Beringin Youth Center

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

GAMBAR KERJA :


(6)

Tampak Belakang

Tampak samping kiri


(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

Daftar Pustaka

BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Deli Serdang (2015), Beringin Dalam Angka 2015, Katalog BPS : 1102001.1212290.

BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Deli Serdang (2015), Deli Serdang Dalam Angka 2015, Katalog BPS : 11020001.1212.

BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Deli Serdang (2015), Lubuk pakam Dalam Angka 2015, Katalog BPS : 1102001.1212300.

BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Deli Serdang (2015), Statistik Derah Lubuk pakam 2015, Katalog BPS : 1101002.1212300.

BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Deli Serdang (2015), Statistik Daerah Kecamatan Beringin 2015, Katalog BPS : 1102001.1212290.

Frick, Heinz, dan Suskiyatno, Bambang. FX, (1998), Dasar-Dasar Eko Arsitektur, Jogyakarta: Kanisius.

Frick, Heinz., dan Tri Hesti M.,(2006), Arsitektur Ekologis. Yogyakarta:Kanisius, Neufert, Ernst dan Sjamsul Amril, (1995), Data Arsitek Jilid 2Edisi Kedua,

Jakarta: Erlangga

Neufert, Ernst dan Sunarto Tjahjadi, (1997), Data Arsitek Jilid 1 Edisi 33, Jakarta: Erlangga

Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005-2025, Perda Kabupaten Deli Serdang No.3 Tahun 2010

Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Tentang Pengembangan Kewirausahaan dam Kepeloporan Pemuda, Serta Penyediaan Prasarana dan Sarana Kepemudaan, PP No.41 Tahun 2011

Republik Indonesia, Kepemudaan, UU No.40 Tahun 2009 http://en.Wikipedia.org/wiki/Youth


(17)

Bab III METODOLOGI 3.1.Pendekatan

Dalam pengembangan analisa dan konsep perancangan sebagai pemecahan masalah. Yaitu dengan melakukan pendekatan berupa studi pustaka. Pendekatan ini digunakan untuk mempertajam beberapa hal-hal berikut:

1. Mengetahui tentang konsep dan pengertian bangunan Youth Center. 2. Mengetahui fungsi dan manfaat Youth Center terhadap daerah sekitar. 3. Sebagai studi banding dengan perancanaan bangunan Youth Center

dan tema eko-Arsitektur. 3.2.Metode

Metode yang digunakan dalam Perancangan Beringin Youth Center, lebih menekankan kepada permasalahan apa yang ada pada kawasan objek rancangan yakni pada daerah Kecamatan Beringin. Selain itu terdapat beberapa literatur yang dapat digunakan dan menjadi standar dalam Perancangan Beringin Youth Center.

Tinjauan lebih jauh berikut adalah penjelasan mengenai skema dan kerangka perancangan yang dilakukan pada Perancangan Beringin Youth Center:

3.5.1. Pencarian Ide

Pada proses pencarian ide/gagasan dalam Perancangan Beringin Youth Center melalui penjabaran setiap permasalahan yang ada pada kawasan objek rancangan tersebut, dan kemudian memunculkan idea tau gagasan dalam perancangan obyek dengan mengaitkan setiap kelebihan juga yang menjadi titik acuan dalam perkembangan perancangan.

Ide/gagasan yang menjadi dasar dalam Perancangan Beringin Youth Center adalah keinginan akan kebutuhan sarana dan prasaran pendukung bagi kaum pemuda untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan dengan mengangkat tema arsitektur ekologi dimana menjadikan alam sebagai potensi dari desain sehingga pengunjung ataupun wisatawan dapat menikmati suasana dari daerah Kecamatan Beringin itu sendiri.


(18)

3.5.2. Pengumpulan Data

Pada tahapan ini, proses pengumpulan data dilakukan dengan beberapa tahapan dimana pada tahapan ini dijelaskan mengenai dari deskripsi objek yang dirancang dengan mengacu kepada berbagai literature sebagai acuannya dan standar dalam Perancangan Beringin Youth Center. Pengumpulan data dilakukan dari banyak Sumber, seperti data literatur, studi banding mengenai objek dan tema yang terkait serta melakukan survey dan dokumentasi terkait hal-hal apa saja yang diperlukan dalam Perancangan Beringin Youth Center.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dibagi ke dalam dua kategori, yaitu yang pertama adalah data primer dan kemudian dilengkapi dengan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui Sumber -Sumber. refrensi yang dijadikan sebagai pustaka dan kemudian diberikan tinjauan, sementara data sekunder diperoleh tidak berdasarkan pengamatan langsung, melainkan mengambil beberapa obyek sejenis yang dijadikan studi banding dengan obyek perancangan. Berikut adalah beberapa acuan data yang dapat digunakan dalam Perancangan Beringin Youth Center:

Tabel 3. 1 : Metode pengumpulan data

Jenis Data Data Metode Pengumpulan

Data Data Primer - Data tapak :

1. Peraturan daerah. 2. Kondisi eksisting. 3. Potensi kawasan Perancangan. - Data Objek :

1. Peraturan mengenai bangunan Youth Center.

2. Data tema

Studi Literature dan Studi Lapangan

Data Sekunder - Studi banding dengan bangunan fungsi sejenis - Studi banding dengan tema sejenis


(19)

 Data tapak

Tujuan dari pengumpulan data yang dilakukan adalah untuk mendapatkan beberapa data yang diperlukan dalam perancangan dengan kawasan sekitar bangunan yang akan di rancang. Dari data yang telah diperoleh tersebut akan dikaitkan terhadap objek rancangan yakni Perancangan Youth Center

 Data Objek

Pada tahapan pengumpulan data objek, yang dilakukan adalah mencari studi literatur atau referensi terkait bangunan dan standar dari Perancangan Youth Center

 Data Tema

Pada tahapan data tema dapat menggunakan cara mengumpulkan beberapa literature terkait dengan tema dari Perancangan Youth Center yakni arsitektur ekologis. penjabaran umum dan khusus dari arsitektur ekologis, prinsip dari arsitektur ekologis serta penerapannya dalam Perancangan Youth Center

 Data Studi banding

Dilakukan terkait dengan kesamaan dari objek dan tema pada Perancangan Youth Center ini dan mengkaji apa yang ada pada bangunan tersebut. Dengan mengkaji dari bangunan yang sudah ada dapat diketahui bagaimana kekurangan dan kelebihan dari bangunan tersebut.

3.3.Teknik Analisis dan Diagnogsis

Pada tahapan pengumpulan data selanjutnya yang dilakukan adalah analisis. Metode ini dilakukan dengan Tinjauan mengenai beberapa aspek yang dibutuhkan dalam perancangan seperti terkait dengan tapak dan juga terkait dengan objek rancangan. Beberapa analisis yang dilakukan antara lain sebagai berikut:

 Analisis Kawasan dan Tapak

Pada tahapan analisis tapak, dilakukan Tinjauan yang terkait dengan kondisi eksisting tapak beserta potensi dan batasannya.


(20)

 Analisis Objek

Analisis obyek dilakukan dengan mengkaji beberapa hal terkait dalam perancangan obyek seperti fungsi bangunan dan fungsi ruang, pengguna dan aktivitasnya, serta kebutuhan ruang dan luasan ruang yang disesuaikan pada fungsi ruang, aktivitas, pengguna, dan juga sirkulasi, pola, dan zonasi dalam bangunan.


(21)

Bab IV

ANALISA PERANCANGAN 4.1.Analisa Tapak dan Lingkungan

4.1.1. Analisa Lokasi Tapak

Gambar 4. 1 : Lokasi Site Perancangan (Sumber: Google Map & Pengolahan Data)

Site

Kecamatan Beringin

Kecamatan Lubuk Pakam


(22)

Site yang menjadi lokasi perencanaan untuk perancangan bangunan Beringin Youth Center Terletak di Kecamatan Beringin di Kabupaten Deli Serdang

Deskripsi kondisi eksisting sebagai tapak perancangan :  Nama proyek : Pusat Kepemudaan Beringin

 Status Proyek : Fiktif

 Lokasi : Jl. Bakaran Batu, Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

Gambar 4. 2 Letak Site

(Sumber : Google Earth)  Luas lahan : 3 Ha

 Peruntukan Lahan : Site terletak di Kecamatan beringin yang peruntukan lahan nya yaitu sebagai :

 Pengolahan lahan pertanian  Transportasi

 Perdagangan dan jasa  Perumahan dan permukiman


(23)

 KDB : 40 % = 30000 x 40%= 12.000  KLB : 4 x KDB = 4 x 12.000 = 48.000  GSB :

 Utara : 3 meter  Timur : 5 meter  Selatan : 3 meter  Barat : 3 meter  Batas – batas Tapak :

 Batas Utara : Lahan Persawahan

 Batas Timur : Jl. Bakaran Batu


(24)

 Batas Barat : Kantor Badan Pusat Pertanian dan Persawahan

 Daya tampung : 900 orang

 Pemilik : Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang

 Pembiayaan : APBD Kab Deli Serdang

 Program peruntukan : Sarana dan Prasarana Masyarakat  Eksisting lahan : Lahan Kosong

 Keistimewaan site :

 Site terletak dikawasan aetropolis Kuala Namu.

 Dekat dengan kawasan perkotaan yaitu kota Lubuk Pakam

 Berada di dekat jalan dengan kriteria jalan Kolektor primer Kabupaten Deli Serdang

 Di area kawasan permukiman

 Site dekat dengan area pelayanan transportasi publik seperti Bandara, stasiun, Terminal dan jalan tol. Yang berfungsi menghubungkan area kawasan sekitar site dengan kota lain.


(25)

4.1.2. Analisa Kondisi dan Potensi

Bertujuan untuk mengetahui pengaruh letak site terhadap bangunan sekitarnya dan juga sebagai studi kelayakan terhadap kawasan yang ada di sekitar.

4.1.2.1. Analisa Tata Guna Lahan

Untuk Mengetahui letak tapak yang akan di rencanakan tempat direncanakannya Beringin Youth Center penting untuk mengetahui faktor lingkungan sehingga bangunan ini dapat berfungsi maksimal

Gambar 4. 3 : Tata Guna Lahan Radius 500 m dari site (Sumber : Pengolahan Data)

Keterangan :

1. Warna orange : Site Perancangan 2. Warna Merah : Komersil

3. Warna Hijau : Rumah sakit

4. Warna Kuning : pemukiman penduduk Site


(26)

4.1.2.2. Analisa Pencapaian

Sebagai kawasan aetropolis Kuala Namu yang akan menjadi Pusat Kegiatan Nasional (PKN) didalam perencanaan MEBIDANGRO. Sarana dan prasarana transportasi tentu menjadi salah satu hal utama dalam perkembangan kawasan aetropolis ini. Sarana dan prasarana transportasi diantaranya adalah :

a. Bandara Kuala Namu

b. Stasiun Kereta api Lubuk Pakam c. Jalan Tol Kuala Namu – Tebing Tinggi

Imbasnya adalah kemudahan pencapaian ke lokasi site menjadi salah satu keuntungan didalam perencanaan Youth Center Beringin. Berikut adalah analisa pencapaian ke lokasi perancangan :

Gambar 4. 4 Lokasi site terhadap saran transportasi

(Sumber : Google Earth)

Dilihat dari gambar letak site sangat stategis, mengingat letaknya yang berdekatan dengan sarana dan prasarana transportasi di Kabupaten Deli Serdang. Sarana dan prasaran ini juga menjadi salah satu pusat kegiatan di Kabupaten Deli Serdang.


