Analisis Faktor-Faktor Penentu (Determining Factors) yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia Tahun 2012-2014

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut PSAK No. 1 (revisi 2009) adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka, memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai, menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu”. Laporan keuangan yang dihasilkan menurut PSAK revisi 2013 adalah sebagai berikut : 1. Laporan posisi keuangan adalah daftar yang sistematis dari aset, utang, dan

modal pada tanggal tertentu, yang biasanya dibuat pada akhir tahun. Disebut sebagai daftar yang sistematis, karena disusun bersadarkan urutan tertentu. Dalam laporan posisi keuangan dapat diketahui berapa jumlah kekayaan entitas membayar kewajiban serta kemampuan entitas memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah investasi pemilik yang ada di dalam entitas tersebut.

2. Laporan laba rugi komprehensif adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu entitas untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahui laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.

3. Laporan arus kas, dengan adanya laporan ini, pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aset neto entitas, struktur keuangan (termasuk


(2)

likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan entitas untuk menghasilkan kas dimasa mendatang.

4. Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas untuk periode tertentu, bisa satu bulan atau satu tahun. Melalui perubahan laporan perubahan modal, pembaca laporan dapat mengetahui sebab-sebab perubahan ekuitas selama periode tertentu

5. Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang berisi informasi tambahan atas apa yang disajikan dalam empat laporan diatas. Laporan ini memberikan penjelasan atau rincian pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi mengenai pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.

Para pemakai laporan keuangan sangat bervariasi, hal ini didasari karena perbedaan latar belakang maupun kepentingan. Adapun pemakai laporan keuangan menurut IASB dibagi kedalam 2 bagian yaitu: kelompok pengguna utama yang terdiri dari investor dan kreditur, dan kelompok pengguna kedua yang terdiri dari pemerintahan, pelanggan potensial serta pengguna lainnya.

2.1.2 Kualitas Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada hakikatnya adalah informasi kuantitatif. Agar suatu informasi berguna bagi para pemakai maka informasi tersebut harus memenuhi karakteristik kualitatif. Dengan karakteristik kualitatif tersebut, informasi kuantitatif dalam laporan keuangan dapat memenuhi kebutuhan pemakai. Menurut IFRS, karakteristik kualitatif laporan keuangan dibagi kedalam dua bagian, yaitu kualitas Fundamental dan kualitas Enhancing (kualitas yang


(3)

meningkatkan, kualitas fundamental terdiri dari Relevance (Relevansi) dan Faithful Representation (penyajian yang tulus dan jujur), sedangkan kualitas Enchanging terdiri dari comparability (dapat dibandingkan), Verifiability (dapat diverifikasi), timeliness (tepat waktu), dan understandability (dapat dipahami).

Relevansi informasi berhubungan dengan materialitas. Informasi yang tidak material tidak relevan dalam pengambilan keputusan. Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatatt informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas laporan keuangan. materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantumkan (omission) atau kesalahan dalam mencatat (misstatement). Karenanya, materialitas lebih merupakan suatu ambang batas agar informasi dipandang berguna. Standar tidak menetapkan ukuran materialitas dalam jumlah tertentu, karena sangat dipengaruhi ukuran entitas, hakikat informasi, dan juga kondisi entitas. Penyusun sering menggunakan ukuran materialitas ini berdasarkan persentase nilai penjualan atau total aset.

Faithful Representation adalah penyajian informasi yang dilakukan secara tulus dan jujur, informasi yang tulus dan jujur harus disajikan secara wajar atau disajikan sesuai dengan yang seharusnya. Keandalan juga merupakan bagian dari penyajian informasi yang tulus dan jujur. Faithful Representation terdiri atas: 1. Kelengkapan

Agar dapat diandalkan informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan mempertimbangkan biaya penyusunan.


(4)

Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi relevansi.

2. Netralitas

Informasi digunakan untuk kebutuhan umum pemakai serta tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Informasi tidak boleh ditujukan menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, yang disisi lain, akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan berlawanan.

3. Penyajian wajar

Laporan keuangan harus menggambarkan atau menyajikan dengan wajar, posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas. Penerapan karakteristik kualitatif pokok dan standar akuntansi keuangan yang sesuai akan menghasilkan laporan keuangan yang wajar.

Karakteristik kualitatif enhancing atau yang meningkatkan terdiri dari: 1. Comparability (dapat dibandingkan)

Para pemakai harus dimungkinkan untuk dapat mengidentifikasi perbedaan kebijakan akuntansi yang antarperiode dan dengan entitas yang berbeda. Ketaatan pada standar akuntansi keuangan, termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh entitas, membantu pencapaian daya banding. Kebutuhan terhadap daya banding jangan dikacaukan dengan keseragaman semata-mata sehingga menghambat penerapan standar akuntansi keuangan yang lebih baik. Entitas tidak perlu meneruskan kebijakan akuntansi


(5)

yang tidak sesuai dengan karakteristik kualitatif relevansi dan keandalan serta menggantinya dengan kebijakan yang baru yang lebih sesuai. Entitas juga tidak perlu mempertahankan suatu kebijakan akuntansi yang ada jika terdapat alternatif lain yang lebih relevan dan andal. Karena pemakai ingin membandingkan posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan antar periode, maka entitas perlu menyajikan informasi periode sebelumnya dalam laporan keuangan. informasi keuangan harus disajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya.

2. Verifiability (dapat diverifikasi)

Informasi dinyatakan dapat diverifikasi jika informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya akan tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.

3. Timeliness (tepat waktu)

Informasi yang disajikan terlambat akan menyebabkan informasi tersebut kehilangan relevansinya. Manajemen harus menyeimbangkan manfaat informasi tepat waktu dan keandalan informasi. Untuk menyediakan informasi yang andal seringkali perlu melaporkan seluruh transaksi, hal ini memerlukan waktu yang lama sehingga informasi disajikan terlambat, sehingga mengurangi relevansi informasi tersebut.

4. Understandability (dapat dipahami)

Laporan keuangan harus dapat dipahami oleh para pemakai agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Untuk dapat dipahami, para pemakai


(6)

laporan keuangan diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang ekonomi, bisnis, akuntansi,serta kemauan untuk mempelajari informasi.

Dalam penelitian ini ukuran kualitas pelaporan keuangan dilakukan dengan menggunakan pengukuran NiCE (Nijmegen Centre of Economics). Berikut ini pengukuran kualitas laporan keuangan yang dikembangkan oleh NiCE:

Tabel 2.1

Indeks Pengukuran NiCE untuk Kualitas Laporan Keuangan Question no. Question Operationalization Concept

R1 To what extent does

the

company use fair value instead of historical cost

1 = Only HC 2 = Most HC 3 = Balance FV/HC 4 = Most FV 5 = Only FV

Predictive value

R2a To what extent does

the

presence of non-financial information in terms of business

opportunities and risks

complement the financial information?

1 = No non-financial information

2 = Limited non-financial information, not very useful for forming expectations

3 = Sufficient useful non-financial information 4 = Relatively much useful non-financial information, helpful for developing expectations

5 = Very extensive non-financial information presents additional information which helps developing expectations

Predictive value


(7)

the risk section provide good insights into the risk profile of the

company?

profile

2 = Limited insights into risk profile

3 = Sufficient insights into risk profile

4 = Relatively much insights into risk profile

5 = Very extensive insights into risk profile

R3 To what extent does

the annual report contain forward-looking information?

1 = No forward-looking information

2 = Limited forward-looking information

3 = Sufficient forward-looking information 4 = Relatively much forward-looking information 5 = Very extensive forward-looking information

Predictive value

R4 To what extent does

the annual report contain information on corporate social responsibility

1 = No information on CSR 2 = Limited information on CSR

3 = Sufficient information on CSR

4 = Very much information on CSR

5 = Very extensive information on CSR

Predictive value

R5 To what extent does

the annual report include a report from the supervisory board?

1 = No information from supervisory board

2 = Limited information from supervisory board

3 = Sufficient information from supervisory board 4 = Very much information from supervisory board 5 = Very extensive

Predictive and confirmatory value


(8)

information from supervisory Board

R7 To what extent does

the annual report contain information regarding personnel policies?

1 = No information regarding personnel policies

2 = Limited information regarding personnel policies 3 = Sufficient information regarding personnel policies

4 = Very much information regarding personnel policies

5 = Very extensive information regarding personnel

Policies

Predictive and confirmatory value

R8 To what extent does

the annual report contain information concerning divisions

1 = No information concerning divisions 2 = Limited information concerning divisions 3 = Sufficient information concerning divisions 4 = Very much information concerning divisions 5 = Very extensive information concerning divisions

Predictive and confirmatory value

R9 To what extent does

the annual report contain an analysis concerning cash flows

1 = No analysis 2 = Limited analysis 3 = Sufficient analysis 4 = Very much analysis 5 = Very extensive analysis

Predictive value

R10 To what extent are

the

intangible assets disclosed?

1 = No disclosure 2 = Limited disclosure 3 = Sufficient disclosure 4 = Very much disclosure


(9)

5 = Very extensive disclosure

R11a Are “off balance”

activities included in the annual report?

1 = Yes 2 = No

Predictive value

R11b To what extent are

the “off

balance” activities disclosed?

1 = No disclosure 2 = Limited disclosure 3=Sufficient disclosure 4 = Very much disclosure 5 = Very extensive disclosure

Predictive value

R13 To what extent does

the annual report contain information concerning the companies’

1 = No information concerning going concern 2 = Limited information concerning going concern 3 = Sufficient information concerning going concern 4 = Very much information concerning going concern 5 = Very extensive

information concerning going Concern

Predictive value

F1 To what extent are

valid

arguments provided to support

the decision for certain

assumptions and estimates in the annual report?

