Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Karakteristik Individu Terhadap Keberhasilan Usaha di Tasbi Medan

(1)

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN a. Umum

Responden yang terhormat,

Bersama ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Karakteristik Individu terhadap Keberhasilan Usaha pada Usaha Kuliner Cabang TASBI, Kota Medan.”Informasi yang Bapak/Ibu berikan adalah bantuan yang bernilai dalam penyelesaian Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program S-1 di FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Atas kerjasama Bapak/Ibu, saya ucapkan terimakasih.

Hormatsaya,


(2)

b. PetunjukPengisian

1. Saya memohon kepada Bapak/Ibu agar memberi tanda checklist (√) pada salah satu jawaban Bapak/Ibu anggap paling sesuai, Penilaian dapat dilakukan berdasarkan Skala berikut ini:

Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) : 1 Jawaban Tidak Setuju (TS) : 2 Jawaban Kurang Setuju : 3

Jawaban Setuju : 4

Jawaban Sangat Setuju : 5

2. Saya memohon kepada Bapak/Ibu agar mengisi dengan jawaban yang paling tepat.

c. KarakteristikResponden 1. Produk yang Dijual :

2. JenisKelamin : a. Laki-Laki b. Perempuan

(Lingkari Salah satu)

3. Usia : a. 20-30 Tahun

b. 31-40 Tahun c. > 40 Tahun 4. Lama Berusaha : a. 1-5 Tahun

b. 6- 10 Tahun c. > 10 Tahun


(3)

1. Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

No. Pernyataan STS TS KS S SS

1. MANEGERIAL SKILL

Saya memiliki perencanaan yang matang untuk menjalankan usaha kuliner ini

2. Saya mampu mengorganisir seluruh karyawan yang bekerja pada usaha kuliner saya

3. Saya mampu menggerakan setiap elemen dalam usaha kuliner saya

4. Saya melakukan pengawasan pada setiap bagian di usaha kuliner saya

5. CONCEPTUAL SKILL

Saya memiliki tujuan yang jelas dalam menjalankan usaha kuliner ini

6. Saya membutuhkan kebijakan dalam menentukan keputusan

7. Saya mampu menerapkan strategi usaha yang baik dalam usaha kuliner saya

8. HUMAN SKILL

Sebagai atasan, saya memahami karakter bawahan saya

9. Saya mengerti akan kebutuhan konsumen 10. Saya mampu berkomunikasi dengan baik

kepada setiap karyawan saya

11. Saya mampu berelasi dengan pengusaha-pengusaha kuliner yang lain

12. DECISION MAKING SKILL

Saya mampu menemukan masalah dalam kemajuan usaha saya

13. Saya mampu mengambil keputusan dalam menghadapi masalah yang datang

14. TIME MANEGERIAL SKILL

Mengatur waktu sangat penting guna efisiensi pekerjaan saya

15. Saya mampu menggunakan waktu dengan baik dalam bekerja


(4)

2. Variabel Karakteristik Individu (X2)

No. Pernyataan STS TS KS S SS

1. CIRI BIOGRAFIS

Saya memiliki patokan umur yang boleh bekerja pada usaha kuliner saya

2. Saya lebih memilih karyawan perempuan dibandingkan laki-laki sebagai pegawai saya 3. Saya sudah lama berkecimpung dalam usaha

kuliner ini

4. KEPRIBADIAN

Saya mudah bersepakat dalam menjalin kerjasama dengan pengusaha/rekan kerja yang lain

5. Saya mudah berinteraksi dengan para pegawai ditempat saya bekerja

5. Saya mampu mengontrol emosi ketika masalah datang

7. Saya selalu terbuka terhadap hal-hal baru guna kemajuan usaha kuliner saya

8. PERSEPSI

Saya memiliki motif berwirausaha yang tinggi dalam menjalankan usaha kuliner ini

9. Saya mengenal dengan baik keadaan lingkungan tempat saya bekerja

10. Saya mampu membuat keputusan penting guna kemajuan usaha kuliner saya

11. Saya memiliki keyakinan yang besar terhadap usaha kuliner yang sedang saya jalani

12. SIKAP

Saya memiliki pikiran yang positif terhadap keberhasilan usaha ini kedepannya

13. Saya mampu merespon dengan baik apa yang dibutuhkan usaha kuliner saya saat ini

14. Saya selalu mempertimbangkan segalanya secara logika


(5)

3. Variabel Keberhasilan Usaha (Y)

No. Pernyataan STS TS KS S SS

1. PENINGKATAN PENJUALAN

Pemasukan secara tunai saya mencapai target 2. Omset saya selalu mengalami kenaikan setiap

bulannya

3. PERTAMBAHAN MODAL KERJA

Saya memiliki pertumbuhan modal kerja yang tinggi

4. Saya mampu menambah alat usaha guna keberlangsungan usaha kuliner ini

5. Aset dalam usaha saya sebagai modal dalam usaha ini

6. PERTAMBAHAN SDM

Jumlah tenaga kerja saya bertambah 7. Pelanggan saya bertambah setiap bulannya 8. Produktivitas karyawan saya mengalami


(6)

Lampiran 2. Output Uji Validitas & Reliabilitas

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Butir_1 153.9000 416.231 .627 . .978

Butir_2 154.3000 400.562 .886 . .977

Butir_3 153.9000 418.852 .578 . .978

Butir_4 153.9000 416.231 .627 . .978

Butir_5 154.3000 400.562 .886 . .977

Butir_6 154.1667 412.695 .854 . .977

Butir_7 153.9000 418.852 .578 . .978

Butir_8 153.9667 415.206 .743 . .977

Butir_9 154.3000 404.286 .713 . .978

Butir_10 154.2000 400.234 .894 . .977

Butir_11 154.5333 395.775 .838 . .977

Butir_12 154.1333 411.982 .722 . .977

Butir_13 153.9000 415.817 .711 . .977

Butir_14 154.3000 400.286 .856 . .977

Butir_15 153.9000 418.507 .593 . .978

Butir_16 153.9000 415.817 .711 . .977

Butir_17 154.3000 400.286 .856 . .977


(7)

Butir_19 153.9000 418.507 .593 . .978

Butir_20 153.9667 414.930 .683 . .978

Butir_21 154.3000 403.941 .723 . .977

Butir_22 154.2000 399.959 .863 . .977

Butir_23 154.5333 395.361 .876 . .977

Butir_24 154.1333 411.637 .735 . .977

Butir_25 153.9000 417.679 .629 . .978

Butir_26 154.3000 402.079 .842 . .977

Butir_27 153.9000 420.300 .584 . .978

Butir_28 153.9000 417.679 .629 . .978

Butir_29 154.3000 402.079 .842 . .977

Butir_30 154.1667 414.213 .787 . .977

Butir_31 153.9000 420.300 .584 . .978

Butir_32 153.9667 416.723 .676 . .978

Butir_33 154.3000 405.803 .673 . .978

Butir_34 154.2000 401.752 .849 . .977

Butir_35 154.5333 397.154 .860 . .977

Butir_36 154.1333 413.430 .726 . .977


(8)

Lampiran 3. Daftar Distribusi Jawaban Responden Pengetahuan Kewirausahaan(X1)

No. Pernyataan JLH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 3 4 4 65 2 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 63 3 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 61 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 61 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 64 6 3 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 5 62 7 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 65 8 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 61 9 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 62 10 4 4 3 5 3 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 60 11 4 4 3 4 3 4 4 3 5 4 5 4 5 5 5 62 12 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 4 5 5 61 13 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 2 5 4 4 58 14 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 3 2 5 5 5 64 15 4 3 5 5 4 5 4 4 4 5 2 3 4 4 5 61 16 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 64 17 3 5 4 5 4 3 4 3 5 4 3 5 5 5 3 61 18 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 60 19 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 3 2 5 5 65 20 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 3 5 4 62 21 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 68 22 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 5 5 60 23 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 69 24 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 67 25 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 69 26 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 65 27 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 68 28 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 69 29 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 68 30 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 65


(9)

Karakteristik Individu(X2)

No. Pernyataan JLH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 64 2 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 62 3 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 60 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 61 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 64 6 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 62 7 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 64 8 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 61 9 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 60 10 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 59 11 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 61 12 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 2 5 4 5 60 13 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 2 2 4 55 14 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 3 5 58 15 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 59 16 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 2 5 4 5 62 17 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 67 18 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 3 61 19 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 66 20 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 2 2 56 21 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 3 62 22 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 61 23 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 64 24 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 65 25 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 63 26 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 64 27 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 65 28 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 64 29 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 67 30 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 64


