Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristal Dari Ampas Tebu Dengan Penyerasi Alkanolamida Terhadap Sifat Mekanik Film

PENGARUH PERLAKUAN LEACHING PADA FILM
LATEKS KARET ALAM BERPENGISI SELULOSA
MIKROKRISTAL DARI AMPAS TEBU DENGAN
PENYERASI ALKANOLAMIDA TERHADAP
SIFAT MEKANIK FILM

SKRIPSI

Oleh

RISMADHANI ELITA
120405013

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
AGUSTUS 2016

Universitas Sumatera Utara

PENGARUH PERLAKUAN LEACHING PADA FILM

LATEKS KARET ALAM BERPENGISI SELULOSA
MIKROKRISTAL DARI AMPAS TEBU DENGAN
PENYERASI ALKANOLAMIDA TERHADAP
SIFAT MEKANIK FILM

SKRIPSI

Oleh

RISMADHANI ELITA
120405013

SKRIPSI INI DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI SEBAGIAN
PERSYARATAN MENJADI SARJANA TEKNIK

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
AGUSTUS 2016


Universitas Sumatera Utara

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :

PENGARUH PERLAKUAN LEACHING PADA FILM LATEKS KARET
ALAM BERPENGISI SELULOSA MIKROKRISTAL DARI AMPAS
TEBU DENGAN PENYERASI ALKANOLAMIDA TERHADAP
SIFAT MEKANIK FILM

dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Teknik pada
Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini
adalah hasil karya saya kecuali kutipan-kutipan yang telah saya sebutkan
sebelumnya.
Demikian pernyataan ini diperbuat, apabila dikemudian hari terbukti bahwa karya ini
bukan karya saya atau merupakan hasil jiplakan maka saya bersedia menerima sanksi
sesuai dengan aturan yang berlaku.

Medan,


Agustus 2016

Rismadhani Elita
NIM. 120405013

i
Universitas Sumatera Utara

PENGESAHAN
Skripsi dengan judul :

PENGARUH PERLAKUAN LEACHING PADA FILM LATEKS KARET
ALAM BERPENGISI SELULOSA MIKROKRISTAL DARI AMPAS
TEBU DENGAN PENYERASI ALKANOLAMIDA TERHADAP
SIFAT MEKANIK FILM

dibuat untuk melengkapi persyaratan menjadi Sarjana Teknik pada Departemen
Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini telah diajukan
pada sidang ujian skripsi pada tanggal 25 Agustus 2016 dan dinyatakan memenuhi
syarat/sah sebagai skripsi pada Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik,

Universitas Sumatera Utara.

Mengetahui,

Medan, 25 Agustus 2016

Koordinator Skripsi

Dosen Pembimbing

Ir. Renita Manurung, M.T.

Dr. Ir. Hamidah Harahap, M.Sc

NIP. 19681214 199702 2 002

NIP. 19671029 199501 2 001

Dosen Penguji I


Dosen Penguji II

(Dr. Ir. Indra Surya, M.sc)

(Mhd. Hendra S. Ginting, S.T., M.T.)

NIP. 19630609 198903 1 004

NIP. 19700919 199903 1 001

ii
Universitas Sumatera Utara

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Tulisan ini merupakan Skripsi
dengan judul ―Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Film Lateks Karet Alam
Berpengisi Selulosa Mikrokristal Dari Ampas Tebu Dengan Penyerasi
Alkanolamida Terhadap Sifat Mekanik Film‖, berdasarkan hasil penelitian yang
penulis lakukan di Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas

Sumatera Utara. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
sarjana teknik.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran kepada dunia industri
tentang pemanfaatan limbah ampas tebu dalam bentuk selulosa mikrokristal sehingga
diperoleh selulosa yang memiliki potensi untuk dijadikan pengisi dalam pembuatan
film lateks karet alam dan perlakuan leaching pada film sehingga didapat produk
yang lebih baik.
Selama melakukan penelitian sampai penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
1.

Ibu Dr. Ir. Hamidah Harahap, M.Sc selaku Dosen Pembimbing atas
kesabarannya dalam membimbing penulis pada penyusunan dan penulisan
skripsi ini.

2.

Bapak Dr. Ir. Indra Surya, M.sc. selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan
saran dan masukan yang membangun dalam penulisan skripsi ini.


3.

Bapak Mhd. Hendra S. Ginting, S.T., M.T. selaku Dosen Penguji II yang telah
memberikan saran dan masukan yang membangun dalam penulisan iskrpsi ini.

4.

Bapak Dr. Eng. Ir. Irvan, M.Si selaku Ketua Departemen Teknik Kimia,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

5.

Ibu Ir. Renita Manurung, M.T selaku Koordinator Penelitian Departemen Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

6.

