Perbandingan Bisnis and Politik Indonesi

MAKALAH TEORI PERBANDINGAN POLITIK
“BISNIS & POLITIK”

NAMA ANGGOTA KELOMPOK

Tiara Yasmin (0801513045)
Talitha Islamey (0801513051)
Lolyta Dwi Anjani (0801513061)
Aulia Fadilah (0801513062)

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Al Azhar Indonesia
2015

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Politik berasal dari bahasa Yunani yaitu 'polis' yang artinya negara atau kota.
Politik merupakan suatu usaha menggapai suatu kehidupan yang lebih. Menurut Gabriel
A. Almond, bahwa politik adalah kegiatan yang berhubungan dengan kendali
pembuatan keputusan publik dalam masyarakat tertentu di wilayah tertentu, di mana
kendali ini didukung melalui instrumen yang sifatnya otoritatif yaittu berwenang secara
sah dan koersif yang bersifat memaksa siapa yang berhak menggunakannya dan dengan
tujuan apa. Dalam suatu Negara, politik sangat erat kaitannya dengan power ,decision
malking,public policy dan allocation or distribution.1 Sedangkan bisnis merupakan

suatu badan hukum yang menghasilkan barang dan jasa yang beruapaya memperoleh
laba dan terdapat suatu interaksi antara orang-orang yang berdasarkan kepentingannya
dalam bisnis yang terdiri dari pemilik , karyawan , kreditor , pemasok dan konsumen.2
Menurut Musselman dan Jackson bisnis merupakan jumlah dari keseluruhan aktivitas
yang di organisir oleh orang yang sedang berkecimpung di dunia industri dan
perniagaan yang menyediakan jasa dan barang untuk memenuhi kebutuhan dan
memperbaiki kualitas hidup.
Dapat dilihat dari dua definisi antar politik dan bisnis yang mempunyai
kesamaan dalam tujuannya yaitu untuk memenuhi kebutuhan dan membentuk suatu
kehidupan yang baik. Bisnis dan politik merupakan dua pola hubungan yang saling
terkait dengan adanya hubungan timbal balik diantara keduanya, Aktifitas politik dapat

menunjang kegiatan bisnis dalam sebuah lingkup Negara begitu pula suatu bisnis yang
dapat mendukung kegiatan politik untuk mempertahankan kedaulatan Negara. Setiap
tindakan dalam organisasi bisnis adalah politik, kecuali organisasi sosial seperti charity

1
2

Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta : Gramedcia Pustaka Utama, 2008), hal. 14
Jeff Madura ,Pengantar Bisnis (Jakarta : Salemba empat,2001)

2

faktor-faktor tersebut menentukan kelancaran berlangsungnya suatu bisnis.3 Oleh
karena itu, jika situasi politik mendukung, maka bisnis secara umum akan berjalan
dengan lancar. Tiap pembentukan pola bisnis juga senantiasa berkait erat dengan
politik. Budaya politik merupakan serangkaian keyakinan atau sikap yang memberikan
pengaruh terhadap kebijakan dan administrasi publik di suatu negara, termasuk di
dalamnya pola yang berkaitan dengan kebijakan ekonomi atau perilaku bisnis. Terdapat
politik yang dirancang untuk menjauhkan campur tangan pemerintah dalam bidang
perekonomian/bisnis. Indonesia lebih mengacu pada pola pemerintah terlibat atau turut

campur tangan dalam bisnis. Hal ini dapat dilihat dalam hukum maupun kebijakankebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk menunjang perekonomian dan bisnis.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Indonesia dan Australia dalam bisnisnya yang
terkait dalam hal politik terdapat berbagai permasalahan yang ada oleh sebab itu dalam
suasana

sekarang

yang

penuh

ketidakpastian

politik

dan

ekonomi,

ada


semacam peluang untuk mengatasi hubungan antara pemerintah dan bisnis melalui
pembagian kekuasaan, strategi pembangunan menurut sektor-sektor yang sebaiknya
diurus para pengusaha swasta atau negara, dan seterusnya. 4 Selain itu, diperlukan juga
semacam ideologi dan program tentang peranan bisnis, harapannya, dan tanggung
jawabnya pada masyarakat, tentang hak dan kewajiban yang bersangkutan dengan
penegakkan etika bisnis, tanggung jawab sosial perusahaan dan sejenisnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana keterkaitan antara bisnis terhadap suatu sistem perpolitikan di Indonesia dan
Australia ?

3
4

http://www.academia.edu/8729022/pengaruh_politik_terhadap_bisnis diakses pada 23 mei 2015
Ibid.