(10)

Keberhasilan Usaha(Y)

No. Pernyataan JLH

1 2 3 4 5 6 7 8 1 5 4 4 4 4 5 4 5 35 2 4 5 5 5 4 5 5 5 38 3 5 4 5 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 5 4 5 5 5 4 5 5 38 6 4 4 4 5 4 4 4 5 34 7 4 4 4 5 4 4 4 5 34 8 4 4 5 4 5 4 5 4 35 9 4 4 5 4 4 4 4 4 33 10 4 4 4 5 4 4 4 5 34 11 4 5 4 4 4 5 4 4 34 12 4 4 5 5 4 4 5 5 36 13 4 5 4 4 5 4 4 4 34 14 4 4 4 4 4 5 4 5 34 15 4 4 4 5 4 4 4 4 33 16 4 5 5 5 4 5 5 5 38 17 5 4 5 5 5 4 5 5 38 18 4 4 4 4 5 4 5 5 35 19 4 4 5 5 4 4 5 5 36 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32 21 4 4 5 4 5 4 5 5 36 22 4 4 4 4 4 4 4 5 33 23 5 4 5 5 5 4 5 5 38 24 4 5 5 5 5 4 5 5 38 25 4 5 5 5 5 4 5 5 38 26 4 4 5 4 4 5 5 4 35 27 5 4 5 5 5 4 5 5 38 28 4 5 5 5 5 5 5 5 39 29 4 5 5 5 5 5 5 5 39 30 5 4 5 5 5 5 4 5 38


(11)

Lampiran 4. Output Uji Asumsi Klasik

Regression

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Karakteristik_Individu,

Pengetahuan_Kewirausah aana

. Enter

a. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F Change

1 .760a .577 .546 1.48632 .577 18.405 2 27 .000 2.024

a. Predictors: (Constant), Karakteristik_Individu, Pengetahuan_Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha

Coefficient Correlationsa

Model

Karakteristik_Indi vidu

Pengetahuan_Ke wirausahaan

1 Correlations Karakteristik_Individu 1.000 -.635

Pengetahuan_Kewirausahaa n

-.635 1.000

Covariances Karakteristik_Individu .015 -.009

Pengetahuan_Kewirausahaa n

-.009 .013


(12)

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi

on Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant)

Pengetahuan_Ke wirausahaan

Karakteristik_Indi vidu

1 1 2.998 1.000 .00 .00 .00

2 .001 49.136 .97 .29 .09

3 .001 60.600 .03 .71 .91

a. Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 31.6965 38.5010 35.6333 1.67456 30

Std. Predicted Value -2.351 1.712 .000 1.000 30

Standard Error of Predicted Value

.274 .874 .448 .145 30

Adjusted Predicted Value 30.9839 38.4214 35.5996 1.69799 30

Residual -2.66782 2.55429 .00000 1.43415 30

Std. Residual -1.795 1.719 .000 .965 30

Stud. Residual -1.840 1.773 .010 1.013 30

Deleted Residual -2.80490 3.01613 .03371 1.58963 30

Stud. Deleted Residual -1.931 1.851 .011 1.036 30

Mahal. Distance .021 9.070 1.933 2.041 30

Cook's Distance .001 .324 .038 .068 30

Centered Leverage Value .001 .313 .067 .070 30


(13)

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari, 2004, Kewirausahaan, Penerbit CV Alfabeta, Bandung.

Amine, Lyn, S 1996, The Need For Moral Champions In Global Marketing, European Journal of Marketing, Vol. 30 No. 5.

Anonymous, 2003, Kemunculan TV-KU (Televisi Kampus Udinus) Beberapa Waktu Lalu, Suara Merdeka, www.suaramerdeka. com/harian/0309/07/nas05.html

Anonymous, 2003,Batik Eksotik dari Desa Trusmi, Sinar Harapan, www.sinarharapan. co.id/ feature /wisata/2003/1201/wis04.html

Antonic, Bostjan and Hisrich, Robert, 2003, Clarifying the Intrapreneurship Concept, Emerald Journal of Small Business and Enterprise Development, Volume 10, Number 1

Barnett, Elizabeth and Storey, John, 2000, Managers Accounts of Innovation Processes in Small and Medium-sized Enterprises, Journal of Small Business and Enterprise Development, Volume 7, Number 4

Bijmolt, Tammo & Zwart, Peter, 1994, The Impact Of Internal Factors On The Export Success Of Dutch Small And Medium-Sized Firms, Journal of Small Business Management, April 1994.

Harefa, Andrias. (2007, Diakses tanggal 15 Pebruari 2007). “Inovasi-Kewirausahaan: Kecerdasan Emosi Wirausaha”. (www.pembelajar.com.)


(15)

Hitt, Michael A., R. Duane Ireland, dan Robert E. Hoskisson. (2001). Manajemen

Strategis: Daya Saing & Globalisasi. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Hitt, Michael A., R. Duane Ireland, dan Robert E. Hoskisson. (2001). Manajemen

Strategis: Daya Saing & Globalisasi. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Hunger, J. David & Thomas L. Wheelen. (2003). Manajemen Strategis. Yogyakarta:Penerbit Andi.

Hyland, Paul, Robert Mellor, Terry Sloan, dan Eddie O’mara. (2000). “Learning Strategies and CI: Lesson From Several Small To Medium AustralianManufacturers”. Integrated Manufacturing System. Vol 11, No. 6, pp. 428-436.

Priyono, Bambang Suko. (2003, diakses 4 April 2008). “Analisis PengaruhKesesuaian Hubungan Strategi, Struktur Dan Sistem Karir Pada Kinerja Perusahaan Manufaktur”. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi.

(http://idjurnal.blogspot.com/2008/04/analisis-pengaruh-kesesuaian-hubungan.html).

Steinhoff, Dan. & John F. Burgess. (1993). Small Business

ManagementFundamentals. New York-USA. McGraw-Hill, Inc.

Sugidarma, I Putu. (2004). “Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah DiKawasan Sarbagita Bali”. Thesis. Malang: Universitas Brawijaya.

Sule, Ernie Tisnawati & Asep Mulyana. (2006, diakses 4 April 2008).“Kewirausahaan“. (www.pembelajar.com).

Smeru. (2003). Buku I: Peta Upaya Penguatan Usaha Mikro/Kecil di Tingkat


(16)

Smeru. (2003). Buku II: Laporan Lapangan Keberadaan Upaya Penguatan

UsahaMikro di Enam Kabupaten/Kota. Jakarta: Smeru.

________. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 tentang

UsahaKecil.

________.(2007, diakses tanggal 19 Maret 2007). ”Kewirausahaan Kolaboratif”.

Dalimunthe, R. (2002). Pengaruh Karakteristik Individu, Kewirausahaan, Gaya

Kepemimpinanterhadap Kemampuan Usaha serta Keberhasilan Usaha Industri Kecil Tenun dan Bordir diSumatra Utara, Sumatra Barat dan Riau [disertasi]. Surabaya : Program PascasarjanaUniversitas Airlangga.

Dasaluti, T. (2009). Analisis Pengembangan Usaha Mikro dalam Mendukung

PemberdayaanPerempuan di Pulau Kecil (Studi Kasus di Pulau Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara).[Tesis]. Bogor : Sekolah Pascasarjana

Institut Pertanian Bogor.

Arikontu, Suharsimi, 2006. ProsedurPenelitian Suatu PendekatanPraktik. Rineka Cipta, Jakarta.

Alex S. Nitisemito, 2000. ManajemenPersonalia : ManajemenSumber daya

Manusia. Ed 3.Ghalia Indonesia : Jakarta.

Gibson et al, 2000. Organisasi. Jilid 1dan 2. Ahli bahasa AgusDharma, Erlangga : Jakarta.

Hasibuan Melayu.2003. ManajemenSumber Daya Manusia, EdisiRevisi .P.T.Bumi Aksara.

Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu.2001. Manajemen Sumber Daya Notoatmojo ,2003. ManajemenPersonalia ,Penerbit GhaliaJakarta.


(17)

Nugroho J. Setiadi (2003), PerilakuKonsumen Konsep dan ImplikasiUntuk

Strategis dan PenelitianPemasaran, Edisi I, PenerbitPrenada Media,

Jakarta.