1 = No valid arguments 2 = Limited valid arguments 3 = Sufficient valid

arguments

4 = Very much valid arguments

5 = Very extensive valid arguments

Verifiability

F2 Which type of

auditors’ report is included in the annual

report?

1 = Adverse opinion 2 = Disclaimer of opinion 3 = Qualified opinion 4 = Unqualified opinion: Financial figures 5 = Unqualified opinion:

Free from material error, verification, neutrality, and completeness


(10)

Financial figures + internal Control

F3 To what extent does

the

company provide information on corporate governance?

1 = No description CG 2 = Limited description CG 3 = Sufficient description CG 4 = Very much description CG

5 = Very extensive description CG

Completeness, verifiability, and free from material error

F4 To what extent does

the annual report contain disclosure concerning the “comply or explain” application?

1 = No disclosure 2 = Limited disclosure 3=Sufficient disclosure 4 = Very much disclosure 5 = Very extensive disclosure

Neutrality

F5 To what extent does

the annual report contain disclosure related to both positive and negative contingencies?

1 = No disclosure 2 = Limited disclosure 3 = Sufficient disclosure 4 = Very much disclosure 5 = Very extensive disclosure

Completeness and Verifiability

F6 To what extent does

the annual report contain information concerning bonuses of the

board of directors?

1 = No information concerning bonuses 2 = Limited information concerning bonuses 3 = Sufficient information concerning bonuses 4 = Very much information concerning bonuses 5 = Very extensive information concerning bonuses


(11)

U1 To what extent is the annual report presented in a well

organized manner?

1 = Very bad presentation 2 = Bad presentation 3 = Poor presentation 4 = Good presentation 5 = Very good presentation

Understandability

U2 To what extent does

the

presence of graphs and tables clarifies the presented information?

1 = no graphs 2 = 1-5 graphs 3 = 6-10 graphs 4 = 11-15 graphs 5 = > 15 graphs

Understandability

U3 To what extent does

the annual report contain technical jargon in the perception of the

researcher?

1 = Very much jargon 2 = Much jargon

3 = Moderate use of jargon 4 = Limited use of jargon 5 = No/ hardly any jargon

Understandability

U4 What is the size of

the glossary?

1 = No glossary 2 = Less than 1 page 3 = Approximately one page 4 = 1-2 pages

5 = > 2 pages

Understandability

U5 To what extent does

the annual report contain information concerning mission and strategy?

1= No information concerning mission and strategy

2 = Limited information concerning mission and strategy

3 = Sufficient information concerning mission and strategy

4 = Very much information concerning mission and strategy

5 = Very extensive


(12)

information concerning mission

and strategy

U6 To what extent is

the annual report

understandable in the

perception of the researcher?

1 = Very badly understandable

2 = Badly understandable 3= Poor understandable 4 = Good understandable 5 = Very good

understandable

Understandability

C1 To what extent are

changes in accounting policies disclosed

1 = No disclosure 2 = Limited disclosure 3=Sufficient disclosure 4 = Very much disclosure 5 = Very extensive disclosure

Consistency

C2 To what extent are

changes in accounting estimates disclosed

1 = No disclosure 2 = Limited disclosure 3=Sufficient disclosure 4 = Very much disclosure 5 = Very extensive disclosure

Consistency

C3 To what extent does

the annual report contain information concerning comparison and effects of accounting policy changes?

1 = No comparison 2 = Actual adjustments (one year)

3 = 2 years 4 = 3 years

5 = 4 or more years

Comparability

C4 To what extent does

the

company presents financial

index numbers and ratios in the annual report?

1 = No ratios 2 = 1-5 ratios 3 = 6-10 ratios 4 = 11-15 ratios 5 = > 15 ratios


(13)

C5 To what extent does the annual

report contain information concerning

companies’ shares?

1 = No information concerning companies’ shares

2 = Limited information concerning companies’ shares

3 = Sufficient information concerning companies’ shares

4 = Very much information concerning companies’ shares

5 = Very extensive information concerning companies’ share

Consistency

C6 To what extent does

the annual report contain benchmark information concerning competitors?

1 = No benchmark information

2 = Limited benchmark information

3 = Sufficient benchmark information

4 = Very much benchmark information

5 = Very extensive benchmark information

Consistency

T1 How many days did

it take for the auditor to sign the auditors report after book-year end?

Natural logarithm of amount of days

1 = 1-1.99 2 = 2-2.99 3= 3-3.99 4 = 4-4.99 5 = 5-5.99

Timeliness


(14)

2.1.3 Siklus Operasi Perusahaan

Siklus operasi perusahaan adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari pembelian persediaan, penjualan persediaan, sampai penerimaan pembayaran atas penjualan persediaan. Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa siklus operasi perusahaan sangat berkaitan erat dengan periode persediaan (inventory period), periode piutang (account receivable period), periode hutang (account payable period) dan siklus kas (cash cycle). Jadi siklus operasi (operating cycle) adalah jumlah dari periode persediaan dan periode piutang (Octavia 2004). Dengan kata lain siklus operasi merupakan periode antara perolehan persediaaan, dan waktu pengembalian kas dari piutang. Siklus operasi ini menunjukkan berapa lama uang perusahaan terikat pada kegiatan operasional perusahaan (Muktiadji 2007) .