(27)

Gambar 4. 5 Alur Pencapaian Melalui Transportasi Publik

(Sumber : Pengolahan Data)

Dari gambar diagram di atas dapat dilihat bagaiman mudah nya pencapaian dari beberapa kota besar di sumatera utara hanya dengan menggunakan transportasi publik yang telah di sediakan oleh pemerintah.


(28)

Sebagai kawasan metropolitan MEBIDANGRO, perencanaan transportasi publik seperti stasiun kereta api juga di tingkatkan dengan menambah beberapa rute diantaranya yaitu rute :

 Medan - Banda Aceh ,  Medan - Kuala Namu (r),

 Medan - Pel. Belawan (r) Jalur Ganda KA Potensi :

Site di kelilingi beberapa fasilitas transportasi publik dengan jarak rata-rata ±4,2km

Masalah :

Angkutan publik yang menuju ke bangunan Youth Center hanya bisa menggunakan becak bermotor.

Tanggapan :

Dengan letak site yang berada di areal transportasi publik seperti Bandara Kuala Namu dan Stasiun Kereta Api Deli Serdang. Perlu adanya transportasi yang di sediakan oleh pihak pengembang Beringin Youth Center Seperti BUS. Guna memudahkan pencapaian dalam hal transportasi


(29)

4.1.3. Ukuran Site

Site untuk proyek ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran 150m x 200m. Dapat dilihat pada gambar:

Gambar 4. 6 Ukuran Site

(Sumber : Google Earth)

4.1.4. Analisa Sarana dan Prasarana

Adapun prasarana yang terdapat di sekitar site yaitu berupa :

1) Infrastruktur jaringan jalan yang dalam keadaan baik dengan Golongan Jalan yaitu Arteri Sekunder

2) Jaringan saluran air bersih dan air kotor yang dalam keadaan baik 3) Jaringan listrik dan telpon yang dalam keadaan baik

Gambar 4. 7 Prasarana Listrik dan telpon.


(30)

Gambar 4. 8 Prasarana pembuang air kotor

(Sumber : Survey Lokasi) Sarana yang terdapat di sekitar site yaitu :

1) Fasilitaas pendidikan

2) Fasilitas kesehatan yaitu rumah sakit Patar Asih 3) Tempat ibadah

4) Fasilitas Transportasi berupa : a) Bandara Kuala Namu

b) Stasiun Kereta api Lubuk Pakam c) Jalan Tol Kuala Namu – Tebing Tinggi

Gambar 4. 9 Rumah sakit Patar Asih


(31)

Gambar 4. 10 Mushallah Al-Muttaqin

(Sumber : Survey Lokasi)

Gambar 4. 11 Bandara Kuala Namu

(Sumber : Survey Lokasi)


(32)

Gambar 4. 13 Tol Kuala Namu – Tebing Tinggi Sumber : Google Map

Potensi :

 Seluruh jaringan listrik dalam keadaan baik  Seluruh saluran drainase dalam keadaaan baik Permasalahan :

 Jaringan listrik yang menggunakan tiang kurang tertata rapi sehingga mengganggu view kedalam bangunan.

 Saluran drainase tidak di berikan penutup sehingga akan berdampak pada keadaan lingkungan

Penyelesaian :

 Perlunya penataan tiang-tiang listrik agar dapat tertata rapi dan diharapkan peletakan kabel listrik tidak lagi menggunakan tiang melainkan di tanam di dalam tanah.

 Perlunya penataan terhadap saluran drainase berupa memmberikan penutup.

 Perlunya proses filtrasi agar tidak menimbulkan bau dan penyumbatan di dalam drainase.


(33)

4.1.5. Analisa Sirkulasi

Site berada di antara 2 buah jalan, satu berada di arah timur site yaitu Jl. Bakaran Batu, dan satu berada di arah utara yaitu jalan Penara Kebun

1) Jalan Bakaran Batu

Gambar 4. 14 Jalan Bakaran Batu

(Sumber : Survey Lokasi)

Jalan Bakaran Batu merupakan akses jalan utama menuju site dengan kualifikasi jalan yaitu Arteri Sekunder. Memiliki lebar 8 meter dengan 2 arah kendaraan. Jalan ini dilalui oleh sepeda motor, mobil pribadi, becak, dan beberapa truk.

Sebagai jalan arteri sekunder Jalan ini mampu melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh kecepatan rata-rata tinggi, dan dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat dalam kota.

Kendaraan angkutan barang ringan dan bus untuk pelayanan kota dapat diizinkan melalui jalan ini. Sehingga untuk penyediaan bus di dalam pelayanan bangunan Beringin Youth Center masih bisa di terapkan karena akses jalan yang mudah.


(34)

2) Jalan Penara Kebun

Gambar 4. 15 Jalan Penara Kebun

(Sumber : Survey Lokasi)

Jalan ini terletak di sebelah utara site. Dengan ukuran ± 2,5 – 3 meter. Jalan ini tidak terlihat cukup bagus. Diujung jalan ini terdapat kantor BPP ( Badan Pusat Pertanian). Diharapkan jalan ini juga akan di perbaiki seiring proyek Beringin Young Center ini berjalan. Untuk menambah potensi dan nilai dari site.

Potensi :

 Jalan ini dapat menjadi akses untuk keluar masuk kendaraan service.

Permasalahan :

 Jalan ini dalam keadaan yang kurang baik dengan material jalan yaitu tanah dan rumput liar.

Penyelesaian :


(35)

Analisa entrance yang dapat di berikan dari analisa sirkulasi di atas adalah :

Gambar 4. 16 Sirkulasi entrance.

(Sumber : Pengolahan data) Keterangan :

1) Jalur keluar site langsung kearah Jl. Bakaran Batu. 2) Jalur Masuk dari Jl. Bakaran Batu. Merupakan jalur

masuk untuk tamu dan servis.

3) Jalur keluar servis kearah jalan Penara Kebun. Dengan asumsi jalan tersebut akan di perbaiki.


(36)

4.1.6. Analisa Orientasi Orientasi bangunan

Gambar 4. 17 View dari luar kedalam bangunan

(Sumber : Pengolahan data) Tanggapan :

1. Bagi massa bangunan yang baik akan dikembangkan menjadi area pelayanan publik dan semi publik.

2. Bagian massa bangunan yang tidak baik akan di kembangkan menjadi area pelayan servis atau parking.

View dari arah utara tidak bagus karena terhalang tembok pembatas perumahan dan areal persawahan

View dari arah barat memiliki masalah karena berupa lahan kosong. Bisa kemungkinan akan di bangunan bangunan tinggi atau bangunan

View dari arah timur cukup bagus karena langsung mengarah ke Jl. Bakaran Batu. Dengan keadaan jalan yang baik.

View dari arah selatan tidak bagus. Karena terhalang oleh bagian belakang bangunan RS Patar asih.


(37)

3. Diharapkan view bangunan dari luar dapat terlihat baik dari arah mana saja. Untuk menarik pengunjung

4. Untuk view bangunan yang didalam akan di berikan view ketengah site. Yang akan di isi oleh taman untuk memberikan view yang baik untuk pengunjung

4.1.7. Analisa Lalu lintas

Jalan Bakaran Batu merupakan akses utama untuk mencapai ke lokasi site perancangan. Lalu lintas di jalan Bakaran batu tergolong cukup ramai tetapi tidak ada kemacetan. Lalu lintasnya tergolong lancar dengan di dominasi oleh kendaraan sepeda motor.

Kendaraan yang melintas diantaranya : 1) Sepeda Motor

2) Mobil Pribadi 3) Becak

4) Mobil barang 4.1.8. Analisa Vegetasi

Vegentasi yang terdapat di areal site merupakan lalang dan rumput liar. Terdapat juga areal pertanian warga yang berupa tanaman singkong.

Gambar 4. 18 Rumput liar yang berada di areal site


(38)

Gambar 4. 19 Tanaman singkong warga

(Sumber : Survey Lokasi) Masalah :

 Daerah perancangan site terlalu banyak ditumbuhin lalang, yang tumbuh dengan liar.

 Daerah perancangan juga ditumbuhin oleh tanaman pertanian warga. Solusi :

 Membersihkan lahaan dari lalang dan tanaman warga untuk memudahkan proses pembangunan proyek

 Menambah vegetasi sebagai bentuk penerapan tema eko-arsitektur  Menambah vegetasi untuk memberikan iklim lokal.

4.2.Analisa Fungsional

4.2.1. Deskripsi Penggguna

1. Para pemuda yang berada di sekitar area pelayanan Youth Center. Seperti :

a. Siswa siswi dari SD/SMA yang melakukan kegiatan olahraga atau kegiatan lain untuk mengisi waktu senggang setelah pulang sekolah atau kegiatan olahraga yang di adakan oleh sekolah tersebut.


(39)

b. Mahasiswa mahasiswi yang melakukan kegiatan komunitas atau olahraga.

c. Anggota komunitas yang memiliki kegiatan rutin

2. Masyarakat yang hanya sekedar berkunjung untuk menonton untuk melihat kegiatan di Youth Center.

3. Wisatawan yang berkunjung untuk menonton kegiatan di Youth Center.

4. Anggota komunitas yang melakukan kegiatan di bangunan Beringin Youth Center.

4.2.1.1. Analisa Jumlah Pengunjung

Dengan asumsi bahwa bangunan Youth Center ini akan di gunakan sebagai sarana pendidikan dan pelatihan. Dengan melihat jumlah rata – rata siswa sekolah mulai dari SD, SMP, dan SMA. Dan bangunan ini tidak hanya menjadi sarana pendidikan dan pelatihan namun juga dapat menjadi sarana dan prasarana rekreasi bagi warga maupun wisatawan.

Dari asumsi tersebut di perkirakan jumlah pengunjung Beringin Youth Center perhari dapat mencapai 900 orang / hari 4.2.1.2. Analisa Kebutuhan Parkir

1. Perkiraan kebutuhan parkir pengunjung

 Mobil pribadi, asumsi 30% = 30% x 900 = 270orang 1 mobil dapat memuat 4 orang, jumlah mobil = 240 : 4 = 68mobil

Kebutuhan parkir mobil =12,5 x 68 = 850m2

 Sepeda motor, asumsi 30% = 30% x 900 = 270orang 1 sepeda motor dapat memuat 2 orang, maka jumlah sepeda motor = 135motor.

Kebutuhan parkir sepeda motor = 135 x 2 = 270 m2  Bus pariwisata, asumsi 10% = 10% x 900 = 90orang


(40)

= 2 bus

Kebutuhan parkir bus pariwisata = 60 x 2 = 120 m2

 Sisa pengunjung diasumsikan naik angkutan sebesar 30% = 30% x 900 = 270orang

Untuk itu perlu adanya Halte di dekat Lingkup Bangunan. 2. Kebutuhan Parkir Pengelola

 Parkir mobil pengelola 15 mobil = 12,5 x 15 = 187,5m2  Parkir sepeda motor pengelola 50 sepeda motor = 100m2 Total = 1527,5 m2 dengan sirkulasi 100%

Total kebutuhan parkir = 3055 4.2.2. Analisa Kegiatan

a) Kegiatan Pengunjung

Pengunjung adalah mereka yang datang kedalam lingkup bangunan Beringin Youth Center dan melakukan kegiatan yang dapat di fasalitasi oleh bangunan Beringin Youth Center.

