Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU Chapter III VI

28

BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan
deskriptif analitik, yaitu dengan melakukan pengukuran pada sampel sebelum dan
sesudah perlakuan diberikan. Dalam penelitian ini dilakukan perlakuan penyikatan
gigi dengan sikat gigi konvensional bulu lembut pada kelompok I dan penyikatan
dengan sikat gigi khusus ortodonti bulu lembut pada kelompok II serta pre dan
posttest untuk mengetahui perbedaan penurunan indeks plak pada pengguna ortodonti
cekat.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kampus Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatera Utara yang berlokasi di Jl. Alumni No. 2 Kampus Universitas Sumatera
Utara. Waktu penelitian adalah selama bulan April sampai dengan bulan Juni 2016.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FKG USU stambuk 20122015 pengguna ortodonti cekat. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple

random sampling.
Sampel yang digunakan memiliki kriteria inklusi yaitu :
1. Mahasiswa FKG USU stambuk 2012-2015
2. Menggunakan ortodonti cekat ≥ 6 bulan dan aktif dalam perawatan
Kriteria eksklusi :
Tidak bersedia mengikut i penelitian
Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus:

Universitas Sumatera Utara

29

Keterangan:
n

= Besar sampel minimum pada penelitian

σ

= Standar deviasi penelitian sebelumnya




= Nilai distribusi normal baku (Tabel Z) pada α= 5% adalah 1,96



= Distribusi normal baku (Tabel Z) pada β= 10% adalah 1,282

µ1-µ2

= Selisih proporsi yang diteliti dengan proporsi populasi adalah

0,45
Perhitungan :

Jadi jumlah sampel yang digunakan sebagai sampel pada penelitian ini adalah
sebanyak 51 mahasiswa dan untuk mempertimbangkan masalah eksklusi maka
ditambahkan 10% dari hasil perhitungan, sehingga total sampel yang dibutuhkan
adalah 60 mahasiswa. 30 mahasiswa untuk penggunaan sikat gigi konvensional bulu

lembut, dan 30 mahasiswa untuk penggunaan sikat gigi khusus ortodonti.

Universitas Sumatera Utara

30

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional
3.4.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah :
a. Variabel bebas

: - Sikat gigi konvensional
- Sikat gigi khusus ortodonti

b. Variabel tergantung

: Indeks plak

c. Variabel terkendali
1. Pasta gigi yang digunakan

2. Teknik menyikat gigi
3. Waktu menyikat gigi
d. Variabel tidak terkendali
1. Jenis Kelamin
2. Jumlah pasta gigi yang digunakan
3. Lama menyikat gigi
4. Banyak air untuk berkumur
5. Maloklusi awal
6. Mekanoterapi ortodonti cekat
7. Laju aliran dan pH saliva

3.4.2 Defenisi Operasional


Plak merupakan suatu lapisan tipis berisi organisme yang berkembang di

permukaan gigi, gusi, piranti dalam rongga mulut maupun restorasi. Plak akan selalu
terbentuk pada permukaan gigi bahkan setelah pembersihan. Plak terbentuk kembali
dengan cepat setelah pembersihan dan dipengaruhi oleh faktor diet secara relatif,
meskipun asupan sukrosa dapat mempercepat pembentukannya.



Indeks Plak. Akumulasi plak dapat dihitung dengan menggunakan indeks

plak. Plak dapat dilihat dengan menggunakan disclosing solution yang akan
memberikan warna pada daerah yang masih terdapat plak. Perhitungan indeks plak
dilakukan pada penelitian ini adalah indeks Podshadley dan Hadley.

