Modul 4 sejarah dan perkembangan akuntan
MODUL 4 – PELAPORAN KEUANGAN
SYARIAH: SEJARAH DAN PEMIKIRAN
AKUNTANSI SYARIAH
SEJARAH DAN PEMIKIRAN AKUNTANSI SYARIAH
Tujuan pembelajaran : mahasiswa memahami sejarah dan pemikiran
akuntansi syariah.
Indikator :
1. Mahasiswa mampu memahami tentang sejarah akuntansi
2. Mahasiswa mampu memahami tentang sejarah akuntansi Syariah
3. Mahasiswa mampu memahami tentang pemikiran akuntansi
syariah
Akuntansi
diferensiasi
tersendiri
sebagai
dari
dan
sebuah
disiplin
berhubungan
ilmu
ilmu
yang
lainnya
dengan
telah
memiliki
perkembangan
mengalami
sejarah
kehidupan
manusia.
1. Sejarah Akuntansi (Nurhayati and Wasilah 2013)
Akuntansi khususnya pencatatan telah dikenal di peradaban
dunia melalui bukti pencatatan di peninggalan peradaban di
Babilonia (4500 SM), Firaun Mesir dan Kode Hammurabi (2250
SM). Akuntansi pada awal digunakan sebagai alat bantu untuk
menghitung
laba
yaitu
selisih
pendapatan
dengan
pengeluaran. Karena akuntansi dikenal dalam hitungan inilah
maka akuntansi modern mencatat permulaan akuntansi sebagai
sebuah ilmu karena ditemukan pertama kali dalam tulisan
Biarawan
tulisannya
ahli
matematika
summa
bernama
de
Luca
arithmetica
Pacioli
melalui
geometria
et
proportionalita di tahun 1445 M. Di dalam buku tersebut
diperkenalkan apa yang kita sebut sekarang sebagai double
1
MODUL 4 – PELAPORAN KEUANGAN
SYARIAH: SEJARAH DAN PEMIKIRAN
AKUNTANSI SYARIAH
entry
bookkeeping,
penggunaan
jurnal,
ledger,
dan
trial
balance.(Nurhayati and Wasilah 2013)
Apa yang ditulis oleh Pacioli sebenarnya merupakan hasil
tulisan
terhadap
apa
yang
saat
itu
telah
digunakan
di
Venice Italia. Orang yang menuliskan tentang double entry
bookkeeping pertama kali ternyata adalah Benedetto Cotrugli
dalam bukunya Della Mercatua e del Mercate Perjetto pada
tahun 1458 M. yang baru diterbitkan pada tahun 1578 M.
(Nurhayati and Wasilah 2013)
Vernon Kam menyatakan bahwa ilmu matematika yang berkembang
di Italia saat itu telah dikembangkan dan digunakan di
peradaban Islam 600 tahun sebelumnya. Bukti atas pernyataan
ini
adalah
apa
yang
dikemukakan
oleh
Hendrikson
bahwa
matematika tidak bisa dilepaskan dari angka Arab, karena
perkembangan
sekarang
akuntansi
karena
bisa
penggunaan
secepat
angka
Arab
apa
yang
yang
dikena
telah
lama
digunakan di peradaban Islam. Karena itu akuntansi modern
tidak bisa dilepaskan dari peradaban Islam malah mungkin
asal mulanya bisa ditelusuri juga dalam peradaban Islam.
