T PD 1200969 Bibliography
108
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, I. (2005). Pendidikan demokrasi dalam konteks pembangunan
masyarakat madani: Tinjauan sosial kultural. Bandung: National Seminar
Civic Education.
Alfirdaus, L. K., Hiariej, E., & Risakotta, F. A. Politik relasi etnik: Matrilinealitas
dan etnik minoritas Cina di Padang Sumatera Barat. Jurnal Komunitas. 6
(1), 136-150.
Alfitri. (2008). Praktik demokrasi: relasi Negara-modal-borjuasi lokal. Jurnal
PPKn & Hukum. 3 (1). 30-38.
Ali, M. (2007). Pendidikan dan perkembangan anak. Bandung: SPS UPI.
Armini, N. W. Y., Putra, M., Sujana, I. W. (2014). Pendekatan PAIKEM
berpengaruh terhadap hasil belajar PKn siswa kelas V SD Gugus VI
Pangeran Diponegoro Denpasar Barat tahun ajaran 2013/2014. E-Journal
PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, 2 (1), 1-10.
Atmadi, A dan Setiyaningsih, Y. (2004). Transformasi pendidikan memasuki
milenium ketiga. Yokyakarta: Kanisius dan Universitas Sanata Dharma.
Azra, A. (2001). Menuju masyarakat madani: Gagasan, fakta, dan tantangan.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Basir, A. M., Kardiman, Y., & Martono, A. (2013). Hubungan antara pemahaman
nilai-nilai pancasila dengan sikap demokratis siswa. Jurnal PPKn UNJ
Online. 1 (2). 1-7.
Bogdan, R. C., dan Biklen, S. K. (1982). Qualitative research for education: An
introduction to theory and methods. Boston: Allyn and Bacon, Inc.
108
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
109
Creswell, J. W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.
Danim, S. (2003). Agenda pembaharuan sistem pendidikan. Yokyakarta: Pustaka
Pelajar.
Dariyo, A. (2007). Psikologi perkembangan anak tiga tahun pertama. Bandung:
Refika Aditama.
Denzin, N. K. & Lincoln, Y. S. (2009). Handbook of qualitative research: edisi
bahasa Indonesia. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.
Djahiri, A. K. (1992). Menelusuri dunia afektif-nilai moral dan pendidikan nilaimoral-norma. Bandung: Laboratorium PMP IKIP.
Djahiri, A. K. (2006). Esensi Pendidikan nilai moral dan PKn di era globalisasi.
dalam Budimansyah dan S. Syam (ed). Pendidikan nilai dalam dimensi
Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Lab. PKn FPIPS UPI.
Djiwandono, S., et al. (2003). Demokrasi: Panduan bagi pemula. Jakarta: The
Ridep Institute.
Elfiza., S. A., & Syofiani. (2014). Bentuk dan penggunaan kata sapaan bahasa
Minangkabau di Kenagarian Sungai Jambu Kabupaten Tanah Datar. Jurnal
Bahasa dan Sastra. 3 (6), 1-10.
Emzir. (2010). Metodologi penelitian kualitatif: Analisis data. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Endang, U. (2011). Pengaruh metode pemecahan masalah terhadap motivasi
belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar. Tesis Magister pada PPS
UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
110
Ensiklopedi Nasional Indonesia. (1989). Jakarta: PT Ihtiar Baru Van Hoeve.
Ernawi, I.S. (2010). Harmonisasi kearifan lokal dalam regulasi penataan ruang.
Makalah pada seminar nasional “urban culture, urban future: Harmonisasi
penataan ruang dan budaya untuk mengoptimalkan potensi kota”. Bandung.
30 April 2010.
Fachruddin, F. (2006). Agama dan pendidikan demokrasi: Pengalaman
Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Jakarta: Pustaka Alvabet.
Fajarini, U. (2006). Pendidikan dan kekuasaan: tinjauan antropologi kekuasaan.
Didaktika Islamika: Jurnal Kependidikan, Keislaman, dan Kebudayaan. 8
(1), 79-93.
Fatimah, F & Adriyansah. (2012). Muatan kearifan lokal melalui PBL pada
pemodelan matematis. “Prosiding temu ilmiah nasional guru IV: penguatan
peran guru dan keaarifan lokal dalam globalisasi pendidikan”. Tangerang.
