Modifikasi Alat Pengupas Sabut Kelapa Mekanis
48
Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian
Mulai
Menyiapkan alat dan bahan
Mengambil data anthropometri 10 orang operator
Mengambil data dimensi alat
Menguji kapasitas efektif alat
Menganalisis hasil pengujian
Memodifikasi Alat
Menguji kapasitas efektif alat
Menganalisis hasil pengujian setelah modifikasi
Tidak
layak?
Ya
a
Universitas Sumatera Utara
49
Lampiran 1. (Lanjutan)
a
Pengukuran Parameter
Data
Analisa data
Selesai
Universitas Sumatera Utara
50
Lampiran 2. Hasil pengukuran antropometri
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total
Ratarata
St.
Deviasi
BKA
BKB
persentil
ke-5
persentil
ke-50
persentil
ke-95
TB
175,00
178,00
173,00
169,00
170,00
162,00
160,00
155,00
152,00
155,00
1649
TP
98,00
99,00
97,00
93,00
92,00
90,00
88,00
86,00
84,00
85,00
912
Data Antropometri (cm)
LG
JK
JD
9,80
71,00
61,00
9,90
73,00
62,00
9,60
72,00
61,00
9,60
66,00
56,00
9,00
69,00
58,00
9,90
67,00
55,00
9,00
64,00
54,00
8,50
63,00
53,00
8,60
61,00
52,00
8,50
63,00
52,00
92,4
669
564
PJ
46,00
47,00
46,00
43,00
45,00
42,00
42,00
42,00
40,00
41,00
434
DG
5,80
6,00
5,50
5,20
5,40
5,10
5,10
5,00
5,00
5,00
53,1
164,9
91,2
9,24
66,9
56,4
43,4
5,31
9,29
5,51
0,58
4,20
3,86
2,41
0,35
183,48
146,32
102,22
80,18
10,4
8,08
75,3
58,5
64,12
48,68
48,22
38,58
6,01
4,61
153,35
84,45
8,5
61,9
52
40,45
5,00
164,9
91,2
9,24
66,9
56,4
43,4
5,31
176,65
98,55
9,9
72,55
61,55
46,55
5,91
Keterangan :
TB
: Tinggi badan
TP
: Tinggi pinggang
LG
: Lebar genggaman
JK (T) : Jangkauan kedepan (Tangan)
JD (M) : Jangkauan kedepan (Menggenggam)
PJ
: Panjang siku ke ujung jari
DG
: Diameter Genggaman Tangan
Universitas Sumatera Utara
51
Lampiran 2. (Lanjutan)
Uji Kecukupan data Antropometri
No
Pengukuran
1
Tinggi Badan
2
Tinggi Pinggang
3
Lebar Genggaman
4
Jangkauan ke depan
5
Jangkauan kedepan (Menggenggam)
6
Panjang siku ke ujung jari
7
Diameter Genggaman Tangan
Uji Keseragaman data Antropometri
No Pengukuran
1
Tinggi Badan
2
Tinggi Pinggang
3
Lebar Genggaman
4
Jangkauan ke depan
5
Jangkauan kedepan (Menggenggam)
6
Panjang siku ke ujung jari
7
Diameter Genggaman Tangan
Simbol
TB
TP
LG
JK
JD
PJ
DG
̅
164,9
91,2
9,24
66,9
56,4
36,2
5,31
Simbol
TB
TP
LG
JK
JD
PJ
DG
N
10
10
10
10
10
10
10
σ
9,29
5,51
0,58
4,20
3,86
4,21
0,35
BKA
183,48
102,22
10,4
75,3
64,12
44,62
6,01
BKB
146,32
80,18
8,08
58,5
48,68
27,78
4,61
N’
4,57
5,26
5,71
5,66
6,76
4,45
6,52
Universitas Sumatera Utara
52
Lampiran 3. Data pengamatan pengupasan sabut kelapa
Paired Samples Statistics
Pair 1
Mean
N
Std. Deviation
Std. Error
Mean
Sebelum
247.50
10
44.490
14.069
Sesudah
211.00
10
33.846
10.703
Paired Samples Correlations
Pair 1
N
10
Sebelum & Sesudah
Correlation
.927
Sig.
.000
Paired Samples Test
Paired Differences
Pair 1
Sebelum Sesudah
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
36.500
18.259
5.774
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
23.438
49.562
t
df
Sig. (2tailed)
6.321
9
.000
t 0,05 = 2,262157
t 0,01 = 3,249836
Data waktu pengupasan kelapa 10 buah
Waktu pengupasan (detik)
Jumlah
No
Sebelum
Setelah
buah
modifikasi
modifikasi
1
10
198
150
2
10
215
193
3
10
238
219
4
10
226
198
5
10
322
260
6
10
220
190
7
10
280
250
8
10
226
202
9
10
228
199
10
10
322
249
Total
2475
2110
Rata-rata
247.5
211
Kapasitas pengupasan
=
sebelum modifikasi
=
umlah buah dikupas
aktu yang dibutuhkan
Total waktu pengupasan (Jam)
Sebelum
Setelah
modifikasi
modifikasi
0.05500
0.04167
0.05972
0.05361
0.06611
0.06083
0.06278
0.05500
0.08944
0.07222
0.06111
0.05278
0.07778
0.06944
0.06278
0.05611
0.06333
0.05528
0.08944
0.06917
0.68750
0.58611
0.06875
0.05861
buah jam
1 buah
. 6875 jam
Universitas Sumatera Utara
53
= 145,45 buah/jam
Kapasitas pengupasan
=
sebelum modifikasi
=
umlah buah dikupas
aktu yang dibutuhkan
jam
1 buah
. 58
jam
= 170,61 buah/jam
Universitas Sumatera Utara
54
Lampiran 4. Biaya pemakaian alat sebelum modifikasi
1. Unsur produksi
1. Total biaya pembuatan alat
= Rp. 5.754.000
2. Umur ekonomi (n)
= 5 tahun
3. Nilai akhir alat (S)
= Rp. 575.400
4. Jam kerja
= 5 jam/hari
5. Produksi/hari
= 727,25 buah/hari
6. Biaya operator
= Rp. 50.000/hari
7. Biaya perbaikan
= Rp. 42,27/ jam
8. Biaya bahan bakar
= Rp. 13.432/jam
9. Bunga modal dan asuransi
= Rp 327.978/tahun
10. Jam kerja alat per tahun
= 1.470 jam / tahun (asumsi 294 hari
efektif berdasarkan 2015)
Universitas Sumatera Utara
55
Lampiran 5. Biaya produksi
Perhitungan Biaya Produksi
a. Biaya Tetap (BT)
1. Biaya penyusutan
Dt
= (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun
(P-S) (Rp)
ke
0
1
5.178.600
2
5.178.600
3
5.178.600
4
5.178.600
5
5.178.600
(A/F,
7.5%, n)
0,1722
0,1722
0,1722
0,1722
0,1722
(F/P, 7.5%,
n-1)
1
1,075
1,15565
1,24235
1,33565
Dt
891.755
958.637
1.030.557
1.107.872
1.191.072
Nilai Mesin Tiap
Akhir Tahun (Rp)
5.754.000
4.862.245
3.903.609
2.873.052
1.765.180
574.108
2. Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%)
I
=
=
i P n 1
n
9,5%
p 5.754.
5 1
5
= Rp 327.978/tahun
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
D (Rp)
891.755
958.637
1.030.557
1.107.872
1.191.072
I(Rp)/tahun
327.978
327.978
327.978
327.978
327.978
Biaya tetap (Rp)/tahun
1.219.733
1.286.615
1.358.535
1.435.850
1.519.050
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi
=
=
1, % P-S
jam
1, %
p5.754.
- p 575.4
147 jam
= Rp 42,27/jam
Universitas Sumatera Utara
56
Lampiran 5. (Lanjutan)
2. Biaya bahan bakar
Konsumsi bahan bakar
= 1,84 liter/jam
Jumlah pemakaian 1 hari = 6 jam
Biaya bahan bakar
= 1,84 L/jam x Rp. 7.300/L = Rp. 13.432/jam
3. Biaya operator
Biaya operator
= Rp 10.000/jam
Total Biaya Tidak Tetap (BTT)
= Rp 23.474,27/jam
c. Biaya Pengupasan Sabut Kelapa
Biaya pokok =
+ BTT] C
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
BT
(Rp/tahun)
1.219.733
1.286.615
1.358.535
1.435.850
1.519.050
X
(jam/tahun)
1470
1470
1470
1470
1470
BTT (Rp/jam)
23.474,27
23.474,27
23.474,27
23.474,27
23.474,27
C
(jam/buah)
0,0068
0,0068
0,0068
0,0068
0,0068
BP
(Rp/buah)
165,267
165,577
165,909
166,267
166,652
Universitas Sumatera Utara
57
Lampiran 6. Break even point sebelum modifikasi
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha
yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat
berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap
sama dengan nol.
S
=
P
SP –
Keterangan :
S
=
sales variabel (produksi) (Buah)
FC
=
fix cash (biaya tetap) per tahun (Rp)
P
=
profit (keuntungan) (Rp) dianggap nol untuk mendapat titik impas.
SP
=
selling per unit (penerimaan dari tiap unit produksi) (Rp)
VC =
variabel cash (biaya tidak tetap) per unit produksi (Rp)
Biaya tidak tetap (VC)
= Rp 23.474,27/jam (1 jam = 145,45 buah)
= Rp 161,39/buah
Penerimaan setiap produksi (SP)
= Rp 400/buah
SP-VC
= Rp 238,61
Tahun Biaya Tetap (Rp/tahun) BEP (buah/tahun)
1.219.733
1
5.111,826
1.286.615
2
5.392,123
1.358.535
3
5.693,536
1.435.850
4
6.017,559
1.519.050
5
6.366,248
Universitas Sumatera Utara
58
Lampiran 7. Net present value sebelum modifikasi
Net present value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto)
pada waktu sekarang (present). Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal
perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke
nol (0) dalam perhitungan cashflow investasi.
NPV = PWB – PWC
Keterangan :
PWB = present worth of benefit
PWC = present worth of cost
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak
ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran atau kriteria tertentu dalam metode
NPV, yaitu:
NPV > 0 artinya investasi akan menguntungkan/ layak
NPV < 0 artinya investasi tidak menguntungkan
Investasi
= Rp 5.754.000
Nilai akhir
= Rp 575.400
Suku bunga bank
= Rp 7.5%
Suku bunga coba-coba
= Rp 10%
Umur alat
= 5 tahun
Pendapatan
= penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh
= Rp 85.524.600/tahun
Pembiayaan
= biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
BP
(Rp/buah)
165,267
165,577
165,909
166,267
166,652
Kap. Alat
(buah/jam)
145,45
145,45
145,45
145,45
145,45
Jam kerja (jam/tahun)
Pembiayaan
1470
1470
1470
1470
1470
35.336.057,43
35.402.207,36
35.473.340,59
35.549.809,91
35.632.100,43
Universitas Sumatera Utara
59
Lampiran 7. (Lanjutan)
Cash in Flow 7.5%
1.
Pendapatan
= Pendapatan x (P/A, 7.5%,5)
= Rp 85.524.600 x 4,04645
= Rp 344.071.071,67
2.
Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 7.5%,5)
= Rp 575.400 x 0,6968
= Rp 400.938,72
Jumlah CIF
= Rp 344.071.071,67 + Rp 400.938,72
= Rp 344.472.010,39
1.
Investasi
= Rp. 5.754.000
2.
Pembiayaan
= Pembiayaan x (P/F, 7.5%,n)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Biaya
35.336.057,43
35.402.207,36
35.473.340,59
35.549.809,91
35.632.100,43
Total
(P/F, 7.5%, n)
0,9302
0,8654
0,8050
0,7489
0,6968
Pembiayaan (Rp)
32.869.600,62
30.637.070,25
28.556.039,17
26.623.252,64
24.828.447,58
143.514.410,27
Jumlah COF = Rp 5.754.000 + Rp 143.514.410,27
= Rp 149.268.410,27
NPV 7.5%
= CIF – COF
= Rp 344.472.010,39 – Rp 149.268.410,27
= Rp 195.203.600,12
Jadi besarnya NPV 7.5% adalah Rp 195.203.600,12 > 0 maka usaha ini layak
untuk dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
60
Lampiran 8. Internal rate of return sebelum modifikasi
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan
tertentu. IRR adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio =
1 atau NPV = 0.
IRR = q% +
-
× (q% - p%) (positif dan positif)
Keterangan :
p
= suku bunga bank paling atraktif
q
= suku bunga coba-coba ( > dari p)
X
= NPV awal pada p
Y
= NPV awal pada q
Suku bunga bank paling atraktif (i1) = 7.5%
Suku bunga coba-coba ( > dari i1) (i2) = 10%
Cash in Flow 10%
1. Pendapatan
= Pendapatan x (P/A, 10%,5)
= Rp 85.524.600 x 3,7908
= Rp 324.206.653,68
2. Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 10%,5)
= Rp 575.400 x 0,6209
= Rp 357.265,86
Jumlah CIF
= Rp 324.206.653,68+ Rp 357.265,86
= Rp 324.563.919,54
Cash out flow 10 %
1.
Investasi
= Rp 5.754.000
2.
Pembiayaan
= Pembiayaan x (P/A, 10%, 5)
Universitas Sumatera Utara
61
Lampiran 8. (Lanjutan)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Total
Biaya
35.336.057,43
35.402.207,36
35.473.340,59
35.549.809,91
35.632.100,43
(P/F, 10%, n)
0,9091
0,8264
0,7513
0,6830
0,6209
Pembiayaan (Rp)
32.124.009,81
29.256.384,16
26.651.120,79
24.280.520,17
22.123.971,16
134.436.006,08
Jumlah COF = Rp 5.754.000 + Rp 134.436.006,08
= Rp 140.190.006,08
NPV 10 %
= CIF – COF
= Rp 324.563.919,54 – Rp 140.190.006,08
= Rp 184.373.913,46
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
IRR = q% +
-
= 10% +
× (q% - p%)
p 195.
p 195.
3.6
,1
3.6
,1
- p 184.373.913,46
× (10% - 7.5%)
= 10% + (18,02 × 2,5 %)
= 55,06 %
Universitas Sumatera Utara
62
Lampiran 9. Biaya pemakaian alat sesudah modifikasi
1. Unsur produksi
1. Total biaya pembuatan alat
= Rp. 6.254.000
2. Umur ekonomi (n)
= 5 tahun
3. Nilai akhir alat (S)
= Rp. 625.400
4. Jam kerja
= 5 jam/hari
5. Produksi/hari
= 727,25 buah/hari
6. Biaya operator
= Rp. 50.000/hari
7. Biaya perbaikan
= Rp. 45.94 /jam
8. Biaya bahan bakar
= Rp. 13.651/jam
9. Bunga modal dan asuransi
= Rp 356.478/tahun
10. Jam kerja alat per tahun
= 1.470 jam / tahun (asumsi 294 hari
efektif berdasarkan 2015)
Universitas Sumatera Utara
63
Lampiran 10. Biaya produksi alat setelah modifikasi
Perhitungan Biaya Produksi
a. Biaya Tetap (BT)
1. Biaya penyusutan
Dt
= (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir
Tahun ke
0
1
2
3
4
5
(P-S) (Rp)
5.628.600
5.628.600
5.628.600
5.628.600
5.628.600
(A/F,
7.5%, n)
0,1722
0,1722
0,1722
0,1722
0,1722
(F/P,
7.5%, n-1)
1
1,075
1,15565
1,24235
1,33565
Dt
969.244,92
1.041.938,29
1.120.107,89
1.204.141,43
1.294.571,98
Nilai Mesin Tiap
Akhir Tahun (Rp)
6.254.000
5.284.755
4.242.817
3.122.709
1.918.567
623.995
2. Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%)
I
=
=
i P n 1
n
9,5%
p 6. 54.
5 1
5
= Rp 356.478/tahun
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun
D (Rp)
I(Rp)/tahun
1
2
3
4
5
969.244,92
1.041.938,29
1.120.107,89
1.204.141,43
1.294.571,98
356.478
356.478
356.478
356.478
356.478
Biaya tetap
(Rp)/tahun
969.601,40
1.042.294,77
1.120.464,37
1.204.497,90
1.294.928,46
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi
=
=
1, % P-S
jam
1, %
p6. 54.
- p 6 5.4
147 jam
= Rp 45.94/jam
2. Biaya bahan bakar
Konsumsi bahan bakar
= 1,87 liter/jam
Universitas Sumatera Utara
64
Lampiran 10. (Lanjutan)
Jumlah pemakaian 1 hari = 5 jam
Biaya bahan bakar per tahun = 1,87 L/jam x Rp. 7.300/L = Rp.
13.651/jam
3. Biaya operator
Biaya operator
= Rp 10.000/jam
Total Biaya Tidak Tetap (BTT)
= Rp 23.696,94/jam
c. Biaya Pengupasan Sabut Kelapa
Biaya pokok =
+ BTT] C
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
BT
(Rp/tahun)
969.601,40
1.042.294,77
1.120.464,37
1.204.497,90
1.294.928,46
X
(jam/tahun)
1470
1470
1470
1470
1470
BTT (Rp/jam)
23.696,94
23.696,94
23.696,94
23.696,94
23.696,94
C
(jam/buah)
0,0058
0,0058
0,0058
0,0058
0,0058
BP
(Rp/buah)
141,268
141,555
141,863
142,195
142,551
Universitas Sumatera Utara
65
Lampiran 11. Break even point setelah modifikasi
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha
yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat
berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap
sama dengan nol.
S
=
P
SP –
Keterangan :
S
=
sales variabel (produksi) (Buah)
FC
=
fix cash (biaya tetap) per tahun (Rp)
P
=
profit (keuntungan) (Rp) dianggap nol untuk mendapat titik impas.
