis/. Diakses 30 Juli 2014.
Poole, M.(1980). Creativity across curriculum. Australia: George Allen & Unwin
Australia Pty. Ltd.

242
Heni Komalasari, 2014
Pengembangan Model Pembelajaran Tari Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Tunanetra

Dan Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rusman.(2009). Manajemen kurikulum.Jakarta: PT.Rajagrafindo.
Sadja’ah, E. (2013). Bina bicara persepsi bunyi dan irama. Bandung: Refika
Sanjaya,W. (2002). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Seto, M. (2004). Bermain dan kreativitas. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.
Somantri, T. Sutjihati. (2006). Psikologi anak luar biasa. Bandung: PT.
RefikaAditama.

Sudarma, M. (2013). Mengembangkan keterampilan berfikir kreatif. Jakarta: PT.
Raja Grafindo.
Sugiono. (2007). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D.
Jakarta:IKAPI.
Sutjihati-Somantri, T.
RefikaAditama.

(2006).


Psikologi

anak

luar

biasa.

Bandung:

Syaodih, N. (2005). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Syaodih , N. (2000). Pengembangan kurikulum teori dan praktik. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Tarsidi, D. (2002). Kompetensi sosial anak tunanetra, (Tesis). Sekolah
Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Trianto, (2007). Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivistik.
Prestasi Pustaka: Jakarta.
Trihendradi, C. (2009). 7 Langkah mudah melakukanan alisis statistic
menggunakan SPSS 17. Yogyakarta: ANDI.

Wati, S. (2002). Penerapan modelsinektik dalam meningkatkan kreativitas
menulis kelas 1 SMP, (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Willis, M, C. (2004). Dance education tips from the trenches. America: United
Grafics.

243
Heni Komalasari, 2014
Pengembangan Model Pembelajaran Tari Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Tunanetra
Dan Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yulaelawati, E. (1993). Kurikulum dan pembelajaran filosofi, teori dan aplikasi.
Bandung:Pakar Raya Pustaka.
UPI. (2013). Pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia.
Bandung: UPI Press.

244
Heni Komalasari, 2014
Pengembangan Model Pembelajaran Tari Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Tunanetra

Dan Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu