Eksaminasi Publik Sebagai Upaya Pencegahan Terhadap Praktik Judicial Corruption : Analisis Hasil Eksaminasi Publik Perkara No. 173 PID.B 2011 PN.PDG

diatur dan dijelaskan tentang pertanggungjawabannya sehingga jika tidak ada
aturannya kembali berlaku kepada aturan umum yang ada”. 66 “ Bahwa sepanjang
pemberian dana representatif kepada pribadi pejabat itu tidak ada kaitannya
dengan

mendukung

kelancaran

67

perusahaan

maka

akan

sulit

untuk


dipertanggungjawabkan nantinya”.
“ Bahwa aturan yang mengatur tentang sistem akuntansi perusahaan yang
ada di PDAM berbeda denagn sistem akuntasi yang ada di instansi
pemerintah, dimana perbedannya untuk instansi pemerintahan daerah
pengaturan sistem akuntansi perusahaan diatur dalam Kepmen Otoda
Nomor 8 Tahun 2000, namun untuk sistem akuntansi pertanggung
jawaban PDAM khususnya mengenai dana representatif tidak diatur secra
rinci disana hanya menjelaskan format, bentuk laporan saja dan jika tidak
diatur maka kembali mengacu kepada Udang-Undang Keuangan Negara
Nomor 17 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
2005”.68

BAB III
PERLUNYA EKSAMINASI PUBLIK SEBAGAI UPAYA MENCEGAH
PRAKTIK JUDICIAL CORRUPTION
A. Lemahnya Internal Control Lembaga Peradilan
Dalam

prakteknya pengadilan


sebagai pemegang kekuasaan yudisial

sangat tertutup dengan berdalih kekuasaan

yudisial bebas

dan independen.

Banyaknya kasus yang memperlihatkan ketertutupan amat potensial

memicu

beragam penyimpangan, misalnya interaksi antara jaksa, pengacara, panitera, dan

66

Ibid., hlm. 138
Ibid.
68
Ibid, hlm 139.

67

76
Universitas Sumatera Utara