PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS VII MTs PUTRI AISYIYAH PALU | Awaludin | AKSIOMA : Jurnal Pendidikan Matem

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
INVESTIGASI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS VII
MTs PUTRI AISYIYAH PALU
Awaludin
Email: awaludindgpaguttu@gmail.com
Bakri Mallo
Email: bakrim06@yahoo.co.id
Rita Lefrida
E-mail: lefrida@yahoo.com
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe investigasi kelompok untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sifatsifat penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII MTs Putri Aisyiyah Palu.
Rancangan penelitian mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian ini
dilaksanakan dalam dua siklus. Keberhasilan tindakan dapat diketahui dari aktivitas peneliti
dalam mengelola pembelajaran di kelas dan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran
dengan menerapkan model investigasi kelompok untuk setiap aspek yang diskor menggunakan
lembar observasi berada dalam kategori baik dan siswa dapat menyelesaikan soal-soal yang
berkaitan dengan sifat-sifat penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelopok dapat
meningkatkan hasil belajar yang tahapannya yaitu: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3)

observasi, dan 4) refleksi. Data yang dikumpulkan berupa data aktivitas peneliti dan siswa
melalui lembar observasi, hasil wawancara, dan hasil catatan lapangan. Penelitian ini
dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok
dengan mengikuti fase-fase sebagai berikut: 1) grouping, 2) planning, 3) investigation, 4)
organizing , 5) presenting, dan 6) evaluating.
Kata Kunci: model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok, hasil belajar, sifat-sifat
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Abstract: The purpose of this research is to describe the application model of cooperative
learning type group investigation in order to increase the result of students learning on
material of characteristics addition and substraction integers of grade VII MTs Putri Aisyiyah
Palu. The research design refers to Kemmis and Mc. Taggart. This research was conducted in
two cycle. The success of the action can be seen from the activities of teachers manage
classroom learning and student activity during the learning by applying model group
investigation for each aspect assessed on the observation sheet are in good or excellent
category and students can the tasks finish. This research is conducted through applying
cooperative learning type group investigation by following below steps: 1) grouping, 2)
planning, 3) investigation, 4) organizing, 5) presenting, and 6) evaluating.

Key Word: the model cooperative learning type group investigation, learning outcomes,
characteristics addition and substraction integers.


Matematika merupakan ilmu dasar yang digunakan sebagai tolak ukur untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika tidak hanya memungkinkan
orang untuk berpikir logis tetapi juga memberi mereka kemampuan untuk berpikir kritis,
sistematis, dan memiliki kemampuan bekerja sama sehingga tercipta kualitas sumber daya
manusia sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pembelajaran matematika adalah
membentuk kemampuan bernalar pada diri siswa yang terlihat melalui kemampuan berpikir
logis, kritis, sistematis, dan memiliki sifat objektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu

74 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3, Desember 2016
disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika ke-4 Universitas Tadulako, 4 Desember 2016

permasalahn dalam bidang matematika maupun dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas,
2006). Oleh sebab itu pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik dimulai
dari jenjang pendidikan dasar sampai pada perguruan tinggi.
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), bilangan bulat merupakan
satu diantara pokok bahasan yang diajarkan di SMP kelas VII (Depdiknas, 2003). Bilangan
bulat dianggap sulit bagi siswa sehingga mengakibatkan prestasi belajar siswa yang kurang
memuaskan terutama pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas
VII AMP Negeri 3 Banawa tahun ajaran 2013/2014 (Diana, 2014). Suparmi (2013) bahwa

siswa kelas VII SMP Yos Sudarso Sidoarjo tahun pelajaran 2012/2013 masih mengalami
banyak kendala sehingga hasil belajar matematika relatif rendah pada materi pokok
bilangan bulat. Shara (2014) bahwa siswa kelas VII SMP Negeri 15 Palu yang terdaftar
pada tahun ajaran 2014/2015 kurang memahami bagaimana cara menyelesaikan soal-soal
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Hasil dialog dengan guru matematika MTs Putri Aisyiyah Palu diperoleh informasi
bahwa hasil belajar siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat masih
sangat rendah. Karena siswa tidak dapat mengoperasikan penjumlahan dan pengurangan
pada bilangan bulat, sehingga siswa juga tidak dapat menentukan sifat-sifat yang berlaku
pada penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Menindaklanjuti hasil dialog peneliti
melakukan tes untuk mengidentifikasi masalah yang dialami siswa kelas VIII yang telah
mempelajari materi tersebut. Satu diantara soal yang diberikan yaitu: menentukan sifat-sifat
yang berlaku pada penjumlahan bilangan bulat pada Gambar 1.
MR TI 01

