Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Pedagang Bakso di Kecamatan Medan Johor

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA
PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
1

Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Kewirausahaan
Seorang Perancis yang bernama Richard Cantillon, ahli ekonomi Perancis
keturunan Irlandia dianggap sebagai orang pertama yang menggunakan istilah
entrepreneur dan entrepreneurship. Dalam karya akbarnya yang berjudul : Essai
Sur La Nature Du Commerce en General, Cantillon memberikan peranan utama
kepada konsep “entrepreneurship” dalam ilmu ekonomi. Dalam karya tersebut,
Cantillon menyatakan seorang entrepreneur sebagai seorang yang membayar
harga tertentu untuk produk tertentu, untuk kemudian dijualnya dengan harga
yang tidak pasti (an Uncertain Price), sambil membuat keputusan-keputusan
tentang upaya mencapai dan memanfaatkan sumber-sumber daya, dan menerima
risiko berusaha (The Risk of Enterprise) (Winardi, 2008).
Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari bahasa Prancis
yaitu “entreprende‟ yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Istilah
ini diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon (1755). Istilah ini makin

populer setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B Say (1803) untuk
menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber daya
ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat yang lebih tinggi serta
menghasilkan lebih banyak lagi (Suryana dan Kartib, 2010).
Pada abad ke 17 istilah entrepreneur digambarkan sebagai seorang yang
melakukan kontrak pekerjaan dengan pemerintah untuk memasok produk tertentu.

6

Universitas Sumatera Utara

Kontrak ini memakai harga tetap keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari
pekerjaan ini adalah merupakan imbalan dari kegiatan wirausaha. Pengertian
wirausaha lebih lengkap dinyatakan oleh Schumpeter entrepreneur as the person
who destroys the existing economic order by introducing new products and
services, by creating new forms of organizations, or by exploiting new raw
material (Seorang wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang
ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan
bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru). Orang tersebut
melakukan kegiatan melalui organisasi bisnis yang baru ataupun bisa pula

dilakukan dalam organisasi bisnis yang sudah ada, maka dari itu seorang
wirausaha dapat melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah
organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut (Alma, 2011).
Sedangkan menurut Hisrich-Peters, entrepreunership is the process of
creating something different with value by devoting the necessary time and effort,
assuming the accompanying financial, personal satisfaction and independence
artinya kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan
menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas
jasa dan kepuasan seta kebebasan pribadi (Alma, 2011).
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kewiraswastaan berasal dari kata
entrepreneur(Bahasa Inggris) adalah “orang yang pandai atau berbakat mengenali
produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan
produk

baru,

memasarkannya,

serta


mengatur

permodalan

operasinya”

(Sumarsono,2010).

7

Universitas Sumatera Utara

Dalam lampiran keputusan koperasi dan pembinaan pengusahaan kecil no.
961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
1.

Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap perilaku dan
kemampuan kewirausahaan.

2.


Kewirausahaan adalah semangat, sikap perilaku dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Wirausaha atau wiraswasta atau saudagar merupakan istilah yang

melekat pada diri seseorang yang mampu berdiri sendiri karena keunggulan
yang dimiliki dalam bidang usaha. Hal itu sesuai dengan arti kata wiraswasta
itu, yaitu: Wira: manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar,
berani, pahlawan dan pendekar kemajuan dan mempunyai keagungan watak,
Swa: sendiri, dan Sta: berdiri (Djatmiko, 2011).
Menurut Sukardi (1991), kata berwirausaha merupakan gabungan kata
berwira yang berarti gagah berani atau perkasa dan usaha. Berwirausaha berarti
orang yang gagah berani atau perkasa dalam menjalankan usaha. Sedangkan
menurut G. Meredith (2000), berwirausaha adalah melakukan kegiatan usaha dan
upaya yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan–kesempatan
bisnis sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya
dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.


8

Universitas Sumatera Utara

Menurut Hendro (2011) Kewirausahaan adalah padanan kata dari
entrepreneurship dalam bahasa Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman,
ondernamen dalam bahasa Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama
kewirausahaan. Kata entrepreneur berasal dari bahasa Perancis, yaitu entreprende
yang berarti petualang. Pengambil risiko, kontraktor, pengusaha (orang yang
mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan pencipta yang menjual hasil
ciptaannya.
Wirausahawan (Entrepreneur) adalah seorang yang mempunyai kombinasi
unsur-unsur dan elemen-elemen internal berupa motivasi, visi, komunikasi dan
dorangan semangat serta kemampuan untuk memenfaatkan peluang usaha dalam
konteks bisnis wirausahawan merupakan seorang pengusaha, tapi tidak semua
pengusaha adalah wirausahawan. Karena wirausahawan itu merupakan salah satu
pelopor dalam bisnis, inovator, penanggung jawab resiko yang mempunyai visi
kedepan


dan

memiliki

keunggulan

dalam

berprestasi

dibidang

usaha

(Suryana,2006).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa berwirausaha
adalah sebagai suatu usaha, upaya, sikap, semangat, nilai, seni, dan kemampuan
untuk mencari, melihat dan segala sumber daya yang dimilikinya untuk
memberikan balas jasa dan memperoleh keuntungan atas usahanya itu. Wirausaha
diharapkan dapat bertanggung jawab dan berani dalam menghadapi resiko

usahanya (kegagalan), karena kegagalan bagi wirausaha merupakan pengalaman
belajar. Selain itu wirausaha yang handal juga harus mempunyai visi yaitu
pandangan kedepan untuk memberi motivasi serta visi tersebut juga harus disertai

9

Universitas Sumatera Utara

dengan misi yang jelas. Wirausaha sekaligus pemimpin yang efektif akan selalu
mencari cara -cara yang lebih baik. Dan biasanya seorang wirausaha mempunyai
rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi resiko.
2.1.2 Karakteristik Kewirausahaan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, karakteristik memiliki pengertian
yaitu sifat khas sesuai dengan perwatakan. Sementara itu menurut Maxwell,
karakteristik lebih jauh lebih baik dari sekedar perkataan. Lebih dari itu,
karakteristik merupakan sebuah pilihan yang menentukan tingkat kesuksesan.
Karakteristik kewirausahaan adalah suatu karakteristik yang harus dimiliki
setiap pewirausaha untuk menjalankan usahanya dan menjadi pendorong
kesuksesannya.(Mahfoeddz,2006)
Karakteristik kewirausahaan merupakan kualitas atau sifat yang tetap

terus-menerus atau kekal yang dapat dijadikan ciri untuk mengidentifikasikan
seorang pribadi, suatu objek, suatu kejadian, intergrasi, atau sintesis dari sifat-sifat
individual dalam bentuk suatu atau kesatuan dan kepribadian seseorang,
dipertimbangkan dari titik pandangan etis dan moral. (Faisal, 2002)
Karakteristik kewirausahaan menurut Meredith (2006) dalam Suryana
(2008) adalah:
1.

Percaya diri dan Optimis

2.

Berorientasi pada tugas dan hasil

3.

Berani mengambil resiko dan menyukai tantangan

4.


Kepemimpinan

5.

Keorisinilan

10

Universitas Sumatera Utara

6.

Berorientasi pada masa depan
Menurut

M.

Scarborough

dan


Thomas

W.

Zimmerer

(1993)

mengemukakan delapan karakteristik kewirausahaan yang meliputi:
1.

Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya

2.

Lebih memilih resiko moderat

3.


Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil

4.

Selalu menghendaki umpan balik yang segera

5.

Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan

6.

Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya
demi masa depan yang lebih baik

7.

Memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai tambah

8.

Selalu menilai prestasi dengan uang.
Menurut

Mas’ud

dan

Mahmud

Machfoedz

(2006)

karakteristik

kewirausahaan meliputi:
1.

Menyukai pengendalian segala sesuatu yang mereka kerjakan

2.

Tidak suka berpangku tangan

3.

Termotivasi oleh hasrat mencapai kesuksesan

4.

Menganalisa setiap opsi untuk menjamin keberhasilan dan mengurangi resiko

5.

Selalu mencari cara yang lebih baik dalam mengerjakan sesuatu

6.

Menyadari kehidupan pribadi lebih penting dari kehidupan bisnis

7.

Selalu memilih alternatif terbaik dalam membuat keputusan

8.

Tidak takut mengaku jika melakukan kesalahan

11

Universitas Sumatera Utara

Menurut McClelland dalam buku (M. Wiratmo;2001) karakteristik
wiraswastawan adalah sebagai berikut:
1.

Keinginan untuk berprestasi
Kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan atau dorongan dalam diri
orang yang memotivasi perilaku kearah pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan
merupakan tantangan dari bagi individu.

2.

Keinginan untuk bertanggung jawab
Wiraswastawan menginginkan tanggung jawab pribadi bagai pencapaian
tujuan. Mereka memilih menggunakan sumber daya sendiri dengan cara
bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dan bertanggung jawab sendiri
terhadap hasil yang dicapai.

3.

Referensi kepada risiko-risiko menengah
Wiraswastawan bukanlah penjudi, mereka memilih menentapkan tujuantujuan yang membutuhkan tungkat kinerja yang tinggi, suatu tingkakan yang
mereka percaya akan menuntut usaha keras tetapi yang dipercaya bisa mereka
penuhi

4.

Persepsi pada kemungkinan berhasil
Keyakinan pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan adalah kualitas
kepribadian wiraswastawan yang penting. Ketika semua fakta tidak
sepenuhnya tersedia, mereka berpaling pada sikap percaya diri mereka yang
tinggi dan melanjutkan tugas-tugas tersebut.

12

Universitas Sumatera Utara

5.