24 november 2014. ISBN 978-979-011-743-3. FKIP UT 2012. Halaman
146-154.
Fraenkel, J. R. (1977). How to teach about values, and analytic approach.
Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall. Inc.
Fuady, M. (2010). Konsep negara demokrasi. Bandung: Refika Aditama.
Geertz, C. (1992). Kebudayaan dan agama. Yogyakarta. Kanisius Press.
Gustin & Suharno. (2015). Evaluasi pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dengan pendekatan saintifik. Harmoni Sosial: Jurnal
Pendidikan IPS. 2 (2). 144-157.
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
111
Gutman, A. (1999). Democratic education. Princeton, New Jersey: Princeton
University press
Hakimy, I. (2004). Pokok-pokok pengetahuan adat alam Minangkabau. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Hanani, S. (2010). Kekerasan dalam rumah tangga dan upaya penanggulangannya
melalui pendekatan istitusi lokal dan formal. Marwah: Jurnal Kajian
Gender dan Islam. 9 (1), 1-15.
Hartono. (2010). Pendidikan nilai moral dalam perspektif filsafat pendidikan:
Menjelajah perkembangan dan esensi nilai-nilai moral di era global.
Asyafa, A. Dkk. Bandung: CV. Maulana Media Grafika.
Hermawan, I. C. (2013). Revitalisasi pendidikan politik dalam pendidikan
kewarganegaraan di Indonesia. Atikan: Jurnal Kajian Pendidikan. 3 (1). 926.
Hurlock, E.B. (1978). Perkembangan anak. Jakarta: Erlangga.
Idris. N. (2010). Kedudukan politik perempuan dalam metafora masyarakat
Minangkabau. Lingua: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra. 5 (2). 119-127.
Indrawati. (2009). Identifikasi nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) dalam
permainan tradisional etnis sunda. Pedagogia: Jurnal Ilmu Pendidikan. 7
(1), 12-22.
Jailani. (2015). Sistem demokrasi di Indonesia ditinjau dari sudut hukum
ketatanegaraan. Jurnal Inovatif. 8 (1). 134-147.
Kartaprawira, R. (2002). Sistem politik Indonesia suatu model Pengawa Edisi
Revisi. Cetakan kedelapan. Bandung: Pustaka Setia.
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
112
Kartono. (2000). Dasar-dasar psikologi pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Koentjaraningrat. (2004). Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Jakarta:
Djambatan.
Ladiva, H.B. (2013). Pentingnya pemahaman karakteristik siswa bagi guru
Sekolah Dasar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. “Prosiding
Konferensi Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar SPS UPI:
Menyongsong Generasi Emas 2045”. Bandung, November 2013. ISBN 978602-98647-1-7. Prodi Pendas SPS UPI. Halaman 160-168.
Lestari, W. (1998). Proses sosialisasi, enkulturasi, dan internalisasi dalam
pengajaran seni tari pada sekolah lanjutan tingkat pertama negeri di
Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yokyakarta. Tesis PPS. IKIP
Yokyakarta. Tidak diterbitkan.
Lion, E. (2014). Pengaruh PKn terhadap sikap demokratis siswa SMA Negeri
sekota Palangka Raya: Survey terhadap siswa kelas XI SMA Negeri di Kota
Palangka Raya. Jurnal Online JPIPS. 2 (2). 106-122.
Lincoln, Y. S & Guba, E. G. (1985). Naturalistic inquiry. Beverly Hills: Sage.
Lindlof, T. R. (1995). Qualitative communication research methods. Thosand
Oaks: Sage.
Maftuh, B. (2009). Bunga Rampai Pendidikan Umum dan Pendidikan Nilai.
Bandung: Program Studi Pendidikan Umum/Nilai SPS UPI.
Maryani, E. (2011). Kearifan lokal sebagai sumber pembelajaran IPS dan
keunggulan karakter bangsa. Makalah yang disajikan pada “Konferensi
Nasional Pendidikan IPS (KONASPIPSI ke-I)”. Juli 2011. Bandung. SPS
UPI.
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
113
Mattulada. (1986). Demokrasi dalam tradisi masyarakat Indonesia. Jakarta:
LP3ES.