3


4

BAB II
KERANGKA TEORI

Kerangka teori (Teoritical Framework) adalah suatu kerangka berpikir kita
secara teoritis atau konsepsional mengenai masalah yang akan kita teliti.5 Kerangka
yang menjadi landasan pemikiran kita dalam membahas suatu masalah. Dalam makalah
ini yang akan dibahas adalah bisnis dan politik. Teori yang akan digunakan untuk
memaparkan makalah ini adalah teori elite.
Teori elite menggambarkan dimana para elite membawa hasil politik yang
berbeda, elite bukanlah aktor yang pasif yang perilakunya ditentukan oleh kelas
ekonomi, elite juga dianggap sebagai aktor independen yang mempunyai pilihan bebas.6
Teori ini menjelaskan adanya kekuasaan yang dimiliki oleh para pemilik modal
sehingga bisa menguasai apa yang ada dalam pemerintahannya dengan ekonomi. Max
Weber dalam tulisannya dari tahun 1890 sampai 1920 menjelaskan bahwa ada sistem
dominan dari administrasi yang rasional dan legal dalam agen bisnis dan pihak
pemerintahan.7
Keterlibatan pengusaha dalam perpolitikan bukanlah hal yang baru terjadi pada
masa ini, khususnya di Indonesia. Para pengusaha yang sudah memiliki modal besar

kadang bisa menguasai seperti layaknya penguasa dunia politik. Adanya hubungan
antara para pengusaha dan para politisi bisa menyebabkan hasil yang tidak maksimal
karena keduaya memiliki posisi kelas yang sama dimana bisa dapat dimungkinkan
untuk saling mencari keuntungan.
Kekuasaan para pejabat birokrasi dapat mempermudah para pengusaha
mendapatkan surat istimewa atau Kattabeletje yang digunakan untuk mendapatkan

Rianto Adi, “Metode Penelitian Sosial dan Hukum”, (Granit) 2004, hlm.29
Denny, J.A, “Catatan Politik”, (LKIS Yogyakarta, 2006), hlm.116
7
Yulyan Maharta Saviar, “Makna dan Perkembangan teori elite”, dalam website http://yulyan-mahartafisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-100802SOP243%20NEGARA,%20AGAMA%20DAN%20DEMOKRASI%20MAKNA%20DAN%20PERKEMBANGAN%20TEORI%20ELIT.html diakses pada 23 Mei 2015
5

6

5

lisensi dari pemerintah.8 Adanya timbal balik antara pengusaha dan para politisi dalam
menjalankan pekerjaannya.
Seperti yang ditulis Max Weber dalam tulisannya yang telah dijelaskan pada

paragraf sebelumnya benar bahwa adanya keterkaitan yang dominan dalam pihak bisnis
dan pihak pemerintahan. Keterkaitan tersebut dilakukan guna mencapai tujuan serta
meraih keuntungan keduanya. Adanya kerjasama serta timbal balik keduanya yang
membuat kedudukannya menjadi setara pada kelas atas.
Para politisi memegang jabatan pemerintahan dan mempunyai peran penting
dalam negara, sedangkan para pengusaha tidak mempunyai peran penting dalam
pemerintahan yang sebenarnya tugasnya hanyalah mencari keuntungan dalam peluang
usahanya. Namun, sekarang adanya kerjasama tersebut yang membuat para pengusaha
bisa menduduki kursi pemerintahan atau bisa berpengarus terhadap perpolitikan karena
adanya kekuatan serta kekuasaan yang dimilikinya. Kekuasaan tersebut bisa bersumber
dalam hal ekonomi.
Dalam teori elit mengajarkan adanya dominasi kekuasaan.9 Adanya dominasi
kekuasaan inilah yang dapat menuntut masyarakat untuk tunduk mengikuti peraturan
yang ada. Dimana pada awalnya posisi pengusaha tidak bisa mencampuri urusan
perpolitikan negara namun karena adanya kekuasaan yang didapatnya dari para politisi
yang bersumber dari modal pengusaha tersebut bisa mempunyai peran dalam
perpolitikan.

Dodi Suprihanto, ”pengusaha dan politik” dalam website
http://repository.unand.ac.id/17469/1/PENGUSAHA_DAN_POLITIK.pdf diakses pada 23 Mei 2015