(Nurhayati and Wasilah 2013)
2. Sejarah Akuntansi Syariah
a. Di Dunia
2
MODUL 4 – PELAPORAN KEUANGAN
SYARIAH: SEJARAH DAN PEMIKIRAN
AKUNTANSI SYARIAH
Kegiatan akuntansi modern yang melibatkan pembentukan
lembaga pengawasan, pengelolaan, dan administrasi telah
dikenal semenjak zaman Rasulullah SAW, kemudian Khulafa
Al rasyidin dan kekhalifahan Islam selanjutnya melalui
lembaga Baitul Mal yang pada mulanya untuk mengelola
zakat, ‘ushur (pajak pertanian dari muslim) dan jizyah
(pajak perlindungan dari nonmuslim) dan kharaj (pajak
pertanian nonmuslim).(Nurhayati and Wasilah 2013)
Pada masa Khalifah Umar Bin Khattab mulai diperkenalkan
istilah jaridah yang sama dengan jurnal di akuntansi
modern, juga dikenal istilah Amil untuk pengelola zakat,
Mubashor untuk yang diawasi, al Katib sebagai pencatat,
juga
pada
muhtasib
kekhalifahan
yaitu
setara
seterusnya
dengan
dikenal
akuntan
saat
istilah
ini,
juga
lembaga hisab dan kegiatan muhasabah atau pemeriksaan.
(Nurhayati and Wasilah 2013)
Muhtasib pada masa kekhalifahan diberi peran yang lebih
luas
yaitu
puasa,
juga
dan
sebagai
memeriksa
timbangan
di
pasar,
penipuan,
juga
pengawas
yang
ketidakadilan
atau
pengawasan
kecurangan
harta,
tidak
baik
sholat,
kecurangan
lainnya
seperti
kepentingan
social,
pelaksanaan ibadah pribadi, dan pemeriksaan transaksi
bisnis. (Nurhayati and Wasilah 2013)
3
MODUL 4 – PELAPORAN KEUANGAN
SYARIAH: SEJARAH DAN PEMIKIRAN
AKUNTANSI SYARIAH
Pada
masa
kekhalifahan
selanjutnya
fungsi
muhtasib
diperluas ke wilayah pelayanan umum seperti kesehatan,
pasokan air, tunjangan untuk rakyat miskin, kelayakan
tempat
tinggal,
dan
keamanan.
(Nurhayati
and
Wasilah
2013)
b. Di Indonesia
Perkembangan akuntansi syariah di Indonesia tidak dapat
dilepaskan dari proses pendirian Bank Syariah. Pendirian
Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan landasan awal
diterapkannya ajaran Islam menjadi pedoman bermuamalah.
Pendirian
ini
dimulai
dengan
serangkaian
proses
perjuangan sekelompok masyarakat dan para pemikir Islam
dalam upaya mengajak masyarakat Indonesia bermuamalah
yang
sesuai
diprakarsai
dengan
oleh
ajaran
beberapa
agama.
orang
Kelompok
tokoh
Islam,
ini
Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), serta Majelis Ulama
Indonesia (MUI) yang pada waktu itu, sekitar tahun 1990.
(Hasibuan,2013).
Berdirinya bank syariah tentunya membutuhkan seperangkat
aturan
yang
peraturan
tidak
terpisahkan,
perbankan,
kebutuhan
antara
lain,
pengawasan,
yaitu
auditing,
kebutuhan pemahaman terhadap produk-produk syariah dan
Iain-Iain. Dengan demikian banyak peneliti yang meyakini
bahwa
kemunculan
kebutuhan,
pengembangan
teori
dan
praktik akuntansi syariah adalah karena berdirinya bank
syariah. Pendirian bank syariah adalah merupakan salah
satu
Dengan
bentuk
demikian,
diinterpretasikan
implementasi
berdasarkan
bahwa
4
ekonomi
data
keberadaan
Islam.
dokumen,
sejarah
dapat
pemikiran
MODUL 4 – PELAPORAN KEUANGAN
SYARIAH: SEJARAH DAN PEMIKIRAN
AKUNTANSI SYARIAH
tentang akuntansi syariah adalah setelah adanya standar
akuntansi
perbankan
syariah,
setelah
terbentuknya
pemahaman yang lebih konkrit tentang apa dan bagaimana
akuntansi syariah, dan terbentuknya lembaga-lembaga yang
berkonsentrasi
pada
akuntansi
syariah.
jadi
secara
historis, sejak tahun 2002 barulah muncul ide pemikiran
dan
keberadaan
akuntansi
syariah,
baik
secara
pengetahuan umum maupun secara teknis. Sebagai catatan,
IAI
baru
membentuk
Komite
Akuntansi
Syariah
di
Indonesia.