MR TI 02
MR TI 03
Gambar 1. Jawaban siswa MR pada soal

Gambar 1 menunjukkan bahwa siswa MR menuliskan

(MRTI01),
(MRTI02), sehingga siswa MR mengambil kesimpulan: karena hasil
penjumlahan a dan b berbeda, maka berlaku sifat asosiatif (pengelompokan) pada penjumlahan
(MRTI03). Kesalahan siswa MR pada (MRTI01) yaitu siswa MR hanya menjumlahkan soal
dan tidak melanjutkan menjumlahkan
yang ada di dalam kurung saja yaitu:
dengan 8. Begitu juga dengan kesalahan siswa MR pada (MRTI02) yaitu siswa MR hanya
menjumlahkan soal yang ada di dalam kurung saja yaitu
dan tidak melanjutkan
dan
menjumlahkan dengan 2. Seharusnya jawaban yang benar yaitu
. Akhirnya kesalahan siswa MR berlanjut pada pengambilan kesimpulan
yang tidak benar. Seharusnya siswa MR menjumlahkan semua bilangan bulat pada setiap soal a
dan b sehingga siswa MR bisa menyelesaikan soal dan memperoleh kesimpulan dengan benar.
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil tes identifikasi, peneliti menyimpulkan bahwa
siswa masih mengalami kesulitan pada materi sifat-sifat penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat. Model pembelajaran kooperatif tipe investiga kelompok dapat menjadi alternatif
pembelajaran pada materi sifat-sifat penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Penerapan
model pembelajaran kooperatif memberikan aktivitas kegiatan pembelajaran yang lebih banyak
kepada siswa dibandingkan dengan peneliti. Peranan teman sebaya dalam belajar bersama

memegang peranan yang penting untuk memunculkan motivasi dan keberanian siswa agar
mampu mengembangkan potensi belajarnya secara maksimal (Isjoni 2009). Investigasi yang

Awaludin, Bakri, dan Rita Lefrida, Penerapan Model Pembelajaran … 75

dilaksanakan secara berkelompok Lazarowitz dan Norman Miller (1995), mendisain model
kelompok investigasi yang memberikan kemungkinan siswa untuk melakukan berbagai
pengalaman belajar. Para siswa terlibat dalam setiap tahap kegiatan: 1) mengidentifikasi topik
dan mengorganisasi kelompoknya, 2) merencanakan tugas pembelajaran, 3) melaksanakan
penyelidikan, 4) menyiapkan laporan, 5) menyiapkan laporan akhir, dan 6) mengevaluasi
program. Slavin (2005) menyatakan model kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki 6
fase yaitu: 1) grouping (menempatkan siswa dalam beberapa kelompok), 2) planning
(menentukan apa yang akan dipelajari, bagaimana mempelajari, dan apa tujuannya), 3)
investigation (saling tukar informasi, menganalisis data, dan membuat inferensi), 4) organizing
(anggota kelompok menulis laporan, penentuan penyaji, moderator, dan notulis), 5) presenting
(salah satu kelompok menyajikan materi, kelompok lain mengamati, mengevaluasi,
mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan atau tanggapan), dan 6) evaluating (masing-masing
siswa melakukan koreksi terhadap laporan masing-masing). Selain itu model pembelajaran
kooperatif tipe investiga kelompok mempunyai keunggulan antara lain siswa dapat
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran kelompok. Siswa dituntut untuk menguasai materi yang

diajarkan karena setiap siswa mempunyai tanggung jawab untuk memberikan kontribusi demi
perolehan skor kelompoknya.
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti mendeskripsikan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe investigasi kelompok untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sifatsifat penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII MTs Putri Aisyiyah Palu.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe investigasi kelompok untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sifatsifat penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII MTs Putri Aisyiyah Palu?
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang mengacu pada alur desain model
Kemmis dan Mc. Taggart (2013) yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII
MTs Putri Aisyiyah Palu yang berjumlah 16 orang siswa yang terdaftar pada tahun ajaran
2016/2017.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, catatan
lapangan, tes awal, dan tes akhir tindakan. Analisis data pada penelitian ini mengacu pada
analisis data kualitatif model Miles dan Huberman (1992) yaitu: reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya dari subjek penelitian tersebut, dipilih tiga
orang informan yang diambil berdasarkan tes awal dan konsultasi dengan guru mata
pelajaran matematika yaitu siswa NH yang berkemampuan matematika tinggi, siswa ND
berkemampuan matematika sedang, dan siswa NF berkemampuan matematika rendah.
Keberhasilan tindakan dapat diketahui dari aktivitas peneliti dalam mengelola

pembelajaran dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran minimal berada pada
kategori baik untuk setiap item pada lembar observasi dan siswa dapat menyelesaikan soalsoal yang berkaitan dengan menentukan sifat-ifat penjumlahan bilangan bulat untuk siklus I
dan menentukan sifat-ifat pengurangan bilangan bulat untuk siklus II dengan benar.
HASIL PENELITIAN
Sebelum pelaksanaan tindakan peneliti memberikan tes awal kepada siswa kelas VII
MTs Putri Aisyiyah Palu. Tes awal yang diberikan terdiri atas dua soal, soal pertama mengenai
mengoprasikan bilangan bulat yaitu menghitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Hasil yang diperoleh dari tes awal menunjukkan bahwa dari 16 orang siswa yang mengikuti tes,

76 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3, Desember 2016
disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika ke-4 Universitas Tadulako, 4 Desember 2016

untuk soal nomor 1 hanya 5 siswa yang mampu menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat dan menyelesaikannya dengan tepat. Selanjutnya soal kedua yaitu menuliskan
lambang “>” atau “” atau “

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN.

0 6 44

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SUB MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 5 28

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT SISWA SD.

0 0 20

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) SISWA KELAS IV SD NEGERI SUKOWUWUH.

0 0 197

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN PERMAINAN MAJU MUNDUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS VII SMP NEGERI 4 PALU | Mahdayani | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika

0 0 12

this PDF file PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGANMODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS VII SMP NEGERI 9 PALU | Stevi R. | Jurnal Elektronik Pendidika

0 0 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BENTUK ALJABAR DI KELAS VII A SMP NEGERI 11 PALU

0 0 17

Penerapan Model Kooperatif STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan

0 0 6

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS VII MTS NEGERI MODEL PALU

0 0 14