Rangsangan oleh umpan balik
Wiraswastawan ingin mengetahui bagaimana hal mereka kerjakan, apakah
umpan baliknya baik atau buruk. Mereka dirangsang untuk mencapai hasil
kerja yang lebih tinggi dengan mempelajari seberapa efektif usaha mereka.

6. Aktivitas enerjik
Wiraswastawan menunjukan energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan ratarata orang. Mereka besifat aktif mempunyai proporsi waktu yang besar dalam
mengerjakan tugas dengan cara baru. Mereka sangat menyadari perjalanan
waktu. Kesadaran ini merangsang mereka untuk terlibat secara mendalam
pada kerja yang mereka lakukan.
7. Orientasi ke masa depan
Wiraswastawan melakukan perencanaan dan berpikir kedepan, mencari dan
mengantisipasi kemungkinan yang terjadi jauh di masa depan.
8. Keterampilan dalam pengorganisasian
Wiraswastawan menunjukkan keterampilan dalam mengorganisasi kerja dan
orang-orang dalam mencapai tujuan. Mereka sangat obuektif di dalam
memilih individu-individu untuk tugas tertentu. Mereka akan memilih yang
ahli dan bukannya teman agar pekerjaan bisa dilakukan dengan efisien.
9. Sikap terhadap uang
Keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan arti penting dari
prestasi kerja mereka. Mereka hanya memandang uang sebagai lambang
kongkret dari tercapainya tujuan sebagai pembuktian bagi kompetensi
mereka.

13

Universitas Sumatera Utara

Karakteristik wirausahawan menurut ByGrave dikenal dengan istilah 10 D
yaitu sebagai berikut :
1.

Dream
Karakteristik kewirausahaan yang pertama adalah dream atau cita-cita/mimpi.
Di mana seorang wirausahawan harus mempunyai visi atau keinginan
terhadap masa depan baik yang bersifat personal/pribadi dan juga usaha yang
dijalaninya, ditambah lagi seorang wirausahawan juga harus memiliki
kemampuan untuk mewujudkan impian atau cita-citanya.

2.

Decisiveness
Karakteristik kewirausahaan yang kedua adalah decisiveness. Decicive
mempunyai arti tegas. Jadi untuk menjadi seorang wirausahawan harus
mempunyai ketegasan, tidak bekerja lambat. Mereka harus membuat
keputusan yang cepat dan tepat serta dengan penuh perhitungan. Kecepatan
dan ketepatan dalam pengambilan keputusan ini merupakan salah satu kunci
untuk meraih kesuksesan bisnisnya.

3.

Doers
Karakteristik kwirausahawan yang ketiga adalah doers. Dalam bahasa
Indonesia doers artinya adalah seorang yang berbuat atau sebagai pelaku.
Seorang pengusaha yang telah membuat keputusan harus menindaklanjutinya
dan menerapkannya. Mereka harus bertindak secepat mungkin, dan tidak
menunda-nunda.

14

Universitas Sumatera Utara

4.

Determination
Karakteristik

kewirausahaan

yang

keempat

adalah

determination.

Determination ini mempunyai arti kebulatan tekad, ketetapan hati. Jadi
seseorang yang berwirausaha harus memiliki kebulatan tekad atau ketetapan
hati sehingga dalam menjalankan usahanya dapat memperoleh hasil yang
terbaik. Kebulatan tekad juga berarti mempunyai keinginan yang kuat untuk
sukses, disamping itu juga memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan
tidak mudah menyerah begitu saja.
5.

Dedication
Karakteristik kewirausahaan yang ke lima adalah dedication yang
mempunyai arti pengabdian, persembahan. Jadi seseorang yang berwirausaha
harus memiliki pengabdian terhadap bisnisnya, dengan kata lain harus
menjalankan udahanya dengan serius atau tidak setengah-setengah, terkadang
juga orang yang memiliki dedication sangat tinggi terhadap usahanya rela
mengorbankan kepentingan keluarga demi usaha yang dijalankannya.

6.

Devotion
Karakteristik kewirausahaan yang ke enam adalah devotion yang mempunyai
arti kesetiaan atau ketaatan. Jadi seorang wirausaha dalam menjalankan
usahanya harus setia dan taat sesuai dengan peraturan yang telah dibuatnya
sendiri, seorang wirausaha juga tidak mudah untuk mengeluh, tetap semangat
dan semua kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.

15

Universitas Sumatera Utara

7.

Details
Karakteristik kewirausahaan yang ke tujuh adalahdetail yang mempunyai arti
rinci. Jadi seorang wirausahawan sangat memperhatikan faktor-faktor kritis
dengan sangat rinci dan teliti. Mereka tidak mau mengabaikan faktor-faktor
kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya.

8.

Destiny
Karakteristik kewirausahaan yang ke delapan adalah destiny, artinya adalah
nasib. Jadi seorang wirausaha akan bertanggung jawab terhadap nasib dan
tujuan yang hendak dicapainya.