Mayakania, N. D. (2014). Internalisasi ajen atikan melalui kakawihan kaulinan
barudak buhun untuk membina kesalehan budaya. Disertasi: Tidak
Diterbitkan.
Mayo, H. B. (1990). An introduction to democratic theory. New York: Oxford
University Press.
McMillan, J & Schumacher, S. (2001). Research in education a conceptual
introduction. New York: Logman.
Mertasari, K. A., Murda, I. N., Suartama, K. (2014). Pengaruh model
pembelajaran master terhadap pemahaman konsep PKn siswa kelas V SD
No 1 Banyuning. E-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, 2 (1),
12-20.
Mujahidah. (2015). Implementasi teori ekologi Bronfenbrenner dalam
membangun pendidikan karakter yang berkualitas. Jurnal Lentera. 19 (2).
171-185.
Mulyana. D. (2013). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mulyana, R. (2004). Mengartikulasikan pendidikan nilai. Bandung: CV. Alfabeta.
Mulyasana, D. (2012). Pendidikan bermutu dan berdaya saing. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nasution, S. (1992). Metode penelitian naturalistik kualitatif. Bandung: Tarsito.
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
114
Navis, A A. (1984). Alam terkembang jadi guru: Adat dan kebudayaan
Minangkabau. Jakarta: Grafiti Pers.
Nurhasanah, N. (2011). Meningkatkan toleransi siswa melalui pembelajaran
tematik dalam mata pelajaran PKn di kelas 1 SD laboratorium PGSD FIP
UNJ. Jurnal Ilmiah PGSD, 3 (2), 100-109.
Nurtjahjo, H. (2008). Filsafat demokrasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Octavian, W. A. (2014). Peranan penggunaan media film pada proses
pembelajaran PKn dalam mengembangkan sikap nasionalisme siswa: Studi
deskriptif analisis pada siswa Kelas X SMA Negeri 11 Palembang. JPIS:
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. 23 (1). 69-76.
Pigome, M. (2011). Implementasi prinsip demokrasi dan nomokrasi dalam
struktur ketatanegaraan RI pasca amandemen UUD 1945. Jurnal Dinamika
Hukum. 11 (2). 335-348.
Pramudia, J. R. (2006). “Orientasi baru pendidikan: Perlunya reorientasi posisi
pendidik dan peserta didik”. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah. 3 (1), 29-38.
Pranadji, T. (2004). Perspektif pegembangan nilai-nilai sosial-budaya bangsa.
Jurnal AKP. 2 (4). 324-339.
Permana, J & Sudarsyah, A. (2013). Penelitian kualitatif: Analisis data dalam
administrasi pendidikan. Bandung: Rizqi Press.
Ridwan, N.A. (2007). Landasan keilmuan kearifan lokal. Ibda‘: Jurnal Studi
Islam dan Budaya, 5 (1), 27-38.
Rogaiyah & Alfitri. (2009). Demokrasi Indonesia: mewujudkan kesetaraan atau
melahirkan kesenjangan. Jurnal PPKn & Hukum. 4 (1). 1-12.
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
115
Rohidi, T. R. (1994). Pendekatan sistem sosial budaya dalam pendidikan.
Semarang: IKIP. Semarang Press.
Sadono, M. Y. & Masruri, M. S. (2014). Keefektivan VCT dalam pembelajaran
sejarah untuk meningkatkan nilai nasionalisme, demokrasi, dan
multikultural. Jurnal Harmoni Sosial. 1 (1). 71-82.
Sairin, S. (1995). Demokrasi dalam perspektif kebudayaan Minangkabau. Jurnal
Humaniora. 1 (1), 87-93.
Saniah., Sarbaini., & Matnuh, H. (2012). Penerapan model pembelajaran problem
based learning kompetensi dasar sistem politik Indonesia di Kelas Xb MAN
3 Marbahan Kabupaten Barito Kuala. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan.
2 (10), 47-52.
Santrock, J. W. (2007). Psikologi pendidikan: edisi kedua (terjemahan). Jakarta:
Kencana.
Sanusi, A. (1998). Membudayakan pilar-pilar demokrasi konstitusional
Indonesia. Bandung: Panitia Seminar PPKN IKIP.