9
Opcit. “Makna dan Perkembangan teori elite”

8

6

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 JENIS-JENIS DAN TUJUAN BISNIS
Bisnis terdiri dari beberapa macam jenis yang terbagi menjadi empat macam yaitu10
:
Monopsoni , yaitu suatu bentuk pasar yang dikuasai oleh satu orang atau badan
lembaga sebagai pembeli dengan penawaran dari sejumlah penjual atau produsen
sehingga pihak pembeli memiliki kemampuan untuk menetapkan harga contohnya saja
penjualan perangkat kereta api di Indonesia,perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya
ada satu yakni PT. KAI. oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh
PT. KAI.
Monopoli , yaitu suatu penguasaan pasar yang dilakukan oleh seseorang atau

perusahaan atau badan untuk menguasai penawaran pasar yang ditujukan kepada para
pelanggannya. Pasar akan dikuasai oleh sebagian pihak saja serta produk yang
ditawarkan biasanya tidak memiliki barang pengganti dan sulit bagi perusahaan lain
untuk memasuki pasar sebagai contoh yaitu PT. PLN.
Oligopoli , pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa
perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari
sepuluh.Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memosisikan dirinya sebagai bagian
yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan
tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan,
pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan
untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka contohnya saja perusahaan
perminyakan seperti Pertamina, Shell dll.
Oligopsoni , adalah kondisi pasar dimana terdapat beberapa pembeli, masingmasing pembeli memiliki peranan cukup besar untuk mempengaruhi harga. Atau
10

http://www.pengertianbisnis.com diakses pada 23 Mei 2015

7

dikatakan pasar yang dikuasai oleh beberapa pembeli contohnya saja seperti perusahaan

operator seluler, pabrik rokok dll.
Seseorang melakukan bisnis antara lain mereka mempunyai suatu tujuan yang ingin
dicapai oleh karenanya tujuan tersebut antara lain ialah11 :


Profit atau keuntungan,seseorang atau organisasi yang melakukan bisnis tujuan
mempunyai tujuan utamanya yaitu dengan memperoleh keuntungan sebanyak-



banyaknya



menambah pertumbuhan ekonomi Negara.



ekonomi.




kebutuhan masyarakat seperti halnya yang dilakukan oleh BUMN.

Growth atau pertumbuhan bisnis antara lain dilakukan dengan tujuan untuk

Stability atau stabilitas kegiatan bisnis juga bertujuan untuk menstabilkan

Public Service pelayanan umum bisnis yang bertujuan untuk melayani

Will Fare (sejahtera) bisnis ini bertujuan untuk mensejahterakan sesuatu yang
perlu di sejahterakan seperti memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pada usaha pencapaian tujuan-tujuan tersebut, maka tentunya proses pencapaian
tujuan bisnis melalui pengelolaan sumber daya ekonomi secara optimal harus dilakukan
dengan memperhatikan kepentingan dan kemanfaatan bagi para pemilik sumber daya
ekonomi atau pemilik faktor-faktor produksi dan masyarakat pada umumnya.
Tercapainya tujuan-tujuan bisnis akan bersifat jangka panjang apabila mendapat
terdapat dukungan secara inclusif sehinggan tercapainya tujuan para pihak yang terlibat
dalam kegiatan bisnis tersebut seperti pihak tenaga kerja, supplier bahan, pemilik modal
dan pihak-pihak eksternal lainnya.

3.2 BISNIS DAN POLITIK DI INDONESIA
Indonesia sebagai negara berkembang, pasti masih membutuhkan bantuanbantuan untuk dapat mengembangkan negara Indonesia. Sektor bisnis adalah salah satu
sektor yang bisa dibilang mampu menyokong dan memberi pengaruh kepada politik di
11

https://www.scribd.com/doc/24494554/Pengertian-Bisnis-Dan-Ekonomi diakses pada 23 mei 2015

8

Indonesia. Hubungan bisnis dan politik di Indonesia saling berkaitan karena faktor
ekonomi. Indonesia yang notabene sebagai negara berkembang, harus mampu untuk
membuat kebijakan untuk meningkatkan sektor ekonomi. Di dalam negeri, perubahan di
bidang politik dan pemerintahan yang diwarnai dengan adanya perubahan signifikan
dalam sistem politik (terjadi proses demokratisasi) membuka suatu peluang baru dan
juga ancaman baru bagi dunia usaha di Indonesia.12 Bisnis dan politik di Indonesia
sudah mulai saling berkaitan sejak tahun awal 1950.13
Arief Budiman menyebut pola hubungan bisnis dan politik di Indonesia sebagai
sebuah hasil dari perkembangan ”kapitalisme