9.

Dollars
Karakteristik kewirausahaan yang ke sembilan adalah dollars, maksudnya
disini adalah uang. Dimana seorang wirausaha tidak mengutamakan hal-hal
yang berkaitan dengan uang atau kekayaan. Motivasinya bukan karena uang
saja. Karena uang ini dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia
berasumsi jika berhasil dalam bisnis naka ia layak memperoleh untung/laba
(uang), bonus/hadiah.

10. Distribute
Karakteristik kewirausahaan yang ke sepuluh adalah distribut. Jadi seorang
wirausaha harus bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada
orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak
mencapai sukses dalam bidang bisnis.

16

Universitas Sumatera Utara

Dalam buku (Justin, dkk; 2001) karakteristik wirausaha yaitu kebutuhan
akan

keberhasilan,

setiap

orang

berbeda

dalam

tingkat

kebutuhan

keberhasilannya.
2.1.3

Pengetahuan Kewirausahaan
Menurut Anas Sudjono (2009) pengetahuan adalah kemampuan seseorang

untuk mengingat kembali kejadian-kejadian yang sudah pernah dialami, tanpa
mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya.
Sedangkan menurut Djaali (2007) pengetahuan (knowledge) merupakan
salah satu faktor kognitif yang merupakan kemampuan menghafal, mengingat
sesuatu atau melakukan pengulangan suatu informasi yang sudah diresapi atau
ditangkap.
Menurut Suryana (2010) “Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses”, inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif
demi terciptanya peluang. Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak
memiliki pengetahuan, kemampuan dan kemauan.
Pengetahuan kewirausahaan didefinisikan oleh Kuntowicaksono (2012)
sebagai Pemahaman seseorang terhadap wirausaha dengan berbagai karakter
positif, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan peluang-peluang usaha
menjadi kesempatan usaha yang menguntukan dirinya dan masyarakat atau
konsumennya.

17

Universitas Sumatera Utara

Sedangkan menurut Nurbaya dan Moerdiyanto (2012), Pengetahuan
kewirausahaan didefinisikan sebagai ilmu, seni maupun prilaku, sifat, ciri, dan
watak seseorang yang mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara
kreatif. Berpikir sesuatu yang baru (kreatifitas) dan bertindak melakukan sesuatu
yang baru (keinovasian) guna menciptakan nilai tambah agar mampu bersaing
dengan tujuan menciptakan kemakmuran individu dan masyarakat. Karya dari
wirausaha dibangun berkelanjutan, dilembagakan agar kelak berjalan dengan
efektif ditangan orang lain.
Menurut Hisrich dalam Sarwono dan Nugroho (2013) pengetahuan
kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat
didalamdiri individu.
Beberapa bekal pengetahuan yang harus dimiliki wirausaha (Suryana,
2010) adalah:
1. Bekal pengetahuan mengenai bidang usaha yang akan dirintis dan
lingkungan usaha yang ada disekitarnya.
2. Bekal pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.
3. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.
Menurut Scarborough Kristanto (2009) beberapa pengetahuan dan
kapabilitas yang sangat diperlukan wirausaha agar unggul yaitu sebagai berikut:
1.

Mengetahui bidang usaha yang dirintis, wirausaha dalam melakukan
kegiatan usaha harus mengetahui dengan jelas apa bisnis yang dilakukan
sekarang dan prospek di masa depan.

18

Universitas Sumatera Utara

2.

Memiliki sikap yang tepat, sifat dan sikap yang baik harus dimiliki oleh
wirausaha. Pada masa kini dan masa depan wirausaha harus mau dan
mampu berperilaku etis dan memiliki rasa tanggung jawab sosial guna
kelangsungan hidup usaha dimasa depan.

3.

Memiliki modal yang memadai, kemampuan mengelola keuangan
merupakan hal sangat penting guna kelangsungan hidup usaha. Kemampuan
mendatangkan modal sangat ditentukan keahlian wirausaha dalam
mengevaluasi sumber-sumber pendanaan dan juga pengalaman di bidang
keuangan.

4.

Mampu mengelola keuangan dengan baik, wirausahawan yang dikatakan
unggul ialah yang mampu mengelola dengan efektif. Mampu mencari
sumberdana yang paling murah, mampumemanfaatkan keuntungan usaha
dengan tepat, dan juga mampu mencatat kegiatan operasionalisasi usaha.

5.

Mengelola waktu dengan efisien, wirausahawan harus mampu mengelola
waktu dengan baik dan kemampuan membuat time schedule dan menepati
merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk menjaga hubungan baik
dengan kolega.

6.