Seluruh Dosen/Staf Pengajar dan Pegawai Administrasi Departemen Teknik
Kimia.


iii
Universitas Sumatera Utara

7.

Rojiyatul Ikhwani Lubis, selaku partner penelitian penulis.

8.

Rizky Ananda yang selalu mendukung dan memotivasi penulis dalam
penyelesaian kegiatan penelitian.

9.

Abang dan kakak senior, teman-teman stambuk 2012, dan adik-adik stambuk
2013 hingga 2015 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga

skripsi ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Medan, Agustus 2016
Penulis

Rismadhani Elita

iv
Universitas Sumatera Utara

DEDIKASI

Skripsi ini saya persembahkan untuk :
Bapak & Ibu tercinta
Bapak Yusminto dan Ibu Ros Laily Suriani
Mereka adalah orang tua hebat yang telah membesarkan, mendidik dan
mendukungku dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.
Terima kasih atas pengorbanan, nasehat dan do’a yang tiada hentinya
yang telah kalian berikan kepadaku selama ini.


v
Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Rismadhani Elita
NIM : 120405013
Tempat/Tgl. Lahir : Binjai/22 Febuari 1994
Nama orang tua : Yusminto dan Ros Laily Suriani
Alamat orang tua :
Jalan Ir. Hj. Juanda No. 91 Binjai

Asal Sekolah :



TK Bayangkari Binjai, tahun 1998-2000




SMP Negeri 2 Binjai tahun 2006-2009



SD Negeri 1, 020267 Binjai, tahun 2000-2006

SMA Negeri 1 Binjai, tahun 2009-2012

Pengalaman Organisasi/Kerja :
1. Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HIMATEK) FT USU periode
2014/2015 sebagai anggota.
2. Covalen Study Group (CSG) periode 2014/2015 sebagai anggota.

vi
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Ampas tebu merupakan salah satu limbah industri yang mengandung selulosa
sebesar 32 – 44% dan memiliki potensi untuk dihidrolisis menjadi selulosa
mikrokristal. Selulosa mikrokristal dari ampas tebu dapat menjadi alternatif
pemanfaatan limbah dan memiliki potensi sebagai pengisi dalam film lateks karet
alam. Kajian tentang pengaruh leaching menggunakan larutan air dan ammonia 1%
pada film lateks karet alam dengan pengisi selulosa mikrokristal dari ampas tebu
dengan penyerasi alkanolamida dengan menggunakan suhu dan waktu vulkanisasi
yang berbeda telah dilakukan untuk menghasilkan sifat mekanik seperti kekakuan
tarik, pemanjangan saat putus, dan modulus tarik yang terbaik. Pembuatan film
lateks karet alam dilakukan dengan teknik pencelupan berkoagulan. Penelitian ini
dimulai dengan proses pra-vulkanisasi lateks karet alam pada suhu 70°C dengan
pembebanan pengisi sebesar 0 phr, 5 phr, 10 phr, dan 15 phr dan diikuti dengan
proses vulkanisasi pada suhu 100°C dan 150°C selama 10 menit dan 20 menit. Film
yang didapat kemudian di lakukan perlakuan leaching menggunakan larutan air dan
ammonia 1%. Dari hasil karakterisasi FTIR diperoleh bahwa perlakuan leaching
dapat menurunkan protein yang menyebabkan alergi, hal itu terlihat pada puncak
serapan ikatan amina. Hasil pengujian sifat-sifat mekanik menunjukkan bahwa suhu
vulkanisasi yang lebih tinggi dan waktu vulkanisasi yang lebih lama akan
meningkatkan terjadinya reaksi sambung silang yang ditunjukkan dengan
meningkatnya sifat mekanik produk lateks karet alam pada suhu vulkanisasi 150°C
dibandingkan dengan 100°C. Hasil uji mekanik selanjutnya didukung oleh analisa
scanning electron microscopy (SEM) yang menunjukkan adanya perubahan partikel
rata-rata pada film lateks karet alam sebelum perlakuan leaching dan setelah
perlakuan leaching.
Kata kunci : leaching, alkanolamida, lateks karet alam, selulosa mikrokristal,
pencelupan berkoagulan, suhu vulkanisasi, waktu vulkanisasi.