Sapriya, et al. (2009). Pembelajaran kewarganegaraan. Bandung: UPI Press.
Sari, D. P. (2013). Perbedaan keceedasan moral antara remaja yang mengikuti dan
remaja yang tidak mengkuti program kembali ke surau. Jurnal RAP. 1 (1),
27-39.
Sauri, S. (2009). Filsafat nilai moral dalam pendidikan umum. Bahan
Perkuliahan. Bandung: SPS UPI Bandung.
Silalahi, R. (2012). Kontribusi model pembelajaran kontekstual tipe inkuiri dalam
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan. Tesis Magister pada PPS UPI Bandung:
Tidak diterbitkan.
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
116
Somantri, N. (1975). Metode mengajar civics. Jakarta: Erlangga.
Subakti, A. (2013). Tinjauan Yuridis Terhadap Konsep Negosiasi sebagai
Alternatif Penyelesaian Sengketa dalam Sengketa Bisnis di Indonesia yang
Berlandaskan Nilai Pancasila. Jurnal Mahasiswa S2 Hukum Untan. 2 (3), 19.
Subhan, A. (1999). Indonesia dalam transisi menuju demokrasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharya, T. (2007). Nilai-nilai Islam dalam pembelajaran sejarah. Educare:
Jurnal Kajian Pendidikan. 1 (1), 63-69.
Sumantri, E. (1993). Harmoni budaya hidup berpancasila dalam masyarakat
yang religius: Suatu analisis Fenomenologis pidato pengukuhan guru besar
FPIPS IKIP Bandung.
Suseno, F. M. SJ. (1997). Mencari sosok demokrasi: Sebuah telaah filosofis.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Suyatno. (2008). Menjelajahi demokrasi. Yokyakarta: Humaniora.
Thalhah, H. M. (2009). Teori demokrasi dalam wacana ketatanegaraan perspektif
pemikiran Hans Kelsen. Jurnal Hukum. 3 (16). 413-422.
Ubaedillah. A & Rozak, A. (2013). Pendidikan kewarganegaraan: Demokrasi,
hak asasi manusia, dan masyarakat madani. Jakarta: Prenada Kencana
Media Group.
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
117
Wagiran. (2011). Pengembangan model pendidikan kearifan lokal dalam
mendukung visi pembangunan Provinsi Daerah Istimewa Yokyakarta tahun
2020 (tahun kedua). Jurnal Penelitian dan Pengembangan. 3 (3). 85-100.
Widyan, Herawati, & Kardiman, Y. (2013). Penerapan metode PBL dalam
pembelajaran PKn untuk membangun budaya demokrasi siswa: PTK di
SMA Negeri 97 Jakarta kelas X. Jurnal PPKn UNJ Online. 1 (2). 1-11.
Winarno. (2010). Paradigma baru pendidikan kewarganegaraan: Panduan kuliah
di perguruan tinggi. Jakarta: Bumi Aksara.
Winataputra, U. S & Budimansyah, D. (2007). Civics education, konteks,
landasan, bahan ajar, dan kultur kelas. Bandung: Program Studi
Pendidikan Kewarganegaraan SPs UPI Bandung.
Yendra. (2016). Penerapan sosiolinguistik dalam memahami sosiokultural
Minangkabau untuk pendidikan karakter; cime’eh dan insya Allah orang
Minangkabau. Jurnal Ipteks Terapan. 10 (1), 111-119.
Zakaria, F. (2004). Masa depan kebebasan: Penyimpangan demokrasi di Amerika
dan Negara lain. Jakarta: PT Ina Publikatama.
Zamroni. (2002). Pendidikan untuk demokratisasi, tantangan menuju civil society.
Yokyakarta: Bigraf Publishing.
….. (2011). Pendidikan demokrasi pada masyarakat multikultural. Yogyakarta:
Gavin Kalam Utama.
Zuchdi, D. (2009). Humanisasi pendidikan: Menemukan kembali pendidikan yang
manusiawi. Jakarta: Bumi Aksara
Zuriah, N. (2012). Model pengembangan pendidikan kewarganegaraan
multikultural berbasis kearifan lokal dalam fenomena sosial pasca reformasi
di perguruan tinggi. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan. ISSN 1412565X, 75-86.