Memuaskan pelanggan dengan kualitas produk yang tinggi, aktivitas
perusahaan harus mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi.
Wirausahawan yang unggul mengajarkan bahwa barang dan jasa yang
berkualitas tinggi sangat penting dalam mempertahankan persaingan.
Manfaat yang didapat tidak hanya untuk mengurangi kerusakan tetapi juga

19

Universitas Sumatera Utara

meningkatkan produktivitas, meningkatkan kepuasan konsumen, semakin
rendahnya biaya, dan menjaga citra baik perusahaan.
7.

Mengetahui bagaimana untuk bersaing, persaingan yang sehat mampu
menjaga kemitraan sangat dibutuhkan bagi kelangsungan bisnis dimasa
depan. Wirausaha harus mengetahui siapa pesaingnya, memiliki kemauan
dan kemampuan berkompetisi dengan baik berdasarkan norma etika dan
tanggung jawab sosial.
Menurut Casson dalam Echdar Saban (2013), terdapat beberapa

kemampuan yang harus dimiliki seorang wirausaha yaitu:
1.

Memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dijalankan.

2.

imajinasi, ide dan perspektif serta tidak mengandalkan kesuksesan masa
lalu.

3.

Memiliki pengetahuan praktis, misalnya pengetahuan teknik, desain,
pembukuan, pemasaran dan administrasi.

4.

Memiliki kemampuan menemukan, berkreasi dan berimajinasi.

5.

Berpandangan jauh ke depan.

6.

emiliki kemampuan berkomunikasi, gaul dan senang berhubungan dengan
orang lain.
Menurut Suryana (2010) dan Scarborough dalam Kristanto (2009)

indikator yang terkait dengan pengetahuan wirausaha yaitu:
1. Mengerti tentang bidang usaha yang dijalankan.
2. Memiliki pembukuan sederhana.
3. Mampu berkomunikasi dengan baik.

20

Universitas Sumatera Utara

4. Memiliki pengetahuan tentang manajemen.
5. Memiliki pengetahuan pemasaran.
Seorang

wirausaha

tidak

akan

berhasil

apabila

tidak

memiliki

pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan sesuai dengan ungkapan Michael
Harris dalam Suryana (2014): “Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah
mereka yang memiliki kompetensi, yaitu yang memiliki ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan kualitas individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai
pribadi,

serta

tingkah

laku

yang

diperlukan

untuk

melaksanakan

pekerjaan/kegiatan”.
2.1.4

Keberhasilan Usaha
Seperti yang kita tahu bersama bahwa keberhasilan usaha adalah hasil

pencapaian maksimal dari kegiatan usaha dimana keberhasilan secara nyata dari
para wirausaha adalah materi yang semakin meningkat. Dewasa ini banyak orang
yang mendirikan usaha baru baik itu usaha besar ataupun kecil. Dalam
menjalankan kegiatan usahanya tersebut, ada orang yang mampu bertahan
bertahun-tahun tetapi ada orang yang hanya bertahan dalam sesaat saja. Penyebab
utama yang menjadikan seseorang mampu bertahan dalam menjalankan usahanya
itu bukanlah karena modal uang yang besar, tetapi tergantung pada orang yang
membuat usaha itu terjadi, artinya bahwa wirausaha itu sadar dan tahu usaha apa
yang sedang dikelolanya, sehingga dia tahu apa yang seharusnya dilakukan
terhadap usahanya itu.
Keberhasilan suatu usaha tidak mungkin diraih begitu saja, tetapi
keberhasilan usaha dapat dilihat dari diri wirausahawanya itu sendiri, karena

21

Universitas Sumatera Utara

keberhasilan disebabkan oleh wirausahawan memiliki otak yangcerdas, kreatif
memiliki rasa ingin tahu, mengikuti perkembangan teknologi dan dapat
menerapkannya secara produktif atau secara tepat.
Keberhasilan Usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis
mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena
laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis (Noor, 2007).
Menurut Ranto (2007) keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik dengan
seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi kaya,
karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga menghasilkan nilai
tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa membentuk,
mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak berbentuk,
tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya ukuran
suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik maka nilai
berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar yang dimulai
dengan bergelimang fasilitas.
Keberhasilan usaha dalam hal ini diindikasikan dalam lima hal yaitu
jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit
bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan
memuaskan.

Ukuran

keberhasilan

usaha

dalam

menerapkan

strategi

pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin
banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka
mereka semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup
berhasil. Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan

22

Universitas Sumatera Utara

salah satu ukuran bahwa strategi yang dijalankan sudah cukup baik. Masih ada
lagi ukuran lainnya, misalnya tingkat laba yang diperoleh dan ukuran lainnya
(Kasmir, 2006).
Menurut Hutagalung (2008), sukses tidak terjadi secara kebetulan, secara
instan dan tidak pula turun tiba-tiba dari langit. Sukses adalah buah dari proses
sistematis, perjalanan panjang dan kerja keras. Sukses selalu diukur dengan uang,
harta, jabatan, keluarga, ketenaran nama. Sukses besar berarti akumulasi dari
kesemuanya.
2.1.4.1 Faktor-Faktor yang Menpengaruhi Keberhasilan Usaha
Beberapa diantara perusahaan mampu bertahan dan bahkan berkembang
tetapi sebagian besar mengalami kegagalan. Alasan perusahaan yang bermula
dengan keberhasilan bukan karena pendirinya mempunyai modal besar pada saat
memulai usaha, penyebab suksesnya suatu perusahaan karena dikelola oleh
wirausahawan yang mengetahui apa yang harus dikerjakan.Wirausahawan
padaumumnya percaya bahwa mampu bekerja lebih baik dari pada orang lain dan
akan berusaha keras dengan tanggung jawab penuh. Sekali tujuan tercapai,
mereka

akan

segera

menggantikannya

dengan

tujuan

yang

lebih

besar.Wirausahawan mempunyai ciri yang dominan, yakni rasa percaya diri dan
kemampuan yang lebih baik dari pada teman sekerja maupun atasannya.
Wirausahawan memerlukan kebebasan untuk memilih dan bertindak menurut
persepsinya tentang tindakan yang akan membuahkan sukses. Salah satu seminar
Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga
pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang

23

Universitas Sumatera Utara

menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha yaitu
(1) Memahami konsep produk atau jasa secara baik, (2) Membuat visi dan misi
bisnis, (3) Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses,
(4) Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha
daripada risiko bisnis dan keuangan, (5) Pengetahuan dasar manajemen,
organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen, (6)
Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil, (7)
Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat
penting, (8) Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan (9)
Pemasaran, pelayanan dan product brand.
Menurut Suryana (2008) keberhasilan usaha ditentukan oleh faktor-faktor
berikut:
1. Kemampuan dan kemauan.
2. Memiliki tekad yang kuat dan kerja keras.
3. Ketepatan dan peluang.
Faktor-faktor yang mendorong Keberhasilan Usaha menurut beberapa ahli
adalah Menurut Hendro (2011) keberhasilan usaha terdiri dari:
1.

Faktor Peluang
Sebagai seorang wirausahawan, anda harus membuat dan menemukan

strategi yang tepat untuk usaha anda, bukan usaha orang lain. Disamping itu anda
harus menciptakan peluang yang tidak hanya bersifat momentum tetapi benarbenar peluang bisnis. Peluang yang tepat adalah rangkaian yang kuat dan muncul
dari penyatuan benang merah antara AKU-BISNIS-PASAR.

24

Universitas Sumatera Utara

2.

Faktor manusia (SDM)


Yang merencanakan dengan matang itu membutuhkan SDM yang
berkualitas.



Melakukan pelaksanaan yang sesuai dan tepat dengan perencanaan
secara kreatif dalam mengatasi masalah dan itu membutuhkan SDM yang
handal sebagai manajer yang hebat.



Mengawasi suatu pekerjaan sesuai dengan perencanaan dan target yang
dibutuhkan. Controller yang hebat mencakup quality control, financial
control serta supervisor.



Mengembangkan suatu usaha itu membutuhkan orang yang hebat dalam
memasarkan dan menjual, yaitu marketer dan seller.



Faktor kepemimpinan atau leadership juga merupakan salah satu faktor
penting yaitu gaya kepemimpinan.

3.

Faktor keuangan


Pengendalian biaya dan anggaran.



Pencairan dana modal kerja, dana investasi, dan dana lainnya.



Perencanaan dan penetapan harga produk, biaya (perinciannya), rugi laba
dan lain-lain.



Perhitungan resiko keuangan sehingga risiko keuangan bisa dikendalikan
dengan baik.



Stuktur biaya seperti margin (batas) kontribusi, laba berbanding
penjualan, biaya berbanding penjualan, dan lain-lain.

25

Universitas Sumatera Utara

4.

Faktor Organisasi
Ibarat sebuah pohon yang memiliki batang yang kokoh dan kuat,

organisasi usaha itu harus terstruktur dengan baik. Organisasi usaha juga tidak
statis tetapi dinamis, kreatif, dan berwawasan kedepan.
5.

6.

Faktor perencanaan


Perencanaan visi, misi, strategi jangka panjang dan pendek



Perencanaan operasional dan program-program pemasaran



Perencanaan produk



Perencanaan informasi teknologi



Perencanaan pendistribusian produk



Perencanaan jumlah produk yang akan dijual

Faktor pengelolaan usaha


Quality : mutu produk, mutu operasioanal, mutu pelayanan harus bagus



Time : waktu penyelesaian produk, waktu pekerjaan, waktu perbaikan juga
penting dan menunjang mutu produk.



Cost : mutu yang bagus perlu biaya yang tinggi belum tentu menghasilkan
mutu yang baik.

7.

Faktor Pemasaran dan Penjualan
Faktor pemasaran dan penjualan memainkan peranan penting bagi

kelancaran usaha. Ilmu penjualan adalah The Embryo of Entrepreneurial Skill.
8.

