Pengelolaan Muka Air Tanah Dan Aplikasi Terak Baja Terhadapsifat Fisik Gambut Kaitannya Dengan Emisi Karbonpada Perkebunan Kelapa Sawit

Agus, F dan I.G.M Subiksa. 2008. Lahan Gambut Potensi Untuk Pertanian dan
Aspek Lingkungan. Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre
(ICRAF). Bogor. Indonesia.
Agus, F., Wahyunto, Dariah, I., Setyanto, P., Subiksa, I. G. M., Runtunuwu,
Susanti, E dan Supriatna, W. 2010. Carbon Budget and Management
Strategies For Conserving Carbon in Peatland: Case Study in Kuba Raya
and Pontianak District, West Kalimantan, Indonesia. Proc.of Int.
Workshopon Evaluation and Sustainable Management of Soil Carbon
Sequestration in Asia Countries. Bogor. Indonesia Sept. 28-29, 2010.
Andriesse. 1988. Nature and Management Practices Peat Soils. FAO Soils
Bulletin 59. Food and Agriculture Organisation of The United Nations.
Rome.
Azri. 1999. Sifat Kering Tidak Balik Tanah Gambut dari Jambi dan Kalimantan
Tengah Analisis Berdasarkan Kadar Air Kritis, Kemasaman Total Gugus
Fungsional COOH dan OH-fenolat. Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut
Pertanian Bogor.
BBSDLP. 2011. Peta Lahan Gambut Indonesia Skala 1:250.000. Balai Besar
Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan Litbang Pertanian.
Kementerian Pertanian, Jakarta.
Berglund, O dan Berglund, K. 2011. Influence of Water Table Level and Soil
Proporties on Emissions of Greenhouse Gases From Cultivated Peat Soil.

Soil Biology & Biochemistry. Vol. 43: 923-931.
Comeau, L-P., Hergoualc’h, K., Smith, J.U dan Verchot, L. 2013. Conversion of
IntactPeat Swamp Forest to Oil Palm Plantation: Effect on Soil CO2
Fluxes in Jambi, Sumatera. Working Paper 110. CIFOR. Bogor. Indonesia.
Dariah, A., Maftuah, E. dan Maswar. 2010. Panduan Pengelolaan Berkelanjutan
Lahan Gambut Terdegradasi. Karakteristik Lahan Gambut. Balai
Penelitian Tanah Bogor.
Dekker, L. W., Oostindie, K., Ziogas, A. K.dan Ritsema, C. J. 2001. The Impact
of Water Repellency on Soil Moisture Variability and Preferential Flow.
International Turfgrass Society Research Journal. Vol. 9: 498-505.
Dekker L.W., Oostindie, K., Kostka, S. J., dan Ritsema, C.J. 2005. Effects of
Surfactant Treatments on the Wettability of a Water Repellent GrassCovered Dune sand. Australian Journal of Soil Research. Vol. 43: 383-395.

Direktorat Budidaya Tanaman Tahunan (Dirrattahun). 2007. Budidaya Kelapa
Sawit. http://ditjenbun-deptan.go.id/tahunan.Diakses pada tanggal 31
Januari 2015.
Donnaura, M., dan Jomura, M. 2005. Measurements of Root Respiration Before
and After Forest Fire-Evalution of The Role of Root in Soil Respiration.
http://www.ars.usda.gov/research/publication.htm (diakses 03 Januari
2015).