Siklus operasi yang makin lama dapat menimbulkan ketidakpastian dan kesalahan estimasi yang makin besar, sehingga dapat menimbulkan kualitas pelaporan yang semakin rendah (Dechow dan Dichev 2002). Misalnya hal ketidakpastian dan kesalahan estimasi yang makin besar dapat diakibatkan oleh munculnya piutang tak tertagih yang biasanya tidak dapat diprediksi. Semakin lama piutang tersebut tidak dibayar maka akan mempengaruhi pembelian persediaan dan tentu dapat menimbulkan estimasi laba yang menurun di masa yang akan datang yang tentunya akan mempengaruhi keuntungan yang akan diperoleh pihak-pihak yang bersangkutan, terutama para investor. Pengukuran untuk siklus operasi ini adalah sebagai berikut :

���=����+���� −1 �������/360 +

�����+����� −1)/2 ������/360


(15)

Keterangan:

ARjt = piutang dagang perusahaan j tahun t

ARjt-1 = piutang dagang perusahaan j tahun sebelumnya Invjt = persediaan perusahaan j tahun t

Salesjt = penjualan perusahaan j tahun t

COGSjt = harga pokok penjualan perusahaan j tahun t

2.1.4 Penjualan dan Volatilitas Penjualan

2.1.4.1 Penjualan

Penjualan merupakan proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual dipenuhi, melalui perantara pertukaran informasi dan kepentingan. Jadi konsep penjualan adalah cara untuk mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Penjulan merupakan penyebaran produk yang ditujukan para pedagang dengan lebih mengandalkan harga dan distribusi serta berdampak pada jangka pendek dan menengah (1-6 bulan). Penjualan juga berkepentingan untuk menambah jumlah pelanggan terdaftar dan rasio pelanggan aktif serta meningkatkan frekuensi transaksi utang. Menurut Purwanti (2010) pada perusahaan, umumnya memiliki tiga tujuan utama dalam penjualannya, yaitu : 1. Mencapai volume penjualan tertentu

2. Mendapat laba tertentu

3. Menunjang pertumbuhan perusahaan

2.1.4.2 Volatilitas Penjualan

Volatilitas biasanya diartikan sebagai gejolak atau pergerakan, Jika menurut arti kata volatilitas adalah standar deviasi dari perubahan nilai suatu


(16)

instrumen keuangan dengan jangka waktu spesifik. Maka volatilitas penjualan dapat diartikan sebagai istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan besar, atau ukuran, arah fluktuasi penjualan dari hari ke hari. Penjualan merupakan aktivitas operasi yang paling utama dalam perusahaan untuk menghasilkan laba. Tingginya tingkat penjualan mencerminkan kinerja perusahaan dalam memasarkan dan menjual produk atau jasa juga tinggi. Investor lebih menyukai tingkat penjualan yang relatif stabil atau memiliki volatilitas yang rendah. Volatilitas penjualan yang rendah akan berpengaruh terhadap laba perusahaan dimana volatilitas penjualan yang rendah akan dapat menunjukkan kemampuan laba yang rendah dalam memprediksi aliran kas yang dihasilkan dari penjualan di masa yang akan datang sehingga laba yang dihasilkan lebih persisten. Volatilitas penjualan adalah derajat penyebaran penjualan atau indeks penyebaran distribusi penjualan perusahaan (Dechow dan Dichev, 2002). Volatilitas penjualan mengindikasikan suatu volatilitas lingkungan operasi dan penyimpangan yang lebih besar aproksimasi dan estimasi, dan berkorespondensi dengan kesalahan estimasi yang lebih besar dan kualitas akrual yang rendah (Dechow dan Dichev, 2002). Volatilitas yang rendah dari penjualan akan dapat menunjukkan kemampuan laba dalam memprediksi aliran kas dimasa yang akan datang. Pengukuran volatilitas penjualan adalah sebagai berikut:

VP =

Total Asetjt

Penjualan Selama Tiga Tahun


(17)

2.1.5 Ukuran Perusahaan

Menurut Azlina (2010) Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar dan kecilnya perusahaan dengan berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Hubungan ukuran perusahaan dan kualitas laporan keuangan juga terletak pada seberapa besar aset perusahaan dan faktor pendukung pengelolaannya, misalnya perusahaan kecil hanya memiliki faktor- faktor pendukung untuk memproduksi dalam jumlah yang terbatas. Sedangkan untuk menarik perhatian investor maka perusahaan akan cenderung memberikan return yang tinggi. Padahal hal tersebut akan sulit dilakukan jika perusahaan hanya memproduksi dalam jumlah terbatas. Padahal ukuran perusahaan sangat ditentukan oleh seberapa besar total penjualan yang dihasilkan perusahaan. Semakin besar penjualan perusahaan maka semakin besar juga laba yang diperoleh, hal ini juga mempengaruhi sumber daya manusia yang ada pada perusahaan.