Universitas Sumatera Utara

31

Dipilih enam permukaan dari enam gigi, yaitu insisivus sentralis kanan atas,
kaninus kiri atas, premolar dua kiri atas, insisivus sentralis kiri bawah, kaninus kanan
bawah dan premolar dua kanan bawah. Indeks ini mencatat adanya plak atau tidak
dengan nilai satu atau nol.
Pemeriksaan dilakukan pada permukaan mahkota gigi bagian fasial atau
lingual dengan membagi tiap permukaan mahkota gigi menjadi sembilan subdivisi,
yaitu :


Gambar 6. Pembagian permukaan gigi yang diperiksa
dalam indeks Podshadley dan Hadley.10

A: 1/3 gingiva pada bagian mesial
B: 1/3 tengah gingiva
C: 1/3 gingiva pada bagian distal
D: 1/3 tengah pada bagian mesial
E: 1/3 tengah pada bagian distal
F: 1/3 incisal atau oklusal pada bagian mesial
G: 1/3 tengah incisal atau oklusal
H: 1/3 incisal atau oklusal pada bagian distal
I: Bagian tengah
Pada bagian yang terdapat plak, diberi skor 1, daerah yang tidak ada plak
diberi skor 0. Daerah yang terdapat braket tidak dihitung.

Universitas Sumatera Utara

32

Cara menentukan indeks plak PHP yaitu dengan rumus:




Sikat gigi konvensional merupakan sikat gigi yang umumnya digunakan

pada kebanyakan orang. Sikat gigi konvensional dapat dibagi menjadi beberapa jenis
berdasarkan tekstur bulu sikatnya yaitu berbulu lembut, sedang, dan keras.


Sikat gigi khusus ortodonti merupakan sikat gigi yang didesain khusus

untuk pengguna ortodonti cekat. Sikat gigi ini memiliki bulu sikat yang lebih tinggi
pada pinggir sikatnya dibandingkan bagian tengahnya agar sesuai dengan bentuk
piranti ortodonti cekat.


Teknik sikat gigi yang digunakan adalah teknik Bass yaitu dengan

mengarahkan bulu sikat ke arah gingiva bebas lalu dilakukan penyikatan dengan
gerakan horizontal yang pendek. Penyikatan dilakukan pada seluruh permukaan

lingual dan fasial dari gigi.


Waktu menyikat gigi yang disarankan kepada sampel adalah setelah

sarapan dan sebelum tidur.


Banyak pasta gigi yang digunakan setiap orang dapat bervariasi dan tidak

dapat di ukur secara pasti.


Lama menyikat gigi merupakan durasi menyikat gigi seseorang.



Banyak air untuk berkumur adalah jumlah air yang digunakan untuk

membersihkan seluruh pasta gigi setelah proses penyikatan.



Maloklusi awal merupakan kondisi maloklusi yang dialami pasien

sebelum dilakukan perawatan ortodonti cekat.


Mekanoterapi ortodonti cekat merupakan tipe dan variasi perawatan

ortodonti cekat yang digunakan untuk memperbaiki maloklusi pasien.


Laju aliran dan pH saliva berbeda-beda pada setiap pasien dan dapat

mempengaruhi kondisi rongga mulut pasien.

Universitas Sumatera Utara

33


3.5 Alat dan Bahan Penelitian
Alat
1. Sikat gigi konvensional bulu lembut
2. Sikat gigi khusus ortodonti bulu lembut
3. Handscoon
4. Masker
5. Kaca mulut
6. Pensil

Bahan
1. Lembar pencatat hasil pemeriksaan
2. Disclosing soluttion
3. Odol

Alat

1

4


2

5

3

6

Universitas Sumatera Utara

34

Bahan

1

2

3

3.6 Prosedur Pengumpulan Data
1. Pengambilan data kontrol dilakukan di kampus Fakultas Kedokteran Gigi
USU dimulai pagi hari pukul 09.00 WIB.
2. Sebelum hari pemeriksaan sampel diinstruksikan agar tidak makan
sebelum pemeriksaan dilakukan.
3. Pada waktu pemeriksaan, sampel diminta untuk mengisi lembaran inform
concent dan lembar penelitian.
4. Kemudian dilakukan pemeriksaan indeks plak sebagai data kontrol
penelitian pada kedua kelompok sampel.
5. Cara pemeriksaannya adalah sebagai berikut:
a. Sampel diinstruksikan berkumur-kumur untuk menyingkirkan sisa-sisa
makanan atau debris.
b. Seluruh permukaan gigi diolesi dengan larutan pewarna (disclosing
solution) lalu berkumur-kumur dan diperiksa daerah yang berwarna merah pada
permukaan gigi dengan bantuan kaca mulut.
c. Pemeriksaan dilakukan pada enam gigi, yaitu gigi insisivus sentralis kanan
atas, kaninus kiri atas, premolar dua kiri atas, insisivus sentralis kiri bawah, kaninus
kanan bawah, premolar dua kanan bawah.
d. Pengukuran dilakukan menggunakan indeks Podshadley dan Hadley

