Beringin Youth Center

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Pemuda sebagai salah satu faktor pendukung untuk keberhasilan suatu
konsep

perancangan

kawasan

kurang

mendapatkan

tempat

untuk

mengekspresikan diri dalam hal-hal positif. Terutama dalam pengembangan
kawasan aetropolis Kuala Namu. Sebagai usaha pengembangan kawasan
aetropolis Kuala Namu, peran pemuda sangatlah penting. Untuk itu perlu adanya

sebuah wadah atau fasilitas yang dapat mendukung kegiatan para pemuda untuk
dapat mengekspresikan diri mereka untuk menjadi salah satu faktor penentu
pengembangan kawasan aetropolis Kuala Namu.
Kabupaten Deli Serdang tergolong struktur muda. Hal ini memberikan
implikasi bahwa potensi kelompok umur muda perlu mendapatkan perhatian dan
pengembangan sehingga mampu menghasilkan tenaga-tenaga terampil dan
mandiri (Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, 2015).
Jumlah warga di Kecamatan Beringin mencapai 55.276 jiwa. Sekitar
26,57% atau 14.687 jiwa diantaranya merupakan pemuda yang berusia diantara
15-29 tahun (Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, 2015). Data ini
diproyeksikan akan meningkat sebanyak 4% pertahunnya.
Dengan jumlah pemuda dan kondisi seperti itu sudah selayak nya para
pemuda diberikan sarana untuk bisa mengembangkan diri didalam kegiatankegiatan positif. Dan diberikan tempat untuk dapat membantu dalam usaha
mengembangkan kawasan aetropolis Kuala Namu.
Dan dengan melihat Undang – undang No.40 Tahun 2009 Tentang
Kepemudaan Pasal 35 ayat 1 :
1.

Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan prasarana dan


sarana kepemudaan untuk melaksanakan pelayanan kepemudaan.
Didalam Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2011 pasal 37 ayat 1 bahwa
prasarana kepemudaan terdiri atas :
a.

Sentra pemberdayaan pemuda;

b.

Koperasi pemuda;

1

Universitas Sumatera Utara

c.

Pondok pemuda;

d.


Gelanggang pemuda atau remaja atau mahasiswa;

e.

Pusat pendidikan dan pelatihan pemuda; atau

f.

Prasarana lain yang diperlukan bagi pelayanan kepemudaan.
Dengan berlandaskan Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2011 dan asas

kebutuhan sosial saya ingin merancang bangunan Beringin Youth Center. Yang
diharapkan mampu menjadi sarana yang edukatif bagi para pemuda untuk
mengembangkan diri dan sebagai sarana pendukung berkembangnya kawasan
Metropolitan MEBIDANGRO.
1.2.Maksud dan Tujuan
Adapun Maksud dan Tujuan dari perancangan bangunan ini adalah:
1. Para pemuda memiliki sarana edukatif untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri didalam sebuah kegiatan yang positif.

2. Menerapkan fisik Arsitektural untuk mengundang pemuda, warga, dan
wisatawan beraktifitas di dalam dan disekitar bangunan.
3. Mampu memfasilitasi kegiatan kepemudaan yang berskala lokal,
nasional, dan internasional guna menjadikan kawasan MEBIDANGRO
sebagai Pusat Kegiatan Nasional.
1.3.Masalah Perancangan
Didalam perancangan Beringin Youth Center ini terdapat beberapa
masalah, yaitu:
1. Bagaimana mengintegrasikan kawasan edukatif yang mendukung
pengembangan kawasan aetropolis Kuala Namu.
2. Bagaimana merancang bangunan dengan sarana ruang rekreasi
edukatif dan sport untuk memfasilitasi kegiatan pemuda warga dan
wisatawan.

2

Universitas Sumatera Utara

1.4.Pendekatan
Dalam pengembangan analisa dan konsep perancangan sebagai

pemecahan masalah. Yaitu dengan melakukan pendekatan berupa studi
pustaka. Pendekatan ini digunakan untuk mempertajam beberapa hal-hal
berikut:
1. Mengetahui tentang konsep dan pengertian bangunan Youth Center.
2. Mengetahui fungsi dan manfaat Youth Center terhadap daerah sekitar.
3. Sebagai studi banding dengan perancanaan bangunan Youth Center
dan tema eko-Arsitektur.
1.5.Lingkup/Batasan
Lingkup Pembahasan dari perancangan Beringin Youth Center ini adalah
segala bentuk aspek fisik didalam perancangan yaitu kondisi tapak bangunan,
massa bangunan, pembentukan ruang, dan sirkulasi pada bangunan.
Batasan dari kasus perancangan Beringin Youth Center adalah
pembahasan tentang perancangan dan desain bangunan Youth Center yang
memiliki fasilitas edukatif, sport,dan rekreasi. Fasilitas pendukung lainnya juga di
masukan sebagai fungsi tambahan.

3

Universitas Sumatera Utara


1.6.Kerangka Berfikir
Latar Belakang
Maksud dan Tujuan

Judul

Kasus Proyek

Permasalahan

Pengenalan

Studi Banding
Judul dan Tema
Sejenis
Analisis

Konsep

Pradisain


Disain
Diagram 1. 1 Kerangka Berfikir
(Sumber : Pengolahan data)

4

Universitas Sumatera Utara

1.7.Sistematika Penulisan Laporan
Adapun sistematika pembahasan dalam laporan ini adalah sebagai
berikut :


Bab 1 Pendahuluan, berisi kajian mengenai latar belakang
perancangan youth center, tujuan, permasalahan, pendekatan, dan
lingkup/batasan pembahasan.




Bab

2 Tinjauan Pustaka, membahas tentang terminologi judul,

lokasi site perancangan, tinjauan fungsi, dan elaborasi tema.


Bab 3 Metodologi, berisi tentang metode-metode yang digunakan
selama proses perancangan.



Bab 4 Analisa Perancangan, membahas tentang analisa-analisa
berupa, analisa site, analisa fungsional, analisa teknologi bangunan,
dan analisa tema.



Bab 5 Konsep Perancangan, berisi tentang konsep-konsep yang akan
di gunakan dalam perancangan bangunan Youth Center.




Bab 6 Perancangan Arsitektur, berisi tentang gambar akhir
rancangan arsitektur dan maket.

5

Universitas Sumatera Utara