Farmer, J., Matthews, R., Smith, J. U., Smith, P., dan Singh, B.K.2011. Assessing
Existing Peatlands Models for Applicability for Modelling Greenhouse
Gas Emissions from Tropical Peat Soils. Current Opinion in
Environmental Sustability, 3:339-349.
Haney, R. L., Brinton, W. H., dan Evans, E., 2008. Estimating Soil Carbon,
Nitrogen dan Phosphorus Mineralization from Short-term Carbon dioxide
Respiration. Communications in Soil Science and Plant Analysis, 39:27062720.
Handayani, E. P. 2009. Emisi karbon dioksida (CO2) dan metan (CH4) pada
Perkebunan Kelapa Sawit di Lahan Gambut Yang Memiliki Keragaman
dalam Ketebalan Gambut dan Umur Tanaman (Disertasi). Bogor. Institut
Pertanian Bogor.
Hasnol O, Mohammed A.T, Darus F.M, Harun M.H, Zambri M.P. 2011. Best
Management Practices For Oil Palm Cultivation On Peat; Ground Water
Table Maintanance in Relation to Peat Subsidence and Estimation of CO2
Emissions at Sessang, Sarawak. Journal of Oil Palm Research, Vol
23;1078-1086.
Hardjowigeno, S. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika
Pressindo. Jakarta. 274p.
Hardjowigeno, S. 1996. Pengembangan Lahan Gambut Untuk Pertanian: Suatu
Peluang dan Tantangan. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Tanah.

Fakultas Pertanian, IPB. 22 Juni 1996.
Indonesian Climate Change Trust Fund (ICCTF). 2012. Sustainable Management
of Degraded Peatland to Mitigate GHG Emmisionand Optimized Crop
Production. Laporan kerja sama Penelitian ICCTF Bappenas-BBSDLP.
Bogor.
IPB-BBSDLP. 2011. Mitigation Plan and Mitigation Action on Oil Palm
Plantation in Peatlands of Central and West Kalimantan. Final Report.
Colloborative Research between PT Smart Tbk and IPB-BBSDLP.

Istomo.2005. Keseimbangan Hara dan Karbon dalam Pemanfaatan Lahan Gambut
Berkelanjutan. Halaman 133-147. Prosiding Lokakarya Pemanfaatan
Lahan Gambut Secara Bijaksana Untuk Manfaat Berkelanjutan Pekanbaru.
31 Mei – 1 Juni 2005. Wetland International Indonesia Program Bogor.
Kabata-Pendias, A dan H. Pendias. 2001. Trace Elements in Soils and Plants.
Third Edition. CRC Press LLC. Boca Raton-Florida. 331p.
Kurnain,A., Notohadikusumo, T., and Radjagukguk, B. 2006. Impact
ofdevelopment and cultivation on hydro-physical properties of tropical peat
soils. Tropics. 15(4): 383-389.
Kurnain, A. 2008. Potensi Air Tersedia Tanah Gambut Tropika Bagi Kebutuhan
Tanaman. Kalimantan Sciente, Vol. April No. 71: 39 – 46.

Lim, K.H., Lim, S.S., Parish F., dan Suharto, R. 2012. RSPO Manual on Best
Management Practices (BMPs) for Existing Oil Palm Cultivation on Peat.
RSPO, Kuala Lumpur.
Maas, A. 2003. Peluang dan Konsekuensi Pemanfaatan Lahan Rawa Pada Masa
Mendatang. Makalah Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada
Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta, 19 Juli 2013.
Mario, M.D. 2002. Peningkatan Produktivitas dan Stabilitas Tanah Gambut
dengan Pemberian Tanah Mineral yang Diperkaya dengan Bahan Berkadar
Besi Tinggi (disertasi). Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Masganti, Notohadikusumo, T., Maas, A. dan Radjagukguk, B. 2002.
Hidrofobisitas dan Perubahan Sifat Kimia Bahan Gambut. Prosiding
Seminar Gambut IV, Jakarta.
Melling, L., Goh, K.J., Beauvais, C dan Hatano, R. 2007. Carbon Flow and
Budget in a Young Mature Oil Palm Agroecosystem on Deep Tropical
Peat. In: Rieley J.O., Banks C. J dan Radjagukguk B., (Ed) Proceedings of
The International Symposium and Workshop on Tropical Peatland.
Yogyakarta. Indonesia.
Nicholas. 2002. Peranan Amelioran Tanah Mineral Diperkaya Dengan Besi Terak
Baja Terhadap Perubahan Kadar Serat dan Produktivitas Gambut
Disawahkan (Tesis). Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Noor, M. 2001. Pertanian Lahan Gambut. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Noor, M. 2010. Lahan Gambut Pengembangan, Konservasi dan Perubahan Iklim.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Nurzakiah, S dan Jumberi, A. 2004. Potensi dan Kendala Pengelolaan Lahan
Gambut Untuk Pertanian. Agrosciente. Nomor 1 Volume II-April 2004.
Nusantara, R.W., Sudarmadji., Djohan, T.S. dan Hrayono, E. 2014. Emisi CO2
Tanah Akibat Alih Fungsi Lahan Hutan Rawa Gambut di Kalimantan
Barat.
Nyoman, P. 2008. Penuntun Praktikum Fisika Tanah. Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian Universitas Udayana. Denpasar.
Othman, H.,Tarmizi M.A.,Harun M. H.,Darus M. F danMos, H. 2010. Best
Management Practices For Oil Palm Planting on Peat: Optimum Ground
Water Table. MPOB Information Series. ISSN 1511 – 7871.
Othman, H.,Darus M. F danHashim Z. 2012. Best Management Practices For Oil
Palm Cultivation on Peat: Mucunabracteata As Ground Cover Crop.
MPOB Information Series. ISSN 1511 – 7871. June 2012.
Radjagukguk, B. Sajarwan, A, Kurnain A, dan Kusuma R.E. 2000. Panduan
Analisis Laboratorium Untuk Gambut. Universitas Gadjah Mada.