semu” yaitu adanya campur tangan

pemerintah yang terlalu banyak sehingga mengganggu prinsip persaingan bebas dan
membuat dunia usaha Indonesia menjadi tidak dinamis.14 Selain itu adanya dampak
bisnis dalam politik juga memperngaruhi pemerintah dalam membuat kebijakan.
Adanya para elit pemerintah yang terkadang bermain dalam ranah bisnis mecoba untuk
mencari kemudahan dalam melakukan bisnisnya dengan memanfaatkan posisinya di
kursi pemerintah, atau tidak jarang para pemilik bisnis mencoba kongkalikong terhadap
para pejabat pemerintah untuk dapat memudahkan mereka melaksanakan bisnisnya di
Indonesia. Kekuasaan para pejabat birokrasi mempermudah para pengusaha
mendapatkan surat istimewa atau kattabeletje yang digunakan untuk memperoleh lisensi
dari pemerintah, hal itu memperlihatkan hubungan timbal balik antara penguasa dengan
pengusaha.15
Banyaknya peraturan yang diatur oleh pemerintah Indonesia mengenai bisnis,
ditunjukan dalam beberapa UU yang dibuatoleh pemerintah. Salah satunya dengan
adanya UU No.6 Tahun 1968 mengenai modal dalam negeri. UU tersebut dibentuk
karena melihat kondisi bisnis Indonesia yang dimana modal dalam negeri lebih banyak
dikuasai oleh pihak asing. Namun dalam UU No.1 tahun 1967 mengenai penanaman
modal asing, yang khusus dimaksud untuk mempercepat pembentukan modal.16

12

Andi Irawan, dkk, Pengaruh Politik terhadap Bisnis, dalam situs
(https://www.academia.edu/8729022/pengaruh_politik_terhadap_bisnis), diakses pada 23 MeI 2015
13
Yahya A.Muhaimin, Bisnis dan Politik: Kebijakan Ekonomi Indonesia 1950-1980, Jakarta: LP3ES,
hlm 17
14
Op.cit, Dodi Suprihanto, diakses pada 21 Mei 2015
15
Ibid.
16
Ibid, , Bisnis dan Politik: Kebijakan Ekonomi Indonesia 1950-1980, hlm.91

9

Saat ini bisnis media massa memberikan
pengaruh yang cukup besar terhadap politik di
Indonesia. Hubungan antar media dan politk dapat
dilihat sebagai suatu hal yang sangat menarik,
terutama ketergantungan antara sumber berita
dengan pihak yang memberitakan.17 Bisnis media
massa saat ini dilihat sebagai upaya untuk
komunikasi politik bagi para elit penguasa. Sangat
mudah mebaca fenomena media massa yang
kemudian menjadi saluran dalam setiap komunikasi
politik, bahkan media massa telah menjadi aktor
Sumber : Sindonews.com

utama dalam

bidang politik.18

Entah dalam

melakukan kampanye, ataupun untuk melakukan
sosialisasi suatu kebijakan pemerintah yang baru. Banyaknya juga para pembisnis
media massa yang mulai terjun ke dunia politik saat ini.

Seperti contoh artikel

disamping, adanya pembisnis media massa harian SINDO yaitu Harry Tanoesudibjho
yang terjun keranah politik, mecoba menjadikan portal online yang dimiliki
perusahaannya sebagai alat untuk berkomunikaso politik atau berkampanye untuk
partainnya PERINDO. Selain sebagai sarana komunikasi politik, bisnis media massa
juga mejadi salah satu cara masyarakat untuk dapat mengontrol kinerja kerja para
pemimpin negara serta mampu menarik masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam
perpolitikan di Indonesia. Dalam bisnis media massa ini mungkin kurang mencakup
dalam ranah ekonomi, namun dalam hal ini adanya bisnis media massa lebih dalam
sektor komunikasi politik pemerintah terhadap masyarakat.
Pada pemerintahan Presiden Jokowi Dodo saat ini sedang berupaya untuk
mengundang para investor asing agar mau menanamkan modalnya di Indonesia. Dalam
forum internasional APEC Summit 2014 yang diadakan di Beijing Tiongkok, Presiden
Jokowi Dodo mengundang para investor dunia untuk menanamkan dananya di
Indonesia.19 Selain itu Presiden Jokowi juga menjanjikan untuk dapat mempermudah
Hafied Cangara. ”Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,”
2009. 147
18
Anwar Arifin, Komunikasi Politik ( Jakarta: PT Balai Pustaka, 2003), 96
19
Republika Online, dalam situs (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/14/11/10/netj8mdi-apec-jokowi-undang-investor-asing-ke-indonesia), diakses pada 23 Mei 2015

17

10

perizinan usaha di Indonesia. Ia akan mendorong para menteri, gubernur, dan wali kota
untuk membantu menyelesaikan masalah, jika dalam prosesnya mengalami kendala,
seperti sulinya pembebesan lahan.20 Hal tersebut dilakukan oleh Presiden Jokowi
semata-mata karena masalah keterbatasan anggaran yang dimilki oleh Indonesia. Upaya
tersebut diharapkan dapat memberika dampak baik terhadap Indonesia, yang degan hal
tersebut dapat membantu pembangunan infrastruktur, dan mampu menyerap tenaga
kerja serta bisa mengurangi angka penagguran di Indonesia.