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
118
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, I. (2005). Pendidikan demokrasi dalam konteks pembangunan
masyarakat madani: Tinjauan sosial kultural. Bandung: National Seminar
Civic Education.
Alfirdaus, L. K., Hiariej, E., & Risakotta, F. A. Politik relasi etnik: Matrilinealitas
dan etnik minoritas Cina di Padang Sumatera Barat. Jurnal Komunitas. 6
(1), 136-150.
Alfitri. (2008). Praktik demokrasi: relasi Negara-modal-borjuasi lokal. Jurnal
PPKn & Hukum. 3 (1). 30-38.
Ali, M. (2007). Pendidikan dan perkembangan anak. Bandung: SPS UPI.
Armini, N. W. Y., Putra, M., Sujana, I. W. (2014). Pendekatan PAIKEM
berpengaruh terhadap hasil belajar PKn siswa kelas V SD Gugus VI
Pangeran Diponegoro Denpasar Barat tahun ajaran 2013/2014. E-Journal
PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, 2 (1), 1-10.
Atmadi, A dan Setiyaningsih, Y. (2004). Transformasi pendidikan memasuki
milenium ketiga. Yokyakarta: Kanisius dan Universitas Sanata Dharma.
Azra, A. (2001). Menuju masyarakat madani: Gagasan, fakta, dan tantangan.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Basir, A. M., Kardiman, Y., & Martono, A. (2013). Hubungan antara pemahaman
nilai-nilai pancasila dengan sikap demokratis siswa. Jurnal PPKn UNJ
Online. 1 (2). 1-7.
Bogdan, R. C., dan Biklen, S. K. (1982). Qualitative research for education: An
introduction to theory and methods. Boston: Allyn and Bacon, Inc.
108
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
109
Creswell, J. W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.
Danim, S. (2003). Agenda pembaharuan sistem pendidikan. Yokyakarta: Pustaka
Pelajar.
Dariyo, A. (2007). Psikologi perkembangan anak tiga tahun pertama. Bandung:
Refika Aditama.
Denzin, N. K. & Lincoln, Y. S. (2009). Handbook of qualitative research: edisi
bahasa Indonesia. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.
Djahiri, A. K. (1992). Menelusuri dunia afektif-nilai moral dan pendidikan nilaimoral-norma. Bandung: Laboratorium PMP IKIP.
Djahiri, A. K. (2006). Esensi Pendidikan nilai moral dan PKn di era globalisasi.
dalam Budimansyah dan S. Syam (ed). Pendidikan nilai dalam dimensi
Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Lab. PKn FPIPS UPI.
Djiwandono, S., et al. (2003). Demokrasi: Panduan bagi pemula. Jakarta: The
Ridep Institute.
Elfiza., S. A., & Syofiani. (2014). Bentuk dan penggunaan kata sapaan bahasa
Minangkabau di Kenagarian Sungai Jambu Kabupaten Tanah Datar. Jurnal
Bahasa dan Sastra. 3 (6), 1-10.
Emzir. (2010). Metodologi penelitian kualitatif: Analisis data. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Endang, U. (2011). Pengaruh metode pemecahan masalah terhadap motivasi
belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar. Tesis Magister pada PPS
UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
110
Ensiklopedi Nasional Indonesia. (1989). Jakarta: PT Ihtiar Baru Van Hoeve.
Ernawi, I.S. (2010). Harmonisasi kearifan lokal dalam regulasi penataan ruang.
Makalah pada seminar nasional “urban culture, urban future: Harmonisasi
penataan ruang dan budaya untuk mengoptimalkan potensi kota”. Bandung.
30 April 2010.
Fachruddin, F. (2006). Agama dan pendidikan demokrasi: Pengalaman
Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Jakarta: Pustaka Alvabet.
Fajarini, U. (2006). Pendidikan dan kekuasaan: tinjauan antropologi kekuasaan.
Didaktika Islamika: Jurnal Kependidikan, Keislaman, dan Kebudayaan. 8
(1), 79-93.
Fatimah, F & Adriyansah. (2012). Muatan kearifan lokal melalui PBL pada
pemodelan matematis. “Prosiding temu ilmiah nasional guru IV: penguatan
peran guru dan keaarifan lokal dalam globalisasi pendidikan”. Tangerang.
