Pasar dan Terminal Mandiri Siosar

ABSTRAK

Gunung Sinabung yang terletak di Sumatera Utara kembali aktif
pada tahun 2010 dan sejak saat itu aktivitas vulkanik Gunung Sinabung semakin
meningkat. Setidaknya 3 desa telah direlokasi oleh pemerintah ke kawasan Hutan
Siosar yang dijadikan kawasan Relokasi Masyarakat Sinabung yang memiliki
status aman dari letusan Gunung Sinabung. Masyarakat yang sedang dalam posko
pengungsian menunggu penyelesaian pembangunan

Kawasan Relokasi

Masyarakat Gunung Sinabung yang telah memasuki tahap konstruksi. Maka
dibutuhkan sarana dan prasarana untuk mengembalikan perekonomian mereka ke
kondisi semula bahkan lebih baik.
Lebih lanjut sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain
adalah terminal sebagai prasarana dan akses masuk ke kawasan Siosar dan pasar
sebagai sarana untuk mengembalikan kondisi perekonomian mereka.
Konsep pembentukan pasar dan terminal dibentuk dari kebutuhan
yang akan mereka butuhkan serta pemecahan masalah pasar dan terminal pada
kawasan tempat tinggal mereka sebelumnya yang dikombinasikan dengan waktu
pembangunan yang singkat serta nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat

Karo yang pada akhirnya fasilitas ini akan menjadi harapan baru mereka untuk
melangsungkan kehidupan secara mandiri.
Kata Kunci : Pasar, Terminal, Pasar Tradisional, Rekonstruksi, Kawasan
Relokasi bencana, Vernakular.

xviii
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Mount of Sinabung which is located in North Sumatera, Indonesia,
regained active in 2010 and since then, its volcanic activities kept increasing.
Three villages had been relocated by the government to the district of Hutan
Siosar which is also stated as the relocation district, a post-disaster evacuation
camp for the people who used to live surrounding Mount of Sinabung, which this
location is much safer from the eruption of the volcanic activities. The people in
this camp are waiting for the rebuilding of the relocation district to be completed,
which is now under construction progress. Then, rebuilding infrastructures and
facilities is extremely needed to restore their financial activities, in order to create
a better financial status for the people in the camp.


Furthermore, the required infrastructures and facilities are terminal, to ease
those accesses for vehicles, people and commodities, and the other facility is
traditional market, to enhance their economic activities.

The concept of the terminal and market is formed by the needs of the
people, also the solvation of the market and terminal which existed in their
previous hood, which was combined with a short-time development and cultural
value upheld by Karo society, which, in the end, these facilities could be their new
hope to carry out and move on independently.
Keywords

: Market, Terminal, Traditional Market, Reconstruction,
Disaster Relocation Area, Neo Vernacular.

xix
Universitas Sumatera Utara