vii
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Bagasse is one of the industrial waste containing cellulose by 32-44% and has
the potential to become hydrolized microcrystalline cellulose. Microcrystalline
cellulose from bagasse can be an alternative waste utilization and has potential as a
filler in natural rubber latex film. Studies on the effect of leaching using a solution of
water and ammonia 1% on film natural rubber latex with the filler microcrystalline
cellulose from bagasse with alkanolamide using different temperatures and times
vulcanization has been done to produce the better mechanical properties such as
strenght tensile, elongation at break, and modulus. Filming of natural rubber latex is
done by coagulants dyeing techniques. The study started with the process of prevulcanised natural rubber latex at 70 ° C with a loading filler by 0 phr, 5 phr, 10 phr
and 15 phr and followed by a vulcanization process at a temperature of 100 ° C and
150 ° C for 10 minutes and 20 minutes. The film result will be have leaching
treatment using a solution of water and ammonia 1%. FTIR characterization of the
results showed that leaching treatment can lower the protein that causes allergies, it
looks at the absorption peak amine bond. Results of testing the mechanical properties
indicate that the higher temperature and more longer time of vulcanization will
increase the occurrence of cross-reaction continued as indicated by the increased
mechanical properties of natural rubber latex products in the vulcanization
temperature of 150 ° C compared to 100 ° C. The results of mechanical tests is
further supported by analysis of scanning electron microscopy (SEM), which shows
the change in the average particle on natural rubber latex films before treatment and
after leachingtreatment.
Keywords: leaching, alkanolamides, natural rubber latex, microcrystalline cellulose,
coagulants dyeing, vulcanizationtemperature, vulcanization time.