Yogyakarta.
Rauf, A. 2013. Pengelolaan Lahan Gambut. Bahan Kuliah. Fakultas Pertanian.
Universitas Sumatera Utara. Medan
Ritsema, C. J., Dekker, L. W., Moore, D., and Leinauer, B. 2008. Soil water
repellency and critical water content. Soil Science: Step-by-Step Field
Analysis: 97-112.
Sabiham, S.,T.B. Prasetyo, dan Dohong, S. 1997. Phenolic acid in Indonesian peat
. pp. 289-292. In Rieley and Page (Eds). Biodiversity and Sustainability of
Tropical Peat and Peatland.Samara Publishing Ltd. Cardigan. UK.
Sabiham, S. 2000. Kadar air kritis gambut Kalimantan Tengah dalam kaitannya
dengan kejadian kering tidak balik. J. Tanah Trop, 11:21-30.
Sabiham, S dan Sukarman. 2012. Pengelolaan Lahan Gambut Untuk
Pengembangan Kelapa Sawit di Indonesia. ISSN 1907-0799.
Sabiham, S., S.D. Tarigan, Hariyadi, I. Las, F. Agus, Sukarman, P. Setyanto dan
Wahyunto. 2012. Organic carbon storage and management strategies in
reducing carbon emission from peatlands. Pedologist (2012): 246-254.
Sabiham, S. 2013. Sawit dan Lahan Gambut Dalam Pembangunan Kebun Kelapa
Sawit di Indonesia.Himpunan Gambut Indonesia.

Sagiman, S. 2007. Pemanfaatan Lahan Gambut Dengan Perspektif Pertanian

Berkelanjutan. Orasi Ilmiah. Guru Besar Tetap Ilmu Kesuburan Tanah.
Fakultas Pertanian. Universitas Tangjung Pura.
Salampak.1999. Peningkatan Produktivitas Tanah Gambut yang Disawahkan
dengan Pemberian Bahan Amelioran Tanah Mineral Berkadar Besi Tinggi
(disertasi). Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Salmah Z, Spoor G, Zahari AB, Welch DN. 1991. Importance of water
management in peat soil at farm level. In Tropical Peat. Proceeding of The
International Symposium on Tropical Peatland. Kuching, Sarawak,
Malaysia.
Saragih, E .S. 1996. Pengendalian Asam-Asam Organik Meracun Dengan
Penambahan Fe (III) pada Tanah Gambut Jambi, Sumatera (tesis). Bogor.
Institut Pertanian Bogor.
Sukarman, Suparto dan Mamat, H. S. 2012. Karakteristik Tanah Gambut dan
Hubungannya dengan Emisi Gas Rumah Kaca Pada Perkebunan Kelapa
Sawit di Riau dan Jambi. dalam Prosiding Seminar Nasonal. Husen, E.,
Markus, A., Noor, M, Mamat, H.S., Maswae., Fahmi, A dan Sulaeman, Y.
2013. Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjuan. Badan Penelitian dan
pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. 2013.
Soil Survey Staff. 1994. Keys to Soil Taxonomy. U.S.Departement of Agriculture.
Soil Conservation Service. Sixth Edition. p. 25.