24 november 2014. ISBN 978-979-011-743-3. FKIP UT 2012. Halaman
146-154.
Fraenkel, J. R. (1977). How to teach about values, and analytic approach.
Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall. Inc.
Fuady, M. (2010). Konsep negara demokrasi. Bandung: Refika Aditama.
Geertz, C. (1992). Kebudayaan dan agama. Yogyakarta. Kanisius Press.
Gustin & Suharno. (2015). Evaluasi pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dengan pendekatan saintifik. Harmoni Sosial: Jurnal
Pendidikan IPS. 2 (2). 144-157.
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
111
Gutman, A. (1999). Democratic education. Princeton, New Jersey: Princeton
University press
Hakimy, I. (2004). Pokok-pokok pengetahuan adat alam Minangkabau. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Hanani, S. (2010). Kekerasan dalam rumah tangga dan upaya penanggulangannya
melalui pendekatan istitusi lokal dan formal. Marwah: Jurnal Kajian
Gender dan Islam. 9 (1), 1-15.
Hartono. (2010). Pendidikan nilai moral dalam perspektif filsafat pendidikan:
Menjelajah perkembangan dan esensi nilai-nilai moral di era global.
Asyafa, A. Dkk. Bandung: CV. Maulana Media Grafika.
Hermawan, I. C. (2013). Revitalisasi pendidikan politik dalam pendidikan
kewarganegaraan di Indonesia. Atikan: Jurnal Kajian Pendidikan. 3 (1). 926.
Hurlock, E.B. (1978). Perkembangan anak. Jakarta: Erlangga.
Idris. N. (2010). Kedudukan politik perempuan dalam metafora masyarakat
Minangkabau. Lingua: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra. 5 (2). 119-127.
Indrawati. (2009). Identifikasi nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) dalam
permainan tradisional etnis sunda. Pedagogia: Jurnal Ilmu Pendidikan. 7
(1), 12-22.
Jailani. (2015). Sistem demokrasi di Indonesia ditinjau dari sudut hukum
ketatanegaraan. Jurnal Inovatif. 8 (1). 134-147.
Kartaprawira, R. (2002). Sistem politik Indonesia suatu model Pengawa Edisi
Revisi. Cetakan kedelapan. Bandung: Pustaka Setia.
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
112
Kartono. (2000). Dasar-dasar psikologi pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Koentjaraningrat. (2004). Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Jakarta:
Djambatan.
Ladiva, H.B. (2013). Pentingnya pemahaman karakteristik siswa bagi guru
Sekolah Dasar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. “Prosiding
Konferensi Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar SPS UPI:
Menyongsong Generasi Emas 2045”. Bandung, November 2013. ISBN 978602-98647-1-7. Prodi Pendas SPS UPI. Halaman 160-168.
Lestari, W. (1998). Proses sosialisasi, enkulturasi, dan internalisasi dalam
pengajaran seni tari pada sekolah lanjutan tingkat pertama negeri di
Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yokyakarta. Tesis PPS. IKIP
Yokyakarta. Tidak diterbitkan.
Lion, E. (2014). Pengaruh PKn terhadap sikap demokratis siswa SMA Negeri
sekota Palangka Raya: Survey terhadap siswa kelas XI SMA Negeri di Kota
Palangka Raya. Jurnal Online JPIPS. 2 (2). 106-122.
Lincoln, Y. S & Guba, E. G. (1985). Naturalistic inquiry. Beverly Hills: Sage.
Lindlof, T. R. (1995). Qualitative communication research methods. Thosand
Oaks: Sage.
Maftuh, B. (2009). Bunga Rampai Pendidikan Umum dan Pendidikan Nilai.
Bandung: Program Studi Pendidikan Umum/Nilai SPS UPI.
Maryani, E. (2011). Kearifan lokal sebagai sumber pembelajaran IPS dan
keunggulan karakter bangsa. Makalah yang disajikan pada “Konferensi
Nasional Pendidikan IPS (KONASPIPSI ke-I)”. Juli 2011. Bandung. SPS
UPI.
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
113
Mattulada. (1986). Demokrasi dalam tradisi masyarakat Indonesia. Jakarta:
LP3ES.