Diagram 4. 1 Sistem kegiatan sirkulasi pengunjung Datang Parkir Entrance Aktifitas outdoor Berkunjung Check in Aktivitas Pelatihan Aktifitas komunitas Aktifitas indoor Pulang


(41)

 Kegiatan outdoor , berupa kegiatan olahraga yang fasiliitasnya terletak di luar bangunan

 Kegiatan indoor, berupa kegiatan seni dan olahraga yang fasilitasnya terletak di dalam ruangan

 Kegiatan pelatihan berupa kegiatan bimbingan untuk menambah wawasan dan pengetahuan pemuda. Dapat berupa pelatihan kepemimpinan dan pelatihan sebagai seorang enterpreuner

 Kegiatan komunitas berupa kegiatan yang berasal dari agenda komunitasnya menggunakan fasilitas yang ada pada bangunan.

b) Kegiatan pengelolaan dan karyawan

Merupakan orang yang bertanggung jawab untuk mengurus lingkup Beringin Youth Center baik secara administratif maupun fisik bangunan.

Diagram 4. 2 Sistem Kegiatan Pengelola

 Perawatan gedung berupa kegiatan maintenace gedung dan pemeliharaan keadaan gedung agar tetap dalam keadaan baik.

 Pengelolaan Gedung yaitu berupa promosi bagi lembaga yang ingin mengadakan event organizer di bangunan ini. dan mengelola untuk fasilitas – Datang

Parkir

Entrance Kantor Pengelola

Perawatan Gedung

Pengelolaan Gedung


(42)

c) Kegiatan Servis

Diagram 4. 3 Sistem Kegaiatan Service

4.3.Analisa Ruang

4.3.1. Kebutuhan Ruang

Tabel 4. 1 : Kebutuhan Ruang JENIS

KEGIATAN KEGIATAN PENGGUNA

KEBUTUHAN RUANG Kegiatan

utama

- Penerimaan - Lobby

- Ruang Security

- Edukatif - Pengunjung - Lapangan Indoor dan outdoor

- Siswa /

Siswi

- Ruang kelas / Ruang Diklat

- Mahasiswa - Gedung Olahraga

- Anggota

Komunitas

- Ruang Serbaguna

- Wisatawan - Perpustakaan

- Pencinta

Olahraga

- Ruang Pelatihan Komputer

- Guru / - Ruang Kelas

Datang

Parkir

Ruang Servis

Kantor

Pengelola Perawatan Gedung Pulang

Perawatan ME


(43)

Pelatih

- Taman yang di

desain sebagai tempat sarana Hiburan bagi pengunjung

- Area kolam renang

- Rekreatif - Pengunjung - Taman

- Siswa dan

Mahasiswa - Cafe dan Retail - Pendukung - Pengunjung - Retail Komersil

- Siswa /

Siswi

- Café

- Mahasiswa - Kantin

- Anggota

Komunitas

- Teater Room

- Wisatawan - Mushallah

- Pencinta

Olahraga

- Kamar mandi

- Guru /

Pelatih

Kegiatan

Pengelola

- Direksi - Manager - Ruang Kerja Manager

- Staff /

Pegawai

- Ruang Kerja Pegawai - Pendukung - Manager - Ruang Rapat

- Kamar mandi

- Staff /

Pegawai

- Pantri


(44)

Servis Bangunan CCTV

- Staff - Ruang AHU

- Ruang Chiller

- Ruang Genset

- Ruang Pompa

- Ruang Travo

4.3.2. Program Ruang

Tabel 4. 2 Program Ruang No Kriteria

Ruang Nama Ruang Kapasitas Standar Ukuran Ruang

1 Fasilitas

Penerimaan - Plaza - Lobby dan Galeri -- 300 orang 4 orang 1,5 m2/orang 0,6 m2/orang 450,0 m22,4 m2 - R . Informasi - 4 orang 4,0 m2/orang 16,0 m2 2 Fasilitas

Pelatihan - Ruang Kelas - 25 orang 1,2 m2/orang 30,0 m2 - Ruang Remaja - 50 orang 1,2 m2/orang 60,0 m2 - Ruang Serbaguna - 40 orang 4,0 m2/orang 320,0 m2 3 Fasilitas

Olahraga - Ruang Fitness Center - 1 unit 169,0 m2/unit 169,0 m2 - R. Tenis meja - 4 unit 3,4 m2/unit 13,7 m2 - R. Badminton - 2 unit 81,7 m2/unit 163,5 m2 - R. Serbaguna - 40 unit 4,0 m2/unit 320,0 m2 - Lap Basket - 1 unit 436,6 m2/unit 436,6 m2

- Lap Voly - 2 unit 162,0 m2/unit 324,0 m2

4 Fasilitas Kerajinan dan Kesenian

- Souvenir - 1 unit 20,0 m2/unit 20,0 m2

- Studi art and craft - 30 orang 12,0 m2/orang 360,0 m2

- Galery - 50 orang 1,5 m2/orang 75,0 m2

- Workshop - 25 orang 1,5 m2/orang 37,5 m2


(45)

Pertunjukan

Kesenian - R. Kostum - R. Ganti -- 1 unit 8 unit 20,0 m2/unit 3,0 m2/unit 20,0 m224,0 m2

- Panggung - 1 unit 100,0 m2/unit 100,0 m2

- Auditorium - 800 orang 1,5 m2/orang 1200,0 m2

- R. Briefing - 1 unit 30 m2/unit 30,0 m2

- R. Skenario - 1 unit 40 m2/unit 30,0 m2

- R. Latihan - 1 unit 100 m2/unit 30,0 m2

6 Fasilitas

Penunjang - Café - Retail -- 1 unit 4 unit 250,0 m2/unit 20,0 m2/unit 250,0 m280,0 m2 - R. Perawatan - 1 unit 100,0 m2/unit 100,0 m2

- Mushollah - 1 unit 100,0 m2/unit 100,0 m2

7 Fasilitas

Pengelola - Kantor pengelola - R. Rapat -- 2 unit 1 unit 200,0 m2/unit 350,0 m2/unit 350,0 m2400,0 m2 8 Fasilitas

Servis dan

Teknis - Gudang dan peralatan - 1 unit 50,0 m2/unit 50,0 m2

- Toilet - 8 unit 25,0 m2/unit 200,0 m2

- R. Operator CCTV - 1 unit 20,0 m2/unit 20,0 m2 - R. Operator

PABX. - 1 unit 28,0 m2/unit 28,0 m2

- R. Panel listrik - 1 unit 20,0 m2/unit 20,0 m2 - R. Trafo/ genset - 1 unit 30,0 m2/unit 30,0 m2

- R. Pompa - 1 unit 20,0 m2/unit 20,0 m2

- Gudang - 1 unit 30,0 m2/unit 30,0 m2

- Tempat

pembuangan - 1 unit 10,0 m2/unit 10,0 m2

9 Fasilitas

Parkir - Mobil - Sepeda motor 270 unit 83 unit 12,5 m2/unit 2,0 m2/unit 1037,5 m2540,0 m2 - Bus pariwisata 2 unit 60,0 m2/unit 120,0 m2 - Sirkulasi parkir

100 % 1527,5 m2

sub total 10419,2 m2

Sirkulasi 2083,8 m2


(46)

4.4.Analisa Bentuk

Analisa bentuk bangunan adalah suatu penganalisaan terhadap karakter maupun visualisasi yang akan ditampilkan pada bangunan. Be ntuk merupakan penghubung ruang dalam dengan lingkungan luar bangunan. Bentuk terdiri atas elemen-elemen seperti ukuran, warna, tekstur, posisi, orientasi, dan massa. Semua elemen ini bertujuan un tuk mewujudkan citra dan tampilan bentuk bangunan.

Jenis bentuk yang dapat diterapkan dalam rancangan, sebagai berikut:

1. Segitiga, bentuk yang dapat menunjukkan stabilitas. Apabila terletak pada salah satu sisinya, segitiga merupakan bentuk yang sangat stabil. Jika diletakkkan berdiri pada salah satu sudutnya, dapat menjadi seimbang bil a terletak dalam posisi yang tepat p ada suatu keseimbangan, atau menjadi tidak stabil dan cenderung jatuh ke salah satu sisinya.

2. Bujur sangkar, bentuk yang menunjukkan sesuatu yang mur ni dan rasional. Bentuk ini merupak an bentuk yang statis dan netral serta tidak memiliki arah tertentu. Bentuk-bentuk segi empat lainnya dapat dianggap sebagai variasi dari bentuk bujur sangka r. Seperti segitiga, bujur sangkar bila berdiri pada salah satu sisinya tampak stabil dan dinamis bila berdiri pada salah satu sud utnya.

3. Lingkaran, bentuk yang terpusat. Berarah kedalam dan pada umumnya bersifat stabil dan dengan sendirinya menjadi pusat dari lingkungann. Penempatan sebuah lingkaran pada suatu bidang akan memperkuat sifat dasarnya sebagai poros. Menempatkan garis lurus atau bentuk-bentuk bersudut lainnya atau unsur menurut arah kelilingnya, dapat menimbulkan perasaan gerak putar yang kuat.


(47)

Kriteria tampilan bentuk bangunan sebagai berikut : 1 Landmark, menciptakan tampilan baru dalam

lingkungan tapak. 2 Filosofi.

3 Tema.

4 Wujud karakter yang mengundang, sederhana, jujur, dan kuat.

Tabel 4. 3: Kriteria ruang

Kriteria Bentuk Dasar Bangunan

Kesesuaian bentuk

site Baik Baik Kurang baik

Orientasi bangunan Baik, orientasi jelas Baik, orientasi

kesegala arah Tidak jelas

Efisiensi ruang Efisien Kurang efisien Tidak efisien Efisiensi struktur

dan konstruksi bangunan

Lebih mudah Cukup sulit Mudah

Kesan yang ingin di

capai Baik Baik Kurang baik


(48)

4.5.Analisa Teknologi 4.5.1. Analisa Struktur

a. Struktur bagian atas

Struktur bagian atas berguna untuk menyalurkan beban bangunan kestruktur bawah.

Tabel 4. 4 : stuktur atas

Material Kelemahan Kelebihan

Rangka batang Memiliki refleksi besar bila

diterpa angin Fleksibilitas ruang tinggi, bentangan relatif besar ( 14 – 22 meter) kuat dalam bentangan horizontal

Dinding pemikul Fleksibilitas ruang yang di berikan kurang, perlu keahlian khusus

Tidak menggunaka kolom, waktu pengerjaan cepat

Balok induk dan

pemukul Ruang plafond relatif kecil Bentang 9 – 18 m, rangka penguat lantai

Kabel baja Bukan sebagai rangka utama, memiliki ruang gaya tarik yang besar.

Memliki gaya tarik tinggi, bentangan yang cukup besar 100 – 300 meter, fleksibilitas tinggi

Plat lantai precast Memiliki Selisih ketinggian

relatif kecil Praktis dalam pengerjaan, memiliki bentangan 4 – 10 meter dan memberikan ruang plafond yang lebih tinggi

b. Struktur Bawah.