Ikatan
Akuntan
Indonesia
(IAI)
sebagai
organisasi
profesi yang menaungi akuntan profesional di Indonesia,
senantiasa berperan aktif dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonomi
syariah
di
Indonesia.
IAI
menyadari
bahwa
transaksi syariah memiliki keunikan tersendiri sehingga
membutuhkan
Standar
adanya
Akuntansi
standar
akuntansi
Keuangan
(DSAK)
syariah.
IAI
Dewan
menerbitkan
standar akuntansi syariah pertama di Indonesia, yaitu
Pernyataan
Standar
Akuntansi
Keuangan
59
tentang
Akuntansi Perbankan di tahun 2002.
Standar
Akuntansi
Syariah
yang
dikeluarkan
oleh
IAI
secara keseluruhan adalah sebagai berikut: (DSAK 2016)
a. Sebelum Tahun Buku 2002
PSAK 31 tentang Akuntansi Perbankan, sepanjang tidak
bertentangandengan syariah
Accounting, Auditing for Islamic Financial
Institutions (AAOIFI Bahrain)
b. Tahun Buku 2002 sd. 2007
PSAK 59 tentang Akuntansi Syariah
c. Setelah Tahun Buku 2007
5
MODUL 4 – PELAPORAN KEUANGAN
SYARIAH: SEJARAH DAN PEMIKIRAN
AKUNTANSI SYARIAH
PSAK 101 sd 108
d. Tahun Buku 2009
PSAK:107 Akuntansi Ijarah;108 Akuntansi Transaksi Asur
ansi Syariah;109 Akuntansi Zakat, Infaq, dan Shadaqah
Perkembangan
berlanjut
akuntansi
hingga
syariah
akhirnya
di
Dewan
Indonesia
Pengurus
terus
Nasional
(DPN) IAI membentuk Komite Akuntansi Syariah di tahun
2005
yang
diketuai
Akuntansi
oleh
Syariah
bertransformasi
Jusuf
ini
menjadi
Wibisana.
kemudian
Dewan
Komite
akhirnya
Standar
Akuntansi
Syariah (DSAS) IAI yang bertugas untuk mengembangkan
standar
2013,
akuntansi
DPN
IAI
syariah
di
mengalihkan
Indonesia.
kewenangan
Pada
atas
tahun
produk
syariah yang sebelumnya telah disusun oleh DSAK IAI
kepada DSAS IAI.
IAI
juga
melaksanakan
Syariah
(USAS)
Ujian
sebagai
Sertifikasi
bagian
Akuntansi
dari
strategi
pengembangan keilmuan dan keahlian akuntansi syariah
dalam rangka penyesuaian dengan perkembangan ekonomi
syariah
di
pertamakali
Indonesia.
pada
2008,
Sejak
peserta
diselenggarakan
USAS
IAI
terus
meningkat, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas
peserta.
Saat
Akuntansi
ini
terdapat
Syariah
IAI
82
pemegang
Sertifikasi
secara
profesional
yang
berkiprah di berbagai entitas di negeri ini.
DPN
IAI
melalui
Surat
41/SK/DPN/IAI/XI/2016
Akuntan
menyatakan
merupakan
tentang
Indonesia
jika
upaya
Keputusan
Pembentukan
Kompartemen
pembentukan
IAI
untuk
6
Nomor
Akuntan
kompartemen
meningkatkan
KEPIkatan
Syariah
baru
ini
kontribusi
MODUL 4 – PELAPORAN KEUANGAN
SYARIAH: SEJARAH DAN PEMIKIRAN
AKUNTANSI SYARIAH
optimal
IAI
dan
perkembangan
para
akuntan
perekonomian
meningkat.