Universitas Sumatera Utara

35

6. Kemudian masing-masing kelompok dibagikan sikat gigi yang akan
digunakan yaitu sikat gigi konvensional bulu lembut dan sikat gigi khusus ortodonti.
7. Semua sampel diedukasi mengenai waktu menyikat gigi dan metode
menyikat gigi yang digunakan yaitu metode bass. Sampel diinstruksikan untuk rutin
melakukan penyikatan gigi dengan metode tersebut selama dua (2) minggu. Sebelum
hari pengambilan data kontrol, sampel kembali diinstruksikan agar tidak makan
sebelum dilakukan pemeriksaan.
8. Dua minggu setelah pengambilan data kontrol, dilakukan pengukuran
akumulasi plak dengan indeks plak yang sama dengan pengukuran kontrol.
9. Hasil pemeriksaan dicatat pada lembaran pemeriksaan.

3.7 Pengolahan dan Analisis Data
3.7.1 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer dan ditabulasikan
dengan bantuan program SPSS. Semua data yang telah diperoleh dalam kuesioner
diedit, dalam hal ini diperiksa kembali apakah semua isian telah lengkap.

3.7.2 Analisis Data
1. Dilakukan perhitungan skor rata-rata indeks plak sebelum dan sesudah
menyikat gigi dengan sikat gigi konvensional bulu lembut dan khusus ortodonti.
2. Dilakukan perhitungan selisih skor rata-rata sebelum dan sesudah
dilakukan penyikatan gigi dengan sikat gigi konvensional bulu lembut dan khusus
ortodonti.
3. Dilakukan perhitungan skor dengan uji-t berpasangan untuk mengetahui
perbedaan secara statistik penurunan indeks plak sebelum dan sesudah menggunakan
sikat gigi konvensional bulu lembut dan khusus ortodonti.
4. Dilakukan perhitungan skor dengan uji-t tidak berpasangan untuk
mengetahui perbedaan secara statistik penurunan indeks plak yang menggunakan
sikat gigi konvensional bulu lembut dan khusus ortodonti.

Universitas Sumatera Utara

36

3.8 Etika Penelitian
Etika penelitian dalam penelitian ini mencakup:
1. Lembar persetujuan (Informed consent)
Peneliti melakukann pendekatan dan memberikan lembar persetujuan kepada
responden kemudian mennjelaskan lebih dahulu tujuan penelitiann, tindakan yang
akan dilakukan serta menjelaskan manfaat yang diperoleh dari hal-hal lain yang
berkaitan dengan penelitian.
2.Ethical Clearance
Peneliti mengajukan lembar persetujuan pelaksanaan penelitiann kepada
Komisi Etik Penelitian Kesehatan berdasarkann ketentuan etika yang bersifat
internasional maupun nasional.

Universitas Sumatera Utara

37

BAB 4
HASIL PENELITIAN

Berdasarkan rumus besar sampel, jumlah sampel minimum adalah 60 orang.
Sebanyak 60 sampel penelitian diambil dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara yang berasal dari stambuk 2012 hingga 2015.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling. Hasil
pemeriksaan dan pencatatan data dari sampel tersebut diolah secara komputerisasi
sehingga diperoleh perbandingan efektivitas sikat gigi bulu lembut konvensional
dengan sikat gigi khusus ortodonti pada mahasiswa preklinik pengguna ortodonti
cekat di FKG USU.
Jumlah responden perempuan lebih banyak dibandingan responden laki-laki,
dari 60 responden yang menggunakan piranti ortodonti cekat, responden perempuan
lebih banyak yaitu sejumlah 47 subjek, sedangkan responden laki-laki sejumlah 13
subjek.

4.1 Gambaran Responden Pengguna Ortodonti Cekat
Responden kebanyakan berjenis kelamin perempuan yaitu 44,68% pada
kelompok sikat gigi khusus ortodonti dan 55,32% sikat gigi konvensional bulu
lembut, sedangkan responden berjenis kelamin laki-laki 69,23% pada kelompok sikat
gigi khusus ortodonti dan 30,77% sikat gigi konvensional bulu lembut (Tabel 1).

Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Kelompok sikat gigi
khusus ortodonti

konvensional bulu lembut

jumlah

N

%

N

%

Laki-laki

9

69,23

4

30,77

13

Perempuan

21

44,68

26

55,32

47

Universitas Sumatera Utara

38

4.2 Efektivitas Sikat Gigi Khusus Ortodonti Terhadap Penurunan Indeks
Plak pada Pengguna Orthodonti Cekat
Sebelum dilakukan uji statistik untuk mengetahui efektivitas sikat gigi khusus
ortodonti terhadap penurunan indeks plak pada pengguna ortodonti cekat, maka
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji statistik
Shapiro-Wilk. Diperoleh nilai signifikansi indeks plak baik pada saat pre-test maupun
post-test, masing-masing lebih besar dari 0,05 (p pre-test sebesar 0,424 dan p posttest sebesar 0,711). Artinya bahwa data indeks plak pada saat pre-test dan post-test
terdistribusi normal.
Terdapat perbedan rata-rata antara indeks plak kondisi pre-test (3,7033) dan
indeks plak kondisi post-test (2,8967). Hasil ini menunjukan bahwa terdapat
perbedaan indeks plak sebelum dan sesudah pemakaian sikat gigi khusus ortodonti
pada pengguna ortodonti cekat (Tabel 2).
Hasil uji-t berpasangan diperoleh nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05). Hal
tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan indeks plak sebelum dan sesudah
pemakaian sikat gigi khusus ortodonti pada pengguna ortodonti cekat, dan dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh pemakaian sikat gigi khusus ortodonti terhadap
penurunan indeks plak pada pengguna ortodonti cekat (Tabel 2).

Tabel 2. Hasil Uji Statistik Indeks Plak Sebelum dan Sesudah Menyikat Gigi pada
Kelompok Sikat Gigi Khusus Ortodonti
N

Indeks plak rata-rata

Hasil uji-t

(X ± SD)

berpasangan

Indeks plak pre-test

30

3,7033 ± 0,9478

Indeks plak post-test

30

2,8967 ± 0,8740

0,000

Universitas Sumatera Utara

39

4.3 Efektivitas Sikat Gigi Konvensional Bulu Lembut Terhadap
Penurunan Indeks Plak pada Pengguna Orthodonti Cekat
Sebelum dilakukan uji statistik untuk mengetahui efektivitas sikat gigi bulu
lembut terhadap penurunan indeks plak pada pengguna ortodonti cekat, maka terlebih
dahulu dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji statistik Shapiro-Wilk.
Diperoleh nilai signifikansi indeks plak baik pada saat pre-test maupun posttest, masing-masing lebih besar dari 0,05 (p pre-test sebesar 0,256 dan p post-test
sebesar 0,098). Artinya bahwa data indeks plak pada saat pre-test dan post-test
terdistribusi normal.
Terdapat perbedan rata-rata antara indeks plak kondisi pre-test (3,2707) dan
indeks plak kondisi post-test (2,3663). Hasil ini menunjukan bahwa terdapat
perbedaan indeks plak sebelum dan sesudah pemakaian sikat gigi konvensional bulu
lembut pada pengguna ortodonti cekat (Tabel 3).
Hasil uji-t berpasangan diperoleh nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05). Hal
tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan indeks plak sebelum dan sesudah
pemakaian sikat gigi konvensional bulu lembut pada pengguna ortodonti cekat, dan
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemakaian sikat gigi konvensional bulu
lembut terhadap penurunan indeks plak pada pengguna ortodonti cekat (Tabel 3).