viii
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

i

PENGESAHAN

ii

PRAKATA

iii

DEDIKASI

v

RIWAYAT HIDUP PENULIS

vi

ABSTRAK

vii

ABSTRACT

viii

DAFTAR ISI

ix

DAFTAR GAMBAR

xv

DAFTAR TABEL

xx

DAFTAR LAMPIRAN

xxi

DAFTAR SINGKATAN

xxiv

DAFTAR SIMBOL

xxv

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1 LATAR BELAKANG

1

1.2 PERUMUSAN MASALAH

3

1.3 TUJUAN PENELITIAN

4

1.4 MANFAAT PENELITIAN

4

1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

7

2.1 LATEKS KARET ALAM

7

2.2 PEMBUATAN SENYAWA LAREKS KARET ALAM

7

2.2.1 BAHAN VULKANISASI

8

2.2.2 BAHAN PENCEPAT REAKSI (ACCELERATOR)

9

2.2.3 BAHAN PENGAKTIF (ACTIVATOR)

9

2.2.4 BAHAN PENSTABIL (STABILIZER)

9

2.2.5 BAHAN ANTIOKSIDAN (ANTIOXIDANT)

9

2.2.6 BAHAN PENGISI (FILLER)

10

2.2.7 BAHAN PENYERASI (COMPATIBILIZER)

10

2.3 AMPAS TEBU

11

ix
Universitas Sumatera Utara

2.4 SELULOSA

12

2.5 SELULOSA MIKROKRISTAL

14

2.6 RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearin )

18

2.7 ALKANOLAMIDA

18

2.8 METODE PENCELUPAN BERKOAGULAN

19

2.9 PROSES PENCUCIAN (LEACHING)

20

2.10 PENGUJIAN DAN KARAKTERISTIK

21

2.10.1 UJI KEKUATAN TARIK (TENSILE STRENGTH )

21

2.10.2 KARAKTERISTIK FOURIER TRANSFORM INFRA RED

22

2.10.3 KARAKTERISASI SCENNING ELECTRON MICROSCOPE

23

2.10.4 ANALISA KANDUNGAN AMILUM

24

2.10.5 X-RAY DIFFRACTION (XRD)

24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

26

3.1 LOKASI PENELITIAN

26

3.2 BAHAN DAN PERALATAN

26

3.2.1 Bahan

26

3.2.1.1 Bahan Yang Digunakan Untuk Pembuatan Bahan

26

Penyerasi Alkanolamida
3.2.1.2 Bahan Yang Digunakan untuk Pembuatan Mikrokristal

26

Selulosa
3.2.1.3 Bahan Yang Digunakan Untuk Pembuatan Senyawa

26

Lateks Karet Alam
3.2.2 Peralatan

27

3.2.2.1 Peralatan Yang Digunakan Untuk Pembuatan Bahan

27

Penyerasi Alkanolamida
3.2.2.2 Peralatan Yang Digunakan untuk Pembuatan

28

Mikrokristal Selulosa
3.2.2.3 Peralatan Yang Digunakan Untuk Pembuatan Senyawa

28

Lateks Karet Alam
3.3 FORMULASI BAHAN

29

3.3.1 Formulasi Lateks Karet Alam dan Bahan Kuratif

29

3.3.2 Formulasi Dispersi Mikrokristal selulosa dan Alkanolamida

29

x
Universitas Sumatera Utara

3.4 PROSEDUR PENELITIAN

30

3.4.1 Prosedur Pembuatan Bahan Penyerasi Alkanolamida

30

3.4.2 Prosedur Pembuatan Mikrokristal Selulosa

30

3.4.2.1 Prosedur Preparasi Ampas Tebu

30

3.4.2.2 Prosedur Ekstraksi -Selulosa dari Ampas Tebu

31

3.4.2.3 Prosedur Isolasi Mikrokristal Selulosa dari -Selulosa

31

3.4.3 Prosedur Pendispersian Mikrokristal Selulosa dan

32

Alkanolamida
3.4.4 Prosedur Analisa Hasil Dispersi Mikrokristal Selulosa dan

32

Alkanolamida
3.4.5 Prosedur Analisa Kandungan Padatan Total (TSC) Dari Lateks

32

Karet Alam
3.4.6 Prosedur Pembuatan Senyawa Lateks Karet Alam

33

3.4.6.1 Prosedur Pra-Vulkanisasi Lateks Karet Alam

33

3.4.6.2 Prosedur Uji Kloroform Pada Lateks Karet Alam Pra-

33

Vulkanisasi
3.4.6.3 Prosedur Vulkanisasi dan Pembuatan Film Lateks Karet

34

Alam
3.4.7 Prosedur Analisa Kandungan Amilum Pada Selulosa

34

Mikrokristal
3.4.8 Prosedur Uji Selulosa Mikrokristalin Menggunakan Seng

35

klorida Beriodium
3.4.9 Prosedur Leaching pada Film Lateks Karet Alam

35

3.4.9.1 Leaching menggunakan larutan Amonia 1%

35

3.4.9.2 Leaching menggunakan air (H2O)

35

3.5 FLOWCHART PERCOBAAN

36

3.5.1 Flowchart Pembuatan Bahan Penyerasi Alkanolamida

36

3.5.2 Flowchart Pembuatan Mikrokristal Selulosa

38

3.5.2.1 Flowchart Preparasi Ampas Tebu

38

3.5.2.2 Flowchart Ekstraksi -Selulosa dari Ampas Tebu

38

3.5.2.3 Flowchart Isolasi Mikrokristal Selulosa dari -Selulosa

40

3.5.3 Flowchart Pendispersian Mikrokristal Selulosa dan

41

xi
Universitas Sumatera Utara

Alkanolamida
3.5.4 Flowchart Analisa Hasil Dispersi Mikrokristal Selulosa dan

42

Alkanolamida
3.5.5 Flowchart Analisa Kandungan Padatan Total (TSC) dari Lateks

43

Karet Alam
3.5.6 Flowchart Pra-Vulkanisasi Lateks Karet Alam

44

3.5.7 Flowchart Uji Kloroform Pada Lateks Karet Alam Pra-

45

Vulkanisasi
3.5.8 Flowchart Vulkanisasi dan Pembuatan Film Lateks Karet Alam

46

3.5.9 Prosedur Uji Amilum Menggunakan Larutan Iodium

47

3.5.10 Prosedur Uji Selulosa Mikrokristalin Menggunakan Seng

48

klorida Beriodium
3.5.11 Flowchart Proses Leaching pada Film Lateks Karet Alam
3.6 PENGUJIAN PRODUK LATEKS KARET ALAM

49
50

3.6.1 Uji Kekuatan Tarik (Tensile Strength ) Dengan ASTM D412

50

3.6.2 Karakterisasi Transmission Electron Microscope (TEM)

50

3.6.3 Karakterisasi Scanning Electron Microscope (SEM)

50

3.6.4 Karakterisasi Fourier-Transform Infra-Red (FTIR)

51

3.6.5 Karakterisasi X-Ray Diffraction (XRD)

51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

52

4.1 KARAKTERISASI SELULOSA MIKROKRISTAL DARI

52

AMPAS TEBU
4.1.1 Analisa Sifat Fisika dan Sifat Kimia Selulosa Mikrokristal

52

dari Ampas Tebu
4.1.2 Karakterisasi Fourier Transform Infrared (FTIR)

53

Selulosa Mikrokristal dari Ampas Tebu
4.1.3 Karakterisasi X-Ray Diffraction (XRD) Selulosa Mikrokristal

55

dari Ampas Tebu
4.2 KARAKTERISASI FOURIER TRANSFORM INFRARED (FTIR)

56

BAHAN PENYERASI ALKANOLAMIDA
4.3 KARAKTERISASI FOURIER TRANSFORM INFRARED (FTIR)

57

xii
Universitas Sumatera Utara

DISPERSI SELULOSA MIKROKRISTAL DAN
ALKANOLAMIDA
4.4 PENGARUH LEACHING PADA FILM LATEKS KARET ALAM

59

BERPENGISI SELULOSA MIKROKRISTAL DARI AMPAS
TEBU DENGAN PENYERASI ALKANOLAMIDA TERHADAP
SIFAT-SIFAT MEKANIK PRODUK LATEKS KARET ALAM
4.4.1 Pengaruh Penambahan Alkanolamida Pada Sifat Mekanik

59

Produk Laktek Karet Alam Setelah Perlakuan Leaching
4.4.1.1 Pengaruh Penambahan Alkanolamida Terhadap