SP
=
selling per unit (penerimaan dari tiap unit produksi) (Rp)
VC =
variabel cash (biaya tidak tetap) per unit produksi (Rp)
Biaya tidak tetap (VC)
= Rp 23.696,94/jam (1 jam = 170,61 buah)
= Rp 138,895/buah
Penerimaan setiap produksi (SP)
= Rp 400/buah
SP-VC
= Rp 261,105
Tahun Biaya Tetap (Rp/tahun) BEP (buah/tahun)
1
969.601,40
3.713,454
2
1.042.294,77
3.991,861
3
1.120.464,37
4.291,241
4
1.204.497,90
4.613,079
5
1.294.928,46
4.959,417
Universitas Sumatera Utara
66
Lampiran 12. Net present value setelah modifikasi
Net present value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto)
pada waktu sekarang (present). Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal
perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke
nol (0) dalam perhitungan cashflow investasi.
NPV = PWB – PWC
Keterangan :
PWB = present worth of benefit
PWC = present worth of cost
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak
ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran atau kriteria tertentu dalam metode
NPV, yaitu:
NPV > 0 artinya investasi akan menguntungkan/ layak
NPV < 0 artinya investasi tidak menguntungkan
Investasi
= Rp 6.254.000
Nilai akhir
= Rp 625.400
Suku bunga bank
= Rp 7.5%
Suku bunga coba-coba
= Rp 10%
Umur alat
= 5 tahun
Pendapatan
= penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh
= Rp 100.318.680/tahun
Pembiayaan
= biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
BP
(Rp/buah)
141,268
141,555
141,863
142,195
142,551
Kap. Alat
(buah/jam)
170,61
170,61
170,61
170,61
170,61
Jam kerja
(jam/tahun)
1470
1470
1470
1470
1470
Pembiayaan
35.429.520,67
35.501.453,52
35.578.805,31
35.661.959,69
35.751.444,16
Universitas Sumatera Utara
67
Lampiran 12. (Lanjutan)
Cash in Flow 7.5%
3.
Pendapatan
= Pendapatan x (P/A, 7.5%,5)
= Rp 100.318.680 x 4,04645
= Rp 405.934.522,7
4.
Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 7.5%,5)
= Rp 625.400 x 0,6968
= Rp 435.778,72
Jumlah CIF
= Rp 405.934.522,7 + Rp 435.778,72
= Rp 406.370.301,4
3.
Investasi
= Rp. 6.254.000
4.
Pembiayaan
= Pembiayaan x (P/F, 7.5%,n)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Biaya
35.429.520,67
35.501.453,52
35.578.805,31
35.661.959,69
35.751.444,16
Total
(P/F, 7.5%, n)
0,9302
0,8654
0,8050
0,7489
0,6968
Pembiayaan (Rp)
32.956.540,13
30.722.957,88
28.640.938,28
26.707.241,61
24.911.606,29
143.939.284,18
Jumlah COF = Rp 6.254.000 + Rp 143.939.284,18
= Rp 150.193.284,18
NPV 7.5%
= CIF – COF
= Rp 406.370.301,4 - Rp 150.193.284,18
= Rp 256.177.017,22
Jadi besarnya NPV 7.5% adalah Rp 256.177.017,22 > 0 maka usaha ini layak
untuk dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
68
Lampiran 13. Internal rate of return setelah modifikasi
Internal Rate of Return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan
tertentu. IRR adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio =
1 atau NPV = 0.
IRR = q% +
-
× (q% - p%) (positif dan positif)
Keterangan :
p
= suku bunga bank paling atraktif
q
= suku bunga coba-coba ( > dari p)
X
= NPV awal pada p
Y
= NPV awal pada q
Suku bunga bank paling atraktif (i1) = 7.5%
Suku bunga coba-coba ( > dari i1) (i2) = 10%
Cash in Flow 10%
3. Pendapatan
= Pendapatan x (P/A, 10%,5)
= Rp 100.318.680 x 3,7908
= Rp 380.288.052,14
4. Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 10%,5)
= Rp 625.400 x 0,6209
= Rp 388.310,86
Jumlah CIF
= Rp 380.288.052,14 + Rp 388.310,86
= Rp 380.676.363
Cash out flow 10 %
a.
Investasi
= Rp 6.254.000
2.
Pembiayaan
= Pembiayaan x (P/A, 10%, 5)
Universitas Sumatera Utara
69
Lampiran 13. (Lanjutan)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Biaya
35.429.520,67
35.501.453,52
35.578.805,31
35.661.959,69
35.751.444,16
Total
(P/F, 10%, n)
0,9091
0,8264
0,7513
0,6830
0,6209
Pembiayaan (Rp)
32.208.977,24
29.338.401,19
26.730.356,43
24.357.118,47
22.198.071,68
134.832.925,01
Jumlah COF = Rp 6.254.000 + Rp 134.832.925,01
= Rp 141.086.925,01
NPV 10 %
= CIF – COF
= Rp 380.676.363 – Rp 141.086.925,01
= Rp 239.589.437,99
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
IRR = q% +
= 10% +
-
× (q% - p%)
p 56.177. 17,
p 56.177. 17,
– p 39.589.437,99
× (10% - 7.5%)
= 10% + (15,44 × 2,5 %)
= 48,61%
Universitas Sumatera Utara
70
Lampiran 14. Spesifikasi alat pengupas sabut kelapa mekanis
Dimensi
Panjang
: 116 cm
Lebar
: 51 cm
Tinggi
: 91 cm
Roller pengupas
Panjang
: 70 cm
Diameter
: 10 cm
Jarak
: 3,2 cm
Mata pisau
Bentuk
: kerucut
jumlah
: 48 buah
Tinggi
: 2,4 cm
Berat
Kapasitas efektif
: 131 kg
: 170,61 buah/jam
Universitas Sumatera Utara
71
Lampiran 15. Foto buah kelapa dan alat pengupas sabut kelapa mekanis
Kelapa setelah dikupas
Sabut kelapa
Alat tampak atas
Universitas Sumatera Utara
72
Lampiran 15. (Lanjutan)
Alat tampak depan
Alat tampak belakang
Alat tampak samping
Universitas Sumatera Utara
73
Universitas Sumatera Utara
74
Universitas Sumatera Utara
75
Universitas Sumatera Utara
76
Lampiran 17. Gambar teknik alat pengupas sabut kelapa mekanis setelah
modifikasi
Skala 1:1
Universitas Sumatera Utara
77
Universitas Sumatera Utara
78
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian
Mulai
Menyiapkan alat dan bahan
Mengambil data anthropometri 10 orang operator
Mengambil data dimensi alat
Menguji kapasitas efektif alat
Menganalisis hasil pengujian
Memodifikasi Alat
Menguji kapasitas efektif alat
Menganalisis hasil pengujian setelah modifikasi
Tidak
layak?