Tabel 3. Hasil Uji Statistik Indeks Plak Sebelum dan Sesudah Menyikat Gigi pada
Kelompok Sikat Gigi Konvensional Bulu Lembut
N

Indeks plak rata-rata

Hasil uji-t

(X ± SD)

berpasangan

Indeks plak pre-test

30

3,2707 ± 0,1005

Indeks plak post-test

30

2,3663 ± 0,92901

0,000

Universitas Sumatera Utara

40

4.4 Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Khusus Ortodonti dengan Sikat
Gigi Konvensional Bulu Lembut Terhadap Penurunan Indeks Plak pada
Pengguna Ortodonti Cekat
Diperoleh nilai rata-rata selisih perbedaan indeks plak sebelum dan sesudah
yang berbeda antara pengguna sikat gigi khusus ortodonti (0,8067) dengan sikat gigi
konvensional bulu lembut (0,9043). Hal tersebut menunjukan bahwa terdapat
perbedaan penurunan indeks plak antara pengguna sikat gigi khusus ortodonti dengan
sikat gigi konvensional bulu lembut. Hasil ini akan diuji lebih lanjut secara statistik
(Tabel 4).
Hasil uji-t tidak berpasangan diperoleh nilai signifikansi 0,280 (p>0,05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan penurunan indeks plak di
antara kelompok sikat gigi khusus ortodonti dengan sikat gigi konvensional bulu
lembut pada pengguna ortodonti cekat (Tabel 4).

Tabel 4. Hasil Uji Statistik Perbandingan Selisih Indeks Plak Sebelum dan Sesudah
Menyikat Gigi Sikat Gigi Khusus Ortodonti dengan Sikat Gigi Konvensional Bulu
Lembut
N
Sikat khusus
ortodonti
Sikat gigi bulu
lembut

30

Nilai rata-rata selisih sebelum dan

Hasil uji-t tidak

sesudah (X ±SD)

berpasangan

0,8067 ± 0,4246
0,280

30

0,9043 ± 0,2463

Universitas Sumatera Utara

41

BAB 5
PEMBAHASAN

Skor indeks plak rata-rata pada kedua kelompok sama-sama menunjukan
penurunan indeks plak, yaitu 0,8067 untuk sikat gigi khusus ortodonti dan 0,9043
untuk sikat gigi konvensional bulu lembut yang ditunjukan pada tabel 4. Pada sikat
gigi khusus ortodonti yang ditunjukan oleh tabel 2 terjadi penurunan indeks plak ratarata dari 3,7033 menjadi 2,8967 yang kemudian diuji dengan uji-t berpasangan dan
diperoleh nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05) yang menunjukan bahwa terdapat
perbedaan indeks plak sebelum dan sesudah pemakaian sikat gigi khusus ortodonti.
Pada sikat gigi konvensional bulu lembut yang ditunjukan oleh tabel 3 terjadi
penurunan indeks plak rata-rata dari 3,2707 menjadi 2,3663 yang kemudian diuji
kembali dengan uji-t berpasangan dan diperoleh nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05)
yang menunjukan bahwa terdapat perbedaan indeks plak sebelum dan sesudah
pemakaian sikat gigi konvensional bulu lembut.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wati (2014) yang menunjukan
bahwa terjadi penurunan indeks plak yang signifikan pada kelompok sikat gigi
konvensional bulu lembut dan sikat gigi khusus ortodonti. Pada kelompok sikat gigi
konvensional bulu lembut terjadi penurunan indeks plak rata-rata dari 47,7 menjadi
17,3, sedangkan pada kelompok sikat gigi khusus ortodonti terjadi penurunan indeks
plak rata-rata dari 33,9 menjadi 8,90.10 Hal ini menunjukan bahwa kedua sikat gigi
efektif dalam menurunkan indeks plak.
Penurunan indeks plak pada kelompok tersebut terjadi karena kontrol plak
merupakan pencegahan aktif sehingga diperlukan peran aktif dari pasien. Terdapat
dua teknik kontrol plak yang umum digunakan yaitu secara mekanik dan kimiawi.
Pembersihan mekanis atau sikat gigi merupakan prosedur yang paling efektif dan
umum digunakan karena sifat plak yang cenderung sulit dibersihkan secara
kimiawi.25 Efisiensi menyikat gigi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu desain sikat
gigi, teknik menyikat gigi pasien, dan frekuensi menyikat gigi.26 Peran dari frekuensi