Sollins, P., Homan, P.dan Caldwell, B.A. 1996. Stabilization and Destabilization
of Soil Organic Matter. Mechanisms and Controls. Geoderma. Vol. 74: 65105.
Sutarta, E. S dan Winarna. 2009. Pengaruh Dosis Logam Berat Terhadap
Pertumbuhan dan Serapan Hara Bibit Kelapa Sawit. J. Pen. Kelapa Sawit.
2009. 17(1):1-9.
Szajdak L dan Szatylowicz, J. 2010.Impact of drainage on hidrofobicity of fen
peat moorsh soils. Mires and Peat, Vol 6:p158-174.
Tan, K.H. 1993. Principles of Soil Chemistry. Marcell Dekker. Inc. New York
362 pp.
Utami, S. N. H., Maas, A., Radjagukguk, B dan Purwanto, B. H. 2009. Restorasi
Gambut dengan Tiga Surfaktan, dan Pengaruhnya Terhadap Efisiensi
Penyimpanan Kation dan Kapasitas Memegang Air. Agritech, Vol. 29, No.
1 Februari 2009.

Utami, S.N.H. 2010. Pemulihan Gambut Hidrofobik dengan Surfaktan dan
Amelioran serta Pengaruhnya Terhadap Serapan P oleh Jagung (disertasi).
Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.
Verry E. S., Boelter, D. H., Päivänen, J., Nicholas, D. S., Malterer, T. dan Gafni,
A. 2011. Physical Properties of Organic Soils. In Peatland
Biogeochemistry and Watershed Hydrology. Taylor and Francis Group.

P135-176.
Wahyunto., Ritung, S., Nugroho, K dan Sarwani, M. 2005. Inventarisasi dan
Pemetaan Lahan Gambut di Indonesia. dalam Prosiding Seminar Nasonal.
Husen, E., Markus, A., Noor, M, Mamat, H.S., Maswae., Fahmi, A dan
Sulaeman, Y. 2013. Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjuan. Badan
Penelitian dan pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. 2013.
Wosten J.H.M, Ismail, A.B, dan Wijk V.A.L.M. 1997. Peat Subsidence and its
Practical Implications: a case study in Malaysia. Geoderma, 78, 25-35.
Wibowo, H., Sugiyarti, T., Marwanto, S dan Agus, F. 2014. Emisi Gas CO2 Pada
Lahan Gambut Yang Dibuka Untuk Lahan Budidaya: Studi Kasus di
Provinsi Kalimantan Barat. Balai Penelitian Tanah. Bogor.
Winarna, K. Murtilaksono, S. Sabiham, A. Sutandi, and E. S. Sutarta. 2015a.
Hydrophobicity and Critical Water Content of Tropical Peat Soil from an
Oil Palm Plantation in Indonesia, Journal of ISSAAS (under review).
Winarna, K. Murtilaksono, S. Sabiham, A. Sutandi, and E. S. Sutarta. 2015b.
Effect of Ground Water Level and Steel Slag Application on Soil Moisture
Variability and Actual Hydrophobicity of Peat Soil in Oil Palm Plantation.
Journal of Agronomy, 14 (1): 15-22.
Yulianti, N. 2009. Cadangan Karbon Lahan Gambut Dari Agroekosistem Kelapa
Sawit PTPN IV Ajamu, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara (tesis).

Bogor. Institut Pertanian Bogor.

LAMPIRAN
Lampiran 1. Kandungan terak baja yang digunakan pada penelitian
Kandungan Terak Baja

Nilai

Satuan