Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tindakan Pencegahan Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara Tahun Ajaran 2013 2014

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Mata adalah salah satu organ yang penting bagi manusia. Mata berguna

sebagai organ penglihatan. Penglihatan seseorang berdampak signifikan atas
kinerjanya. Apabila terdapat gangguan pada penglihatan maka efektivitas dan
kenyamanan yang dikerjakan akan berkurang (Rahman dan Sanip, 2011).
Penggunaan komputer ataupun perangkat elektronik lainnya pada saat ini
sangatlah berkembang pesat. Hampir seluruh elemen masyarakat di dunia
membutuhkan teknologi ini untuk mempermudah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan (Wimalasundra, 2006). Warga Amerika yang telah memiliki komputer
telah mencapai 122 juta orang (78%) dari populasi keseluruhan (United States
Census Bureau, 2012). Di Inggris, menurut hasil statistik, 42,4 juta warganya
mengakses komputer (Britain Office for National Statistics, 2012). Sedangkan di
Indonesia, sekitar 35 juta masyarakat yang menguasai komputer (Badan Pusat
Statistik, 2012).
Melihat komputer dalam waktu yang lama dapat menyebabkan masalah

pada kesehatan. Menurut penelitian American Optometric Association (2014)
penyebab gangguan kesehatan terbanyak pada pengguna komputer ialah gangguan
mata dan penglihatan, yaitu sekitar 70-75%. Dari hasil penelitian tersebut,
gangguan mata dan penglihatan pada pengguna komputer dinamakan Computer
Vision Syndrome. Computer Vision Syndrome memiliki gejala-gejala seperti
kelelahan atau ketegangan mata, sakit kepala, mata kabur, mata kering, sakit pada
leher, dan bahu. Gejala-gejala ini dapat disebabkan akibat salah tindakan dalam
menggunakan komputer seperti pecahayaan yang kurang, layar komputer yang
terlalu menyilaukan, jarak antara layar dengan mata yang terlalu dekat, posisi
duduk yang salah, serta tidak tepatnya koreksi apabila ada masalah pada mata.
Pada penelitian Anggraini (2012), didapati bahwa mata tegang atau
astenopia ialah gejala tersering yang dikeluhkan oleh penderita Computer Vision
Syndrome (88,5%). Menurut Penelitian Logaraj et al. (2013), mendapati 80,3%
1

Universitas Sumatera Utara

mahasiswa di Chennai mengalami satu atau lebih gejala dari Computer Vision
Syndrome dimana yang paling sering sakit kepala, sakit punggung, dan leher. Data
ini juga didukung oleh Reddy et al. (2013) yang meneliti sebanyak 795

mahasiswa di Malaysia dan didapati sebanyak 89.9% mengalami Computer Vision
Syndrome.
Berdasarkan penelitian Mujaddidi (2012) pada pekerja kantoran di
Semarang, didapati bahwa kurangnya pengetahuan responden mengenai
Computer Vision Syndrome dan gejala-gejalanya, sehingga responden tidak
melakukan sikap dan tindakan penggunaan komputer yang baik dan benar. Hal ini
juga didukung oleh penelitian Kusumawaty et al. (2012) pada pekerja operator
bank di Makassar dimana dari 150 orang responden hanya 7 orang yang memiliki
pengetahuan dan tindakan yang baik.
Pada kalangan mahasiswa, penggunaan komputer sangat penting. Dari
survei pendahuluan oleh peneliti pada mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer
Universitas Sumatera Utara, mereka membutuhkan komputer setiap hari untuk
aktivitas perkuliahan. Peneliti mendapati dari survei awal dengan menanyakan
pada beberapa mahasiswa, bahwa banyak mahasiswa yang sehari-hari
menggunakan komputer tidak mengetahui mengenai Computer Vision Syndrome
dan tindakan pencegahan yang baik dan benar dalam menggunakan komputer
sehingga sering timbul gejala-gejala Computer Vision Syndrome.
Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti mengenai Hubungan Tingkat
Pengetahuan dan Tindakan Pencegahan Computer Vision Syndrome pada
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara Tahun

Ajaran 2013/2014.

2

Universitas Sumatera Utara

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan tindakan pencegahan Mahasiswa Computer Vision Syndrome
pada Program Studi Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara Tahun Ajaran
2013/2014?

1.3.

Tujuan Penelitian


1.3.1. Tujuan Umum
Yang menjadi tujuan umum dalam penelitian ini adalah mengetahui
hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tindakan pencegahan Computer
Vision Syndrome pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer Universitas
Sumatera Utara Tahun Ajaran 2013/2014.

1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
1.

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Mahasiswa Program Studi
Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara Tahun Ajaran
2013/2014 mengenai Computer Vision Syndrome.

2.

Untuk mengetahui tindakan pencegahan Mahasiswa Program Studi
Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara Tahun Ajaran
2013/2014 mengenai gejala-gejala Computer Vision Syndrome.


3.

Untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan dan
tindakan pencegahan Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa
Program Studi Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara Tahun
Ajaran 2013/2014.

3

Universitas Sumatera Utara

1.4.

Manfaat Penelitian

1. Bagi Responden
Sebagai bahan tambahan pengetahuan dan informasi bagi responden untuk
melakukan tindakan yang benar untuk mencegah gejala yang timbul akibat
Computer Vision Syndrome.
2. Bagi Akademis

Sebagai tambahan kajian teori bagi peneliti lain yang ingin meneliti
mengenai Computer Vision Syndrome.
3. Bagi Peneliti
Sebagai tambahan wawasan bagi peneliti dan pengaplikasian pembelajaran
yang telah dilalui.

4

Universitas Sumatera Utara