Faktor Administrasi
Tanpa pencatatan dan dokumentasi yang baik dan pengumpulan serta

pengelompokan

data

administrasi,

maka

stategi,

taktik,

perencanaan

26

Universitas Sumatera Utara

pengembangan, program-program dan arah perusahaan menjadi tidak berjalan
sesuai harapan karena hanya dilakukan berdasarkan feeling atau perasaan anda
saja.
9.

Faktor peraturan pemerintah, politik, sosial, ekonomi dan budaya lokal.


Peraturan pemerintah dan peraturann daerah seperti pajak, retribusi,
pendapatan daerah, dan lain-lain.



Legalitas dan perizinan.



Situasi ekonomi dan politik.



Perkembangan budaya lokal yang harus diikuti.



Lingkungam sosial yang berbeda di setiap daerah.



Faktor-faktor pendamping lainnya.

10. Catatan Bisnis
Catatan usaha atau bisnis akan membantu kita mengetahui sejauh mana
kita menjalankan usaha, sampai dimana, mengapa sampai disini, karena apa kita
begini, dan lain-lain.
Contohnya:


Keuangan : neraca



SDM : jenis posisi dan bagian, jumlah karyawan dan lain-lain



Pemasaran : omset



Produksi : jumlah produksi, kualitas dan lain-lain

Faktor-faktor penting dalam menciptakan dan membangun awal
kesuksesan usaha : yaitu : (1) Mempunyai visi jangka panjang, (2) Merekrut orang
terbaik - dan mengelolanya dengan baik, (3) Tetap fokus, (4) Inovasi ; jangan

27

Universitas Sumatera Utara

meniru, (5) Membuat ekspektasi yang realistis, (6) Memiliki pemahaman pasar
dan kompetisi dengan jelas, (7) Jalankan bisnis dengan disiplin, (8) Mencari rekan
yang tepat, (9) Mengembangkan budaya sukses didalam organisasi, (10)
Melakukan tinjauan bisnis dan market secara teratur, (11) Belajar, dan terus
belajar, (12) Siap untuk perubahan.
2.2

Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti
dan Tahun
Lia
Rahmadanita,
2015

Revina Septika,
2015

Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu
Judul
Variabel
Metode
Penelitian
Penelitian
Analisis
Pengaruh
Pengetahuan
Pengetahuan
Kewirausaha
Kewirausahaan
an
dan Karakteristik
Kewirausahaan
Karakteristik
Terhadap
Kewirausaha
Keberhasilan
an
Usaha Pada
Wirausaha Mikro Keberhasilan
di Kelurahan
Usaha
Madras Hulu
Medan Polonia

Pengaruh
Modal, Lokasi
dan
Pengetahuan
yang mendorong
Keberhasilan
Usaha Mobil
Ddata Internet di
sepanjang Jl. Dr.
Masyur Medan

Modal
Lokasi
Pengetahuan
Keberhasilan
Usaha

Hasil Penelitian

Variabel pengetahuan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap keberhasilan
usaha; Variabel
karakteristik
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap keberhasilan
usaha; Faktor
keberhasilan usaha
wirausahan mikro di
kelurahan Madras
Hulu Medan dapat
dijelaskan oleh
pengetahuan dan
karakteristik sebesar
13,9%.
Regresi Modal berpengaruh
Linier
secara positif dan
Berganda tidak signifikan
terhadap
keberhasilan usaha;
Lokasi berpengaruh
secara negatif dan
tidak signifikan
terhadapKeberhasila
n Usaha Mobil Data
Internet di Jl. Dr.
MansyurMedan

28

Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu
Rizki
Faktor-Faktor
Karakteristik
Pamungkas,
yang
Kewirausaha
2014
Mempengaruhi
an, Lokasi
Keberhasilan
Usaha,
Usaha Pemegang Kemampuan
Saham Waralaba Manajerial
(Studi Kasus
Keberhasilan
Pada Waralaba
Usaha
Makanan dan
Minuman Lokal
di Kota
Semarang)

Sarwono Nursito
dan Arif Julianto
Sri Nugroho,
2013

Analisis
Pengaruh
Interaksi
Pengetahuan
Kewirausahaan
dan Efikasi Diri
Terhadap Intensi
Kewirausahaan
(Studi kasus
pada
mahasiswamahasiswa di
beberapa
Pergurusn
Tinggi Swasta
di Surakarta)

Andi Wijayanto, Pengaruh
2010
Karakteristik
Wirausahawan
Terhadap Tingkat
Keberhasilan
Usaha pada
Sentra Usaha
Kecil Pengasapan
Ikan Di
Krobokan
Semarang