3.3 BISNIS DAN POLITIK DI AUSTRALIA
Bicara mengenai perpolitikan suatu negara tentunya setiap negara memiliki
pasang surut dalam dunia perpolitikannya masing masing. Sistem pemerintahan
Australia dibangun di atas tradisi demokrasi liberal.21 Dimana Australia memeliki nilai
nilai yang bertoleransi terhadap nilai toleransi agama, kebebasan berpendapat/berbicara
serta berserikat, dan supremasi hukum. Lembaga institusi Australia dan praktik praktik
dalam pemerintahannya mencerminkan model pemerintahan demokrasi liberal yang
setipe dengan Inggris dan Amerika Utara. Perpolitikan sering kali dikaitkan dengan
adanya perekonomian suatu negara juga. Di Australia yang sedang menjadi sorotan
utamanya adalah adanya keterkaitan bisnis perdagangan ekspor sapi hidup yang
berdampak juga pada kondisi politik dalam negeri negaranya.
Perpolitikan dalam negeri Australia saat ini sedang memanas karena adanya
keterkaitan bisnis dan politik dalam bidang ekspor sapi di Australia. Adanya kebijakan
baru mengenai pelarang ekspor sapi ke Indonesia memperkeruh suasana perpolitiak
dalam negeri dari Australia. Ekspor sapi di Australia menjadi mitra utama dalam bisnis
dan hubungan bilateral negara Australia dengan negara negara tetangganya dalam
bidang perdagangan. Namun bisnis sapi Australia juga mempengaruhi perpolitikan
dalam negeri dari Australia. Sapi merupakan produk ternak yang menjadi salah satu
andalan ekspor Australia. Jelas dengan adanya kebijakan larangan ekspor sapi ini
berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di Australia. Kebijakan larangan ekspor sapi

20

Ibid
“Sistem Pemerintahan Australia”
(http://www.indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/sistem_pemerintahan.html) diakses pada 17 Mei
2015
21

11

terhadap Indonesia yang telah diverifikasi oleh mentri pertanian Australia, Joe Ludwig
dianggap bisa memberikan dampak yang kurang baik bagi perekonomian dan
perpolitikan dalam negeri Australia.22 Australia mengekspor 700.000 ternak setiap
tahunnya dan sebagian besar dengan tujuan Indonesia.23 Dapat diperkirakan nilai
perdagagan ekspor sapi hidup ke Indonesia diperkirakan sekitar Rp3 triliun per
tahunnya. Hal ini tidak hanya membuat cemas para peternak sapi di Australia Utara tapi
juga membuat pemerintahan Australia saling bersiteru. Karena dengan adanya
pelarangan ekspor sapi ke indonesia sebagai tujuan utama perdagangan sapi Australia
akan memicu dalam nilai tukar mata uang dan situasi politik dari Australia.

Jika di Indonesia perdagangan sapi dapat menjadi melibatkan sejumlah politikus
Indonesia dalam kasus korupsi sapi namun di Australia perdangan sapi ini sebagai
amunisi untuk menyerang lawan politik. Hal ini dapat dilihat soal perdagangan dan
kebijakan pelarangan ekspor sapi menjadi perdebatan dalam ranah perpolitikan di
Australia. Permaslahan tentang perdagangan sapi menjadi salah satu bahan kampanye
menjelang pemilihan umum Australia. Dalam hal ini terjadi perdebatan dari kubu Partai
Liberal, misalnya, terang-terangan menyalahkan kepada kebijakan yang dibuat pada
pemerintahan Julia Gillard tentang pelarangan ekspor sapi hidup ke Indoneisa pada
tahun 2011 dan persoalan ini masih menjaadi topik yang dibahas hingga kini.24 Adanya
ketidaksamaan tujuan dan saling serang kelemahan atau mencari kesalahan pada
pemerintahan Australia karena pelarangan ekspor sapi hidup yang diberlakukan pada
pemerintahan Julia Gillard menjadi bahan serangan dalam perpolitikan Australia yang
dilakukan oleh lawannya dari partai Liberal.
Kebijakan pelarangan ekspor sapi hidup terhadap Indonesia dikarenakan karena
adanya dugaan penganiayaan sapi yang dilakukan di Indonesia. Pemerintahan Australia
melakukan investigasi dan menyediakan tim independennya untuk menyelediki dan
mengetahu jelas bukti bukti terjadinya penganiayaan sapi hidup Australia sebelum
“Australia Larang Ekspor Sapi Hidup ke 12 RPH Indonesia”
(http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2011-06-03/australia-melarang-ekspor-sapi-hidup-ke-12rph-indonesia/68120) diakses pada 17 Mei 2015
23
“Indonesia Tak Khawatir dengan larangan Ekspor Sapi Australia”
(http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2011/06/110609_sapi.shtml) diakses pada 17 Mei 2015
24
“Sapi Ramaikan Jagat Perpolitikan Indonesia dan Australia”
(http://koran.bisnis.com/read/20130627/270/147376/sapi-ramaikan-jagat-politik-indonesia-australia)
diakses pada 17 Mei 2015
22