Nugroho, Bhuono Agung. 2005.Strategi Jitu Memilih MetodePenelitian Statistik

PenelitianDengan SPSS. Yogyakarta.

http//www.wirausaha.com/bisnis/ kewiwausahaan .html. 15 agustus 2015.

http://www.wirausaha.com/bisnis/kewirausahaan/ sikap yang benar untuk memulai bisnis sendiri.html. Tanggal 01 Oktober 2015.


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian asosiatif.Penelitian asosiatif merupakan suatu jenis penelitian yang memiliki variabelganda, objek tunggal, dan pola hubungan atau pengaruh.Dalam penelitian ini terdiri atas tiga variabel yaitu: Pengetahuan Kewirausahaan (X1), Karakteristik

Individu (X2), dan Keberhasilan Usaha (Y); sedangkan dan untuk pola yang

digunakan dalampenelitian ini yaitu pola pengaruh antar variabel.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada usaha kuliner yang berada di TASBI, Jalan Setia Budi, Medan, sedangkan waktu penelitian dilakukan dari bulan Januari 2016- Mei 2016.

3.3 Batasan Operasional

1. Variabel Independen (X) yaitu Pengetahuan Kewirausahaan (X1),

Karakteristik Individu (X2).


(19)

3.4 Definisi Operasional

1. Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

Pengetahuan Kewirausahaan adalah seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.

2. Karakteristik Individu (X2)

Karakteristik individu adalah faktor-faktor yang mudah didefinisikandan tersedia, data yang dapat diperoleh sebagian besar dari informasi yangtersedia dalam berkas personalia seorang pegawai mengemukakankarakteristik individu meliputi usia, jenis kelamin, status perkawinan,banyaknya tanggungan dan masa kerja pada usaha kuliner yang berada di TASBI.

3. Keberhasilan Usaha (Y)

Keberhasilan usaha dapat dinilai dari kinerja suatu perusahaan yangdirumuskan melalui suatu perbandingan nilai yang dihasilkan perusahaan dengan nilai yang diharapkan dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimilikiusaha kuliner yang berada di TASBI.


(20)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Pengetahuan Kewirausaha an (X1)

Kemampuan seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Manegerial Skill Conceptual Skill Human Skill Decision Making Skill Time Manegerial Skill (Suryana, 2003) - Perencanaan - Pengorganisasian - Penggerakan - Pengawasan - Tujuan - Kebijakan

- Strategi Usaha

- Memahami - Mengerti - Berkomunikasi - Berelasi - Merumuskan masalah - Mengambil keputusan - Mengatur Waktu - Menggunakan Waktu Likert Likert


(21)

Karakteristik Individu (X2)

Faktor-faktor yang mudah didefinisikan dan tersedia, data yang dapat diperoleh sebagian besar dari informasi yang tersedia meliputi usia, jenis kelamin, status perkawinan, banyaknya

tanggungan dan masa kerja dalam organisasi. Ciri Biografis Kepribadian Persepsi Sikap Ardana (2009:31) - Umur

- Jenis Kelamin

- Masa Kerja

- Mudah Bersepakat - Mudah Berinteraksi - Mudah mengontrol Emosi - Terbuka terhadap hal-hal baru - Motif - Keadaan Lingkungan - Membuat keputusan yang penting - Keyakinan - Pikiran Individu - Merespon sesuatu baik positif/negatif

- Berpikir secara

logika

Likert


(22)

LanjutanTabel 3.1

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Keberhasil an Usaha (Y)

Keberhasilan usaha dapat dinilai dari kinerja suatu perusahaan yangdirumuskan melalui suatu perbandingan nilai yang dihasilkan perusahaan dengan nilai yang diharapkan dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. Pertumbuhan Penjualan Pertumbuhan Modal Kerja Sumber Daya Manusia (Noersasongko,Edi . 2011)

- Penjualan tunai

- Penjualan kredit

- Pertumbuhan

modal kerja

- Pertambahan alat

usaha - Perkembangan aset - Perkembangan personalia - Perkembangan kualitas SDM - Produktivitas tenaga kerja Likert

Sumber : Bernardin (2007)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala Likert.Menurut Sugiyono (2005), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenasosial. Instrumendibuatdalambentukpilihangandadimanasetiap itemsoaldisediakan jawaban. Untuk masing-masing jawaban tersebut akan diberi skor. Sebagai contoh jawaban sebagai berikut:


(23)

Tabel 3.2 Skala Likert

No Skala Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Ragu – Ragu 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2005)

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2009:91) populasiadalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkanolehpenelitiuntukdipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkansampeladalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Populasipenelitian ini adalah keseluruhan pemilik pada Usaha Kuliner cabang TASBI Medan dengan jumlah 30 responden.

3.6.2 Sampel

Sampeladalahbagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2005:116). Teknik sampling yang diuraikan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh (sensus), yaitu: teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering


(24)

dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil (umar:2008:78).

3.7 Jenis dan Sumber Data

Adapunjenisdatayangdiperlukandalampenelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Data Primer, dalam penelitian ini adalah data-data yang berkenaan dengan

identitas responden seperti: usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir,dan masa kerja para responden (pemilik usaha) pada Usaha Kuliner cabang Tasbi kota Medan.

2. Data sekunder, dalam penelitian ini adalah data-data yang peneliti dapatkan secara tidak langsung dari objek penelitian, karena peneliti mendapatkan informasi dari media perantara pada Usaha Kuliner cabang Tasbi kota Medan.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalahsebagai berikut:

1. Metode Kuesioner

Metode ini digunakan untuk memperoleh data variabel pengetahuan kewirausahaan dan karakteristik usaha terhadap keberhasilan usaha.Data dikumpulkan dengan memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner kepada responden. Metode kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalahjeniskuesionertertutupkarena jawaban telah disediakan.Kuesioner yangdigunakanadalah pilihan ganda.


(25)

2. Metode wawancara

Penelitimelakukanwawancara untuk mendapatkan informasi mengenai responden di lapangan.

3. Metode Dokumentasi

Penelitimengumpulkandata melalui buku, jurnal, dan internet yang menjadi bahan referensi pendukung bagi peneliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Ujiinidimaksudkanuntuk mengukur sejauh mana ketepatan instrument penelitian sehingga memberikan informasi yang akurat. Pengujian instrument dilakukan terhadap 30 responden pada usaha kuliner daerah Tasbi

2.Carayangdigunakan untuk menghitungkorelasiyaitudenganprogramSPSSmemakai teknik korelasi produk

moment.Kriteria dalam menentukan validitas kuesioner adalah: 1. Jika r hitung>r tabelmaka pernyataan dinyatakan valid.

2. Jika r hitung<r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitasdiberikan kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian. Nilai r tabel dengan ketentuan df = N-2 (30-2) = 28 dan tingkat signifikansi sebesar 5% , maka angka yang diperoleh = 0.361.

Tabel 3.3 merupakan hasil pengolahan prasurvei yang telah dilakukan kepada 30 responden di luar sampel penelitian.


(26)

Tabel 3.3 Uji Validitas

No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

1 P1 0,627 0,361 Valid

2 P2 0,886 0,361 Valid

3 P3 0,578 0,361 Valid

4 P4 0,627 0,361 Valid

5 P5 0,886 0,361 Valid

6 P6 0,854 0,361 Valid

7 P7 0,578 0,361 Valid

8 P8 0,743 0,361 Valid

9 P9 0,713 0,361 Valid

10 P10 0,894 0,361 Valid

11 P11 0,838 0,361 Valid

12 P12 0,722 0,361 Valid

13 P13 0,711 0,361 Valid

14 P14 0,856 0,361 Valid

15 P15 0,593 0,361 Valid

16 P16 0,711 0,361 Valid

17 P17 0,856 0,361 Valid

18 P18 0,783 0,361 Valid

19 P19 0,593 0,361 Valid

20 P20 0,683 0,361 Valid

21 P21 0,723 0,361 Valid

22 P22 0,863 0,361 Valid

23 P23 0,876 0,361 Valid

24 P24 0,735 0,361 Valid

25 P25 0,629 0,361 Valid

26 P26 0,842 0,361 Valid

27 P27 0,584 0,361 Valid

28 P28 0,629 0,361 Valid

29 P29 0,842 0,361 Valid

30 P30 0,787 0,361 Valid

31 P31 0,584 0,361 Valid

32 P32 0,676 0,361 Valid

33 P33 0,673 0,361 Valid

34 P34 0,849 0,361 Valid

35 P35 0,860 0,361 Valid

36 P36 0,726 0,361 Valid

37 P37 0,596 0,361 Valid


(27)

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali dan Koncoro (dalam Ginting dan Situmorang, 2008:179) butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach's Alpha > 0.80 maka pertanyaan reliabel. Tabel 3.4

Uji Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.978 .979 37

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada 37 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0,978, ini berarti 0,978> 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.10 Teknik Analisis 3.10.1 Analisis Deskriptif

Metodeanalisisdeskriptifmerupakan suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian


(28)

diinterprestasikan secara objektif sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta dan sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.