Kompartemen
Indonesia
syariah
ini
dalam
yang
makin
merupakan
bagian
organisasi IAI yang dibentuk berdasarkan spesialisasi
profesi untuk meningkatkan kegiatan profesional dan
fungsi ilmiah dalam suatu bidang kerja (IAI, 2017)
e. PSAK tahun 2011
PSAK 109 tentang akuntansi zakat, infaq/sedekah dan
PSAK 110 tentang sukuk
f. PSAK yang disahkan pada era tahun 2016
PSAK 110 tentang
SUKUK
3. Pemikiran Akuntansi Syariah
Terdapat tiga pemikiran utama akuntasi syariah yaitu
a. Pemikiran idealis
Pemikiran idealis dimotori oleh Iwan Triyuwono bersama
para pendukungnya termasuk Aji Dedi Mulawarwan yang
menyatakan bahwa akuntansi syariah harus diubah mulai
dari konsep spiritual sampai praktek sehingga murni
bernafaskan
Islam.
Produk
yang
dihasilkan
dari
akuntansi berdasarkan aliran ini adalah seperti konsep
laporan
nilai
tambah
maisah
laporan
nilai
tambah
dari
pemikiran
ini
kurang
kekuasaan
dan
praktisi
banyak
dikenal
dari
Triyuwono.
mendapatkan
khususnya
masyarakat
7
Mulawarman,
dan
Tapi
tempat
IAI
di
aliran
wilayah
karena
tingkat
atau
belum
kesulitan
MODUL 4 – PELAPORAN KEUANGAN
SYARIAH: SEJARAH DAN PEMIKIRAN
AKUNTANSI SYARIAH
penggunaannya yang tidak aplikatif untuk kondisi saat
ini. (Mulawarman 2009)
b. Pemikiran pragmatis
Pemikiran
ini
dimotori
oleh
Sofyan
Syafrie
Harahap
yang menyatakan bahwa praktek akuntansi konvensional
yang telah ada dan tidak bertentangan dengan syariah
bisa
langsung
syariah
dan
digunakan
sebagai
konsep-konsep
praktek
akuntansi
pendukungnya
secara
spiritual dan moral bisa dikembangkan kemudian. Aliran
ini
didukung
oleh
Wiroso
dan
IAI
yang
produk
akuntansinya telah digunakan secara luas yaitu melalui
PSAK Syariah 101 dan seterusnya yang dikeluarkan oleh
IAI.(Abdul Hadi 2017)
c. Pemikiran gabungan
Aliran
pemikiran
ini
melakukan
kombinasi
diantara
kedua aliran pemikiran dan banyak ahli yang mendukung
gerakan
pemikiran
ini
salah
satunya
adalah
Hussain
Shehata (Shehata) dari Universitas Al Azhar Mesir juga
Samir Kantakji yang mengusulkan adanya fikih akuntansi
Islam(Kantakji
2003),
termasuk
Abdul
Hadi
Indonesia.(Abdul Hadi 2017)
DAFTAR REFERENSI
Abdul Hadi, Dudi. 2017. "Konstruksi Teori Akuntansi Syariah dengan 'Urf." In Seminar Nasional
Akuntansi dan Bisnis Universitas Widyatama Bandung: Panitia SNAB Universitas Widyatama
2017.
8
di
MODUL 4 – PELAPORAN KEUANGAN
SYARIAH: SEJARAH DAN PEMIKIRAN
AKUNTANSI SYARIAH
DSAK. 2016. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Syariah (IAI: Jakarta).
Kantakji, Samer Mudhir. 2003. islamic accounting fiqh (muassasah risalah nasirun).
Mulawarman, Aji Dedi. 2009. 'Akuntansi Syariah: Teori, Konsep dan Laporan Keuangan', Penerbit epublishing. Jakarta.
Nurhayati, Sri, and Wasilah. 2013. Akuntansi Syariah di Indonesia (Salemba Empat: Jakarta).
Shehata, Hussein. "Islamic Accounting Methodology." In. Kairo: Universitas Al Azhar.