60

Kekuatan Tarik (Tensile Strenght) Film Lateks Karet
Alam Setelah di Leaching
4.4.1.2 Pengaruh Penambahan Alkanolamida Terhadap

61

Pemanjangan Saat Putus (Elongation at Break) Film
Lateks Karet Alam Setelah di Leaching
4.4.1.3 Pengaruh Penambahan Alkanolamida Terhadap

63

Modulus Tarik (Tensile Modulus) Film Lateks Karet
Alam Setelah di Leaching
4.4.2 Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Suhu dan Waktu

65

Vulkanisasi yang Berbeda Terhadap Sifat Mekanik Film
Lateks Karet Alam
4.4.2.1 Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Suhu dan Waktu

65

Vulkanisasi yang Berbeda Terhadap Kekuatan Tarik
(Tensile Strenght) Film Lateks Karet Alam Setelah di
Leaching

4.4.2.2 Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Suhu dan Waktu

68

Vulkanisasi yang Berbeda Terhadap
Pemanjangan Saat Putus (Elongation at Break) Film
Lateks Karet Alam Setelah di Leaching
4.4.2.3 Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Suhu dan Waktu

70

Vulkanisasi yang Berbeda Terhadap Modulus Tarik
(Tensile Modulus) Film Lateks Karet Alam Setelah di
Leaching

xiii
Universitas Sumatera Utara

4.5 KARAKTERISASI FOURIER TRANSFORM INFRARED (FTIR)

73

FILM LATEKS KARET ALAM SETELAH LEACHING DENGAN
DAN TANPA PENAMBAHAN PENGISI SELULOSA
MIKROKRISTALIN DARI AMPAS TEBU DAN PENYERASI
ALKANOLAMIDA
4.6 KARAKTERISASI SCANNING ELECTRON MICROSCOPE

76

(SEM) PATAHAN FILM LATEKS KARET ALAM SETELAH
LEACHING DENGAN DAN TANPA PENAMBAHAN PENGISI

SELULOSA MIKROKRISTAL DARI AMPAS TEBU
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

78

5.1 KESIMPULAN

78

5.2 SARAN

79

DAFTAR PUSTAKA

80

xiv
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1

Struktur Umum Lateks cis -1,4-poliisoprena

7

Gambar 2.2

Struktur Selulosa

13

Gambar 2.3

Sinar X Datang dan Terdifraksi Oleh Atom-atom Kristal

25

Gambar 3.1

Flowchart Pembuatan Bahan Penyerasi Alkanolamida

37

Gambar 3.2

Flowchart Preparasi Ampas Tebu

38

Gambar 3.3

Flowchart Ekstraksi -Selulosa dari Ampas Tebu

39

Gambar 3.4

Flowchart Isolasi Mikrokristal Selulosa dari -Selulosa

40

Gambar 3.5

Flowchart Pendispersian Mikrokristal Selulosa dan

41

Alkanolamida
Gambar 3.6

Flowchart Analisa Hasil Dispersi Mikrokristal Selulosa

42

dan Alkanolamida
Gambar 3.7

Flowchart Analisa Kandungan Padatan Total (TSC) dari

43

Lateks Karet Alam
Gambar 3.8

Flowchart Pra-vulkanisasi Lateks Karet Alam

44

Gambar 3.9

Flowchart Uji Kloroform Pada Lateks Karet Alam Pra-

45

Vulkanisasi
Gambar 3.10

Flowchart Vulkanisasi dan Pembuatan Film Lateks Karet

46

Alam
Gambar 3.11

Flowchart Uji Amilum menggunakan Larutan Iodium

47

Gambar 3.12

Flowchart Uji Selulosa Mikrokristal menggunakan Seng

48

Klorida Beriodium
Gambar 3.13

Flowchart Leaching Pada Film Lateks Karet Alam

49

Gambar 3.14

Sketsa Spesimen Uji Tarik ASTM D 412

50

Gambar 4.1

Karakteristik FTIR Selulosa Mikrokristal dari Ampas

53

Tebu
Gambar 4.2

Struktur Kimia Selulosa Mikrokristal

54

Gambar 4.3

Karakteristik XRD Selulosa Mikrokristal dari Ampas

55

Tebu
Gambar 4.4

Karakteristik FTIR Bahan Penyerasi Alkanolamida

56

Gambar 4.5

Struktur Kimia Alkanolamida

57

xv
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.6

Karakterisasi FTIR Dispersi Selulosa Mikrokristal dan

57

Alkanolamida
Gambar 4.7

Struktur Kimia Senyawa :

59

(a) Alkanolamida;
(b) Selulosa Mikrokristal;
(c) Interaksi Antara Alkanolamida dengan Selulosa
Mikrokristal
Gambar 4.8