3.10.2 Analisis Linier Berganda

Teknikanalisisyangdipakai dalam menguji hipotesis penelitian ini adalah dengan menggunakan multiple regression analysis (analisis regresi berganda).Teknik ini dipakai untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independenterhadapvariabel dependen.Rumus persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut:

Y = α + β1 X1+ β2 X2 + e

Keterangan :

Y = Keberhasilan Usaha

X1 = Pengetahuan Kewirausahaan

X2 = Karakteristik Individu

β1 = Koefisien Pengetahuan Kewirausahaan dan Keberhasilan Usaha

β2=Koefisien Karakteristik Individu dan Keberhasilan Usaha

e =Standard Error persamaan Y 3.10.3 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Uji Normalitas

Tujuanuji normalitasadalahuntukmengetahuiapakah distribusi sebuahdatamengikutiataumendekatidistribusinormal.Uji normalitas dilakukan


(29)

tingkat signifikan 5% maka jika nilai

Asymp.sig.(2-tailed)diatasnilaisignifikan5% artinya variabel residual berdistribusi normal

(Situmorang, 2010 :97). 2. Uji Heteroskedasitas

Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai

tertentuvariabelindependen(Heteroskedasitas).Modelregresi yang baikadalahtidakterjadiHeteroskedasitas.Heteroskedasitasdiuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel

independen signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen,makaada indikasi terjadinya Heteroskedasitas.Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkanmodel regresi tidak mengarah adanya Heteroskedasitas.

3. Uji Multikolinearitas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala Multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS.

Tolerancemengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh

variabel independen lainnya.Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai

Tolerance>1 atau nilai VIF <5, maka tidak terjadi Multikolinearitas

(Situmorang, 2010:136). 3.10.4 Uji Hipotesis


(30)

Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan karakteristik individu terhadap keberhasilan usaha maka dilakukan pengujian dengan menggunakan:

3.10.4.1. Uji Signifikan Parsial (Uji – t)

Uji hipotesis dilakukan dengan uji-t yaitu secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh pengetahuan kewirausahaan(X1)

dan karakteristik individu (X2) terhadap keberhasilan usaha (Y) pada Usaha

Kuliner Cabang Tasbi Medan.Kriteria pengujian sebagai berikut:

H0 : β = 0. Maka tidak ada pengaruh yang signifikan dari pengaruh pengetahuan

kewirausahaan (X1) dan karakteristik individu (X2) terhadap keberhasilan usaha

(Y).

Ha: β = 0. Maka ada pengaruh pengetahuan kewirausahaan (X1) dan karakteristik

individu (X2) terhadap keberhasilan usaha (Y).

Dengan kriteria keputusan:

H0 diterima jika t hitung< t tablepada α = 5%

Ha diterima jika t hitung< t tablepada α = 5%

3.10.4.2. Uji Signifikan Simultan (Uji – F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.


(31)

H0 :b1b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan pengetahuan kewirausahaan (X1) dan karakteristik individu (X2)

terhadap keberhasilan usaha (Y).

H0 : b1b2≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

pengetahuan kewirausahaan (X1) dan karakteristik individu (X2) terhadap

keberhasilan usaha (Y).

Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H0 diterima jika F hitung< F tablepada α = 5%

Ha ditolakjika F hitung> F tablepada α = 5%

3.10.4.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinan (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.Dengan kata lain, koefisien determinasi digunakan untuk mengukur variabel bebas yang diteliti yaitu struktur Pengetahuan Kewirausahaan(X1) dan Karakteristik Individu (X2) terhadap

Keberhasilan Usaha (Y)dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada table Model Summary dan tertulis R square berkisar antara angka 0 sampai dengan 1 (satu). Apabila R Square semakin kecil atau mendekati angka 0 (nol), maka hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) semakin lemah. SebaliknyaapabilaRSquaresemakinbesar atau mendekati angka 1 (satu),makahubungankeduavariablesemakinkuat.


(32)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi jawaban terhadap masing-masing variabel.

4.1.1 Karakteristik Responden

Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang berjumlah 30 orang, di distribusikan sebagai berikut :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentase

Laki-Laki 19 63%

Perempuan 11 37%

T O T A L 30 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah Laki - Laki dengan presentase sebesar 63%, dan Perempuan sebesar 37%.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Presentase

20-30 Tahun 17 57%

31-40 Tahun 7 23%

> 40 Tahun 6 20%

T O T A L 30 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah usia 20-30 Tahun dengan presentase sebesar 57%, 31-40 Tahun dengan presentase sebesar 23%, dan > 40 Tahun sebesar 20%.


(33)

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berusaha

Usia Jumlah Presentase

1-5 Tahun 7 23%

6-10 Tahun 13 43%

> 10 Tahun 10 34%

T O T A L 30 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah lama berusaha6-10 Tahun dengan presentase sebesar 43%, > 10 Tahun dengan presentase sebesar 34%, dan 1-5 Tahun sebesar 23%.

4.1.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengetahuan Kewirausahaan, Karakteristik Individu, dan Keberhasilan Usaha

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

No. Item STS TS KS S SS T O T A L

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 3 10 20 66,7 7 23,3 30 100

2 0 0 0 0 2 6,7 16 53,3 12 40 30 100

3 0 0 0 0 2 6,7 16 53,3 12 40 30 100

4 0 0 0 0 3 10 14 46,7 13 43,3 30 100

5 0 0 0 0 2 6,7 24 80 4 13,3 30 100

6 0 0 0 0 4 13,3 20 66,7 6 20 30 100

7 0 0 0 0 3 10 13 43,3 14 46,7 30 100

8 0 0 0 0 4 13,3 13 43,3 13 43,3 30 100

9 0 0 0 0 3 10 10 33,3 17 56,7 30 100

10 0 0 0 0 1 3,3 20 66,7 9 30 30 100

11 0 0 1 3,3 3 10 16 53,3 10 33,3 30 100

12 0 0 2 6,7 3 10 15 50 10 33,3 30 100

13 0 0 1 3,3 4 13,3 15 50 10 33,3 30 100

14 0 0 0 0 1 3,3 18 60 11 36,7 30 100

15 0 0 0 0 3 10 16 53,3 11 36,7 30 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan ”Saya memiliki perencanaan yang matang untuk menjalankan usaha kuliner ini”, dapat digambarkan 66,7% responden menyatakan setuju (4),


(34)

alasan responden menyatakan setuju karena mereka memiliki perancanaan yang matang dalam menjalankan usaha. Sedangkan 10% responden menyatakan kurang setuju (3) dikarenakan beberapa dari mereka tidak menjalankan perencanaan yang matang dalam menjalankan usaha kuliner ini. 2. Pada pernyataan ” Saya mampu mengorganisir seluruh karyawan yang bekerja

pada usaha kuliner saya”, dapat digambarkan 53,3% responden menyatakan setuju (4), alasan responden menyatakan setuju karena pengusaha kuliner tasbi telah menjalankan usahanya lebih dari 5 tahun dan memiliki pengalaman dalam mengorganisir karyawannya. Sedangkan 6,7% responden menyatakan kurang setuju (3) dikarenakan beberapa dari mereka menjalankan usaha kurang dari 5 tahun dan minimnya pengalaman dalam mengorganisir para karyawannya. 3. Pada pernyataan ” Saya mampu menggerakan setiap elemen dalam usaha

kuliner saya”, dapat digambarkan 53,3% responden menyatakan setuju (4), alasan responden menyatakan setuju karena usaha yang dijalankan tidak memiliki elemen yang terlalu sulit untuk dilakukan. Sedangkan 6,7% responden menyatakan kurang setuju (3) dikarenakan beberapa usaha memiliki elemen yang sulit dan kurangnya pengetahuan dalam menjalankan elemen-elemen usaha.