9
SYARIAH: SEJARAH DAN PEMIKIRAN
AKUNTANSI SYARIAH
SEJARAH DAN PEMIKIRAN AKUNTANSI SYARIAH
Tujuan pembelajaran : mahasiswa memahami sejarah dan pemikiran
akuntansi syariah.
Indikator :
1. Mahasiswa mampu memahami tentang sejarah akuntansi
2. Mahasiswa mampu memahami tentang sejarah akuntansi Syariah
3. Mahasiswa mampu memahami tentang pemikiran akuntansi
syariah
Akuntansi
diferensiasi
tersendiri
sebagai
dari
dan
sebuah
disiplin
berhubungan
ilmu
ilmu
yang
lainnya
dengan
telah
memiliki
perkembangan
mengalami
sejarah
kehidupan
manusia.
1. Sejarah Akuntansi (Nurhayati and Wasilah 2013)
Akuntansi khususnya pencatatan telah dikenal di peradaban
dunia melalui bukti pencatatan di peninggalan peradaban di
Babilonia (4500 SM), Firaun Mesir dan Kode Hammurabi (2250
SM). Akuntansi pada awal digunakan sebagai alat bantu untuk
menghitung
laba
yaitu
selisih
pendapatan
dengan
pengeluaran. Karena akuntansi dikenal dalam hitungan inilah
maka akuntansi modern mencatat permulaan akuntansi sebagai
sebuah ilmu karena ditemukan pertama kali dalam tulisan
Biarawan
tulisannya
ahli
matematika
summa
bernama
de
Luca
arithmetica
Pacioli
melalui
geometria
et
proportionalita di tahun 1445 M. Di dalam buku tersebut
diperkenalkan apa yang kita sebut sekarang sebagai double
1
MODUL 4 – PELAPORAN KEUANGAN
SYARIAH: SEJARAH DAN PEMIKIRAN
AKUNTANSI SYARIAH
entry
bookkeeping,
penggunaan
jurnal,
ledger,
dan
trial
balance.(Nurhayati and Wasilah 2013)
Apa yang ditulis oleh Pacioli sebenarnya merupakan hasil
tulisan
terhadap
apa
yang
saat
itu
telah
digunakan
di
Venice Italia. Orang yang menuliskan tentang double entry
bookkeeping pertama kali ternyata adalah Benedetto Cotrugli
dalam bukunya Della Mercatua e del Mercate Perjetto pada
tahun 1458 M. yang baru diterbitkan pada tahun 1578 M.
(Nurhayati and Wasilah 2013)
Vernon Kam menyatakan bahwa ilmu matematika yang berkembang
di Italia saat itu telah dikembangkan dan digunakan di
peradaban Islam 600 tahun sebelumnya. Bukti atas pernyataan
ini
adalah
apa
yang
dikemukakan
oleh
Hendrikson
bahwa
matematika tidak bisa dilepaskan dari angka Arab, karena
perkembangan
sekarang
akuntansi
karena
bisa
penggunaan
secepat
angka
Arab
apa
yang
yang
dikena
telah
lama
digunakan di peradaban Islam. Karena itu akuntansi modern
tidak bisa dilepaskan dari peradaban Islam malah mungkin
asal mulanya bisa ditelusuri juga dalam peradaban Islam.