Pengaruh Penambahan Alkanolamida Terhadap Kekuatan

60

Tarik (Tensile Strenght) Produk Lateks Karet Alam
Setelah Leaching
(a) Tanpa Penambahan Alkanolamida
(b) Dengan Penambahan Alkanolamida
Gambar 4.9

Pengaruh

Penambahan

Alkanolamida

Terhadap

61

Pemanjangan Saat Putus (Elongation At Break) Produk
Lateks Karet Alam Setelah Leaching
(a) Tanpa Penambahan Alkanolamida
(b) Dengan Penambahan Alkanolamida
Gambar 4.10

Pengaruh Penambahan Alkanolamida Terhadap Modulus

63

Tarik (Tensile Modulus) Produk Lateks Karet Alam
Setelah Leaching
(a) M100 Tanpa Penambahan Alkanolamida
(b) M100 Dengan Penambahan Alkanolamida
(c) M300 Tanpa Penambahan Alkanolamida
(d) M300 Dengan Penambahan Alkanolamida
Gambar 4.11

Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Suhu Dan Waktu

65

Vulkanisasi Yang Berbeda Terhadap Kekuatan Tarik
(Tensile Strenght) Produk Lateks Karet Alam
(a) Pada waktu vulkanisasi 10 menit
(b) Pada waktu vulkanisasi 20 menit
Gambar 4.12

Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Suhu Dan Waktu

68

Vulkanisasi Yang Berbeda Terhadap Pemanjangan Saat
Putus (elongation at break) Film Lateks Karet Alam Pada

xvi
Universitas Sumatera Utara

(a) waktu vulkanisasi 10 menit
(b) waktu vulkanisasi 20 menit
Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Suhu Dan Waktu
Vulkanisasi Yang Berbeda Terhadap Modulus Tarik
Gambar 4.13

(Tensile Modulus) Film Lateks Karet Alam Pada

70

(a) M100 waktu vulkanisasi 10 menit
(b) M100 waktu vulkanisasi

20 menit

(c) M300 waktu vulkanisasi 10 menit
(d) M300 waktu vulkanisasi 20 menit
Gambar 4.14

Karakteristik FTIR Film Lateks Karet Alam Setelah

73

Leaching Dengan dan Tanpa Penambahan Pengisi

Selulosa Mikrokristal dari Ampas Tebu dan Penyerasi
Alkanolamida Antara Lateks Karet Alam Dengan Pengisi
Gambar 4.15

Interakssi Antara Lateks Karet Alam Dengan Pengisi

75

Selulosa mikrokristalin dari Ampas Tebu dan Bahan
Kuratif
Gambar 4.16

Analisa SEM Patahan Film Lateks Karet Alam
(a)

76

Sebelum Leaching Dengan Pengisi Selulosa
Mikrokristal

dan

Tanpa

Penyerasi

Alkanolamida
(b)

Sesudah Leaching Dengan Pengisi Selulosa
Mikrokristal

dan

Tanpa

Penyerasi

Alkanolamida
Gambar 4.17

Analisa SEM Patahan Produk Lateks Karet Alam

77

(a) Sebelum Leaching Dengan Pengisi Selulosa
Mikrokristal dan Penyerasi Alkanolamida
(b) Sesudah Leaching Dengan Pengisi Selulosa
Mikrokristal dan Penyerasi Alkanolamida
Gambar B.1

Hasil Pengujian Kristalinitas Selulosa Mikrokristal dari

98

Ampas Tebu dengan X-Ray Diffraction (XRD)
Gambar C.1

Proses Pembuatan Bahan Penyerasi Alkanolamida

100

Gambar C.2

Proses Ekstraksi Bahan Penyerasi Alkanolamida

100

xvii
Universitas Sumatera Utara

Gambar C.3

Bahan Penyerasi Alkanolamida

101

Gambar C.4

Selulosa Mikrokristal dari Ampas Tebu

101

Gambar C.5

Proses

Pendispersian

Selulosa

Mikrokristal

dan

101

Larutan Hasil Dispersi Selulosa Mikrokristal dan

102

Alkanolamida
Gambar C.6

Alkanolamida
Gambar C.7

Bahan Kuratif Produk Lateks Karet Alam

102

Gambar C.8

Proses Pra-Vulkanisasi Produk Lateks Karet Alam

102

Gambar C.9

Proses Uji Kloroform Produk Lateks Karet Alam

103

Gambar C.10

Larutan Pembersih Plat Pencelupan Produk Lateks Karet

103

Alam
Gambar C.11

Wadah Pencelupan Produk Lateks Karet Alam

103

Gambar C.12

Proses Vulkanisasi Produk Lateks Karet Alam

104

Gambar C.13

Proses Pembedakan Produk Lateks Karet Alam

104

Gambar C.14

Proses Perlakuan Leaching Produk Lateks Karet Alam

104

Gambar C.15

Proses Penjemuran Produk Lateks Karet Alam Setelah

105

Perlakuan Leaching
Gambar C.16

Produk

Lateks

Karet

Alam

Berpengisi

Selulosa

105

Mikrokristal dan Bahan Penyerasi Alkanolamida setelah
perlakuan leaching
Gambar D.1