4. Pada pernyataan ” Saya melakukan pengawasan pada setiap bagian di usaha kuliner saya”, dapat digambarkan 46,7% responden menyatakan setuju (4), alasan responden menyatakan setuju karena usaha yang dijalankan merupakan pekerjaan tetap pemilik usaha. Sedangkan 10% responden menyatakan kurang setuju (3) dikarenakan beberapa usaha merupakan usaha sampingan, dan pemilik usaha mempercayakan pengawasan oleh karyawan.


(35)

5. Pada pernyataan ”Saya memiliki tujuan yang jelas dalam menjalankan usaha kuliner ini”, dapat digambarkan 80% responden menyatakan setuju (4), alasan responden menyatakan setuju karena pemilik usaha merupakan orang yang

visioner dan berkeinginan dalam melebarkan sayap bisnisnya. Sedangkan 6,7%

responden menyatakan kurang setuju (3) dikarenakan beberapa pemilik usaha merupakan karyawan di beberapa perusahaan dan tidak terlalu berkompeten dalam berbisnis.

6. Pada pernyataan ” Saya membutuhkan kebijakan dalam menentukan keputusan”, dapat digambarkan 66,7% responden menyatakan setuju (4), alasan responden menyatakan setuju karena pemilik menentukan keputusan berdasarkan kebijakan yang telah disepakati pemilik usaha dan karyawan. Sedangkan 14,3% responden menyatakan kurang setuju (3) dikarenakan beberapa usaha memiliki struktur bisnis yang simpel dan memiliki karyawan yang sedikit.

7. Pada pernyataan ” Saya mampu menerapkan strategi usaha yang baik dalam usaha kuliner saya”, dapat digambarkan 46,7% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena usaha yang dijalankan merupakan usaha yang tergolong usaha kuliner sederhana, yang dimana strategi-strategi bisnis cukup mudah untuk dilakukan. Sedangkan 10% responden menyatakan kurang setuju (3) dikarenakan beberapa usaha merupakan usaha mikro yang tidak menuntut stategi bisnis yang konsisten. 8. Pada pernyataan ” Sebagai atasan, saya memahami karakter bawahan saya”,

dapat digambarkan 43,3% responden menyatakan setuju (4), alasan responden menyatakan setuju karena usaha yang dijalankan telah berlangsung dalam


(36)

beberapa tahun terakhir yang dimana setiap karakter karyawan sudah dapat dipahami. Sedangkan 13,3% responden menyatakan kurang setuju (3) dikarenakan beberapa usaha yang dijalankan masih tergolong usaha yang baru dirintis.

9. Pada pernyataan ”Saya mengerti akan kebutuhan konsumen”, dapat digambarkan 56,7% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena wirausahaan selalu menerima kritik dan saran dari konsumen yang telah membeli produk. Sedangkan 10% responden menyatakan kurang setuju (3) dikarenakan beberapa usaha yang dijalankan wirausahaan merupakan usaha yang mengikuti trand-trand kuliner terkini. 10. Pada pernyataan ” Saya mampu berkomunikasi dengan baik kepada setiap

karyawan saya”, dapat digambarkan 66,7% responden menyatakan setuju (4), alasan responden menyatakan setuju karena wirausahaan selalu mengkontrol dengan cara berkomunikasi pada setiap karyawannya. Sedangkan 3,3% responden menyatakan kurang setuju (3) dikarenakan pemilik kurang berkomunikasi dengan karyawan dikarenakan adanya sistem yang memandu setiap gerak usahanya.

11. Pada pernyataan ” Saya mampu berelasi dengan pengusaha-pengusaha kuliner yang lain”, dapat digambarkan 53,3% responden menyatakan setuju (4), alasan responden menyatakan setuju karena wirausahaan selalu berkomunikasi dengan wirausahaan lainnya. Sedangkan 3,3% responden menyatakan tidak setuju (2) dikarenakan wirausahaan kurang berkomunikasi dengan wirausahaan lainnya karena berbedanya jenis usaha yang dijalankan.


(37)

12. Pada pernyataan ”Saya mampu menemukan masalah dalam kemajuan usaha saya”, dapat digambarkan 50% responden menyatakan setuju (4), alasan responden menyatakan setuju karena beberapa wirausahaan telah memahami dan mempelajari faktor-faktor pengetahuan kewirausahaan. Sedangkan 6,7% responden menyatakan tidak setuju (2) dikarenakan wirausahaan kurang memiliki pengetahuan kewirausahaan.

13. Pada pernyataan ” Saya mampu mengambil keputusan dalam menghadapi masalah yang datang”, dapat digambarkan 50% responden menyatakan setuju (4), alasan responden menyatakan setuju karena beberapa wirausahaan dapat memahami masalah dan penyelesaiannya. Sedangkan 3,3% responden menyatakan tidak setuju (2) dikarenakan masalah yang dihadapi merupakan masalah yang timbul dari individu karyawan.

14. Pada pernyataan ” Mengatur waktu sangat penting guna efisiensi pekerjaan saya”, dapat digambarkan 60% responden menyatakan setuju (4), alasan responden menyatakan setuju karena beberapa wirausahaan telah memahami siklus bisnisnya. Sedangkan,3% responden menyatakan kurang setuju (3) dikarenakan wirausahaan merupakan karyawan dan bisnis tersebut merupakan usaha sampingan.

15. Pada pernyataan ” Saya mampu menggunakan waktu dengan baik dalam bekerja”, dapat digambarkan 53,3% responden menyatakan setuju (4), alasan responden menyatakan setuju karena beberapa wirausahaan telah memahami siklus bisnisnya. Sedangkan 10% responden menyatakan kurang setuju (3) dikarenakan wirausahaan merupakan karyawan dan bisnis tersebut merupakan usaha sampingan.


(38)

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Karakteristik Individu (X2)

No. Item STS TS KS S SS T O T A L

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 0 0 12 40 18 60 30 100

2 0 0 0 0 0 0 25 83,3 5 16,7 30 100

3 0 0 0 0 0 0 17 56,7 13 43,3 30 100

4 0 0 0 0 0 0 17 56,7 13 43,3 30 100

5 0 0 0 0 0 0 14 46,7 16 53,3 30 100

6 0 0 0 0 0 0 12 40 18 60 30 100

7 0 0 0 0 0 0 15 50 15 50 30 100

8 0 0 0 0 0 0 14 46,7 16 53,3 30 100

9 0 0 0 0 0 0 12 40 18 60 30 100

10 0 0 0 0 0 0 14 46,7 16 53,3 30 100

11 0 0 2 6,7 2 6,7 17 56,7 9 30 30 100

12 0 0 1 3,3 1 3,3 11 36,7 17 56,7 30 100

13 0 0 2 6,7 2 6,7 14 46,7 12 40 30 100

14 0 0 1 3,3 2 6,7 13 43,3 14 46,7 30 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan ” Saya memiliki patokan umur yang boleh bekerja pada usaha kuliner saya”, dapat digambarkan 60% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena beberapa wirausahaan memilih karyawan muda dikarenakan pembayaran gaji yang cukup terjangkau. Sedangkan 40% responden menyatakan setuju (4) dikarenakan karyawan muda memiliki tenaga yang lebih baik.

2. Pada pernyataan ” Saya lebih memilih karyawan perempuan dibandingkan laki-laki sebagai pegawai saya”, dapat digambarkan 16,7% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena beberapa wirausahaan memilih karyawan perempuan dikarenakan karyawan perempuan lebih menarik. Sedangkan 83,3% responden menyatakan setuju (4) dikarenakan karyawan perempuan lebih sabar dalam menghadapi konsumen.


(39)

3. Pada pernyataan ” Saya sudah lama berkecimpung dalam usaha kuliner ini”, dapat digambarkan 43,3% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena beberapa beberapa usaha telah mendirikan usahanya dalam waktu yang cukup lama. Sedangkan 53,7% responden menyatakan setuju (4) dikarenakan usaha telah berdiri lebih dari 6 tahun.

4. Pada pernyataan ” Saya mudah bersepakat dalam menjalin kerjasama dengan pengusaha/rekan kerja yang lain”, dapat digambarkan 43,3% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena beberapa wirausahaan mimiliki karakteristik bisnis yang sama dengan pengusaha lainnya. Sedangkan 53,7% responden menyatakan setuju (4) dikarenakan wirausahaan sering berjumpa saat berbisnis dan sering bersilahturahmi dengan pebisnis lainnya.