12

disembelih di Indonesia. pada masa pemerintahannya, kementerian pertanian Ludwig
mengatakan dengan pasti penghentian ekspor sapi hidup kepada indonesia untuk
beberapa rumah potong sapi di Indonesia. Partai Hijau Australia meminta pemerintah
segera melarang semua ekspor ke Indonesia.25 Mereka menawarkan dukungan
bipartisan untuk meninjau ekspor industri ternak, tapi berhenti mengadvokasi larangan
penuh. Persoalan ekspor sapi juga mengalami pro dan kontra yang dilakukan oleh
pemerintahan Australia. Pemerintahan Australia yang dilihat awalnya menyetujui
dengan adanya larangan ekspor sapi hidup di Indonesia namun tidak semua kubu dari
partai politik menyetujui adanya kebijakakan larangan ekspor sapi hidup ke Indonesia
mengingat ekspor pertanian terbesar di Australia adalah dalam mitra perdagangan sapi
hidup dengan indonesia.
Pemimpin konservatif Tony Abbott dari koalisi Partai Liberal Nasional telah resmi
terpilih maju sebagai perdana menteri ke 28 pemerintah Federal Australia ia maju
setelah berhasil mengalahkan Kevin Ruud dari Partai Buruh Australia ( ALP) yang
diadakan pada Pemilu yang diumumkan Sabtu 7 September 2013. 26

Kemenangan

kelompok partai dari Perdana Menteri Tony Abbot ini menarik untuk dicermati karena
pastinya akan ada kebijakan kebijakan baru yang berbeda dari pemerintahan
sebelumnya. Dan akan ada dampak kebijakan terkait dengan ternak ekspor sapi yang
juga termasuk dalam diplomasi untuk Indonesia yang baru dari pemerintahan Tony
Abbot. Perdagangan sapi hidup merupakan produk ternak yang menjadi salah satu
andalan ekspor negara Australia menembus ke pasar Indonesia. Pada 2011, tercatat
berdasarkan data Meat & Livestock Australia, lebih dari 370.000 ekor atau sekitar 55%
dari total ekspor sapi Australia dikapalkan ke Indonesia dengan nilai AU$265 juta
(sekitar Rp2,7 triliun). Tahun berikutnya, 2012, angka itu turun sepertiga menjadi
270.000 ekor senilai AU$190 juta (sekitar Rp1,9 triliun).27 Jika kebijakan pelarangan
ekspor sapi di Australia terhadap Indonesia tetap dijalankan hal ini akan menjadi dilema
bagi pemerintahannya dan perekonomiannya dari bidang peternakan. Hal ini yang
menjadi sumber keributan para kubu politik di Australia. Wakil Ketua Partai Liberal
“Pemerintah Australia Selidiki Kekejaman Ternak di Indonesia”,
(http://www.tempo.co/read/news/2011/05/31/090337854/Pemerintah-Australia-Selidiki-KekejamanTernak-di-Indonesia) diakses pada 17 Mei 2015
26
“PM Tony Abbot dan Korelasi Mahalnya Daging Sapi” (http://politik.kompasiana.com/2013/09/09/pmtony-abbott-dan-korelasi-mahalnya-harga-daging-sapi-587990.html) diakses pada 17 Mei 2015
27
Op.cit, “Sapi Ramaikan Jagat Perpolitikan Indonesia Australia” diakses pada 17 Mei 2015
25