Universitas Sumatera Utara

42

dan metode menyikat gigi yang digunakan oleh sampel sangat mempengaruhi
penurunan indeks plak pada masing-masing kelompok sikat gigi dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini digunakan dua sikat gigi untuk dibandingkan yaitu sikat
gigi khusus ortodonti dan sikat gigi konvensional. Sikat gigi khusus ortodonti
didesain khusus dengan bulu sikat yang mengikuti bentuk anatomis dari pengguna
ortodonti cekat sehingga sikat ini dapat membersihkan daerah di sekitar braket.18
Sikat gigi bulu lembut memiliki diameter 0,007 hingga 0,009 inchi.11 Sikat gigi
khusus ortodonti pada penelitian memiliki bulu sikat bertekstur lembut.
Nilai rata-rata selisih penurunan indeks plak dari masing-masing kelompok
kemudian diuji kembali dengan uji-t tidak berpasangan untuk melihat sikat gigi yang
lebih efektif dalam menurunkan indeks plak. Hasil dari pengujian diperoleh nilai
signifikansi 0,280 (p > 0,05). Nilai signifikan tersebut menunjukan bahwa tidak
terdapat perbedaan penurunan indeks plak di antara kelompok sikat gigi khusus
ortodonti dengan sikat gigi konvensional bulu lembut.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara sikat gigi khusus ortodonti dengan sikat gigi konvensional bulu lembut dalam
menurunkan indeks plak. Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian
Wati (2014) yang menyatakan bahwa pemakaian sikat gigi konvensional bulu lembut
lebih efektif menurunkan indeks plak dibandingkan sikat gigi khusus ortodonti karena
derajat kekerasan bulu sikat turut mempengaruhi efek pembersihan.10 Perbedaan ini
mungkin disebabkan oleh metode penyikatan gigi yang berbeda dalam penelitian
tersebut. Di mana efektivitas menyikat gigi tidak hanya dipengaruhi desain sikat gigi
namun dipengaruhi juga oleh metode menyikat gigi yang digunakan. Hasil penelitian
Nassar dkk (2013) menyatakan bahwa metode Bass efektif dalam menurunkan indeks
plak dan indeks gingiva pada pengguna ortodonti cekat.27
Hasil penelitian lain seperti yang dilakukan oleh Sukmawaty dkk (2011)
menunjukan bahwa sikat gigi khusus ortodonti lebih efektif daripada sikat gigi
konvensional karena desain sikat gigi ortodonti yang mengikuti bentuk alat
ortodonti.13 Perbedaan ini mungkin disebabkan karena perbedaan tekstur bulu sikat
gigi konvensional yang digunakan serta metode pengumpulan data yang berbeda

Universitas Sumatera Utara

43

sehingga menunjukan bahwa sikat gigi khusus ortodonti lebih efektif dalam
menurunkan indeks plak.
Penelitian Yankell SL (1983) menyatakan bahwa sikat gigi dengan bulu sikat
lembut berbentuk V memiliki tingkat efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan
dengan sikat gigi lain.28 Beberapa sumber menyatakan bahwa sikat gigi bulu lembut
lebih dianjurkan untuk pengguna ortodonti cekat karena bulu sikat yang lembut tidak
terlalu abrasif, tidak merusak gingiva, serta memiliki efektivitas yang sama dengan
sikat gigi lainnya.29,30 Hal ini sejalan dengan penelitian ini dimana kedua sikat gigi
yang digunakan memiliki bulu lembut Sehingga efektif dalam membersihkan plak.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk bulu sikat gigi tidak
berpengaruh terhadap penurunan plak pada pengguna ortodonti cekat. Namun
Pengguna ortodonti cekat harus tetap melakukan kontrol plak secara teratur agar
terhindar dari penyakit periodontal ataupun karies.

Universitas Sumatera Utara

44

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian perbandingan efektivitas sikat gigi konvensional
dengan sikat gigi khusus ortodonti terhadap akumulasi plak pada mahasiswa preklinik
pengguna ortodonti cekat di FKG USU :
1. Ada perbedaan yang signifikan (p

Dokumen yang terkait

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU

0 0 12

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU

0 0 4

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU

0 1 23

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU

0 0 3

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU

0 0 18

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU

0 0 12

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU

0 0 4

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU

0 1 23

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU Chapter III VI

0 0 17

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU

0 0 3