Misalnya, Perusahaan besar mempunyai kemampuan untuk merekrut karyawan yang ahli, hal ini juga dapat disebabkan karena adanya tuntutan dari pemegang saham maupun analis, sehingga perusahaan besar memiliki insentif untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas dari perusahaan kecil. Perusahaan besar merupakan entitas yang banyak disorot oleh pasar maupun publik secara umum. Mengungkapkan lebih banyak informasi merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mewujudkan akuntabilitas publik.


(18)

Penjelasan lain yang juga sering diajukan adalah karena perusahaan besar memiliki sumber daya yang besar, sehingga perusahaan perlu dan mampu untuk membiayai penyediaan informasi untuk keperluan internal. Informasi tersebut sekaligus menjadi bahan untuk keperluan pengungkapan informasi kepada pihak eksternal, sehingga tidak perlu ada tambahan biaya yang besar untuk dapat melakukan pengungkapan dengan lebih lengkap. Sebaliknya, perusahaan dengan sumber daya yang relatif kecil mungkin tidak memiliki informasi siap saji sebagaimana perusahaan besar, sehingga perlu ada tambahan biaya yang relatif besar untuk dapat melakukan pengungkapan selengkap yang dilakukan perusahaan besar. Perusahaan kecil umumnya berada pada situasi persaingan yang ketat dengan perusahaan yang lain. Mengungkapkan terlalu banyak tentang jati dirinya kepada pihak eksternal dapat membahayakan posisinya dalam persaingan sehingga perusahaan kecil cenderung tidak melakukan pengungkapan selengkap perusahaan besar.

UK = Ln Total aset

2.1.6 Likuiditas

Likuiditas juga sangat erat hubungannya dengan kreditur karena jika kondisi perusahaan tidak likuid berarti akan terjadi penundaan pengumpulan bunga dan pokok pinjaman yang diberikan sehingga kreditur akan mempertimbangkan dengan matang perusahaan mana yang akan ia berikan kredit agar tidak mengalami kerugian (Fanani: 2009). Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Banyak rasio yang digunakan


(19)

dalam mengukur likuiditas diantaranya: current ratio, quick ratio, cash ratio, dan net working capital. Dalam penelitian ini likuiditas diukur menggunakan current ratio sesuai penelitian sebelumnya. Current ratio digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aset lancar yang tersedia. Rumus current ratio:

LI =

Current Liabilities Current Asset 2.1.7 Leverage

Rasio leverage menekankan pentingnya pendanaan jangka panjang dengan jalan menunjukkan persentase aset perusahaan yang didukung oleh hutang. Tingkat hutang yang tinggi menunjukkan peningkatan dari risiko pada kreditor berupa ketidakmampuan perusahaan membayar hutang. Tingkat hutang yang tinggi juga akan mengakibatkan pembayaran bunga yang tinggi dan akhirnya berdampak pada tingkat pengembalian pada investor. Fanani (2009) menyatakan besarnya leverage perusahaan akan menyebabkan perusahaan meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dengan tujuan untuk mempertahankan kinerja yang baik di mata investor dan kreditor. Dengan kinerja yang baik tersebut diharapkan kreditor tetap memiliki kepercayaan terhadap perusahaan, tetap mudah mengucurkan dana, dan kreditor akan memperoleh informasi kemampuan pembayaran.

Leverage merupakan bagian rasio keuangan yang biasa disebut dengan istilah solvabilitas atau gearing. Istilah gearing lebih sering muncul pada literatur yang diterbitkan di Inggris. Rasio leverage digunakan untuk mengetahui


(20)

kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh utang-utangnya atau dengan kata lain rasio ini dapat pula digunakan untuk mengetahui bagaimana perusahaan mendanai kegiatan usahanya apakah lebih banyak menggunakan utang atau ekuitas. Rasio leverage yang umum dipakai, yaitu Debt ratio, Debt to Equity Ratio, Debt Service Coverage,dll. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Debt ratio yaitu rasio yang mengukur jumlah aset perusahaan yang dibiayai oleh utang atau modal yang berasal dari kreditur. Rumus Debt Ratio :

Total Asset Total Liabilities

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

Variabel Penelitian Pengukuran Uji

Hipotesis 1 Zaenal

Fanani (2009)

Independen :

innate factors

(volatilitas penjualan, ukuran perusahaan, dan umur

perusahaan), performance

(proporsi kerugian, company risk

(Leverage, Liquidity),

industry risk

(klasifikasi industri), asymmetric

information Dependen: Kualitas laporan keuangan

Hasil pengujian faktor-faktor penentu kualitas laba menunjukkan bahwa faktor-faktor volatilitas penjualan, kinerja

perusahaan, dan klasifikasi industri

berhubungan positif terhadap kualitas pelaporan keuangan faktorial. Sebaliknya, siklus operasi, ukuran perusahaan, umur perusahaan, likuiditas dan

leverage

tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan.