(Nurhayati and Wasilah 2013)
2. Sejarah Akuntansi Syariah
a. Di Dunia
2
MODUL 4 – PELAPORAN KEUANGAN
SYARIAH: SEJARAH DAN PEMIKIRAN
AKUNTANSI SYARIAH
Kegiatan akuntansi modern yang melibatkan pembentukan
lembaga pengawasan, pengelolaan, dan administrasi telah
dikenal semenjak zaman Rasulullah SAW, kemudian Khulafa
Al rasyidin dan kekhalifahan Islam selanjutnya melalui
lembaga Baitul Mal yang pada mulanya untuk mengelola
zakat, ‘ushur (pajak pertanian dari muslim) dan jizyah
(pajak perlindungan dari nonmuslim) dan kharaj (pajak
pertanian nonmuslim).(Nurhayati and Wasilah 2013)
Pada masa Khalifah Umar Bin Khattab mulai diperkenalkan
istilah jaridah yang sama dengan jurnal di akuntansi
modern, juga dikenal istilah Amil untuk pengelola zakat,
Mubashor untuk yang diawasi, al Katib sebagai pencatat,
juga
pada
muhtasib
kekhalifahan
yaitu
setara
seterusnya
dengan
dikenal
akuntan
saat
istilah
ini,
juga
lembaga hisab dan kegiatan muhasabah atau pemeriksaan.
(Nurhayati and Wasilah 2013)
Muhtasib pada masa kekhalifahan diberi peran yang lebih
luas
yaitu
puasa,
juga
dan
sebagai
memeriksa
timbangan
di
pasar,
penipuan,
juga
pengawas
yang
ketidakadilan
atau
pengawasan
kecurangan
harta,
tidak
baik
sholat,
kecurangan
lainnya
seperti
kepentingan
social,
pelaksanaan ibadah pribadi, dan pemeriksaan transaksi
bisnis. (Nurhayati and Wasilah 2013)
3
MODUL 4 – PELAPORAN KEUANGAN
SYARIAH: SEJARAH DAN PEMIKIRAN
AKUNTANSI SYARIAH
Pada
masa
kekhalifahan
selanjutnya
fungsi
muhtasib
diperluas ke wilayah pelayanan umum seperti kesehatan,
pasokan air, tunjangan untuk rakyat miskin, kelayakan
tempat
tinggal,
dan
keamanan.
(Nurhayati
and
Wasilah
2013)
b. Di Indonesia
Perkembangan akuntansi syariah di Indonesia tidak dapat
dilepaskan dari proses pendirian Bank Syariah. Pendirian
Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan landasan awal
diterapkannya ajaran Islam menjadi pedoman bermuamalah.
Pendirian
ini
dimulai
dengan
serangkaian
proses
perjuangan sekelompok masyarakat dan para pemikir Islam
dalam upaya mengajak masyarakat Indonesia bermuamalah
yang
sesuai
diprakarsai
dengan
oleh
ajaran
beberapa
agama.
orang
Kelompok
tokoh
Islam,
ini
Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), serta Majelis Ulama
Indonesia (MUI) yang pada waktu itu, sekitar tahun 1990.
(Hasibuan,2013).
Berdirinya bank syariah tentunya membutuhkan seperangkat
aturan
yang
peraturan
tidak
terpisahkan,
perbankan,
kebutuhan
antara
lain,
pengawasan,
yaitu
auditing,
kebutuhan pemahaman terhadap produk-produk syariah dan
Iain-Iain. Dengan demikian banyak peneliti yang meyakini
bahwa
kemunculan
kebutuhan,
pengembangan
teori
dan
praktik akuntansi syariah adalah karena berdirinya bank
syariah. Pendirian bank syariah adalah merupakan salah
satu
Dengan
bentuk
demikian,
diinterpretasikan
implementasi
berdasarkan
bahwa
4
ekonomi
data
keberadaan
Islam.
dokumen,
sejarah
dapat
pemikiran
MODUL 4 – PELAPORAN KEUANGAN
SYARIAH: SEJARAH DAN PEMIKIRAN
AKUNTANSI SYARIAH
tentang akuntansi syariah adalah setelah adanya standar
akuntansi
perbankan
syariah,
setelah
terbentuknya
pemahaman yang lebih konkrit tentang apa dan bagaimana
akuntansi syariah, dan terbentuknya lembaga-lembaga yang
berkonsentrasi
pada
akuntansi
syariah.
jadi
secara
historis, sejak tahun 2002 barulah muncul ide pemikiran
dan
keberadaan
akuntansi
syariah,
baik
secara
pengetahuan umum maupun secara teknis. Sebagai catatan,
IAI
baru
membentuk
Komite
Akuntansi
Syariah
di
Indonesia.