Hasil FTIR Selulosa Mikrokristal dari Ampas Tebu

106

Gambar D.2

Hasil FTIR Alkanolamida

106

Gambar D.3

Hasil

FTIR

Dispersi

Selulosa

Mikrokristal

dan

107

Hasil FTIR Produk Lateks Karet Alam Setelah Leaching

107

Alkanolamida
Gambar D.4

Tanpa Penambahan Pengisi Selulosa Mikrokristal dan
Tanpa Penyerasi Alkanolamida
Gambar D.5

Hasil FTIR Produk Lateks Karet Alam Setelah Leaching

108

Dengan Penambahan Pengisi Selulosa Mikrokristal dan
Tanpa Penyerasi Alkanolamida

xviii
Universitas Sumatera Utara

Gambar D.6

Hasil FTIR Produk Lateks Karet Alam Setelah Leaching

108

Dengan Penambahan Pengisi Selulosa Mikrokristal dan
Penyerasi Alkanolamida

xix
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1

Variabel Tetap Yang Dilakukan Dalam Penelitian

5

Tabel 1.2

Variabel Berubah Yang Dilakukan Dalam Penelitian

5

Tabel 1.3

Formulasi Larutan Dispersi Mikrokristal Selulosa dan

5

Alkanolamida
Tabel 1.4

Formulasi Lateks Karet Alam dan Bahan Kuratif

6

Tabel 2.1

Daftar Biomassa dan Kandungannya

15

Tabel 3.1

Formulasi Lateks Karet Alam dan Bahan Kuratif

29

Tabel 3.2

Formulasi

Dispersi

Mikrokristal

Selulosa

dan

29

Tingkat Pematangan Lateks Karet Alam Pra-Vulkanisasi

34

Alkanolamida
Tabel 3.3

Melalui Tes Koagulasi-Kloroform
Tabel 4.1

Hasil Pemeriksaan Selulosa Mikrokristal dari Ampas

52

Tebu
Tabel A.1

Data Hasil Kekuatan Tarik (Tensile Strength )

86

Tabel A.2

Data Hasil Modulus Tarik Saat Pemanjangan 100%

89

(M100)
Tabel A.3

Data Hasil Modulus Tarik Saat Pemanjangan 300%

92

(M300)
Tabel A.4

Data Hasil Pemanjangan Saat Putus (Elongation at

95

Break)

xx
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A

DATA PENELITIAN

85

A.1

Data Hasil Kekuatan Tarik (Tensile Strength )

85

A.1.1 Data Hasil Kekuatan Tarik (Tensile Strength )

85

Tanpa Perlakuan
A.1.2 Data Hasil Kekuatan Tarik (Tensile Strength )
Setelah Leaching Menggunakan Air

86

A.1.2 Data Hasil Kekuatan Tarik (Tensile Strength )
Setelah Leaching Menggunakan Ammonia

87

1%
A.2

Data Hasil Modulus Tarik Saat Pemanjangan 100%

88

(M100)
A.2.1 Data Hasil Modulus Tarik Saat Pemanjangan

88

100% (M100) Tanpa Perlakuan
A.2.2 Data Hasil Modulus Tarik Saat Pemanjangan

89

100% (M100) Setelah Leaching Menggunakan
Air
A.2.3 Data Hasil Modulus Tarik Saat Pemanjangan

90

100% (M100) Setelah Leaching Menggunakan
Ammonia 1%
A.3

Data Hasil Modulus Tarik Saat Pemanjangan 300%

91

(M300)
A.3.1 Data Hasil Modulus Tarik Saat Pemanjangan

91

300% (M300) Tanpa Perlakuan
A.3.2 Data Hasil Modulus Tarik Saat Pemanjangan

92

300% (M300) Setelah Leaching Menggunakan
Air
A.3.3 Data Hasil Modulus Tarik Saat Pemanjangan

93

300% (M300) Setelah Leaching Menggunakan
Ammonia 1%
A.4

Data Hasil Pemanjangan Saat Putus (Elongation at

94

xxi
Universitas Sumatera Utara

Break)