Uji regresi berganda, uji faktor


(21)

Hasil pengujian konsekuensi ekonomis kualitas pelaporan keuangan, menunjukkan bahwa kualitas pelaporan keuangan faktorial berpengaruh signifikan terhadap

informasi asimetri

2 Hidayat (2010)

Independen:

corporate

governance, auditor independency, company growth, , age, leverage, operating cycle, company size. Dependen : Kualitas laporan keuangan Independen: Volatilitas arus kas, volatilitas penjualan, tingkat hutang, book

tax gap, dan tata

kelola perusahaaan Dependen : Persistensi laba

auditor independence, age, operating cycle, leverage

berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan.sedangkan

corporate governance, company growth, company

size tidak berpengaruh

secara signifikan

Volatilitas arus kas, volatilitas penjualan, book

tax gap, dan tata kelola

perusahaaan berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba,

sedangkan tingkat hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba.

Uji regresi berganda

3 Kallob (2013) Relevance, Faithfull Representation, understandibility, Relevance, Faithfull Representation, understandibility, comparability, and Uji pearson


(22)

comparability, and timeliness

timeliness terefleksikan di dalam laporan keuangan.

4 Nurwulandari (2014) Independen: siklus operasi perusahaan, volatilitas penjualan, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan leverage Dependen: Kualitas laporan keuangan Volatilitas penjualan, ukuran perusahaan, leverage berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan,

sedangkan siklus operasi dan umur perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Uji regresi berganda

5 Astuti (2015)

Independen:

leverage, likuiditas,

profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan. Dependen: Kualitas laporan keuangan Variabel leverage, likuiditas, ukuran perusahaan,dan umur perusahaan berpengaruh positif secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. sedangkan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kualitas laporan keuangan Uji regresi berganda

6 Yusandi, Puspitasari (2015) Relevance, understandibility, comparability, and timeliness Relevance, understandibility,

comparability signifikan

terhadap kualitas laporan keuangan sesudah IFRS


(23)

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan kerangka pemikiran mengenai bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah di identifikasikan sebagai masalah penting. Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka dibuat kerangka konseptual seperti dibawah ini:

H2

H3

H4

H5 H6

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Laporan keuangan menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari para pemangku kepentingan sebuah perusahaan. Hal ini disebabkan, laporan keuangan merupakan media yang memberikan informasi mengenai pertanggungjawaban

Siklus Operasi (X1)

Volatilitas Penjualan

(X2)

Kualitas Laporan Keuangan

(Y) Ukuran

Perusahaan (X3) Likuiditas

(X4)

Leverage (X5)


(24)

manajemen dalam menjalankan perusahaan, sehingga para pengguna eksternal dapat mengetahui keputusan yang akan diambil selanjutnya. Oleh karena itu kualitas pelaporan keuangan sangat diperlukan. Semakin baik kualitas laporan keuangan yang disajikan bagi para pemakai maka semakin tinggi nilai dari laporan keuangan tersebut. Dari kerangka konsep diatas penelitian ini ingin menunjukkan pengaruh faktor penentu (determining factors) terhadap kualitas laporan keuangan. Adapun variabel independen dari penelitian ini adalah: Siklus Operasi, volatilitas penjualan, ukuran perusahaan, likuiditas dan leverage

2.4Hipotesis Penelitian

H1: siklus operasi, volatilitas penjualan, ukuran perusahaan, likuiditas berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan

Siklus operasi perusahaan adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari pembelian persediaan, penjualan persediaan, sampai penerimaan pembayaran atas penjualan persediaan. Siklus operasi yang makin lama dapat menimbulkan ketidakpastian dan kesalahan estimasi yang makin besar, sehingga dapat menimbulkan kualitas pelaporan yang semakin rendah (Dechow dan Dichev 2002). Misalnya hal ketidakpastian dan kesalahan estimasi yang makin besar dapat diakibatkan oleh munculnya piutang tak tertagih yang biasanya tidak dapat diprediksi. Semakin lama piutang tersebut tidak dibayar maka akan mempengaruhi pembelian persediaan dan tentu dapat menimbulkan estimasi laba yang menurun di masa yang akan datang yang tentunya akan mempengaruhi keuntungan yang akan diperoleh pihak-pihak yang bersangkutan, terutama para investor, sehingga semakin tinggi siklus operasi suatu perusahaan akan semakin


(25)

rendah kualitas laporan keuangan perusahaan. Maka diduga H2 adalah sebagai berikut:

H2: siklus operasi berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan

Volatilitas penjualan dapat diartikan sebagai istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan besar, atau ukuran, arah fluktuasi penjualan dari hari ke hari. Penjualan adalah bagian terpenting dari siklus operasi perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin besar volatilitas penjualan akan semakin meningkatkan kualitas laba. Sedangkan volatilitas yang rendah dari penjualan akan dapat menunjukkan rendahnya kemampuan laba dalam memprediksi aliran kas di masa yang akan datang. Maka diduga H3 adalah sebagai berikut:

H3: volatilitas penjualan berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan

Hubungan ukuran perusahaan dan kualitas laporan keuangan juga terletak pada seberapa besar aset perusahaan dan faktor pendukung pengelolaannya, misalnya perusahaan kecil hanya memiliki faktor- faktor pendukung untuk memproduksi dalam jumlah yang terbatas. Sedangkan untuk menarik perhatian investor maka perusahaan akan cenderung memberikan return yang tinggi. Padahal hal tersebut akan sulit dilakukan jika perusahaan hanya memproduksi dalam jumlah terbatas. Padahal ukuran perusahaan sangat ditentukan oleh seberapa besar total penjualan yang dihasilkan perusahaan.


(26)

Semakin besar ukuran perusahaan, maka kualitas laporan keuangan akan semakin meningkat. Maka diduga hipotesis H4 adalah sebagai berikut:

H4: ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan

Likuiditas digunakan untuk melihat bagaimana perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Sehingga perusahaan akan memberi perhatian terhadap besar kecilnya likuiditas perusahaan untuk meyakinkan para pemakai laporan keuangan bagaimana perusahaan dapat memenuhi kewajibannya secara tepat waktu. Maka diduga H5 adalah sebagai berikut:

H5: likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan

Leverage perusahaan akan menyebabkan perusahaan meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dengan tujuan untuk mempertahankan kinerja yang baik di mata investor dan kreditor. Dengan kinerja yang baik tersebut diharapkan kreditor tetap memiliki kepercayaan terhadap perusahaan, tetap mudah mengucurkan dana, dan kreditor akan memperoleh informasi kemampuan pembayaran, maka diduga H6 adalah sebagai berikut :


(1)

Hasil pengujian konsekuensi ekonomis kualitas pelaporan keuangan, menunjukkan bahwa kualitas pelaporan keuangan faktorial berpengaruh signifikan terhadap

informasi asimetri

2 Hidayat (2010)

Independen: corporate

governance, auditor independency, company growth, , age, leverage, operating cycle, company size. Dependen : Kualitas laporan keuangan Independen: Volatilitas arus kas, volatilitas penjualan, tingkat hutang, book tax gap, dan tata kelola perusahaaan Dependen : Persistensi laba

auditor independence, age, operating cycle, leverage berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan. sedangkan corporate governance, company growth, company size tidak berpengaruh secara signifikan

Volatilitas arus kas, volatilitas penjualan, book tax gap, dan tata kelola perusahaaan berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba,

sedangkan tingkat hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba.

Uji regresi berganda

3 Kallob (2013) Relevance, Faithfull Representation, understandibility, Relevance, Faithfull Representation, understandibility, comparability, and Uji pearson


(2)

comparability, and timeliness

timeliness terefleksikan di dalam laporan keuangan.

4 Nurwulandari (2014) Independen: siklus operasi perusahaan, volatilitas penjualan, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan leverage Dependen: Kualitas laporan keuangan Volatilitas penjualan, ukuran perusahaan, leverage berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan,

sedangkan siklus operasi dan umur perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Uji regresi berganda

5 Astuti (2015) Independen: leverage, likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan. Dependen: Kualitas laporan keuangan Variabel leverage, likuiditas, ukuran perusahaan,dan umur perusahaan berpengaruh positif secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. sedangkan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kualitas laporan keuangan Uji regresi berganda

6 Yusandi, Puspitasari (2015) Relevance, understandibility, comparability, and timeliness Relevance, understandibility, comparability signifikan terhadap kualitas laporan keuangan sesudah IFRS


(3)

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan kerangka pemikiran mengenai bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah di identifikasikan sebagai masalah penting. Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka dibuat kerangka konseptual seperti dibawah ini:

H2

H3

H4

H5 H6

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Laporan keuangan menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari para pemangku kepentingan sebuah perusahaan. Hal ini disebabkan, laporan keuangan merupakan media yang memberikan informasi mengenai pertanggungjawaban

Siklus Operasi (X1)

Volatilitas Penjualan

(X2)

Kualitas Laporan Keuangan

(Y) Ukuran

Perusahaan (X3)

Likuiditas (X4)

Leverage (X5)