Ikatan
Akuntan
Indonesia
(IAI)
sebagai
organisasi
profesi yang menaungi akuntan profesional di Indonesia,
senantiasa berperan aktif dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonomi
syariah
di
Indonesia.
IAI
menyadari
bahwa
transaksi syariah memiliki keunikan tersendiri sehingga
membutuhkan
Standar
adanya
Akuntansi
standar
akuntansi
Keuangan
(DSAK)
syariah.
IAI
Dewan
menerbitkan
standar akuntansi syariah pertama di Indonesia, yaitu
Pernyataan
Standar
Akuntansi
Keuangan
59
tentang
Akuntansi Perbankan di tahun 2002.
Standar
Akuntansi
Syariah
yang
dikeluarkan
oleh
IAI
secara keseluruhan adalah sebagai berikut: (DSAK 2016)
a. Sebelum Tahun Buku 2002
PSAK 31 tentang Akuntansi Perbankan, sepanjang tidak
bertentangandengan syariah
Accounting, Auditing for Islamic Financial
Institutions (AAOIFI Bahrain)
b. Tahun Buku 2002 sd. 2007
PSAK 59 tentang Akuntansi Syariah
c. Setelah Tahun Buku 2007
5
MODUL 4 – PELAPORAN KEUANGAN
SYARIAH: SEJARAH DAN PEMIKIRAN
AKUNTANSI SYARIAH
PSAK 101 sd 108
d. Tahun Buku 2009
PSAK:107 Akuntansi Ijarah;108 Akuntansi Transaksi Asur
ansi Syariah;109 Akuntansi Zakat, Infaq, dan Shadaqah
Perkembangan
berlanjut
akuntansi
hingga
syariah
akhirnya
di
Dewan
Indonesia
Pengurus
terus
Nasional
(DPN) IAI membentuk Komite Akuntansi Syariah di tahun
2005
yang
diketuai
Akuntansi
oleh
Syariah
bertransformasi
Jusuf
ini
menjadi
Wibisana.
kemudian
Dewan
Komite
akhirnya
Standar
Akuntansi
Syariah (DSAS) IAI yang bertugas untuk mengembangkan
standar
2013,
akuntansi
DPN
IAI
syariah
di
mengalihkan
Indonesia.
kewenangan
Pada
atas
tahun
produk
syariah yang sebelumnya telah disusun oleh DSAK IAI
kepada DSAS IAI.
IAI
juga
melaksanakan
Syariah
(USAS)
Ujian
sebagai
Sertifikasi
bagian
Akuntansi
dari
strategi
pengembangan keilmuan dan keahlian akuntansi syariah
dalam rangka penyesuaian dengan perkembangan ekonomi
syariah
di
pertamakali
Indonesia.
pada
2008,
Sejak
peserta
diselenggarakan
USAS
IAI
terus
meningkat, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas
peserta.
Saat
Akuntansi
ini
terdapat
Syariah
IAI
82
pemegang
Sertifikasi
secara
profesional
yang
berkiprah di berbagai entitas di negeri ini.
DPN
IAI
melalui
Surat
41/SK/DPN/IAI/XI/2016
Akuntan
menyatakan
merupakan
tentang
Indonesia
jika
upaya
Keputusan
Pembentukan
Kompartemen
pembentukan
IAI
untuk
6
Nomor
Akuntan
kompartemen
meningkatkan
KEPIkatan
Syariah
baru
ini
kontribusi
MODUL 4 – PELAPORAN KEUANGAN
SYARIAH: SEJARAH DAN PEMIKIRAN
AKUNTANSI SYARIAH
optimal
IAI
dan
perkembangan
para
akuntan
perekonomian
meningkat.