5. Pada pernyataan ” Saya mudah berinteraksi dengan para pegawai ditempat saya bekerja”, dapat digambarkan 53,3% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena beberapa wirausahaan telah merekrut pegawai yang ramah dan mudah berinteraksi dengan orang lain. Sedangkan 46,7% responden menyatakan setuju (4) dikarenakan pegawai memiliki sifat yang ramah.

6. Pada pernyataan ” Saya mampu mengontrol emosi ketika masalah datang”, dapat digambarkan 60% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena wirausahaan memahami permasalahan dan lebih memilih menyelesaikan masalah. Sedangkan 40%


(40)

responden menyatakan setuju (4) dikarenakan wirausahaan merupakan leader / contoh yang harus diteladani karyawannya.

7. Pada pernyataan ”Saya selalu terbuka terhadap hal-hal baru guna kemajuan usaha kuliner saya”, dapat digambarkan 50% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena beberapa wirausahaan memiliki wawasan yang terbuka dalam menghadapi kemungkinan guna kemajuan usaha kulinernya. Sedangkan 50% responden menyatakan setuju (4) dikarenakan wirausahaan menyukai tantangan atau hal yang baru dalam bisnisnya.

8. Pada pernyataan ” Saya memiliki motif berwirausaha yang tinggi dalam menjalankan usaha kuliner ini”, dapat digambarkan 53,3% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena beberapa wirausahaan memiliki visi yang jelas dalam nernisnis. Sedangkan 46,7% responden menyatakan setuju (4) dikarenakan wirausahaan memiliki misi yang jelas dalam berbisnis.

9. Pada pernyataan ” Saya mengenal dengan baik keadaan lingkungan tempat saya bekerja”, dapat digambarkan 60% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena usaha yang dijalankan telah berlangsung cukup lama. Sedangkan 40% responden menyatakan setuju (4) dikarenakan wirausahaan telah memahami lingkungan bisnis.

10. Pada pernyataan ” Saya mampu membuat keputusan penting guna kemajuan usaha kuliner saya”, dapat digambarkan 53,3% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena beberapa wirausahaan memiliki karakteristik individu yang cukup baik


(41)

dalam mengambil keputusan-keputusan penting dalam bisnisnya. Sedangkan 46,7% responden menyatakan setuju (4) dikarenakan wirausahaan memiliki visi, dan misi yang baik dalam memajukan bisnisnya.

11. Pada pernyataan ” Saya memiliki keyakinan yang besar terhadap usaha kuliner yang sedang saya jalani”, dapat digambarkan 56,7% responden menyatakan setuju (4), alasan responden menyatakan setuju karena beberapa usaha memiliki kemajuan dalam bisnisnya. Sedangkan 6,7% responden menyatakan tidak setuju (2) dikarenakan wirausahaan sedang mengalami penurunan dalam bisnisnya.

12. Pada pernyataan ” Saya memiliki pikiran yang positif terhadap keberhasilan usaha ini kedepannya”, dapat digambarkan 56,7% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena beberapa usaha memiliki kemajuan dalam bisnisnya. Sedangkan 3,3% responden menyatakan tidak setuju (2) dikarenakan wirausahaan sedang mengalami penurunan dalam bisnisnya.

13. Pada pernyataan ” Saya mampu merespon dengan baik apa yang dibutuhkan usaha kuliner saya saat ini”, dapat digambarkan 46,7% responden menyatakan setuju (4), alasan responden menyatakan setuju karena beberapa wirausahaan selalu meminta kritik dan saran kepada konsumennya. Sedangkan 6,7% responden menyatakan tidak setuju (2) dikarenakan wirausahaan tidak melakukan perombakan trend bisnis.

14. Pada pernyataan ” Saya selalu mempertimbangkan segalanya secara logika”, dapat digambarkan 46,7% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena beberapa wirausahaan


(42)

memiliki jenis kelamin laki-laki yang dimana laki-laki selalu mempertimbangkan segalanya secara logika . Sedangkan 3,3% responden menyatakan tidak setuju (2) dikarenakan wirausahaan memiliki jenis kelamin perempuan yang dimana jenis kelamin perempuan kurang menggunakan logika dalam bertindak.

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keberhasilan Usaha (Y)

No. Item STS TS KS S SS T O T A L

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 0 0 23 76,7 7 23,3 30 100

2 0 0 0 0 0 0 22 73,3 8 26,7 30 100

3 0 0 0 0 0 0 12 40 18 60 30 100

4 0 0 0 0 0 0 13 43,3 17 56,7 30 100

5 0 0 0 0 0 0 17 56,7 13 43,3 30 100

6 0 0 0 0 0 0 21 70 9 30 30 100

7 0 0 0 0 0 0 14 46,7 16 53,3 30 100

8 0 0 0 0 0 0 9 30 21 70 30 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan ” Pemasukan secara tunai saya mencapai target, 76,7% menyatakan setuju”, dapat digambarkan 23,3% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena beberapa usaha memiliki sistem pembukuan keuangan yang baik. Sedangkan 76,7% responden menyatakan setuju (4) dikarenakan kasir yang jujur dan sistem keuangan yang baik.

2. Pada pernyataan ” Omset saya selalu mengalami kenaikan setiap bulannya”, dapat digambarkan 26,7% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena wirausahaan selalu menjaga mutu


(43)

dan kualitas produknya. Sedangkan 73,3% responden menyatakan setuju (4) dikarenakan lokasi usaha yang semakin ramai dikunjungi.

3. Pada pernyataan ” Saya memiliki pertumbuhan modal kerja yang tinggi, 40% menyatakan setuju”, dapat digambarkan 60% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena beberapa usaha memiliki pertumbuhan laba yang baik. Sedangkan 40% responden menyatakan setuju (4) dikarenakan perkembangan usaha yang sangat menjanjikan.

4. Pada pernyataan ” Saya mampu menambah alat usaha guna keberlangsungan usaha kuliner ini”, dapat digambarkan 56,7% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena beberapa usaha memiliki pertumbuhan usaha yang baik. Sedangkan 43,3% responden menyatakan setuju (4) dikarenakan usaha yang dirintis menjanjikan laba yang baik.

5. Pada pernyataan ” Aset dalam usaha saya sebagai modal dalam usaha ini”, dapat digambarkan 43,3% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena beberapa usaha menjual produk olahan. Sedangkan 56,7% responden menyatakan setuju (4) dikarenakan dalam membuat produk olahan dibutuhkan aset yang berbentuk mesin.

6. Pada pernyataan ” Jumlah tenaga kerja saya bertambah”, dapat digambarkan 30% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena beberapa usaha memiliki kemajuan yang sangat baik. Sedangkan 70% responden menyatakan setuju (4) dikarenakan permintaan akan produk yang semakin bertambah.


(44)

7. Pada pernyataan ” Pelanggan saya bertambah setiap bulannya”, dapat digambarkan 53,3% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena strategi-strategi bisnis yang dilakukan berhasil. Sedangkan 46,7% responden menyatakan setuju (4) dikarenakan wirausahaan konsisten dalam menjalankan bisnisnya.

8. Pada pernyataan ” Produktivitas karyawan saya mengalami peningkatan setiap bulannya”, dapat digambarkan 70% responden menyatakan sangat setuju (5), alasan responden menyatakan sangat setuju karena wirausahaan memberikan motivasi kepada karywannya. Sedangkan 30% responden menyatakan setuju (4) dikarenakan wirausahaan memberikan insentif lebih kepada karyawannya .

4.2 Analisis Linier Berganda

Analisis linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas Pengetahuan Kewirausahaan, dan Karakteristik Individuterhadap variabel terikat yaitu Keberhasilan Usaha (Y).

Tabel 4.7

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Karakteristik_Individu,

Pengetahuan_Kewirausah aana

. Enter

a. All requested variables entered.


(45)

Berdasarkan Tabel 4.7 (Variabel Entered/removedb) menunjukkan hasil analisis statistik tiap indikator sebagai berikut.