(4)

manajemen dalam menjalankan perusahaan, sehingga para pengguna eksternal dapat mengetahui keputusan yang akan diambil selanjutnya. Oleh karena itu kualitas pelaporan keuangan sangat diperlukan. Semakin baik kualitas laporan keuangan yang disajikan bagi para pemakai maka semakin tinggi nilai dari laporan keuangan tersebut. Dari kerangka konsep diatas penelitian ini ingin

menunjukkan pengaruh faktor penentu (determining factors) terhadap kualitas

laporan keuangan. Adapun variabel independen dari penelitian ini adalah: Siklus Operasi, volatilitas penjualan, ukuran perusahaan, likuiditas dan leverage

2.4Hipotesis Penelitian

H1: siklus operasi, volatilitas penjualan, ukuran perusahaan, likuiditas berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan

Siklus operasi perusahaan adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari pembelian persediaan, penjualan persediaan, sampai penerimaan pembayaran atas penjualan persediaan. Siklus operasi yang makin lama dapat menimbulkan ketidakpastian dan kesalahan estimasi yang makin besar, sehingga dapat menimbulkan kualitas pelaporan yang semakin rendah (Dechow dan Dichev 2002). Misalnya hal ketidakpastian dan kesalahan estimasi yang makin besar dapat diakibatkan oleh munculnya piutang tak tertagih yang biasanya tidak dapat diprediksi. Semakin lama piutang tersebut tidak dibayar maka akan mempengaruhi pembelian persediaan dan tentu dapat menimbulkan estimasi laba yang menurun di masa yang akan datang yang tentunya akan mempengaruhi keuntungan yang akan diperoleh pihak-pihak yang bersangkutan, terutama para investor, sehingga semakin tinggi siklus operasi suatu perusahaan akan semakin


(5)

rendah kualitas laporan keuangan perusahaan. Maka diduga H2 adalah sebagai berikut:

H2: siklus operasi berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan

Volatilitas penjualan dapat diartikan sebagai istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan besar, atau ukuran, arah fluktuasi penjualan dari hari ke hari. Penjualan adalah bagian terpenting dari siklus operasi perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin besar volatilitas penjualan akan semakin meningkatkan kualitas laba. Sedangkan volatilitas yang rendah dari penjualan akan dapat menunjukkan rendahnya kemampuan laba dalam memprediksi aliran kas di masa yang akan datang. Maka diduga H3 adalah sebagai berikut:

H3: volatilitas penjualan berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan

Hubungan ukuran perusahaan dan kualitas laporan keuangan juga terletak pada seberapa besar aset perusahaan dan faktor pendukung pengelolaannya, misalnya perusahaan kecil hanya memiliki faktor- faktor pendukung untuk memproduksi dalam jumlah yang terbatas. Sedangkan untuk menarik perhatian investor maka perusahaan akan cenderung memberikan return yang tinggi. Padahal hal tersebut akan sulit dilakukan jika perusahaan hanya memproduksi dalam jumlah terbatas. Padahal ukuran perusahaan sangat ditentukan oleh seberapa besar total penjualan yang dihasilkan perusahaan.


(6)

Semakin besar ukuran perusahaan, maka kualitas laporan keuangan akan semakin meningkat. Maka diduga hipotesis H4 adalah sebagai berikut:

H4: ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan

Likuiditas digunakan untuk melihat bagaimana perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Sehingga perusahaan akan memberi perhatian terhadap besar kecilnya likuiditas perusahaan untuk meyakinkan para pemakai laporan keuangan bagaimana perusahaan dapat memenuhi kewajibannya secara tepat waktu. Maka diduga H5 adalah sebagai berikut:

H5: likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan

Leverage perusahaan akan menyebabkan perusahaan meningkatkan

kualitas pelaporan keuangan dengan tujuan untuk mempertahankan kinerja yang baik di mata investor dan kreditor. Dengan kinerja yang baik tersebut diharapkan kreditor tetap memiliki kepercayaan terhadap perusahaan, tetap mudah mengucurkan dana, dan kreditor akan memperoleh informasi kemampuan pembayaran, maka diduga H6 adalah sebagai berikut :


Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Underpricing Saham Pada Perusahaan Non-Keuangan Di Bursa Efek Indonesia

3 55 122

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Reksa Dana Saham Dengan Menggunakan Metode Sharpe di Bursa Efek Indonesia

5 85 113

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Telekomunikasi Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 38 74

Analisis Faktor-Faktor Penentu (Determining Factors) yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia Tahun 2012-2014

0 10 93

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

Analisis Faktor-Faktor Penentu (Determining Factors) yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia Tahun 2012-2014

0 0 10

Analisis Faktor-Faktor Penentu (Determining Factors) yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia Tahun 2012-2014

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor Penentu (Determining Factors) yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia Tahun 2012-2014

0 0 10

Analisis Faktor-Faktor Penentu (Determining Factors) yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia Tahun 2012-2014

0 0 3

Analisis Faktor-Faktor Penentu (Determining Factors) yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia Tahun 2012-2014

0 0 14