Ya
a
Universitas Sumatera Utara
49
Lampiran 1. (Lanjutan)
a
Pengukuran Parameter
Data
Analisa data
Selesai
Universitas Sumatera Utara
50
Lampiran 2. Hasil pengukuran antropometri
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total
Ratarata
St.
Deviasi
BKA
BKB
persentil
ke-5
persentil
ke-50
persentil
ke-95
TB
175,00
178,00
173,00
169,00
170,00
162,00
160,00
155,00
152,00
155,00
1649
TP
98,00
99,00
97,00
93,00
92,00
90,00
88,00
86,00
84,00
85,00
912
Data Antropometri (cm)
LG
JK
JD
9,80
71,00
61,00
9,90
73,00
62,00
9,60
72,00
61,00
9,60
66,00
56,00
9,00
69,00
58,00
9,90
67,00
55,00
9,00
64,00
54,00
8,50
63,00
53,00
8,60
61,00
52,00
8,50
63,00
52,00
92,4
669
564
PJ
46,00
47,00
46,00
43,00
45,00
42,00
42,00
42,00
40,00
41,00
434
DG
5,80
6,00
5,50
5,20
5,40
5,10
5,10
5,00
5,00
5,00
53,1
164,9
91,2
9,24
66,9
56,4
43,4
5,31
9,29
5,51
0,58
4,20
3,86
2,41
0,35
183,48
146,32
102,22
80,18
10,4
8,08
75,3
58,5
64,12
48,68
48,22
38,58
6,01
4,61
153,35
84,45
8,5
61,9
52
40,45
5,00
164,9
91,2
9,24
66,9
56,4
43,4
5,31
176,65
98,55
9,9
72,55
61,55
46,55
5,91
Keterangan :
TB
: Tinggi badan
TP
: Tinggi pinggang
LG
: Lebar genggaman
JK (T) : Jangkauan kedepan (Tangan)
JD (M) : Jangkauan kedepan (Menggenggam)
PJ
: Panjang siku ke ujung jari
DG
: Diameter Genggaman Tangan
Universitas Sumatera Utara
51
Lampiran 2. (Lanjutan)
Uji Kecukupan data Antropometri
No
Pengukuran
1
Tinggi Badan
2
Tinggi Pinggang
3
Lebar Genggaman
4
Jangkauan ke depan
5
Jangkauan kedepan (Menggenggam)
6
Panjang siku ke ujung jari
7
Diameter Genggaman Tangan
Uji Keseragaman data Antropometri
No Pengukuran
1
Tinggi Badan
2
Tinggi Pinggang
3
Lebar Genggaman
4
Jangkauan ke depan
5
Jangkauan kedepan (Menggenggam)
6
Panjang siku ke ujung jari
7
Diameter Genggaman Tangan
Simbol
TB
TP
LG
JK
JD
PJ
DG
̅
164,9
91,2
9,24
66,9
56,4
36,2
5,31
Simbol
TB
TP
LG
JK
JD
PJ
DG
N
10
10
10
10
10
10
10
σ
9,29
5,51
0,58
4,20
3,86
4,21
0,35
BKA
183,48
102,22
10,4
75,3
64,12
44,62
6,01
BKB
146,32
80,18
8,08
58,5
48,68
27,78
4,61
N’
4,57
5,26
5,71
5,66
6,76
4,45
6,52
Universitas Sumatera Utara
52
Lampiran 3. Data pengamatan pengupasan sabut kelapa
Paired Samples Statistics
Pair 1
Mean
N
Std. Deviation
Std. Error
Mean
Sebelum
247.50
10
44.490
14.069
Sesudah
211.00
10
33.846
10.703
Paired Samples Correlations
Pair 1
N
10
Sebelum & Sesudah
Correlation
.927
Sig.
.000
Paired Samples Test
Paired Differences
Pair 1
Sebelum Sesudah
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
36.500
18.259
5.774
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
23.438
49.562
t
df
Sig. (2tailed)
6.321
9
.000
t 0,05 = 2,262157
t 0,01 = 3,249836
Data waktu pengupasan kelapa 10 buah
Waktu pengupasan (detik)
Jumlah
No
Sebelum
Setelah
buah
modifikasi
modifikasi
1
10
198
150
2
10
215
193
3
10
238
219
4
10
226
198
5
10
322
260
6
10
220
190
7
10
280
250
8
10
226
202
9
10
228
199
10
10
322
249
Total
2475
2110
Rata-rata
247.5
211
Kapasitas pengupasan
=
sebelum modifikasi
=
umlah buah dikupas
aktu yang dibutuhkan
Total waktu pengupasan (Jam)
Sebelum
Setelah
modifikasi
modifikasi
0.05500
0.04167
0.05972
0.05361
0.06611
0.06083
0.06278
0.05500
0.08944
0.07222
0.06111
0.05278
0.07778
0.06944
0.06278
0.05611
0.06333
0.05528
0.08944
0.06917
0.68750
0.58611
0.06875
0.05861
buah jam
1 buah
. 6875 jam
Universitas Sumatera Utara
53
= 145,45 buah/jam
Kapasitas pengupasan
=
sebelum modifikasi
=
umlah buah dikupas
aktu yang dibutuhkan
jam
1 buah
. 58
jam
= 170,61 buah/jam
Universitas Sumatera Utara
54
Lampiran 4. Biaya pemakaian alat sebelum modifikasi
1. Unsur produksi
1. Total biaya pembuatan alat
= Rp. 5.754.000
2. Umur ekonomi (n)
= 5 tahun
3. Nilai akhir alat (S)
= Rp. 575.400
4. Jam kerja
= 5 jam/hari
5. Produksi/hari
= 727,25 buah/hari
6. Biaya operator
= Rp. 50.000/hari
7. Biaya perbaikan
= Rp. 42,27/ jam
8. Biaya bahan bakar
= Rp. 13.432/jam
9. Bunga modal dan asuransi
= Rp 327.978/tahun
10. Jam kerja alat per tahun
= 1.470 jam / tahun (asumsi 294 hari
efektif berdasarkan 2015)
Universitas Sumatera Utara
55
Lampiran 5. Biaya produksi
Perhitungan Biaya Produksi
a. Biaya Tetap (BT)
1. Biaya penyusutan
Dt
= (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun
(P-S) (Rp)
ke
0
1
5.178.600
2
5.178.600
3
5.178.600
4
5.178.600
5
5.178.600
(A/F,
7.5%, n)
0,1722
0,1722
0,1722
0,1722
0,1722
(F/P, 7.5%,
n-1)
1
1,075
1,15565
1,24235
1,33565
Dt
891.755
958.637
1.030.557
1.107.872
1.191.072
Nilai Mesin Tiap
Akhir Tahun (Rp)
5.754.000
4.862.245
3.903.609
2.873.052
1.765.180
574.108
2. Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%)
I
=
=
i P n 1
n
9,5%
p 5.754.
5 1
5
= Rp 327.978/tahun
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
D (Rp)
891.755
958.637
1.030.557
1.107.872
1.191.072
I(Rp)/tahun
327.978
327.978
327.978
327.978
327.978
Biaya tetap (Rp)/tahun
1.219.733
1.286.615
1.358.535
1.435.850
1.519.050
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi
=
=
1, % P-S
jam
1, %
p5.754.
- p 575.4
147 jam
= Rp 42,27/jam
Universitas Sumatera Utara
56
Lampiran 5. (Lanjutan)
2. Biaya bahan bakar
Konsumsi bahan bakar
= 1,84 liter/jam
Jumlah pemakaian 1 hari = 6 jam
Biaya bahan bakar
= 1,84 L/jam x Rp. 7.300/L = Rp. 13.432/jam
3. Biaya operator
Biaya operator
= Rp 10.000/jam
Total Biaya Tidak Tetap (BTT)
= Rp 23.474,27/jam
c. Biaya Pengupasan Sabut Kelapa
Biaya pokok =
+ BTT] C
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
BT
(Rp/tahun)
1.219.733
1.286.615
1.358.535
1.435.850
1.519.050
X
(jam/tahun)
1470
1470
1470
1470
1470
BTT (Rp/jam)
23.474,27
23.474,27
23.474,27
23.474,27
23.474,27
C
(jam/buah)
0,0068
0,0068
0,0068
0,0068
0,0068
BP
(Rp/buah)
165,267
165,577
165,909
166,267
166,652
Universitas Sumatera Utara
57
Lampiran 6. Break even point sebelum modifikasi
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha
yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat
berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap
sama dengan nol.
S
=
P
SP –
Keterangan :
S
=
sales variabel (produksi) (Buah)
FC
=
fix cash (biaya tetap) per tahun (Rp)
P
=
profit (keuntungan) (Rp) dianggap nol untuk mendapat titik impas.
SP
=
selling per unit (penerimaan dari tiap unit produksi) (Rp)
VC =
variabel cash (biaya tidak tetap) per unit produksi (Rp)
Biaya tidak tetap (VC)
= Rp 23.474,27/jam (1 jam = 145,45 buah)
= Rp 161,39/buah
Penerimaan setiap produksi (SP)
= Rp 400/buah
SP-VC
= Rp 238,61
Tahun Biaya Tetap (Rp/tahun) BEP (buah/tahun)
1.219.733
1
5.111,826
1.286.615
2
5.392,123
1.358.535
3
5.693,536
1.435.850
4
6.017,559
1.519.050
5
6.366,248
Universitas Sumatera Utara
58
Lampiran 7. Net present value sebelum modifikasi
Net present value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto)
pada waktu sekarang (present). Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal
perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke
nol (0) dalam perhitungan cashflow investasi.
NPV = PWB – PWC
Keterangan :
PWB = present worth of benefit
PWC = present worth of cost
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak
ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran atau kriteria tertentu dalam metode
NPV, yaitu:
NPV > 0 artinya investasi akan menguntungkan/ layak
NPV < 0 artinya investasi tidak menguntungkan
Investasi
= Rp 5.754.000
Nilai akhir
= Rp 575.400
Suku bunga bank
= Rp 7.5%
Suku bunga coba-coba
= Rp 10%
Umur alat
= 5 tahun
Pendapatan
= penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh
= Rp 85.524.600/tahun
Pembiayaan
= biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
BP
(Rp/buah)
165,267
165,577
165,909
166,267
166,652
Kap. Alat
(buah/jam)
145,45
145,45
145,45
145,45
145,45
Jam kerja (jam/tahun)
Pembiayaan
1470
1470
1470
1470
1470
35.336.057,43
35.402.207,36
35.473.340,59
35.549.809,91
35.632.100,43
Universitas Sumatera Utara
59
Lampiran 7. (Lanjutan)
Cash in Flow 7.5%
1.
Pendapatan
= Pendapatan x (P/A, 7.5%,5)
= Rp 85.524.600 x 4,04645
= Rp 344.071.071,67
2.
Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 7.5%,5)
= Rp 575.400 x 0,6968
= Rp 400.938,72
Jumlah CIF
= Rp 344.071.071,67 + Rp 400.938,72
= Rp 344.472.010,39
1.
Investasi
= Rp. 5.754.000
2.
Pembiayaan
= Pembiayaan x (P/F, 7.5%,n)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Biaya
35.336.057,43
35.402.207,36
35.473.340,59
35.549.809,91
35.632.100,43
Total
(P/F, 7.5%, n)
0,9302
0,8654
0,8050
0,7489
0,6968
Pembiayaan (Rp)
32.869.600,62
30.637.070,25
28.556.039,17
26.623.252,64
24.828.447,58
143.514.410,27
Jumlah COF = Rp 5.754.000 + Rp 143.514.410,27
= Rp 149.268.410,27
NPV 7.5%
= CIF – COF
= Rp 344.472.010,39 – Rp 149.268.410,27
= Rp 195.203.600,12
Jadi besarnya NPV 7.5% adalah Rp 195.203.600,12 > 0 maka usaha ini layak
untuk dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
60
Lampiran 8. Internal rate of return sebelum modifikasi
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan
tertentu. IRR adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio =
1 atau NPV = 0.
IRR = q% +
-
× (q% - p%) (positif dan positif)
Keterangan :
p
= suku bunga bank paling atraktif
q
= suku bunga coba-coba ( > dari p)
X
= NPV awal pada p
Y
= NPV awal pada q
Suku bunga bank paling atraktif (i1) = 7.5%
Suku bunga coba-coba ( > dari i1) (i2) = 10%
Cash in Flow 10%
1. Pendapatan
= Pendapatan x (P/A, 10%,5)
= Rp 85.524.600 x 3,7908
= Rp 324.206.653,68
2. Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 10%,5)
= Rp 575.400 x 0,6209
= Rp 357.265,86
Jumlah CIF
= Rp 324.206.653,68+ Rp 357.265,86
= Rp 324.563.919,54
Cash out flow 10 %
1.
Investasi
= Rp 5.754.000
2.
Pembiayaan
= Pembiayaan x (P/A, 10%, 5)
Universitas Sumatera Utara
61
Lampiran 8. (Lanjutan)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Total
Biaya
35.336.057,43
35.402.207,36
35.473.340,59
35.549.809,91
35.632.100,43
(P/F, 10%, n)
0,9091
0,8264
0,7513
0,6830
0,6209
Pembiayaan (Rp)
32.124.009,81
29.256.384,16
26.651.120,79
24.280.520,17
22.123.971,16
134.436.006,08
Jumlah COF = Rp 5.754.000 + Rp 134.436.006,08
= Rp 140.190.006,08
NPV 10 %
= CIF – COF
= Rp 324.563.919,54 – Rp 140.190.006,08
= Rp 184.373.913,46
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
IRR = q% +
-
= 10% +
× (q% - p%)
p 195.
p 195.
3.6
,1
3.6
,1
- p 184.373.913,46
× (10% - 7.5%)
= 10% + (18,02 × 2,5 %)
= 55,06 %
Universitas Sumatera Utara
62
Lampiran 9. Biaya pemakaian alat sesudah modifikasi
1. Unsur produksi
1. Total biaya pembuatan alat
= Rp. 6.254.000
2. Umur ekonomi (n)
= 5 tahun
3. Nilai akhir alat (S)
= Rp. 625.400
4. Jam kerja
= 5 jam/hari
5. Produksi/hari
= 727,25 buah/hari
6. Biaya operator
= Rp. 50.000/hari
7. Biaya perbaikan
= Rp. 45.94 /jam
8. Biaya bahan bakar
= Rp. 13.651/jam
9. Bunga modal dan asuransi
= Rp 356.478/tahun
10. Jam kerja alat per tahun
= 1.470 jam / tahun (asumsi 294 hari
efektif berdasarkan 2015)
Universitas Sumatera Utara
63
Lampiran 10. Biaya produksi alat setelah modifikasi
Perhitungan Biaya Produksi
a. Biaya Tetap (BT)
1. Biaya penyusutan
Dt
= (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir
Tahun ke
0
1
2
3
4
5
(P-S) (Rp)
5.628.600
5.628.600
5.628.600
5.628.600
5.628.600
(A/F,
7.5%, n)
0,1722
0,1722
0,1722
0,1722
0,1722
(F/P,
7.5%, n-1)
1
1,075
1,15565
1,24235
1,33565
Dt
969.244,92
1.041.938,29
1.120.107,89
1.204.141,43
1.294.571,98
Nilai Mesin Tiap
Akhir Tahun (Rp)
6.254.000
5.284.755
4.242.817
3.122.709
1.918.567
623.995
2. Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%)
I
=
=
i P n 1
n
9,5%
p 6. 54.
5 1
5
= Rp 356.478/tahun
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun
D (Rp)
I(Rp)/tahun
1
2
3
4
5
969.244,92
1.041.938,29
1.120.107,89
1.204.141,43
1.294.571,98
356.478
356.478
356.478
356.478
356.478
Biaya tetap
(Rp)/tahun
969.601,40
1.042.294,77
1.120.464,37
1.204.497,90
1.294.928,46
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi
=
=
1, % P-S
jam
1, %
p6. 54.
- p 6 5.4
147 jam
= Rp 45.94/jam
2. Biaya bahan bakar
Konsumsi bahan bakar
= 1,87 liter/jam
Universitas Sumatera Utara
64
Lampiran 10. (Lanjutan)
Jumlah pemakaian 1 hari = 5 jam
Biaya bahan bakar per tahun = 1,87 L/jam x Rp. 7.300/L = Rp.
13.651/jam
3. Biaya operator
Biaya operator
= Rp 10.000/jam
Total Biaya Tidak Tetap (BTT)
= Rp 23.696,94/jam
c. Biaya Pengupasan Sabut Kelapa
Biaya pokok =
+ BTT] C
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
BT
(Rp/tahun)
969.601,40
1.042.294,77
1.120.464,37
1.204.497,90
1.294.928,46
X
(jam/tahun)
1470
1470
1470
1470
1470
BTT (Rp/jam)
23.696,94
23.696,94
23.696,94
23.696,94
23.696,94
C
(jam/buah)
0,0058
0,0058
0,0058
0,0058
0,0058
BP
(Rp/buah)
141,268
141,555
141,863
142,195
142,551
Universitas Sumatera Utara
65
Lampiran 11. Break even point setelah modifikasi
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha
yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat
berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap
sama dengan nol.
S
=
P
SP –
Keterangan :
S
=
sales variabel (produksi) (Buah)
FC
=
fix cash (biaya tetap) per tahun (Rp)
P
=
profit (keuntungan) (Rp) dianggap nol untuk mendapat titik impas.
SP
=
selling per unit (penerimaan dari tiap unit produksi) (Rp)
VC =
variabel cash (biaya tidak tetap) per unit produksi (Rp)
Biaya tidak tetap (VC)
= Rp 23.696,94/jam (1 jam = 170,61 buah)
= Rp 138,895/buah
Penerimaan setiap produksi (SP)
= Rp 400/buah
SP-VC
= Rp 261,105
Tahun Biaya Tetap (Rp/tahun) BEP (buah/tahun)
1
969.601,40
3.713,454
2
1.042.294,77
3.991,861
3
1.120.464,37
4.291,241
4
1.204.497,90
4.613,079
5
1.294.928,46
4.959,417
Universitas Sumatera Utara
66
Lampiran 12. Net present value setelah modifikasi
Net present value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto)
pada waktu sekarang (present). Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal
perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke
nol (0) dalam perhitungan cashflow investasi.
NPV = PWB – PWC
Keterangan :
PWB = present worth of benefit
PWC = present worth of cost
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak
ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran atau kriteria tertentu dalam metode
NPV, yaitu:
NPV > 0 artinya investasi akan menguntungkan/ layak
NPV < 0 artinya investasi tidak menguntungkan
Investasi
= Rp 6.254.000
Nilai akhir
= Rp 625.400
Suku bunga bank
= Rp 7.5%
Suku bunga coba-coba
= Rp 10%
Umur alat
= 5 tahun
Pendapatan
= penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh
= Rp 100.318.680/tahun
Pembiayaan
= biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
BP
(Rp/buah)
141,268
141,555
141,863
142,195
142,551
Kap. Alat
(buah/jam)
170,61
170,61
170,61
170,61
170,61
Jam kerja
(jam/tahun)
1470
1470
1470
1470
1470
Pembiayaan
35.429.520,67
35.501.453,52
35.578.805,31
35.661.959,69
35.751.444,16
Universitas Sumatera Utara
67
Lampiran 12. (Lanjutan)
Cash in Flow 7.5%
3.
Pendapatan
= Pendapatan x (P/A, 7.5%,5)
= Rp 100.318.680 x 4,04645
= Rp 405.934.522,7
4.
Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 7.5%,5)
= Rp 625.400 x 0,6968
= Rp 435.778,72
Jumlah CIF
= Rp 405.934.522,7 + Rp 435.778,72
= Rp 406.370.301,4
3.
Investasi
= Rp. 6.254.000
4.
Pembiayaan
= Pembiayaan x (P/F, 7.5%,n)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Biaya
35.429.520,67
35.501.453,52
35.578.805,31
35.661.959,69
35.751.444,16
Total
(P/F, 7.5%, n)
0,9302
0,8654
0,8050
0,7489
0,6968
Pembiayaan (Rp)
32.956.540,13
30.722.957,88
28.640.938,28
26.707.241,61
24.911.606,29
143.939.284,18
Jumlah COF = Rp 6.254.000 + Rp 143.939.284,18
= Rp 150.193.284,18
NPV 7.5%
= CIF – COF
= Rp 406.370.301,4 - Rp 150.193.284,18
= Rp 256.177.017,22
Jadi besarnya NPV 7.5% adalah Rp 256.177.017,22 > 0 maka usaha ini layak
untuk dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
68
Lampiran 13. Internal rate of return setelah modifikasi
Internal Rate of Return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan
tertentu. IRR adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio =
1 atau NPV = 0.
IRR = q% +
-
× (q% - p%) (positif dan positif)
Keterangan :
p
= suku bunga bank paling atraktif
q
= suku bunga coba-coba ( > dari p)
X
= NPV awal pada p
Y
= NPV awal pada q
Suku bunga bank paling atraktif (i1) = 7.5%
Suku bunga coba-coba ( > dari i1) (i2) = 10%
Cash in Flow 10%
3. Pendapatan
= Pendapatan x (P/A, 10%,5)
= Rp 100.318.680 x 3,7908
= Rp 380.288.052,14
4. Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 10%,5)
= Rp 625.400 x 0,6209
= Rp 388.310,86
Jumlah CIF
= Rp 380.288.052,14 + Rp 388.310,86
= Rp 380.676.363
Cash out flow 10 %
a.
Investasi
= Rp 6.254.000
2.
Pembiayaan
= Pembiayaan x (P/A, 10%, 5)
Universitas Sumatera Utara
69
Lampiran 13. (Lanjutan)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Biaya
35.429.520,67
35.501.453,52
35.578.805,31
35.661.959,69
35.751.444,16
Total
(P/F, 10%, n)
0,9091
0,8264
0,7513
0,6830
0,6209
Pembiayaan (Rp)
32.208.977,24
29.338.401,19
26.730.356,43
24.357.118,47
22.198.071,68
134.832.925,01
Jumlah COF = Rp 6.254.000 + Rp 134.832.925,01
= Rp 141.086.925,01
NPV 10 %
= CIF – COF
= Rp 380.676.363 – Rp 141.086.925,01
= Rp 239.589.437,99
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
IRR = q% +
= 10% +
-
× (q% - p%)
p 56.177. 17,
p 56.177. 17,
– p 39.589.437,99
× (10% - 7.5%)
= 10% + (15,44 × 2,5 %)
= 48,61%
Universitas Sumatera Utara
70
Lampiran 14. Spesifikasi alat pengupas sabut kelapa mekanis
Dimensi
Panjang
: 116 cm
Lebar
: 51 cm
Tinggi
: 91 cm
Roller pengupas
Panjang
: 70 cm
Diameter
: 10 cm
Jarak
: 3,2 cm
Mata pisau
Bentuk
: kerucut
jumlah
: 48 buah
Tinggi
: 2,4 cm
Berat
Kapasitas efektif
: 131 kg
: 170,61 buah/jam
Universitas Sumatera Utara
71
Lampiran 15. Foto buah kelapa dan alat pengupas sabut kelapa mekanis
Kelapa setelah dikupas
Sabut kelapa
Alat tampak atas
Universitas Sumatera Utara
72
Lampiran 15. (Lanjutan)
Alat tampak depan
Alat tampak belakang
Alat tampak samping
Universitas Sumatera Utara
73
Universitas Sumatera Utara
74
Universitas Sumatera Utara
75
Universitas Sumatera Utara
76
Lampiran 17. Gambar teknik alat pengupas sabut kelapa mekanis setelah
modifikasi
Skala 1:1
Universitas Sumatera Utara
77
Universitas Sumatera Utara
78
Universitas Sumatera Utara