Tabel 4.8

Analisis Linier Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.704 6.325 -.428 .672

Pengetahuan_Kewirausahaan .264 .113 .378 2.331 .027

Karakteristik_Individu .347 .122 .461 2.844 .008

a. Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha

Sumber:Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.8 maka persamaan analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah:

Y = -2,704 + 0,264 X1 + 0,347 X2

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) = -2,704, ini menunjukkan harga constant, dimana jika variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1), dan Karakteristik Individu (X2)= 0, maka

Keberhasilan Usaha = -2,704.

b. Koefisien X1 (b1) = 0,264, ini berarti bahwa variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1) berpengaruh positif terhadap Keberhasilan Usaha, atau

dengan kata lain jika pengetahuan kewirausahaan (X1) ditingkatkan sebesar

satu-satuan, maka keberhasilan usaha akan mengalami peningkatan sebesar 0,264. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel pengetahuan kewirausahaan dengan keberhasilan usaha, semakin meningkat


(46)

pengetahuan kewirausahaan maka akan semakin meningkat pula keberhasilan usaha pada usaha kuliner tasbi Medan.

c. Koefisien X2 (b2) = 0,347, ini berarti bahwa variabel Karakteristik Individu (X2) berpengaruh positif terhadap Keberhasilan Usaha, atau dengan kata lain jika

karakteristik individu (X2) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka keberhasilan

usaha akan mengalami peningkatan sebesar 0,347. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel karakteristik individu dengan keberhasilan usaha, semakin meningkat karakteristik individu maka akan semakin meningkat pula keberhasilan usaha pada usaha kuliner tasbi Medan.

4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng.

1. Analisis Grafik

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram, dan grafik normal p-p plot, yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Hasil output SPSS terlihat seperti Gambar 4.1, dan Gambar 4.2.


(47)

.

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Gambar 4.1

Pengujian Normalitas Histogram

Berdasarkan grafik dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi data normal yang tidak melenceng kanan maupun melenceng kiri. Jadi, berarti data residual berdistibusi normal. Terbukti bahwa data maupun model yang digunakan memenuhi asumsi normalitas.


(48)

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Gambar 4.2

Pengujian Normalitas P-P Plot

Pada P-P plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan cenderung mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas sehingga layak untuk diuji dengan model regresi.

2. Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Jika nilai sig probability lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak dengan pengertian bahwa data yang dianalisis berdistribusi normal. Demikian juga sebaliknya jika nilai sig probability lebih kecil dari 0,05 maka Ho diterima dengan pengertian bahwa data yang dianalisis


(49)

tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik nonparametik Kolmogorv-Smirnov (K-S).

Tabel 4.9

Uji Kolmogrov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.43414915

Most Extreme Differences Absolute .103

Positive .103

Negative -.087

Kolmogorov-Smirnov Z .566

Asymp. Sig. (2-tailed) .905

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.9, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,905, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5% (0.05). dengan kata lain variabel tersebut berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu :


(50)

1. Analisis Grafik

Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Gambar 4.3

Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 2. Analisis Statistik


(51)

Dasar analisis metode statistik adalah jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.10 Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.016 3.153 1.274 .214

Pengetahuan_Kewirausahaan -.090 .056 -.380 -1.599 .121

Karakteristik_Individu .047 .061 .185 .779 .443

a. Dependent Variable: RES2

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa tidak satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat RES2. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.3.3 Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan

VIF (Variance Inflation Factor), Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel

independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya, Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1, dan VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.


(52)

Tabel 4.11 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -2.704 6.325 -.428 .672

Pengetahuan_Kewirausahaan .264 .113 .378 2.331 .027 .596 1.677

Karakteristik_Individu .347 .122 .461 2.844 .008 .596 1.677

a. Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat terlihat bahwa data (variabel) tidak terkena multikolinieritas karena nilai VIF < 5 dan nilai Tolerance > 0,1 sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keberhasilan usaha berdasarkan masukan variabel pengetahuan kewirausahaan, dan variabel karakteristik individu.

4.4 Uji Hipotesis

4.4.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah :

Ho : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ho : b1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:


(53)

Ho ditolak jika F hitung > F tabel pada α= 5%

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df (Pembilang) = k – 1 df (Penyebut) = n – k

Keterangan :

n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 30 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh :

1. df (pembilang) = 3 – 1 = 2 2. df (penyebut) = 30 – 3 = 27

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian

akan dibandingkan dengan Ftabelpada tingkat α = 5%.

Tabel 4.12

Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 81.320 2 40.660 18.405 .000a

Residual 59.647 27 2.209

Total 140.967 29

a. Predictors: (Constant), Karakteristik_Individu, Pengetahuan_Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa hasil perolehan Fhitung pada kolom F


(54)

Ftabel yakni 3,354, dengan tingkat kesalahan α = 5%, atau dengan kata lain Fhitung >

Ftabel (18,405>3,354).

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung > Ftabel dan tingkat

signifikansinya (0.000< 0.05), menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas (pengetahuan kewirausahaan, dan karakteristik individu) secara serempak adalah signifikan terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha).

4.4.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variasi variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah :

Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dansignifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ho : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikandari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan adalah: Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α= 5% Ho ditolak jika t hitung > t tabel pada α= 5% Hasil pengujian adalah :

Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k) n = jumlah sampel, n = 30

k = jumlah variabel yang digunakan, k = 3

Derajat kebebasan/ degree of freedom(df) =(n-k) = 30-3 = 27

Uji-t yang dilakukan adalah uji satu arah, maka ttabel yang digunakan


(55)

Tabel 4.13

Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.704 6.325 -.428 .672

Pengetahuan_Kewirausahaan .264 .113 .378 2.331 .027

Karakteristik_Individu .347 .122 .461 2.844 .008

a. Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa: 1. Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

Nilai thitung variabel pengetahuan kewirausahaan adalah 2,331 dan nilai ttabel 1,703

maka thitung >ttabel (2,331>1,703) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan (0,027< 0,05) secara parsial terhadap keberhasilan usaha. Artinya, jika variabel pengetahuan kewirausahaan ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keberhasilan usaha akan meningkat sebesar 0,264.

2. Variabel Karakteristik Individu (X2)

Nilai thitung variabel karakteristik individu adalah 2,844 dan nilai ttabel 1,703 maka

thitung >ttabel (2,844> 1,703) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan (0,008< 0,05) secara parsial terhadap keberhasilan usaha. Artinya, jika variabel karakteristik individu ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keberhasilan usaha akan meningkat sebesar 0,347.


(56)

Pengujian koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R² ≥ 1). Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.

Tabel 4.14

Hasil Uji Koefesien Determinasi (R2) Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .760a .577 .546 1.48632

a. Predictors: (Constant), Karakteristik_Individu, Pengetahuan_Kewirausahaan

b. Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa :

1. Nilai R Square sebesar 0,577 berarti 57,7% variabel keberhasilan usaha (Y) dapat dijelaskan oleh variabel pengetahuan kewirausahaan (X1), dan karakteristik

individu (X2). Sedangkan sisanya 42,3% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuan kewirausahaanmemiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap


(57)

keberhasilan usaha. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang bernilai positif 0,264dan nilai thitung (2,331) yang lebih besar dari nilai ttabel (1,703) dengan

tingkat signifikansi 0,027.Artinya jika pengetahuan kewirausahaanditingkatkan sebesar satu-satuan, maka keberhasilan usahaakan mengalami peningkatan sebesar 0,264.

Menurut Kasmir (2009:43) pengetahuan kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu.Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan tidak akan membuat seseorang menjadi wirausaha yang sukses. Sebaliknya, menurut Suryana (2003:4) memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak disertai dengan kemauan, tidak akan membuat wirausaha mencapai kesuksesan. 4.5.2 Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Keberhasilan Usaha

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel karakteristik individumemiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang bernilai positif 0,347dan nilai thitung (2,844) yang lebih besar dari nilai ttabel (1,703) dengan tingkat

signifikansi 0,008.Artinya jika karakteristik individuditingkatkan sebesar satu-satuan, maka keberhasilan usahaakan mengalami peningkatan sebesar 0,347.

Setiap manusia mempunyai karakteristik individu yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Di mana dapat dijelaskan oleh beberapa pendapat dari berbagai ahli sebagai berikut: Rivai (2006:67) menyatakan bahwa karakteristik individu adalah ciri-ciri khusus, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang dimiliki seseorang yang membedakannya dengan orang lain.


(58)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan Uji-F atau secara serempak, variabel pengetahuan kewirauswahaan, dan variabel karakteristik individumemiliki pengaruh yang positif dan signifikanterhadap variabel keberhasilan usaha.