Mayakania, N. D. (2014). Internalisasi ajen atikan melalui kakawihan kaulinan
barudak buhun untuk membina kesalehan budaya. Disertasi: Tidak
Diterbitkan.
Mayo, H. B. (1990). An introduction to democratic theory. New York: Oxford
University Press.
McMillan, J & Schumacher, S. (2001). Research in education a conceptual
introduction. New York: Logman.
Mertasari, K. A., Murda, I. N., Suartama, K. (2014). Pengaruh model
pembelajaran master terhadap pemahaman konsep PKn siswa kelas V SD
No 1 Banyuning. E-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, 2 (1),
12-20.
Mujahidah. (2015). Implementasi teori ekologi Bronfenbrenner dalam
membangun pendidikan karakter yang berkualitas. Jurnal Lentera. 19 (2).
171-185.
Mulyana. D. (2013). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mulyana, R. (2004). Mengartikulasikan pendidikan nilai. Bandung: CV. Alfabeta.
Mulyasana, D. (2012). Pendidikan bermutu dan berdaya saing. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nasution, S. (1992). Metode penelitian naturalistik kualitatif. Bandung: Tarsito.
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
114
Navis, A A. (1984). Alam terkembang jadi guru: Adat dan kebudayaan
Minangkabau. Jakarta: Grafiti Pers.
Nurhasanah, N. (2011). Meningkatkan toleransi siswa melalui pembelajaran
tematik dalam mata pelajaran PKn di kelas 1 SD laboratorium PGSD FIP
UNJ. Jurnal Ilmiah PGSD, 3 (2), 100-109.
Nurtjahjo, H. (2008). Filsafat demokrasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Octavian, W. A. (2014). Peranan penggunaan media film pada proses
pembelajaran PKn dalam mengembangkan sikap nasionalisme siswa: Studi
deskriptif analisis pada siswa Kelas X SMA Negeri 11 Palembang. JPIS:
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. 23 (1). 69-76.
Pigome, M. (2011). Implementasi prinsip demokrasi dan nomokrasi dalam
struktur ketatanegaraan RI pasca amandemen UUD 1945. Jurnal Dinamika
Hukum. 11 (2). 335-348.
Pramudia, J. R. (2006). “Orientasi baru pendidikan: Perlunya reorientasi posisi
pendidik dan peserta didik”. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah. 3 (1), 29-38.
Pranadji, T. (2004). Perspektif pegembangan nilai-nilai sosial-budaya bangsa.
Jurnal AKP. 2 (4). 324-339.
Permana, J & Sudarsyah, A. (2013). Penelitian kualitatif: Analisis data dalam
administrasi pendidikan. Bandung: Rizqi Press.
Ridwan, N.A. (2007). Landasan keilmuan kearifan lokal. Ibda‘: Jurnal Studi
Islam dan Budaya, 5 (1), 27-38.
Rogaiyah & Alfitri. (2009). Demokrasi Indonesia: mewujudkan kesetaraan atau
melahirkan kesenjangan. Jurnal PPKn & Hukum. 4 (1). 1-12.
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
115
Rohidi, T. R. (1994). Pendekatan sistem sosial budaya dalam pendidikan.
Semarang: IKIP. Semarang Press.
Sadono, M. Y. & Masruri, M. S. (2014). Keefektivan VCT dalam pembelajaran
sejarah untuk meningkatkan nilai nasionalisme, demokrasi, dan
multikultural. Jurnal Harmoni Sosial. 1 (1). 71-82.
Sairin, S. (1995). Demokrasi dalam perspektif kebudayaan Minangkabau. Jurnal
Humaniora. 1 (1), 87-93.
Saniah., Sarbaini., & Matnuh, H. (2012). Penerapan model pembelajaran problem
based learning kompetensi dasar sistem politik Indonesia di Kelas Xb MAN
3 Marbahan Kabupaten Barito Kuala. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan.
2 (10), 47-52.
Santrock, J. W. (2007). Psikologi pendidikan: edisi kedua (terjemahan). Jakarta:
Kencana.
Sanusi, A. (1998). Membudayakan pilar-pilar demokrasi konstitusional
Indonesia. Bandung: Panitia Seminar PPKN IKIP.
Sapriya, et al. (2009). Pembelajaran kewarganegaraan. Bandung: UPI Press.