Struktur bawah berguna untuk menerima beban yang disalurkan struktur atas dan menyalurkan nya ketanah.

Tabel 4. 5 : Struktur bawah

Material Keterangan

Pondasi sumuran 3. Digunakan pada tanah yang berawa.

4. Mampu mencapai kedalaman tanah terkeras (4-8 meter)

5. Pengerjaannya relatif mudah dalam perluasan bangunan.

6. Aman dan ekonomis untuk digunakan pada bangunan tingkat rendah


(49)

Pondasitiang pancang a. Cukup aman untuk dapat menahan beban dari gaya vertikal maupun horizontal.

b. Pengerjaan relatif cepat dan mudah.

c. Mampu mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (8-20 meter)

d. Bahan dari kayu, baja, dan beton.

e. Menimbulkan getaran dan bunyi yang besar pada saat pengerjaan.

Pondasi bore pile a. Cukup aman untuk dapat memikul beban vertikal b. Mampu mencapai kedalam hingga tanah terkeras

(>10 meter)

c. Digunakan pada tanah yang tidak keras

d. Tidak menimbulkan getaran dan bunyi yang keras pada saat pembangunan.

e. Tidak memerlukan waktu pengerjaan yang lama f. Pengeboran untuk pengecoran pondasi

g. Memerlukan keahlian khusus h. Tidak ekonomis

c. Bahan Struktur

Tabel 4. 6 : Bahan struktur

Kriteria Beton Baja Komposit

Sifat Mudah di bentuk,

dan praktis Kaku Relatif fleksibel

Kekuatan Gaya tekan Gaya tarik Relatif fleksibel

Unsur Agregat

kasar/halus, air, dan semen

Karbon, besi,,

oksigen Baja dan baja

Daya tahan ( api

/ cuaca) 100 – 450 oc / non

korosi 250

oc / korosi 100 – 450 oc / non korosi Keahlian Lantai, kolom,

balok, dinding core.

Ahli khusus Ahli khusus

pelaksanaan Bertahap,


(50)

Pengontrolan

kualitas Variasi Relatif merata Ketat

Jenis Bertulang,

praktekan Variasi rangka dan profil

d. Bahan bangunan

Tabel 4. 7 : Bahan Bangunan

Bahan bangunan Kerterangan

Kaca a. Menjadi struktur pelingkup b. Memerlukan keahlian khusus c. Tahan terhadap kelembaban

d. Permukaan terlalu rentan terhadap cuaca e. Ringan dan transparan

f. Memiliki kekuatan pada fungsi tertentu.

Kayu a. Digunakan untuk bangunan kecil dan rendah b. Struktur rangka dan balok

c. Tidak tahan terhadap rayap d. Gaya sesuai arah seratnya e. Perawatan yang intensif f. Jenis bahan pabrikan

Gypsum a. Daya tahan tinggi b. Kedap suara

c. Tingkat stabilitas tinggi d. Anti serangga

e. Ringan & pemasangan praktis. f. Aplikasi pada plafond dan partisi

Aluminium a. Hanya sebagai struktur pendukung b. Membutuhkan keahlian khusus. c. Penghantar panas

d. Tahan cuaca tropis e. Riangan

f. Jenis bahan pabrikan

Kriteria pemilihan sistem struktur yang akan di gunakan di dalam

perancangan bangunan Beringin Youth Center adalah : faktor ekonomis, fisik, dan teknologi.


(51)

4.5.2. Analisa Kontruksi

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanan konstruksi pada bangunan sesuai yang tertera pada Permen PU No.45/2007 Tentang Pedoman Teknis Bangunan Gedung Negara. Disini di pertimbangkan garis besar faktor-faktor seperti ketersediaan lahan, ketersedian material, tenaga kerja, alat berat dan metode konstruksi.

a. Luas lahan pada proyek ini adalah 30.000 m2 dan luas lahan yang akan di pakai untuk pembangunan 12.000 m2 dimana masih tersedia lahan untuk proses bongkar muat material dan lainya. Kontur lahan yang cukup datar sehingga memudahkan pelaksanaan proses kontruksi.

b. Ketersediaan mateial pada proyek Beringin Youth Center di dapat dari daerah Kabupaten Deli Serdang. Dan jika ada kekurangan maka akan di dapat dari kota Medan.

c. Tenaga kerja yang di pekerjakan pada proyek ini di datangkan dari daerah Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan.

d. Alat berat yang di gunakan berasal dari kota medan dan di rakit di Kecamatan Beringin.

e. Proyek Beringin Youth Center ini menggunakan metode Konstruksi Konvensional. Kolom dan Balok merupakan tulangan yang di pasang pada struktur bangunan yang kemudian di pasang bekisting lalu di lakukan pengecoran. Untuk komponen dinding digunakan bata ringan guna memperkecil beban struktur nya, 4.5.3. Analisa Utilitas

Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudian komunikasi dan mobilisasi dalam bangunan.

Sistem penyaluran ditanggung oleh pemerintah. Menggunakan PLN, PDAM, dan pembuangan akhir ke rio kota. Penerapan rainwater


(52)

Harvestising di gunakan sebagai penyedia cadangan air yang di gunakan sebagai salah satu Sumber penyediaan air pada bangunan untuk penghematan energi.

Pembuangan air kotor menggunakan jalur yang sama dengan air bersih namun di pisahkan dengan pipa lain dan pembatas beton di bawah permukaan tanah. Sehingga perawatan air bersih dan air kotor dapat langsung di pantau.

Elektrikal sederhana dengan ruang kontrol panel listrik. panel listrik akan langsung ditarik dari gedung pusat dan di salurkan secara paralel ke gedung lainnya.

4.6. Analisa Penerapan Tema

Penerapan Eko –Arsitektur di dalam bangunan Youth Center diterapkan dalam desain interior dan eksterior bangunan:

a. Interior

a. Organisasi ruang, diorientasikan pada terapan analisa kegiatan dan kebutuhan ruang, pengelompokan ruang, sisi penentu ruang, sirkulasi dan aksesbilitas, serta arah obyek rancang bangun arsitektur-interior terhadap arah edar matahari dan angin.

b. Pemilihan material, diorientasikan pada terapan bahan bangunan yang ekologis memenuhi syarat eksploitasi dan produksi dengan energi sesedikit mungkin dan keadaan entropi serendah mungkin, tidak mengalami transformasi yang tidak dapat dikembalikan kepada alam, dan lebih banyak berasal dari Sumber alam lokal.

c. Sistem pencahayaan, diorientasikan pada terapan upaya konservasi energi dengan pencermatan dalam penentuan jenis dan tingkat pencahayaan, teknik refleksi cahaya natural, teknik reduksi panas dan silau, serta menggunakan Sumber daya energi terbarukan.


(53)

d. Sistem penghawaan, diorientasikan pada terapan upaya konservasi energi dengan memaksimalkan teknik sirkulasi udara alami, serta pemanfaatan energi matahari secara pasif dengan metode pasif konvektif, radiatif dan evaporatif.

e. Sanitasi air, diorientasikan pada terapan upaya sirkulasi antara Sumber airbersih dan manajemen buangannya.

f. Polusi dalam ruang, diorientasikan pada terapan upaya meminimalkan dampak dan mengantisipasi berkembangnya polutan dalam ruang yang bersifat kimiawi, biologis, dan fisikal.

b. Eksterior

Dengan penerapan desain eksterior yang bertema ekologis yaitu dengan memperbanyak penggunaan tanaman di sekitar eksterior bangunan dan Sumber air yang di gunakan berasal dari harvesting rainwater.


(54)

Bab V

KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar

Adapun konsep dasar bangunan Beringin Youth Center ini adalah menciptakan bangunan kepemudaan yang berfungsi memenuhi kebutuhan kegiatan para pemuda di tingkat lokal, maupn internasional. Dengan menerapkan tema Eko-Arsitektur untuk peningkatan pengetahuan para pemuda pentingnya pelestarian lingkungan

Sebagai Kawasan Rekreasi

Menciptakan bangunan yang tidak hanya berfungsi sebagai youth center tetapi menjadi sarana rekreasi bagi para remaja. Sarana untuk berkumpul bersama. Dengan tidak hanya menggunakan area lingkungan di dalam bangunan tetapi juga area luar bangunan.

Menciptakan bangunan yang selaras dengan alam

Menjadikan bangunan hijau sebagai upaya untuk Menciptakan bangunan yang berwawasan lingkungan untuk peningkatan mutu kesehatan dan pengetahuan mayarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.

5.2. Konsep Perancangan Bangunan

Konsep bentukan massa bangunan berlandaskan prinsip bangunan Ekologi.


(55)

5.2.1. Bentukan massa

Proses pembentukan massa dapat di lihat pada gambar Berikut: Tahap 1 :

Bentukan massa awal awal bangunan langsung berorientasi ke jalan utama. Bentukan ini juga sesuai prinsip eko-arsitektur yang lebih menganjurkan untuk mebuat bangunan yang tidak melebar.

Tahap 2 :

Massa di naikkan sesuai dengan kebutuhan lantai dan zonasi pada bangunan


(56)

Bangunan mess di beri void di tengah sebagai aliran udara masuk.

Bangunan teater untuk memberikan sirkulasi diantara bangunan yang langsung mengarah ke bangunan utama pengelola.


(57)

Area depan bangunan digunakan sebagai taman dan lapangan serbagunan tempat berkumpul para pemuda untuk melakukan kegiatan komunitas di luar ruangan.


(58)

Massa pada mess di naikkan untuk memberikan ruang teras pada bangunan mess yang tepat berada di bawah bangunan. Dan area atas mess di turunkan sebagai area roof garden untuk mengganti area hijau yang di gunakan sebagai tempat pembangunan

Bangunan kesenian dan olahraga juga di naik dan turunkan sebagian berguna sebagai tempat para remaja hangout atau tempat berteduh ketika hujan. Bagian atas berguna sebagai roof garden untuk mengganti area hijau yang di gunakan sebagai tempat pembangunan

Bangunan teater di turunkan pada bagian depan untuk memberikan kesan atap yang tidak datar.


(59)

5.2.2. Zonasi Bangunan

Gambar 5. 1 : Zonasi Bangunan Keterangan:

- Merah : Bangunan kesenian dan olahraga - Biru : Bangunan Teater

- Orange : Bangunan Pengelola - Kuning : Bangunan Mess 5.3. Konsep Perancangan Tapak

5.3.1. Konsep Zonasi Tapak


(60)

Keterangan :

- Kuning : Area olahraga outdoor mess - Biru : Area taman di depan bangunan - Merah : Area lapangan tempat berkumpul 5.3.2. Konsep Sirkulasi

Gambar 5. 3 : Perencanaan Sirkulasi

5.4.Konsep Eko-Arsitektur

Penggunaan green roof sebagai atap bangunan yang dimaksudkan untuk mengganti area hijau yang telah dirusak/dibangun. Selain itu, green roof ini bertujuan untuk menampung air hujan dan mengalirkannya ke underground water tank yang nantinya akan dapat digunakan sebagai Sumber air cadangan untuk keperluan utilitas/sanitasi bangunan dan keperluan penyiraman tanaman sekitar site.