13

Julie Bishop yang dikepalai oleh Tony Abbott, yang kini menjabat Menteri Bayangan
Luar Negeri, jelas jelas mengecam kebijakan lawannya itu dalam hal pelarangan ekspor
sapi ke Indonesia.
Setelah terpilihnya perdana menteri Tony Abbott untuk periode selanjutnya,
Tonny Abbott langsung mencabut kebijakan pelarangan ekspor sapi hidup terhadap
Indonesia. Bahkan Tony Abbott menjanjikan hubungan yang lebih baik pada impor
ternak sapi terhadap negara Indonesia. Tony Abbott terpilih menjadi perdana menteri
selanjutnya karena masyarakat Australia yang sebagian bergantung pada hasil ternak
dan tambang mereka sebagian besar merasa marah pada pemerintahan sebelumnya
karena adanya larangan ekspor kepada Indonesia sebagai tujuan utama penjualaan sapi
hidup ke Indonesia. Sedangkan pada saat berkampaye partai Liberal Nasional jelas
menjanjikan adanya kembali penghidupan ekspor sapi hidup terhadap negara Indonesia.
Pernyataan Tony Abbot dalam kampanye sudah jelas bertentangan dengan kebijakan
pada masa pemerintahan sebelumnya yang dianggap merugikan sebagian besar peternak
sapi di Australia. Karena sebagian besar warga Australia masih bergantung pada
perternakan sapinya maka suara pada kampanye dimenangkan oleh perdana mentreri
Tony Abbott yang menjanjikan hubungan diplomasi yang lebih baik pada sektor ekspor
sapi kepada negara Indonesia. dan warga Australia berharap kepada Tony Abbott tidak
akan mengambil kebijakan yang sama dengan masa pemerintahan yang sebelumnya.
Melihat adanya kemarahan dan ketidakseimbangan atas kebijakan larangan ekspor sapi
tersebut partai kolaisi Liberal Nasionalis mengambil kesempatan dengan menjanjikan
adanya perbaikan hubungan ekspor ternak sapi dan akan mencabut pembekuan
kebijakan yang dibuat pada perdana menteri sebelumnya. Dan begitulah cara partai
Liberal Nasionalis yang dikepalai oleh Tony Abbott menarik sejumlah suara pada
kampanye sehingga dia maju sebagai pemenang pada pemilu.
Dan isu perdagangan sapi di Australia menjadi isu yang menarik untuk dibahas
karena adanya ketergantungan bisnis perdagangan ekspor sapi

yang dapat

mempengaruhi kondisi perpolitkan Australia. Dimana bisnis perdagangan ekspor sapi
dapat menjadi alasan kemenangan suatu partai politik untuk mencapai kesuksesannya
mengambil hati masyarakat negaranya dalam kampanye pemilu. Bisnis perdagangan
ekspor sapi juga menjadi salah satu amunisi yang dapat mempengaruhi perpolitikan
negara Australia dimana kubu partai politiknya saling menyerang atas isu sapi dan
14

saling mengambil hati masyarakatnya melalui isu perdagangan ekspor sapi di Australia.
Hal ini karena sektor ternak di Australia menjadi perhatian utama dalam perekonomian
negaranya, jika ekspor sapi terhadap Indonesia dibekukan tentu saja Australia akan
merugi. Cara ini diambil Tony Abbott untuk mengambil kebijakan baru yang dinilai
dapat menarik simpati dari rakyat Australia yang sudah geram dengan adanya kebijakan
pembekuan ekspor sapi terhadap Indonesia. Terlihat keterlibatan dimana bisnis
perdagangan mempengaruhi suatu kondisi perpolitikan di suatu negara.

15

BAB IV
KESIMPULAN
Definisi antara politik dan bisnis yang mempunyai kesamaan dalam tujuannya
yaitu untuk memenuhi kebutuhan dan membentuk suatu kehidupan yang baik. Bisnis
dan politik merupakan dua pola hubungan yang saling terkait dengan adanya hubungan
timbal balik diantara keduanya, Aktifitas politik dapat menunjang kegiatan bisnis dalam
sebuah lingkup Negara begitu pulasuatu bisnis yang dapat mendukung kegiatan politik
untuk mempertahankan kedaulatan Negara
Adanya keterkaitan ekonomi dengan politik di Indonesia yang membuat
kebijakan untuk meningkatkan sektor ekonominya. Adanya dampak bisnis dalam politik
juga memperngaruhi pemerintah dalam membuat kebijakan. Adanya keterkaitan para
pengusaha dan pihak politisi dapat dicontohkan di Indonesia mengenai media massa.
Media massa dapat membawa nama baik para politisi atau media massa digunakan
untuk membangkitkan nama maupun keanggotaan baru dalam perpolitikan untuk
menaikkan citranya.
Di Indonesia media massa sebagai alat pendekatan dengan para politisi untuk
meraih kekuasaan pemerintahan dengan menawarkan dengan mengiklankan guna
mencapai nama baik para poltisi tersebut. Dengan begitu usaha para pengusaha dalam
bidang media massa bisa mencapai pendekatan dengan pemerintahan serta dapat meraih
keuntungan dengan dibayarnya pihak media massa tersebut yang telah menyalurkan jasa
pengiklanan maupun pemberitaan baiknya. Selain itu Indonesia karena keterbatasan
anggaran, dalam kepemimpinan Presiden Jokowi Dodo saat ini menggundang para
pengusaha asing untuk bisa berinvestasi di Indonesia. Dan juga akan menjanjikan
mempermudah proses perizinin dalam membuka usaha nantinya.
Berbeda dengan Australia, jika Indonesia para pengusaha melakukan pendekatan
serta mengambil keuntungan kepada para politisi melalui media massa. Bisnis dan
politik di Australia sedang memanas, hal tersebut disebabkan karena adanya larangan
kegiatan ekspor sapi ke Indonesia. Larangan tersebut dinyatakan karena adanya
ketidakbenaran dalam pemotongan sapi di Indonesia.

16

Adanya pro kontra dalam pemerintahan terhadap pelarangan bisnis tersebut
membuat pemerintahan politik Australia dilema. Kegiatan ekspor tersebut membawa
keuntungan banyak bagi pemasukan keuangan negara tersebut. Maka jika dihentikan
kegiatan ekspor sapi ke Indonesia akan membawa pengaruh pada ekonomi negara
Australia.

17

DAFTAR PUSTAKA
Buku:


Adi, Rianto. 2004. Metode Penelitian Sosial dan Hukum. Granit



Arifin, Anwar. Komunikasi Politik, Jakarta: PT Balai Pustaka, 2003.



Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta : Gramedcia Pustaka
Utama, 2008



Cangara, Hafied. ”Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada,” 2009.



J.A, Denny. 2006. Catatan Politik. Yogyakarta: LKIS.



Madura, Jeff . Pengantar Bisnis, Jakarta : Salemba empat, 2001



Yahya A.Muhaimin, Bisnis dan Politik: Kebijakan Ekonomi Indonesia
1950-1980, Jakarta: LP3ES

Website:


Australia Larang Ekspor Sapi Hidup ke 12 RPH Indonesia”
(http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2011-06-03/australia-melarang-



ekspor-sapi-hidup-ke-12-rph-indonesia/68120) diakses pada 17 Mei 2015
Indonesia Tak Khawatir dengan larangan Ekspor Sapi Australia”
(http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2011/06/110609_sapi.shtml)



diakses pada 17 Mei 2015
Irawan, Andi dkk, Pengaruh Politik terhadap Bisnis, dalam situs
(https://www.academia.edu/8729022/pengaruh_politik_terhadap_bisnis),



diakses pada 23 MeI 2015
Pemerintah Australia Selidiki Kekejaman Ternak di Indonesia”,
(http://www.tempo.co/read/news/2011/05/31/090337854/Pemerintah-Australia-



Selidiki-Kekejaman-Ternak-di-Indonesia) diakses pada 17 Mei 2015
PM Tony Abbot dan Korelasi Mahalnya Daging Sapi”
(http://politik.kompasiana.com/2013/09/09/pm-tony-abbott-dan-korelasimahalnya-harga-daging-sapi-587990.html) diakses pada 17 Mei 2015

18



Pratama, Angga Aditya. Pengaruh Politik Terhadap Bisnis,
(http://www.academia.edu/8729022/pengaruh_politik_terhadap_bisnis) diakses



pada 23 mei 2015
Republika Online, dalam situs
(http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/14/11/10/netj8m-di-apec-



jokowi-undang-investor-asing-ke-indonesia), diakses pada 23 Mei 2015
Sapi Ramaikan Jagat Perpolitikan Indonesia dan Australia”
(http://koran.bisnis.com/read/20130627/270/147376/sapi-ramaikan-jagat-politik-



indonesia-australia) diakses pada 17 Mei 2015
Saviar, Yulyan Maharta, “Makna dan Perkembangan teori elite”, dalam website
http://yulyan-maharta-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-100802SOP243%20NEGARA,%20AGAMA%20DAN%20DEMOKRASI-



%20MAKNA%20DAN%20PERKEMBANGAN%20TEORI%20ELIT.html
Sistem Pemerintahan Australia
(http://www.indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/sistem_pemerintahan.htm



l) diakses pada 17 Mei 2015
Suprihanto, Dodi. Pengusaha Dan Politik: Keterlibatan Pengusaha Dalam Dunia
Politik Di Sumatera Barat 1999 – 2009, dalam situs
(http://repository.unand.ac.id/17469/1/PENGUSAHA_DAN_POLITIK.pdf),
diakses pada 21 Mei 2015

19

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

The Correlation between students vocabulary master and reading comprehension

16 145 49

Improping student's reading comprehension of descriptive text through textual teaching and learning (CTL)

8 140 133

The correlation between listening skill and pronunciation accuracy : a case study in the firt year of smk vocation higt school pupita bangsa ciputat school year 2005-2006

9 128 37

Partisipasi Politik Perempuan : Studi Kasus Bupati Perempuan Dalam Pemerintahan Dalam Kabupaten Karanganyar

3 106 88

Pengaruh Kemampuan Manajerial Dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Di Unit Agro Bisnis Pada Yayasan Al-Anshor Bandung (survey pada petani unit Agro Bisnis Yayasan Al-Anshor Bandung)

5 61 1

Transmission of Greek and Arabic Veteri

0 1 22

Studi Perbandingan Sikap Sosial Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan Think Pair Share Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu

3 49 84

Politik Hukum Pembaharuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Kajian Pasal 74 beserta Penjelasannya)

0 1 22