Sari, D. P. (2013). Perbedaan keceedasan moral antara remaja yang mengikuti dan
remaja yang tidak mengkuti program kembali ke surau. Jurnal RAP. 1 (1),
27-39.
Sauri, S. (2009). Filsafat nilai moral dalam pendidikan umum. Bahan
Perkuliahan. Bandung: SPS UPI Bandung.
Silalahi, R. (2012). Kontribusi model pembelajaran kontekstual tipe inkuiri dalam
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan. Tesis Magister pada PPS UPI Bandung:
Tidak diterbitkan.
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
116
Somantri, N. (1975). Metode mengajar civics. Jakarta: Erlangga.
Subakti, A. (2013). Tinjauan Yuridis Terhadap Konsep Negosiasi sebagai
Alternatif Penyelesaian Sengketa dalam Sengketa Bisnis di Indonesia yang
Berlandaskan Nilai Pancasila. Jurnal Mahasiswa S2 Hukum Untan. 2 (3), 19.
Subhan, A. (1999). Indonesia dalam transisi menuju demokrasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharya, T. (2007). Nilai-nilai Islam dalam pembelajaran sejarah. Educare:
Jurnal Kajian Pendidikan. 1 (1), 63-69.
Sumantri, E. (1993). Harmoni budaya hidup berpancasila dalam masyarakat
yang religius: Suatu analisis Fenomenologis pidato pengukuhan guru besar
FPIPS IKIP Bandung.
Suseno, F. M. SJ. (1997). Mencari sosok demokrasi: Sebuah telaah filosofis.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Suyatno. (2008). Menjelajahi demokrasi. Yokyakarta: Humaniora.
Thalhah, H. M. (2009). Teori demokrasi dalam wacana ketatanegaraan perspektif
pemikiran Hans Kelsen. Jurnal Hukum. 3 (16). 413-422.
Ubaedillah. A & Rozak, A. (2013). Pendidikan kewarganegaraan: Demokrasi,
hak asasi manusia, dan masyarakat madani. Jakarta: Prenada Kencana
Media Group.
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
117
Wagiran. (2011). Pengembangan model pendidikan kearifan lokal dalam
mendukung visi pembangunan Provinsi Daerah Istimewa Yokyakarta tahun
2020 (tahun kedua). Jurnal Penelitian dan Pengembangan. 3 (3). 85-100.
Widyan, Herawati, & Kardiman, Y. (2013). Penerapan metode PBL dalam
pembelajaran PKn untuk membangun budaya demokrasi siswa: PTK di
SMA Negeri 97 Jakarta kelas X. Jurnal PPKn UNJ Online. 1 (2). 1-11.
Winarno. (2010). Paradigma baru pendidikan kewarganegaraan: Panduan kuliah
di perguruan tinggi. Jakarta: Bumi Aksara.
Winataputra, U. S & Budimansyah, D. (2007). Civics education, konteks,
landasan, bahan ajar, dan kultur kelas. Bandung: Program Studi
Pendidikan Kewarganegaraan SPs UPI Bandung.
Yendra. (2016). Penerapan sosiolinguistik dalam memahami sosiokultural
Minangkabau untuk pendidikan karakter; cime’eh dan insya Allah orang
Minangkabau. Jurnal Ipteks Terapan. 10 (1), 111-119.
Zakaria, F. (2004). Masa depan kebebasan: Penyimpangan demokrasi di Amerika
dan Negara lain. Jakarta: PT Ina Publikatama.
Zamroni. (2002). Pendidikan untuk demokratisasi, tantangan menuju civil society.
Yokyakarta: Bigraf Publishing.
….. (2011). Pendidikan demokrasi pada masyarakat multikultural. Yogyakarta:
Gavin Kalam Utama.
Zuchdi, D. (2009). Humanisasi pendidikan: Menemukan kembali pendidikan yang
manusiawi. Jakarta: Bumi Aksara
Zuriah, N. (2012). Model pengembangan pendidikan kewarganegaraan
multikultural berbasis kearifan lokal dalam fenomena sosial pasca reformasi
di perguruan tinggi. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan. ISSN 1412565X, 75-86.
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
118
Hasmai Bungsu Ladiva, 2016
NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu