Modifikasi Alat Pengupas Sabut Kelapa Mekanis

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kelapa merupakan tumbuhan asli daerah tropis, yakni daerah yang terletak
di sepanjang garis khatulistiwa. Di daerah-daerah tropis tersebut, tanaman kelapa
banyak tumbuh dan dibudidayakan oleh sebagian besar petani. Di wilayah
Indonesia, tanaman kelapa dapat ditemukan hampir di seluruh provinsi, dari
pantai yang datar sampai ke daerah pegunungan yang agak tinggi. Tanaman
kelapa sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia sehari-hari. Tidak hanya
buahnya, tetapi seluruh bagian tanaman mulai dari akar, batang, sampai ke pucuk
tanaman dapat dimanfaatkan. Tanaman kelapa juga dapat memberi sumbangan
yang besar bagi perekonomian rakyat dan Negara (Warisno, 2007).
Indonesia sebagai salah satu penghasil utama kelapa namun dalam
pengolahan pasca panen masih banyak kendala penerapan teknologi. Masyarakat
dalam melakukan pengupasan sabut (fibre) masih secara manual. Pengupasan
sabut kelapa secara manual tidak efektif apabila pengupasan dilakukan dalam
jumlah yang besar (Suhardiyono,1995).
Untuk mengatasi keterbatasan ataupun kelemahan dari alat pengupas sabut
kelapa manual itu maka dibuatlah suatu alat pengupas sabut kelapa mekanis yang
mampu mengupas sabut kelapa dengan kapasitas yang tinggi serta dapat
digunakan atau dioperasikan oleh siapapun operatornya. Pada penerapan alat ini

menggunakan sumber tenaga motor bensin. Kemudian motor bensin dihubungkan
dengan roller agar berputar. Putaran roller yang telah terdapat pisaunya tersebut
nantinya akan mengupas sabut dari bahan (Silaban, 2012).

1
Universitas Sumatera Utara

2

Penelitian tentang alat pengupas sabut kelapa mekanis di Prodi Keteknikan
Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara telah banyak dilakukan
diantaranya yaitu rancang bangun alat pengupas sabut kelapa oleh Martinus
Sijabat pada tahun 2012, uji jumlah alur sproket pada alat mekanis pengupas sabut
kelapa oleh Rafael Gunawan Silaban pada tahun 2012, uji jumlah pisau roller
pada alat pengupas sabut kelapa mekanis oleh Johannes Sitanggang pada tahun
2012 dan uji variasi bentuk mata pisau pada alat pengupas sabut kelapa mekanis
oleh Agus Roy Butar Butar pada tahun 2013.
Tidak

jarang


kita

mengalami

ketidaknyamanan

dan

kurangnya

produktivitas dalam melakukan pekerjaan. Banyak orang kurang menyadari kalau
ketidaknyamanan kerja yang dirasakan oleh seorang pekerja ternyata diakibatkan
kesalahan di dalam perancangan fasilitas kerja. Ketidaknyamanan bisa juga
disebabkan oleh posisi kerja yang tidak benar dan memerlukan energi tambahan
yang akhirnya mempercepat datangnya kelelahan, penurunan kinerja, dan
produktivitas (Widananto dan Purnomo, 2013).
Uraian di atas menjadi alasan penelitian ini dilakukan, yaitu untuk
menganalisa kapasitas efektif alat pengupas sabut kelapa mekanis yang sudah ada
berdasarkan


kenyamanan

operator

dengan

cara

melakukan

pengukuran

antropometri, selanjutnya menganalisa data antropometri, memodifikasi alat
pengupas sabut kelapa mekanis berdasarkan antropometri manusia, selanjutnya
melakukan pengujian ulang alat pengupas sabut kelapa mekanis yang sudah
dimodifikasi dan dilakukan pengukuran parameter yang digunakan pada
penelitian.

Universitas Sumatera Utara


3

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kapasitas efektif alat pengupas
sabut kelapa mekanis dan memodifikasi alat pengupas sabut kelapa mekanis
dengan analisis antropometri manusia.
Kegunaan Penelitian
1.

Bagi penulis yaitu sebagai syarat untuk dapat melakukan penelitian di
Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Utara.

2.

Bagi mahasiswa, sebagai informasi pendukung untuk melakukan penelitian
lebih lanjut mengenai alat pengupas sabut kelapa mekanis.

3.


Bagi masyarakat, sebagai gambaran serta informasi mengenai alat pengupas
sabut kelapa mekanis.

Batasan Masalah
1.

Faktor atau obyek laki-laki dan wanita dengan dimensi tubuh laki-laki dan
wanita dewasa.

2.

Evaluasi hanya ditekankan pada tinggi alat pengupas sabut kelapa mekanis.

3.

Ukuran rancangan menggunakan data antropometri hasil penelitian.

Universitas Sumatera Utara