2. Berdasarkan Uji-t disimpulkan bahwa kedua variabel berpengaruh secara signifikan, dan yang paling dominan mempengaruhi keberhasilan usaha pada usaha kuliner tasbi Medanadalah Karakteristik Individu. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien variabel karakteristik individu sebesar (0,347) yang lebih besar dibandingkan dengan koefisien variabel pengetahuan kewirausahaan sebesar (0,246). Artinya pengetahuan kewirausahaan itu dapat diperoleh sambil menjalankan usaha. ( learning by doing ) ini sesuai dengan teori entrepreneur.

3. Pada hasilanalisis koefisien determinasi didapat nilaiR Square sebesar 0,577 berarti 57,7% variabel keberhasilan usaha dapat dijelaskan oleh variabel pengetahuan kewirausahaan, dan karakteristik individu. Sedangkan sisanya 42,3% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


(59)

5.2 Saran

1. Mengingat karakteristik individu mempunyai pengaruh yang dominan terhadap keberhasilan usaha pada usaha kuliner tasbi Medan, maka pihak pengelola usahaselaku pemilik perlu untuk lebih meningkatkan karakteristik individu, semakin meningkatkarakteristik individu yang dimiliki oleh seorang pengusahamaka akan semakin meningkat pula keberhasilan usahayang akan diperolehnya.

2. Bagi para peneliti selanjutnya disarankan agar menambah variabel-variabel yang berbeda dengan variabel yang sebelumnya untuk memperkaya pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha seperti innovatitiveness, risk orientation, decision making ability, achievement

motivation, information seeking behavior, utilization, cosmopolitness, market orientation, result orientedness, managerial assistance, leadership ability, self convidence, dan scientific orientationdan lain sebagainya, serta melibatkan

responden di bagian yang lain agar sampel lebih besar sehingga mendapatkan hasil yang lebih akurat.


(60)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan Kewirausahaan 2.1.1 Pengertian Kewirausahaan

Menurut Suryana (2013:14) kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses, inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan yang inovatif demi terciptanya peluang. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa meningkatkan taraf hidup di masa mendatang (Hendro, 2011: 31). Kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentangnilai, kemampuan, dari perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapi (Sudaryono, 2010:1).

Enam hakikat penting kewirausahaan:

a. Kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuanm siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.

b. Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.


(61)

c. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan atau usaha.

d. Kewirausahaan adalah nilai yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan usaha.

e. Kewirausahaan adalah proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan bermanfaat serta bernilai lebih.

f. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan, menghasilkan barang dan jasa sehingga lebih efisien memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara untuk memberikan kepuasan kepada konsumen (Sudaryono dkk, 2011:41).

2.1.2.Pengertian Pengetahuan Kewirausahaan

Menurut Kasmir (2009:43) pengetahuan kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu.Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan tidak akan membuat seseorang menjadi wirausaha yang sukses. Sebaliknya, menurut Suryana (2003:4) memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak disertai dengan kemauan, tidak akan membuat wirausaha mencapai kesuksesan.

Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan


(62)

kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Keterampilan yang harus dimiliki Suryana (2003) :

a. Managerial skill b. Conceptual skill

c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan

berelasi)

d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan

mengambil keputusan)

e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan

waktu).

Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung berpengaruh pada kinerja, Kinerja bagi wirausaha merupakan tujuan yang ingin dicapai.

2.1.2.1. Menumbuhkan Pengetahuan Wirausaha

Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Keterampilan yang harus dimiliki :

a. Managerial skill

Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha.Seorang wirausahawan harus mampu


(63)

menjalankan fungsi - fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan.Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.

Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak serta melalui pengalaman.

b. Conceptual skill

Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses.Tidak mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus ekstra keras belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha.

c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan

berelasi).

Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan


(64)

usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya dengan melatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku mentenangkan bagi orang lain.

d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan

mengambil keputusan).

Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian.Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini.Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya.

Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada.Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara. Selain pendidikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.

e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan

waktu).

Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur


(65)

waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang.Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu.Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan.

2.1.2.2Dimensi Pengetahuan kewirausahaan Dimensi keberhasilan usaha adalah :

1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang ada.

2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab

3. Pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri.

4. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis (Suryana, 2006:4).

Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukkan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha (Suryana, 2006:88).

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan berkreasi dan berinovasi. Ia memiliki kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Ia kreatif dan inovatif. Kemampuan itu tercermin di saat memulai usaha baru dengan mengerjakan sesuatu yang baru, memiliki kemauan dan kemampuan untuk


(1)

3.6.1. Populasi ... 40

3.6.2. Sampel ... 40

3.7. Jenis dan Sumber Data ... 41

3.8. Metode Pengumpulan Data ... 41

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas... 42

3.9.1. Uji Validitas ... 42

3.9.2. Uji Reliabilitas ... 44

3.10. Teknik Analisis ... 45

3.10.1. Analisis Deskriptif ... 45

3.10.2. Analisis Linerar Berganda ... 45

3.10.3. Uji Asumsi Klasik ... 46

3.10.4. Uji Hipotesis ... 47

3.10.4.1. Uji Signifikan Parsial (uji-t) ... 47

3.10.4.2. Uji Signifikan Simultan (uji-f) ... 48

3.10.4.3. Koefisien Determinasi (R2)... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1 Hasil Analisis Deskriptif ... 50

4.1.1 Karakteristik Responden ... 50

4.1.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengetahuan Kewirausahaan, Karakteristik Individu, dan Keberhasilan Usaha ... 51

4.2 Analisis Linier Berganda ... 63

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 65

4.3.1 Uji Normalitas ... 65

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 68

4.3.3 Uji Multikolinieritas ... 70

4.4 Uji Hipotesis ... 71

4.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 71

4.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)... 73

4.4.3 Pengujian Koefesien Determinasi (R2) ... 75

4.5 Pembahasan ... 76

4.5.1 Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha ... 76

4.5.2 Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Keberhasilan Usaha ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 78

5.1 Kesimpulan ... 78

5.2 Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80

LAMPIRAN ... 84


(2)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1. Jumlah Pelanggan Usaha Kuliner Cabang Tasbi

Kota Medan ... 5

2.1. Penelitian Terdahulu ... 29

3.1. Operasionalisasi Variabel... 37

3.2. Skala Likert ... 40

3.3. Uji Validitas ... 43

3.4. Uji Reliabilitas ... 44

4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50

4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 50

4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berusaha ... 51

4.4. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1) ... 51

4.5. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Karakteristik Individu (X2) ... 56

4.6. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keberhasilan Usaha (Y) ... 61

4.7. Variables Entered/Removed... 63

4.8. Analisis Linier Berganda... 64

4.9. Uji Kolmogrov Smirnov ... 68

4.10. Uji Glejser ... 70

4.11. Uji Multikolinieritas ... 71

4.12. Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 72

4.13. Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 74


(3)

DAFTAR GAMBAR No. Gambar JudulHalaman

2.1 Kerangka Konseptual 34

4.1. Pengujian Normalitas Histogram ... 66 4.2. Pengujian Normalitas P-P Plot ... 67 4.3. Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot... 69


(4)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penilitian 84

2 Output Uji Validitas & Reliabilitas ... 89 3 Daftar Distribusi Jawaban Responden ... 91 4 Output Uji Asumsi Klasik ... 94


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Karakteristik Individu Terhadap Keberhasilan Usaha Di Tasbi Medan”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat mencapai gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnisi Universitas Sumatera Utara.

Di dalam menyelesaikan skripsi ini penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang penulis Ayahanda Guntur Pasaribu, Ibunda Nur Kartini yang memberikan dukungan baik secara moril dan material sehingga terselesaikannya skripsi ini. Dan kepada:

1. Bapak Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME dan Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si dan Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar memberi arahan dan membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini. 5. Ibu Dra. Marhaini, M.S selaku Dosen Pembaca Penilai yang turut

memberi masukan dan arahan untuk menyempurnakan skripsi ini.


(6)

6. Michael law, SE, Alda Ardilla, SE, Arif Maulana, Tengku Fouzan, Fadhil Fachri, Ayu Sabena, SE,Anggi Rahwinda, SE,Ori Junifer, Anata Ginting, SE, Debby Zelvia, SE, Angga Armanda, Yosua Sinulingg, SE, dan seluruh sahabat-sahabat stambuk 2011 Program Studi S1 Manajemen yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang sudah membantuk dalam pengerjaan penelitian ini. Semoga doa yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan berkah dari Tuhan dan penelitian bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Agustus 2016 Penulis