Masuk ke site

Keluar dari site

Masuk ke basement Masuk ke basement


(61)

Gambar 5. 4 : Konstruksi Roof Garden

Penggunaan paving block yang ramah lingkungan pun sangat membantu seperti grass block.

Gambar 5. 5 : Konsep Grass Block

Penggunaan sistem rainwater Harvestising untuk memanfaatkan airhujan yang dapat digunakan sebagai air bersih dan dapat digunakan untuk kebutuhan sehari2 hingga menjadi air yang dapat di minum.


(62)

BAB VI

PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1.Eksterior Bangunan

Bangunan Beringin Youth Center berada di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera utara. Bangunan ini tepat berada di jalan Bakaran Batu. Lokasinya berada ±11 Km dari bandara Kualanamu sehingga konsep perancangan bangunan ini yaitu menjadi salah satu bangunan yang dapat mendukung kota aetropolis Kuala Namu, yaitu kota yang didesain, infrastruktur, dan ekonominya berpusat pada sebuah bandar udara

Diagram 6. 1 : Jarak site dengan daerah terdekat ( Sumber : Pengolahan Data )

Sei Mangke ±108 Km Lubuk Pakam ±5,8 Km Tebing Tinggi ±68,5 Km Medan ±19,1 Km Belawan ±53,5 Km Bandara Kuala Namu ±11,1 Km Beringin Youth Center


(63)

Gambar 6.1 diambil dari sisi sebelah timur bangunan yang memperlihatkan keadaan eksterior bangunan. Terdiri dari 5 bangunan ygn memiliki fungsi yaitu, fungsi pengelola, fungsi penginapan, fungsi kesenian, fungsi olahraga, dan fungsi teater. Fungsi teater berada di tengah site pada bagian depan site perancangan yaitu agar bangunan teater menjadi pusat kegiatan di dalam kompleks bangunan Beringin Youth Center. Bangunan teater mampu menampung 800 orang. Dengan luas bangunnan mencapai ±1500 m2.

Gambar 6. 1: Suasana Bangunan Eksterior (Sumber : Data pribadi)

Fungsi olahraga dan kesenian terletak pada bagian kanan dan kiri site perancangan. Karena pada bangunan ini kegiatan kepemudaan akan lebih banyak di lakukan sehingga untuk mempermudah pencapaian, bangunan ini terletak pada bagian depan kompleks bangunan Beringin Youth Center.

Bangunan penginapan dan pengelola terletak pada bagian belakang kompleks Beringin Youth Center. Fungsi penginapan untuk mempermudah para pemuda untuk melakukan kegiatan dalam waktu yang lama.


(64)

Gambar 6.2 menunjukkan Letak view yang berada di luar ruangan (eksterior bangunan).

Gambar 6. 2 :Site Plan (Sumber : Data pribadi) 5

1 2

2 3

4

6 7

8


(65)

Dari gambar 6.2 di atas dapat dilihat posisi view yang kita lalui saat memasuki komplek bangunan Beringin Youth Center. Saat memasuki kawasan Beringin Youth Center kita akan melihat view no.1 yang di tunjukkan pada gambar 6.3, kita dapat langsung menuju area basement atau kearea drop off yang terletak di depan area berkumpul. Area berkumpul dapat kita lihat pada gambar 6.5 di view no 2. Selain drop di depan area berkumpul terdapat juga drop off yang terletak di belakang pada bagian bawah bangunan mess. Drop off tersebut dapat kita lihat pada view no 8 di gambar 6.12.

jika kita berjalan dari area berkumpul pada bagian kiri kita akan langsung melihat suasana cafe pada gambar 6.7 pada view no.4. Jika kita ingin ke fasilitas penginapan atau ke bangunan kantor pelayanan kita dapat berjalan di jalur pedestrian yang berada di sebelah kanan dan kiri gedung teater. Suasana pada sebelah kiri gedung teater dapat kita lihat pada gambar 6.8 pada view no 5. Pada bagian ujung pedestrian. Kita dapat melihat fasilitas wisma dan kantor pelayanan yang di tunjukkan pada gambar 6.9 dan 6. 11 pada view no 6 dan 7.

Penjelasan konsep view dapat dilihat di bawah ini : 1) Jalan keluar dari site area perancangan


(66)

View ini berada di jalan masuk sebelah kanan site. Pepohonan berada di tengah antara jalur pedestrian dengan jalur kendaraan untuk memberikan buffer cahaya dan panas dari matahari. Bangunan utama (sebelah kiri) di naikkan 2 meter dari tanah. Mobil merah menunjukkan jalur masuk ke area basement.

2) Suasana area berkumpul

Gambar 6.4 dibawah ini menunjukkan area berkumpul yang berada tepat di tengah pada bagian depan site, area ini tepat berada di depan gedung teater. Area ini diletakkan di depan site sebagai area drop off pengunjung pada bagian depan juga sebagai area untuk menyambut para pengunjung. sehingga para pengunjung bisa langsung melakukan kegiatan kepemudaan seperti olahraga dan kesenian. selain itu, Fungsi nya bisa menjadi area berkumpul para pemuda untuk melakukan kegiatan, dan melaksanakan kegiatan di luar ruangan untuk memanfaatkan area yang lebih luas.

Gambar 6. 4 : Suasana area berkumpul (Sumber : Data pribadi)

Dengan luas area sebesar 850 m2 dan memiliki podium di bagian sisi sebelah barat, selatan, dan utaranya. Sisi timur sebagai entrance awal untuk memasuki area berkumpul.


(67)

Gambar 6. 5 : Suasana area berkumpul (Sumber : Data pribadi) 3) Jalan masuk ke site area perancangan

Gambar 6. 6 : Jalan masuk ke site area perancangan (Sumber : Data pribadi)

Tidak ada perbedaan yang signifikan antara jalur masuk dengan jalur keluar site. yaitu, masih terdapat areal pepohonan sebagai buffer cahaya dan panas


(68)

matahari untuk pejalan kaki dan pengendara. Jalur masuk site berada di sebelah kiri site perancangan.

4) Suasana Cafe di Bawah Bangunan

Gambar 6. 7 : suasana Cafe di Bawah Bangunan (Sumber : Data pribadi)

Gambar 6.7 di atas menunjukkan suasana cafe di bawah bangunan kesenian yang berada di sebelah kanan site perancangan. Di area ini juga terdapat elevator untuk naik ke pusat kegiatan kesenian yang berada di lantai 2. Konsep yang di buat mengapa cafe ini terdapat pada bagian luar yaitu untuk memberikan konsep bebas tanpa pembatas dinding dan menjadi penghubung antara kegiatan di luar bangunan dan di dalam bangunan. Selain itu cafe ini berfungsi sebagai area untuk beristirahat dan bersantai setelah melakukan kegiatan di area berkumpul ataupun di dalam gedung

5) Suasana jalur pedestrian di tengah site

Terdapat 2 jalur pedestrian utama yang menghubungkan area depan site dengan area belakang site perancangan, yang letak nya berada di sebelah kanan dan kiri gedung teater. Di area pedestrian ini terdapat retail sebagai fasilitas penunjang bangunan Beringin Youth Center. Jalur pedestrian ini akan langsung mengarah ke halaman gedung pusat pelayanan bangunan Beringin Youth Center.


(69)

Gambar 6. 8 : Suasana Jalur pedestrian sebelah kiri site (Sumber : Data pribadi)

6) Suasana area di bawah bangunan wisma

Gambar 6. 9 : Suasana area di bawah bangunan wisma (Sumber : Data pribadi)


(70)

Gambar 6.9 diatas menunjukkan suasana di bawah dan di depan wisma. Posisi view ini berada di ujung jalur pedestrian yang berada di tengah site perancangan. Di bawah bangunan wisma merupakan area kosong yang hanya menjadi penghubung antara bangunan wisma dengan eksterior bangunan. Dan penghubung antara lantai basement dengan lantai 1 wisma

7) Suasana halaman di depan kantor pelayanan

Gambar 6. 10 : Suasana halaman di depan kantor pelayanan (Sumber : Data pribadi)

Gambar 6.10 di atas menunjukkan suasana di depan kantor pusat pelayanan. Memiliki satu jalur pedestrian utama yang tepat berada di tengah halaman yang menghubungkan antara pedestrian dari area depan site perancangan dan area drop di bawah site dengan bangunan kantor pusat pelayanan.

Gambar 6.11 di bawah memperlihatkan suasana dan tampak bangunan kantor pusat pelayanan di komplek beringin youth center. apabila kita drop dari bawah bangunan kita akan masuk pada bagian bawah kolam dan langsung menuju kantor pelayanan. pada bagian atasnya kita akan melihat suasana seperti pada gambar 6.11 berikut.


(71)

Gambar 6. 11 : Suasana halaman di depan kantor pelayanan (Sumber : Data pribadi)

8) Suasana drop area

Gambar 6. 12 menunjukkan area drop pengunjung dari kendaraan bus yang berada di tengah bawah area site perancangan. Area ini menghubungkan antara bangunan kantor pusat pelayanan dan area belakang gedung teater dengan drop area. Bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan mobil atau sepeda motor dapat langsung drop area di dalam basement.


(72)

Gambar 6. 12 : Suasana drop area (Sumber : Data pribadi) 6.2.Interior Bangunan

1. Resepsionis

Gambar 6. 13 : Area Resepsionis (Sumber : Data pribadi)


(73)

Area resepsionis berada padaa bangunan kantor pusat pelayanan. Resepsionis berguna sebagai area penerima tamu. Pemesanan, dan sumber informasi seputar event - event untuk para remaja yang berskala lokal hingga internasional. Terdapat area tunggu untuk tamu dan perpustakaan mini. Sumber informasi di berikan dengan menempelkannya pada dinding partisi dan mading yang telah di sediakan. Terdapat 2 lift yang dapat di gunakan untuk menuju dari lantai basement hingga lantai 4 gedung pusat kantor pelayanan.

Gambar 6. 14 : Area resepsionis (Sumber : Data pribadi) 2. Kamar wisma

Gedung wisma terletak di samping kanan dan kiri gedung kantor pusat pelayanan. Wisma berfungsi sebagai tempat penginapan apabila sedang dilaksanakan event-event dengan skala nasional hingga internasional yang dilaksanakan di Beringin Youth Center. Luas kamar wisma adalah 25 m2 dengan kamar mandi di dalam. Wisma dapat menampung sekitar 500 orang.


(74)

Gambar 6. 15 : Interior kamar wisma (Sumber : Data pribadi)

3. Gedung Teater

Gambar 6. 16 : Interior gedung teater (Sumber : Data pribadi)


(75)

Gedung teater berada di tengah site perancangan. Dengan luas ±1300 m2 dan mampu menampung hampir 800 orang. Gedung ini digunakan untuk kegiatan indoor dengan skala besar. Bagian depan gedung langsung berhadapan dengan area berkumpul di depan site. Sedangkan untuk area belakang langsung terhubung dengan area drop off di bawah site. Gambar memperlihatkan interior gedung teater.

Gambar 6. 17 : Interior gedung teater (Sumber : Data pribadi)

Menggunakan kursi permanen yang dapat di lipat pada bagian dudukan untuk menghindari debu apabila sedang tidak terpakai. Memiliki area pentas dengan luas 100 m2.