Kompartemen
Indonesia
syariah
ini
dalam
yang
makin
merupakan
bagian
organisasi IAI yang dibentuk berdasarkan spesialisasi
profesi untuk meningkatkan kegiatan profesional dan
fungsi ilmiah dalam suatu bidang kerja (IAI, 2017)
e. PSAK tahun 2011
PSAK 109 tentang akuntansi zakat, infaq/sedekah dan
PSAK 110 tentang sukuk
f. PSAK yang disahkan pada era tahun 2016
PSAK 110 tentang
SUKUK
3. Pemikiran Akuntansi Syariah
Terdapat tiga pemikiran utama akuntasi syariah yaitu
a. Pemikiran idealis
Pemikiran idealis dimotori oleh Iwan Triyuwono bersama
para pendukungnya termasuk Aji Dedi Mulawarwan yang
menyatakan bahwa akuntansi syariah harus diubah mulai
dari konsep spiritual sampai praktek sehingga murni
bernafaskan
Islam.
Produk
yang
dihasilkan
dari
akuntansi berdasarkan aliran ini adalah seperti konsep
laporan
nilai
tambah
maisah
laporan
nilai
tambah
dari
pemikiran
ini
kurang
kekuasaan
dan
praktisi
banyak
dikenal
dari
Triyuwono.
mendapatkan
khususnya
masyarakat
7
Mulawarman,
dan
Tapi
tempat
IAI
di
aliran
wilayah
karena
tingkat
atau
belum
kesulitan
MODUL 4 – PELAPORAN KEUANGAN
SYARIAH: SEJARAH DAN PEMIKIRAN
AKUNTANSI SYARIAH
penggunaannya yang tidak aplikatif untuk kondisi saat
ini. (Mulawarman 2009)
b. Pemikiran pragmatis
Pemikiran
ini
dimotori
oleh
Sofyan
Syafrie
Harahap
yang menyatakan bahwa praktek akuntansi konvensional
yang telah ada dan tidak bertentangan dengan syariah
bisa
langsung
syariah
dan
digunakan
sebagai
konsep-konsep
praktek
akuntansi
pendukungnya
secara
spiritual dan moral bisa dikembangkan kemudian. Aliran
ini
didukung
oleh
Wiroso
dan
IAI
yang
produk
akuntansinya telah digunakan secara luas yaitu melalui
PSAK Syariah 101 dan seterusnya yang dikeluarkan oleh
IAI.(Abdul Hadi 2017)
c. Pemikiran gabungan
Aliran
pemikiran
ini
melakukan
kombinasi
diantara
kedua aliran pemikiran dan banyak ahli yang mendukung
gerakan
pemikiran
ini
salah
satunya
adalah
Hussain
Shehata (Shehata) dari Universitas Al Azhar Mesir juga
Samir Kantakji yang mengusulkan adanya fikih akuntansi
Islam(Kantakji
2003),
termasuk
Abdul
Hadi
Indonesia.(Abdul Hadi 2017)
DAFTAR REFERENSI
Abdul Hadi, Dudi. 2017. "Konstruksi Teori Akuntansi Syariah dengan 'Urf." In Seminar Nasional
Akuntansi dan Bisnis Universitas Widyatama Bandung: Panitia SNAB Universitas Widyatama
2017.
8
di
MODUL 4 – PELAPORAN KEUANGAN
SYARIAH: SEJARAH DAN PEMIKIRAN
AKUNTANSI SYARIAH
DSAK. 2016. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Syariah (IAI: Jakarta).
Kantakji, Samer Mudhir. 2003. islamic accounting fiqh (muassasah risalah nasirun).
Mulawarman, Aji Dedi. 2009. 'Akuntansi Syariah: Teori, Konsep dan Laporan Keuangan', Penerbit epublishing. Jakarta.
Nurhayati, Sri, and Wasilah. 2013. Akuntansi Syariah di Indonesia (Salemba Empat: Jakarta).
Shehata, Hussein. "Islamic Accounting Methodology." In. Kairo: Universitas Al Azhar.
9