A.4.1

Data

Hasil

Pemanjangan

Saat

Putus

94

(Elongation at Break) Tanpa Perlakuan
A.4.2

Data

Hasil

Pemanjangan

Saat

Putus

95

(Elongation at Break) Setelah Leaching
Menggunakan Air
A.4.3

Data

Hasil

Pemanjangan

Saat

Putus

96

(Elongation at Break) Setelah Leaching
Menggunakan Ammonia 1%
LAMPIRAN B

CONTOH PERHITUNGAN

97

B.1

97

Perhitungan Kristalinitas Selulosa Mikrokristal dari
Ampas Tebu

LAMPIRAN C

DOKUMENTASI PENELITIAN

99

C.1

Proses Pembuatan Bahan Penyerasi Alkanolamida

99

C.2

Proses Ekstraksi Bahan Penyerasi Alkanolamida

99

C.3

Bahan Penyerasi Alkanolamida

100

C.4

Selulosa Mikrokristalin dari Ampas Tebu

100

C.5

Proses Pendispersian Selulosa Mikrokristal dari

100

Ampas Tebu dan Alkanolamida
C.6

Larutan Hasil Dispersi Selulosa Mikrokristal dari

101

Ampas Tebu dan Alkanolamida
C.7

Bahan Kuratif Produk Lateks Karet Alam

101

C.8

Proses Pra-Vulkanisasi Produk Lateks Karet Alam

101

C.9

Proses Uji Kloroform Produk Lateks Karet Alam

102

C.10 Larutan Pembersih Plat Pencelupan Produk Lateks

102

Karet Alam
C.11 Wadah Pencelupan Produk Lateks Karet Alam

102

C.12 Proses Vulkanisasi Produk Lateks Karet Alam

103

C.13 Proses Pembedakan Produk Lateks Karet Alam

103

C.14 Proses Perlakuan Leaching Produk Lateks Karet

103

Alam
C.15 Proses Penjemuran Produk Lateks Karet Alam

104

xxii
Universitas Sumatera Utara

Setelah Perlakuan Leaching
C.16 Produk Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa

104

Mikrokristal dari Ampas Tebu dan Bahan Penyerasi
Alkanolamida
LAMPIRAN D

HASIL

PENGUJIAN

LAB

ANALISIS

DAN

105

INSTRUMENTASI
D.1

Hasil FTIR Selulosa Mikrokristal dari Ampas Tebu

105

D.2

Hasil FTIR Alkanolamida

105

D.3

Hasil FTIR Dispersi Selulosa Mikrokristal dan

106

Alkanolamida
D.4

Hasil FTIR Produk Lateks Karet Alam Setelah
Leaching

107

Tanpa Penambahan Pengisi Selulosa

Mikrokristal dan Tanpa Penyerasi Alkanolamida
D.5

Hasil FTIR Produk Lateks Karet Alam Setelah

107

Leaching Dengan Penambahan Pengisi Selulosa

Mikrokristal dan Tanpa Penyerasi Alkanolamida
D.6

Hasil FTIR Produk Lateks Karet Alam Dengan

107

Penambahan Pengisi Selulosa Mikrokristal dan
Penyerasi Alkanolamida

xxiii
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR SINGKATAN

USP

United States Pharmacopeia

ASTM

American Standard Testing Method

MCC

Selulosa Mikrokristal

RBDPS

Refined Bleached Deodorized Palm Stearin

ZDEC

Zinc Diethyl Dithiocarbamate

ZnO

Zinc Oxide

Phr

Part per Hundred Rubber

XRD

X-Ray Diffraction

FTIR

Fourier Transform Infra-Red

SEM

Scanning Electron Microscope

xxiv
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR SIMBOL

Simbol

Keterangan

Dimensi

θ

sudut difraksi

Derajat

CrI

kristalinitas relatif

%

Ao

luas penampang awal

mm2

Fmaks

beban maksimum

Kgf

σ

kekuatan tarik

kgf/mm2

xxv
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristal Dari Ampas Tebu Dengan Penyerasi Alkanolamida Terhadap Sifat Mekanik Film

8 45 136

Pengaruh Leaching Pada Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Mikrokristal Selulosa Avicel Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

1 11 101

Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristal Dari Ampas Tebu Dengan Penyerasi Alkanolamida Terhadap Sifat Mekanik Film

0 0 2

Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristal Dari Ampas Tebu Dengan Penyerasi Alkanolamida Terhadap Sifat Mekanik Film

0 0 6

Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristal Dari Ampas Tebu Dengan Penyerasi Alkanolamida Terhadap Sifat Mekanik Film

0 0 19

Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristal Dari Ampas Tebu Dengan Penyerasi Alkanolamida Terhadap Sifat Mekanik Film

0 1 5

Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristal Dari Ampas Tebu Dengan Penyerasi Alkanolamida Terhadap Sifat Mekanik Film

0 0 23

Pengaruh Leaching Pada Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Mikrokristal Selulosa Avicel Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 23

Pengaruh Leaching Pada Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Mikrokristal Selulosa Avicel Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 2

Pengaruh Leaching Pada Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Mikrokristal Selulosa Avicel Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 5