4. Area olahraga

Gedung olahraga terletak di sisi sebelah kanan site pada bagian depan. Gedung olahraga di fasilitasi dengan area lapangan serbaguna dengan luas bangunan yaitu 1100 m2. Berikut ini adalah gambar interior pada area lapangan


(76)

Gambar 6. 18 : Interior Lapangan Serbaguna (Sumber : Data pribadi)

Ruangan ini memiliki fasilitas seperti podium yang terletak di sebelah kiri dan belakang lapangan dan terdapat fasilitas ruang ganti untuk para pemain pada bagian sisi kanan lapangan.

Gambar 6. 19 : Interior Lapangan Serbaguna (Sumber : Data pribadi)


(77)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Terminologi Judul

Judul dari proyek ini adalah Beringin Youth Center, berikut adalah penjelasan judul proyek:

 Beringin

Beringin adalah salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Deli Serdang. Memiliki luas wilayah sebesar 52,69 Km2 atau 5.269 Ha yang terdiri

dari 11 desa dan 89 dusun dengan ibukota Kecamatan terletak di Karang Anyer. Memiliki jumlah penduduk sebesar 55.276 jiwa yang mendiami 13.056 rumah tangga. Daerah dataran rendah dengan ketinggian 1 s/d 8 meter di atas permukaan laut.

 Youth : pemuda

Secara umum Definisi pemuda, setidaknya memiliki tiga katagori yaitu menyangkut batasan usia pemuda sifat atau karakteristik pemuda, dan tujuan dari aktivitas kepemudaan.

Secara biologis, yang digolongkan pemuda adalah mereka yang berumur antara 15 sampai dengan 30 tahun.

Dari segi psikologis, kematangan seorang pemuda dimulai pada usia 21 tahun, sedang batasan manusia muda sebagai generasi penerus generasi terdahulu menentukan usia antara 18 sampai 30 tahun dan kadang-kadang mencapai usia 40 tahun.

Menurut Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2011 Pasal 1 mengatakan bahwa: Pemuda adalah warga negara indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.

 Center : sentral

Tempat yang menjadi pusat suatu kegiatan. Tempat aktivitas utama yang di konsentrasikan.


(78)

Berdasarkan pengertian diatas, pusat kegiatan kepemudaan yang berada di Kecamatan Beringin yang berfungsi sebagai sarana pengembangan diri bagi para pemuda.

2.2.Tinjauan Umum Proyek 2.2.1. Latar Belakang

Sebagai Kabupaten terbesar ke 2 di sumatera utara dengan jumlah penduduk yaitu sekitar 1.985 juta jiwa Kabupaten Deli Serdang sudah selayaknya memiliki sarana dan prasana publik yang memadai.

Data statistik BPS tahun 2014 Menunjukkan Kabupaten Deli Serdang tergolong struktur muda. Hal ini memberikan implikasi bahwa potensi kelompok umur muda perlu mendapatkan perhatian dan pengembangan sehingga mampu menghasilkan tenaga-tenaga terampil dan mandiri.

Visi dan misi Kabupaten Deli Serdang juga menjadi salah satu alasan pembangunan proyek ini. Yaitu meningkatkan Sumber daya manusia yang berkualitas dan pengembangan wilayah dan pembangunan infrastruktur yang berwawasan lingkungan.

Untuk memdesain bangunan yang berwawasan lingkungan, disini saya mengambil tema eko-arsitektur. Eko-arsitektur juga merupakan salah satu ilmu dalam merancang bangunan yang didasari akan kesadaran pentingnya bangunan yang berwawasan lingkungan

Bangunan ini juga diharapkan mampu memberikan pelatihan kepada pemuda dalam hal ekonomi sebagai upaya mewujudkan Perda Kabupaten Deli Serdang no.3 tahun 2010 yaitu mewujudkan Kabupaten Deli Serdang yang berdaya – saing. Dengan peningkatan mutu SDM berupa pelatihan dan kegiatan. Dan diarapkan bangunan Beringin Youth Center ini juga menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan demi mewujudkan konsep MEBIDANGRO yang menjadikan kawasan Kabupaten Deli Serdang sebagai Pusat Kegiatan Nasional.


(79)

2.2.2. Perkembangan Kota

Gambar 2. 1 Rencana Penggunaan Lahan Tahun 2025 Kawasan Kuala Namu. (Sumber : Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara.)

Dilihat dari peta perencanaan penggunaan ruang tahun 2025 diatas fungsi daerah site merupakan daerah kawasan permukiman. Begitu juga didalam RPJPD Kabupaten Deli Serdang, kecamatan Beringin di tetapkan sebagai daerah pengembangan pengelolaan pertanian, transportasi, perdagangan, jasa, perumahan dan permukiman.


(80)

Tabel 2. 1 : Rencana Sistem Pusat Pelayanan

NO HIRARKI KOTA FUNGSI YANG

DIKEMBANGKAN

1

Pusat Kegiatan Wilayah Potensial

(PKWp)

Lubuk Pakam

• Pusat pemerintahan

Kabupaten;

• Perdagangan dan jasa;

• Kota transit;

• Pusat pelayanan fasilitas sosial dan umum;

• Permukiman perkotaan

2

Pantai Labu

• Pengolahan pertanian dan

perikanan;

• Transpotasi;

• Perdagangan dan jasa;

• Perumahan dan permukiman

3 Beringin

• Pengolahan pertanian;

• Transpotasi;

• Perdagangan dan jasa;

• Perumahan dan permukiman

4

Tanjung Morawa

• Perdagangan dan jasa lokal;

• Industri;

• Perumahan dan

permukiman.

5

Batang Kuis

• Perdagangan dan jasa lokal;

• Pengolahan pertanian dan

perkebunan;

• TOD

• Perumahan dan


(81)

• Kota transit 6 Percut Sei Tuan

• Perdagangan dan jasa

regional;

• Pengolahan pertanian dan

perikanan;

• Perumahan dan

permukiman.

• Industri;

• Pusat pendidikan dan olah

raga; (Sumber : RPJPD Kabupaten Deli Serdang)

Dari tabel diatas dapat di lihat bahwa perkembangan Kecamatan Beringin yang di harapakan oleh pemerintah Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai daerah permukiman, pengolahan pertanian, transportasi, perdagangan, dan jasa.

Menurut UU No.1 tahun 2011 pasal 1 mengatakan bahwa permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, saran, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.

2.2.3. Kebijakan Pembangunan

Kabupaten Deli Serdang telah memiliki kebijakan tentang pembangunan di daerah nya. Kebijakan ini tertera di dalam Perda No.3 Tahun 2010 tentang Rencana Jangka Panjang Pembangunan Daerah (RPJPD) Kabupaten Deli Serdang tahun 2005 – 2025. Kebijakan ini berisi deskripsi yang akan di capai Kabupaten Deli Serdang sampai tahun 2025 dan tantangan apa saja yang akan terjadi selama kegiatan pembangunan ini berlangsung.

Kabupaten Deli Serdang juga telah direncanakan sebagai kawasan metropolitan sebagaimana tertera di dalam MEBIDANGRO. Kabupaten Deli Serdang akan menjadi Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yaitu kawasan perkotaan


(82)

yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional atau beberapa propinsi.

Sebagai PKN Kabupaten Deli Serdang tentu memiliki kebijakan pengembangan struktur kota nya, yaitu :

 peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata dan berhirarki;

 peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, listrik, dan Sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah nasional.

Kebijakan pengembanganan kawasan MEBIDANGRO juga di tetapkan di dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia No.62 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo.


(83)

2.2.4. Deskripsi Umum Proyek

1) Nama proyek : Pusat Kepemudaan Beringin

2) Status Proyek : Fiktif

3) Lokasi : Jl. Bakaran Batu, Kecamatan Beringin

Kabupaten Deli Serdang ( gambar 2. )

Gambar 2. 2 Letak Site (Sumber : Google Earth)

4) Luas lahan : 3 Ha

5) Batas – batas Tapak :


(84)

 Batas Timur : Jl. Bakaran Batu

 Batas Selatan : Rumah Sakit Patar Asih

 Batas Barat : Kantor Badan Pusat Pertanian dan

persawahan

6) Daya tampung : 900 0rang

7) Pemilik : Dinas Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Deli Serdang

8) Pembiayaan : APBD Kab Deli Serdang


(85)

10) Eksisting lahan : Lahan Kosong

11) Keistimewaan site :

 Site terletak dikawasan aetropolis Kuala Namu.

 Dekat dengan kawasan perkotaan yaitu Kecamatan

Lubuk Pakam

 Berada di dekat jalan dengan kriteria jalan Arteri Sekunder Kabupaten Deli Serdang

 Di area kawasan permukiman

 Site dekat dengan area pelayanan transportasi publik seperti Bandara, stasiun, terminal dan jalan tol. Yang berfungsi menghubungkan area kawasan sekitar site dengan kota lain.

2.2.5. Tujuan Proyek

Adapun tujuan proyek ini di buat adalah :

a. Menjadi sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan kualitas pemuda, dengan menciptakan fasilitas pelatihan dan olahraga.

b. Pengembangan wawasan pemuda di bidang seni guna melestarikan kebudayaan yang ada.

c. Menciptakan bangunan yang berwawasan lingkungan untuk

peningkatan mutu kesehatan dan pengetahuan mayarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.


(86)

d. Mampu melaksanakan visi dan misi Kabupaten Deli Serdang yaitu mengembangkan wilayah dan pembangunan infrastruktur yang berwawasan lingkungan.

2.3.Tinjauan Daerah Perancangan

Secara Geografis daerah perancangan Terletak di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Kota Terdekat dengan Site Perancangan adalah Kecamatan Lubuk Pakam, Jarak nya sekitar 4,2 Km.

Gambar 2. 3 Lokasi Site Perancangan (Sumber : Google Map dan pengolahan data)

Site

Kecamatan Beringin

Kecamatan Lubuk Pakam


(87)

Berkut ini adalah tinjauan daerah perancangan site yaitu Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Lubuk Pakam, dan Kecamatan Beringin. Untuk Mengetahui potensi dan keadaan dari Daerah Perancangan.

2.3.1. Tinjauan Wilayah

Wilayah Perancangan berada di Kabupaten Deli Serdang, Yaitu Kabupaten yang akan di rencanakan menjadi Pusat Kegiatan Nasional di MEBIDANGRO. Pengembangan dan pemantapan fungsi Kawasan Perkotaan MEBIDANGRO sebagai pusat perekonomian nasional yang produktif dan efisien serta mampu bersaing secara internasional terutama dalam kerja sama ekonomi subregional Segitiga Pertumbuhan Indonesia-MalaysiaThailand ( IMT-GT).

Gambar 2. 4:IMT-GT Map (Sumber : http://www.imtgt.org/)


(88)

Sebagai anggota dari komunitas IMT-GT kawasan site ini berpotensi menjadi tuan rumah dari beberapa kegiatan yang di selenggarakan oleh IMT-GT yaitu IMT-IMT-GT Varsity Carnival.

IMT-GT Varsity Carnival Adalah Bentuk Kemajuan dari perjanjian IMT-GT yang diberikan oleh universitas-universitas yang terletak di bagian-bagian subregional IMT-GT dengan memberikan kegiatan seperti olahraga, kebudayaan, dan pertukaran pendapat melalui seminar.

Carnival dimulai pada tahun 1995 dengan diisi kegiatan yang hanya pertandingan sepak bola. Di dilanjutkan di tiap tahun dengan penambahan kegiatan olahraga dan kegiatan kebudayaan dan seminar. Carnival di ikuti oleh 12 Universitas di 3 Negara anggota IMT-GT.

Kerjasama ekonomi skala sub-regional IMT-GT yang bertujuan untuk penguatan jaringan infrastruktur berdasarkan The IMT-GT Roadmap 2007-2011 Action Plan , salah satunya berbentuk pengembangan jaringan transportasi dalam bentuk coridor economic , terbagi menjadi 5 koridor yaitu: 1) Koridor Songkhla (Thailand), Penang (Malaysia) dan Medan (Indonesia). 2) Koridor Selat Malaka,

3) Koridor Banda Aceh, Medan, Dumai, dan Palembang 4) Koridor Malaka (Malaysia) dan Dumai serta

5) Koridor Ranong, Phuket (Thailand) dan Aceh

Program Peningkatan Sistem jaringan Transportasi sebagai bentuk penguatan Jaringan Infrastruktur:

a) Pengembangan jalan AH-25 Section : Binjai – Medan - Tebing Tinggi. b) Pembangunan jalan tol : a). Binjai – Medan - Tebing Tinggi, b). Medan –

Kuala Namu

c) Pengembangan jalur KA : Banda Aceh – Besitang – Medan – Rantau Prapat, untuk komoditas pertanian


(89)

Gambar 2. 5 Lokasi Site Terhadap Gerbang Tol Kuala Namu – T.tinggi (Sumber : Google Earth)

Beberapa program peningkatan infrastruktur tersebut berada dekat dengan area site perancangan. Dampaknya adalah kemudahan dalam mengakses kawasan perancangan. Peningkatan-peningkatan tersebut yaitu pembangunan jalan tol dan pengembangan jalur kereta api.


(90)

Letak site terhadap struktur ruang MEBIDANGRO adalah sebagai kawasan permukiman.

Gambar 2. 6 Peta Pola Ruang Kawasan MEBIDANGRO 2029 (Sumber : Badan Pertanahan Nasional)

Didalam Peraturan Presiden Republik Indonesia No.62 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo. Pasal 73 : Menetapkan Kecamatan Beringin Sebagai Kawasan Zona B1 dan didalam Pasal 75 : Menetapkan Kecamatan Beringin Sebagai Kawasan Zona B3.

Yang mana zona B1 didalam Pasal 73 ayat 2 Tediri atas: (2) Zona B1 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. kawasan peruntukan perumahan kepadatan tinggi; b. kawasan peruntukan pemerintahan provinsi;

c. kawasan peruntukan pemerintahan kabupaten, kota, dan/atau

kecamatan;

d. kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;


(91)

f. kawasan peruntukan pelayanan olahraga skala internasional, nasional, regional, dan lokal;

g. kawasan peruntukan pelayanan kesehatan skala internasional, nasional, regional, dan lokal;

h. kawasan peruntukan industri kreatif; i. kawasan peruntukan industri manufaktur;

j. kawasan peruntukan pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan

angkutan barang regional;

k. kawasan peruntukan pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

l. kawasan peruntukan kegiatan pertahanan dan keamanan negara; m. kawasan peruntukan kegiatan pariwisata; dan

n. kawasan peruntukan kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya. Dan zona B3 ditetapkan didalam pasal 75 ayat 2 terdiri atas:

(2) Zona B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. kawasan peruntukan perumahan kepadatan rendah; b. kawasan peruntukan pemerintahan kecamatan;

c. kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

d. kawasan peruntukan pelayanan olahraga skala lokal; e. kawasan peruntukan pelayanan kesehatan skala lokal; f. kawasan peruntukan industri manufaktur;

g. kawasan peruntukan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

h. kawasan peruntukan pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan

angkutan barang regional;

i. kawasan peruntukan pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

Kawasan perencanaan Beringin Youth Center dapat dikategorikan sebagai pelayanan olahraga skala internasional, nasional, regional, dan lokal. Sesuai dengan Penzonaan yang telah ditetapkan di dalam Peraturan Presiden


(92)

Republik Indonesia No.62 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo.

2.3.2. Tinjauan Kota

Kota yang terdekat dengan site adalah Kecamatan Lubuk Pakam. Yaitu berjarak ±3,6 Km.

Gambar 2. 7 Peta Kabupaten Deli Serdang


(93)

Lubuk Pakam adalah sebuah kota kecamatan yang merupakan ibu kota Kabupaten Deli Serdang. Lubuk pakam merupakan pusat administrasi Kabupaten Deli Serdang. Menjadikan Kecamatan ini merupakan bagian dari hiruk pikuk aktifitas ibu kota Kabupaten, baik dari segi pemerintahan maupun aktifitas lain seperti perdagangan, industri, pertanian, maupun peternakan. Secara geografis Kecamatan Lubuk Pakam berada di wilayah tengah Kabupaten Deli Serdang yang tidak berbatasan langsung dengan Kabupaten lain.

Jumlah penduduk di Kecamatan Lubuk Pakam pada tahun 2012 -2014 menunjukkan trend peningkatan. Dalam kurun waktu tersebut jumlah penduduk Kecamatan Lubuk Pakam bertambah sekitar 6.343 jiwa. Yang disebabkan dari pertumbuhan alami (kelahiran dan kematian) dan petumbuhan demografi (perpindahan penduduk).Jumlah penduduk di Kecamatan Lubuk Paka berjumlah 89.873 jiwa yang tersebar di 13 desa/kelurahan

Peningkatan penduduk tersebut juga didukung dengan Sarana dan prasarana pendidikan di Kecamatan Lubuk Pakam. Sarana dan prasana pendidikan telah tersedia mulai dari pendidikan TK sampai pendidikan SMA, baik yang bersifat umum maupun kejuruan (SMK dan STM). Pihak penyelenggara pendidikan terdiri dari pemerintah yang dalam hal ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Departemen Agama serta yang di selenggarakan oleh pihak swasta. Sarana dan prasana pendidikan tersebut diharapkan mampu mendukung kegiatan dalam bangunan Beringin Youth Center.


(94)

Diagram 2. 1 Jumlah sarana pendidikan umum dan agama di Kecamatan Lubuk Pakam tahn 2014

(Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Deli Serdang,2015)

Diagram 2. 2 Jumlah sarana pendidikan Dasar dan Menengah di Kecamatan Lubuk Pakam tahn 2014

(Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Deli Serdang,2015.)

Rasio murid terhadap sekolah adalah rata-rata kemampuan suatu sekolah untuk menampung muridnya. Semakin kecil rasio murid – sekolah maka semakin bagus indikator pendidikan mengenai daya tampung sekolah.


(95)

Artinya ruang kelas yang tersedia tidak kelebihan muatan. Pada jenjang SD/sederajat rasio murid – sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam pada tahun 2014 adalah 204. Untuk jenjang SMP/sederajat rasio murid – sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam pada tahun 2014 adalah 339. Sedangkan rasio murid – sekolah untuk jenjang SMU/sederajat adalah 252.

2.3.3. Tinjauan sub wilayah

Proyek ini terletak di Kecamatan Beringin. Kecamatan Beringin merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang. Letaknya sangat stategis dimana Kecamatan ini terdapat Bandara Internasional Kuala Namu sebagai pengganti Bandara Polonia Medan. Mempunyai luas sebesar 52,69 Km2 atau 5.269 Ha.

Gambar 2. 8 Peta Kecamatan Beringin (Sumber : Google Map)

Jumlah penduduk diperkirakan mencapai 58.194 jiwa. Komposisi penduduk Kecamatan Beringin didominasi oleh penduduk muda/dewasa. Hal ini


(96)

seharusnya dapat menjadi perhatian pemerintah dalam mengambil langkah – langkah kebijakan.

Komposisi mata pencaharian penduduk Kecamatan Beringin pada umumnya di bidang pertanian. Secara umum dapat dilihat bahwa penduduk Kecamatan Beringin mempunyai mata pencaharian terdiri atas :

a. Pertanian

b. Buruh / Karyawan

c. Perdagangan

d. Nelayan

e. PNS / TNI / POLRI

f. Industri

g. dll

Sebagai bentuk upaya peningkatan kualitas dan partisipasi sekolah penduduk tentunya harus di imbangi dengan penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga guru yang memadai. Sarana pendidikan ini juga diharapkan mampu mendukung bangunan Beringin Youth Center sebagai prasarana tambahan untuk menambah wawasan para siswa dalam hal Kesenian, dan olahraga.

Tabel 2. 2 : Fasilitas Pendidikan Kecamatan Beringin

Uraian Sekolah Guru Murid

Negeri

SD 23 311 5.856

SLTP 1 41 649

SMU/SMK 1 57 745

Perg Tinggi - - -

SWASTA

SD 3 17 257

SLTP 9 148 1.477

SMU/SMK 11 246 2.053

Perg Tinggi - - -

(Sumber : Statistik Daerah Kecamatan Beringin, 2015)

Kecamatan beringin merupakan salah satu kawasan yang mengalami pertumbuhan baru terutama pertumbuhan bidang transportasi contohnya bandara Kuala namu dan jalan tol Kuala namu – Tebing tinggi. Sebagai sebuah kawasan pertumbuhan baru penting ada nya sarana dan prasana yang mampu memenuhi


(97)

kebutuhan masyarakat, terutama para pemuda sebagai penerus generasi bangsa yang harus memiliki daya saing. Dengan didukungnya transportasi yang memadai peningkatan pelayanan dalam proyek ini juga meningkat tidak hanya menjangkau wilayah Kecamatan beringin tetapi bisa menjangkau wilayah yang lebih luas. 2.4.Tinjauan Fungsi

Fungsi Bangunan Youth Center ini adalah sebagai sarana pelayanan pemuda guna peningkatan wawasan para pemuda. Tetapi tingkat pelayanan yang diharapkan tidak hanya sebagai sarana untuk para pemuda di Kabupaten Deli Serdang Saja. Namun juga mampu untuk memfasilitasi beberapa kegiatan tingkat Nasional maupun Internasional.

Letak Beringin Youth Center yang Strategis di harapkan mampu untuk memfasilitasi kegiatan-kegiatan Berikut :

 Kegiatan Internasional IMT-GT Varsity Carnival

IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle) adalah sebuah perjanjian yang telah di setujui pada tahun 1993 dan dianggotai oleh tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Bertujuan untuk memajukan sektor ekonomi di tiga negara anggotanya dengan memfokuskan kepada bagian utara Malaysia, Utara Indonesia, dan juga selatan Thailand.

Sebagai bentuk kemajuan dari perjanjian ini maka universitas universitas yang terletak di bagian-bagian yang telah di sebutkan tadi turut memberikan kegiatan seperti olahraga, kebudayaan, dan pertukaran pendapat melalui seminar. Carnival dimulai pada tahun 1995 dengan diisi kegiatan yang hanya pertandingan sepak bola. Di dilanjutkan di tiap tahun dengan penambahan kegiatan olahraga dan kegiatan kebudayaan dan seminar.

Jenis Kegiatan di dalam IMT-GT Varsity Carnival :

 Olahraga : sepak bola, badminton, tenis, basket, voli, dan pecak silat.