Pengetahuan
Kewirausaha
an, Efikasi
Diri, Intensi
Kewirausaha
an

Kecakapan
Pribadi,
Kecakapan
Sosial,
Keberhasilan
Usaha

Regresi
Linier
Berganda

Karakteristik
Kewirausahaan
berpengaruh
signifikan terhadap
keberhasilan usaha;
Lokasi usaha
berpengaruh
signifikan terhadap
keberhasilan usaha;
Kemampuan
manajerial
berpengaruh
signifikan terhadap
keberhasilan usaha
Moderated Hasil yang didapat
Regression menunjukkan bahwa
Analysis nilai
koefisien
pengetahuan
kewirausahaan adalah
0,376, t=4,530 dengan
signifikan
0,001.
Sedangkan
nilai
koefisien efikasi diri
adalah 0,425, t=4,832
dengan
signifikan
0,001.
Hal
ini
menunjukkan bahwa
pengetahuan
kewirausahaan
dan
efikasi
diri
berpengaruh secara
positif dan signifikan
terhadap
Intensi
Kewirausahaan
Multiple Kecakapan
Pribadi
linier
dan kecakapan sosial
regresion terhadap
variabel
Keberhasilan Usaha
diperoleh
nilai
Fhitung
sebesar
16.643. Nilai hitung
(16.643) lebih besar
dibandingkan dengan
nilai Ftabel (2,59).

29

Universitas Sumatera Utara

2.3

Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara

konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti.
Kerangka konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara
panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas. (Anonimous,2013)
Kerangka konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan
secara panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas. Berdasarkan landasan
teori yang telahdiuraikan dalam teori terkait, peneliti menentukan kerangka
konsep penelitian yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah Karakteristik Kewirausahaan(X1) dan
Pengetahuan Kewirausahaan (X2) sedangkan variabel dependen dalam penelitian
ini adalah Keberhasilan Usaha (Y).
Karakteristik Kewirausahaan merupakan kualitas atau sifat yang tetap
terus-menerus atau kekal yang dapat dijadikan ciri untuk mengidentifikasikan
seorang pribadi, suatu objek, suatu kejadian, intergrasi, atau sintesis dari sifat-sifat
individual dalam bentuk suatu atau kesatuan dan kepribadian seseorang,
dipertimbangkan dari titik pandangan etis dan moral (Faisal, 2002).
Hubungan Karakteristik kewirausahaan dengan Keberhasilan usaha ialah
karakteristik

seorang

wirausaha

akan

menentukan

keberhasilan

dalam

menjalankan dan mengembangkan usahanya. Karakteristik itu seperti percaya diri,
berani mengambil resiko, menyukai tantangan, termotivasi oleh hasrat ingin
sukses, bertanggung jawab, berorientasi pada masa depan, kreatif dan lain
sebagainya. Sehingga karakteristik kewirausahaan sangat penting dalam

30

Universitas Sumatera Utara

berwirausaha karena itu berpengaruh langsung pada hasil yang akan dicapai,
dimana titik keberhasilan usaha dapat ditentukan.
Menurut Hisrich (2008) dalam Sarwono dan Nugroho (2013) pengetahuan
kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat
didalamdiri individu.
Hubungan Pengetahuan Kewirausahaan dengan Keberhasilan Usaha
seperti yang dikemukakan Michael Harris (2000) dalam Suryana (2010)
“wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki
kompetensi, yaitu yang memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kualitas
individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi, serta tingkah laku
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan”. Dari pendapat ahli
tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi wirausaha yang sukses dan
mencapai keberhasilan dalam usahanya tentu saja pewirausaha harus memiliki
kompetensi dalam menghadapi segala resiko dan tantangan. Salah satu
kompetensi itu ialah pengetahuan kewirausahaan. Setiap wirausaha harus
memiliki ilmu pengetahuan yang cukup dan layak sebelum memasuki dunia usaha
dan memulai usahanya, karena hal itu berpengaruh langsung pada hasil, dimana
akan menentukan titik keberhasilan pada usaha yang dirintis. Dengan pengetahuan
yang cukup para pelaku usaha dapat menerapkannya pada usaha yang akan
dijalankan sehingga mereka dapat mencapai keberhasilan usaha sesuai target yang
mereka inginkan.

31

Universitas Sumatera Utara

Keberhasilan Usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis
mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena
laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis (Noor, 2007).
Berdasarkan kerangka pemikiran di atasdapat dirumuskan skema
konseptual dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
KARAKTERISTIK
KEWIRAUSAHAAN (X1)
KEBERHASILAN USAHA
PEDAGANG BAKSO (Y)
PENGETAHUAN
KEWIRAUSAHAAN (X2)
Gambar 2.1
Skema Konseptual
2.4

Hipotesis
Berdasarkan Latar Belakang, Perumusan Masalah, dan Kerangka

Konseptual, maka
kewirausahaan

hipotesis dalam penelitian ini

adalah,

Karakteristik

dan Pengetahuan Kewirausahaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keberhasilan usaha padagang bakso.

32

Universitas Sumatera Utara