 Kesenian: tari budaya, dan Dance


(98)

 Kegiatan Nasional

1. Djarum Foundation

Djarum Foundation didirikan 30 April 1986. Bertujuan untuk menjadi institusi yang terbaik dalam memajukan indonesia sebagai negara yang digdaya seutuhnya di bidang sosial, olahraga, lingkungan, pendidikan dan budaya. Kegiatan Djarum Foundation yang dapat di fasilitasi oleh Beringin Youth Center, adalah:

 Kegiatan Olahraga : yaitu Kegiatan Olahraga Bulu Tangkis

 Kegiatan Seni : Seni Teater dan Tari

 Kegiatan Pelatihan : Pelatihan Kepemimpinan

2. Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N).

Sebagai upaya memberikan ruang kreativitas dan potensi siswa SMP di bidang seni dan sastra maka diselenggarakan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N).

Cabang seni yang dilombakan dalam FLS2N yaitu :

 Festival Seni Musik Tradisional

 Festival Seni Tari

 Lomba Vokal Grup

 Lomba Cipta Cerpen Berbahasa Indonesia

 Lomba Kreativitas Cerita Berbahasa Inggris (Story Telling)

 Lomba Seni Baca Al Qur’an

 Lomba Seni Lukis

 Lomba Cipta Puisi

 Lomba Cipta Lagu

 Lomba Desain Motif Batik

Beberapa kegiatan di atas merupakan contoh kegiatan yang diharapkan akan dapat di fasilitasi di bangunan Beringin Youth Center ini.


(99)

Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

 Pengguna

1. Para pemuda yang berada di sekitar area pelayanan Youth Center. Seperti :  Siswa siswi dari SD/SMA yang melakukan kegiatan olahraga atau kegiatan lain untuk mengisi waktu senggang setelah pulang sekolah atau kegiatan olahraga yang di adakan oleh sekolah tersebut.

 Mahasiswa mahasiswi yang melakukan kegiatan komunitas atau olahraga.  Anggota komunitas yang memiliki kegiatan rutin.

2. Masyarakat yang hanya sekedar berkunjung untuk menonton untuk melihat kegiatan di Youth Center.

3. Wisatawan yang berkunjung untuk menonton kegiatan di Youth Center.

 Kegiatan

1. Kegiatan Utama

 Kegiatan olahraga, dan pelatihan yang dapat menambah wawasan dan kemampuan para pemuda. Tetapi tidak menutup kemungkinan adanya para masyarakat juga yang akan melakukan kegiatan ini.

 Kegiatan pertunjukkan seni dan olahraga. Sebagai usaha untuk menampilkan kemampuan para pemuda kepada masyarakat

 Kegiatan komersil sebagai pendukung dari kegiatan para pemuda. 2. Kegiatan pengelolaan

Berupa kegiatan pengelolaan gedung dari segi pemasaran, administrasi dan maintenance.

3. Kegiatan Penunjang

Berupa kegiatan yang mendukung kegiataan di bangunan Youth Center seperti tempat makan, retail peralatan olahraga,dan retail peralatan yang di butuhkan dalam kegiatan komunitas.


(1)

ix

2.4.1.  Deskripsi Perilaku ... 29 

2.4.2.  Deskripsi Kebutuhan Ruang ... 29 

2.4.3.  Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang ... 31 

2.4.4.  Studi Banding Arsitektur yang mempunyai fungsi sejenis ... 33 

2.5. ELABORASI TEMA ... 36 

2.5.1.  Pengertian ... 36 

2.5.2.  Interpretasi Tema ... 38 

2.5.3.  Keterkaitan Tema dengan Judul ... 40 

2.5.4.  Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Tema Sejenis ... 41 

BAB III : Metodologi ... 44 

3.1. Pendekatan ... 44 

3.2. Metode ... 44 

3.5.1.  Pencarian Ide ... 44 

3.5.2.  Pengumpulan Data... 45 

3.3. Teknik Analisis dan Diagnogsis ... 46 

BAB IV : Analisa Perancangan... 48 

4.1. Analisa Tapak dan Lingkungan ... 48 

4.1.1.  Analisa Lokasi Tapak ... 48 

4.1.2.  Analisa Kondisi dan Potensi ... 52 

4.1.3.  Ukuran Site ... 56 

4.1.4.  Analisa Sarana dan Prasarana ... 56 

4.1.5.  Analisa Sirkulasi ... 60 

4.1.6.  Analisa Orientasi ... 63 

4.1.7.  Analisa Lalu lintas ... 64 

4.1.8.  Analisa Vegetasi ... 64 

4.2. Analisa Fungsional ... 65 

4.2.1.  Deskripsi Penggguna ... 65 

4.2.2.  Analisa Kegiatan ... 67 

4.3. Analisa Ruang ... 69 

4.3.1.  Kebutuhan Ruang ... 69 

4.3.2.  Program Ruang ... 71 


(2)

4.4. Analisa Bentuk ... 73 

4.5. Analisa Teknologi ... 75 

4.5.1.  Analisa Struktur ... 75 

4.5.2.  Analisa Kontruksi ... 78 

4.5.3.  Analisa Utilitas ... 78 

4.6. Analisa Penerapan Tema ... 79 

BAB V : Konsep Perancangan ... 81 

5.1. Konsep Dasar ... 81 

5.2. Konsep Perancangan Bangunan ... 81 

5.2.1.  Bentukan massa ... 82 

5.2.2.  Zonasi Bangunan ... 86 

5.3. Konsep Perancangan Tapak ... 86 

5.3.1.  Konsep Zonasi Tapak ... 86 

5.3.2.  Konsep Sirkulasi ... 87 

5.4. Konsep Eko-Arsitektur ... 87 

BAB VI : Perancangan Arsitektur... 89 

6.1. Eksterior Bangunan ... 89 

6.2. Interior Bangunan ... 99 


(3)

xi Daftar Gambar

Gambar 2. 1: Rencana Penggunaan Lahan Tahun 2025 Kawasan Kuala Namu. ... 8 

Gambar 2. 2: Letak Site ... 12 

Gambar 2. 3: Lokasi Site Perancangan ... 15 

Gambar 2. 4 :IMT-GT Map ... 16 

Gambar 2. 5 : Lokasi Site Terhadap Gerbang Tol Kuala Namu – T.tinggi ... 18 

Gambar 2. 6 : Peta Pola Ruang Kawasan MEBIDANGRO 2029... 19 

Gambar 2. 7 : Peta Kabupaten Deli Serdang... 21 

Gambar 2. 8 : Peta Kecamatan Beringin ... 24 

Gambar 2. 9 : Bhan Khen Young Center, Bangkok ... 33 

Gambar 2. 10 : Roof Garden ... 40 

Gambar 2. 11 : Rainway Harvesting ... 41 

Gambar 2. 12 : Maket tech linx technology park ... 42 

Gambar 2. 13 : Edge Green Complex ... 43 

Gambar 2. 14 : Sistem Penyaring sinar matahari pada Edge Green Complex ... 43 

Gambar 4. 1 : Lokasi Site Perancangan ... 48 

Gambar 4. 2 : Letak Site ... 49 

Gambar 4. 3 : Tata Guna Lahan Radius 500 m dari site ... 52 

Gambar 4. 4 : Lokasi site terhadap saran transportasi ... 53 

Gambar 4. 5 : Alur Pencapaian Melalui Transportasi Publik ... 54 

Gambar 4. 6 : Ukuran Site... 56 

Gambar 4. 7 : Prasarana Listrik dan telpon. ... 56 

Gambar 4. 8 : Prasarana pembuang air kotor ... 57 

Gambar 4. 9 : Rumah sakit Patar Asih ... 57 

Gambar 4. 10 : Mushallah Al-Muttaqin ... 58 

Gambar 4. 11 : Bandara Kuala Namu ... 58 

Gambar 4. 12 : Stasiun Lubuk Pakam ... 58 

Gambar 4. 13 : Tol Kuala Namu – Tebing Tinggi ... 59 

Gambar 4. 14 : Jalan Bakaran Batu ... 60 

Gambar 4. 15 : Jalan Penara Kebun ... 61 

Gambar 4. 16 : Sirkulasi entrance. ... 62 

Gambar 4. 17 : View dari luar kedalam bangunan ... 63 

Gambar 4. 18 : Rumput liar yang berada di areal site ... 64 

Gambar 4. 19 : Tanaman singkong warga ... 65 

Gambar 5. 1 : Zonasi Bangunan ... 86 

Gambar 5. 2 : Zonasi Tapak ... 86 

Gambar 5. 3 : Perencanaan Sirkulasi ... 87 

Gambar 5. 4 : Konstruksi Roof Garden ... 88 

Gambar 5. 5 : Konsep Grass Block ... 88 

Gambar 5. 6 : Konsep rainwater harvestising ... 88 

Gambar 6. 1: Suasana Bangunan Eksterior ... 90 

Gambar 6. 2 :Site Plan ... 91 

Gambar 6. 3 : Jalan masuk ke site area perancangan ... 92 


(4)

Gambar 6. 4 : Suasana area berkumpul ... 93 

Gambar 6. 5 : Suasana area berkumpul ... 94 

Gambar 6. 6 : Jalan masuk ke site area perancangan ... 94 

Gambar 6. 7 : suasana Cafe di Bawah Bangunan ... 95 

Gambar 6. 8 : Suasana Jalur pedestrian sebelah kiri site ... 96 

Gambar 6. 9 : Suasana area di bawah bangunan wisma ... 96 

Gambar 6. 10 : Suasana halaman di depan kantor pelayanan ... 97 

Gambar 6. 11 : Suasana halaman di depan kantor pelayanan ... 98 

Gambar 6. 12 : Suasana drop area ... 99 

Gambar 6. 13 : Area Resepsionis ... 99 

Gambar 6. 14 : Area tunggu resepsionis ... 100 

Gambar 6. 15 : Interior kamar wisma ... 101 

Gambar 6. 16 : Interior gedung teater ... 101 

Gambar 6. 17 : Interior gedung teater ... 102 

Gambar 6. 18 : Interior Lapangan Serbaguna ... 103 

Gambar 6. 19 : Interior Lapangan Serbaguna ... 103 


(5)

xiii Daftar Tabel

Tabel 2. 1 : Rencana Sistem Pusat Pelayanan ... 9 

Tabel 2. 2 : Fasilitas Pendidikan Kecamatan Beringin ... 25 

Tabel 2. 3 : Kebutuhan Ruang ... 29 

Tabel 3. 1 : Metode pengumpulan data ... 45 


(6)

Daftar Diagram

Diagram 1. 1 : Kerangka Berfikir ... 4   

Diagram 2. 1 : Jumlah sarana pendidikan umum dan agama di Kecamatan Lubuk Pakam tahn 2014 ... 23  Diagram 2. 2 : Jumlah sarana pendidikan Dasar dan Menengah di Kecamatan

Lubuk Pakam tahn 2014 ... 23   

Diagram 4. 1 Sistem kegiatan sirkulasi pengunjung ... 67  Diagram 4. 2 Sistem Kegiatan Pengelola ... 68  Diagram 4. 3 Sistem Kegaiatan Service ... 69   

Diagram 6. 1 : Jarak site dengan daerah terdekat... 89